One Shoot Story
xxx
Baekhyun itu pecinta damai.
Serius.
Dia bukan tipekal orang yang mudah mendendam dan marah.
Baekhyun selalu memikirkan hal-hal positif dan memecahkan sebuah masalah dengan kepala dingin.
Tapi sumpah, Park Chanyeol adalah sebuah pengecualian.
xxx
Sebagai sekolah swasta yang memiliki kredibilitas, aksesibilitas, integritas yang baik--jangan tanya Baekhyun apa artinya, ia cuma menyontek dari brosur pendaftaran sekolah nya-- sekolah nya ini sering dikunjungi oleh orang-orang penting. Entah itu seorang pengusaha yang akan melakukan seminar pengembangan minat, tempat bimbel bergengsi berharga jutaan won yang akan berpromosi atau stasiun televisi yang akan meliputi beberapa anak berprestasi.
Tahun ini, bapak menteri pendidikan akan datang kesini. Entah untuk apa. Tapi jujur, itu adalah bencana untuk seluruh anggota OSIS.
"Baekhyun bagaimana dengan panggungnya?!"
"Baekhyun, apa kau sudah memastikan konsumsinya?"
"Baek, kenapa pendingin udara nya tidak menyala?!"
"Pencahayaanya kurang bagus Baek, cepat buat lebih baik!"
Baek meletakkan kardus berisi botol air mineral untuk para anggota OSIS dengan kasar. Menatap si ketua OSIS, Park-menyebalkan-Chanyeol yang dari tadi cuma berteriak sambil berdiri dengan angkuhnya. Tidak melakukan apa-apa.
"Ada 35 anggota lain termasuk kau, ketua OSIS yang terhormat. Kenapa sedari tadi kau terus berteriak Baekhyun-Baekhyun-Baekhyun? Lagipula, posisiku cuma OSIS bagian kedisplinan!" Protes Baekhyun, "Kau lihat wakilmu, Kris. Sekertaris, Joohyun. Bendahara, Kyungsoo. Kenapa mereka malah kau biarkan bermain kartu UNO ditengah panggung begitu!" Baekhyun menunjuk kearah tiga orang yang malah asik bermain kartu uno. Sontak mereka terhenti mendengar bentakan Baekhyun. Hanya sesaat sih, soalnya Kris curang menukar kartunya.
Chanyeol menatap Baekhyun malas, mengkorek kupingnya dengan jari kelingkingnya seakan protesan Baekhyun cuma angin lewat.
"Karena kau kedisplinan, di hari-hari biasa tugasmu kan tidak terlalu berat. Maka, di event seperti ini, kau harus banyak berkontribusi." Chanyeol menjelaskan dengan wajah songongnya. Menatap wajah Baekhyun yang sudah merah karena marah sampai ubun-ubun.
"Kenapa? aku ketua disini." Lagi-lagi Chanyeol dengan muka songongnya.
"AKU BENCI KAU PARK!" Seru Baekhyun kencang lalu melakukan semua yang tadi disuruh Chanyeol dengan kasar. Beberapa anggota OSIS lainnya merinding mendengarnya dan buru-buru membantu Baekhyun melakukan tugasnya. Ya setidaknya itu bisa berhenti amarah Baekhyun untuk tidak membalikkan panggung besar ditengah aula itu.
"Bagus Park," Celetuk Kris dari atas panggung. Ia menang bermain kartu uno ngomong-ngomong.
Chanyeol menaikkan satu alisnya. "Maksudnya?"
"Cara pendekatan yang bagus. Terus gunakan cara ini dan dijamin aku akan menikungmu." Mendengar itu, Chanyeol menatap Kris yang duduk sendirian diatas panggung itu --Joohyun dan Kyungsoo sudah turun karena kesal dan kalah-- dengan nyalang.
"SIAPA YANG MELAKUKAN PENDEKATAN?!"
xxx
Setelah hampir empat hari lamanya guru Hyun menentukan judul drama musikal yang akan ditampilkan, akhirnya mereka memilih cerita super pasaran -menurut Baekhyun- yaitu Sleeping Beauty.
Yap, putri tidur. Bagus sekali.
"Kenapa harus putri tidur? kenapa tidak Snow White atau Cinderella? Atau paling tidak kita ambil judul dari sisi penjahatnya, Maleficent?" Baekhyun yang pertama kali mengeluarkan protesan. Anak ini memang pembicara yang aktif.
"Karena ia putri tidur. Putri yang tertidur. Sesimpel itu." Chanyeol sama sekali tidak menjawab pertanyaan Baekhyun.
Mengabaikan pandangan penuh permusuhan itu, Jongdae selaku OSIS seni menyela. "Tapi penari, penyanyi, dan akting paling bagus disekolah kita, Sooyoung sedang sakit. Tapi drama ini akan dipentaskan dalam satu minggu lagi. Masalahnya, tidak ada yang sebagus dia."
Bagus, satu lagi masalah muncul.
"Satu minggu kan cukup lama. Sooyoung pasti sudah sembuhkan?" Tanya Kris.
"Tapi ia tidak akan memiliki cukup waktu untuk latihan dan BUM semuanya akan berantakan." Benar kara Joohyun, merekapun kembali berpikir.
"Memangnya, kita tidak bisa menggunakan orang lain?" Kali ini Suho, OSIS bahasa inggris angkat suara.
"Memang ada, tapi kita tidak bisa. Kita tidak boleh menyuguhkan sesuatu yang biasa ke seorang menteri pendidikan," Elak Seulgi, OSIS matematika.
"Sebenarnya, kita punya satu." Ucapan Chanyeol membuat semua orang menatapnya. Tapi tidak dengan Baekhyun, Chanyeol seakan menyusun sebuah rencana jahat sambil menatap Baekhyun lurus.
"Siapa?"
"Kita butuh seseorang yang pintar berakting, menyanyi dan menari? Poin plus iika cantik kan?" Semuanya mengangguk mendengar perkataan Chanyeol. Ia menatap Baekhyun dengan sebuah senyuman liciknya, "Kalau begitu, kita punya Byun Baekhyun."
Oh ayolah. Setelah semua penderitaan ini, ia masih harus berdandan seperti wanita dan tidur diatas panggung?
Park Chanyeol memang minta dihajar.
Tapi, bukankah tadi Chanyeol mengatakan Baekhyun cantik?
xxx
Latihan intensif dilalukan. Mau tidak mau, Baekhyun tetap melakukan apa yang disuruh Chanyeol demi predikat anggota OSIS berkompeten dan bermatrabatnya.
Halah.
"Jika kau memegang botol mineral itu hanya untuk diremas, mending untukku saja," Celetuk Kris melihat Chanyeol yang entah kenapa terlihat emosi sambil meremas kesal botol air mineralnya. Mengikuti arah pandang Chanyeol dan langsung tersenyum jahil mengetahui apa penyebab Chanyeol begini.
Diatas panggung, Baekhyun sedang pura-pura tertidur dengan Jongin--Siswa pindahan yang menjadi lawan main Baekhyun disini. Jongin membelai pipi Baekhyun seraya menatap Baekhyun dalam. Mengelus surai halus Baekhyun lalu mendekatkan bibirnya keatas kening Baekhyun.
Hanya mendekatkan, tapi itu sukses membuat botol air mineral Chanyeol pecah dengan air yang muncrat kemana-mana.
"Kenapa, cemburu?" Tanya Kris jahil.
"Apanya, aku hanya tidak suka melihat mereka melakukan adegan tak senonoh diarea berpendidikan seperti sekolah!" Chanyeol mengelak, tidak menyadari alasan super bodohnya itu.
"Tidak senonoh apanya, mereka bahkan tidak saling menempalkan. Lagian, siapa yang menyuruh Baekhyun untuk memainkan peran itu? Dasar lelaki pencemburu yang aneh." Kris menggerutu sambil menatap Chanyeol dengan pandangan remeh, tapi baru saja Chanyeol ingin membalas perkataan Kris, suara Jongin terdengar keras.
"Yak Baekhyun, kau tertidur beneran?!"
xxx
Chanyeol tidak tahu apa yang sedang ia lakukan sekarang. Sepertinya, bento yang tadi ia makan mengandung kadar msg yang berlebih. Nanti saat sampai dirumah, ia harus berdoa dan minta maaf pada kedua orangtuanya juga kakanya untuk semua kesalahan.
Rumahnya dan rumah Baekhyun memang searah. Mereka selalu naik kedalam bus yang sama walau tidak pernah berdekatan atau berinteraksi. Saat jalan dari halte menuju rumah masing-masing saja, mereka seakan membuat janji untuk menjaga jarak radius 100 meter. Entah itu Chanyeol atau Baekhyun, salah satu dari mereka akan mensibukkan diri seperti mengunjungi mininarket atau berbelok kejalan yang lebih jauh agar rentan jarak mereka semakin menjauh.
Tapi yang Chanyeol lakukan sekarang malah menggendong Baekhyun tepat dibelakang punggungnya. Tanpa ada jarak sama sekali. Bahkan deruan nafas dan detak jantung Baekhyun terdengar tenang.
Mungkin ini karma.
Anak itu sepertinya benar-benar lelah. Saat berlatih dengan Jongin tadi, ia sempat tertidur. Saat di bus pun ia tertidur bahkan saat bus sudah sampai di halte tempat pemberhentian mereka.
Chanyeol bisa saja meninggalkan Baekhyun atau membangunkan Baekhyun secara anarkis. Tapi saat ia melihat wajah damai dan polos Baekhyun serta dengkuran halus saat si mungil itu tertidur, Chanyeol benar-benar tidak tega untuk membangunkannya.
Mungkin karena Chanyeol merasa bersalah sudah memberikan Baekhyun banyak tugas.
Baekhyun menggeliat digendongan Chanyeol. Mengendus-ngendus leher Chanyeol bahkan ia bisa merasakan bibir mungil itu menempel diatas kulit lehernya.
Chanyeol berdebar, mungkin karena Baekhyun bisa dianggap pelecehan.
"Huuh...ini wangi tubuh si ketua osis menyebalkan itu." Suara halus itu terdengar, baekhyun sedang mengigau dalam tidurnya. Tapi Chanyeol merasakan wajahnya memerah, Baekhyun tau wangi tubuhnya?
"Aku benci Chanyeol. Aku sungguh ingin merontokkan seluruh giginya. Aku ingin mematahkan kaki tingginya. Tapi, dia terlalu tampan dan selalu membuatku berdebar. Jika aku membunuhnya sekarang, aku tidak bisa suka lagi pada Chanyeol." Gumaman halus itu terdengar lagi, kali ini lebih panjang dan membuat Chanyeol tercekat. Ditambah sebuah benda kenyal yang terus-terusan bergerak seraya menggumam diatas lehernya itu.
Apa tadi Baekhyun baru saja menyatakan sukanya pada Chanyeol.
"Huuh...dingin." Tangan Baekhyun yang tadinya bergelantungan langsung memeluk leher Chanyeol. Kepala Baekhyun bahkan sudah tepat berada di ceruk leher Chanyeol untuk mencari kehangatan.
Sialan, kenapa rumah Baekhyun terasa jauh? dan apa-apaan jantungnya yang tidak karuan ini?
"Huuu.." Baekhyun mengerang. Mendongakkan kepalanya. Chanyeol yang menyadari itu membenarkan posisi gendongan Baekhyun.
"Euhmm...kau sudah bangun Baek?" Kenapa suara Chanyeol seperti seorang daddy sugar yang melihat mangsanya? sumpah ia menahan nafasnya saat Baekhyun menatapnya dari samping.
"Kenapa kau begitu nyata?" Dan sesaat setelah Baekhyun mengatakan itu, sebuah benda kenyal dan dingin menempel cukup lama di pipinya. Membuat Chanyeol menghentikkan langkah ketika rumah Baekhyun tinggal beberapa jarak lagi. Nafasnya tidak terkontrol dan muka merah sempurna.
Kalau saja Baekhyun tidak ada di gendonggannya, mungkin ia akan berguling-guling dirumput dan berteriak seperti Toben--anjingnya--ketika senang.
WHAT THE--BARUSAN BYUN BAEKHYUN MENCIUM PIPINYA ASDFGHJKL
xxx
Satu hari sebelum drama musikalnua dimuai dan anehnya semuanya berjalan terlalu lancar. Beterimakasihlah kepada seseorang bernama Byun Baekhyun.
Paginya ia sadar. 100% sadar atas apa yang ia lakukan kepada Chanyeol tempo hari saat ia digendong pemuda itu sampai kerumah.
Ia menyatakan perasaannya bahkan mencium pipinya.
Great, selamat. Baekhyun memenangkan nominasi orang tertolol di dunia!
Ia tidak pernah berani menatap wajah Chanyeol. Dan alangkah bagusnya karena Chanyeol juga menjauh seakan menghindar dari dirinya. Itu bagus, Baekhyun tidak peduli jika Chanyeol akan membencinya atau menganggapnya menjijikan. Terserah, lagipula Baekhyun juga lebih senang dengan cinta satu pihak ini kok!
Jadi karena Baekhyun itu orangnya positif, ia menghabiskan waktunya untuk seluruh persiapan drama musikal. Dari panggungnya, akting, menari dan menyanyinya sampai ke bagian konsumsi Baekhyun turun tangan.
Bahkan rasanya, ia tidak mau berhubungan dengan orang-orang yang ada di OSIS. Membuatnya lebih memilih menghabiskan waktu beberapa hari terakhir dengan Sehun, OSIS olahraga dan jasmani yang merangkap menajdi kapten basket.
Chanyeol juga menyibukkan diri dengan ini itu. Tapi anehnya ia tidak pernah menyuruh Baekhyun ini itu, tidak terlibat dengannya dan sering menghabiskan waktu di ruang OSIS daripada aula tempat pentas.
Membuat para anggota OSIS menatap mereka curiga, terutama Kris yang notabenenya mengobservasi sesuatu.
"Kau dan Baekhyun ada masalah apa?" Baru ditanya begitu, pipi Chanyeol langsung memerah.
"Tidak ada apa-apa." Jawabannya begitu tapi mukanya menunjukkan kegugupan amat sangat. Bagus, kau seorang pembohong super handal, tepuk tangan.
Mata kris memincing, "Kalian pasti melakukan sesuatu hingga membuat kalian canggung seperti ini ya?"
"SESUATU APA?!" Suara Chanyeol meninggi. Sebuah spontanitas, tapi membuat Kris makin curiga.
"Pokoknya apapun itu, cepat selesaikan sesuatu diantara kalian. Kau tidak ingin Baekhyun direbut oleh yang lain karena sikap sok tidak tahumu itukan? Sehun bahkan sudah mentraktir anak-anak demi mendapatkan nilai plus dimata Baekhyun. Dan kau...yasudahlah. Pilihan ada ditangamu."
Chanyeol menatap Kris sebelum beralih menatap gerombolan anak OSIS yang memekik senang karena Sehun mentraktir mereka ayam goreng. Bahkan Jongin terus berkata 'Sehun yang terbaik'. Dan Chanyeol juga bisa melihat, tatapan Baekhyun kepada Sehun saat itu.
Tatapan memuja dan terpesona.
"Kau tahu Kris," Mendegar itu, Kris menatap Chanyeol, "Aku itu bukan orang yang mudah ditikung."
xxx
Drama musikal itu berakhir dengan sukses besar, katanya bapak menteri amat menyukai itu.
Seluruh jejeran OSIS diucapi selamat tidak lupa diberi uang jajan oleh kepala sekolah yang merasa bangga atas kerja keras mereka. Terutama Baekhyun yang selama satu jam ini melewati cobaan dari make-up, rambut blonde palsu yang panjang terurai, gaun wanita dan sebuah sepatu yang mirip seperti punya Seulgi.
Tapi kabar baiknya, mereka semua akan makan daging malam ini. Yes!
Tapi penderitaan belum berakhir bagi Chanyeol.
Hari ini, tepatnya setelah makan malam ia akan menyatakan suka pada Baekhyun. Satu minggu sudah ia bertahan tidak dekat-dekat Baekhyun, malam ini ia akan mengungkapkannya
Ditas pinganggnya --ia terus diejek seperti tukang parkir karena pakai tas ini oleh Jongdae--terdapat sebungkus cokelat dengan rasa hazelnut kesukaan Baekhyun dan sebuah boneka puppy yang entah kenapa Chanyeol rasa mirip dengan Baekhyun.
Tidak, Chanyeol tidak mengatakan Baekhyun itu mirip anjing secara kasar kok.
Niatnya, Chanyeol akan menarik Baekhyun kedepan saat yang lain kekenyangan dan sibuk dengan ponselnya seusai makan. Menjelaskan semua yang selama ini ia pendam, diberi kata-kata manis dan yang terakhir memberikan si mungil cokelat.
Oke, Chanyeol gugup setengah mati. Bagaimana jika yang waktu itu Baekhyun katakan cuma bercanda? Bagaimana jika dirinya ditolak?
Tapi seperti Baekhyun, Chanyeol ingin berpikir positif. Ia akan menembak, entah ditolak atau tidak dengan sikap gentle juga keren.
Tapi sepertinya, rencana hancur karena Sehun.
"Bahkan sekarang kalian duduk berdampingan seperti ada lem diantara kalian. Kalian berkencan ya?" Ujar Kyungsoo melihat Sehun dan Baekhyun duduk berdampingan. Apalagi, dari tadi Sehun dengan telaten memanggang daging untuk Baekhyun, memotongnya,meniupnua, membungkusnya dengan selada lalu meletakkan diatas piring. Sesekali akan menanyakan 'apa itu terasa enak?' dan 'apa kau ingin minum?' dengan begitu perhatiannya.
Tidak seperti orang diujung sana yang sedari tadi hanya mencuri daging milik Kris.
Serius, tidak berniat menyindir siapa-siapa kok!
"Kami tidak berkencan," Jawab Baekhyun kalem. Ada gejolak geli saat ditanya seperti itu tapi ada perasaan kecewa. Itusih dari hasil observasi Kris.
Chanyeol memegang sumpit erat. Sempat membuang nafas lega saat Baekhyun menolak presepsi Joohyun. Tapi ia kembali memegang sumpit erat seakan sumpit besi itu bisa patah saking emosinya melihat Sehun bertingkah.
"Setidaknya belum, iyakan Baek?" Sehun tertawa lalu merangkul mesra Baekhyun sebelum dihadiahi koor cie oleh seluruh rekan.
Sudah cukup, Chanyeol tidak tahan.
Jadi ia menggebrak meja keras, membuat semua yang tadinya mencie-ciekan Baekhyun dan Sehun langsung terdiam. Menatap Chanyeol heran. Chanyeol bangkit, menuju ketempat dimana Baekhyun duduk. Menarik lengan mungil juga halus itu dan memberikan tatapan intimidasi yang membuat siapa saja menciut termasuk Baekhyun sendiri.
"Ikut aku, sekarang."
xxx
"Lepaskan Chanyeol, sakit!" Bentak Baekhyun langsung membuat Chanyeol menghempaskan tangan Baekhyun kasar. Baekhyun langsung mengusap pergelangan tangannya yang sedikit memerah karena Chanyeol menarik tangannya terlalu kasar.
"Aku memegang tanganmu dan kau membentakku tapi pada saat Sehun merangkul bahumu dengan mesra bahkan bilang akan berkencan dengamu kau diam saja. Kau segitu cepatnya pindah kehati lain?!" Seru Chanyeol marah. Membuat Baekhyun menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Apasih, hubungan kita cuma sekedar ketua OSIS dan anggotanya! Suka-suka aku ingin dirangkul siapa, bersikap seperti apa, dan berkencan dengan siapa. Apa urusanmu Chanyeol?!" Baekhyun balas membentak.
"Karena kau suka padaku! Kau menyatakan suka padaku begitu tiba-tiba bahkan mencium pipiku! Apa kau kira aku akan langsung seberani itu menyatakan suka padamu juga? Aku ini pengecut. Aku sudah menyukaimu dari lama. Semua teriakan, bentakan, suruhan selama kau menjadi OSIS untuk mendapatkan perhatianmu. Agar aku bisa memiliki alasan untuk bertatapan, berinteraksi bahkan berbicara denganmu! Lalu kau dengan begitu tiba-tiba bilang suka padaku, dikira aku siap dengan hal yang selama ini aku mimpikan? Aku tidak bisa tidur semalaman saking bahagianya.
"Tapi apa yang kudapatkan besoknya? Kau menjauhiku dan aku tidak memiliki keberanian untuk mendekatimu. Aku gugup dan salah tingkah. Selama satu minggu kau menjauhiku dan malah berdekatan dengan pria lain. Aku cemburu tahu! Dan kau masih tanya apa hubungannya? Karena aku suka padamu bodoh!" Chanyeol meraup nafasnya banyak-banyak. Seluruh emosi ia tuangkan pada seruannya tadi. Masa bodoh kepada pejalan kaki yang melihatnya atau bahkan teman-teman OSIS nya yang mengintip dari kaca.
Baekhyun mencerna semua apa yang dikatakan Chanyeol. Tertegun hingga membuat perutnya seperti dipenuhi kupu-kupu yang bermigrasi. Pipinya menghangat saat sadar bahwa selama ini cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Bahkan tanpa sadar, air mata keluar saking bahagianya.
Melihat air mata Baekhyun yang mengalir membuat Chanyeol panik. Apa ia tadi terlalu keras kepada Baekhyun?
"Eh Baek, kenapa malah menangis. Maafkan aku tiba-tiba begini. Aku cuma--"Ucapan Chanyeol terhenti saat sebuah benda kenyal yang kali ini hangat menyapa bibirnya. Baekhyun berjinjit, memcium Chanyeol pelan seakan menyalurkan semua rasa bahagianya kepada Chanyeol.
Ciuman itu lepas. Baekhyun langsung menunduk malu tanpa berani menatap Chanyeol. Sedangkan Chanyeol sendiri masih syok dengan muka yang memerah serta jantung yang berdegup kencang.
"Apakah artinya iya?" Tanya Chanyeol.
"Iya untuk apa?" Baekhyun malah balas bertanya.
"Loh memangnya tadi aku belum menembakmu?"
"Jadi yang kau sebut marah-marah tadi menembak?" Baekhyun merengut, oh astaga sangat imut membuat Chanyeol ingin mengarunginya sebelum dibawa pulang.
Chanyeol terkekeh, mengeluarkan cokelat dan boneka anak anjingnya ke Baekhyun.
"So Baekhyun, will you be my boyfriend?"
"Yes of course!" Tanpa mengambil hadiah yang Chanyeol pegang, Baekhyun melompat memeluk leher Chanyeol sebelum mencium wajah Chanyeol bertubi-tubi.
"Kau tahu, aku sangat senang." Chanyeol membalas Baekhyun dengan sebuah pelukan di pinganggnya.
"Aku juga." Baekhyun tersenyum manis lalu mencium hidup Chanyeol gemas.
xxx
"Astaga lihat mereka berciuman!"
"Oh ya ampun aku seperti menonton drama romantis!"
"Mereka manis sekali!"
Semua teman-temannya heboh menatap adegan Chanyeol dan Baekhyun yang tampak seperti pemeran utama drama romantis. Berisik sekali mereka sambil menatap dari balik kaca pasangan yang sekarang tengah berpelukan itu.
"Sabar ya, pasti ada penggantinya." Kris menepuk bahu Sehub yang terasa lemas.
"Penggantinya? siapa?"
Kris mengedarkan matanya. "Mungkin dengan satu-satunya orang yang memakan ayam direstoran daging?" Tanya Kris sambil menatap Jongin, satu-satunya orang yang tidak peduli dengan kisah Chanyeol dan Baekhyun dan lebih memilih makan ayam cepat sahi direstoran daging.
"Boleh juga."
xxx
Hasil gabut karena bingung yang love alliance chap berikutnya mau versi yang mana ehehe /lagian ribet, bikin chap cerita pake dua ver udh kek ls ae
jadi ini cuma wansut gt. kobam chanbaek parah sih g tau lagi aing ini teh. ada beberapa bagian yg diambil dari surely taller than you (ff q yg udh gak dilanjuttin wkwk)
jadi gmn hasil nyampah selama bbrp jam ini :v
RNR YEAAA
THANKS FOR READING'3