Naruto © Masashi Kishimoto
Eyeshield 21 © Riichiro Inagaki


Seharusnya dia sudah mati. Saat-saat terakhir pertarungan itu terjadi, dia bersama Sasuke Uchiha sedang tergeletak sekarat diatas sebuah batu.

Setelah melepas segel bersamaan untuk Magen Tsukuyomi mereka berdua langsung menutup kedua matanya, ajal telah menjemput sesuai dengan ramalan yang disebutkan oleh kentut sage yang paling tua di Myoubokuzan.

Naruto telah siap memeluk takdirnya, namun alangkah terkejutnya ketika dia terbangun disebuah dataran asing dengan bangunan menjulang tinggi disekitarnya.

Apa yang terjadi? Dimana ini? Menjadi sebuah pertanyaan normal yang bisa dia pikirkan.

Naruto Uzumaki terdampar disebuah dunia asing yang sama sekali tidak diketahui. Terlebih ketika dia merasakan tidak adanya aktifitas chakra, energy itu sepenuhnya sudah tertutup. Tidak ada lagi kekuatan superior untuk menjalankan profesinya, dan tidak ada lagi Kurama yang setia mendampinginya.

Dia merasa sangat kacau dan frustasi.

Hari sudah malam. Dia kembali melihat sekeliling, melihat beberapa bangunan rumah yang jelas bisa dia asumsikan sangat maju dari rumah hunian yang ada di dunianya. Lingkungannya juga sangat bersih, tidak terlihat sampah berserakan di sepanjang tatanan kota.

Dimana dia akan tidur? Pengalamannya sebagai seorang Ninja tentu bukan sebuah masalah yang berarti. Tapi ketika gemuruh perutnya berbunyi dia tahu ini akan menjadi sebuah masalah yang tidak bisa dipecahkan dengan pengalamannya sebagai seorang Ninja.

Bisa saja kan dia berburu seperti ketika dia di masa lalu? Tentu saja, namun ketiadaan hutan yang bisa dia temukan sangat menghambat keinginan itu.

Hidup yang sekarang dia rasakan sangatlah begitu sulit untuk dijalani. Dia tidak punya tempat tinggal, tidak punya uang untuk membeli makanan dan sebagainya.

Naruto Uzumaki semakin frustasi.

Dia tidak ingin mati kelaparan, untuk itulah dia berencana untuk mencuri beberapa makanan dari sebuah toko kelontong dihadapannya.

Toko itu sepenuhnya telah tertutup, malam juga sedang berjaya sehingga tidak ada seorangpun yang berkeliaraan dijalanan tempatnya berada.

Tidak bisa dihindarkan, dia terpaksa harus mencuri hari ini.

Sepakat dengan pemikirannya Naruto pun mulai berdiri, dia menengok kekanan-kiri diapun langsung berlari maju dan dengan bantuan tangan kanannya yang entah bagaimana bisa kembali diapun bergelantung pada sebuah kayu untuk menjadi tumpuannya melompat keatas atap toko.

Naruto masuk kedalam cerobong asap untuk masuk kedalam bangunan toko tersebut, namun tanpa dia ketahui seorang pemuda berambut kuning jabrik dengan permen karet di mulutnya sedang memperhatikannya. Pemuda itu terus menatap perhatian kearah Naruto yang saat ini sudah tidak terlihat diatas atap, pemuda itu tersenyum menyeringai dan segera mengambil Hanphone untuk menghubungi seseorang.

"Ya, aku melihat seorang pencuri masuk kedalam Toko Tachibana di jalan Harukagi!"

Setelah mematikan Hanphonenya pemuda itu terkekeh dan kemudian dia duduk santai diatas motornya.

Merobek bungkus permen karet dan pemuda itupun mengunyahnya.

Dengan Naruto. Dia sudah ada didalam toko kelontong dan sedang memilih beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang kelaparan. Naruto berjalan dengan hati-hati, dia berusaha seminimal mungkin untuk tidak ceroboh sehingga mampu merusak tatanan toko.

Tidak perlu semakin merugikan toko dengan kekacauan yang tak sengaja dia hasilkan, begitulah pikirnya.

Setelah menyelesaikan perburuannya, dengan satu kresek ditangannya Naruto segera keluar dari jalan yang sebelumnya dia gunakan untuk masuk.

Hanya butuh waktu tiga menit untuk memanjat atap, dan ketika kepalanya muncul dia dikejutkan oleh suara sirine dari satu mobil berwarna putih yang berhenti didepan toko.

Pengalamannya dulu berurusan dengan Anbu sangat berguna, Naruto mencoba menyelinap hati-hati dan menyebrang keatab bangunan yang lain sebelum mendarat dibagian belakang bangunan itu.

Menepuk debu imajiner dari pakaiannya Narutopun lekas berlari meninggalkan tempat tersebut.

Berlari dengan kresek ditangannya Naruto diikuti pemuda si pelapor menggunakan motornya, dan arena suara motornya itu Naruto menyadari bahwa dia sedang diikuti sehingga dia mencoba mempercepat langkah kakinya.

Melihat sebuah bangunan dengan gerbang besar Narutopun berbelok dan memanjat gerbang itu. Dia melirik ke belakang melihat sipengendara motor turun dan menatapnya menyeringai.

Ada apa dengan pemuda itu? Naruto menggelengkan kepalanya dan terus berlari sampai di sebuah tanah lapang tepat di belakang bangunan besar itu.

Naruto berlutut terengah sebelum dia mendudukan pantatnya di atas bukit rumput yang mengelilingi pinggir lapangan.

"Tanpa chakra dan rasa lapar peutku membuat tubuhku terasa sangat lemah!" Keluhnya sebelum membuka kresek dan mengambil sebotol minuman. "Puah, lumayan." Setelah minum dia menyimpan botolnya dan kembali mengodok kresek untuk mendapatkan satu potong roti.

Setengah jam berlalu dan selesai memanjakan diri dengan barang curiannya Narutopun memutuskan untuk segera mencari tempat bermalam.

Naruto berkeliling mencari tempat yang bisa dijadikannya tempat beristirahat, semua pintu bangunan besar itu terkunci dan dia tidak bisa memaksa masuk kedalamnya. Sampai ketika dia menjumpai sebuah gubuk kecil, akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi gubuk itu. Mencoba membuka pintu dia sumringah karena pintu gubuk itu sama sekali tidak terkunci.

Naruto harus bersukur dia bisa menemukan satu tempat untuknya beristirahat.

Naruto sudah terlalu lelah sehingga membuat kewaspadaannya padam dan tak merasakan aura mengancam dari balik jendela gubuk.

-Line Break-

Keesokan paginya, sekitar pukul enam pagi Kobayakawa Sena sudah sampai di sekolah dan sedang menuju clubhouse Football Deimon Devil Batas.

Sena mendesah ketika memeriksa berkas ditangannya, jadwal turnamen musim panas yang akan diikuti oleh Deimon Devil Bats.

Dia mendengar dari Hiruma bahwa lawan tanding selanjutnya adalah Ojou White Knight, tim dengan pertahanan yang sangat luasbiasa dan tidak tertembus.

Sena hanya berharap kapten timnya akan memiliki strategi jitu untuk meladeni permainan tersebut.

Sena akhirnya sampai didepan clubhouse, dia mengetuk pintu dan menjumpai Mamori membuka pintu tersenyum kearahnya.

"Ada apa ini?" Sena bertanya penasaran, disamping melihat Mamori yang tidak biasanya tersenyum sumringah Sena juga bisa mendengar tangisan Kurita yang membahana dari dalam clubhouse.

"SENA!" Datang suara Kurita yang semakin dekat, bersamaan dengan seorang pemuda berbadan bulat menggelinding dan berlutut menangis dibawah kaki Sena. "Hiruma tadi pagi menelponku dan mengatakan bahwa kita akan mendapatkan satu anggota baru. Kau mendengarnya, KAMI MEMILIKI ANGGOTA BARU!?"

"Err..." Sena tak tahu harus menanggapinya seperti apa, dia melihat Kurita kali ini sangat berlebihan menyambut seorang anggota baru untuk Devil Bats. "...Apakah salah-satu anggota ekstrakulikuler lain yang berhasil Hiruma peras?" Bukan tanpa alasan dia bertanya seperti itu, biasanya Hiruma memeras anggota ekstrakulikuler lain untuk menjadi anggota tambahan disetiap pertandingan Devil Bats.

"TIDAK!" Lagi, Kurita menjerit menjawab pertanyaan tersebut. "Dia adalah milik kita, dia akan menjadi anggota Deimon Devil Bats!"

"Huh, mengejutkan!" Sena tersenyum mendapatkan jawaban itu. Dia mengingat jika club ini hanya memiliki 4 anggota asli, dan menemukan satu anggota asli lainnya tentu menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri untuk Kurita.

"Ya, Hiruma memang sangat luarbiasa hu~ hu~" Kurita masih terisak dengan sesekali menghapus airmatanya.

-Line Break-

Pagi hari yang lalu, ketika matahari belum sepenuhnya muncul dia dikejutkan oleh raungan Anjing yang membuatnya terbangun dari tidurnya. Belum sampai disitu, Anjing tersebut menggigit celananya dan menggeretnya langsung kehadapan pemuda berambut dengan warna serupa dengannya yang berada diruang tengah gubuk.

Pertama kali melihat pemuda yang terus mengikutinya membuat Naruto panik dan segera memutuskan untuk mencoba melarikan diri. Namun dengan jalan yang sudah tertutup membuatnya berakhir terjebak didakam gubuk bersama dengan pemuda itu dan Anjingnya.

Naruto dipaksa untuk mendengarkan tawaran yang di ajukan oleh pemuda itu, memberitahu padanya bahwa dia tidak mempunyai pilihan lain kecuali untuk taat dan bergabung dengan kelompoknya.

Naruto bingung, jelas saja dia bingung karena alasan tak berdasar pemuda ini sedang memaksa untuk membuatnya masuk menjadi bagian dari kelompok yang menamakan dirinya sebagai Devil Bats.

Dia ingin menolak, namun ancaman penjara yang dilontarkan oleh pemuda itu membuat Naruto takluk dan tak bisa berbuat apa-apa.

Hiruma adalah saksi kunci atas aksi pencuriannya malam itu, dia tahu karena itu diapun menganggukan kepalanya menyetujui tawaran pemuda itu untuk masuk kedalam kelompoknya.

Dia mengikuti segala prosedur yang diajukan oleh pemuda itu. *Pertama dia mendapatkan tempat tinggal, *kedua dia mendapatkan tempat bekerja part-time dan *terakhir dia harus ikut masuk sekolah tempat dimana pemuda itu belajar.

Sekolah? Dia tidak menyukai gagasan itu sehingga dia kembali mencoba menolak, namun kekalahan tetaplah kekalahan, Naruto tidak bisa menghindar dari semua ini.

Akhirnya Naruto disini, diruangan kepala sekolah bersama pemuda itu.

"D- Dengarkan ini, Hiruma, kita tidak bisa memasukan begitu saja orang yang berlatar belakang tidak jelas." Kata kepala sekolah mencoba memberi pengertian kepada pemuda bernama Hiruma yang sedari tadi hanya duduk tumpang kaki mengunyah permen karetnya.

"Oh, apa masalahnya?"

"Dia tidak memiliki data tentang latar belakangnya, dia tidak memiliki data tentang sekolah sebelumnya dan dia tid-"

"Aku tahu, itulah sebabnya aku memintamu mengurus data tentang dia bersekolah disini Kuchou-sialan!" Hiruma berteriak sekaligus mengeluarkan sebuah barang aneh dan menembakannya kearah atap ruangan kepala sekolah.

Darararararararara!

"Woaaaaaaaaa..."

Aku terkejut dengan suara nyaringnya, aku juga bisa melihat semburan api tak henti-hentinya keluar dari moncong benda tersebut.

Ini senjata yang hampir persis seperti peluncur Kunai yang pernah dia jumpai.

Dunia ini sangat aneh. Pertama aku menjumpai sebuah kendaraan kotak yang bisa berjalan sendiri, setelah itu aku juga melihat kendaraan aneh milik Hiruma yang sejenis Kuda bernotor, dan kali ini peluncur Kunai tak terbatas.

"I- Ini akan menjadi penipuan!" Kuchou berkata sambil gemetar ketakutan. "B- Bagaimana jika pemerintah menginvestigasi masalah ini?"

Hiruma berhenti, dia menatap kepala sekolah dengan seringaian licik yang Naruto sendiri merasa sedikit terpengaruh.

"Aku akan mengurus semuanya."

Katanya final membuat kepala sekolah menganggukan kepalanya menyetujui begitu saja.

Setelah segala urusan administrasi dan data selesai Hiruma langsung mengajaknya kembali ke gubuk tempat pertama dia menemukan Naruto.

Sampai di gubuk itu dia melihat beberapa orang sedang sibuk melakukan gerakan aneh yang Naruto sendiri tidak mengerti.

Kurita yang sedang mendorong orang-orangan melihat Hiruma datang dan berlari kearahnya.

"HIRUMA!" Dia hendak memeluknya, namun dengan Hiruma yang menhindar menjadikan badan bulat Kurita itu tersandung dan berguling-guling ditempatnya.

"Gendut-sialan, berhenti melakukan itu!" Teriak Hiruma sebari menginjak-injak tubuh tambun Kurita.

Mendengar keributan yang terjadi diluar membuat Sena dan Mamori keluar dari clubhouse untuk mendapati Hiruma sedang berkacak pinggang menatap Kurita yang sudah memulihkan diri dari siksaan Hiruma.

"Ada apa ini?" Mamori bertanya menghampiri dan diikuti Sena yang berjalan dibelakangnya.

"Tapi... Tapi aku ingin tahu tentang anggota baru kita." Kata Kurita yang saat ini sudah mendudukan pantatnya dan menatap Hiruma penuh pengharapan.

"Apakah dia?" Sena menunjuk Naruto yang berdiri dibelakang Hiruma.

Hiruma sekilas tersenyum dan kemudian menendang pantat Naruto untuk mengisyaratkannya maju memperkenalkan dirinya.

Naruto mengaduh sambil mengelus pantatnya, mengabaikan dia lekas memperkenalkan dirinya. "Namaku Naruto, dan aku ummmm..."

"Dia adalah murid baru yang terlambat mendaftar disekolah ini, aku sudah mengurusnya sehingga dia akan menjadi anggota terbaru kita!" Hiruma mengambil alih perkenalan itu dan langsung disambut oleh Kurrita yang terbangun semangat memeluk Naruto.

"Selamat! Selamat! Selamat datang di Deimon Devil Bats!" Naruto merasa tercekik menerima pelukan erat khas Kurita, dia jadi mengerti kenapa Hiruma tadi langsung menghindari terkamannya.

xxxxxxxxxxTO BE CONTINUEDxxxxxxxxxx

Protagonis: Naruto sudah tidak memiliki Chakra, bagaimana bisa dia tidak memiliki chakra? Dunia ini sudah tidak membutuhkan keterampilan bertarung yang superior, jadi pertempuran dengan taruhan nyawa hanya akan menjadi sebuah sejarah untuk Naruto.

Deimon Devil Bats tidak memiliki Line Backer, apakah dia akan cocok mengisi kekosongan itu?

Satu lagi...

...Aku sadar jika Naruto cross Eyeshield 21 sangat-sangat-sangatlah sepi, Esya hanya akan membuat Fanfic ini sebuah karya sampingan, dan untuk membuat Fanfic ini lebih hidup Esya ingin meminta sedikit pertolongan kepada Reader-san untuk mempromosikan Fanfic ini, terimakasih!