PUZZLE

Cast:

Lee Taeyong

Jung Jaehyun

Other cast . .

Chapter :

1. Break, Burn and End

2. Passed Is Past

Mari kita bertemu ketika Lily bermekaran

Dan mengucapkan selamat tinggal Ketika mereka layu

Lalu menjalankan skenario hidup masing masingHidup bahagia tanpa menengok masa lalu

Dan Happy ending

Tapi akankah bisa semudah itu?

Saat pertama bertemu Jaehyun, Taeyong pikir hidupnya akan berubah lebih berwarna dan tidak monoton. Menikmati masa remajanya layaknya remaja lainnya, Belajar-Bermain-HangOut-Kencan-Dan akhirnya mempunyai kekasih.

Dirinya menyadari bahwa warna dalam hidupnya telah pudar dan menghilang, tidak ada lagi warna merah muda disetiap akhir pekan, ataupun warna merah ketika cemburu.

Kini hanya ada warna hitam dan putih dimatanya.

Jaehyun lah yang membawa warna dalam hidupnya, dan Jaehyun pula yang membawa pergi warna hidupnya.

Jika kau bertanya apakah dia baik-baik saja setelah pergi meninggalkan Jaehyun di halte malam itu? Jawabannya "TIDAK"

Karna nyatanya saat dia pergi dari sana airmatanya berdesak-desakan ingin keluar, sepanjang jalan pulang dia menangis, menangisi keputusannya, menangisi kebodohannya dan menangisi kisah cintanya. Dia fikir kisah cintanya akan berakhir Happy Ending seperti Snow White ataupun Bella, bisa hidup bahagia dengan pangerannya lalu membangun sebuah keluarga kecil dengan ditemani riuh rengekan anak-anak yang meminta bertemu Santa saat malam natal tiba.

Ketika sampai di apartementnya tangisnya berlanjut, terus berlanjut sampai pagi tiba. 4 hari dia tak keluar kamar, tak mandi tak makan ataupun minum. Hidupnya sungguh merana saat itu, Namun ketika hari ke-5 dia memantapkan hatinya, dia ingin berubah dan tak ingin terus berada dalam keterpurukan.

Setelah itu dia pun memutuskan untuk mengubah hidupnya, hal yang pertama dia lakukan untuk perubahannya adalah memotong rambut panjangnya, dulu Jaehyun selalu bilang bahwa dirinya menyukai penampilannya dengan rambut hitam panjangnya yang tergerai, katanya Taeyong terlihat lebih manis dengan dandanan tersebut. Simple namun mampu membuat semua mata kaum adam tertuju padanya.

Kini tak ada lagi rambut panjang tergerainya, dia telah memangkasnya dan mengganti warna rambutnya menjadi pirang ke-biruan. Dan alhasil rambut sebahu kini menjadi penampilan barunya. Dia cukup puas dengan langkah awalnya.

Hari itu cafe tempat Taeyong bekerja begitu ramai pengunjung, dia dan karyawan lainnya cukup dibuat kelimpungan memenuhi pesanan pelanggan, jam dinding menunjukkan 9.30 malam dan hanya tinggal beberapa pelanggan yang tengah berusaha menghabiskan menunya. Cafe ini tutup pukul 10 dan kini Taeyong dan beberapa karyawan lainnya tengah membersihkan sisa-sisa makanan pelanggan, lalu menyapu, mengepel dan setelah semua selesai cafe akan ditutup.

Angin malam ini begitu dingin, Taeyong memutuskan membawa secangkir cappucino untuk menemaninya pulang, dirinya telah sampai di halte bus dekat cafenya kira-kira 100meter dari cafenya. Sambil menunggu bus dia coba menghabiskan cappucinonya, fikirannya melayang pada pertemuannya dengan seorang pria di sebuah halte beberapa tahun lalu, 2 tahun berhasil JinYe lewati, dia bisa menunjukkan pada dunia bahwa dirinya tidak stay pada masa lalu. Taeyong masih menggunakan rambut sebahunya sebagai hairstylenya namun dia sudah mengganti warnanya beberapa kali, terakhir dia merubah warna rambutnya menjadi pink, warna itu masih menjadi warna rambutnya sampai sekarang. Terlalu mencolok memang, tapi dia menyukainya. Teman-teman nya bahkan selalu bilang bahwa Taeyong sangat cocok dengan rambutnya itu. Taeyong terlihat berkali-kali lebih imut kata mereka.

2 tahun ini hidupnya dia gunakan untuk pekerja dan belajar, walau sudah 2 tahun lamanya tapi dia tak pernah memungkiri bahwa sekeping hatinya masih terisi nama Jung Jaehyun, lelaki yang dia temui di halte bus dekat taman, lelaki yang meminjaminya jaket saat kedinginan, dan lelaki yang telah membuatnya terpuruk beberapa hari.

Flashback

Taeyong menyadari bahwa Lelaki disebelahnya itu tengah menatapnya maka dia pun menatap lelaki itu dan bertanya apakah ada yang salah padanya? Tapi lelaki itu menjawab "Tidak". Lalu lelaki itu tau jika dirinya kedinginan maka dia pun meminjamkan jaketnya pada nya , awalnya Taeyong menolak namun pada akhirnya dia menurut juga, karna nyatanya dia memang kedinginan saat itu dan membutuhkan sesuatu yang hangat, Taeyong pun memakainya setelah itu bus datang, dia dan lelaki itu sama-sma menaiki bus itu, ketika Taeyong ingin melepaskan jaket yang telah menghangatnya, lelaki itu bilang bahwa Taeyong bisa membawanya dulu karrna diluar sana masih gerimis. Awalnya dirinya menolak, yah karna belum tentu dia bisa bertemu lelaki itu lagi kan? Tapi akhirnya dia menurut dan hanya bisa mengucapkan terima kasih sebelum melangkahkan kakinya keluar dari bus.

Paginya saat Taeyong memasuki sekolah barunya dan betapa kagetnya dia, dia bertemu lelaki dihalte bus semalam, kalo Taeyong tidak lupa Jaehyun namanya. Taeyong tidak menyangka dia dan Jaehyun bisa berada pada sekolahan yang sama namun kelas mereka berbeda, Taeyong adalah anak pindahan.

"Kita bertemu lagi,?" Jaehyun menyapanya saat bertemu dikoridor sekolahan.

"Hmm"

"Kau murid pindahan ya?" tanya Jaehyun lagi.

"Iya,"

"Kau berada dikelas apa?"

"1-D bisakah kau menunjukkan jalannya?" tanya Taeyong ragu.

"Owh, ayo kuantarkan saja,"

Lalu tanpa permisi Jaehyun menarik tangannya.

Jaehyun menggenggam tangannya???

Hati Taeyong berteriak tak karuan, dan jantungnya makin berdetak tak karuan.

Bertemu dengan Jaehyun sudah membuat jantungnya dag-dig-dug lalu kini saat lelaki itu menggandeng tangannya jantungnnya serasa ingin copot saja.

Ketika jam istirahat berbunyi Jaehyun selalu mampir kekelasnya untuk mengajak makan siang bersama, untuk mengakrapkan diri katanya. Saat pulang sekolah pun Jaehyun selalu menunggu Taeyong pulang dan mengajak pulang bersama, kebetulah rumah mereka satu arah. Yah dari sebuah kebetulan itu menumbuhkan benang-benang merah jambu dihati kedua remaja itu.

Flashback End

Apakah kau di suatu tempat sana

Merasa kesepian meskipun dia disisi mu?

Saat ku ucapkan kata-kata yang melukaimu

Apakah kau lihat airmata yang menetes saat ku tinggalkanmu?

Brukkkk . . .

Karna terlalu fokus pada buku ditangganya, Taeyong tak dapat menghindari tubrukan dari depannya.

Dia langsung mengucapkan kata "Maaf" pada korban keteledorannya.

"Maaf, maafkan aku aku tak sengaja," kata Taeyong dengan membungkukkan badannya.

"Tidak apa apa,"

Taeyong merasa tak asing dengan suara ini, maka dengan cepat dia mendongakkan kepalanya, dan matanya menangkap siluit lelaki itu, sang korban pun nampaknya sama terkejutnya dengannya, 2 tahun lamanya mereka tak pernah bertemu, karna dia dengar Jaehyun menjadi mahasiswa beruntung yang mengikuti pertukaran pelajar ke Jerman.

"Taeyong" kata lelaki itu.

"Jaehyun " Taeyong membolakan kedua matanya.

"Hai, Apa kabar?" sapa Jaehyun ramah.

Senyum itu masih sama, senyum yang pertama kali dia lihat dari lelaki itu di halte bus malam itu. 2 tahun terlewati bagaimana bisa senyum itu masih menggetarkan secuil hatinya?

Bagaimana bisa takdir begitu kejam denganya?

Kan kuakui aku suka melihatnya

Kan kuakui aku merasa kesepian

Dan semua temanku bertanya

Mengapa aku tak muncul?

Aku hanya bisa tersenyum

Dan ketika kudengar kau bisa melanjutkan hidupTak bisa kudustai diriku, bahwa aku sakit mendengarnya

Senyum mu masih sama seperti awal kita bertemu

Semuanya terasa tak pernah terjadi

Apakah ini hanya dusta belaka?

tbc.

Aku gk tau apa ini cukup memuaskan unk chapter 2 nya,

but jika berkenan tinggalkan 1-2 kalimat dikolom review :) biar unk chap selanjutnya bisa lebih baik lgi dri ini :)

review juseyo . . . :)