SAKIT?

Park Jimin x Kim Taehyung

Slight! HopeV

By : Hulkjiminie

Rate : M

[!] warning : humu with bottom! V, smut, don't be plagiarism.

.

Dengan malas Taehyung memasuki klub malam dimana ia menerima janji dari rekan kerjanya yang gila Kim Namjoon. Masa iya, orang waras mana yang mengajak bertemu untuk membahas masalah proyek pekerjaan di sebuah klub malam yang berisik dan bau alkohol. Jelas mana bisa ia berkonsentrasi?

Dasar idiot.

Taehyung kembali mengumpat ketika seorang lelaki berperawakan besar menyenggol pantatnya! Bangsat, apa itu tadi. Dasar kaum sodomi, maniak bokong seksi!

"Hey Kim Taehyung!"

Menatap datar Namjoon, Taehyung melangkahkan kaki nya ke arah lelaki yang sibuk makan kacang dan minum vodka itu. Ada Hoseok juga disana, lelaki kuda itu malah lebih parah ia sudah mabuk dengan wanita berparas jablay menggrepe-grepe tubuhnya.

Idih! Bagaimana Hoseok bisa tahan dengan sentuhan tante girang seperti itu, mana lelaki itu kini malah terlihat keenakan lagi? Dasar jablay, sama saja ternyata!

"Duduk sini!" Namjoon menepuk sofa hitam yang kosong supaya Taehyung duduk disana. Akhirnya Taehyung duduk juga dengan tampang kesal yang ketara.

"Jangan pasang wajah pengundang pedofilia seperti itu, banyak yang memperhatikan mu." Namjoon mengingatkan.

Menghembuskan nafas lagi. "Kau gila! Ngapain ngajak ketemuan masalah bisnis disini?"

Mendengar protesan itu Namjoon terkekeh.

"Ayolah, jangan kaku begitu. Santai saja, anggap saja sambil cuci mata." nada Suara Namjoon seolah mengejek lubang telinga Taehyung. Kesal sekali ia mendengarnya, dia dan Namjoon itu berbeda jelas! Namjoon itu raja mesum dan Taehyung hanya seekor kucing polos yang sebentar lagi tak polos lagi karena kebanyakan bergaul dengan manusia laknat macam Namjoon.

"Aku benci disini!" desis Taehyung sambil membuang muka ketika Hoseok berciuman dengan tante-tante disampingnya. Geli dan Jijik sekali melihatnya!

"Ayolah Kim Taehyung!" Namjoon tertawa melihat wajah kecut Taehyung. "Pilih salah satu dan bersenang-senanglah.."

"Senang-senang matamu!"

Tergelak lagi.

"Sudah kemarikan file nya! Kita bisa bahas besok, aku mau pulang!"

Namjoon terlihat syok dan pura-pura bodoh. Lalu nyengir garing.

"Aku lupa bawa."

Taehyung mendadak naik pitam. Kalau ia ingin mengumpat ingin sekali ia melempari Namjoon dengan umpatan kasarnya kalau ia tak ingat Namjoon itu seniornya.

"Lalu apa gunanya kau memintaku ketemuan disini? Bodoh!" hanya itu yang Taehyung katakan. Namjoon tertawa lagi,

"Habis aku lupa sih, aku buru-buru!—"

"Bilang saja kau memang berniat mengerjai aku!" potong Taehyung kesal.

"Nah, itu pintar!" kekehnya.

Sialan!

Hidung Taehyung kembang kempis seiring dadanya yang naik turun ingin membantai leher Namjoon. Akhirnya tanpa bicara Taehyung berdiri dan pergi dari hadapan Namjoon tanpa bicara apapun juga.

"Hey! Taehyung! Kim Taehyung kau mau kemana?" Namjoon berteriak.

"..." Taehyung menggertakan giginya kesal.

"Taehyung! Kim Taehyung kau tidak marah—"

Jari tengah Taehyung jadi jawabannya.

.

.

Sialan! Taehyung tersesat. Seingatnya tadi kan ia masuk lewat sini. Tapi kenapa saat ia kembali dimana tadi perasaan masuk ia malah menemukan lorong panjang dengan tangga yang remang-remang. Hii~ Taehyung merinding sendiri ketika beberapa kali memdengar desahan dan jeritan wanita minta di lecehkan ramai terdengar dari kamar-kamar itu. Sial! Ini tempat apa sih?

Mata besar Taehyung makin membola ketika sepasang pasangan mesum sedang melakukan hoho hi he di ujung tangga dengan penis lelaki itu keluar masuk di lubang si wanita. Anjing! Dengan cepat Taehyung berlari keluar dari tempat mesum ini ia tak mau berlama-lama di tempat laknat ini, ia hanya ingin pulang—

"—Kyu! Kau hebat!"

"Terima kasih hyung~"

Mata Taehyung makin membola lebih lebar ketika melihat dua orang namja sedang telanjang dan bermain emut-emutan di dalam sebuah kamar yang pintunya tak di tutup dengan benar. Jantung Taehyung ingin copot, apa ia barusaja melihat pasangan gay sedang pacaran?

Gila, gila, gila! Taehyung kemali mencari jalan pulang ia mencoba melupakan kejadian tadi! Tidak, tidak lupakan! Mereka tidak waras!

Tanpa Taehyung sadari ia sampai di sebuah toilet. Hhh—sialan. Ini adalah pertama kalinya ia memasuki klub malam, dan rasanya buruk. Ia benci tempat ini dan ia langsung tersasar. Pemuda manis itu pun mendekati wastafel dan menatap pantulan wajahnya di kaca. Ia nyalakan wastafel itu dan memabasuh wajahnya—

"Sial!"

Pluk!

Ia menoleh. Kemudian Taehyung mendapati sesosok pemuda bertubuh lebih pendek darinya sedang tersenyum padanya. Rambutnya pirang dengan belah tengah agak basah, ia memakai jaket cokelat tua dan celana jeans belel kampungan.

"Kau mencoba kabur dariku, sweetheart?"

Firasat Taehyung memburuk ketika melihat senyum lelaki ini. Sweetheart? Okay, sepertinya lelaki ini gila—

Cup!

Krik.

Krik.

Krik.

"FUCK! APA YANG BARUSAN KAU LAKUKAN?!"

Lelaki tak di kenal itu terlihat santai setelah mengecup bibir Taehyung secara tiba-tiba.

"Aishhh! Inilah sifatmu mudah sekali melupakan aku, kau kan dikirim Jungkook untuk memuaskan aku."

Mata Taehyung melotot. Memuaskan? Dia pikir dia pelacur apa? Sialan!

"Lepaskan! Aku bukan pelacur!"

"Ayolah! Aku kan sudah bayar mahal,"

"Tapi kau salah orang, idiot!"

"Tidak mungkin!"

Taehyung makin membola ketika pria gila itu malah mengendusi lehernya dan menciumnya.

"Hey! kau gila! Pergiiii!"

"Tidak mau, sayang bolehkah aku bertanya apa parfum mu? Bau mu manis sekali?"

"Lepaskan aku!" Taehyung memberontak dan mendorong lelaki pendek dan jelek ini supaya menjauh. Namun kenapa susah sekali, badan lelaki itu keras dan begitu kuat memeluknya.

"Aku sepertinya jatuh cinta padamu.."

Gila! Dengan sekuat tenaga Taehyung terus mendorong lelaki gila itu. Namun—

Kini Taehyung malah duduk di atas wastafel berkat pria itu yang mengangkatnya sekali hentak. Pria ini ternyata kuat juga.

Dan tanpa babibu lelaki asing itu langsung menyergap bibir menggoda Taehyung. Taehyung kesusahan bernafas, ia tak tahu harus berbuat apa sekarang. Ia seharusnya melawan dan harusnya menendang selakangan pria lancang ini. Tapi—

"Unh!" ia malah mendesah.

Sialan! Melihat kesempatan itu si gila itu menyelipkan lidah seksi nya di dalam mulut Taehyung untuk saling beradu. Taehyung menolak dan tak membalas ciuman itu. Ia masih normal,

"Ahh—" Taehyung menggliat gelisah. Lancang! Pria itu malah meraba bokongnya dan meremasnya! Lelaki idiot itu melepas ciuman panas itu dengan benang saliva tercetak menghubung antara mereka

"Kau cantik sekali.." puji lelaki gila itu. Membuat Taehyung tanpa sadar memerah.

Lelaki itu mencium Taehyung yang mulai lemas, kali ini ke dagu dan turun ke leher membuat pemuda manis itu mendongak seksi. Apalagi remasan di pantat dan paha nya membuat ia gelisah seketika.

"Shh!" ia lagi-lagi mendesis pelan ketika pria tak dikenal itu malah membuat banyak tanda keunguan di leher dan pundaknya.

"Teruslah mendesah!"

"Stop!" Taehyung berkata. Pria itu pun mengikuti perkataan Taehyung untuk berhenti. Ia menghentikam aksi pelecehannya lalu menatap Taehyung yang masih terengah. Lelaki itu menyeringai keji,

"Pergi! Aku bukan pelacurmu!" bentak Taehyung.

Lelaki itu masih tersenyum misterius.

"Pergi!"

Pria itu mengedikkan bahunya pergi dengan mudahnya. Taehyung masih membenahi nafasnya dan memegangi lehernya yang kemerahan dan itu tak hanya satu. Untung saja lelaki itu tak melecehkan nya terlalu jauh, walau bokongnya jadi korbannya.

.

Saat di parkiran Taehyung harus bersyukur ketika ia berhasil keluar dari neraka itu dengan keadaan baik-baik saja, walau kejadian tadi sedikit membuat dia pusing. Bahkan saat ia berjalan saja ia sedikit sempoyongan karena semua terlihat berputar di matanya. Sialan! Ia mengutuk pria gila tadi, ia bersumpah tak mau bertemu lagi dengan pria bangsat tadi!

"Sialan sekali dia!" umpatnya.

Ia pun meraba saku celannya untuk mencari kunci mobilnya—

Ketemu. Namun—

Raba lagi! Dompetnya kemana?

Kedip. Kedip. Kedip.

Menelan ludah.

Ia yakin membawa benda iti tadi. Tapi kenapa—hilang?

Tiba-tiba ingatannya tentang kejadian di kamar mandi klub ini berputar-putar di kepala idiotnya. Mata nya membola, bukankah lelaki tadi meraba bokongnya?

Sial—

Apa dia baru saja kecopetan?

.

.

.

Taehyung mungkin sekarang sudah gila. Ia mengusak wajahnya frustasi. Bagaimana tidak, ia mendadak tidak fokus akhir-akhir ini. Semua berawal dari kejadian di toilet klub malam tiga hari lalu. Ia yang di lecehkam dan kecopetan bukankah itu sial? Mana sampai sekarang si copet belum ketemu lagi! Taehyung merasa sangat bodoh. Padahal ia sudah mengerahkan bawahannya untuk mencari copet sialan itu dan memasukkan dia ke dalam penjara, biar saja. Biar dia tahu dengan siapa dia berTaehyung

"Hari ini kau ada rapat dengan Mr. Lee dari China, jam dua siang di LUNA Corp." Hoseok asisten Taehyung membac jadwal Taehyung. Namun sialnya saat Hoseok melirik sang boss gila nya itu, lelaki itu malah sama sekali tak fokus.

"Apa kau masih memikirkan dompetmu?" tanya Hoseok, Taehyung menoleh sekilas.

"Apa?" tanya nya.

"Kau dengar aku?"

"Rapat dengan Mr Lee jam dua siang di LUNA corp." jawab Taehyung.

Hoseok menghela nafas. "Ternyata kau mendegarkan aku. Lantas apa yang membuatmu melamun? Masih memikirkan dompet mu?"

"Tidak!"

Alis Hoseok terangkat sebelah. "Tapi kau melamun dan kau tidak terlihat seperti biasanya."

"Sudahlah masalah ini urusan ku!"

"Tapi pada akhirnya kau akan memintaku untuk mengurusnya!"

"Oh, shit! Bisakah kau diam!"

Hoseok sedikit tersenyum kecil dengan wajah jail.

"Ah! Atau kalau aku tak salah tebak, apa kau malah memikirkan si copet?"

"Apa?"

"Ya, kau memikirkan copet mu haha!"

"Aku bersumpah akan membunuhmu kalau kau bicara lagi!"

Hoseok makin tertawa. "Berarti aku benar!"

"Bangsat! Sana pergi!"

Belum puas Hoseok mengatai Taehyung lelaki manis itu sudah ngambek dan sudah mengambil ancang-ancang ingin menendang bokongnya. Ia pun keluar dari ruangan sang boss besar.

"Sialan! Kenapa aku memikirkan si copet itu sih!"

Taehyung menggeleng. Ia mencoba memusatkan otaknya untuk mengerjakan file untuk pertemuan nya dengan Mr. Lee sore nanti. Ia tidak boleh main-main dan malah memikirkan copet bejat dan segala sentuhan memabukkan—sialan! Apa yang barusan Taehyung pikirkan! Sudah bilang untuk jangan memikirkan copet bejat itu otaknya malah terus memutar adegan pelecehan sialan itu!

"Arghhhh!" Taehyung mengusak wajahnya lagi. Ia tak bisa fokus sama sekali dan tak akan bisa fokus sebelum bisa menemukan pencopet bejat itu lalu menjebloskannya ke kamar— Eh maksudnya ke penjara!

Taehyung mengepalkan tangannya erat bahkan pulpen di tangnnya ikut berbunyi krak! Pokoknya ia harus menemukan copet sialan. Harus!

.

.

.

Rapat berjalan dengan baik selama lima menit terakhir. Taehyung sudah meminum obat sakit kepala agar ia lebih fokus, dan bisa menenyahkan para pengganggu dari pikirannya. Di temani Hoseok dan Seokjin kedua sekertaris nya ia berangkat ke LUNA Corp untuk rapat. Sesampainya di perusahaan itu Taehyung merasakan kepala nya makin sakit.

"Kau tak apa Bos?" tanya Seokjin.

Taehyung menggeleng.

"Kalau kau sakit, aku dan Hoseok bisa menghandle nya—" mendengar namanya di sebut Hoseok menoleh kepada dua orang yanv berada di belakakngnya yang nampak berbicara serius.

"Aku baik-baik saja kau tenang saja."

Melihat wajah Taehyung dengan terpaksa Seokjin menuruti perkataan sang bos untuk tetap melanjutkan rapat. Di ruang rapat, Taehyung benar-benar merasakan yang namanya gila dan sakit. Sialan sekali, ia malah terbayang-bayang si copet gila dan bejat itu.

"Christian.." panggilnya ketika Mr Lee CEO LUNA Corp sedang menjelaskan tentang visi misi perusahaanya. Membuat para klien lain menatap bingun pada CEO BANGTAN Corp itu.

"Christian, kau—"

Tanpa sadar sakit kepala Taehyung sudah reda ketika ia malah menghalusinasikan si bedebah itu.

Krik.

Krik.

"Maaf tuan-tuan, sepertinya aku harus bicara terlebih dahulu pada Bos kami." Dengan cepat Hoseok pun menginterupsi rapat it dengan sopan. Lalu menarik pergelangan tangan Taehyung untuk keluar ruangan.

.

.

.

"Sebenarnya ada apa dengan mu?" tanya Hoseok setelah keduanya ada di tangga darurat. Taehyung terlihat memegangi kepalanya yang pening lagi.

"Aku baik-baik saja—"

"Siapa Christian?"

Mata Taehyung langsung membola ketika nama Christian di sebut.

"Mana Christian? Mana? Akan ku jebloskan dia ke penjara! Dia pencopet! Dia pencopet!" kini Taehyung malah berteriak gila. Membuat Hoseok makin bingung dengan otak Taehyung sekarang.

"Tidak ada Christian! Sekarang aku tanya apa yang Christian lakukan sampai kau sakit begini? Apa dia orang yang sama yang membuat tanda kemerahan di lehermu?" nada bicara Hoseok meninggi. Dan hal itu membuat Taehyung menunduk, lalu meletakkan kepalanya untuk bersandar di pundak Hoseok.

"Aku juga tidak tahu, Hosiki— dia gila! Dan menularkan nya padaku!" gumam nya walau sedikit teredam jas mahal Hoseok.

"Katakan seperti apa rupanya."

Taehyung menggeleng. Melihatnya Hoseok pun menggerakkan tangannya untuk mengelus rambut cokelat madu Taehyung.

.

.

.

Hoseok mengantarkan sang bos sampai ke apartemen mewahnya. Saat di perjalanan Taehyung tak henti-hentinya menyebut nama Christian si pencopet bejat yang akhir-akhir ini seolah-olah membua otak Taehyung sakit. Ia benar-benar penasaran dengan laki-laki yang selalu di panggil Christian itu.

"Terima kasih Hosiki." ucap Taehyung ketika sampai di depan apartemen Taehyung.

"Sama-sama Bos." jawab Hoseok.

Lelaki bermarga Kim itupun kemudian berjalan untuk ke lift yang menghubungkan nya ke apartemennya yang berada di lantai 17. Sementara Hoseok sudah bergerak untuk memasuki mobilnya dan mengemudikannya—

"CHRISTIAN! BANGSAT! KEMBALIKAN KESUCIANKU DAN DOMPETKU! CHRISTIAN BRENGSEK!" teriak Taehyung keras sambil tersenyum psikopat.

"Aku bukan C—christia—uhukkkj—ohokk tolonggg!"

Mata Hoseok membola ketika melihat Taehyung sedang mencekik satpam penjaga lift. Akhirnya dengan buru-buru Hoseok melepas sabuk pengamannya dan berlari ke arah Taehyung untuk menyelamatkan satpam yang tak berdosa itu.

Sakit Taehyung benar-benar sakit!

.

.

.

"Christian..." gumam Taehyung ketika melihat Christian-nya sedang mengenakan jas tanpa kemeja di dalamnya, Taehyung juga bisa melihat abs Christian tercetak indah di perutnya.

Ini Christian yang itu kan?

Yang mencopet dan menggrepe-grepenya?

"Hai." ia tersenyum mematikan dan Taehyung langsung meleleh saat itu juga.

Menelan ludah Taehyung merasa kaki nya melunak ketika pria itu kini menyentuh pundaknya dan sudah bediri di hadapannya.

"Masih ingat aku?" tanyanya.

Taehyung mengangguk kaku.

"Tubuh dan otakmu masih mengingatku hahaha!" tawanya. Dan Taehyung makin terhipnotis ketika lelaki itu menatap nya tepat di mata.

Dan selanjutnya entah siapa yang memulai mereka menghapus jarak antara tubuh mereka. Mereke berciuman panas dengan Christian yang menarik tengkuk Taehyung.

"I got you, pretty."

Taehyung lemah. Ia pun tak mau memikirkan apapun ketika lelaki yang ia panggil Christian itu mulai membantingnya ke ranjang dan mengajaknya beradu lidah lagi.

"Ahh! Sentuh aku, Christian!"

Tak mau menjawab, Christian hanya menyeringai mengerikan. Dia berbuat lebih banyak daripada ucapan. Ia mulai menlanjangi tubuh lelaki di bawahnya dan tersenyum mesum ketika melihat dirinya lemah karena sentuhan nakal si Christian bejat.

"Kau indah sekali, senyumlah." hanya bisa menurut, Taehyung tersenyum ketika Christian memintanya begitu. Bahkan mungkin Taehyung akan terjun bebas kalau Christian ini yang meminta.

"Sebut namaku.."

"Christian..." Taehyung menyebut nama itu dengan desahan indah di belakannya. Christian itu tersenyun setan lalu melumat bibir Taehyung.

"Kau milikku."

"Ya miliki aku!"

Christian Tersenyum menyeringai lagi. Lalu mendekatkan dirinya dan melepaskan gespernya.

"Ah! Christian! Apa yang akan kau lakukan!?"

"Memiliki mu.." jawab Christian misterius. Taehyunkqmembukatkan matanya, Christian tidak bermaksud ingin main ini itu kan?

"Apa kau ingin beralasan tidak siap?" tanya Christian tenang.

Taehyung menggeleng.

"Kalau begitu mengangkanglah." sadis dan datar. Seperti itu yang Taehyung dengar. Dengan terpaksa ia menuruti perkataan Christian dan mengangkang lebar untuk Christian gila itu.

Kau percaya padaku?"

Taehyung mengangguk.

Dan mulailah permainan gila antara Kim Taehyung dan lelaki misterius bernama samaran Christian itu.

.

.

.

Keesokan harinya Taehyung terbangun dengan wajah stress yang jelas. Ia melirik selakangannya yang basah seperti anak kecil yang mengompol. Ia mengusak wajahnya frustasi. Ia kotor. Sangat kotor! Bagaimana ia bisa bermimpi basah tentang lelaki sialan itu! Ya, seperti ini kegiatan setiap paginya. Seperti orang bodoh, ia hampir setiap malam selama tiga hari terakhir di hantui mimpi porni bersama lelaki yang Taehyung beri nama Christian itu.

"Ada apa sebenarnya dengan otakku!"

Taehyung lagi-lagi mengusak rambutnya. Ia merasa gila dan obatnya hanya Christian si pencopet bejat yang juga menggrepe-grepenya malam itu.

"Bajingan! Kalau aku sampai bertemu dengan mu! Aku bersumpah akan membunuhmu Christian bejat sialannn!"

.

.

.

Mobil Taehyung terjebak macet. Ia memukul-mukul setir mobilnya frustasi dan memencet klakson berkali-kali. Kepalanya kembali berdenyut-denyut ketika ia terbawa emosi. Akhirnya ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi. Ia mengambil obat pereda sakit kepalanya di tas nya yang ia taruh di kursi sampingnya. Lalu menelannya tanpa minum air, kepalanya benar-benar sakit jika tak segera ia meminum obat itu.

Taehyung menatap ke depan dan menemukan jalanan belum juga lengang. Ia menarik nafas lelah. Lalu meraih ponselnya yang berada di saku celananya. Ia ingin menelpon Hoseok untuk mengatakan jika ia sedang terjebak macet.

"Halo, hosiki?"

.

"Ada apa Tae?"

.

"Aku terjebak macet."

.

"Lalu jam berapa kau akan sampai?"

.

"Aku belum tahu, sialan di jalan xxx terjadi kecelakaan hingga aku harus putar balik."

.

"Baiklah, aku akan mengatakan pada Seokjin untuk menghandle rapat jam sepuluh nanti kalau kau benar-benar terlambat."

.

"Baiklah, aku berterimakasih padamu dan Seokjin kalian bisa di andalkan."

.

"Ah biasa saja, apa kau sudah baikan?"

.

Taehyung terdiam sebentar. "Aku sudah baikan."

.

Hoseok terdengar menghela nafas. "Aku berharap kau juga makan dengan benar."

.

Taehyung tertawa kecil, ia bahkan melupakan makan malam dan sarapan. "Aku sudah sarapan."

.

"Syukurlah kalau begitu. Kau tidak usah terlalu memikirkan masalah copet itu, aku akan laporkan pada polisi tentang lelaki itu."

.

Mendengarnya terkadang Taehyung merasa tersanjung dengan perhatian Hoseok. Hoseok memang pria yang baik dan paling mengerti Taehyunh. Tapi, entah mengapa ia tak bisa memiliki perasaan yang lebi dan tak kunjung bisa membalas perhatian seperti yang Hoseok berikan padanya.

.

"Bos, kau masih disana?" tanya Hoseok dari seberang.

.

"Aku masih— Christian?" Taehyung mengusap matanya. Ia melihat Christian, matanya tidak salah. Lelaki bejat itu sedang duduk sendirian di halte dan ia mengenakan seragam SMA. WHAT!? SMA?

Taehyung kembali mengechek penglihatannya. Ia kucek lagi matanya,—sialan!

.

"Christian!"

.

"Taehyung ada apa dengan mu!" Hoseok berteriak panik.

.

"Aku melihat Christian!"

.

Sial! Jangan-jangan berhalusinasi lagi. Jangan sampai ia mencekik orang lagi. "Tae—"

.

Tut tut tut. Sambungan telepon di putus. Dengan cepat Taehyung memasukkan ponsel nya kedalam sakunya. Ia bahkan tak peduli kalau Hoseok sedang mengumpatinya dengan umpatan terkasar di seluruh dunia sekalipun. Yang hanya ia pedlikan sekarang hanya Christian. Hanya Christian!

Ia keluar dari mobilnya. Lalu berjalan cepat ke arah Christian yang sedang duduk sambil mendengarkan musik dari headset nya.

"Christian!"

Lelaki itu masih tak menoleh. Taehyunh kembali berjalan cepat, ia tak ingin Christian pergi, ia ingin meminta pertanggung jawaban atad semua yang telah ia lakukan—

Tak sengaja Christian itu menoleh ke arah Taehyung. Mata mereka bertemu dan Taehyung makin mempercepat langkahnya—

"Christian!"

Christian? Memang ada orang korea yang memakai nama Christian. Lelaki muda itu masih tak peduli dengan Taehyung. Tapi—

Ia langsung melirik cepat ke arah pemuda tadi. Itu Kim Taehyung, yang dompetnya ia copet lima hari yang lalu! Jangan tanya kenapa ia bisa hapal dan tahu nama pria manis itu karena ya, Christian abal-abal itu menyimpan kartu nama lelaki itu.

Krik!

Krik!

Sial! Pemuda berambut pirang berbelah tengah itu langsung mengambil ancang-ancang untuk kabur. Jangan bilang dia mau mem-polisikan dia. Sial! Dia masih belu mau masuk penjara dan putus sekolah.

"Christian!" dia berteriak. Pemuda SMA itu tak mau berhenti.

Taehyung ngos-ngosan karena berlari.

"Christian berhenti!" ia berteriak lagi. Christian-nya menoleh kebelakang untuk melihat Taehyung yang mulai kehabisan nafas. Dan betapa sialnya kini Christian itu sudah menyetop taksi dan menaikinya.

"SIALANN!"Teriak Taehyung frustasi. Gagal sudah ia ingin menjebloskan Christian bajingan itu kepenjara.

Drrttt drrrtttt!

+82 xxxxxxx is calling...

Dengan kesal akhirnya Taehyung menyambar ponselnya dan mengangkatnya—

"HALO!—"

"Hai Princess.."

Napas Taehyung langsung tercekat di tenggorokan ketika mendengar suara itu. Ia asing dengan suara itu tapi tubuhnya merespon lebih dari suara itu. Suara itu—suara itu, suara..

—Christian.

.

.

.

END.

Gue bawa Minv lagi setelah lama gak nulis dan apdet., dan bayangin encim di mic drop aja ya gue lagi suka style jimin di mic drop nih huehue. Oke kalo suka review ya, salam dari jimin ehh dari gue wkwkwwwk. Byebye love~