We Got Married!

.

.

Yoongispabbo

.

.

Summary

Bagaimana jika kau yang tak menyukai seorang penyanyi bernama Jeon Jungkook, malah harus terjebak mengikuti acara We Got Married. Acara terbaru dengan rating tertinggi dimana Idol akan berkencan dengan seorang fans beruntung- dan melakukan kegiatan layaknya mereka sudah menikah.

Dan Taehyung yang seharusnya merasa bahagia- malah membenci itu. Selamanya ia takkan suka dengan penyanyi yang hanya mengandalkan tampangnya saja itu!

.

.

.

Pagi itu terasa sangatlah biasa bagi Taehyung. Ia bisa mendengar suara televisi menyala seperti biasanya. Pastilah sepupunya yang bernama Kim Seokjin tengah sibuk menonton acara favoritnya.

Acara bernama We Got Married yang baru-baru ini mengundang begitu banyak perhatian. Jika biasanya acara bertema cinta akan menggunakan para selebritis sebagai pemainnya, acara ini berbeda. Memang mereka masih menggunakan selebritis tapi nantinya selebritis akan dipasangkan dengan fans mereka. Sehingga banyak sekali surat yang akan mereka terima setelah seminggu sebelumnya mengumumkan siapa yang akan jadi bintang tamu mereka.

Oh, dan lagi– fans dan selebritis yang ada dalam acara itu akan berkencan maupun bertingkah seperti suami istri selama sebulan. Dengan jadwal tayang mereka di televisi 3 kali seminggu. Dan acara itu– tak pernah dilewatkan oleh sepupunya itu.

Maka dari itu, Taehyung memutuskan untuk cuci muka setelahnya akan turun untuk mulai mengisi perutnya yang sudah berteriak minta diisi itu.

SRET SRET SRET

Bahkan sepupu nya yang biasanya mengomentari cara berjalannya yang selalu menimbulkan suara karena alas kaki yang ia seret itu hanya diam. Terlalu foku menatap televisi yang tengah menampilkan sosok dancer terkenal yang booming beberapa waktu ini. Karena dia sangatlah pintar dan juga tampan, dan oh Senyum ceria nya itu juga sangat menyegarkan– Taehyung mengakui untuk satu itu.

Melihat episode Jung Hoseok lah yang sedang tayang. Taehyung memutuskan ikut bergabung sambil memegang cangkir berisi susu miliknya erat-erat. Mungkin ikut menonton beberapa saat bukanlah masalah.

Taehyung ikut tertawa kala Jung Hoseok tengah diajari bermain ice skating oleh istri virtualnya itu. Melihat bagaimana pria itu terjatuh terus hingga akhirnya berteriak kagum ketika dirinya sudah bisa bermain dengan benar. Dan mereka berakhir saling mengejar, diakhiri adegan berpelukan dan ciuman dahi dari Hoseok untuk istri virtualnya itu.

Dan selanjutnya hanya cuplikan episode mereka untuk minggu depan. Taehyung masih sibuk menghabiskan susu nya ketika tulisan muncul di layar televisi dengan tulisan 'New Episode'.

Begitu wajah artis yang akan mengisi slot kosong menggantikan episode Baekhyun dan Chanyeol yang sudah berakhir. Taehyung hanya bisa tersedak sambil melotot tidak percaya lalu menoleh horror ke sepupu nya yang asik ber fangirl ria di sampingnya.

"Astaga, Seokjin Hyung. Jangan bilang kau mengidolakan artis ini?" tanya Taehyung tidak percaya. Yang dihadiahi tatapan bingung oleh Seokjin.

"Loh memang salah mengidolakannya. Dia itu tampan, berkarisma dan juga sexy." Jawab Seokjin dengan tatapan memuja.

Taehyung lalu kembali menolehkan kepalanya kembali ke Acara tersebut. Dimana acara tersebut tengah menampilkan potret sosok tersebut.

Melihat salah satu foto tengah ditampilkan, dimana mereka mengatakan bahwa si tampan Jeon Jungkook tengah mencoba rasa penasarannya untuk merasakan bagaimana berkencan dan juga memiliki sebuah rumah tangga dengan seseorang.

Taehyung melihat foto itu dengan ekspresi bingung.

Wajah itu, darimana nya tampan. Lebih tampan juga Jung Hoseok. Well, bisa dibilang Taehyung termasuk penggemar Jung Hoseok. Maksudnya, siapa yang tidak akan menyukai Jung Hoseok yang berwajah ramah dan bersikap manly itu.

Sedangkan Jeon Jungkook. Haah– Taehyung tak menyukai artis ini. Wajahnya yang seakan menyiratkan bahwa pria itu adalah sosok menyebalkan dan sombong. Apalagi sempat ada rumor ia adalah seorang playboy.

'Baru masuk dunia artis saja sudah begitu.' batinnya kala melihat rumor itu dalam salah satu berita di televisi.

"Baiklah! Sesuai cara kami sebelum-sebelum nya. Kami sudah menerima banyaaak sekali surat yang nantinya akan dipilih sendiri oleh Jungkook-ssi. Dan pemilik surat itu, akan menjadi pasangan Jungkook dalam acara ini." Pembawa Acara mulai berbicara seperti biasanya dimana setelah beberapa biografi selebritis akan mereka tampilkan. Mereka akan mulai ke acara inti.

Dan entah kenapa, Taehyung masih saja bertahan duduk di sofa. Seakan ada magnet yang menariknya untuk tetap duduk.

Dia bisa melihat ekspresi hati-hati Jungkook yang tengah memilah milah pesan di depannya. Sebelum pemuda itu mengambil surat dengan amplop berbeda dengan lainnya. Amplop berwarna hitam. Sangat berbeda dari lainnya yang berwarna cerah. Tapi tetap saja ada tanda hati yang tertempel di suratnya.

"Kurasa. . . Aku memilih ini." Ujar Jungkook dengan suara pelan pada pembawa acara yang langsung menanggapi dengan heboh.

Bilang saja mereka terlalu berlebihan dan cara mereka flirting ke Jungkook itu benar-benar terlihat jelas.

Duh dasar people jaman now.

Oke mari lupakan soal pembawa acara, Taehyung lebih memfokuskan ke Jungkook yang dengan perlahan membuka amplop surat itu dan menarik kertas yang juga– eh berwarna hitam?

"Wah. Pengirim surat itu benar-benar terlalu niat. Tapi– bukankah hitam berarti lambang kebencian?" monolog Taehyung, sama sekali tak menyadari Seokjin yang sedari tadi tersenyum penuh arti.

"Halo Jeon Jungkook. Aku adalah Kim Taehyung. . ." Suara Jungkook kembali menarik perhatiannya. Dan ia hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mendengarkan pria itu mulai membaca surat.

'Ah, jadi pengirimnya adalah Kim Taehyung.' Ujarnya dalam hati.

Tapi. . .
Tunggu. . .
Apa tadi dia bilang?

"Yyaaa! Aku tidak pernah merasa mengirim surat!" jerit Taehyung panik.

Sial, apakah ada salah satu temannya yang menjahilinya dengan mengirimkan surat seperti itu?

Tapi kemudian suara tawa seseorang dari sampingnya membuatnya menoleh dan menemukan Seokjin tertawa puas.

"Kim Seokjin! Kau yang mengirimkan suratnya!?" itu bukan pertanyaan sebenarnya, bisa lebih disebut pernyataan. Tapi Taehyung tidak perduli, karena sudah jelas Seokjin lah pengirimnya.

"Aku tau ini aneh. Aku mengirimkan surat ini penuh dengan rasa kebencian padamu. Jangan berharap, aku seperti yang lain. Yang akan memujamu sepenuh hati seperti yang lainnya..."

Taehyung hanya mampu menatap televisi dengan pandangan kosong miliknya.

Serius, Seokjin benar-benar minta dipukul. Bagaimana dia bisa menuliskan kebencian Taehyung pada Jungkook secara terang-terangan. Bagaimana jika. . . Fans Jungkook membunuhnya karena suratnya itu.

"Aku juga tak mengerti kenapa banyak sekali temanku yang memuja dirimu. Sungguh, bahkan ketika mereka mengatakan wajahmu tampan. Kau masih kalah dari Jung Hoseok..."

Selanjutnya, ia bisa mendengar suara tawa dari penonton dalam studio begitu juri maupun pembawa acara dalam acara tersebut.

"Astaga. Ini sangat lucu dan pertama kalinya. Ada seseorang yang menuliskan surat sangat jujur seperti ini. Dia pasti kaget bahwa suratnya lah yang terpilih."

Dan komentar pembawa acara itu hanya disambut tawa dari Jungkook yang tampak ekspresi terkejut juga di wajahnya yang tak bisa ia sembunyikan.

"Dan aku disini, menantangmu untuk membuatku menjadi fansmu selama di acara We Got Married. Apakah kau mau? Pst, jika tidak berhasil– sebaiknya kau melakukan hukuman dariku. Hahaha."

Ketika bagian terakhir surat itu dibacakan, Taehyung ingin rasanya menguburkan dirinya ke tanah dalam-dalam. Ia menatap Seokjin sebal sedangkan Seokjin hanya tersenyum tanpa dosa.

Jika saja, Seokjin tidak lebih tua dari dirinya. Dan ia tak menjunjung tinggi kehormatan, bisa ia tebak– ia akan berakhir mencakar wajah Seokjin.

Ia lalu menghembuskan nafas secara kasar. Dan memilih menonton acara yang akan menentukan nasib nya.

"Jadi bagaimana Jungkook-ssi? Apakah kau mau menerima tantangan dari seseorang dengan nama Kim Taehyung itu?"

Sial, dasar sialan. Bagaimana bisa pembawa acara itu dengan santainya mengulang namanya seakan memang menyuruh fans untuk mengetahui namanya.

Perhatiannya lalu teralih ke Jungkook yang terdiam selama beberapa saat. Ekspresi pria itu tak bisa disorot kamera karena posisinya yang menunduk. Tapi kemudian, ketika pemuda itu mendongakkan kepalanya.

Taehyung berani bersumpah ia menahan nafas melihat niat dalam pandangan pria itu.

"Baiklah. Kim Taehyung-ssi tunggu aku untuk memporak porandakan hatimu." Ujar Jungkook dengan mantap sekaligus tanda ia menerima tantangan dari surat yang ditulis dan dikirimkan Seokjin itu.

Mendengar itu, pegangan Taehyung pada cangkir melemah. Hingga membuat cangkir itu jatuh ke karpet di bawahnya. Sehingga cangkir itu tidak pecah karena permukaan yang lembut. Dan juga, isinya telah kosong. Tidak menumpahi karpet tersebut.

.

.

.

"Kim Taehyung bangun! Astaga anak ini! Taehyung-ah! Bangun!" Taehyung memilih untuk membalut tubuhnya dengan selimut. Dan berusaha menahan selimut itu agar tetap membungkus dirinya dari tarikan ibunya.

"Kim Taehyung bangun atau Eomma akan potong uang sakumu?" ancam Ibu nya ketika sudah lelah menarik selimut yang membungkus dirinya.

Duh, potong uang saku di kamus ibu nya berlaku untuk selamanya. Maka dengan takut-takut Taehyung mengintip dari balik selimut.

"Taehyung." Panggil ibu nya dengan suara mengancam.

Mau tak mau akhirnya Taehyung keluar dari persembunyian nya.

"T-tapi ibu melihat sendiri kan. Nama anak ibu disebutkan di televisi Nasional. Dengan bintang tamu selebritis yang tengah naik daun. BAGAIMANA JIKA ADA YANG MENYERANGKU DISEKOLAH!?" Ujar Taehyung dengan nada panik kemudian menatap ibu nya dengan pandangan memohon.

Memohon agar dia bisa tidak sekolah, sehari saja. Ia benar-benar takut diserang oleh fans Jungkook.

Dan gelengan mantap dari ibu nya. Membuatnya menghela nafas pasrah dan dengan berat hati, bersiap-siap ke sekolah.

Beginilah sekarang, ia sibuk menyembunyikan wajahnya dengan menunduk dan memeluk lengan sepupunya, Seokjin. Begitu masuk ke lingkungan sekolah, perhatian terarah kepada dirinya.

Bisikan kebencian terdengar di telinga nya yang langsung membuat Seokjin mengamuk dan marah-marah perihal bagaimana bodohnya manusia membicarakan manusia lain tapi sampai terdengar ke si korban.

Dan hari itu, Taehyung benar-benar bergantung pada Seokjin.

TEET TEEET

Bunyi Bel sekolah membuat Taehyung yang sedari tadi sibuk melamun dengan pikiran entah kemana itu sadar. Ah sudah waktunya pulang.

Maka ia segera menyusul Seokjin yang ternyata sudah ada di depan pintu sedari tadi.

Cepat sekali, pikir pemuda itu.

Mood nya cukup senang karena ia akhirnya bisa kembali ke rumah. Tempat teraman baginya saat ini.

SET

Tapi sepertinya keinginannya untuk segera bersembunyi di rumah terhenti karena kehadiran seseorang dengan label 'We Got Married' di lengannya. Dan sebuah mobil hitam mewah yang tentu saja menjadi buah bibir teman-teman sekolahnya.

"Kim Taehyung?" Tanya pria dengan tubuh kekar itu tapi sangat berkebalikan dengan tubuhnya, suara nya begitu halus.

Dan Taehyung hanya mampu mengangguk takut.

"Taehyung-ssi sudah saya temukan. Saya akan segera kembali." ujar Seseorang itu pada seseorang lainnya dengan sebuah benda yang tertempel di telinga miliknya.

"Taehyung-ssi bisa ikut saya?"

Mendengar ajakan itu, Taehyung menoleh ke Seokjin dan ketika mendapat persetujuan dari sepupunya itu. Ia akhirnya mengikuti pria itu masuk ke dalam mobil hitam mewah yang ia ragu masuki karena takut sepatu nya akan membuat mobik itu kotor.

Ketika sudah masuk kedalam mobil tersebut, Taehyung kemudian diberikan penutup mata berwarna hitam dengan motif lucu.

Ah ia ingat, ini salah satu prosedur tim We Got Married. Memastikan lokasi mereka aman. Maka Taehyung dengan patuh memakai penutup mata itu.

Butuh sekitar 20 menit untuk mencapai tujuan, dan kemudian ia dibimbing oleh pria yang membawanya tadi hingga akhirnya ia di dudukkan di sebuah kursi empuk yang sangat nyaman.

Setelahnya ia hanya diam sebelum akhirnya mendengar seseorang berkata 'Action!'. Setelahnya ia mendengar seseorang berbicara mengenai pembukaan acara. Dan ia mengena suara ini, ini adalah suara pembawa acara yang biasanya membawakan We Got Married.

Ketika sibuk berpikir, penutup mata nya dilepas. Dan entah tarikan darimana, ia langsung menoleh ke kanan.

Di bagian kanannya, ia menemukan Jeon Jungkook tengah menatapnya dengan pandangan dinginnya dengan ekspresi wajah tak terbaca.

.

.

.

TBC