Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto and Highschool DxD © Ichie Ishibumi

Warning : Kesalahan dimana mana.

Pairing : Hanya Alur yang menentukannya

Rated : M

Summary : Rinkernasi. Siapa yang percaya jika seorang yang dulunya adalah manusia dengan derajat yang rendah bisa menjadi seseorang seperti sekarang ini? Bangsawan. Apapun yang terjadi, Naruto harus memulai cerita baru di sini dan melupakan kisah lamanya di dunia yang berbeda.

.

.

.

Tidak suka jangan Baca, bisa Review saja Hehehe xd

.

.

.

Opening Theme Song : Re I Am by Midnight Sun

Author P.O.V

Dataran yang dulunya indah berisikan rumput rumput hijau cantik menawan dan pohon pohon sebagai assesorisnya harus lenyap seketika dalam hitungan menit. Bayangkan saja, lubang berdiameter sangat bervariasi sebagai pandangan di area yang kiranya seluas lapangan sepak bola itu dan pohon pohon terbakar oleh api api bukan termasuk dari kekuatan alam.

Asap hitam dari pembakar pohon meliuk liuk ke udara entah apa yang mereka tuju itu. Tapi meskipun keadaan bisa di katakan sebagai polusi udara, masih ada dua sosok di sana dengan posisi berbeda dan sangat jauh berbeda.

Satu, seorang anak berusia sekitar 8 tahun memiliki mata hitam ornix mengkilap serta memiliki rambut pirang bersinar emas sedikit jabrik namun tak dapat di pungkiri dia akan menjadi pria tampan saat besar nanti dengan penampilan seperti itu.

Anak tersebut menggunakan pakaian training berwarna hitam dari baju sampai celana. Lalu sepatu putih sudah mulai kotor oleh debu entah apa penyebabnya. Meskipun begitu, dia tampak sedang terengah engah terbukti dari posisi yang dia lakukan yaitu membungkuk kedua tangan mungil nya menyangga beban tubuh dengan memegang lututnya.

Rambut emas berponi menutupi hampir semua wajah imutnya yang di lapisi oleh keringat menetes di setiap detiknya dari ujung rambut ke tanah. Dia kelelahan, itu pasti. Nafas yang tidak beraturan membuatnya harus berusaha agar nafasnya dapat keluar seperti apa yang dia inginkan.

Baju training hitam sudah robek di beberapa bagian bahkan termasuk celana yang dia kenakan saat sekarang. Di sela sela menghirup nafas, dia menengguk ludahnya dengan keras untuk setidaknya menghilangkan haus dia derita untuk beberapa saat sampai dia bisa meminum air yang layak sepuasnya.

Sedangkan satu orang lagi. Dia memiliki wajah cukup dewasa di usianya yang 23 tahun dan memiliki surai rambut tidak berbeda jauh dari anak berada di sekitar 10 meter ada di depan-nya. Surai kuning nya bahkan memiliki bentuk 70% sama termasuk wajah tampan seperti membayangkan anak kecil tadi 15 tahun ke depan namun ada satu perbedaan yang mencolok di antara mereka. Yaitu tentang mata, pria dewasa itu memiliki mata blue saphire indah penenang berbeda dengan anak berusia 8 tahun sebelumnya hitam legam seperti kebanyakan orang orang Asia pada umumnya.

Dia tersenyum lembut dalam tatapan-nya pada di anak kecil sedang berusaha mengatur nafasnya. Dan tentang keadaan, dia terbilang dalam kondisi baik baik saja, malah sangat baik lebih tepatnya. Dia menggunakan style pakaian yang sopan berupa Toxedo hitam dengan dalaman kemeja putih tak terkancing bagian atas lalu bawahan celana panjang senada dengan Toxedonya dalam hal warna.

Tidak ada satupun tanda jika dia kelelahan. Nafasnya masih beraturan, tak ada satupun bekas goresan di baju nya ataupun debu kotor yang akan membuatnya harus mandi untuk bersih bersih. All fine. Sangat terbalik dari anak di depan masih senantiasa memandang tanah.

"Baiklah, Naru-chan cukup untuk hari ini." Dengan nada lembut tentunya. Anak yang di panggil Naru-chan atau Naruto itu tampak cukup tidak senang dengan perkataan orang pertama, dia memajukan sedikit bibirnya seperti kebanyakan anak kecil pada umumnya saat merasa kesal akan sesuatu.

"Tapi, kita hanya berlatih kurang dari 30 menit, Onii-sama. Bagaimana Onii-sama bisa langsung memberikan keputusan itu?" Pria dewasa yang di panggil kakak secara hormat itu hanya menanggapi keluhan adiknya dengan tawa kecil. Menghela nafas panjang, dia benar benar tidak habis pikir. Kenapa tiga bulan ini adiknya sangat keras kepala dan giat berlatih untuk mengontrol kekuatan Demonic Power dan belajar kekuatan alami Clan Phenex, yaitu Elemen api.

"Itu cukup untukmu, Naru-chan. Kau tahu kan, jika di luar sana ada sangat banyak anak anak seusiamu lebih memilih untuk bermain dari pada berlatih? Kau memiliki banyak waktu untuk menjadi hebat." Berbicara tentang bangsawan. Naruto terlahir di keluarga bangsawan dari 72 Pillar Mekkai yang sekarang hanya tersisan 34 Pillar saja. Tak perlu ada penjelasan yang lama untuk membicarakan tentang bangsawan, Pillar, Mekkai atau semacamnya. Tapi yang jelas, Naruto adalah anak kedua dari Hairess Phenex.

"Hai Hai." Naruto menghembuskan nafas bosan sebelum mengedarkan pandangannya ke arah lain setelah berhasil mengurangi rasa lelahnya. Anak pertama Hairess Phenex bernama Ruval itu tidak henti hentinya tertawa melihat tingkah laku sang adik cukup menghibur di sela sela urusan Clan. Hahh, ini sejak tiga bulan yang lalu. Ruval selalu meluangkan waktunya sejenak untuk melatih Naruto di Training Ground keluarga Phenex setelah atau sebelum Naruto pulang dari Academy untuk belajar.

"Ada apa Naru-chan? Kau terlihat tidak senang?" Pertanyaan Ruval ajukan pada Naruto seraya dia berjalan mendekat. Naruto mengangkat tangannya ke atas untuk merentangkan otot otonya, kemudian menjatuhkan diri ke belakang menatap langit ungu Underword setelah bunyi *bruk* terdengar dari benturan antara tanah dan tubuh Naruto.

Tiga bulan yah.

Mata ornix Naruto menatap lurus menerawang ke atas bernostalgia dengan ingatan ingatan-nya. Dalam keadaan seperti itu, dia menghiraukan jika Ruval sudah duduk di samping Naruto dengan satu kaki di tekuk ke atas menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Kau sudah terlalu kuat untuk anak usia 8 tahun, kau tahu. Belajarlah di Academy untuk mendapatkan pengalaman dan tentunya teman sebagaimana mestinya." Naruto masih terdiam mendengar nasihat kecil Ruval. Anak pertama kepala Phenex itu tahu kenapa bisa Naruto manyun, karena latihan menggunakan metode lambat untuk berkembang dan pastinya membosankan bagi Naruto. Meskipun Naruto tahu jika yang di lakukan Ruval akan sangat berguna di masa yang akan datang.

Pandangan Naruto kembali membingungkan. Dia melipat kedua tangannya sebagai bantal lalu membuka mulut untuk berbicara. "Teman kah?" Dan seketika Ruval menaikan alisnya bingung mendengar gumanan kecil Naruto. Dia benar benar sangat tidak mengerti tentang kepribadian Naruto yang sekarang. Ini berawal sejak tiga bulan yang lalu, sifat Naruto berubah dalam beberapa hal.

"Yaa teman. Kau bisa berbagi cerita dengan mereka karena, teman adalah darah bagi kita, mereka yang akan membuatmu merasa hidup dan membawamu dalam suka maupun duka. Memang, temanmu di Academy ada berapa berapa, Naru-chan?" Naruto masih belum menjawabnya. Dia belum pernah memiliki teman di Academy. Jadi, apakah yang harus Naruto jawab?

"Tunggulah setelah aku terpuruk, Onii-sama. Dan kau akan tahu berapa temanku pada saat itu." Jawaban ambigu Naruto langsung membuat Ruval tercengang. Anak ini? Bahkan Ruval sama sekali tidak pernah berpikir Naruto akan mengatakan yang menurut Ruval tidak pantas, ahh bukan maksudnya sangat sulit di pikirkan oleh anak berusia 8 tahun seperti Naruto.

Mungkin jika Ruval berkata apa yang terjadi, kenapa sifat Naru-chan nya yang dulunya pemalasnya minta ampun, bersifat kekanak kanakan, lalu sedikit menderita hikikomori yaitu selalu mengurung diri di kamar dan sangat anti sosial bahkan meskipun dia kekanak kanakan, dia tetap pendiam jarang bicara bahkan jika bersama dengan keluarga akan sangat tidak masuk akal.

Ya, Hn, Tidak, Berisik, apa?, kenapa?, lalu?, merepotkan, Dan?, adalah kata kata favorite yang Naruto keluarkan pada keluarganya. Dia akan berbicara jika menurutnya penting seperti meminta sesuatu atau merasa terganggu saat dia melakukan aktifitas di kamarnya.

Naruto sangat jarang pergi ke Academy karena kelainan nya itu. Jujur saja, melihat adiknya berubah menjadi yang sekarang membuat Ruval beserta keluarga sangat bahagia tapi sifat Naruto sudah dewasa di usia belia membuat Ruval khawatir.

Ruval mengulas senyum tipis. "Maa, sekarang sudah saatnya kau ke Academy. Pergilah mandi lalu aku akan mengantarmu hari ini." Meskipun Naruto telah berubah, tapi tidak sifat kekanak kanakan Naruto sama sekali tidak menghilang. Dia akan senang jika Ruval mengantar Naruto ke Academy seperti teman teman yang lain.

"Benarkah? Kau kan selalu sibuk dengan urusan dokumen apalah itu. Mana mungkin kau bisa mengantar ku." Dalam keadaan memejamkan mata. Naruto membuka sedikit mata kanan-nya untuk menatap Ruval dan membalas ucapan Ruval menggunakan nada seakan tidak percaya.

"Ahahaha~ aku memang selalu sibuk. Tapi tidak untuk kali ini. Percayalah, aku tidak akan membohongimu lagi." Ruval menggaruk kepala bagian belakang bersama tawa renyah dia keluarkan cukup tersinggung dengan sindiran Naruto.

Perlu di ketahui, dia juga tidak ingin melakukan itu. Duduk di meja kerjanya seharian, melihat satu persatu dokumen menyebalkan membuat kepalanya sakit demi kejayaan Clan Phenex dengan melakukan kerja sama pada berbagai pihak di luar sana. Melatih Naruto ataupun mengajak Naruto jalan jalan adalah waktu yang sangat berharga bagi Ruval. Percayalah, selagi dia kuat, tapi Ruval sangat menyayangi adik adiknya, terutama Naruto.

Senyum cerah mengembang menambah imutnya Naruto kecil. "Baiklah, kau sudah berjanji padaku untuk mengantarku ke Academy. Jika kau berbohong padaku, aku akan membuat pekerjaanmu menjadi 10 kali lipat." Ruval membeku seketika. Dia sangat takut dengan ancaman adiknya, seperti di waktu sebelumnya. Ruval pernah berjanji untuk mengajak Naruto jalan jalan dan Ruval membatalkan itu. Apa yang terjadi berikutnya? Semua Dokumen yang Ruval kerjakan sudah penuh dengan coretan coretan wajah nakal membuat Ruval harus mengerjakannya dari ulang

"Kita sepakat. Sekarang mandi dan kita berangkat oke." Naruto mengangguk lalu berlari gembira meninggalkan Ruval mulai bangkit untuk mulai memperbaiki Training Ground seperti semula.

Line Break

Beberapa hari kemudian. Tak ada yang spesial bagi Naruto dalam beberapa hari ini kecuali menghabiskan waktu bersama keluarganya atau berlatih mengendalikan Demonic Power beserta menambah daya tahan tubuhnya. Entah sekarang malam atau siang di waktu Underword, tidak terbesitpun pemikiran tentang itu semua karena baginya, berlatih tidak perlu di tentukan oleh waktu. Bukan?

Berada sedikit jauh dari Phenex Mansion pasti akan membuat keluarganya akan sangat khawatir atau bahkan akan memerintahkan beberapa prajurit untuk mencari Naruto. Maka dari itu, Naruto menggunakan satu dari sekian kemampuan-nya agar Phenex Mansion tidak gempar dengan menghilangnya Naruto. Dia meninggalkan satu Bunshin di Mansion untuk menggantikannya dalam beberapa jam kedepan.

Ini adalah tempat favorite Naruto untuk berlatih yang berada di perbatasan antara Clan Phenex, Gremory dan Bael. Jauh bukan? Tapi hal itu tidak menjadi masalah untuk Naruto, karena dia sudah cukup berpengalaman akan hal tersebut.

Ini bukan Training Ground atau tempat tempat latihan pada umumnya, tapi tempat ini adalah padang rumput di tengahnya hutang yang lebat. Suasana mencengkam karena minimnya cahaya masuk terhalang oleh lebatnya pohon di hutan itu. Jika Naruto anak biasa, mungkin akan menangis sejadi jadinya di sini. Tapi sayangnya Naruto bukan anak normal.

Pakaian yang Naruto kenakan saat ini adalah baju Training berwarna putih polos lengan panjang beserta celana latihan panjang masih satu warna dengan kaos nya. Itu pakaian yang sangat cocok untuk berlatih dari pada menggunakan pakaian formal akan menghambat tubuh dalam bergerak.

Dia memiliki waktu dua jam untuk berlatih di sini sebelum pergi menghadiri acara di sebut Keduri atau pesta yang berada di Gremory Mansion bersama keluarganya. Sejujurnya, dia lebih memilih di rumah dari pada ikut dengan acara bukan type nya namun apalah daya. Otou-sama dan Okaa-sama memaksa Naruto yang mengatakan ada sesuatu yang akan mereka tunjukan di sana.

Menghela nafas panjang. Naruto mengangkat kedua tangannya di depan dada membentuk simbol (+) sebelum bergumam lirih. Tajuu Kage Bunshin. Bunyi 'poft' seketika memenuhi area latihan Naruto dalam kurung waktu beberapa detik.

Setelah asap putih mulai menghilang. Kiranya 50 tiruan 100% mirip seperti Naruto berkumpul dalam satu lingkaran dengan Naruto yang asli berada di tengah antara 50 bunshin-nya. Ini rahasia terbesar yang di miliki Naruto bahkan keluarga pun tidak mengetahuinya.

Naruto tersenyum 3 jari setelah menurunkan tangannya. "Baiklah Minna! Kita akan membagi menjadi dua kelompok dengan latihan yang tentunya berbeda dari masing masing kelompok. Satu kelompok berisikan 25 orang untuk berlatih mengendalikan cakra kita yang sudah sangat tidak setabil sejak tiga bulan lalu dan kelompok yang tersisa berusahalah kembali mendapatkan Yin dan Yang sudah kita pelajari dulu." Selayaknya komando perang, Naruto memerintahkan seluruh bunshinya untuk mendapatkan kekuatan yang dulu hilang dengan berlatih dari nol.

"Roger, boss." Semua bunshin Naruto berteriak serentak sangat bersemangat untuk mengembalikan kekuatan Naruto seperti semula. Naruto sendiri, dia hanya tersenyum kecil melihat para bunshinnya mulai bekerja keras dari memanjat pohon dengan mengalirkan cakra mereka.

Kage Bunshin memang jurus yang sangat praktis. Meskipun selama satu minggu Naruto harus berlatih control cakra sendiri tanpa bantuan bunshin nya, sebab untuk menggunakan Kage bunshin. Cakra perlu stabil saat membagikan cakra cakranya pada satu bunshin ke bunshin lain.

Naruto sudah berlatih ini sejak 2 bulan yang lalu setelah pulang dari Academy. Memang, dia telah sedikit demi sedikit mengerti tentang Demonic Power berkat latihan bersama Ruval. Tapi tetap saja dia memerlukan kekuatan lamanya, kekuatan berupa energi spiritual bernama cakra.

Selama tiga bulan ini. Naruto berlatih dalam bimbingan Ruval berupa latihan fisik saja lalu timing walau Naruto sudah ahli dalam bidang timing untuk memilih waktu kapan menyerang dan menghindar, lalu mengendalikan Demonic Power dengan cara bertahap.

Di latihan kali ini bukan tanpa alasan Naruto lebih mengutamakan control cakra dan Yin Yang. Tentang cakra control, Naruto sudah mulai bisa berlari menaiki pohon dan berjalan di air tenang. Yaa setidaknya untuk saat ini Naruto dapat melakukan ini dahulu mengingat tubuhnya masih belum menerima kekuatan yang besar.

Lalu tentang energi Yin dan Yang. Senju Tobirama adalah satu satunya Shinobi pengendali energi Ying terbaik saat ini, dia mampu menciptakan air dari ketiadaan berkat energi Ying yang dia miliki beserta control cakra perfect.

Lalu tentang Yang. Energi penuh dengan kehidupan seperti milik Senju Hashirama. Shodaime Hokage itu menggabungkan Yang dan cakra Doton Suiton untuk menciptakan elemen langka Mokuton. Jadi, jika kedua energi itu (Ying dan Yang) bersatu. Mungkin kekuatan mengerikan akan Naruto dapatkan meskipun Naruto mempunyai Ying dan Yang saat menggunakan Senjutsu Rikudou Mode tapi tetap saja, Naruto tidak bisa menggunakan Mode itu seenaknya di sini. Maka dari itulah, Naruto mulai mempelajari Ying dan Yang seperti Senju Tobirama beserta Senju Hashirama.

Naruto sendiri, dia berjalan ke arah batu cukup besar berada 50 meter dari latihan para bunshinya untuk melakukan mediasi. Mediasi atau posisi petapa, Naruto lakukan 2 jam perhari untuk melatih fokus, insting dan ketenangannya seraya menunggu hasil latihan bunshin-nya yang akan siap masuk ke pikiran Naruto.

Memang, melakukan latihan dengan metode seperti ini akan membuat cakra Naruto cepat habis. Tapi meskipun begitu, dia akan mendapatkan hasil yang akan memuaskan hatinya dari pada berlatih secara personal. Sungguh beruntung bagi Naruto memiliki cakra banyak walaupun sulit di kendalikan.

Duduk menyilangkan kaki, Naruto mengambil nafas cukup banyak ke paru paru nya sebelum dia lepaskan secara berlahan. Dia melakukan ini agar semua yang ada di pikiran Naruto menghilang dan di gantikan fokus pada mediasi.

Skip Time.

Rasa pusing masih sangat Naruto rasa pada saat ini. Bayangkan saja, ingatan dari 100 orang dalam dua jam seketika masuk ke pikiran anak di bawah 10 tahun yang notabenya masih cukup sulit untuk mencerna apa yang masuk ke dalam otak.

Meskipun begitu, Naruto tidak boleh bersikap lemah karena pusingya itu. Dia bersikap seakan semua baik baik saja pada keluarganya mengingat mereka tampak sangat antusias untuk menghadiri acara besar besaran di Gremory Mansion. Perasaan Naruto menjadi aneh.

Jika dia mengeluh akan kepalanya. Sudah pasti, ibu atau Adiknya, Ravel Phenex akan tinggal atau bahkan semua keluarga akan membatalkan untuk pergi ke Mansion Gremory untuk menemani Naruto. Dia tidak suka di anggap lemah, karena hal hal kecil.

Dan disinilah mereka semua berada. Di sebuah meja makan berukuran super besar berbentuk oval berisikan tamu tamu undangan dari keluarga utama 34 Pilar Mekkai beserta anak mereka.

Bercanda tawa menikmati makanan berkelas bangsawan yang di sajikan oleh alat makan royale tak semua orang dapat merasakannya. Benar benar mewah, tapi di undangan. Di tuliskan jika ini hanya sebuah acara makan kecil kecilan untuk memperkuat hubungan antara satu pillar ke pillar lain-nya. Tapi Naruto tidak percaya. Ini di bilang kecil? Lalu bagaimana jika besar besaran?. Hahhh Naruto harus terbiasa dengan kehidupannya sekarang.

Acara makan bersama di nikmati dengan suka cita kecuali Naruto karena dia tidak suka menghadiri pesta seperti ini. Setelah melakukan makan, semua orang (iblis) di sana tampak mulai membubarkan diri ke masing masing tempat di Gremory Mansion untuk menikmati pesta mereka.

Berkumpul bersama anak anak lain. Naruto hanya bisa memandang satu persatu anak di sana tanpa adanya niat untuk mendekati mereka, sampai di mana. Maou Lucifer menghampiri Naruto bersama dengan seorang anak yang kira kira berusia satu atau dua tahun di atas Naruto

Dia memiliki wajah cukup dewasa di banding usianya dan mempunyai rambut hitam lebat sebagai pendukung penampilan. Anak tersebut sama sekali tidak menunjukan ekspresi selain mimik wajah datar nan kosong.

Naruto masih senantiasa memandang keluar jendela juga dengan jelas merasakan tapak kaki mendekatinya namun, ia juga akan tahu setelah si pemilik kaki menyapa. Naruto masih terlalu malas untuk bersosialisasi pada seseorang yang tidak dia kenal karena ini memang kepribadian Naruto sejak dahulu.

"Apa kau menikmati pestamu, Naruto-kun?" Si pemilik suara Maou Lucifer berkata untuk mencairkan suasana. Dia sudah faham dengan sifat alami putra kedua Phenex itu sangat sulit bergaul, maka dari itu. Raja Lucifer itu berniat akan merubah semuanya mengingat dalam beberapa tahun kedepan, Naruto akan menjadi bagian dari Clan Gremory.

Naruto mengembalikan pandangannya ke arah Maou Lucifer dengan sedikit senyuman terparti di wajahnya. Senyuman untuk membalas perilaku baik orang (iblis) sekarang bisa di panggil dengan nama Sirzechs. "Pesta yang sangat hebat, Sirzechs-sama. Sungguh sesuatu kehormatan bisa di sapa langsung oleh Super Devil seperti anda." Naruto memang baru kali ini bertemu Sirzechs, tapi setidaknya dia mampu memberikan kesan baik di depan pemimpinya sekarang.

"Baguslah jika begitu. Oh ya, perkenalkan. Ini Sairaorg Bael. Dia berusia tidak jauh berbeda denganmu tapi. Kurasa kalian akan menjadi teman baik." Sirzechs cukup senang melihat Naruto sekarang. Karena menurut rumor, Naruto tidak pernah berbicara pada orang orang yang tidak Naruto kenal. Apakah berita itu hoax?

Naruto memandang sejenak anak bernama Sairaorg Bael itu. Dia mengingatkannya pada Sasuke. Uchiha Sasuke saudara sekaligus rivalnya. Dengan mengulurkan tangannya, Naruto bermaksud untuk memperkenalkan diri.

"Naruto Phenex. Salam kenal Sairaorg-san. Dengan begini, kuharap kita bisa menjadi teman." Sairaorg terdiam memandang uluran tangan Naruto. Dia bingung harus melakukan apa, dia belum pernah mendapatkan uluran tangan dari siapapun kecuali keluarga Gremory sangat baik kepadanya seperti ini. Jadi apa yang harus Sairaorg perbuat sekarang.

Dengan gerakan tampak sedikit ragu ragu. Sairaorg menggerakan tangan kanan-nya untuk menjawab jabatan tangan Naruto. Di sisi lain, Sirzechs hanya tersenyum kecil menyaksikan adegan di depan yang melihat sepupunya baru saja akan mendapatkan teman pertamanya.

Perlu di ketahu. Sairaorg adalah sepupu bagi Sirzechs mengingat sang ibu, Venelana Bael Gremory memiliki seorang adik yang di kenal sebagai ibu dari Sairaorg. Dari kecil, Sairaorg belum pernah mendapatkan satu teman bermain pun kecuali sepupunya Sirzechs dan Rias sebagai teman sekaligus saudaranya selama ini.

Sedangkan dari yang Sirzechs ketahui tentang Naruto. Seorang anak pengidap kelainan Hikikomori tingkat rendah ternyata hoax semata pasti memiliki kesamaan seperti Sairaorg. Sirzechs berniat membuat mereka menjadi teman bahkan sahabat di masa yang akan datang dan jangan lupakan, kekuatan apa yang akan tercipta jika seorang Bael dan Phenex menjadi duo? Pasti cukup membuat lawan gentar. Itu mungkin bisa di pastikan.

"Sairaorg Bael." Singkat dan datar yang bisa Naruto dengar. Memang Naruto bukan seseorang yang mengerti tentang ekspresi seseorang, tapi Naruto sedikit mengerti dari ucapan Sairaorg menyebut namanya sendiri.

Mata itu, mata yang sama seperti yang di miliki oleh dirinya dan Sasuke dulu. Meskipun Naruto sangat yakin, mata Sairaorg setidaknya lebih baik dari pada dirinya sendiri. Sairaorg merasa di kucilkan dan kesepian entah apa yang terjadi, Naruto benar benar tidak mengerti tentang hal ini.

"Baiklah, aku akan pergi untuk menemui tamu tamu yang lain. Jadi, bertemanlah dengan akrab dan jangan lupa untukmu Sairaorg. Rias akan bergabung dengan kalian bersama Sona saat acara yang sebenarnya di mulai." Sairaorg mengangguk kepalanya pelan. Dia selalu patuh kepada Sirzechs yang sudah Sairaorg anggap sebagai kakak kandung-nya sendiri. Sedangkan untuk Rias, meski seharusnya Sairaorg harus memanggil Rias dengan sebutan kakak, tapi bagi Sairaorg. Rias adalah adik yang sangat perlu di bimbing ke depan-nya.

Line Break.

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk segera menjadi teman. Dari sifat Sairaorg yang cenderung pendiam, sudah membuktikan jika dugaan-nya selama ini benar tentang latar belakang anak Bael itu. Hm ngomong ngomong. Mereka sekarang sedang berada di teras Mansion Gremory menjauh dari kerumunan orang orang masih menikmati pesta.

Entah bagaimana caranya, tiba tiba langkah mereka menuntunya ke sini. Keduanya masih terdiam menikmati apa yang tersaji di depan mereka. Naruto benci suasana ini, mungkin membuka pembicaraan sekarang adalah solusi yang baik bagi Naruto.

"Ku dengar. Clan Bael adalah Clan pemilik kekuatan keren seperti yang di miliki oleh Lucifer-sama, Power Of Destruction? Apakah itu benar, Sairaorg-san?" Pertanyaan Naruto mungkin terlihat pertanyaan biasa tapi bagi Sairaorg, ini sebuah percakapan cukup sensitif membuat badan-nya sedikit menegang. Naruto tahu itu hanya dengan melihat reaksi dari Sairaorg menambah kebingungan Naruto kenapa bisa Sairaorg seperti ini.

"Be-Benar sekali. Itu sangat benar, Naruto-san." Dengan sedikit nada selayaknya seseorang sedang gugup. Sairaorg menjawab pertanyaan Naruto. Ini semakin membuat rasa penasaran Naruto memuncak, bukankah seharusnya bagus Clan yang menjadi nama belakang di puji?

Dan lagi lagi. Selayaknya pengintrogasi profesional, Naruto kembali mengungkit tentang permasalahan Clan akan tahu masalah yang di alami Sairaorg. Sedangkan Sairaorg sendiri, dia semakin tertunduk entah apa yang dia ingat. Naruto tidak memahami betul itu dan tak ada satu niatpun bagi Naruto untuk menebak apa itu.

"Ohh ya. Setahuku, ibu dari Lucifer-sama adalah salah satu dari keluarga utama Bael, bukan? Jadi. Adakah hubungan antara kau dengan keluarga dari Lucifer-sama mengingat Clan Bael dan Gremory berhubungan sangat baik." Reaksi Sairaorg selanjutnya adalah menggigit bibirnya sendiri. Sairaorg menggigit bibirnya seakan menahan sesuatu yang bergejolak di dalam hatinya dan itu mungkin sesuatu yang tidak menyenangkan.

"Sirzechs-sama, adalah kakak sepupuku dan Gremory, tempat di mana aku bisa mengerti arti keluarga." Naruto memincingkan matanya sejenak mendengar penuturan penuh ambigu dari Sairaorg. 'Anak muda yang kuat, dia sedikit mengingatkanku tentang diriku yang dulu dan Sasuke' Naruto menerawang masa lalunya yang cukup kelam di mana, dirinya selalu sendiri kecuali Sandaime Hokage yang semasa hidupnya menemani Naruto tanpa memikirkan siapa Naruto.

"Kau terlihat sedikit berbeda dari pertama kali kita bertemu. Apakah ada sesuatu yang membuatmu sakit?" Titik terang mulai terlihat di depan mata. Naruto mulai mengerti apa yang di maksud oleh Sairaorg meskipun Naruto belum mengerti sepenuhnya. "Kau tidak mengerti dan sama sekali tidak akan mengerti tentang apa yang ku rasakan."

"Apa maksudmu? Bukankah seharusnya kau merasa bangga menjadi bagian dari keluarga utama Bael?" Jika Sairaorg adalah sepupu bagi Sirzechs, maka sudah dapat di pastikan jika Sairaorg adalah anggota keluarga utama Hairess Bael mengingat ibu dari Sirzechs juga bagian keluarga tersebut.

Lalu kenapa bisa Naruto tahu banyak tentang keluarga Gremory? Ingat! Meski ini bukan sesuatu hal yang penting tapi pengetahuan adalah segalanya di samping kekuatan yang besar.

"Kau berpikir seperti itu karena kau tidak pernah merasa tersisihkan. Kau bahkan, bisa ku katakan sebagai anak yang beruntung di atas anak anak tidak memiliki keberuntungan sepertimu." Terlihat jelas, Sairaorg berada beberapa meter di depan Naruto hingga anak Phenex tersebut tidak melihat mata Sairaorg mulai memerah menahan amarah mulai dia ledakan tadi.

"Tersisihkan? Justru aku yang seharusnya bilang seperti itu bodoh. Memang aku tidak bisa atau lebih tepatnya tak tahu apa permasalahan mu tentang Bael atau Gremory. Tapi tak pernahkah kau merasa. Kau masih sangat beruntung ada yang menemanimu hingga saat ini dan tidak membiarkan mu sendiri sampai saat ini." Setidaknya Sairaorg masih beruntung ada yang menerima Sairaorg apa adanya. Berbeda dengan Naruto, dia melewati masa kecil dengan penuh tantang yang tidak sepatutnya anak seusia Naruto merasakan itu. Bahkan, Naruto melihat dari pancaran mata Sirzechs-Lucifer yang mengatakan dia sangat peduli dengan keadaan Sairaorg.

"Kau berbicara seperti ini seakan semuanya mudah di lakukan." Sairaorg semakin mengeratkan kepalan-nya mulai terpancing emosi atas ucapan Naruto demikian. Dia ingin melupakan masa lalu kelamnya namun, lagi lagi dia teringat masa lalu membuatnya emosi seperti ini dan semua Naruto punya masalah. "Berhentilah berbicara omong kosong di depan-ku. Kau hanyalah orang asing yang ingin ikut campur dalam segala urusan orang lain."

Naruto tersenyum kecut mendengar itu. "Kau tahukan. Keluarga adalah harta berharga bagi kita. Dan kau mengatakan semua hal yang ku katakan sulit di lakukan? Sekarang aku tahu, kau ternyata satu dari sekian contoh seseorang yang gagal dalam menjalani pertarungan hidup." Bagi Naruto. Nasib Sairaorg lebih beruntung dari takdirnya di masa lalu, Kemudian Sairaorg mengisyaratkan bahwa keluarga tidak merubah pandangan-nya? Jangan bercanda!

"Mulutmu boleh juga untuk mengatakan sesuatu yang mustahil, Naruto-san. Apakah perlu ku ceritakan masa lalu ku agar kau mengerti apa yang kurasakan? Itu hanya akan membuang buang waktuku di sini." Dengan itu, Sairaorg berbalik menghadap Naruto dan mulai melangkah untuk pergi ke aula pesta untuk meninggalkan Naruto sendirian di teras Mansion.

"Seseorang pernah berkata padaku bahwa untuk memahami seseorang yang mereka anggap teman, bisa dengan metode yang berbeda beda. Sejak aku bertemu denganmu tadi, aku sudah menganggapmu sebagai teman karena... Kau memiliki beberapa kesamaan seperti diriku. Dan, aku ingin memahami apa yang kau rasakan dengan sebuah tinju yang berharap bisa menyadarkan mu hari ini." Sairaorg menghentikan langkahnya mendengar ucapan Naruto. Matanya melebar sempurna dan tubuhnya menegang saat Naruto mengatakan dirinya sudah Naruto anggap teman sejak tadi. Padahal, Sairaorg tidak sedikitpun tertarik Berteman dengan Naruto.

"Pergilah, jangan buang buang waktumu dengan menganggapku teman, Naruto-san." Ucapan dingin dari Sairorg sama sekali tidak di hiraukan oleh Naruto. Kata kata yang masuk dari telinga sebelah kanan dan keluar ke telinga sebelah kiri. "Buang buang waktu katamu? Bukankah seharusnya kau yang melakukan itu? Kau sudah membuang buang waktumu dengan perbuatanmu ini, Sairaorg-san." Memang penjelasan Naruto sedikit membuat hati Sairaorg goyang akan pendiriannya. Tapi yah, anak Bael itu sangat keras kepala di mata Naruto.

"Pernakah kau merasa di singkirkan oleh keluarga hanya karena sesuatu hal yang mereka harapkan dari ku berakhir mengecewakan? Kau tidak pernah merasakan itu mengingat siapa kau dan siapa keluargamu. Jadi, ku mohon kau jangan ikut campur dalam segala problem yang ku hadapi karena aku hanyalah orang asing bagimu." Itu benar. Yang di ceritakan Sairaorg sedikit membuat Naruto paham kenapa kepribadian Sairaorg menjadi yang sekarang ini. Putus asa.

Naruto lagi lagi tersenyum kecut. Pandangan matanya masih fokus ke depan walaupun Naruto sama sekali tidak tertarik dari objek yang dia tatap itu. "Kau benar, aku hanyalah orang asing di matamu dan sama sekali tidak berhak untuk tahu atau menyelesaikan pemasalahanmu. Tapi, setidaknya aku bisa menemanimu sampai kau bisa menemukan titik terang dari semua penderitaan itu." Lagi lagi, semua kata yang keluar dari mulut Naruto membuat mata Sairaorg kembali melebar terkejut.

Sairaorg menundukan kepalanya beberapa saat tanpa menjawab ucapan Naruto sebelumnya. Lalu, satu persatu kepingan memories tentang dirinya yang tidak mewarisi kekuatan murni Power of Destruction lalu di anggap sebagai aib bagi keluarga Bael kecuali ibu dari Sirzechs menerima keadaan Sairaorg apa adanya.

Sairaorg dan sang ibu berlahan mulai tersingkirkan dari keluarga pillar utama Bael bahkan sampai membuang kedua makhluk malang itu ke pelosok wilayah Clan Bael. Tentu, Clan Gremory tidak bisa ikut campur dalam segala urusan Bael membuat Gremory hanya memberikan semangat bagi Sairaorg untuk tetap menjalani hidup sebagai mana mestinya dan bahkan, Gremory lah yang memasukan Sairaorg ke Academy untuk mendapatkan teman di sana.

"Si-Siapa sebenarnya dirimu, Naruto-san?" Setitik cahaya harapan berlahan mulai masuk dalam hati Sairaorg. Dia ingat, dulu sewaktu dia masih sangat kecil yang duduk di pangkuan sang ibu mengatakan, 'Aku akan menjadi seorang iblis yang kuat suatu saat nanti, Okaa-sama. Lalu saat aku sudah menjadi kuat, aku akan selalu melindungimu dan tidak akan membiarkan Okaa-sama menangis dengan alasan tertentu'. Tentu saja, Sairaorg masih sangat ingat balasan dari ibunya, berupa senyuman hangat membuat Sairaorg seakan sangat beruntung bisa melihat senyuman itu.

"Aku hanya ingin mengatakan ini padamu Sairaorg-san. Mungkin, jika kita berteman. Kita akan menjadi rival atau bahkan teman dalam suatu pertarungan. Lalu Kau bertanya siapa sebenarnya diriku? Aku hanya seorang anak kecil yang ingin mengerti arti sebuah ikatan, tak lebih." Naruto berujar seraja mengembalikan tubuhnya dan pergi ke dalam meninggalkan Sairaorg masih mematung di tempat.

"Saran dariku, Lupakan mereka yang berniat menjatuhkanmu karena mereka sadar jika kau akan melesat jauh di atas mereka." Naruto kemudian melanjutkan kata katanya kembali tanpa menengok ke arah belakang. "Waktumu masih sangat berharga bagi mereka yang tidak mengharagai waktumu, Sairaorg-san. Aku percaya padamu, kau akan mengerti apa yang ku sampaikan ini dan juga, aku akan menunggumu di dalam untuk mengetahui jawabanmu apakah kau mau menjadi teman bagi ku dan memulai petualangan yang membuatmu mengerti untuk membalas perbuatan mereka. Selamat malam." Dengan itu, Naruto menghilang tertelan oleh megahnya Gremory Mansion meninggalkan Sairaorg masih merenungkan kata kata Naruto.

"Apa yang harus ku lakukan?"

... Bersambung ...

Yooo yooo yoo kembali lagi bersama saya di Fanfic yang sama namun dengan rasa yang berbeda. 1 bulan lebih yaah, wkwkwk. Sungguh waktu begitu sangat cepat bergerak.

Ohh yaa. Ini adalah hasil remake entah hancur atau tidak, yang pasti saya sudah bekerja semaksimal mungkin dalam mengerjakan chapter satu Uzumaki Naruto Phenex (remake). Yang ingin saya katakan sekarang adalah, hampir keseluruhan cerita di UNP (before) akan saya ubah dari peerage, alur atau bahkan kepribadian beberapa character akan berbeda dari sebelumnya, Gomen jika ada yang tidak suka.

Lalu, saya melakukan ini bukan karena saya mengejar Review tetapi karena saya sadar jika fic ini sudah sangat rusak dan sulit untuk di perbaiki kecuali remake. Izinkan saya untuk menjelaskan tentang kesalahan di versi sebelumnya agar para senpai bisa mengerti kenapa saya me-remake nya

Alur yang amburadul adalah poin utama kesalahan saya. Jika alur sudah hancur, bagaimana untuk alur selanjutnya? Saya belajar itu dari beberapa review yang menyinggung tentang alur dan berbagai kesalahan-nya. Saya sungguh sangat berterima kasih bagi kalian yang mau membantuku mencari kesalahan saya.

Penempatan chara tidak benar. Poin kedua sudah jelas saya katakan. Character character yang di rasa tidak bisa masuk, saya masukan secara paksa membuatnya hancur berantakan tidak karuan. Tentu, senpai paham bukan? Tentang yang saya sampaikan pada poin kedua?

Terlalu cepat menentukan sebuah konflik. Pernahkah kalian menyadari pada scane Naruto melawan Sirzechs terlalu cepat membuat Naruto seakan sangat kuat dan sulit berkembang lagi. Poin inilah kenapa keputusan untuk remake tiba tiba terpikirkan olehku.

Lalu untuk Phantom no Emperor-senpai. Meskipun ini sudah dua bulan lebih tapi, saran dan kritikan darimu sungguh sangat berharga bagiku. Semua saran darimu mungkin akan saya ambil demi kelanjutan fic saya di masa depan nanti, maaf menggunakan namamu seenaknya di sini, senpai.

Dan ohh tentang kata katamu waktu itu. 'Sejujurnya, merubah masa lalu (flashback) jauh lebih sulit dari pada menentukan alur.' Itulah yang saya rasakan sekarang membuang ke-14 chapterku secara cuma cuma. Tapi sungguh, saya tidak pernah mengeluh akan hal tersebut justru saya sangat senang bisa menulis dari awal dan semoga saja tidak akan terjadi lagi kesalahan seperti sebelumnya.

Lalu tentang Sairaorg, saya kali ini tidak akan membuat pertemanan mereka terjalin dengan mudah. Jadi, walau bisa di lihat jika Sairaorg mulai luluh. Itu karena kata kata Naruto membuatnya seperti itu.

Memang di lihat sekilas awal mula pertemanan mereka sangat singkat dan mainstream tapi, jika Naruto seseorang yang mudah terpancing dalam emosinya. Sudah pasti dia akan tersinggung dengan apa yang Sairaorg katakan tentang keluar atau Naruto yang suka ikut campur. Di sini, Naruto tidak ingin api di balas oleh api atau membujuk Sairaorg tanpa adanya jalur kekerasan. Yaa meskipun Gajel sih wkwkwkwk.

Setengah cakra Kurama dan 1/3 cakra para Bijuu saya rasa cukup. Dia di sini tidak Godlike tapi hanya Overpower atau mungkin Semi-Godlike seperti di Fanfic sebelum remake. Saya akan berusaha membuat pertarungan Naruto melawan musuh sekelas Cao Cao atau Vali dengan kerja kerasnya, karena itu saya rasa lebih menarik lagi dari pada menggunakan kekuatan berlebihan.

Ohh yah. Naruto di sini tidak seperti di canon. Saya merubah itu karena fanfic yang bertema pindah dunia ke dxd pasti sebelumnya mengikuti canon sampai perang dunia ke empat usai. Biar sedikit anti mainstream gitu hahahaha xd. Dan kehidupan apa yang ada di dunia shinobi? Rahasia tentu saja wkwkwkwk jangan marah, jangan marah :3

Untuk yang bertanya kapan update chapter 2 atau kapan fic saya yang lain up. Harap sabar, saya masih berusaha beradaptasi dengan suasana baru dalam menulis apalagi setelah saya bersemedi, ada beberapa alur di fanfic Immortal yang pernah saya rencanakan bisa lupa. Hadeuhhh, merepotkan saja.

Lalu fanfic Love, Battle and Lemon. Saya akan menulisnya setelah fanfic ini update. Chara girl selanjutnya adalah Grayfia, lalu Yasaka dan di susul oleh Serafall sebelum Kushina. Entah chapter dua akan NTR atau tidak, saya masih merenungkan ini karena saya sangat tidak jago membuat tema NTR hehehehe.

Fanfic ini adalah fanfic utama saja, jadi kemungkinan besar fanfic saya yang lain akan sedikit terlupakan sangking saya sibuk untuk mengejar chapter yang ada.

Udah ahh, jempol saya sudah kriting karena bergerak kesana kemari bertarung dengan keyboard hp. Jadi mohon biarkan jempol saya untuk istirahat sejenak, senpai~~~~ jaa nee~~