Tittle; Don't Know

.

Cast; Ong SeungWoo, Hwang Minhyun, Kang Daniel, Kim Jonghyun

Support Cast; Nu'est, Wanna One

.

Summary; Minhyun tidak tau, kenapa dia bisa terjebak permainan gila dan memabukkan dengan makhluk kelebihan hormon seperti Kang Daniel, dan Ong Seungwoo. /Hwang Minhyun / Kang Daniel /Ong Seungwoo/ Wanna One/NU'EST/ OngHwang/ NielHwang/ 2Hyun.

-don't know-

Hari ini Wanna One diberi libur untuk tiga hari kedepan. Minhyun saat ini tengah bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya- dorm Nuest. Ia baru saja selesai mandi, tetesan air masih terlihat dari rambutnya yang belum tersisir.

"Kau bisa masuk angin jika seperti ini"

Minhyun terlonjak kaget, saat mendengar seseorang berbisik dengan suara rendah ditelinganya. Minhyun dengan cepat menoleh ke asal suara, Minhyun menghela napas lega, saat, mendapati Seungwoo dengan senyum khas nya.

Jantung nya hampir copot, Minhyun mengernyit, seingatnya, tadi semua orang sudah pergi. Tapi, kenapa masih ada yang tertinggal.

"Ong, bukankah... Tadi kau ikut anak-anak yang lain jalan-jalan?" Minhyun bertanya, kerena penasaran.

"Iya, memang tadi kami akan ikut jalan-jalan, tapi setelah dipikir-pikir akhirnya kami tidak jadi ikut" Seungwoo menjawab saintai, dia melangkahkan kakinya kearah tempat tidur Minhyun, kemudian membaringkan tubuhnya dengan nyaman disana.

"Kami? Memang, kau bersama siapa?"

"Bersama ku hyung"

Minhyun menoleh kearah pintu kamar yang ditempatinya dengan member lain. Dilihatnya Kang Daniel dengaj cengiran khas nya

"Loh? Kenapa kalian berdua tidak ikut?" Minhyun bertanya bingung.

"Kami tidak tega meninggalkanmu sendirian di dorm, hyung" Daniel berujar sambil menaik turunkan alisnya. Dia mendudukkan dirinya ditempat tidur giant maknae mereka.

Minhyun mendengus, dia mengabaikan Daniel, dan Seungwoo. Minhyun kembali fokus dengan kegiatannya tadi, yaitu, bersiap-siap untuk pulang ke dorm NU'EST.

Lama mereka saling diam, tanpa ada yang membuka suara sedikitpun. Hingga suara Seungwoo memecah keheningan yang tercipta.

"Min, bagaimana dengan tawaran kami waktu itu?"

Minhyun menghentikan aktivitasnya sejenak, dia memandang Seungwoo bingung. "Tawaran? tawaran apa Ong?"

"Hyung, jangan pura-pura tidak ingat" Daniel berujar gemas.

Minhyun menoleh kearah Daniel "Apa Niel? Aku memang tidak ingat!" Minhyun berujar kesal.

Daniel mengangkat bahu tak acuh, dia beranjak dari tempat tidur Guanlin, ia mendekat kearah Minhyun. Daniel menudukkan tubuhnya didekat Minhyun, ia menyandarkan bahu nya di tempat tidur milik Minhyun.

"Tawaran untuk saling memuaskan, hyung" Daniel beruajar santai.

Minhyun membelalakkan matanya, ia fikir, setelah kejadian di van. Daniel, dan Ong tidak akan mengungkit masalah itu lagi. Tapi, nyatanya, disaat mereka hanya bertiga, mereka malah membahas itu lagi, dan itu cukup membuat Minhyun was-was.

"Bagaimana jawabanmu Min?" Seongwoo bertanya penasaran.

"I-itu... Aku tidak tau" Minhyun mencicit pelan.

Seongwoo menghela napas, dia beranjak dari kasur Minhyun. Seongwoo mendekatkan dirinya pada Minhyun, yang tengah sibuk membungkus hadiah untuk para member NU'EST.

Seongwoo melingkarkan lengannya pada pinggang Minhyun, dia menarik Minhyun hingga masuk kedalam pelukannya. Daniel yang berada dibelakangnya hanya diam memperhatikan.

Minhyun tersentak, saat merasakan lengan Seungwoo yang melingkar manis dipinggangnya. Ia menaikan pandangannya pada teman satu Line nya itu.

"Ong... Kau-

"Sssst... biarkan seperti ini" Seongwoo berujar sambil mendudukkan dirinya, menarik Minhyun kepangkuannya menghadap kearah Daniel. Sama seperti yang dilakukan Daniel, dia menyandarkan punggungnya pada tempat tidur Minhyun.

Minhyun bergerak gelisah dipangkuan Seongwoo, seumur-umur, yang melakukan hal seperti ini hanya Jonghyun. Tidak ada orang lain yang memperlakukannya seperti ini.

"Diamlah Min, jika kau bergerak terus seperti itu, kau akan membuat seuatu dibawah sana bangun, kau mau menidurkannya?" Seongwoo berujar sambil menelusupkan kepalanya ke perpotongan leher Minhyun.

Medengar kata-kata yang diucapkan oleh Seongwoo, membuat Minhyun refleks terdiam kaku. Dia sebisa mungkin tidak membuat gerakan sekecil apapun.

"Ong, aku tidak nyaman" Minhyun berujar sambil mengigiti bibirnya, tanda jika dia sedang gugup. Berbeda dengan dua manusia kelebihan hormon ini, yang menganggap Minhyun tengah menggoda mereka.

"Hyung, kau sedang menggoda kami ya?" Daniel berujar sambil tersenyum mesum.

"Hah?! Siapa yang menggoda siapa Niel?" Minhyun bingung.

Daniel mendesah malas, Minhyun memang boleh sering melakukan hubungan intim, boleh sering melakukan phonesex dengan Jonghyun. Tapi, sifat polosnya itu tidak bisa dihilangkan.

"Kau hyung, kau menggigiti bibirmu tadi, kau menggoda kami, ya?"

Minhyun gelagapan, dia dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak Niel, aku tidak bermaksud menggoda kalian" Minhyun berujar cepat.

"Min, kami masih menunggu jawabanmu" Seongwoo berujar sambil mengecupi bahu mulus milik Minhyun. Tangannya merambat membuka kancing kemeja Minhyun yang tidak terkancing sampai keatas. "Aku heran, kenapa noona stylist suka sekali memakaikanmu kemeja seperti ini"

Minhyun memejamkan matanya saat merasakan lidah hangat Seongwoo menyapu leher mulusnya. "Seongwoo, aku mohon jangan sampai ada tanda, aku akan pulang nanti" Minhyun berujar susah payah.

"Oke, aku menurutimu, tapi bagaimana dengan jawabanmu min?"

"A- aku tidak bisa, aku tidak bisa Seongwoo, Daniel" Minhyun menunduk.

"Kenapa Min?"

"Aku takut Jonghyun tau" Cicitnya.

Daniel mengerang, dia mencengkram dagu Minhyun, memaksa agar Minhyun mendongak. "Hyung, tatap aku, Jonghyun hyung tidak akan tau, jika tidak ada yang memberi tau"

"Tapi Niel-

"Min, kau sering melakukan phonesex dengan Jonghyun bukan?" Minhyun mengangguk, wajahnya bersemu karena malu. Seongwoo yang melihatnya hanya terkekeh. "Apa kau puas hanya dengan itu?"

Minhyun mendongak menatap Seongwoo, dia dengan ragu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Seongwoo bersmirk dia semakin menarik Minhyun kedalam dekapannya. "Kau tidak puas dengan hal itu bukan? Begini saja, jika setelah melakukan phonesex dengan Jonghyun kau belum merasa puas, kau bisa mendatangi kami. Kami berdua siap akan itu"

Minhyun memandang Seongwoo, dan Daniel bergantian. Dia menimang, apa dia harus meng'iya'kan tawaran kedua makhluk ini. Tapi, benar apa yang dikatakan Seungwoo, dia tidak benar-benar merasa puas kalau hanya sex by phone. Tapi, dia juga tidak mau melakukan hal itu kalau tidak dengan Jonghyun.

Minhyun dilema.

Minhyun menggigiti bibirnya tanpa sadar, membuat Seongwoo, dan Daniel harus extra menahan diri untuk tidak menciumi bibir itu hingga bengkak.

"Minhyun" Seongwoo memanggil Minhyun dengan lembut, menuntu jawaban, karena anak itu sedari tadi hanya diam.

"Ba-baiklah" ujar Minhyun tak yakin, Mata nya masih memancarkan keraguan, yang membuat Seongwoo terkekeh, Minhyun yang seperti ini sangat menggemaskan. Dia dengan gemas menciumi pipi Minhyun.

"Well, berarti semuanya sudah diputuskan, kalau begitu aku kekamar" Daniel beranjak dari duduknya, dia mengumpat dalam hati, melirik kearah selangkangannya yang mulai menggembung hanya karena melihat Seongwoo mengecupi leher putih, mulus milik Minhyun.

"Shit! Hanya seperti itu saja aku sudah menegang"

Dikamar, tidak ada yang berubah, mereka masih berada posisi tadi. Malah sekarang Ong dengan berani menelusupkan tangannya dibalik kemeja kebesaran Milik Minhyun.

"O-ong, lepas, aku harus pergi sekarang" Minhyun berujar susah payah.

Seongwoo menuruti kata-kata Minhyun, dia mengeluarkan tangannya dari dalam baju Minhyun.

"Kau pulang diatar siapa?"

Minhyun mengedip-ngedipkan matanya, benar juga, dia belum memikirkan itu.

Seongwoo terkekeh lagi, dia menurunkan Minhyun dari pangkuannya

"Yasudah, nanti aku pinjam mobil manager, aku saja yang mengantarmu, sekalian aku ingin bertemu Jonghyun, aku juga rindu padanya"

Minhyun mengangguk, dan menggumamkan terima kasih pada Seongwoo.

Seongwoo beranjak dari duduknya, dia mengusak rambut Minhyun sekilas. "Aku keluar dulu, aku mau bersiap" lagi-lagi hanya anggukan yang dilakukan Minhyun.

Minhyun menghela napas lega, saat Seongwoo sudah keluar dari kamarnya. Dia mengambil tisue, dan mengelap bahu nya yang basah karena air liur Seongwoo.

"Jonghyun, maafkan aku, tapi aku juga butuh pelampiasan" Minhyun berujar pelan.

TBC

Note;

Maafkan atas telatnya update hehe... sebagian mungkin udah ada yang pernah baca chap 1 sama 2 di akun satu nya ya (_)

see you di chapter 3 ya

ada yang minat join grup Nielhwang? kalo ada add id line aku ya honeysweety_ bye bye :')

2017-12-24