Halo, di sini Shuukou Jin!
Kali ini aku bawa puisi lagi untuk challenge #MariBerpuisi , kategori Prompt. Saya menggunakan prompt dari Hannjo ('jingga membara; Desember mengukir rasa dan asa' + 'malam tak pernah mati; gelap, gelap, lantas kau terjerembap; sebab cahaya enggan menghampiri' + 'kau diam, mengenang, merasa, menanti entah siapa; barangkali bulan yang menggantung jauh dari jangkauan'). Di samping itu, aku juga ingin memperbanyak asupan bagi para penghuni kapal Jones x MC hahahaha ... ha ... ha.
*nangis di pojokan karena kapal ini minor*

Selamat membaca!
Disclaimer: Criminal Case © Pretty Simple. Saya tidak mengambil keuntungan materiil sedikit pun dari karya ini.


Keping-Keping Puzzle

oleh Shuukou Jin

Senja itu baskara jingga membara, namun tak membakar kulit
Seorang diri aku duduk di bangku taman, terperangkap dalam lamunan
Hari itu bulan Desember; salju menyelimuti Pacific Bay, dingin menggigit
Dan seorang diri, masih seorang diri, aku mengingatmu, kesayangan
Di tengah jerat sunyi, sinar mentari yang mulai bersembunyi, kutatap salju yang sinau-seminau
Dan lampu-lampu natal berwarna-warni
Aku diam; mengenang, merasa, menanti entah siapa, namun satu sisi dalam diriku berkata itu kau
Apa kau melakukan itu juga sekarang, entah di mana kau berada saat ini?

Terkenang aku akan memori itu; masih Desember, namun tahun yang berbeda, terukir rasa dan asa
Di kampung halaman kita, Grimsborough; yang dulu terjerembap dalam gelap, sebab cahaya enggan menghampiri
Mungkin orang akan menganggapku bodoh, mengorbankan kesempatan untuk menikmati rasa dan asa itu untuk berangkat ke kota ini
Namun kau mengerti, kau mengerti bahwa Pacific Bay mencita-citakan hal serupa
Entah sejak kapan emosi aneh bernama 'cinta' itu muncul, semula terasa taksa
Dan sekarang, setelah terpisah ribuan mil jaraknya, barulah tumbuh naluri
Untuk mengungkapkannya padamu; ah, lengah benar aku ini
Tidak mengapa, mungkin memang belum saatnya, mungkin nanti saat kita berjumpa

Kadang aku ingin memberanikan diri, menelponmu dan mencurahkan segalanya
Dengan lantang mengucap 'Aku mencintaimu, Jones!', tanpa perasaan syak hati
Tapi selalu saja, selalu saja pikiranku tersara bara, dan urunglah segenap niat yang kupunya

Tanpa sadar malam menjelang, malam Desember yang tak pernah mati; selalu berseri
Angkasa gelap, berhias payet-payet gemintang; benderang, sementara bulan menggantung jauh dari jangkauan
'Saatnya pulang.' , bisik sang angin
Aku beranjak; terdiam sesaat, merenungi hidup yang penuh misteri
Ibarat putaran rolet, di mana ia akan berhenti, tiada yang sanggup meramalkan
Namun ada satu yang kuyakini, kita seumpama keping-keping puzzle yang berjerait; sesuai untuk satu sama lain

End


OK fam, maybe that's all~ Untuk sesama penghuni kapal, semoga Anda terhibur karena mendapat asupan.
Kritik dan saran yang membangun sangat aku harapkan.
With love, Shuukou