Present

By Shiromaki Uzuto

Naruto © Masashi Kishimoto

This is Alternate Ending from Naruto, all of this is my imagination. And about pairing is Naruto. U x Sakura. H

.

.

.

"Yesterday is History… Tomorrow is Mystery.. and Today is Gift.

That's why its called Present. - Unknown"

The Last Attack is Begin!

Kaguya Ootsosuki, sang dewi kelinci dan kehancuran, pemilik pertama dari 'chakra' memasang wajah yang amat cemas dan terkejut dengan serangan kombinasi dari Tim 7 Kakashi, Naruto Uzumaki dan Sasuke Uchiha berada di dua sisi tubuhnya dan siap untuk menyegel!

"Chibaku Tensei!" Teriak Naruto dan Sasuke bersamaan. Dibelakang mereka nampak sesosok Dewa yang melambangkan matahari dan bulan.

'Lagi? Aku.. Sang leluhur chakra dikalahkan oleh manusia hina seperti mereka?' batin Kaguya bergumam miris, bayangan masa lalu kala dia disegel oleh kedua anaknya berputar bak film lama.

Setelah Naruto dan Sasuke berhasil melakukan segel itu, terlihat mata Kaguya mulai tertutup dan tanduknya perlahan menghilang.

"Kenapa?!" Kaguya berteriak marah, suaranya menggelegar penuh kemarahan.

Sementara itu ditempat Sennin Rikudou dan 4 Hokage.

"Sepertinya mereka berhasil.." Ucap Hagoromo senang setelah melihat kedua telapak tangannya yang dimana tanda segel mulai menghilang.

PLAKKKK

Hagoromo menyatukan kedua tangannya didepan dada.

"Sekarang tinggal membawa kalian kembali.." ujarnya sambil tersenyum tipis.

~ Naruto Uzumaki ~

Setelah menerima segel itu, perlahan tubuh Kaguya mulai berubah bentuk menjadi Juubi. Chakra-chakra Bijuu yang telah diserapnya seakan mulai memberontak untuk keluar dari tubuh abadinya.

"Uwaaaaa…" Sakura berteriak ngeri melihat musuhnya bertransformasi menjadi monster, dalam artian sebenarnya.

"Tanahnya mulai tertarik!" Kakashi memperingatkan ketiga muridnya.

Semua benda disekitar mulai berterbangan keatas menuju tubuh Kaguya, seakan-akan tubuh tersebut menjadi medan magnet yang sangat amat kuat.

BAMMM! BAMMM! BAMMM

Suara hantaman Para Bijuu yang kini telah mendarat ditanah dalam bentuk yang utuh.

"Akhirnya aku bebas! Kurama, Jinchuurikimu sangat hebat!" Ucap Son Goku, Bijuu ekor-4 kegirangan karena bisa menghirup udara segar lagi.

"Hn.." Kurama hanya mendengus, tapi didalam hatinya dia sangat bangga dengan Naruto.

Tumpukkan tanah terus menutupi tubuh Kaguya yang kini berbentuk Gedo Mazou alias cangkang kosong dari Juubi. Namun sebelum bagian wajah Mazou tertutup keluarlah sesosok tubuh manusia. Tubuh itu melesat menghantam tanah, dan terlihatlah bahwa tubuh tersebut adalah Uchiha Madara.

Kini seluruh tubuh Mazou dan jiwa Kaguya Ootsosuki telah tertutup rapat oleh tanah yang membentuk bulatan seperti bulan. Seperti inilah mekanisme dari jutsu Chibaku Tensei, berfungsi untuk mengurung cangkang Juubi.

TAPPP

Disamping para Bijuu mendarat Sasuke dengan cool-nya. "Sebelah sini!" Ujarnya memanggil Kakashi dan Sakura untuk mendekat.

"Sasuke!" Sakura melambaikan tangannya dan mulai bergerak kearah Uchiha terakhir, Kakashi pun mengikuti dibelakang kunoichi muda itu.

"Dimana Naruto?!" Tanya Kakashi khawatir.

"?" Sakura juga memasang ekspresi bertanya diwajah cantiknya.

"Ada sesuatu yang harus dia lakukan, yang terpenting kita harus segera menjauh dari sini!" Titah Sasuke dengan tegas, dari nada suaranya dia tampak tidak menerima penolakan.

Disisi Zetsu Hitam, ia masih bersembunyi dibalik potongan lengan Kaguya yang terpisah dari tubuhnya.

"Aku tak punya pilihan lagi, sepertinya harus kembali menunggu sampai Ibu bangkit kembali…" Ucap Zetsu Hitam.

TAPPP

"Omong-omong kau tidak mau berpisah dengan ibumu kan?" Tanya Naruto sambil memamerkan cengiran andalannya. Dia sengaja mendatangi Zetsu Hitam untuk menghabisi sumber masalah dunia Shinobi ini.

"Kau?!" Zetsu Hitam terlihat shock melihat Naruto yang datang.

"Selama ini kau hanya bersembunyi dibalik bayangan, tapi aku sudah mengetahuinya." Ujar Jinchuuriki Kurama itu, dia kemudian tersenyum tipis. Naruto kemudian mengambil tangan Kaguya yang menjadi tempat bersembunyi Zetsu Hitam.

"Kau hanya bagian dari cerita Shinobi yang selama ini kubuat! Kau hanya bocah! Kau takkan bisa-" Zetsu masih mengoceh.

"…." Naruto dengan sabar mendengarkan ocehan dari makhluk lemah ini.

Ia terdiam sejenak memikirkan Ayah dan Ibunya, Jiraiya, Sandaima Hokage, Nagato, Itachi, Obito, Neji, Asuma, Zabuza, Haku, dan ninja hebat lainnya yang tewas dengan tekad Shinobi mereka masing-masing.

"Cerita Shinobi yang kau bilang… dibuat dari hidup dan mati banyak ninja!" Dia mengangkat Zetsu Hitam, Naruto mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.

"?!" Zetsu menatap ketakutan.

BUKKKK

Naruto meninju Zetsu hingga terbang keatas menuju sebuah lubang kecil di bekas jutsu Chibaku Tensei-nya. "Seorang bocah yang bahkan tak bisa pergi dari sisi ibunya, takkan pernah bisa mengerti masalah ini!" Ujarnya penuh keyakinan.

Setelah Zetsu masuk kedalam penjara Chibaku, Naruto menutup sudut yang bolong tadi dengan melempar sebuah bongkahan batu. Dan Chibaku Tensei telah sempurna!

Tap!

Naruto bergabung dengan anggota Tim 7 lainnya.

"Sudah berakhir.." Ucap Sasuke, mata Sharineggan miliknya menatap datar kearah langit.

"Sekarang semua bisa hidup bahagia selamanya!" Naruto mengacungkan jempolnya kearah Sakura.

"Kau benar…" Sakura memberikan sebuah senyuman kepada Naruto.

"Tunggu dulu.. Lalu kita bagaimana? Bagaimana cara keluar dari dimensi ini?!" Sakura berteriak histeris dan memasang wajah konyol ala anime.

"Ahhhh benar juga!" Naruto pun ikut-ikutan.

"Tapi memang dia sedikit bodoh sih…" Son Goku memandang Naruto yang masih mengoceh tentang cara untuk pulang.

"Gh.." Kurama hanya mengangguk setuju.

~ Sakura Haruno ~

"Kuchiyose no Jutsu!" Hagoromo menggunakan jutsu pemanggil.

"?!" Naruto tersentak kaget.

"Ehhh?" Sakura juga memasang ekspresi sama kagetnya.

Dihadapan Tim 7 kini ada Rikudou Sennin, bersama dengan seluruh Kage terdahulu dari Negara elemental yang nampak membentuk lingkaran segel Kuchiyose raksasa.

"Selamat datang Naruto…" Minato menyambut anaknya dengan senyuman lebar.

"Ayah…" Naruto tertegun.

Hashirama hanya memandang sedih kearah tubuh tak bernyawa Madara yang tergeletak begitu saja.

"Naruto.. Siapa dia?" Sakura bertanya penasaran, jemarinya menujuk kearah Rikudou yang masih duduk melayang.

"Dia Kakek Rikudou! Ya.. Betul!" Naruto menjelaskan dengan semangat.

"Yoshh! Mereka kini telah kembali! Aku menggunakan Kuchiyose pembalik bersama para Kage terdahulu." Hagoromo malah bertingkah seperti anak kecil yang diberi permen.

"Naruto, Sasuke.. terima kasih sudah menyelamatkan dunia!" Lanjutnya kemudian.

"Kakek Rikudou?" Sakura bergumam kebingungan.

"Mungkinkah.. kau? Legenda yang terkenal itu?" Kakashi bertanya, dia pernah mendengarnya. Legenda tentang sang juru selamat dunia, tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia bermimpi bisa melihat tokoh dari dongeng pengantar tidur tersebut.

"Namaku adalah Hagoromo Ootsosuki, atau orang-orang mengenalku sebagai Sennin Rikudou." Ujarnya menjelaskan.

"Aku berpikiran demikian, Jadi kau orang yang dapat terbang itu? Setelah semua yang terjadi, tidak ada yang dapat membuatku terkejut, aku benar-benar letih dengan perang ini." Sakura menghela nafas panjang.

"Rikudou Sennin kah? Dia benar-benar membuat kita semua seperti berada di cerita dongeng." Ujar Kazekage pertama.

"Ini adalah pertama kalinya aku melihat semua Bijuu bersatu.." Mizukage ketiga menanggapi.

"Aku turut berduka cita, Dunia Ninja telah berubah banyak sejak kematian kami. Ini tidak sesuai dengan cita-cita Gokage pertama." Shodaime Tsuchikage berbicara dengan sedih.

"Hey, lihat mereka semua… Mereka semua benar-benar melakukannya dengan baik." Puji Mizukage kesatu.

"Faktanya, kami tidak melakukan semua ini sendirian… Terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam perang ini, ditambah lagi bantuan dari teman lamaku yang meminjamkan kekuatannya." Kakashi tersenyum mengingat bagaimana Obito berbalik menjadi sekutu Aliansi.

"Meskipun kau menyalahkan dirimu sendiri, dan bahkan tak dapat melakukan apapun untuk menghentikan Ibuku, tapi kau memiliki peran besar sebagai guru Naruto dan teman Obito. Terima kasih untuk itu Kakashi Hatake." Hagoromo memuji Kakashi.

Para Bijuu dan Kage terdahulu mengelilingi Tim 7 dan Hagoromo yang berada di tengah lingkaran.

Sementara itu Naruto mengajak para Bijuu untuk berkomunikasi melepas rasa rindu.

"Oyyy… Kurama! Apa kau benar-benar telah melupakanku? Aku rindu padamu sahabat!" Naruto melompat-lompat mencoba mengambil atensi Kurama yang sedari tadi diam saja.

"Berisik! Bukankah kau masih memiliki setengah diriku?! Dan mana mungkin aku melupakanmu bodoh!" Kurama misuh-misuh, sifat tsundere-nya kambuh lagi.

"Hahahaha.." Para Bijuu lainnya tertawa melihat interaksi antara Kurama dan host-nya.

"Tapi ini adalah saat yang kutunggu-tunggu.. lihatlah Kurama nampak malu.. Hahahaha!" Rikudou Sennin turut tertawa melihat lucunya Naruto-Kurama.

Disisi lain Hashirama mendatangi Madara, pandangannya menyendu melihat sahabat baiknya dulu sedang sekarat.

"Hashirama… Kau masih saja naïf.. hahaha.. kau masih menjadi orang yang optimis." Madara juga menatap pilu sahabatnya dulu.

"Inilah batasan tentang apa saja yang dapat kita lakukan saat kita masih hidup.. Itulah alasan kenapa kita mewariskannya pada generasi selanjutnya. Mereka melakukannya untuk kita berdua.. tak ada satu pun yang mengatakan ini mudah." Hashirama kemudian duduk disamping sahabatnya yang semakin lemah karena Bijuu yang keluar dari tubuhnya.

"Kita berdua pernah melakukan kesalahan yang buruk… Dan kita tak pernah menyesalinya, tapi kau itu lain.. kau tak pernah melakukan kesalahan itu.. impianku… mungkin… untuk mengikuti jalanmu." Madara tersenyum. Bukan senyuman penuh kejahatan atau seringaian yang menebar hawa kematian. Tapi senyuman tulus seperti yang pernah Madara muda berikan.

Hashirama juga membalas senyuman Madara, dan kemudian hantu Uchiha itu tidak bergerak lagi. Dia telah mati untuk selamanya.

"Sekarang adalah waktunya untuk kalian semua kembali." Ujar Hagoromo dengan suara seraknya.

Tiba-tiba Minato maju mendekati Naruto, semua mata memandang reuni ayah – anak dari Konoha itu. Dua manusia yang disebut sebagai anak dalam ramalan.

"Ayah?" Naruto bertanya-tanya kenapa ayahnya mendekat.

"Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu…" Minato tersenyum, walau kondisinya sedikit mengenaskan dengan satu tangan yang hilang ditebas Godoudama Obito.

"?" Naruto memasang ekspresi menunggu.

"Selamat ulang tahun.. Naruto." Sebuah senyuman diberikan oleh Minato. Tanpa Naruto sadari hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan hari dimana dia akan dikenang sebagai pahlawan dunia. Uzumaki terakhir itu tersentak sebelum kemudian dia juga tersenyum.

"Ya.. Terima kasih.. ayah." Ujarnya.

"Kau telah tumbuh begitu besar Naruto… aku akan mengatakan pada Kushina tentang semua kejadian yang telah terjadi ini -"

"…." Dia hanya terdiam menunggu ayahnya selesai berbicara.

"Waktunya.. tempat kami bukan disini.. jadi kami tak dapat tinggal lebih lama lagi." Minato mengusap rambut pirang anaknya.

"Tolong… katakan pada Ibu jika aku telah makan banyak dan itu semua bagus… aku tidak lagi pilih-pilih ini dan itu.. aku bahkan menaruh miso dan saus asin di tonkotsu-ku.. dan lagi ramen bukanlah makananku satu-satunya. Aku mandi setiap hari, dan kadang juga pergi ke pemandian air panas Konoha…" Naruto terus berbicara sementara Edo Tensei mulai mengelupas.

"…" Kakashi hanya menatap muridnya dalam diam, ada rasa sedih melihat perpisahan Minato dan Naruto.

"…" Sasuke mengalihkan pandangannya, dia dapat merasakan kesedihan luar biasa dalam diri Naruto meski remaja itu menutupinya dengan sebuah senyuman lebar.

"Oh… dan.. dan aku punya banyak teman.. mereka semua adalah orang yang baik.. aku selalu mendengar perkataan Hokage Ketiga dan Guru Kakashi.. dan.. aku tidak begitu baik di pelajaran teori. Aku berusia 17 tahun sekarang.. tapi aku tidak tahu banyak soal gadis-gadis dan alcohol.. Ibu hanya menyuruhku mencari seseorang yang mirip sepertinya.. Aku juga selalu mematuhi 3 larangan Shinobi… Ero-Sennin yang mengajariku.. bagaimanapun aku selalu mencoba melakukan yang terbaik… memang tidak semua berjalan seperti yang kuinginkan.. dan aku punya satu mimpi.. aku ingin menjadi Hokage sepertimu.. Ayah… aku akan melakukannya dengan baik… jadi bilang pada Ibu disana… jangan khawatir lagi kepadaku." Naruto menangis, air mata yang susah payah ditahannya pada akhirnya tetap tumpah.

"Baiklah… Aku akan menyampaikannya.." Ujar Minato, dia mengacak rambut Naruto sebagai tanda sayang tepat sebelum menghilang.

~ Always Connected ~

Hagoromo yang melihat perpisahan mengharukan itu hanya tersenyum misterius.

"Kau tau.. aku yang sekarang hanyalah sedikit sisa-sisa kekuatan dan tekad dari diriku yang lalu.. tapi sepertinya aku bisa melakukan sedikit hal untuk Naruto dan Sasuke.. sebagai ucapan terima kasih atas jasa kalian.." Ucap Hagoromo, dia melihat semua penderitaan Naruto dan Sasuke, memberi sedikit hadiah tidak salah bukan?

"Terlebih ini adalah hadiah ulang tahunmu.. Naruto." Lanjutnya kemudian Rikudou Sennin merangkai segel dengan kecepatan tinggi.

Gedo Rinne Tensei no Jutsu!

Sekelebat cahaya terang muncul, dan 6 peti muncul dari tanah dan berdiri tegap dibelakang Rikudou Sennin. Bersamaan dengan itu tubuh Rikudou juga bercahaya terang dan perlahan mulai menghilang.

"Terimalah hadiah kecil dariku… Naruto Uzumaki.. dan Sasuke Uchiha.." Ujarnya sebelum benar-benar menghilang menjadi partikel cahaya yang indah.

Ketika pintu peti jatuh berdebam ke tanah. Tim 7 shock melihat didalam sana berdiri Minato Namikaze, Kushina Namikaze, Jiraiya no Gama Sannin, Itachi Uchiha, Mikoto Uchiha, dan Fugaku Uchiha.

Air mata haru bercampur senang mulai nampak dimata Naruto dan Sasuke melihat keluarga mereka kembali hidup.

Dan perjalanan panjang ini mulai mendekati akhir!

To Be Continue

Author Note

Yo ini adalah bagian pertama dari ending Naruto versiku. Rencananya memang hanya Two Shot tapi bisa jadi bakal lebih tergantung ide yang ada dikepala. Fic ini hitung-hitung sebagai penawar dari fic ku sebelumnya yang berending sedih. Sekali lagi aku menjelaskan bahwa aku akan selalu berusaha menghidupkan fandom NaruSaku.

18 Desember 2017