Enjoy.


"Selamat malam, Jju-ya. Mimpi indah, sayang."

Minhyun menatap layar ponselnya. Menatap foto Jonghyun yang menjadi wallpaper ponselnya. Foto Jonghyun yang sedang tersenyum. Foto yang Minhyun ambil secara diam-diam beberapa minggu yang lalu.

(Senyum Jonghyun adalah harta yang sangat berharga bagi Minhyun. Minhyun akan melakukan apapun untuk dapat terus melihat kekasihnya tersenyum.)

Minhyun mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Dorm sepi, semua member sudah tidur kecuali dirinya yang memilih mengungsi ke ruang tamu daripada mengganggu member yang lain. Alasan sebenarnya Minhyun mengungsi ke ruang tamu adalah tidak ingin seorangpun mengganggu acara telepon tengah malamnya dengan sang kekasih, Kim Jonghyun. Minhyun tahu bagaimana capernya member Wanna One yang lain pada kekasihnya. Terutama Daniel dan Seongwoo.

Minhyun hanya bisa geleng-geleng kepala jika mengingat kelakuan dua membernya tersebut. Mereka bertingkah seolah-olah mereka putus hubungan dengan Jonghyun setelah Produce berakhir, tidak bertemu dengan Jonghyun saat syuting acara yang sama, atau tidak saling bertukar pesan setiap satu jam sekali. Ingin rasanya Minhyun memaki-maki mereka berdua. Apalagi Daniel dan Seongwoo sekarang mempunyai kebiasaan baru. Memamerkan segala sesuatu yang mereka lakukan dengan Jonghyun saat Jonghyun menjadi bintang tamu Master Key.

Minhyun iri. Jelas sekali. Bagaimana dia tidak iri, jika dirinya yang statusnya adalah kekasih Kim Jonghyun malah lebih jarang bertemu dibandingkan dengan Daniel dan Seongwoo. Jadwal padat adalah salah satu alasan. Bahkan saat dirinya mendapatkan libur, Jonghyun malah menyuruhnya pulang ke Busan. Padahal Minhyun sudah tidak sabar untuk bisa bertemu dengan sang kekasih. Tapi, apa dayanya, seorang Hwang Minhyun tidak pernah bisa menolak permintaan Kim Jonghyun.

("You're whipped, Minyeon-ah," Kwak Aron.)

Minhyun kembali memainkan ponselnya. Membuka aplikasi instagram. Berharap salah satu saudaranya mengunggah foto seusai Asia Artist Awards. Bukan postingan tentang award yang NU'EST W peroleh yang Minhyun lihat, tapi postingan video masa kecil milik Aron hyungnya yang dilihatnya. Minhyun menghela napas. Sepertinya akun twitter merekalah yang mengunggah foto.

Walau begitu, Minhyun bahagia. Sangat bahagia. Satu persatu impian mereka mulai terwujud. Menang di acara musik, mengahadiri award show, bahkan mendapatkan award.

Minhyun ingat bagaimana member Wanna One menggodanya gara-gara menangis saat menyaksikan kemenangan pertama NU'EST W. Padahal Minhyun juga tahu beberapa member lainnya juga menitikkan airmata mereka melihat kemenangan NU'EST W.

Aaahhh... Minhyun kangen.

Minhyun kembali meraih ponselnya. Kali ini memilih aplikasi youtube. Mencari video NU'EST W. Mengingat banyaknya fans yang datang pada acara hari ini, pasti ada banyak fancam yang beredar. Tempat duduk mereka berjauhan, jadi tidak banyak interaksi yang dilakukannya dengan saudara-saudaranya. Hanya sebatas sapaan saat melintas.

Minhyun sangat bersyukur, Jonghyun punya banyak fansite sekarang. Itu artinya ada banyak fancam yang terfokus pada kekasihnya. Ingin rasanya Minhyun mengucapkan terima kasih pada mereka satu persatu. Fancam mereka adalah kepuasan pribadi bagi Minhyun.

(Minhyun bahkan masih bisa mendengar suara rengekan Jonghyun di kepalanya saat Minhyun mengatakan betapa bahagianya dia dengan begitu banyak fancam milik Jonghyun.)

Hampir satu jam Minhyun menoton berbagai macam fancam penampilan NU'EST W, saat matanya menangkap judul video recommended di daftar yang paling atas. 'NU'EST W Reaction to Wanna One AAA Asian Artist Award 2017'. Jarinya refleks menekan judul video tersebut.

Mata Minhyun terfokus pada layar ponsel. Kemudian jarinya menekan tombol replay. Tekan lagi. Tekan lagi. Lagi, dan lagi. Entah sudah berapa kali Minhyun mengulang-ulang video berdurasi 2 menit 34 detik tersebut. Dan semuanya terfokus pada sang kekasih, Kim Jonghyun.

Bahkan dengan penerangan minin, Minhyun dapat melihat dengan jelas senyum lebar Jonghyun. Senyum Jonghyun saat Minhyun menyanyikan bagiannya. Minhyun merasakan hatinya berdesir melihat senyum Jonghyun, senyum yang dikeluarkannya hanya pada saat Minhyun bernyanyi.

Minhyun merasakan dirinya jatuh cinta lagi dan lagi pada Kim Jonghyun.

Minhyun buru-buru menghentikan kegiatannya menonton. Jarinya seolah bergerak dengan sendirinya menekan speed dial untuk nomor ponsel Jonghyun.

"Halo?" suara Jonghyun di seberang line terdengar berat. Jonghyun sudah tidur.

"Maafkan aku, Jju-ya. Kembalilah tidur, aku akan menghubungimu lagi besok pagi. Selamat malam, Jju-ya."

"Minhyunnie belum tidur? Kau seharusnya juga sudah tidur, Minhyunnie. Kau pasti lelah. Apalagi Wanna One juga baru saja comeback, jadwal kalian pasti sangan padat."

"Aku tidak apa-apa, sayang. Kau kembalilah tidur."

"Memangnya ada apa kau meneleponku, Minhyunnie?"

"Bukan sesuatu yang penting. Hanya saja, aku baru saja menemukan sebuah video menarik."

"Video apa?"

"Video reaksi Nuble saat Wanna One tampil."

Jonghyun terdiam. Bukan karena Jonghyun kembali tidur. Minhyun yakin kekasihnya sekarang sedang terkejut, memikirkan bagaimana reaksinya dengan wajah merona. Minhyun bahkan bisa membayangkan wajah merah Jonghyun.

"Ummm..."

"Aku melihatnya, Jju-ya. Melihat senyum lebarmu saat aku menyanyikan bagianku. Sebegitusenangnyakah dirimu saat mendengarkanku bernyanyi, sayang?"

Minhyun tahu wajah Jonghyun sekarang sudah benar-benar merah. Semerah buah tomat yang dibencinya.

"Minhyunnie~, jadi Minhyunnie menggangguku tidur hanya untuk menggodaku saja?! Ish! Minhyunnie menyebalkan!"

Minhyun tertawa. Minhyun benar-benar menyukai rengekan Jonghyun.

"Aku bukannya ingin menggodamu, Jju-ya. Aku meneleponmu untuk mengatakan bahwa aku sangat menyukai reaksimu. Apalagi senyummu hanya kau tunjukkan saat aku menyanyikan bagianku, tidak pada member yang lain. Setidaknya aku bisa memamerkan reaksimu pada member yang lain."

"Sejak kapan kau jadi tukang pamer seperti ini, Minhyunnie?"

"Sejak kau mau menjadi kekasihku, Jju-ya. Lagipula, aku senang sekali memamerkan statusmu sebagai kekasihku. Aaahhhh, aku yakin member yang lain akan sangat iri padaku. Karena hanya akulah yang bisa mendapatkan senyummu."

Terutama Daniel dan Seongwoo.

"Terserahmu sajalah, Hwang Minhyun. Sepertinya apa yang Aron hyung katakan itu benar. Dibalik wajah tampanmu itu, ada iblis yang bersembunyi."

Minhyun terkekeh.

"Dan kau jatuh cinta pada iblis itu, sayang."

Minhyun dapat mendengar kekehan pelan Jonghyun dari seberang line.

"Sayangnya, memang seperti itu."

Keduanya terdiam.

"Sudah larut, Minhyunnie. Tidurlah, aku tidak ingin mendapat laporan kau jatuh sakit."

"Kau juga, Jju-ya. Kembalilah tidur. Jangan malah bermain game, oke?"

Jonghyun menggumam, mengiyakan.

"Selamat malam, Minhyunnie. Semoga mimpi indah. Aku sayang padamu."

"Selamat malam, Jju-ya. Mimpi indah, sayang, aku juga sayang padamu."

Minhyun menatap layar ponselnya yang menggelap, memasukkannya ke dalam saku celana, lalu beranjak dari ruang tamu menuju ke kamarnya. Sudah saatnya tidur. Minhyun tidak ingin membuat kekasihnya khawatir dengan berita bahwa dirinya jatuh sakit.

Minhyun berbaring dengan seringai di bibir. Mengantisipasi bagaimana reaksi member Wanna One saat menerima video reaksi Nuble di grup chat mereka. Membayangkan bagaimana irinya mereka membuat Minhyun tidur lebih nyenyak.

.

Terima kasih sudah mampir dan menyempatkan membaca.

*bow*