ナルトくんのばか物語
Naruto's Stupid Story
Chapter 1, Stupid Request
[Dimensional Gap]
"Apa kau mendengar ucapanku?"
"..."
"Sigh,akan kukatakan sekali bisa mengambil kembali [Dimension Gap],aku sudah memutuskan untuk pergi ke suatu tempat."
"..."
Ophis masih terdiam—tak mengucapkan sepatah katapun—dia hanya menatap laki-laki dihadapannya dengan kosong. Bibir kecilnya bergerak dan mengatakan sesuatu.
"Kau, Siapa ?"
" ...HAAAH?!..."
Pria Asing itu berteriak tidak percaya pada apa yang baru saja di katakan oleh Ophis. Padahal seharusnya Ophislah yang paling mengenal dirinya mengingat mereka berasal dari ras yang sama,Ras Naga. bukankah Ophis memiliki dendam padanya?—bagaimana bisa Ophis melupakan orang paling di bencinya di dunia ini.
"Apa kau bercanda Ophis?!"tanya pemuda asing itu.
"..."
Ophis menatap pria asing di hadapannya.
Dilihat dari sudut manapun Pria itu terlihat seperti manusia pada umumnya tapi Ophis bisa merasakan Aura Naga yang terpancar kuat dari dirinya.
Pria itu memiliki Rambut Golden-Blond berantakan yang terlihat sangat kontras dengan Pupil Biru Sapphirenya. Baju seragam musim dingin Kouh Academy membaluti tubuh tinggi dan tegapnya. Dan tak lupa 3 buah tanda Whiskers di kedua pipinya yang membuat terlihat seperti Rubah. Aneh—mengingat dia seorang Naga.
Ophis menggelengkan kepalanya.
"Aku, tak mengenalmu."
Pria itu menghela nafas ,dia sudah lelah dengan Loli-Dragon tidak peka ini.
"Sigh,ini aku—Great Red..."
Ophis tetap tak memberikan sebuah reaksi seperti terkejut atau semacamnya dan hanya terus menatapnya dengan Mata abu-abunya yang hanya menampilkan kekosongan. Great Red yang terus dipandangi seperti itu merasa risih.
"Kenapa,kau berubah jadi manusia...?"
Akhirnya Ophis bersuara,Great Red mengangkat bahunya.
"Terserahku,kan mau berbuat apa dan yang lebih penting lagi,kau boleh kembali ke [Dimensional Gap].jujur saja, sendirian di tempat seluas,sesepi dan sekosong itu membuatku sangat bosan. bisa gila aku jika terus-terusan berada disana..."
Jelas Great Red. Ophis menunjuk kearah Great Red sambil berucap...
"memberiku [Dimensional Gap] takkan menghentikanku untuk memenggal kepalamu,Baka-Red..."
"Ya,ya terserah kau saja,Ophis-chan tapi berhentilah memanggilku Baka-Red,namaku sekarang adalah Naruto. Ingat itu."
Great Red a.k.a Naruto mulai berjalan pergi dari tempat itu tapi Suara Ophis menghentikkan Langkahnya.
"Great Red,kau mau pergi kemana...?"
Naruto menaikkan alisnya bingung.
"memangnnya kenapa kau mau tau?—Ara-ara,mungkinkah Loli-Dragon Ophis-chan memiliki perasaan padaku~?! Kyaaa..."
Naruto berteriak kegirangan seperti fangirls Lee min hoo. Ophis tidak memberikan reaksi yang berarti—tetap Datar dan Dingin seperti biasanya.
"...Tidak...Aku,hanya ingin tahu tempat kau pergi agar aku bisa menemuimu dan memenggal kepalamu nantinya..."
Ucap Ophis. Naruto memanyunkan bibirnya,Kesal dengan sifat dingin Ophis.
"Mou~~...tidak bisakah kau memberi sedikit saja harapan padaku yang mencintaimu?—Orang yang satu-satunya menjadi temanmu...?!"
"Cuih..."
Ophis langsung meludah kesamping dan untuk pertama kalinya,Ekspresi Datar Ophis tergantikan dengan Ekspresi Jijik ketika mendengar perkataan Great Red
"Ophis-chan Jahat..."
Great Red kembali berakting seperti seorang Gadis SMA yang sakit hati dan merasa sedih karena telah di campakkan kekasihnya. Ophis mengeluarkan Sihir Hitamnya dan mengancam Great Red.
"...Cepatlah Pergi dari sini,Baka-Red!"
"Bweeee..."
Great Red menjulurkan lidahnya pada Ophis,dan pergi dari tempat itu.
Ophis menatap punggung Great Red yang berjalan menjauh dari dirinya. Bibir Ophis melengkung kecil menciptakan seutas senyuman lembut. Matanya Ophis terlihat melembut. Dari Mata Abu-Abunya nampak pantulan sosok Great Red yang pergi.
"Sampai Jumpa,Naruto...semoga kita bisa bertemu lagi nantinya..."
Ophis tidak ingin mengakuinya dan tidak akan pernah mengakuinya bahwa jauh didalam lubuk hatinya dia menganggap Great Red adalah satu-satunya teman yang dia miliki. Ophis menutup matanya dan kembali melakukan apa yang dulu sering di lakukannya Yaitu,tidak melakukan apa-apa.
hanya diam tidak bergerak dan menikmati keheningan di [Dimensional Gap].
Naruto kini berada di Kyoto,tepatnya berada di sebuah Kafe yang berada di duduk dengan tenangnya di kursinya sambil meminum Teh Earl Grey dan di temani dengan bermacam-macam Kue Pastri.
Seorang wanita berpakaian Miko masuk dalam cafe itu dan wanita itu tidak sendirian karena dia ditemani oleh Yokai Miko itu memerintahkan Karasu-Tengu untu berjaga dibelakangnya sementara dia datang menemui menoleh kearah wanita yang mendatanginya.
"Silahkan duduk Yasaka-chan,dan kau Karasu-Tengu..." Naruto mengalihkan tatapannya pada Karasu-tengu yang berjaga di belakangnya."...Silahkan tunggu di luar."
Yasaka segera duduk dikursi sesuai perintah -Tengu ingin memprotes perintah yang diberikan Naruto padanya,tapi Yasaka menghentikannya dan menyuruh Karasu-Tengu untuk mengikuti perintah tidak mengucapkan sepatah katapun dan begitu pula dengan Naruto yang tengah menikmati minumannya.
Setelah beberapa saat naruto membuka suaranya.
"Apakah kau tidak ingin bertanya padaku,Yasaka-chan...?"Tanya Naruto.
"..."
Yasaka memang ingin menanyakan sesuatu tapi dia merasa ragu. Duduk berduaan dengan Eksistensi Terkuat di dunia membuatnya gugup dan takut hingga tidak berani berbicara.
Beberapa saat yang lalu,Yasaka sedang menghabiskan waktunya dengan putrinya Kunou hingga salah satu Maidnya mengantarkan sebuah surat padanya dan mengatakan bahwa surat itu berasal dari Great Red. Yasaka tidak menanggapinya dengan serius dan berpikir ini hanya sebuah mungkin the Mighty Great Red menulis surat untuknya.
Yasaka tidak mempercayainya hingga seluruh Kyoto terselimuti oleh Aura yang sangat kuat. Yasaka tidak pernah melihat ataupun bertemu dengan Great Red tapi Aura yang menyelimuti kota Kyoto saat ini Yasaka ini pernah terjadi sebelumnya ketika Yasaka masih kecil,Aura kuat yang menyelimuti seluruh Kota dan Ayah Yasaka berkata bahwa Aura itu berasal dari Great Red.
Yasaka segera pergi ditemani oleh Karasu-Tengu ketempat Aura itu berasal untuk mengetahui keadaan.
Dan disinilah sekarang Yasaka berada,Di sebuah cafe bersama Great Red.
Yasaka begitu terhanyut didalam pikirannya sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa Naruto menjulurkan tangannya untuk menggapai Dadanya.
*Grope
"Iyaaaah~...G-Great Red-sama,apa yang anda lakukan..?"
Yasaka langsung terbangun dari lamunannya ketika Naruto meremas dada Kiri Yasaka dengan cukup kuat hingga membuat Yasaka mendesah keras. Desahan Yasaka menarik perhatian Pengunjung cafe yang lain, Wajah Yasaka langsung memerah adalah pemimpin Faksi Yokai,dia tidak seharusnya mendesah seperti tadi.
Yasaka ingin memukul kepala Naruto dan meneriakinya 'Kono Hentai' tapi dia takut jika Naruto marah nantinya jadi Yasaka membiarkan masalah ini berlalu. Rasa Malu Yasaka semakin besar ketika orang-orang di cafe mulai menatap aneh kepadanya dan Naruto.
Diluar kafe terlihat Karasu-Tengu yang mengamuk dan berteriak tidak jelas ketika melihat Pemimpinnya dipermalukan seperti itu oleh Naruto. Setelah mendapat Perhatian dari Yasaka Naruto langsung bertanya.
"Apa kau bisu...?" Tanya Naruto. Yasaka menggelengkan kepalanya.
"kalau begitu bicaralah padaku,...kau tidak perlu takut padaku karena aku tidak menggigit...kecuali di Ranjang."
Wajah Yasaka terlihat sangat merah dan Asap keluar dari kepalanya karena Overheat.
"tapi jika memang tak ada yang ingin kautanyakan,atau bicarakan padaku maka aku akan terlebih dahulu meminta sesuatu darimu..."
"A-Apa itu Great Red-sama...?"
Naruto menyerahkan sebuah Kertas atau lebih tepatnya sebuah Formulir pada Yasaka. Yasaka menatap Formulir itu dengan bingung.
"Aku ingin kau menjadi waliku dan menandatangani Formulirku agar aku bisa masuk ke Kouh Academy."
"Eh...Apa yang kau katakan tadi,Great Red-sama?"
"kau mendengarku, dan satu lagi Yasaka-chan..."
"..."
"...kau tidak usah bersikap formal dihadapanku dan mulai sekarang panggil aku Naruto-kun."
Afterword.
Ja,ini EROstrator,orang yang paling tampan,menawan dan Dermawan. *SLAP
Saya ucapkan terima kasih bagi kalian yang sudah membaca cerita kecil saya ini.
Saya masih pemula dalam menulis fanfic,karena itu saya menerima menerima Kritik dan Saran atau apapun untuk membantu saya untuk mengembangkan kemampuan menulis saya.
Tuliskan Kritik,saran,flame,atau apapun di Kolom Review.