The Next Existence

Disclaimer : Naruto Dan Hs Dxd Beserta Karakter Tambahan Lainya Bukan Punya Saya

Genre :Romance,Supranatural

Pair : Naruto X ???

Rate : M

Warning :Oc,Ooc,Abal,Jelek,Dll.

Disebuah tempat yang indah tempat para makhluk suci terlihat seorang wanita cantik sedang memetik bunga surai pirangnya yang cukup panjang tergerai dengan indah,tempat itu bernama dunia atas atau lebih dikenal dengan nama surga.

Gabriel sedang menikmati hari cutinya,dia merupakan salah satu petinggi dari fraksi malaikat,dia menyukai ketenangan seperti sekarang ini yang terasa sangat damai.

Deg

tiba-tiba jantungnya berdetak kencang saat merasakan sebuah energi asing dan besar mendekatinya,pandanganya teralihkan kearah langit yang tiba-tiba menampakan sebuah lubang dimensi yang mengeluarkan sesuatu.

Brukk

Gabriel langsung menuju tempat jatuhnya sesuatu itu,pandanganya terpusat pada seorang pemuda bersurai kuning dengan luka parah disekujur tubuhnya.

"ughh.." pemuda itu sepertinya kesakitan saat berusaha menggerakan tubuhnya.

"jangan terlalu banyak bergerak nanti tambah sakit"ucap Gabriel lembut sebelum mengalirkan energi untuk menyembuhkan bagian tubuh pemuda itu yang terluka.

"N..Namikaze Naruto" ucap pemuda itu sangat pelan tetapi masih bisa didengar oleh sang malaikat cantik itu.

"apa itu nama kamu?" tanya Gabriel bingung akan tetapi pemuda itu sudah kehilangan kesadarannya dan Gabriel yang mengetahui pemuda dihadapannya masih bisa diselamatkan memutuskan untuk membawanya kekastil miliknya.

Satu minggu kemudian.

"engh.." lenguh seorang pemuda yang mulai mengerjapkan matanya menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang serasa menusuknya itu.

"kamu sudah bangun" tiba-tiba terdengar suara lembut khas perempuan bertanya padanya,melihat kearah asal suara itu lalu bertanya.

"siapa kamu?" sedangkan perempuan itu hanya tersenyum lembut lalu berjalan pelan kearahnya.

"perkenalkan namaku Gabriel senang bertemu denganmu Namikaze-san" ucapnya memperkenalkan diri dengan sopan sedangkan pemuda itu terlihat kebingungan.

"Namikaze..apa itu aku?" tanya sang pemuda bingung.

Gabriel mengerutkan dahinya bukankah dia yang mengatakan 'Namikaze Naruto' seminggu yang lalu sebelum pingsan,atau jangan-jangan dirinya salah paham kalau yang disebutkannya itu bukan namanya.

"entahlah aku tidak tahu jadi kalau boleh tahu siapa nama kamu pemuda-san?" tanya Gabriel.

"itu.. aku juga tidak tahu" gumam pemuda itu kebingungan.

"ehh...sebenarnya,bagaimana bisa kamu terluka parah seminggu yang lalu?" tanya lagi Gabriel.

"siapa? terluka parah? aku?" ucap pemuda yang berusia sekitar 17 tahun itu bingung menatap mata Gabriel sambil menunjuk dirinya sendiri.

"hai" jawab Gabriel mengangguk.

"aku... aku tak mengerti apa yang kamu katakan!" ujar pemuda itu yang masih terlihat kebingungan.

'ada apa dengan pemuda ini? apa jangan-jangan...' pikir Gabriel menebak kemungkinan apa yang terjadi dengan pemuda bersurai kuning didepannya ini.

"kalau boleh tahu dari mana asalmu pemuda-san?" tanya Gabriel.

"asal ya... seingatku aku sudah berada disini barusan saat kamu bertanya!" jawab pemuda itu sambil berpikir dan mengingat-ngingat dengar keras hingga memukul-mukul kepalannya sendiri.

'begitu ya... kemungkinan besar dia kehilangan ingatannya!' pikir Gabriel sambil menatap intens Naruto.

"baiklah tak apa,turunlah kebawah kamu harus makan untuk memulihkan tenagamu,bukankah kau sudah satu minggu tidak sadarkan diri dan tidak makan apapun,ah...untuk masalah namamu kurasa Namikaze Naruto cocok denganmu" ucap Gabriel tersenyum geli sambil berpikir 'Naruto ya... kurasa itu sesuatu yang ada pada ramen,ah... kalau tidak salah itu daging ikan' sedangkan lawan bicaranya tengah kebingungan sambil melihat sekelilingnya yang nampak asing.

'makan?' pikirnya kebingungan tapi akhirnya dia mengikuti perkataanya saja.

dimeja makan sudah tersedia banyak makanan,Naruto hanya memandang makanan itu dengan tatapan bingung,Gabriel mengambil buah apel merah dan mengupasnya lalu memakanya perlahan.

Naruto yang melihat itu mengikuti Gabriel mengambil apel dan berpikir 'apaan ini?' perasaan dia belum pernah melihat benda aneh seperti ini sebelumnya lalu dengan hati-hati dia mencoba mencicipinya.

"manis bukan?" tanya Gabriel sambil tertawa pelan melihat kepolosan Naruto.

"hmm" Naruto hanya mengangguk mengiyakan lalu dia mengambil buah pisang lalu memakannya langsung.

"uwee... apaan ini? rasanya aneh sekali!" ujar Naruto memuntahkan piasang yang dia makan.

"hahaha... Naruto-san kau harus mengupasnya seperti ini lalu aa.." tawa Gabriel pecah melihat ketidak tahuan Naruto dan mengambil sebuah pisang lalu mengupasnya dan terakhir menyuapinya.

"enak bukan? kamu ini lucu Naruto-san masa gitu aja tidak tahu!" ucap Gabriel sambil tersenyum melihat wajah Naruto yang kebingungan.

mengalihkan pandanganya,dia mengambil buah nanas dan mengupasnya dengan tanganya seperti tadi Gabriel mengupas pisang,akan tetapi itu tidak berhasil karena kulitnya menempul kuat tidak seperti pisang

'ada apa dengan benda-benda aneh ini? membingungkan sekali' pikir Naruto sambil terus mencoba mengupas buah nanas yang dia sebut (benda-benda aneh) dengan tangannya

dan sekali lagi membuat wanita tercantik disurga yang berada didekatnya tertawa melihat kepolosan Naruto.

"hei Naruto-san sini biar aku saja!" ucap Gabriel sambil mengupaskan buah nanas itu untuk Naruto...

Skip Time

setelah makan selesai Gabriel mengajak Naruto untuk bertemu Michael dia berencana untuk mengenalkannya pada malaikat yang juga termasuk petinggi malaikat juga.

beberapa saat kemudian mereka sampai disebuah kastil megah dan besar,mereka berdua masuk dan menuju sebuah ruangan.

"Michael-niisama" ucap Gabriel sambil melihat laki-laki berambut pirang yang hampir mirip dengannya sedang mengerjakan tugasnya yang sangat menumpuk.

"oh Gabriel,hm...jadi ini pemuda yang kamu ceritakan kemarin?" tanya Michael yang dibalas anggukan semangat oleh Gabriel,Michael melihat kearah Naruto lalu memperkenalkan dirinya.

"perkenalkan namaku Michael salah satu pemimpin fraksi malaikat" ucapnya sopan sambil tersenyum ramah,sedangkan Naruto hanya bingung mendengar kata malaikat,ini pertama kali dia mendengar lalu mengok kearah Gabriel untuk membisikan sesuatu.

"Gabriel-san apa itu malaikat?" bisik Naruto pelan sedangkan Gabriel kaget Naruto sama sekali tidak tahu malaikat itu apa.tak berbeda jauh dengan Gabriel,Michael yang masih bisa mendengar bisikan Narutopun sama kagetnya.

'apa mungkin dia kehilangan semua ingatannya tentang dunia ini,tidak mungkin manusia tidak mengenal malaikat' pikir Gabriel..

lalu Gabrielpun menjelaskan apa itu malaikat dan juga memberitahukan tentang iblis,malaikat jatuh,dewa-dewi berbagai mitologi sampai para naga.

"jadi jika kalian berdua malaikat apa aku juga seorang malaikat?" tanya Naruto.

Michael yang mendengar itupun berinisiatif untuk menjawabnya akan tetapi didahului oleh adiknya Gabriel.

"tidak,kamu bukan malaikat tetapi kamu seorang manusia" jawab Gabriel.sedang Michael hanya tersenyum karena Gabriel mendahuluinya berbicara.

"nii-sama,ada sesuatu yang ingin aku bicarakan?" ucap Gabriel lalu menyuruh Naruto untuk keluar sebentar,dia hanya menurutinya dan keluar jalan-jalan di sekitar kastil megah ini atau bisa disebut sebuah istana juga.

Naruto berjalan dengan lemas perutnya berbunyi menandakan dia sedang lapar padahal beberapa saat lalu dia sudah makan lalu entah beruntung atau apa pandangannya terpaku pada sebuah pohon apel besar yang memiliki banyak buah.

dengan kecepatan tinggi dia langsung berlari menuju pohon itu karena perutnya sudah tak bisa diajak berbicara lagi.

30 Menit Kemudian.

setelah menyelesaikan pembicaraan dengan Michael,Gabriel mencari Naruto hampir diseluruh tempat disekita kastil tapi dia tidak melihat tanda-tanda sikuning itu berada lalu matanya tak sengaja melihat sebuah pohon yang dibawahnya berjatuhan buah apel yang seperti sisa dimakan.

'disitu rupanya!' pikir Gabriel lalu mendekati pohon itu.

"Naruto-san sedang apa kamu disini?" tanya Gabriel Naruto yang sedang memakan apel diatas pohon terlonjak kaget dan hampir jatuh.

"Gabriel-san... aku makan benda ini,bolehkan?" ucap Naruto sambil menatap iris biru Gabriel walaupun tak sebiru seperti miliknya.

"hm..kurasa tak apa turunlah mari pulang" ajaknya Narutopun turun dan mendekati Gabriel.

"ini" ucap Naruto sambil memberikan sebuah apel merah pada Gabriel membuat pipi sang empunya merona walaupun Naruto tidak tahu karena kualitas kepekaannya yang sangat rendah.

"a..arigatou Naruto-san!" gumam pelan Gabriel tapi masih bisa didengar oleh Naruto.

"bukankah seharusnya aku yang berterimakasih padamu Gabriel-san,kamu telah merawatku seminggu ini" ujar Naruto pada Gabriel.

surai kuningnya bergerak terkena angin,Naruto disini tidak memiliki (kumis kucing) dipipinya,rambut kuning jabriknya agak panjang (gaya rambutnya seperti Vali) pipinya tirus yang membuat dirinya terlihat sangat tampan.

Gabriel terpaku melihat wajah Naruto, 'tampan' pikirnya.

'tidak tidak tidak,apa yang aku pikirkan?' batinnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sedangkan Naruto hanya bingung melihat Gabriel yang menurutnya bertingkah aneh.

"ada apa?" tanyanya pada Gabriel dan hanya dibalas gelengan kepala olehnya.

"tidak apa-apa ayo cepat kita pulang!" ajaknya sambil berjalan mendahului Naruto.

"baiklah" jawab Naruto sambil menyusul Gabriel.

"ne Gabriel-san?" ucap Naruto sambil menatap kearah Gabriel tapi yang ditatap malah memalingkan wajahnya kearah lain.

"hai ada apa?" tanya Gabriel.

"buah yang tadi itu,namanya apa aku lupa?" tanya Naruto.

Gabriel langsung memandang wajah Naruto yang masih kelewat polos itu.

"oh...Namanya apel memangnya ada apa?" tanya lagi Gabriel.

"tidak..aku hanya ingin mengingatnya saja ehehhe..." jawab Naruto dengan tawa diakhir kalimatnya dan disepanjang jalan Naruto terus menerus bertanya dan Gabriel dengan sabarnya menjawab semua yang ditanyakan Naruto yang sesekali bertingkah konyol akibat keingin tahuanya itu yang cukup banyak.

"ngomong-ngomong Gabriel-san bagaimana aku bisa ada ditempat ini? kamu bilang surga itu hanya untuk orang-orang terpilih yang taat kepada'Nya dan sudah meninggalkan kehidupan didunia atau bisa kubilang meninggal dunia,jika begitu apa aku juga telah meninggal?" tanya Naruto penasaran.

"mm... dalam kasusmu ini sedikit berbeda,Naruto-san belum meninggal dan masih hidup dan soal kenapa kamu bisa ada disini itu mungkin karena Naruto-san terkirim secara tidak sengaja melalui dimensi ruang dan waktu dan kebetulan juga terdampar disini" jelas Gabriel menurut pendapatnya.

"aku tidak terlalu mengerti sih!" gumam Naruto bingung atas penjelasan Gabriel.

"sudahlah tak usah dipikirkan sekarang yang terpenting adalah kamu baik-baik saja dan memikirkan cara untuk mengembalikan ingatanmu yang hilang secepatnya" ucap Gabriel disertai senyuman tulusnya.

"hai... terimakasih atas semuanya Gabriel-san,suatu saat aku pasti akan membalasnya" ucap Naruto sambil menatap serius Gabriel.

"fufufu... benarkah aku akan menunggunya kalau begitu,walau sebenarnya kamu tak perlu melakukan hal semacam itu karena aku ikhlas menolongmu Naruto-san" ucap Gabriel tertawa sambil menutupinya dengan tangan kanannya.

"walau Gabriel-san berkata begitu aku tetap akan membalas budi padamu suatu saat nanti karena telah menolong dan merawatku selama seminggu ini" ucap Naruto dengan keseriusan yang terlihat jelas dimatannya oleh Gabriel.

"hai... kalau begitu ayo ikut aku!" ajak Gabriel menarik tangan Naruto.

"kita mau kemana?" tanya Naruto.

"ada deh... ikut saja dulu!" jawab Gabriel terus menarik tangan Naruto sambil berlari kecil.

"ta da ini dia" ucap Gabriel memperlihatkan suatu ruangan spesial pada Naruto.

"sugee..." gumam Naruto kagum.

"ngomong-ngomong untuk apa kita kesini?" tanya Naruto penasaran.

"hmm... disini tempat yang cocok untuk mendapat pengetahuan tentang apa saja yang ada didunia ini kamu mengertikan maksudku?" ucap Gabriel sambil tersenyum kearah Naruto.

'aku sama sekali tidak mengerti tapi perasaanku jadi tidak enak' pikir Naruto.

"kau harus membaca semua buku yang ada disini Naruto-san,karena kamu kehilangan sebagian besar ingatanmu jadi ini adalah hal yang tepat untuk mengisi kembali ingatanmu dengan pengetahuan yang ada dan siapa tahu mungkin ada sesuatu hal yang akan membantu membuat ingatanmu pulih nantinya bukan?" ucap Gabriel panjang lebar.

'sudah kuduga,' pikir Naruto lesu mana mungkin dirinya mau menghabiskan waktu dengan buku-buku setebal dan sebanyak ini.

'butuh ribuan tahun untuk menyelesaikannya tebayou!' pikir lagi Naruto kelewat lebay tapi yang dikatakan Gabriel itu ada benarnya juga siapa tahu ada suatu hal yang biasa membantu memulihkan ingatannya didalam buku yang sangat tebal dan banyak ini.

"baiklah aku tinggal dulu,masih ada pekerjaan yang belum aku selesaikan ja ne,selamat bersenang-senang!" Ujar Gabriel sambil pergi menuju ruangannya membuat Naruto menghela nafas.

diapun mulai memilih untuk membaca satu persatu buku yang ada diruangan yang bisa disebut perpustakann yang cukup luas dan tentu saja dengan buku-buku yang jumlah dan tebalnya sangat merepotkan itu.

dan dirinya langsung tertarik dengan buku pertama yang dia baca tentang informasi yang menyangkut subuah benda yang hanya dimiliki oleh manusia yaitu...

Sacred Gear juga dikenal sebagai Artefak Tuhan, adalah benda-benda dengan kemampuan kuat yang diberikan kepada manusia oleh Tuhan sendiri.

dikatakan bahwa Kami-sama membuat sebuah Artefak yang diberikan kepada manusia terpilih supaya dapat berguna bagi mereka atau sebagai alat perlindungan jika ada makhluk supranatural menyerang mereka.

sebagaimana diketahui jika manusia adalah makhluk yang bisa dikatakan lebih lemah dari pada ras lainya seperti iblis dan malaikat,maka dari itu Kami-sama membuat sebuah senjata yang diberi nama Sacred Gear ini.

dari sekian banyaknya Sacred Gear didunia ini,ada 13 diantarannya yang dikatakan dapat membunuh tuhan itu sendiri dan biasa disebut tipe Longinus.

dan Narutopun terus tertarik dengan beberapa informasi yang ada dibuku lainnya sampai tak terasa dia sudah membaca beberapa buku dalam waktu berjam-jam lamanya.

"heee... ternyata dunia ini luas juga ya,aku penasaran dengan para pemilik Longinus yang ada didunia ini apa benar ya mereka dapat membunuh tuhan,HAHAHA rasanya itu mustahil" ucap Naruto tidak percaya pada dirinnya sendiri.

dan dia memilih untuk menghentikan kegiatannya itu karena matanya sudah tidak kuat lagi karena sudah cukup lama dia duduk membaca buku-buku menarik ini.

"lebih baik aku lanjut besok saja!" gumamnya mulai meninggalkan perpustakaan itu dan memilih beriatirahat karena dirinya juga sudah sangat ngantuk dan kelelahan.

To Be Continued...