Specialize Shinobi

Chapter 1 (Pergi sejauhnya dari tempat bernama 'Neraka')

"Atas membuat Sasuke Uchiha terluka parah maka kami memutuskan untuk membuangmu dari desa ini"

Apa!, ini benar-benar tidak adil, apa salahku dengan tindakan ku, jika aku tidak bertarung dengan si Teme itu, aku mungkin akan gagal dalam misi ini, dan sekarang mereka menyalahkan ku atas luka Sasuke, mereka kira dia adalah sosok ajaib yang bisa memenangkan pertarungan tanpa luka?

"Ini benar-benar tidak masuk akal, kalian membuang Naruto hanya karena dia telah melukai seorang Uchiha!?, dimanakah otak kalian?"

Haaa, walaupun kau tetap bersuara membelaku, sudah pasti hasilnya akan sama, aku akan dikeluarkan nenek, mereka seakan mempunyai kekuasaan diatas mu nenek

"Hasil ini sudah bulat Tsunade, kita tidak bisa membiarkan iblis ini berkeliaran dan melukai banyak orang, harusnya Minato membunuhnya pada saat itu"

"Alasan macam apa itu!, aku tidak pernah membunuh siapapun, dan apa-apaan ini, hanya karena si Uchiha itu mendapat beberapa luka dari ku, aku dinyatakan dibuang!?, kalian memang sudah kehilangan akal"

"Diamlah Iblis!"

Tcih, jika ini bukan desa kelahiranku, sudah pasti akan ku bumihanguskan tempat ini dari tadi, mereka seakan memanggapku monster dan menghilangkan fakta kalau mereka yang sebenarnya monster itu!

Kurama, kau benar, desa ini memang terkutuk, harusnya aki menuruti kata-katamu untuk tidak menginjak kaki ku disini lagi dari dulu

"Ha!, sekarang siapa yang salah durian!, rasakan itu" ucap Kurama sambil berguling-guling menertawaiku

Aku menghela nafasku saja, kau benar Kurama, aku sekarang merasakan rasanya pahit disini

Oh Kami!, kenapa kau membuat takdir ku begitu sengsara, sudah dikeluarkan dari desa dan lebih parahnya aku harus bersama Bola bulu tukang tidur ini

"Hei!"

Hiraukan dia Kami!, fokuslah padaku, dia hanha sekedar bola bulu yang bisa mengumpat saja

"Sini kau Durian, aku cabik-cabik tubuhmu!"

Wekkk, seakan kau bisa saja Kurama, kau kan di tubuhku, kau menyerangku maka kau juga ikut mati bersama ku

Brakkk

Pintu ruangan itu tiba-tiba di gebrak dengan keras, membuatku dan para council menatap siapa gerangan yang mendobrak pintu itu dengan keras

Tunggu, Sakura-chan!?, apa yang ia lakukan disini, harusnya dia tidak tau dengan meeting ini kan... Wait! kenapa dia begitu terlihat marah ya

"Aku tidak setuju dengan hal ini, kalian ingin mengeluarkan Naruto dari desa!?, hanya karena permintaan si Uchiha itu!?"

Ah Si Teme itu yang mengadu pada council, jelas saja mereka ingin membuangku, kini rahasia benar-benar terungkap di depan Uzumaki yang paling tampan ini

"Sakura!, apa kau tidak senang bahwa iblis ini akan dikeluarkan dari desa ini, dimana sikap senang mu saat ini!' ucap salah satu dari member council tersebut, ah! aku ingat kalau dia adalah Mebuki, ibu Sakura

Aku melihat Sakura-chan hanya diam saja, kepalanya menunduk membuatku tidak bisa membaca pikiran gadis Pinkie itu

""Aku...aku sama sekali tidak senang dengan hal itu, jika dia akan pergi maka aku akan pergi juga"

Huh?, apa yang dikatakan Sakura-chan, seingatku dia juga adalah orang jang membenciku di Academy, kenapa dia sekarang membela ku?, benar kta Shikamaru perempuan itu merepotkan

Plakk

Mataku membulat dengan sempurna saat sebuah tangan menampar keras wajah Sakura-chan yang membuatnya hampir terjatuh

Grrr, sudah cukup!, ini sudah diluar batas, jika mereka ingin aku yang pergi maka tidak perlu menyakiti seseorang, aku juga tidak akan memaksa akan tetap di desa neraka ini

"Harusnya kau bangga Sakura, sekarang aku sebagai ibumu merasa kecewa padamu, kau benar-benar tidak sama dengan yang dulu, terserah kau ingin apa sekarang, ibu tidak peduli, kau dibuang dari keluarga Haruno!"

Brakkk

Aku menggebrak mejaku dengan keras, kini semua mata yang ada disini semua menatapku kecuali Sakura-chan yang yang sedang menangis sambil menutupi wajahnya, aku benar-benar marah!, apa salah rekan timku ini, serasa mereka salahkan siapa saja Iang membelaku

"Aku tau kalian membenciku, tapi kumohon jangan sakiti orang lain, kalian boleh menyakitiku tapi sekali lagi...tidak dengan orang lain, tidak dengan orang yang ku sayangi"

Kini semua orang disini diam saja, mereka hanya menatapku dan tak berani menatapku, aku lalu menghampiri Sakura-chan yang terduduk lemas dilantai sambil menangis

Dengan pelan aku menyentuh bahunya dia menatapku dengan lemah, aku hanya menyodorkan sebuah senyuman hangat padanya, berharap Sakura-chan bisa melupakan sejenak kejadian tadi

"Kau tidak apa-apa Sakura-chan, ayo, aku akan obati lukamu ini"

Dia hanya menurut, aku segera menolongnya untuk berdiri, sebelum aku beranjak dari tempat ini, aku mengamati satu persatu para council disini sampai akhirnya mataku menatap nenek Tsunade yang sudah kuanggap sebagai keluarga ku sendiri

"Maafkan aku Baa-chan, aku tidak bisa menetap lebih lama lagi di desa ini, semakin aku lama di sini mereka akan semakin membenciku bahkan mereka akan menyakiti orang terdekat ku, lebih baik pergi dari pada membuat orang yang kusayangi dilukai"

"Na-Naruto ak-"

Aku tidak peduli dengan yang dikatakan nenek, aku langsung bergegas keluar dari sini untuk mengobati luka Sakura yang sangat jelas di pipinya akibat tamparan ibunya sendiri

Di setiap langkahku menuju apartemen ku, para penduduk menatapku dengan pandangan benci, bahkan beberapa mereka melempari aku batu dan menggunjing ku, Naruto!, tahan dirimu agar tidak mengamuk, ini sudah makanan sehari-hari dirimu disini, ucap diriku memperkuat mentalmu

"Pasti sakit ya"

Huh?, aku melihat-lihat sekitar, sepertinya Sakura bertanya padaku, sepertinya dia menanyakan luka ku

"Oh ini tidak sakit, aku hanya perlu beristirahat dan berlatih seper-"

"Tidak, bukan itu"

Aku menaikkan alismu pertanda aku bingung, terus yang dibahas Sakura-chan apa, oi bola bulu bisa kua beri tau apa maksud Sakura-chan

"Bodoh, pikirkan lah sendiri, hal sesimpel ini saja kau tak mengerti, dasar Partner bodoh" ucap Kyubbi sambil memilih posisi tidur yang pas

Apa!, oi, aku hanya bertanya padamu kenapa kau malah mencak-mencak padaku, Kurama... Kurama!?

Ahhh sial, si bola bulu itu memutuskan koneksinya padaku, huft dia sama sekali tidak membantu

"Pasti sakit ya...selalu mendapat pemandangan seperti ini, selalu di benci, selalu di lempari batu, maafkan aku Naruto, aku benar-benar teman yang buruk"

Oh ayolah, aku benar-benar lemah saat melihat seseorang menangis, dengan cepat Aku menghapus air mata Sakura yang keluar dari matanya

"Tidak perlu menyalahkan dirimu Sakura-chan, aku tidak apa-apa kok, itu sudah biasa bagiku, jadi tidak perlu untuk meminta maaf karena aku sudah memaafkan mu dari dulu"

Grepp

Apakah ini mimpi, sekarang aku sedang dipeluk Sakura-chan, jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku

"Arigatou"

Aku hanya tersenyum sambil mengangguk, hehehehe dipeluk Sakura-chan hehehehe

"Dasar Partner Idiot"

Oi apa yang kau katakan Kurama, ku bukan idiot, Tcih dia malah memutuskan koneksinya lagi

Sekarang aku harus membawa Sakura-chan kemana, sudah jelas rumah sakit akan menolak membgobati Sakura jika aku yang mengantarkannya, rumah Sakura-chan, hemmm?, itu akan buruk jika ibunya masih emosi kepadanya, lebih baik membawanya ke apartemen ku

Aku lalu membawanya ke apartemen, dengan segera aku mengeluarkan obat-obatan ku yang memang ku sediakan untuk luka ku setelah misi karena aku yakin jika aku ke rumah sakit pasti akan mendapat penolakan

"Aww perih"

Aku hanya facepalmed, tisu yang dilumuri alkohol itu belum sampai diwajahnya tapi dia sudah kesakitan huft

"Awww, bisakah kau lebih lembut Naruto"

Aku menghela nafas, bukannya jika dia melakukannya secara lembut rasa sakitnya malah menjadi sangat sakit ya, aneh...

"Jika kau tidak ingin sakit Sakura-chan maka lakukanlah dengan cepat, jangan terlalu lembut dengan sebuah luka, itu hanya akan menbuatmu kesakitan karena luka terlalu lama terkena oksigen"

Ucapku memberi sedikit trik pada Sakura-chan, walaupun aku bukan ninja medis tapi dengan Tsunade Baa-chan yang mengajari ku tentang h medis itu sudah cukup untukku agar tidak kerumah sakit, lagian luka ku juga akan menutup karena chakra bola bulu itu

Hal ini sudah kulakukan dari aku berumur 5 tahun, dan sudah lebih dari 8 tahun aku bahkan tidak pernah kerumah sakit, cukup badass bukan Kurama

"Pfffftt, kau mengira kau badass tapi kau bahkan tidak bisa mengerti hati seorang perempuan"

Oi, lagi-lagi kau menyinggung diriku yang super tampan ini

"Jiaaah Najis"

"Emm Naruto...-kun"

Tunggu!, apakah Sakura tadi memanggilku dengan embel -kun, oh betapa senangnya aku, ini adalah pertama kalinya aku dipanggil begitu oleh sang pujaan hati

"Ada apa Sakura-chan"

Sakura-chan tidak menjawab dia hanya memalingkan wajahnya menghindari kontak mata denganku

Naruto POV End

"Bolehkah, aku menginap disini, aku...aku takut pulang" ucapnya lirih tapi itu cukup membuat Naruto mendengarnya, dia sangat takut untuk pulang kerumah setelah apa yang ibunya lakukan di rapat tadi

Naruto hanya tersenyum saja, dia lalu memegang dagu Sakura membuat sang empu menatapnya, kini mata biru sapphire itu bertemu secara langsung dengan mata Emerald milik Sakura

"Kau tidak perlu memintanya Sakura-chan, sebaliknya aku malah senang bahwa kau disini Sakura-chan" ucap Naruto sambil memberikan sebuah senyum yang tidak pernah dipandang oleh orang lain, senyum kehangatan

Sakura terdiam, begitu baiknya Naruto padanya?, dia selalu memusuhi ninja blonde itu dan menganggapnya tidak ada tapi kenapa hanya dia seorang yang membantunya saat ini, sungguh dia malu saat ini

"Naruto, kau terlalu baik padaku, sedangkan aku tidak pernah sekalipun membantumu...hiks...maafkan aku Naru" ucap Sakura

Naruto hanya diam, dengan perlahan tubuh ninja blonde itu memeluk tubuh gadis gulali, tubuh itu seakan mengatakan 'sudahlah tidak apa-apa' dan memberikan sebuah kehangatan baginya

Perlahan tubuh itu juga melepas pelukannya padanya, Sakura bisa dengan jelas melihat sepasang mata yang memandanginya sambil tersenyum

"Tak apa Sakura-chan"

Hanya kalimat itu yang ia ucapkan padanya, ninja blonde itu entah kenapa sudah mengisi hatinya, bayangan tentang Sasuke si Uchiha itu tiba-tiba hilang dan tergantikan oleh sosok Naruto yang salu menemaninya

Grepp

Kyaaa Plakkk

"A-aduh, kenapa kau menamparku Sakura-chan" ucap Naruto mengeluh sambil meringis kesakitan, apa salahnya coba, dia hanya menggendong Sakura-chan untuk membawanya kekamar dan tidak ada maksud lain

"Tentu saja Baka, kau mengangkat tubuh perempuan itu tanpa meminta izin padanya, baka partner" ucap Kurama sambil memejamkan matanya berusaha untuk tidur, partnernya benar-bebar idiot

Kan niatku baik' ucap Naruto dengan wajah innocent pada rubah ekor sembilan itu

"Urusai, jangan ganggu aku lagi, aku ingin tidur" ucap Kurama

'Huh dasar bola bulu pemalas'

Plakkk

Sekali lagi, sebuah tamparan bersarang di pipinya membuatnya kembali meringis kesakitan

"Dasar Hentai!, turunkan aku!" teriak Sakura sambil menampar-nampar wajah Naruto yang membuat sang empu kembali meringis

"Tidak, aku akan membawa mu kekamar" ucap Naruto keras kepala membuat Kurama hanya menggelengkan kepalanya partnernya bernar bodoh dalam urusan perempuan ternyata

"Aku kan bisa pergi sendiri ke kamar Naruto" Naruto tidak peduli dengan teriakan itu, dia hanya terus menaiki tangga untuk membawa Sakura ke kamarnya

"Sudahlah Sakura-chan, biarkan aku yang menggendong mu, mungkin ini akan menjadi kenangan terakhir ku disini" ucap Naruto sambil tersenyum

Sakura sekarang terdiam tapi beberapa detik kemudian dia mengangguk mengiyakan Naruto untuk membawa dirinya ke kamar ninja blonde itu

Dukkkh

Entah Naruto yang bodoh atau Naruto yang ceroboh pemuda kuning itu tanpa sengaja terpeleset membuat kedua tubuh itu terjatuh dengan gaya yang bisa di bilang vulgar

Kedua tubuh itu saling menindih, Naruto berada diatas dan Sakura yang berada di bawah, dan yang paling vulgar adalah kedua mulut itu saling bertemu satu sama lain

Keduanya sama-sama mengalami cooldown sampai akhirnya pipi kedua insan itu memerah mengetahui fakta bahwa mereka batu saja berciuman ku ulangi BERCIUMAN

Plakkk

Kyaaaa Hentai

RaYnArUkUsHi...

"Hmm cek, semua sudah, well aku sekarang hanya perlu menunggu Sakura-chan bangun dan mengucapkan 'selamat tinggal'" ucap ninja blonde kita yang sekarang sedang merapikan bawaan nya

Dia memang sengaja bangun pagi, jam masih menunjukkan pukul 3 pagi tapi dirinya sudah bangun dan berkemas-kemas

Naruto tidak mau warga menatap dirinya benci saat ingin keluar desa, tatapan itu benar-benar risih kalian tau, apalagi beberapa warga akan menggunjingnya dan itu membuat telinganya entah kenapa terasa sakit

'Lihat lah sisi baiknya, aku bisa terbebas dari desa ini, aku bisa berkeliling dunia, dan lebih penting aku bisa menikmati ketenangan ku yang tidak pernah kudapatkan disini' pikir Naruto yang mencoba untuk mengambil sisi positifnya dari hal ini

"Naruto-kun"

Naruto tersentak saat mendengar suara Sakura dari arah kamar, dia bisa melihat Sakura-channya itu barusan terbangun, mungkin karena mendengar suara bising nya saat merapikan bawaan nanti

"Kau ingin pergi sekarang?"

Naruto tidak menjawab dia hanya menundukkan kepalanya, barusan kemarin mereka bersama tapi kenapa sekarang mereka harus dipisah oleh Kami-sama?

"Kumohon Naruto, jika kau ingin pergi bawalah aku" mendengar itu Naruto sontak mengangkat wajahnya dan menatap Sakura terkejut

"A-Apa yang kau pikirkan Sakura-chan, disini kau bisa hidup tenang dan tidak perlu merasakan adanya bahaya" ucap Naruto, tapi jawaban Sakura hanya sebuah gelenggan, gadis Pinkie itu sama keras kepalanya dengan dirinya

Apa ini perasaannya atau Sakura yang sekarang lebih keras kepala daei biasanya ya?

"Hidup tenang?, aku tidak bisa hidup tenang tanpa mu Naruto" ucap singkat Sakura tapi mengandung banyak makna dalam kalimat itu

Naruto menghela nafas, ini pilihan yang berat, membawa Sakura-chan pergi yang mungkin akan menganggap bahwa dia menculiknya atau membiarkannya menderita di desa terkutuk ini, ini pilihan yang sangat susah baginya

"Haaah, baiklah, kau boleh ikut tapi satu hal yang harus kau tau Sakura-chan" ucap Naruto serius

"Kau harus tau, bahwa aku tidak akan kembali ke desa ini, maka persiapkan apapun yang kau butuhkan, karena aku tidak akan kembali ke desa ini"

Sakura meneguk ludahnya dengan kasar, tak pernah ia lihat mata dan wajah Naruto yang sangat serius ini, di pikirannya hanya ada Naruto dengan wajah ceria dan bodohnya, tidak dengan wajah serius ini

"B-Baiklah"

"Bagus, temui aku di Gerbang Utama Konoha" ucap Naruto yang lalu menghilang dengan shunshin yang mungkin bisa dibilang sangat aneh, yaitu dengan di sertai kilatan merah

"Huh, main pergi saja" ucap Sakura kesal sambil mengusap sisa air matanya yang berada di pipinya, entah kenapa dia merasa ingin dekat dengan Naruto, hmm perasaan yang aneh, batinnya yang lalu mulai beranjak menuju rumahnya

RaYnArUkUsHi...

"Hai Kotetsu, Izumo" sapa Naruto pada kedua penjaga abadi desa Konoha yang sekarang masih bercakap-cakap

Mereka sesaat berhenti dengan percakapan mereka setelah mendengar suara yang tidak asing di telinga mereka

Ya, sekarang Genin Naruto Uzumaki berada di depan mereka, Genin yang paling banyak menerima misi di luar desa dengan sebuah harapan dari para council untuk membunuh Genin itu, jadi tak perlu di tanya, mereka bahkan akrap dengan genin ini

"Oh Naruto, kau akan pergi sekarang?"

Naruto hanya mengangguk saja, duo itu adalah salah satu yang menganggap dia sebagai manusia bukan mahluk Kyubbi yang sering di katakan oleh orang-orang terhadap dirinya

"Maafkan kita, kita tidak bisa berbuat banyak untuk menolong mu agar tidak dikeluarkan dari desa ini Naruto, para council itu benar-benar sudah keterlaluan, mereka bahkan berani menentang Godaime-sama"

Naruto mengangguk setuju, mamang tidak bisa dipungkiri bahwa era Sandaime hingga Godaime Hokage para council lebih berkuasa daripada Hokage, dan hanya era Shodaime dan Nandaime yang mempunyai power diatas para council

"Tak apa, Kotetsu-san Izumo-san, ini juga tidak terlalu buruk, aku sekarang bisa leluasa mengelilingi dunia hahaha" ucap Naruto diikuti tawa ketiganya

Tapi sayang, tawa itu terhenti saat mereka melihat Sakura sedang berjalan menuju mereka bertiga, nampak tas punggung di belakang Genin perempuan itu menandakan bahwa dia akan pergi ke suatu tempat yang jauh

"Maaf menunggu Naruto-kun"

"Tak apa Sakura-chan, sebaliknya, aku bisa mengobrol dengan Izumo-san dan Kotetsu-san" ucap Naruto dengan cengiran khasnya

Sedangkan duo penjaga gerbang itu hanha cengo, mereka kira Naruto hanya pergi sendiri tapi ternyata ada rekan timnya yang bersedia menemani si blonde itu

"A-Ano, kau masih anggota Shinobi Konoha kan Sakura, bukannya tidak boleh ya untuk keluar desa tanpa berkaitan dengan misi"

Sakura hanya cuek saja, mereka sepertinya tidak menyadari bahwa dia tidak memakai headbandnya

"Apa aku memakai Headband duo jones"

Strike, kata-kata Sakura itu sukses menohok keduanya dan membuat duo itu pudung di pojokan

"Lagipula aku sudah memberi tahu Godaime-sama bahwa aku keluar dari pekerjaan ku sebagai Shinobi" lanjut Sakura dengan wajah cuek pada keduanya

"Maaf...maaf, tapi bukannya Naruto itu jones ya" ucap Kotetsu sambil menunjuk Naruto yang sedang mengupil sekarang

"Baka, kita itu masih berumur 13 tahun, mana mungkin Naruto mendapat pacar" dan kali ini sukses membuat Kotetsu dan Izumo tak berkutik

"Baiklah kita akan pergi sekarang, sampai jumpa lagi Izumo-san dan Kotetsu-san ucap Naruto sambil berjalan keluar dari desa Konoha diikuti oleh Sakura di belakangnya

"Ya!, semoga kita bisa bertemu lagi Naruto, dan saat kita bertemu, anu janji akan mengalahkan mu dalam permainan kartu Naruto"

Naruto hanya memberikan jempolnya saja tanpa menoleh kebelakang, bisa dibilang Naruto selalu menang jika bermain judi dengan seseorang, kau tau, Naruto mempunyai lucky yang besar ya"

Sekarang keduanya saling tak bersuara, mereka hanya terus berjalan tanpa tau arah tujuan dan itu membuat Narutk frustasi, kenapa dia tidak merencanakan aka pergi kemana dahulu

'Argghh, Kurama, apa rekomendasi mu dalam perjalanan ini, taulah tempat yang mungkin asing bagi kita' ucap Naruto pada sang rubah berekor sembilan itu

"Hm, dahulu aku pernah mendengar dari kakek tua itu, kalau bukan hanya dunia Shinobi yang berada di dunia ini" Ucap Kurama mengingat-ingat perkataan dari sang kakek atau bosa disebut Rikudou Senin

'Em terus?, apakah tempat itu sangat jauh' ucap Naruto antusias, wow, apakah mereka akan berpetualang ke daerah yang tidak pernah di jamah oleh para Shinobi, oh...dia benar-benar siap untuk hal itu

"Mari aku simpel kan, sekarang kita berada di Elemental Nation dimana para Shinobi berada dan ada sebuah tempat dimana dinamakan 'Bending Country' dimana mereka bisa mengendalikan keempat elemen dari bumi yaitu Air, Api, Bumi dan Udara dengan sebuah Chi"

'Satu pertanyaan, apa itu Chi' tanya Naruto, setaunya hanya Chakra yang bisa melakukan hal itu, rupanya dunia ini luas juga rupanya

"Chi adalah sebuah kekuatan yang berasal dari tubuh seperti Chakra dan bisa diubah menjadi keempat elemen tersebut tapi bedanya dengan Chakra adalah Chi tidak perlu melakukan 'Hand Sight' untuk mengeluarkan salah satu dari keempat elemen tersebut" ucap Kurama yang membuat mata sang host berbinar-binar

'Wow, itu pasti hebat'

"Tapi setiap kekuatan punya kelebihan dan kekurangan kan, kelemahan Chi adalah tidak bisa membuat Clone atau Bunshin dan kekuatan lainnya yang hanya bisa di pakai oleh para Shinobi, dan yang paling menonjol adalah mereka hanya bisa memakai satu elemen dari chi mereka saja"

Naruto mendesah kecewa, memang benar di setiap kekuatan yang besar pasti akan ada satu atau dua kelemahan tapi entah kenapa utu tidak membuat Naruto untuk putus semangat

'Apakah aku bisa memakai Chi'

"Tentunya bisa Partner, para Shinobi di Elemental Nation itu terlahir dengan aliran Chi yang rusak, tapi jangan khawatir aku bisa memperbaiki Chi mu monyet"

"Aw terima kasih Bola bulu"

Dan setelah itu koneksi antara Naruto dan Kurama terputus, Naruto laku melihay kearah Sakura sambil tersenyum senang membuat Sakura memandangnya bingung

"Kita akan keluar dari Elemental Nation, Sakura-chan"

Chapter 1 End

Hoho, lagi-lagi buat fic baru,mohon maafin Author ya

Sejujurnya dari dua minggu kemari Author bebas sih, tapi bukannya buat fic atau buat chapter yang baru, eh malah Author main Mobile Legends haha maaf ya

Oh ada yang saya sampaikan disini Naruto akan Mass Harem pairnya soo... bersiap saja dengan bombardir dari Author hehehehe

Oke sekian dari saya kalau ada typo ato yang lain mohon dimaklumi saya buat fic ini langsung dupubliah tanpa ada perbaikan hehehehe