[Sepupu]
Haikyuu belongs to Haruichi Furudate
[Chapter 12]
Di awal, Bokuto ngasih good luck charm ke Akaashi, inget nggak? Kalo lupa, coba baca ulang. Ehe.
Iya, sekarang kan Akaashi udah kelas 3 SMP, masa-masanya ujian dan dia kudu nentuin dia mau lanjut ke SMA mana. Pengennya sih, ke SMA yang sama kayak Bokuto, tapi sayang jauh banget –jarak rumahnya dia sama rumah Bokuto itu sekitar 45 menit kalo naik mobil, dan sekitar 35 menit kalo naik motor. Walaupun Bokuto kadang cuma ngabisin 25 menit –efek terlalu kangen sama Akaashi, jadinya ngebut mulu.
Di daerahnya Akaashi emang ada beberapa SMA, sih. Tinggal pilih sebenernya. Tapi Akaashi kan pengen coba sekolah yang rada jauh dari rumah, ya, dan dia pengen ngerasain gimana rasanya satu sekolah sama Bokuto. Dia penasaran gimana kelakuan kakak sepupunya itu di sekolah.
Waktu Akaashi nanya ke Kenma tentang dia yang mau lanjut SMA di mana, si kucing malesan itu jawab, "Bareng Kuroo," dengan entengnya, kayak udah jelas banget gitu dan nggak perlu ditanya.
Oh.
Ya.
Emang jelas banget, sih. Kudunya Akaashi nggak usah nanya lagi.
Iya. Jelas banget Kenma bakal lanjut ke SMA-nya Kuroo. Brocon-nya Kuroo parah banget soalnya. Kebucinannya juga udah tingkat dewa. Bahkan dia nggak ridho kalo pisah dari Kenma lebih dari seminggu. Pernah waktu Kuroo ada acara sekolah yang nyita dua minggunya dia, mukanya langsung kusut kayak mayat hidup. Dan waktu ketemu Kenma lagi, dia langsung meluk Kenma kenceng banget dan nggak dilepasin sampe dua puluh menit. Sedangkan yang dipeluk iya-in aja, masih lanjut mainin game di hapenya pake muka datar, kayak udah biasa sama kelakuan miring kakak sepupunya.
Dan, yah. Disinilah Akaashi sekarang. Bareng Kenma, berdiri di depan gerbang SMA-nya Kuroo dan Bokuto, dengan tangan membawa berkas pendaftaran. Merasa ciut di area SMA situ, soalnya mereka masih SMP, masih cimit-cimit.
Dalam hati Akaashi berdoa semoga dia nggak ketemu kakak sepupunya disini. Dia nggak mau narik perhatian para calon kakak kelasnya nanti, bahkan sebelum dia sekolah disini. Oh, no. Akaashi nggak suka jadi pusat perhatian. Dia pengen menjalani hari-hari di SMA-nya dengan tenang.
Setelah mereka masuk dan nemuin ruang pendaftaran, dan nyelesaiin urusannya, mereka keluar. Berniat langsung pulang karena mereka masih harus belajar buat ujian akhir dan ujian seleksi masuk SMA. Walaupun mereka termasuk murid dengan otak paling encer di SMP, tapi saingan mereka buat masuk SMA-nya Kuroo sama Bokuto ini nggak bisa dianggap remeh. Hello, SMA favorit ini diincer sama banyak orang-orang ambis yang tiap ujian pasti telinganya budeg. Akaashi nggak mau kalah dari orang-orang begituan.
Akaashi dan Kenma masih jalan di lorong lantai dua waktu mereka denger ribut-ribut dari arah belakang mereka. Suara cewek-cewek. Mendadak feeling Akaashi nggak enak, kayak ngerasain ada bahaya yang mendekat.
"Bokuto-senpaai~! Aku bikin bekal buat senpai loh!"
"Kyaa Kuroo-kun! Kamu terima surat dari aku tadi pagi?"
"Bokuto-kun!"
"Kuroo-kun!"
Waktu Akaashi dan Kenma noleh, mereka nemuin dua orang cowok dengan rambut nyentrik lagi jalan dengan santuy menuju arah mereka, dan di belakang mereka, berkerumun cewek-cewek yang jumlahnya nggak terhitung, ribut sendiri teriakin nama dua cowok (sok) keren yang mereka puja-puja tiap harinya.
Sinyal bahaya Akaashi berdering nyaring.
"Oh!"
Syit.
"Oi, bro! Itu Kenma sama Akaashi kan?" Kuroo narik lengan seragam Bokuto dan nunjuk-nunjuk dua orang dengan seragam SMP yang lari lari ke arah tangga menuju lantai satu.
"Eh iya." Bokuto sadar, dan tanpa tahu malu langsung teriak, "AKAASHIII!" dan selanjutnya Kuroo ngikut teriak, "KENMAAA!"
Nun jauh disana, larinya Kenma sama Akaashi makin kenceng.
Momen langka dimana Kenma sama Akaashi dateng ke SMA mereka adalah hal yang nggak mau dua makhluk beda spesies itu lewatin. Setidaknya, mereka mau ngajak adek-adek kawaii mereka jalan-jalan keliling sekolah, dan dengan bangga mau nunjukin papan mading yang diisi Peringkat Cowok Populer SMA XX dan disitu foto Kuroo dan Bokuto ditempel di tingkat paling atas, nggak lupa dihias dengan pernak-pernik heboh macam tanda hati warna pink, mahkota emas bling-bling, dan bintang-bintang.
Ceritanya mau pamer aja kalo mereka itu cowok most wanted di sekolah.
Jadi, tanpa pikir panjang Kuroo sama Bokuto langsung ngejar adek-adek mereka. Nggak peduli kalo kerumunan cewek di belakang mereka pada teriak kecewa.
Beruntungnya Kuroo sama Bokuto, mereka itu sering olahraga rutin. Minimal lari pagi keliling komplek. Beda sama Kenma yang termasuk kaum rebahan atau Akaashi yang sampe SMP ini masih menomorsatukan belajar (karena mau ujian). Jadinya, tangan Kuroo dan Bokuto bisa ngeraih badan adek-adek mereka yang pendek.
"Nah. Ketangkep." Kuroo nyengir kucing. Di dekapannya, Kenma masih megap-megap ambil nafas dengan rakus. Mukanya merah banget, dan badannya keringetan. Dia nggak kebiasa buat lari –bahkan turun ke bawah buat ambil makan aja dia mager. Pokoknya goleran itu nomor satu bagi Kenma.
Di sebelahnya, Bokuto senyum lima jari karena berhasil nangkep Akaashi juga. Si adek sepupu masih normalin nafasnya yang pendek-pendek, sama ngenesnya kayak Kenma. Dalem hati dia misuhin kakaknya yang dengan mudah bisa nangkep dia tanpa perlu keluar keringet banyak dan megap-megap kehabisan nafas. Kuat banget.
Udah ganteng, baik, atletis pula. Pantes banyak yang suka sampe jadi cowok most wanted di sekolah. Sayangnya brocon –eh.
Trus, sekarang ini dua anak SMP yang tadinya berniat pulang dengan menggebu-gebu udah pasrah waktu badannya ditarik paksa sama kakak-kakaknya buat keliling (calon) sekolah baru mereka.
Akaashi menatap gerbang sekolah dengan tatapan nanar, jangan jauhkan aku dari gerbang sekolah iniii!
.
Next?
.
LEXA'S BACK!
Ada yang kangen nggak? Ehe, kayaknya nggak ada sih, yaudah.
Ehm.
Udah lama sejak ff ini update chapter 11. Lexa minta maaf karena telat banget updatenya. *bow
Yah, intinya ... hidup Lexa di rl itu ... sibuk. Terakhir kali, Lexa harus ngikutin kegiatan UKM di kaki gunung Merbabu buat kemah disana empat hari tiga malam, dan sumpah Lexa capek banget. Fyi, Lexa nggak suka kegiatan fisik, tapi apa daya ortu nyuruh dan Lexa ga bisa ngelawan. Hikd. Rasanya Lexa pengen ikut UKM Seni aja. Kan lumayan ya belajar nulis disana. Pasti berguna buat hobi Lexa.
Ah, udah deh curhatnya.
Oke, makasih banyak buat kakak-kakak sekalian yang baca ff ini, yang udah review juga. Pokoknya makasih banyak. Mohon bantuannya karena Lexa masih cimit (TT_TT)
See you next chapter~