PROLOG

.

.

.

"Oh ayolah Byun, berhenti besifat menyebalkan seperti ini!" teriak Luhan ketika dilihatnya Baekhyun yang dengan tidak berdosanya mengobrak-abrik koleksi make up nya.

"Oh, kau baru tahu kalau aku menyebalkan?" sahutnya malas kemudian menyahut dengan sakartis "Asal kau tahu tak ada seorang pun yang rela tidur berkualitasnya terganggu hanya karena sahabatnya yang heboh ingin didandani karena akan pergi berkencan dengan lelaki albino itu. Oh ayolah Luhan, aku baru pulang dari kampus dan hanya tidur kurang dari 2 jam!"

Setelah itu Luhan menyahut dengan tidak berdosanya berkata bahwa ini merupakan kesempatan emas untuk lebih mendekatkan diri dengan lelaki albino itu. Dan seharusnya Baekhyun tidak harus semarah ini hanya karena dirinya yang memintanya untuk datang ke flat nya yang hanya berjarak 5 pintu dari flatnya. Apa karena lelaki itu?

"Oh, apakah kau kesal karena Chanyeol meninggalkanmu? Ayolah Baekhyun dia pergi meraih mimpinya! Tanyanya dengan gemas.

Setelah itu dilihatnya wajah Baekhyun yang memerah. Oh lihatlah bahkan dia merona hanya karena dirinya menyebut nama Chanyeol.

Baekhyun menyernyitkan dahinya lantas menjawab "Kenapa kau menyebut namanya? Asal kau tahu Luhan, aku akan sangat senang ketika dia mengatakan akan melanjutkan studinya di Amerika dan memberitahuku jauh-jauh hari sebelumnya."

Gadis itu menjeda kalimatnya untuk mengambil napas "Tapi, seperti yang kau tahu bahkan dia memberitahuku satu minggu sebelum keberangkatannya! Apakah aku setidak berartinya baginya sampai-sampai dia tidak memberitahukan berita bahagia tersebut kepadaku?"sahutnya dengan hati yang bergemuruh sesak dan dirasakannya matanya yang memanas.

Dilihatnya mata Baekhyun yang berkaca-kaca menjadikan Luhan merasa bersalah telah menyinggung lelaki itu. Dia akan selalu begitu jika mengingat Chanyeol.

"Oke maafkan aku Byun Baekhyun, tapi tak bisakah kau kuajak berkompromi untuk malam ini?" Tanyanya memelas. "Oh sial waktunya sudah mepet! Bagaimana ini, aku tidak mungkin terlihat jelek untuk sebuah kencan perdana dengannya." Sahutnya heboh yang membuahkan putaran mata jengah dari Baekhyun.

"Okay, aku akan membantumu kali ini." Sahutnya pasrah karena ia juga tak ingin kencan sahabatanya dengan lelaki yang dari dulu diincarnya gagal hanya karena dirinya yang tak ingin membantunya berdandan.

Berselang 30 menit kemudian, Luhan sudah terlihat cantik dengan gaun baby blue yang begitu cantik membalut tubuhnya. Tak lupa sepasang sepatu Jimmy Choo berwarna hitam dan sebuah Clutch berwarna senada dengan sepatunya menyempurnakan penampilan Luhan malam itu. Tak lupa dengan riasan sederhana namun terlihat manis hasil karya tangan Baekhyun.

"You look so damn pretty Lu!" Serunya bangga."

"Okay good luck for tonight. Dan kurangilah bertingkah aneh di depan Sehun." Katanya sambil menyium pipi kanan dan kiri Luhan bergantian yang dibalas dengan ringisan oleh gadis itu.

"Thank you Sissy, jangan lupa makanlah terlebih dahulu sebelum kau melanjutkan tidurmu."omelnya.

"Hn, pergilah jangan pulang terlalu larut."

Yang dibalas dengan acungan jempol dari Luhan.

TBC