Main Cast : ChanBaek / Chanyeol (25 YO) x Baekhyun (17 YO)

Other Cast : Temukan di dalamnya :)

Disclaimer : Cerita ini, milik Gloomy Rosemary

.

.

.

Heart Attack!

YAOI

.

CHANBAEK

FANFICTION

.

Gloomy Rosemary

Chapter 1

.

.


Derap langkah itu kian menggema, seakan memantul di balik dinding-dinding menjulang tak bertuan. Pekatnya malam berbaur dengan udara beku di sekitarnya, namun rasanya ... sama sekali tak membuat Pria bersenjata api itu lengah, mengejar dua sosok di depannya.

("Detektif Park!")

Suara seseorang dalam perangkat rahasia itu masih saja memanggil , tapi semua tetap terabai olehnya. tentu saja, Ia tengah berkoar demi obsesinya malam ini.

("YACK! kutekankan sekali lagi! jangan bergerak seoarang diri!")

"Aku yang akan menangkapnya Ketua" Jawab Pria itu, bangga.

.

.

Hingga...

"BERHENTI!"

Teriaknya seraya mengangkat pistol,

satu smirk tajam di sudut bibir memberi isyarat akan rasa percaya diri miliknya. Bahkan mungkin Pria itu tengah membusungkan dada, merasa yakin buronannya kali ini telah terjebak buntu.

Ah tentu saja, di balik pagar pembatas besi itu... terbentang danau berpalung dalam. Tak mungkin perampok itu nekat menceburkan diri di udara sebeku ini. Hanya untuk mati.

("Detektif Park! katakan posisimu!") Panggilan telfon nirkabel itu masih tersambung, tapi lagi dan lagi, hanya menjadi suara pengiring untuknya.

("Jangan menggagalkan target kali ini! katakan dimana posisimu DETEKTIF PARK!")

"Tenanglah Ketua... kali ini aku akan menangkapnya dengan tanganku sendiri" Kekehnya, tanpa mengalihkan bidikannya. yakin, setelah ini nama baiknya akan semakin dijunjung.. bahkankenaikan pangkat akan menjadi imbalan layak untuknya.

("APA?! YACK! KAU SELALU CEROBOH! JANGAN KAU PIKIR—)

PIP

Chanyeol berdecak kala mematikan perangkat kecil di balik telinganya. lalu kembali terkekeh pelan pada dua sosok di depan yang kini panik mencari celah melarikan diri

"Hahah! Lompat saja ke danau! Lalu aku akan melihat dua daging beku di depanku" kekeh Pria itu –Park Chanyeol- sembari meraih borgol dari balik mantelnya, sementara sebelah tangan dan matanya masih membidik tajam ke depan

"Brengsek!" Umpat perampok itu, berulang kali mencari celah. Tapi sialnya... mereka tak bisa berbuat apapun jika mata pistol itu selalu membidiknya, terlebih satu-satunya peluang untuk melarikan diri, hanya dengan melompat ke dalam air.

"Lompat.." Bisik pria tambun, memberi siyarat.

"Tch! aku tak ingin mati bodoh di dalam es!" Elak temannya yang lebih tinggi, sambil menelisik sakunya mulai mencari-cari Cutter..

"Dan, Aku tak mungkin menyerahkan diri untuk polisi bodoh itu!" Si tambun kembali mengadu.

"Berpura-puralah melompat ke danau!" Bisik Pria tinggi itu

"A-apa?!"

"Tch!" Pria tinggi itu mulai mengambil langkah, mendorong si tambun hingga nyaris terjerembab jatuh ke danau... namun saat itu pula Ia berhasil mengecoh konsentrasi Chanyeol.

Detik yang terlewat, seakan tak terbuang sia-sia olehnya.

terlihat Pria tinggi itu, berlari cepat Memanfaatkan pandangan polisi yang teralih itu dengan menerjangnya, lalu..

DORRRRR

namun naasnya... Perampok itu berhasil menusuk sebelah kakinya dengan cutter... membuatnya tak seimbang hingga tembakannya meleset payah.

"ARGHT!"

"Sepertinya aku yang akan melihat daging beku dari seorang polisi" Gelak Pria tinggi itu seraya memutar pisau cutternya, seakan tak gentar dengan pelatuk pistol yang kembali menghunus padanya

Chanyeol berdecih, sambil memegangi luka di paha itu Ia kembali mengangkat pistol.

"Menyerahlah kalia—

"MATI SAJA KAU BRENGSEK!"

Tapi sepertinya Polisi itu memang kalah jumlah, Ia yang terluka kala itu... terlalu mudah dilumpuhkan dengan tendangan si tambun. Hingga membuatnya terjerembab dan jatuh begitu saja ke dalam danau

BYURRRRRR

"AHAHAHAHAHA! TAK KUSANGKA DIA SEBODOH ITU!"

"Tch! Kau berhutang nyawa padaku!" Decih Pria tinggi itu, sambil melesakkan cutter ke dalam sakunya.

"Soju di Apgeudong, pesanlah sebanyak yang kau inginkan malam ini" Tawar sitambun sembari mengejar langkah rekannya.

Dan begitulah malam itu berakhir, misi penangkapan... hanya berbuah sia, dengan lumpuhnya Pria bermarga Park itu di dalam danau yang nyaris beku.

.

.

.

.


"Bos!"

"Tunggu Bos!"

"Ugh! JANGAN MENGEJARKU!"

Sambil mengepalkan tangan kesal, Ia kembali berjalan menghentak. Tak peduli beberapa sosok berotot di belakangnya, berlari tergopoh hanya untuk mengejarnya.

"Kalian menyebalkan! mati saja sana!" Jerit bocah manis itu seraya menutup telinga dengan kedua tangannya.

"Bos! Tuan besar akan membunuh kami jika kau tak pulang –

"Ku bilang, mati saja kalian!" sentak bocah bernama Baekhyun itu, sambil membanting kasar ransel merahnya.

Namjoon memungut ransel merah itu, lalu berjalan mendekati bocah yang masih memandangya jengkel. "Bos, udara malam ini sangat dingin. Bos bisa sakit jika—

"BERHENTI MENGIKUTIKU! AKU BUKAN BAYI!" Jeritnya lagi, kali ini dengan melempar lolipop miliknya hingga mengenai kepala Namjoon.

'CTAKK!'

"Aght!"

Baekhyun bersungut kesal, tak peduli Pria itu berulang kali menggosok kepalanya sendiri. Ah sungguh! Ia hanya ingin bebas di sini, tapi para pengikut Ayahnya itu benar-benar tak meninggalkannya barang sedikitpun, mengekor kemanapun dirinya pergi. Bahkan di sekolah sekalipun, semua pria besar itu bak bertengger di jendela kelasnya hanya untuk mengawasinya.

Tentu saja semua yang melihat takut.. tak hanya pendidiknya, semua temannya pun menghindar

hingga membuatnya tak berteman dengan siapapun, dan Baekhyun benci kesendiriannya.

Sejenak Ia menghentak kaki, seakan mengancam semua Pria besar itu untuk berhenti mengikutinya.. lalu setelahnya Ia kembali berlari secepat yang Ia bisa

Tak pelak, membuat Namjoon dan pengikutnya kembali terbirit mengejarnya,

ah sial!

Baekhyun hanya seorang bocah, tapi anak itu benar-benar lihai mengecoh dan menyelinap ke tempat-tempat sempit, hingga tak memungkinkan bagi mereka mengimbangi langkahnya.

"Y—YACK! BAEKHYUN!" Teriak Namjoon frustasi, berulang kali ponselnya bergetar. Ia tau... Yunho pasti sedang mengamuk kali ini, tak mendapati Putranya tertidur di rumah.

.

..

.


Bocah itu terengah, namun terlihat antusias kala menyusup dan merangkak di antara celah gang yang sempit, sesekali melihat ke belakang dan terkikik keras menyadari semua Pengikut Ayahnya tak mampu mengejarnya.

"Bodoh! kalian pikir aku—

BYURRRRRR

Baekhyun terlonjak, namun spontan memandang ke arah danau tak jauh di depannya. Ia yakin benar sesuatu yang besar sepertinya terlempar ke dalam danau itu.

sejenak Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, tak ada siapapun selain derik serangga malam. Dan Ia benar-benar merasa ciut kali ini, tak berharap... suara yang di dengarnya beberapa saat lalu, buatan makhluk halus.

Tapi meskipun merasa demikian, kedua kakinya tetap melangkah mendekati pembatas danau, melihat-lihat ke bawah.. tak peduli sepoi angin yang dingin itu kembali mengibas surai pirangnya.

"Tak ada apapun.." Gumamnya sambil mengeratkan jaket tebalnya.

Baekhyun memilih memutar tubuh, ingin melanjutkan langkahnya... sebelum para pengikut Ayahnya itu kembali mengejar dirinya.

Namun...

"To—long!"

Samar Ia mendengar suara seseorang berbaur bersama kecipak air. Membuat bocah itu begitu tergesa menghampiri tepian danau, dan di sanalah Ia melihat air danau beriak.

sesaat air mulai bergelombang, terlihat siluet jemari seseorang dari dalam air... lalu sesaat kemudian lenyap begitu saja.

"ACK! DIA TENGGELAM?!" Panik Baekhyun sambil berjinjit-jinjit, memastikan sosok yang menghilang di dalam air itu.

.

.

"BOS! TIDAK BOS! JANGAN BUNUH DIRI!" Teriak Namjoon kalap, begitu melihat Baekhyun tampak memanjat pembatas danau. Ia berlari panik, merangsak apapun ... lalu mendekap erat bocah itu begitu bisa menangkapnya.

"LEPASKAN AKU PABBO!"

"T—TIDAK! Jangan bunuh diri! ku mohon—

"ARGH! SIAPA YANG BUNUH DIRI?! LEPASKAN AKU BRENGSEK!" Umpat Baekhyun, sambil menjejak perut Namjoon.

"B-bos tidak bunuh diri?"

"Bunuh diri pantatmu! TURUNKAN AKU!" jerit Baekhyun jengkel, sambil meronta membuat Namjoon menghela nafas lega, lalu menurunkan anak itu dari gendonganya.

Baekhyun berdengus jengah, sambil mengibaskan butir salju yang melekat di jaketnya

"Pergi ke sana!" Titahnya kemudian sambil menunjuk danau

"Y-ya Bos?" Gumam Namjoon tak mengerti.

"Kalian! Pergi ke danau itu dan selamatkan seseorang di sana!" jelas Baekhyun seraya melirik pengikut Namjoon.

"Apa? seseorang—tapi Bos—

"CEPAT MASUK KE DALAM AIR! ATAU AKU TAK AKAN PERNAH PULANG KE RUMAH!"

"..." Namjoon terdiam, bak hilang kata Ia hanya memandang bocah itu putus asa, yang benar saja menceburkan diri ke dalam air di udara sedingin ini, dan lagi air danau pastilah beku.

Bahkan seseorang yang dimaksud Baekhyun mungkin sudah mati di dalam sana.

Tapi tatapan anak itu, kembali memaksanya. Tak memberinya opsi lain, selain mengikuti semua inginnya.

"Tunggu apa lagi? bawa diri kalian! Cepat!" Perintah Namjoon pada kelima anak buahnya.

Semua pria itu terlihat menggigil, saat menyingsingkan mantel mereka bahkan sesekali berteriak kedinginan kala benar-benar memasukkan tubuhnya ke dalam air.

tapi meski demikian, bocah yang masih menunggu di atas danau itu hanya membuang muka sambil bersidekap. dalam hati, Ia benar-benar menjerit senang... melihat semua pengikut Ayahnya menjadi tikus kubangan seperti itu.

.

.

.


Baekhyun terbelalak lebar, begitu Namjoon dan beberapa anak buahnya berhasil menarik keluar sosok yang tenggelam itu. Membuatnya berlari kecil untuk mendekat, dan melihat lebih jelas sosok asing itu.

"Dia masih hidup?" Gumam Baekhyun sambil berjinjit, ingin melihat.

Namjoon yang terengah , hanya mengangguk... lalu beralih membaringkan pria yang tak sadarkan diri itu di atas rerumputan. Demi, Baekhyun bisa melihatnya.

"Aku masih mendengar nafasnya" Gumam Namjoon, lalu memastikan denyut nadi di tangannya. "Orang ini masih hidup Bos" Lanjutnya kemudian, sambil menggigil.

"..."

Baekhyun terdiam, memandangi sosok Pria itu tanpa berkedip sedikitpun.. hingga samar, terlihat bocah itu mengulas senyum, bahkan reflek ingin menyentuh wajahnya.

"Bos, apa yang kita lakukan setelah ini?" tanya Namjoon. "Sepertinya Dia seorang polisi" Gumam Namjoon lagi, saat melirik lencana yang tersemat di pakaian Chanyeol.

"..." Baekhyun terlalu terkesima, hingga memandangi wajah terpejam itu lebih utama dari apapun.

"Bos..." panggil Namjoon lagi.

"..." tapi Baekhyun tetap tak menjawab, terlihat antusias memandangi Pria, yang bahkan tak Ia ketahui namanya.

"Bos, lebih baik kita tinggalkan di sini saja. Dia seorang polisi, akan menjadi masalah jika sampai orang ini tersadar dan—

"Aniya, bawa Dia pulang" Sahut Baekhyun santai

Tak pelak membuat Pria kekar di sisinya terbelalak tak percaya. "B—Bos tapi itu—

"Bawa Dia pulang! aku tak ingin mendengar apapun! BAWA DIA PULANG!" Jerit Baekhyun memaksa, tak peduli keringat dingin mulai merembas di kening Namjoon.

"T—tapi Dia seorang polis—

"YACK! KAU TAK MENDENGARKU?!" Baekhyun mulai berdiri, lalu mulai memanjat pembatas danau. "AKU AKAN MELOMPAT DARI—

"B-baiklah!Kajja... kajja, kita pulang... dan membawa Tuan polisi ini" Panik Namjoon, sambil berlari mendekati Baekhyun. "Turunkan kakimu okay? A-aku akan membawanya pulang Bos"Tenang Namjoon lagi, kali ini sambil mengenakan mantel besarnya di tubuh Baekhyun.

Bocah itu hanya mendelik tajam padanya, lalu berjalan angkuh ke depan dengan tangan bersidekap.

"Baiklah... angkat orang itu, dan jangan biarkan Dia kedinginan di sini" Titahnya telak. Membuat semua yakuza itu hanya menghela nafas pasrah, menjadikan ucapan bocah jauh lebih muda darinya itu sebagai perintah yang mutlak.

.

.

.

.


Terlalu tak biasa...

dirinya yang kerap menghabiskan malamnya di kamar megah itu dengan umpatan dan makian jengkel,kini mendadak kontras dengan senyum manis darinya.

Bahkan semenjak satu jam yang lalu Ia tiba di rumahnya, Baekhyun kerap kali terkikik antusias seorang diri... semua kian beralasan dengan hadirnya sosok Pria yang kini terbaring di ranjang miliknya.

Lama Ia memandangi wajah berahang tegas itu, semakin lama... semakin lekat pula Ia jatuh terpesona. Bahkan tanpa tersadar, Baekhyun menggunakan telunjuk mungilnya untuk menyentuh wajah Chanyeol. Menyusuri dengan perlahan dari dahi... hidung lalu berakhir di bibir tebalnya.

"Kau benar-benar tampan" Bisiknya, masih menggunakan jemari lentik itu untuk membelai wajah Chanyeol.

"Dan—

Baekhyun mulai melirik tubuh top less itu. "Ouch! Kau memiliki tubuh yang.. emh—Hawt" Kekehnya sambil meraba abs Chanyeol, menyentuhnya dengan mata terpejam bahkan sesekali menggigit bibir bawahnya, menikmati... bagaimana keras dan kokohnya tubuh itu saat menyentuh ujung jemarinya.

Baekhyun semakin antusias, berlama-lama dengan kesenangannya kali ini. Hingga perlahan Ia sadari tubuhnya yang memanas... dan menginginkan sesuatu yang lebih dari Pria yang masih tak Ia ketahui namanya itu.

"Benarkah kau seorang polisi?" Bisiknya, sambil merangkak menaiki tubuh Chanyeol. meraba dada berotot itu dengan sensual, bahkan sesekali menggesekkan pantatnya di atas gundukan keras di bawahnya.

"Ssh!~ Ahh— Bahkan meski kau tak sadar, milikmu sekeras ini... ahn!" Baekhyun mulai beringsut turun, mencari-cari sesuatu yang sedari tadi menekan buttnya.

Merasa tak sabar, bocah itu memilih menyibak selimut Chanyeol... lalu terhenyak melihat gundukan besar di balik under wear itu.

Nafasnya memberat, Ia sadari tubuhnya semakin memanas kala menyentuh ujung underwear itu. sedikit menariknya ke bawah dan—

"AHH!" Baekhyun menjerit, begitu penis itu mencuat dan berdiri tegak tepat di depan wajahnya.

Bukan..

Bukan pada bagaimana organ itu mencuat dan tegang sempurna. Melainkan pada betapa besar dan panjang ukuran penis itu, benar-benar membuatnya terkejut bukan main.

"A-aku menyentuhnya.." Gagap Baekhyun, seraya memegang kepala penis itu dengan gemetar. Mengapa ini terjadi, Pria itu masih tak sadarkan diri... tapi organ itu seakan hidup dan terasa panas dalam genggamannya.

Membuat Baekhyun meneguk ludah payah, tak sanggup membayangkan bagaimana jika Ia benar-benar meraup genital itu dalam bibirnya.

tapi, meskipun merasa ragu... nafsu seakan mendorongnya berbuat lebih. Jemari lentiknya terlihat menekan, bahkan mengurut benda besar itu naik dan turun sebelum akhirnya... menjilatnya seduktif

"Emhh!" Erangnya, begitu panas organ itu serasa mengalir di ujung lidahnya.

Nafasnya kembali berhembus berat, Baekhyun seakan terjebak akan rasa ingin taunya sendiri... hingga tanpa ia sadari, bibir kecilnya benar-benar mengecup ujung kepala penis itu, mencecap rasa yang berbeda namun memikat. Sebelum akhirnya memasukkannya ke dalam mulutnya. Meski nyatanya hanya mampu seperempatnya saja.

"Mfgghh~"

.

.

.

.

"Mfnghh... Hmm" Baekhyun mulai menggerakkan kepalanya, sesekali menyedotnya hingga terdengar kecipak saliva dari permainan mulutnya.

Sembari melakukan blowjob itu, sebelah tangan lentiknya mulai menyusup ke dalap bathrobe-nya sendiri, meremas-remas nipple pink miliknya. Seolah Pria kekar itu tengah mencumbu tubuhnya.

"Mgghahh~ mhhmm... Be—sar! Mphh"

.

.

.

"Ngh~..." Ia mendadak merasa resah. Walau tau... matanya terpejam berat. Tapi jantung itu seakan berdetak belipat-lipat kali lebih cepat dari biasanya.

Sesuatu seakan membuat panas di bawah sana, membujuknya untuk menarik sadarnya lebih cepat. Hingga Ia benar-benar membuka mata.

Chanyeol mengernyit... dari pandangan yang berbayang itu, Ia melihat sesuatu bergerak-gerak di antara kakinya.

lama Ia mencoba menatap lekat, hingga perlahan sebuah kepala berwarna kecoklatan benar-benar terlihat bergerak naik dan turun, bahkan sesekali terdengar suara kecipak basah dan erangan menggoda.

"S—siapa?" Gumam Chanyeol, masih belum mencerna situasi.

Hingga sebuah hisapan kuat di ujung penisnya, membuatnya terlonjak terduduk.

"Agh!" Mata besar itu, semakin membulat horor... begitu melihat seorang nyaris telanjang, tengah mengulum miliknya... bagaikan sebuah permen besar.

Mungkinkah ini mimpi? Seingatnya Ia tenggelam di dalam danau! Ataukah... Ia telah mati dan bertemu dengan sosok manis ini?

"A—aghn! S-siapa kau? apa aku sudah mati?"

Baekhyun mengerjap, lalu memilih menghentikan blowjobnya untuk menatap ke atas ."Mmh! Kau sudah bangun? I'm your angel" Kikknya riang, lalu kembali memasukkan penis besar itu ke dalam mulut mungilnya.

Tanpa tau... Pria yang baru siuman itu, kembali terbelalak lebar.

sadar... dirinya memang belum mati.

Nyata hidup, dan melihat penisnya dihisap sensual di bawah sana

Ini salah! Chanyeol pikir... sosok mungil itu seorang wanita. Tapi suara itu—

"WHAT THE F—! NAMJAAAAA?!"

BUAGH

"AHH!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Cont..

Helloooooo, Gloomy Rosemary (elan) Hadir bawa FF baru.

Seperti janji Gloomy di IG yap

Ok! Lanjut or delete?

Review jusseyo...

IG: gloomy_rosemary

SAAARAAANGHAAAEEEEEEE