Chapter 1

warn: typos/ gaje/ my first fanfict/woman rape man/ bondage/ rate: M for language and lemon/ mohon maaf apabila cerita mungkin agak melenceng dari summary-nya(maybe). Newbie author/NOT FOR UNDER 21 YEARS OLD, and etc

don't like don't read.

Naruto Masashi Kishimoto

THE BEGINNING

Story Begin

Di suatu pagi yang cerah di desa konoha tepatnya kantor hokage, duduk seorang pria bersurai kuning jabrik yang mengerjakan beberapa dokumen yang ada di depannya dengan tatapan serius. Dan di tempat yang sama terlihat 3 kage bunshinnya yang sedang serius mempelajari jutsu dari beberapa gulungan jutsu rahasia yang hanya dikhususkan untuk para kage. Tiap bunshin Naruto memegang satu gulungan.

Tidak lain dan tidak Bukan dia adalah Uzumaki Naruto sang hokage termuda dan terkuat dalam sejarah Konohagakure, dan jangan lupa dia juga adalah pahlawan yang mengalahkan Madara dan menggagalkan rencana mugen tsukuyominya saat pds 4.

Sudah 3 tahun dia menjadi hokage menggantikan mantan jounin senseinya. Akan tetapi semenjak dia diangkat menjadi hokage ketujuh, dia hanya bekerja dan bekerja tanpa peduli tentang kondisi fisiknya yang mulai terlihat mengkhawatirkan. Terkadang dia bekerja sampai larut dan tidak jarang pula ia terlambat makan. Dia tak begitu peduli masalah fisik meski ada seseorang yang selalu dia panggil 'nee-chan' olehnya selalu mengomelinya jika ia terlambat makan atau pulang terlalu larut. Akan tetapi dia sering mengaggap hal tersebut(pulang larut dan telat makan) adalah hal yang sepele dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Walaupun banyak juga dari teman-teman seangkatannya saat di akademi ninja juga mengkhawatirkan keadaannya.

Dan masalah kenapa Konan bisa satu atap dengan Naruto itu adalah permintaan(lebih tepatnya 'amanah') dari Nagato untuk menjaga dan merawat Konan jika dia meninggal. Nagato mempercayakan Konan pada Naruto sebelum dia menggunakan rinne tensei no jutsunya untuk menghidupkan orang-orang desa konoha yang telah ia bunuh saat dia melawan Naruto.

Naruto menyanggupi permintaan itu dan dia selalu berusaha melindungi orang yang ia anggap 'nee-chan'nya ini dari awal dia datang kekonoha sampai perang dunia shinobi ke 4.

Itulah alasan kenapa Konan tinggal satu rumah dengan Naruto yang notabene sekarang telah menjadi hokage ketujuh.

Setelah mengerjakan satu tumpuk dokumen dia berhenti sejenak, lalu menghilangkan 3 bunshinnya yang tadi sedang mempelajari jutsu dari 3 gulungan yang berbeda. Dia duduk bersandar pada kursinya lalu meregangkan badannya yang terasa kaku. Lalu dia berdiri dari kursinya lalu menatap jendela yang memperlihatkan pemandangan desanya yang terlihat banyak kemajuan dari waktu ke waktu. Dia melihat para warganya yang sedang berlalu lalang melakukan aktifitas keseharian mereka.

Naruto tersenyum melihat semua aktifitas yang ada di depannya meski hanya terlihat orang berlalu lalang, lalu dia tersenyum karena dia mampu melihat para warga yang bercengkrama dan merasa aman dari segala ancaman.

Akan tetapi senyumannya tiba-tiba menghilang dan digantikan wajah sedihnya yang lalu tertunduk dan mata birunya yang awalnya cerah bagai langit biru meredup dikarenakan sebuah ingatan 2 tahun yang lalu saat dia baru saja di angkat menjadi hokage menggantikan Hatake Kakashi yang menjabat saat itu ...

Flasback

Di sebuah apartemen kecil di konoha terlihat naruto sedang bersiap-siap untuk hari pelantikannya sebagai hokage ketujuh menggantikan Hatake Kakashi.

Hari ini dia terlihat sangat bersemangat dan juga rapi. Dia telah mempersiapkan segala sesuatunya yang mungkin akan dia perlukan untuk memberikan kejutan kepada seseorang yang telah berhasil mencuri hatinya.

Ya hari ini di hari pelantikannya sebagai hokage dia juga akan melamar sang putri Hyuuga atau lebih dikenal dengan nama Hinata. Rencana awalnya dia akan melamar sang putri Hyuuga itu setelah acara pelantikannya nanti.

Dia juga telah mempersiapkan sebuah cincin permata yang sangat indah yang ia beli bersama 'nee-chan'nya aka Konan saat ia ada misi keluar desa bersama Konan untuk dipersembahkan kepada Hinata sebagai bukti lamarannya nanti.

Naruto POV

Hari ini adalah hari yang kutunggu selama hidupku. Hari dimana impianku akan terwujud, hari dimana aku akan menjadi hokage yang memimpin, mengayomi, sekaligus melindungi desa dan para warganya dari segala bentuk ancaman.

Aku sangat senang akan hal itu. Jadi aku harus mempersiapkan diriku sebaik mungkin. Dan juga tidak lupa aku membawa sebuah cincin permata yang akan kuberikan pada Hinata-chan nanti sebagai lamaran(kejutan)ku untuknya nanti.

Aku harap rencanaku akan berjalan mulus hehehe...

Tanpa sadar aku jadi tersenyum sendiri ketika aku membayangkan wajah Hinata-chan yang nanti pasti akan terkejut dengan lamaranku nanti. 'hah... semoga semua hal yang akan lakukan hari ini berjalan lancar'. Do'aku dalam hati.

"Naruto ?"

'Dan semoga saja nanti saat aku melamar, Hinata-chan tidak pingsan saat mengetahui aku melamarnya' batinku yang tak mendengar panggilan nee-chanku barusan.

"Naruto !!!" nee-chanku berteriak sambil menjewer telinga kiriku hingga memerah karena aku terlalu asik dengan lamunanku hingga tak sadar bahwa dia ada disampingku dan sudah memanggilku beberapa kali.

"Aduh...duh...duh... sakit nee-chan tolong lepaskan telingaku." pintaku pada seseorang yang sudah kuanggap nee-chanku dengan wajahku yang memelas.

"hah..." kudengar dia membuang nafas pelan sebelum berbicara padaku "Naruto ini hari pelantikanmu menjadi hokage jangan bertingkah aneh-aneh. Aku tak mau para warga mengira bahwa hokage mereka yang selanjutnya 'setengah tidak waras' karena senyum-senyum sendiri." ucapnya padaku dengan penekanan pada kata 'setengah tidak waras'

"hehehe... maaf nee-chanku yang cantik, aku terlalu bahagia karena hari ini aku akan dilantik menjadi hokage seperti yang aku harapkan selama ini." jawabku sambil cengengesan disertai cengiranku. "Dan lalu aku akan-"

"ya ya ya Naruto aku tau bahwa setelah pelantikan menjadi hokage kau akan langsung ke mansion Hyuuga lalu melamar Hinata-chan iya kan ?" tiba-tiba nee-chan memotong kalimatku tapi, apa yang diucapkan oleh kakakku memang benar adanya.

"Tapi ingatlah satu pesan dariku Naruto..." ucap orang yang kupanggil nee-chan didepanku ini dengan wajah dan nada yang serius.

"Apa itu nee-chan ?" tanyaku mulai penasaran.

"Ingatlah bahwa semua yang bisa membuat kita bahagia juga bisa membuat kita menangis dan bersedih." ucapnya dengan nada serius.

"Ha'i nee-chan." jawabku mantab dan seketika itu juga aku langsung melihat senyum indah terpatri di wajah cantiknya.

Naruto POV end

Setelah bersiap, akhirnya Naruto keluar meninggalkan apartemennya dengan bersemangat dan juga hati yang berdebar-debar.

"Aku pergi dulu nee-chan..." ucap Naruto kepada kakak perempuannya.

"Selamat jalan dan hati-hati dijalan !" ucap Konan.

Konan seperti teringat sesuatu "Oh ya Naruto selamat ya atas kesuksanmu dan maaf aku tak bisa datang saat pelantikanmu ! teriak Konan dari depan pintu apartemen Naruto saat teringat bahwa hari ini ia akan membersihkan seluruh apartemennya dan Naruto jadi dia tidak bisa datang ke pelantikan Naruto menjadi hokage ke tujuh.

"Ha'i nee-chan !" balas Naruto.

Dijalan menuju kantor hokage ia mendapatkan sapaan ramah dari para warga desa yang ia cintai ini. dan tidak jarang pula dia mendapatkan tatapan kagum dari para gadis yang berpapasan atau sempat melihatnya lewat saat menuju kantor hokage.

Saat ia sampai di kantor hokage semua tetua, kepala klan beserta beberapa council telah menunggunya untuk pelantikan.

skip...

setelah acara tetek bengek tentang syarat-syarat menjadi hokage dan pelantikannya beserta pidato singkatnya menjadi hokage telah usai dan para tetua dan kepala klan telah kembali ke kediaman mereka masing-masing, dia langsung menuju mansion Hyuuga dengan hiraishinnya yang telah ia kembangkan sehingga ia tak perlu segel atau tanda khusus untuk pergi ke suatu tempat.

Tak perlu waktu lama bagi Naruto untuk sampai di depan gerbang mansion Hyuuga. Setelah menemui penjaga gerbang dan meminta izin untuk menemui sang kepala klan Hyuuga aka Hiashi Hyuuga, akhirnya disinilah dia duduk berhadapan dengan sang kepala klan Hyuuga yang terkenal datar dan dingin.

"Ada keperluan apa hokage-sama sampai datang sendiri ke kediaman saya? Apakah ada sesuatu yang sangat penting?" tanya Hiashi langsung to the point dengan nada datar meski di nada itu ada rasa hormat kepada lawan bicaranya.

'uh... kaku sekali sih. Apa gak bisa santai sedikit yah ?' batin naruto

"Begini Hiashi-sama..." Sejenak Naruto berhenti untuk menarik nafas dan memantapkan hatinya sebelum mengatakan keperluannya kepada sang kepala klan yang sedang duduk dihadapannya saat ini. "Saya datang kemari untuk meminta restu anda untuk meminang Hinata sebagai pendamping hidup saya." kata Naruto.

Hiashi hanya diam saat mendengar kalimat Naruto yang melamar anak sulungnya. Tidak ada ekpresi terkejut atau sebagainya seolah -olah dia telah mengetahui hal ini akan terjadi.

"Maaf hokage-sama akan tetapi anakku sudah aku jodohkan dengan orang pilihanku, dan dia akan menikah seminggu dari sekarang." jawab Hiashi masih dengan nada datar dan tanpa beban sedikitpun.

Naruto membelalak kaget, tangannya yang ada di pangkuannya tergenggam dengan kuat. Dia sangat shok dengan jawaban yang ia terima dari sang kepala klan.

Ini benar-benar diluar perkiraannya. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi padanya.

"Baiklah Hiashi-sama saya do'akan semoga pernikahan anak anda sukses dan semoga dia bahagia dengan keluarganya." ucap Disertai dengan sebuah senyuman yang terlihat tulus namun, jika lebih diperhatikan lagi kita bisa melihat bahwa senyuman tersebut sangat dipaksakan.

Ia pun langsung berdiri dan pamit undur diri kepada sang kepala klan Hyuuga tersebut.

Tanpa banyak bicara dia langsung pergi ke apartemennya dengan hiraishinnya. Saat dia sudah sampai di apartemennya Naruto langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya dari dalam. Lalu dia hanya duduk diam di atas kasurnya seraya menunduk dengan pandangan yang kosong memandangi lantai kamarnya.

Naruto seolah menjadi tuli dengan panggilan dari kakaknya yang mengajaknya makan malam.

Semalaman dia hanya diam memandangi lantai seperti itu seolah-olah lantai kamarnya akan memberikan solusi dari masalah yang sedang membuatnya kalut tersebut.

Flasback End

kira-kira sekitar setengah jam dia hanya memandang kosong ke arah jendela kantornya dengan mata birunya yang tak secerah dulu. Mata birunya kini agak lebih redup dan terlihat lingkaran hitam disekitar kantung matanya menandakan bahwa Naruto saat ini sangat jauh dari kondisi 'baik'.

tok...tok...

Suara ketukan pintu dikantornya tak membuatnya sadar dari lamunan masa lalunya.

tok...tok...tok...

kali ini dengan suara yang agak nyaring berhasil membuat 'pikiran' sang hokage kembali ke alam nyata.

"Masuk" perintah Naruto yang tak bergeming dari tempatnya semula. Sekarang dia sudah sadar dan kembali menatap para warga yang melakukan aktifitasnya di bawah sana dari kantornya.

tak berapa lama pintu kantor tersebut terbuka menampakan seorang gadis cantik berambut biru dengan hiasan origami mawar bertengger di samping rambutnya yang indah. Ya tidak salah lagi dia adalah Konan, sosok perempuan yang selalu Naruto panggil dengan sebutan 'nee-chan'. Dia datang ke kantor hokage dengan tujuan untuk menyampaikan laporan misinya yang telah usai sekaligus membawakan makan siang untuk Naruto.

"Nar-ehem... hokage-sama saya mau melaporkan tentang misi saya yang telah selesai." lapor Konan memulai perbincangan. Konan hampir lupa bahwa ini di kantor hokage jadi dia harus bersikap formal pada Naruto.

"Jangan terlalu formal begitu Konan nee-chan. Aku tetaplah adikmu meski berada di kantor hokage ini." jawab Naruto sambil membalikkan badannya dan tersenyum ke arah kakak perempuannya. Meski senyum yang ia tampilkan pada kakaknya adalah senyuman yang tulus, tapi entah kenapa kekhwatiran Konan semakin bertambah pada adik angkatnya tersebut.

Meski bukan saudara kandung, tapi rasa sayang Konan pada Naruto seperti dia menyayangi adiknya sendiri, jika dia memiliki adik kandung. Usia mereka mungkin hanya terpaut 1 tahun. Tapi kadang-kadang kasih sayang Konan kepada Naruto seperti kepada anak kecil.

"Tetap saja kau adalah 'HOKAGE' di sini jadi aku harus menghormatimu" jawab Konan dengan penekanan pada kata 'HOKAGE'.

"Yah terserah nee-chan saja." Akhirnya Naruto mengalah juga. "Taruh saja laporannya di atas meja saja nee-chan lalu nee-chan langsung pulang dan istirahat saja." ucap Naruto dengan senyumannya yang terlihat sangat menawan jika dia dalam kondisi 'baik', bukan seperti sekarang.

'Kelihatannya Naruto masih terpikirkan masalah itu.' batin Konan. Akhirnya Konan hanya menghela nafas menghadapi adiknya yang sedang depressi ini.

"Baiklah laporan tentang misiku kutaruh dimeja." Konan mebaruh sebuah laporan di meja kerja Naruto beserta bekal yang ia bawa untuk Naruto. "Dan Naruto jangan lupa untuk 'makan siang'." ucap Konan sambil tersenyum manis dan menekankan pada kata 'makan siang' sebelum ia berlalu dari sana.

"Ha'i..." jawab Naruto. "Arigatou Konan nee-chan." lanjutnya lirih ketika seseorang yang ia panggil nee-chan telah hilang dari penglihatannya.

Lalu dia menatap kotak bento yang dibawakan oleh kaknya. Di atas kotak bento tersebut terdapat origami burung dan di bawahnya ada tulisan 'spesial untuk Naruto-chan kakak membuat ini dengan sepenuh hati jadi tolong di habiskan ya... dan malam ini jangan pulang terlambat lagi karena kakak nee-chan akan memasak ramen miso spesial untuk makan malam.' Naruto membaca pesan tersebut lalu kalimat akhir dari pesan tersebut membuatnya bisa tersenyum tulus lagi seperti sebelum dia mendapat masalah 'Salam sayang dari nee-chanmu yang paling cantik. hehehe... :)'

Itulah isi pesan yang berada di atas kotak bentonya. Dan tanpa sengaja dia menyenggol sebuah gulungan yang belum terbuka menandakan bahwa gulungan tersebut belum dijamah oleh salah satu dari 3 bunshinnya yang tadi ia munculkan untuk mempelajari jutsu rahasia para kage terdahulu.

Tanpa pikir panjang Naruto pun langsung membuka gulungan yang tanpa ada nama atau apapun yang tertera di sampul gulungan tersebut.

Naruto merasa aneh dengan gulungan ini. Karena dia seperti tak pernah melihat gulungan ini sebelumnya atau mungkin dia terlalu sibuk dengan dokumennya jadi tidak sadar jika ada gulungan ini di sini.

Iapun melihat isinya yang ternyata ada sebuah aksara kanji yang tertulis rapi membentuk sekitar beberapa handseal yang sangat rumit.

Selain tulisa itu tidak ada keterangan yang tertulis tentang jutsu tersebut, dan ketika ia melihat secara teliti ternyata ada sebuah peringatan bertuliskan 'JANGAN GUNAKAN HANDSEAL INI DI TEMPAT RAMAI'.

Naruto yang semakin penasaran dengan gulungan tersebut akhirnya pergi meninggalkan kantor hokage dengan hiraishin untuk menuju ke sebuah tanah lapang yang sangat sepi untuk mengetahui jutsu apa yang ada di gulungan tersebut.

Dengan jantung yang berdebar-debar ia mencoba handseal yang ada di gulungan tersebut. Beberapa saat setelah mempraktekan handseal rumit yang ada di gulungan tersebut tidak terjadi apa-apa. Akhirnya Naruto memutuskan untuk kembali ke kantor hokagenya dengan hiraishin.

sementara itu Konan berjalan pulang dengan tenang ke rumah tempat tinggalnya bersama Naruto. Bukannya dia tidak bisa menyewa tempat tinggal lain, hanya saja Naruto yang tidak mengijinkannya untuk tinggal terpisah dari Naruto.

Entah mengapa gadis cantik tersebut merasa hatinya sangat senang hari ini. Maka dari itu ia akan memasakkan sesuatu yang spesial untuk adiknya saat makan malam nanti.

Skip time...

Jam baru menunjukkan pukul 7 malam. Tapi entah mengapa merasa bahwa dirinya sangat capek dan butuh istirahat.

Akhirnya dia memutuskan untuk pulang. Dia berjalan santai menuju rumah tempat tinggalnya bersama sang kakak. Tapi di perjalanan dia merasa aneh karena tak biasanya para penduduk kaum hawa menatapnya dengan tatapan 'bernafsu'? Akhirnya iapun mempercepat langkahnya menembus keramaian penduduk yang masih beraktifitas. Dia tidak menghiraukan sapaan ramah dari para penduduk. Sampai akhirnya dia mendengar teriakan di belakangnya yang membuatnya harus berlari.

tiba-tiba...

BRUGH...

Naruto tanpa sengaja menabrak seorang perempuan hingga terjatuh lalu dengan sigap dia menolongnya dengan mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan tersebut berdiri.

tapi tiba-tiba Naruto langsung terkejut akan apa yang diucapkan oleh gadis yang telah dia tabrak barusan.

"Na-Naruto-sa-sama tolong layani aku dengan... tubuh atletismu~" ucap sensual meski terbata seorang perempuan yang barusan ia tabrak.

Naruto yang mendengar kalimat itu langsung merinding disko dan langsung mempercepat larinya. Meninggalkan perempuan tersebut begitu saja.

Lalu keanehan lain terjadi lagi saat beberapa kunoichi melihatnya dengan tatapan yang sangat menggoda dan melontarkan kalimat-kalimat sensual yang tak jauh dari kalimat yang diucapkan oleh wanita yang dia tabrak.

'Ada yang aneh.' batin Naruto. 'Kenapa mereka bersikap seperti ini ? Kalau hanya fans girl gak apa-apa tapi ini sudah keterlaluan.' lanjutnya masih membatin dan merutuki betapa sialnya dirinya hari ini.

Akhirnya dia masuk ke sebuah gang sempit untuk bersembunyi dari kejaran massa dan juga para kunoichi yang melihatnya dengan tatapan 'lapar'(?).

Dia sudah lelah berlari. Tapi dia tak mungkin menyerang mereka, jadi keputusannya adalah dia menggunakan hiraishin untuk pulang kerumahnya.

Naruto bukan tipe orang yang suka bergantung pada sebuah jutsu sehbat apapun jutsu tersebut. Tapi kali ini keadaan membuatnya harus melanggar omongannya sendiri. Akhirnya dia menggunakan hiraishinnya untuk pulang ke rumahnya sekaligus menghindari para warga perempuan yang 'kelaparan'(?) tersebut.

"Huuffttt..." terdengar sebuah helaan nafas lega dari pria bersurai kuning jabrik yang barusan dikejar-kejar oleh para perempuan.

Sesaat saat tangannya menyentuh kenop pintu dan akan memutarnya...

BRUKKK

Tiba-tiba Naruto jatuh terduduk didepan pintu rumahnya.

"Hah...hah...hah" nafasnya terdengar tersengal-sengal seolah olah dia baru saja melawan musuh yang sangat kuat.

Dia merasa badannya sangat lemas. Seolah-olah cakranya diserap habis saat menggunakan hiraishin barusan.

'Kenapa badanku menjadi lemas begini ? Padahal aku hanya menggunakan hiraishin sebanyak 2 kali hari ini dan selain itu aku tak menggunakan jutsu apapun tapi mengapa badanku sangat lemas ?' batin Naruto sambil tangannya yang mencoba membuka pintu.

cklek

Pintupun berhasil ia buka, meski agak kesulitan karena badannya yang lemas.

Naruto mencoba berdiri lalu berjalan masuk kedalam rumahnya dengan berpegangan pada benda apapun yang bisa ia jadikan tumpuan badannya yang rasanya menjadi lebih berat.

tapi baru beberapa langkah...

BRUKKKK...

"ARGHHH..." Naruto jatuh dan seluruh badannya terasa sakit semua terutama dikepalanya. Ia merasakan pusing yang sangat hebat menyerangnya. Sebelum kesadarannya direnggut oleh kegelapan dia sempat mendengar nee-chan nya memanggil namanya dan menanyakan apa yang terjadi. Tapi kegelapan telah membawa kesadarannya oergi terlebih dahulu sebelum ia sempat menjawab pertanyaan dari kakaknya.

Konan langsung membopong Naruto ke kamarnya. Meski dengan agak susah payah akhirnya Konan berhasil membaringkan Naruto di kasur king size milik Naruto.

Konan memandangi wajah Naruto dengan tatapan khawatir. Akan tetapi tatapan tersebut tak bertahan lama saat dia merasakan sensasi aneh menerpa tubuhnya.

Entah setan apa yang telah merasuki pikirannya dan mengisinya dengan kesenangan-kesenangan dunia. Badannya tiba-tiba terasa panas. Dan ada gejolak-gejolak aneh yang merayapi dirinya.

Entah kenapa tapi badannya sangat terangsang saat melihat Naruto terbaring lemah seperti itu. Ingin sekali rasanya Konan memiliki tubuh Naruto saat ini. Tak peduli jika saat sadar nanti Naruto akan membencinya. Ia tak peduli lagi.

yang terpenting Ia akan memiliki 'Narutonya' malam ini...

Warn: Lemon Start

yang gak suka Gak usah Baca !

Konan mulai melucuti bajunya sendiri karena dirinya mulai tidak tahan dengan sensasi yang terus menerus ia rasakan.

Setelah melepas semua kain yang menempel pada tubuhnya dia mulai merangkak naik ke atas kasur king size milik Naruto dan mendekatkan wajahnya ke arah selakangan Naruto. Dia mengambil sebuah Kunai dan mulai merobek semua pakaian yang melekat pada tubuh Naruto dan hanya menyisakan celana dalam Naruto yang menyembunyikan 'keperkasaan' yang masih lemas karena sang empunya yang sedang tidak sadar.

Tapi sebelum melakukan aktifitasnya ia mengambil sebuah tali dan mengikatkannya pada tangan dan kaki Naruto, untuk berjaga-jaga jika Naruto nanti akan memberontak.

Konan memulai aktifitasnya dengan menggosokka payudaranya yang lumayan besar tersebut pada dada bidang Naruto yang masih belun sadarkan diri. Dia semakin terangsang saat nipplenya menggesek dada bidang Naruto.

"Ahhh~ emmmm~" itulah suara-suara yang terdengar dari dalam kamar pria yang sedang tak sadarkan diri tersebut. Karena tak tahan dengan birahinya akhirnya dia menggesekkan vaginanya ke arah wajah Naruto yang belum juga menunjukkan tanda-tanda akan segera sadar.

"ahhhhh~" lenguhnya saat ia menggesekkan vaginanya di wajah Naruto.

dan sekitar beberapa menit kemudian

"ah~ah~ah~AHHHHHH~" iapun orgasme dan memuncratkan cairan cintanya ke wajah Naruto yang langsung membuat sang pemilik wajah tersadar dari pingsannya.

Naruto yang merasakan ada sesuatu cairan yang lengket di wajahnya mencoba membuka matanya dan melihat cairan apakah itu.

tapi yang ia lihat adalah vagina dari kakaknya yang sedang nungging dan sedang menikmati orgasmenya yang langsung membuat Naruto kelabakan tak karuan.

Jutaan pertanyaan berputar dikepalanya tentang perubahan sikap kakaknya yang tiba-tiba masturbasi menggunakan wajahnya dan memuncratkan cairan cinta kakaknya yang menurutnya harum dan gurih saat tanpa sengaja ada sebagian yang masuk kemulutnya dan tanpa sengaja ia menelannya.

Tapi akal sehatnya berteriak untuk menghentikan kakaknya yang sedang dialanda nafsu tersebut.

ia menxoba menggerakkan tangan dan kakinya tapi dia tidak bisa melakukan hal sepele tersebut karena ada sesuatu yang melilit dana menahan gerakan tangan dan kakinya di tiap ujung kasur jika dilihat dari atas maka Naruto aka terlihat seperti huruf 'X'.

Akhirnya dia mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

"Nee-chan ap-apa yang te-telah kau laku-kan padaku ?" tanya Naruto terbata dengan nada takut yang jelas. Entah mengapa ia merasa seluruh badannya lemas dan tak berdaya di hadapan sang nee-chan.

"Akhirnya adik kecil kakak bangun juga~" jawab Konan. "Naruto nee-chan sangat ingin memiliki tubuhmu malam ini jadi layani nee-chanmu yang cantik ini ya~?" tanya Konan pada Naruto dengan nada sensual dan wajah yang sangat memerah karena horny yang mampu membuat lelaki yang mendengarnya takkan menolak permintaan tersebut.

Berbeda dengan Naruto yang saat ini sangat ketakutan melihat perubahan sikap nee-channya.

saat naruto akan menjawab tiba-tiba Konan mencium Naruto tepat di bibir dan melumatnya dengan sensual yang membuat Naruto mabuk dan hampir kehilangan kesadarannya

tiba-tiba Naruto merasakan lidah Konan menyapu bibirnya yang ia tutup meminta akses masuk untuk ciuman yang lebih dalam.

Naruto mencoba melawan dengan menutup rapat mulutnya. Tanpa di duga konan mencubit nipple Naruto yang membuatnya membuka mulutnya tanpa sadar dan memberikan akses masuk bagi Konan untuk menjajah mulutnya.

"Ehhmmmm~emhhmmm~emmmmm~"Konan terus mencubit nipple Naruto tanpa menghentikan ciumannya hingga membuat si empunya nipple mendesah tidak karuan di dalam mulut Konan yang sedang sibuk mengobrak abrik mulut Naruto.

Naruto hanya bisa menggelinjang kesana kemari menggerakkan badannya yang terus dimanjakan oleh sang nee-chan. Dan tanpa sadar penis Naruto yang masih tertutup celana dalamnya membesar dan seolah minta dilepaskan dari apa yang membelenggunya.

"ehmmmm~ ahhhhh~" Naruto tanpa sadar mulai menikmati 'siksaan' dari sang kakak. Tubuhnya mulai mengkhianati fikirannya. "Arggghhh~ ehmmmm~" Naruto berteriak kaget saat ia merasakan bahwa nee-chan nya telah menggigit lehernya, lalu ia mendesah lagi saat ia merasa bahwa nee-chan nya menjilati daerah yang ia gigit barusan dan meninggalkan tanda merah yang sangat jelas di leher Naruto.

"Bagaimana rasanya Naruto-kun?" tanya Konan "nikmat bukan ?" Naruto yang sedang memejamkan matanya hanya bisa mengangguk pasrah tubuhnya diperlakukan seperti ini.

Naruto yang sudah tidak tahan dengan siksaan di penisnya hanya bisa memohon pada sang kakak.

"Nee-chan tolong lakukan sesuatu dengan penisku, aku sudah tidak tahan" ucap Naruto memohon pada sang kakak.

"Baiklah Naruto-kun" balas Konan yang menyeringai ke arah Naruto. Konan mulai memanggil Naruto dengan suffix 'kun' dan bukan 'chan' lagi. Konan terus memberi tanda kissmark diseluruh leher sang hokage muda tersebut, lalu salah satu tangannya mulai menggosok penis Naruto yang sudah tegang sejak tadi. Konan masih memberi tanda pada leher Naruto dan satu tangan menahan kepala Naruto agar tak menjauh saat ia menggigit leher atau wajahnya untuk membuat tanda. Dan tangan yang lain sedang menggosok penis Naruto yang memilki panjang sekitar 17 cm dan diameter 8 cm.

sekitar 30 menit Naruto diperlakukan seperti itu akhirnya ia akan mencapai puncaknya.

"Nee-chan a-ahhhh~ aku akan ahhhh- hmmmppppph~" sesaat Naruto membelalakkan matanya karena tidak tahan dengan sesuatu yang akan keluar dari penisnya. lalu ia menutup matanya rapat-rapat. Iapun yang sempat berteriak langsung saja dibekap Konan menggunakan mulutnya agar teriakan Naruto tak terdengar tetangga mereka.

"Hosh... hosh..." Konan yang telah melepaskan ciumannya melihat Naruto ngos ngosan.

"hehehe... ini baru permulaan Naruto~kun." ucap Konan sensual saat mengucapkan nama sang Hokage. "Aku mau mempersiapkan diri dulu sebelum kita berlanjut lebih jauh." lanjut Konan membuat Naruto membelalakkan matanya.

Tapi belum sempat protes mulut Naruto langsung ditempeli kertas mantra yang Konan keluarkan dari tas ninjanya.

"Hmmppppph~" terdengar desahan dari mulut Naruto. Naruto memejamkan matanya seolah sedang menikmati ciuman.

Benar saja itu adalah kertas mantra buatan Konan. Kertas itu akan memanjakan mulut seseorang yang akan mengeluarkan protesan. semakin ingin protes semakin memanjakan pula kertas tersebut mencium mulutmu.

dia juga menempelkan kertas yang sama pada penis Naruto lalu Konan tidur sambil mendekap tubuh Naruto dalam yang dalam keadaan telanjang dan terus menggelinjang kesana kemari gak karuan. Dia hanya tersrnyum lalu berucap "Oyasumi Naruto-kun" sebelum menutup mata indahnya dan membiarkan Naruto yang tersiksa.

"HMMMPPPPHHHHH!!!(NEE-CHAN MESUM BRENGSEK!!!)"

TBC

maaf jika gaje, banyak typos, terlalu panjang, dll...

mohon reviewnya minna :)

'HOI' out

see you in next chapter minna.