...

Hari ini Chanyeol memiliki jadwal penilaian untuk para trainee. Ia berjalan dengan gagah menuju ruang latihan para trainee. Chanyeol tersenyum miring, terakhir ia masuk ke ruangan itu saat akan mendebutkan boy grup yang salah satu membernya memiliki wajah dan perawakan yang persis seperti Baekhyun.

Penampilan dari para trainee dibagi menjadi dua yaitu untuk dance dan vocal. Chanyeol memperhatikan semua peserta didik di agensinya, mereka semua cukup berbakat. Memang ada beberapa yang terlihat belum maksimal tapi Chanyeol bukan tipe guru yang sangat keras. Ia akan memberikan kesempatan dua kali lagi evaluasi bila masih belum ada perubahan barulah peserta didik yang dianggapnya memang tidak mampu akan di pulangkan.

Chanyeol memasuki ruangannya dan duduk di singgasana kebanggannya yang saat ini membuatnya begitu kalut. Jongin yang menyadari itupun akhirnya membuka suara.

"Ada masalah?" Jongin memastikan.

"AKu rasa aku ingin menyerah memengang perusahaan entertaiment ini." Chanyeol tersenyum miring.

"Berceritalah padaku, kau tau kita sudah bersahabat sejak lama. Mungkin ada hal yang bisa aku bantu." Jongin tampak sedikit khawatir.

"Kau tau, aku sepertinya bodoh. AKu bahkan tidak bisa menyelesaikan masalahku dengan Baekhyun maupun Irene setelah beberapa bulan berlalu, tidak ada kemajuan sama sekali." Chanyeol terdengar putus asa.

"Jika kau mau menerima bantuanku untuk kali ini, mungkin akan sedikit meringankanmu." tawar Jongin.

"Tidak, aku tidak ingin merepotkanmu." tolak Chanyeol.

"Ku mohon jangan ada penolakan, dari awal sejak kau memutuskan untuk bergelut dengan masalahmu sendiri ini kau bahkan tidak menemukan titik terang. Kau tau aku yang membantumu mencarikan informasi mengenai Baekhyun dan Sehun, coba aku tidak memberitahumu mungkin kau sampai sekarang tidak tau apa-apa." ungkap Jongin geram.

Chanyeol merenung benar apa yang dikatakan oleh Jongin, selama ini ia bukan mencari jalan keluar sebenarnya melainkan hanya menghindari masalah. Chanyeol bukanlah orang yang percaya diri dan kuat seperti yang terlihat selama ini, ia menyimpan ketakutan-ketakutan dalam dirinya. Ia takut kehilangan Baekhyun jika ia berhasil mendapatkan Baekhyun kembali. Ia takut kehilangan perusahaan yang selama ini ia besarkan dengan susah payah. Ia takut berhadapan dengan keluarga Irene yang terlihat seperti orang-orang jahat. Ia sangat ingat ketika dulu sang ibu kabur melarikan dirinya sendiri disaat rumahnya diserang oleh sekelompok mafia yang entah darimana datangnya. Mafia itu membuat ayahnya hampir kehilangan nyawa. Kemudian sang ibu yang dulu kabur tiba-tiba datang dan berhubungan dengan keluarganya Irene.

"Jadi bagaimana?" Jongin kembali bertanya membuat Chanyeol tersentak dari lamunannya.

"Baiklah, terimakasih Jongin. Aku sangat menghargainya." Chanyeol tersenyum kecut.

"Lalu, kau ingin mengetahui apa sekarang?" Sebenarnya Jongin sudah mempunyai banyak informasi sejak awal kejanggalan-kajanggalan pada hidup Chanyeol muncul. Ia tidak pernah melewatkan sedikitpun kejanggalan itu. Jongin mempunyai berbagai informasi mengenai keluarganya Irene, penyakit Sehun, dokter yang saat ini tengah menangani Sehun, dan tidak luput keluarga Baekhyun. Jongin mengumpulkan informasi itu sebenarnya untuk berjaga-jaga jika suatu hal yang buruk terjadi pada Chanyeol.

"Ah, aku ingin mengetahui bagaimana ibuku bisa terhubung dengan keluarga Irene? Dan sebenernya siapa Irene sebenarnya? Mengapa ayahnya begitu bersikeras menjodohkanku dengan putrinya." Sebenarnya Chanyeol sudah mencoba mencari tahu beberapa informasi itu sejak awal namun tidak ada perkembangan yang berarti, hanya informasi mengenai Baekhyun yang selalu masuk. Tetapi saat menyelidiki Irene dan lainnya tidak pernah ada kemajuan.

"Baiklah, lusa akan ku beritahu semuanya. Aku masih harus mempersiapkan bukti-bukti yang mendukung." Jawab Jongin, dan dibalas dengan anggukn Chanyeol.

...

Baekhyun saat ini sedang mengobrol dengan Kyungsoo di ruangan suaminya. Sementara Sehun pagi ini sudah kembali melakukan aktivitas pemeriksaan dan perawatan bersama Luhan. Baekhyun ingat sekali tepat pukul delapan Luhan masuk dan meminta ijin untuk membawa Sehun melakukan beberapa tes. Baekhyun yang tidak mengerti apa-apa hanya menurut karena ia pikir itu adalah hal yang baik.

Baekhyun menanyakan semua hal yang ingin ia ketahui mengenai Sehun kepada Kyungsoo. Mulai dari sifat asli Sehun kemudian orang-orang yang berhubungan dengan Sehun, bagaimana Sehun bisa mengidap penyakit kanker, dan yang terakhir mengenai keluarga Sehun. Karena Baekhyun merasa Sehun masih menyembunyikan sesuatu, apalagi mengenai keluarganya. Sehun hampir tidak pernah menyinggung soal kali Baekhyun penasaran Sehun selalu mengalihkan pembicaraan.

Kyungsoo hanya menjawab pertanyaan yang memang ia ketahui, sama seperti Baekhyun sebenarnya iapun tidak begitu mengenal keluarga Sehun. Sehun hanya pernah mengatakan bahwa ia kehilangan kontak dengan keluarganya setelah ia memutuskan menjadi seorang aktor. Lalu mengenai penyakit Sehun, ia menjelaskan bahwa penyakit Sehun semakin memburuk setelah berpisah dengan kekasihnya dulu yang bernama Irene. Sehun berpisah dengan Irene karena memilih menjadi seorang aktor. Baekhyun mengercap beberapakali saat mendengar nama Irene. Nama itu tidak asing seperti ia pernah mendengarnya, namun Baekhyun tidak mau ambil pusing.

"Hyung, aku sudah lama tidak membuka berita mengenai industri hiburan Korea. Bagaimana keadaan industri hiburan Korea saat ini?" sambung Baekhyun, karena jujur Baekhyun sangat penasaran. Ia sudah lama tidak pernah menonton televisi maupun membuka informasi mengenai itu karena takut.

"Oh, masih sama seperti biasanya tidak ada perubahan yang signifikan. Ah, sebulan setelah kepergianmu media mulai menyimpulkan kau pergi bersama Sehun. Karena kalian pergi diwaktu yang sama, dan berita itu menjadi top search selama beberapa waktu. Yang akhirnya mereda karena Loey Ent." papar Kyungsoo dengan datar.

"Loey Ent.? Anu.. L-lalu bagaimana kondisi agensiku sekarang?" Baekhyun memberanikan diri bertanya meski sangat takut hingga terdengar suaranya bergetar.

"Loey Ent. ya begitulah, beberapa hari setelah kepergianmu Park Chanyeol sendiri yang memberikan pernyataan ke publik, menentang semua artikel yang berkaitan mengenai hubunganmu dengannya. Ia membantahnya dengan tegas, lalu tak lama mereka mendebutkan boygrup. Dan ada satu anggota boygrup itu yang penampilan dan kemampuannya hampir sama denganmu, meskipun dimataku kau masih yang lebih baik. Entah ada apa dengan Park Chanyeol, Leoy Ent. sekarang terkesan terburu-buru dan tidak selektif. Bahkan ku dengar mereka akan mendebutkan boygrup lagi dalam waktu dekat ini. Oia aku hampir lupa, ketika memberikan pernyataan kepergianmu Park Chanyeol mengatakan bahwa kau sedang melanjutkan studi di luar negeri dan hiatus untuk sementara waktu dari industri ini." Kyungsoo hanya menyampaikan yang ia tahu, ia tidak melebihkan maupun mengurangi karena begitu kenyataanya.

"Wow, sebegitunya ya Park Chanyeol." Baekhyun tersenyum kecut mendengarnya.

"Sudahlah jangan memikirkannya lagi, lebih baik kita melihat Sehun." Kyungsoo berdiri dan mengulurkan tangannya. Baekhyun meraih tangan itu dan berdiri dengan perlahan karena perutnya semakin membesar.

...

Irene diberikan waktu selama satu bulan oleh ayahnya untuk melancarkan misinya. Jika ia gagal, tentu saja Sehun yang akan menjadi sasaran ayahnya. Selama ini Irene hanya melakukan perbuatan keji demi melindungi Sehun. Saat ia mengetahui bahwa Sehun kembali kemudian akan dirawat di Seoul, ayahnya langsung mengirim orang untuk mendekati Byun Minho yang tak lain ayah dari Baekhyun.

Irene mulai menyusun rencana baru. Kali ini harus berhasil. Ia sendiri akan langsung menemui Chanyeol di kantornya. Ia sudah tidak peduli dengan apapun.

Saat tiba di perusahaan Chanyeol, Irene tidak sengaja mendengarkan pembicaraan Jongin dengan Chanyeol. Ia mendengar dengan jelas bahwa dua laki-laki di dalam sana tengah mebicarakan keluarganya.

"Yang benar Jongin?" bentak Chanyeol. Ia tidak percaya dengan ucapan Jongin barusan.

"Benar Chanyeol, aku tahu kau tidak akan percaya maka aku membawakan buktinya." Jongin menyerahkan foto. Di dalam foto itu terlihat ada sang ibu dan ayahnya Irene tangah tersenyum manis.

"Jadi maksudmu, ketika ada mafia yang menyerang rumahku dulu itu adalah rencana dari ibu? dan mafia itu ternyata ayahnya Irene?" Chanyeol kembali menuturkan pertanyaan. Sungguh ini sulit untuk dipercaya, sejahat itukah ibunya.

Irene yang sudah merasa dirinya tertangkap basahpun akhirnya masuk ruangan Chanyeol tanpa permisi. Kedua lelaki yang ada di dalam terkejut saat melihat kemunculan Irene.

"M-mau apa kau kesini?" bentak Chanyeol.

"Dengarkan dulu penjelasanku." Irene memohon, tetapi Jongin sudah menyeret tangannya untuk dibawa keluar dari ruangan Chanyeol.

"Chanyeol, please. Aku akan menceritakan semuanya padamu." Irene meronta mencoba melepaskan tangan Jongin dari lengannya. Chanyeol hanya terdiam beberapa saat dan akhirnya meminta Jongin untuk melepaskan Irene.

"Jangan percaya padanya Chanyeol!" Jongin pun tidak mau sahabat yang sekaligus sahabatnya kembali terjebakoleh Irene.

"Kita dengarkan saja dulu." Chanyeol juga tidak berniat untuk percaya, hanya ingin mendengarkan apa yang akan keluar dari mulut wanita licik itu kali ini.

"Baiklah, kalian dengarkan baik-baik. Aku minta maaf atas segala perbuatanku. Aku memang bersalah, aku membohongimu. Tapi niatku begini karena aku tidak memiliki pilihan lain. Kau ingat saat aku mengatakan bahwa aku hanya ingin menyelamatkan orang yang aku cintai? Itu benar adanya Chanyeol-" ucapan Irene terjeda. Ia menarik nafas panjang, kedua lelaki disana masih menunggu kelanjutan ucapan Irene.

"-dan orang yang aku cintai itu adalah Sehun. Ya, Sehun yang sekarang telah menjadi suami Baekhyun. Aku tidak peduli dia bersama siapa, aku hanya ingin dia hidup bahagia. Aku tidak ingin dia hidup dibayangi dengan kematian yang mungkin tanpa disangka menghampirinya." sambung Irene.

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti." Chanyeol menatap tajam pada Irene, sementara Jongin hanya mengangguk paham ia tidak menyangka Irene berbicara jujur.

"Dulu, sebelum Sehun menjadi aktor ia sempat berpacaran denganku. Saat itu ayahku menentang hubungan kami, hanya saja aku tidak mengindahkannya. Hingga akhirnya Sehun menjadi aktor dan dia memilih untuk memutuskan hubungannya denganku. Karena ku pikir itu kan menjadi pilihan terbaik dan membuatnya bahagia aku menerimanya, meskipun akhirnya aku sempat down beberapa waktu. Karena bagaimanapun aku sangat menyayangi Sehun lebih dari aku menyayangi diriku sendiri.." Irene akhirnya meceritakan kisah yang selama ini ia simpan sendiri.

"Lalu?" tanya Chanyeol penasaran.

"Lalu- disana aku mengetahui bahwa ayahku mencoba menyingkirkan Sehun selama ia berpacaran denganku. Sehun diberikan minuman-minuman yang bereaksi untuk merusak pankreas, dulu Sehun perokok dan peminum berat. Aku tidak tahu bagaimana cara ayahku, namun ayahku mengaggap bahwa Sehun itu hambatan untuknya karena aku lebih fokus pada Sehun. Akhirnya setelah Sehun debut aktor ia mengalami kanker, lalu.. Lalu dokter yang menangani Sehun saat itu sudah dibayar oleh ayahku untuk memberikan obat-obatan yang memperburuk keadaannya. Dan pertemuan Baekhyun dengan Sehun itu adalah rencana dari ayahku." Irene menangis tak kuat menceritakan semua hal yang ia hadapi.

"HAH? BAGAIMANA BISA? BAEKHYUN? Kenapa harus membawa Baekhyun dalam urusan ini? JAWAB!" Emosi sudah menguasai Chanyeol. Jongin menghalangi Chanyeol saat ia akan menjambak rambut wanita dihadapannya.

"Saat Sehun mendatangi dokternya, dokter itu selalu meminta Sehun untuk segera menemukan pendamping hidup disisa hidupnya. Awalnya Sehun menolak terus menerus, tapi setelah pertemuannya dengan Baekhyun untuk produk kosmetik Sehun terlihat sedikit memiliki harapan. Oleh karena itu, ayahku meminta dokter untuk terus mendoktrin Sehun. Karena ayahku tahu kau memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Baekhyun. Makanya saat itu ibumu datang disaat Baekhyun dan Sehun sudah akrab, dan aku datang disaat kau menolak Baekhyun untuk mengantarnya ke rumah sakit. Itu semua sudah di rencanakan oleh ayahku Chanyeol. Kumohon selamatkan Sehun, bekerja samalah denganku. Kau tidak akan sampai kehilangan perusahaanmu jika kau ingin bekerja sama denganku." Irene menunjukan ketulusannya.

"Jangan Chanyeol, tetap saja jika kau bekerja sama tidak ada yang menjamin apa yang akan terjadi kedepannya." Jongin mengambil alih pembicaraan, meski semua yang dikatakan Irene adalah fakta, namun ia tidak mau Chanyeol sampai berkerjasama dengan Irene. Karena itu akan merugikan Chanyeol. Bahkan lebih buruk daripada kehilangan perusahaan.

Chanyeol merasa kepalanya bedenyut, ia merasakan pusing tak tertahankan setelah mendengar penjelasan Irene. Meski wanita itu kini terlah pergi di seret oleh Jongin, tapi setiap kata yang keluar dari mulut wanita itu masih terngiang-ngiang.

"MENGAPA HARUS BAEKHYUN?" Chanyeol berteriak mengantam meja kerjanya dan menyibakkan semua barang yang diatas meja kerjanya.

...

..

.

TBC or END

.

..

...

jangan lupa review nya yaa kawan cbkist :)

SALAM CHANBAEK IS REAL ! :)