Im Ok! But He's Not! (Epilog)
Byun Baekhyun x Park Chanyeol
Other cast:
Kim Jongin - Xi Luhan - Oh Sehun - Do Kyungsoo
.
.
Mengulang kejadian beberapa tahun lalu, salju pertama di Seoul turun di bulan desember.
Seorang namja manis sedang duduk sendirian di depan kelasnya, mata puppy nya menatap ke depan sana, suasana sekolah masih sepi karena memang dia sengaja datang sepagi ini. Baekhyun menghela napasnya, lelah, dadanya masih terasa sakit karena air yang masuk ke saluran pernafasannya. Baekhyun tersentak kaget, saat tangan kekar tiba-tiba melingkar di perut ratanya.
Chanyeol menyenderkan kepalanya di ceruk leher Baekhyun, mengendus pelan leher mulus namja yang sudah resmi menjadi kekasihnya setelah kejadian naas di rumah sakit. Chanyeol membuang jauh pengalaman mengerikan dieksekusi oleh teman-temannya itu. Baekhyun mendorong jauh kepala Chanyeol dari sana.
"Ada apa, sayang?" tanya Chanyeol masih memeluk erat tubuh mungil itu.
Baekhyun menggeleng dan tersenyum. "Tidak, aku hanya merindukan Eomma dan Appa," balas namja manis itu.
"Kau kan punya kami sekarang. Mau mengunjungi makam Eomma nanti?" usul Chanyeol.
Baekhyun mengangguk senang lalu mengecup pipi Chanyeol. "Kau mau menemaniku, kan?"
Chanyeol balas tersenyum. "Apapun untukmu,"
"Hun, Kyung, di sini gerah sekali padahal musim dingin?"
"Kau benar, Baby. Perlu aku bawakan kipas?"
"Aku ada kipas, Lu. Kau mau?"
Kyungsoo, Sehun dan Luhan tertawa terbahak melihat raut terganggu yang Baekhyun dan Chanyeol perlihatkan di depan mereka.
"Berhenti bermesraan, nanti kalian berdua digerebek Yuri Ssaem baru tahu!" ujar Luhan. Namja cantik itu mengecup pipi Baekhyun dan menarik tangan Kyungsoo untuk masuk ke dalam kelas mereka.
Sehun hanya menggeleng, lalu dia mendekat dan membisikkan sesuatu ke mereka berdua. "Kurasa ada yang harus kalian urus terlebih dahulu," tunjuk Sehun ke arah koridor di depan sana.
Tiga orang lelaki sedang mengelilingi, satu namja jangkung yang menunduk karena kerah bajunya ditarik. Baekhyun mengepalkan tangannya erat, Chanyeol bergidik melihat aura menyeramkan dari kekasihnya. Oops, sepertinya Byun Baekhyun sudah kembali pada sifat aslinya. Chanyeol hanya berjalan mengikuti Baekhyun dari belakang.
"Yaa! Lepaskan aku," Kai memberontak dalam genggaman ketiga lelaki itu.
"Diamlah, atau kuplester mulutmu itu," balas salah satu dari mereka sambil menarik-narik seragam Kai untuk mengambil sesuatu dari kantong seragam Kai.
Kai melotot saat mereka mulai menarik kertas berharga itu, Kai meronta-ronta dan mencoba merebut kembali uang jajannya. Membuat dua orang lainnya hendak melayangkan pukulan ke arah perut, Kai. Namun naas sekali sebuah suara mengerikan hadir di tengah-tengah mereka.
"Lepaskan dia, atau mulut kalian yang kurobek!" teriak Baekhyun berapi-api. Ketiga orang itu melotot dan melepaskan Kai dari tangan mereka.
"Tapi, Baek." ujar salah satu dari mereka.
"Kalian dengar baik-baik ucapanku! Siapapun yang macam-macam dengannya, maka tak akan kubiarkan kalian bisa melihat mata hari esok pagi!" jelasnya penuh penekanan.
.
Kai menatap malas ke arah Baekhyun dan Chanyeol yang asyok berceloteh riang, selepas mengunjungi makam Orang tua Baekhyun, kelima namja itu—Kyungsoo belum datang—langsung bergegas menuju ke kafe milik Appa Yixing untuk kembali mengadakan pesta ulang tahun Baekhyun yang sempat tertunda karena kejadian tak mengenakan beberapa hari lalu. Luhan dan Sehun sedang memesan makanan untuk mereka berenam, Yixing dan Jongdae tak bisa datang, karena ada urusan mendadak, kedua namja itu hanya menitipkan kado kepada Sehun agar memberikannya ke Baekhyun.
"Bisakah kalian tidak usah bermesraan di depanku?" ujar Kai akhirnya.
Chanyeol menoleh. "Makanya cari pacar, biar hidupmu tidak semenderita seperti sekarang!" balas Chanyeol sewot dan kembali memprioritaskan namja manis di sampingnya itu, tanpa memperdulikan Kai yang masih menatap sebal ke arah mereka berdua.
Kring. Kring.
Suara bel terdengar, menandakan kalau ada pengunjung yang baru saja masuk. Chanyeol, Baekhyun menjatuhkan pandangan ke pintu masuk, dan mendapati seorang namja bermata bulat yang sedang melirik ke sekelilingnya, dan berhenti ke arah mereka. Baekhyun melambaikan tangannya ke arah Kyungsoo, membuat si mata doe tersenyum senang dan segera menghampiri ketiga orang itu.
Baekhyun lalu mengalihkan pandangan ke arah Kai. "Kurasa aku tahu, siapa orang yang cocok denganmu," mata sipit Baekhyun tertuju ke arah Kyungsoo yang hanya berjarak beberapa meter dari mereka.
Kai menjatuhkan pandangan ke arah Kyungsoo, namja tan itu tersenyum manis, namun senyumannya luntur seketika saat suara Kyungsoo memecah keheningan.
"Apa lihat-lihat? Mau merasakan lemparan sepatuku?" seru Kyungsoo menatap tajam ke arah Kai.
Sontak Kai menggeleng takut, lalu menatap ke arah Baekhyun dan tersenyum seadanya. "Ah tak apa, Baek. Tak usah repot. Aku masih sayang nyawaku," seru Kai angkat tangan. Menyerah.
Baekhyun terkikik geli melihat gelagat menyedihkan Kai, bahkan Chanyeol menyemburkan tawanya mendengar balasan namja tan itu. Luhan dan Sehun yang baru datang, menepuk pelan bahu Kai dengan prihatin. Padahal dalam hati senang melihat temannya menderita. Chanyeol ikut memberikan semangat dengan memukul kuat bahu Kai, membuat sang empunya mendelik kesal diperlakukan seperti ini.
"Hidup itu berat, kawan!" ucap Chanyeol dan Sehun kompak, sambil terus tertawa terbahak. Keduanya baru bisa diam ketika suara Kyungsoo menghentikan tingkah memalukan kedua namja jangkung itu.
"Diamlah! Atau sepatuku benar-benar mendarat di kepala,kalian!"
End
Special Thank For para Viewers yang sudah setia menunggu cerita ini sampai habis. Maaf tak bisa ditulis satu persatu. Intinya terima kasih yang banyak buat kalian. Dan salam sayang dari aku yehet. Muaaah heheh. See You.