Senyuman terukir di wajah kedua lelaki yang menatap kepala sekolah SMA Kunugigaoka dengan ekspresi tidak sabar.

"Dan perwakilan murid baru dimohon maju ke depan-"

Aku sudah belajar dari kekalahanku, pasti namaku yang akan disebut.

Awal dari kehidupan SMAku di sini, karena itu aku akan hemat bicara saat berpidato nanti.

"-[Surname] [Name]!"

Kedua lelaki itu membeku. Mereka seakan tertampar dengan nama yang disebutkan barusan.

"[Surname] [Name] dipersilahkan maju ke depan!"

Mereka berdua, Akabane Karma dan Asano Gakushuu, langsung memperhatikan panggung dan sekeliling gedung olahraga.

Namun nihil, mereka tak menemukan sosok yang berhasil membuat mereka terkejut.

"[Surname] [Name] tidak hadir hari ini, acara pidato perwakilan murid baru akan digantikan dengan acara selanjutnya."

Acara pembukaan SMA Kunugigaoka terus berlanjut sampai akhir. Para siswa dan siswi buru-buru pergi ke papan pengumuman untuk melihat kelas mana yang mereka masuki.

Begitu pula dengan Asano dan Karma.

"Yang benar saja? Sekelas?" gumam Asano tak percaya melihat deretan nama yang tertulis dalam kategori Kelas A.

"Ara~ ternyata kita sekelas ya, Asano-kun. Mohon bantuannya ya~" sahut Karma yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelah Asano.

Asano menoleh, memberikan senyum sinis, "Mohon bantuannya juga, Akabane-kun. Tak kusangka kita akan bersaing di panggung yang sama, eh?" ujarnya.

"Eh~ bukankah sejak dulu memang begitu?" balas Karma dengan senyuman manis.

Keduanya terdiam lalu kembali melihat deretan nama dalam Kelas A itu.

"Ah, dia sekelas dengan kita."

"Sudah kuduga. Aku cukup penasaran dengan dia, orang yang bisa mematahkan ekspektasi tinggiku."

"Kalau penasaran, datangi saja. Gampang, kan?"

"Iya."

Asano terdiam, seketika langsung menoleh. "Tunggu, apa?"

"Sudah kubilang, kan? Kalau sebegitu penasarannya, coba berkunjung ke rumahnya. Aku sih mau coba, siapa tahu kami bisa berteman baik," ucap Karma yang mendahului Asano untuk pergi ke kelas.

Mata Asano menyipit, "Orang yang mengerikan."