Capter 1

Naruto dan Fate Stay Night bukan punya indrakun

Rate :M

Warn : Abal, GJ, Typo, Ancur, dll

Please don't read if you don't like

it"JUST FOR FUN"

Happy Reading.

…~XxX~…

Di sebuah padang rumput yang sangat luas, dengan jutaan pedang berwarna silver yang tertancap sejauh mata memandang. Seorang pemuda duduk termenung seorang diri, menatap indahnya langit biru yang di temani oleh banyak awan putih.

"Hah.."

Pemuda itu menghela nafas, lalu mengalihkan padangannya ke sekeliling dirinya. Jutaan pedang berwarna silver tertancap di sejauh mata memandang, memenuhi seluruh padang rumput.

"Kenapa aku harus terlahir di dunia ini? Dunia yang terlalu damai dan membosankan untuk di tinggali, lagipula, jika aku memang di takdirkan hidup di dunia ini, kenapa aku harus memiliki sesuatu yang berbeda seperti ini?."

Ribuan lingkaran sihir berwarna merah tiba-tiba muncul di langit, lingkaran sihir yang mengeluarkan sebilah pedang berwarna silver di setiap lingkan sihir yang tercipta.

"Kekuatan yang merepotkan!."

.." Ku harap, aku hidup di dunia dengan orang-orang yang memiliki kekuatan yang sama denganku, atau setidaknya aku ingin kekuatan ini tak pernah ku miliki."

Menyampaikan permohonannya, kemudian pria itu menidurkan tubuhnya, menutup kedua bola mata blue safir seindah lautan itu, kemudian terbang ke alam mimpinya.

~X~

Sore hari yang sangat damai di sebuah hutan yang cukup lebat, seorang pemuda bersurai silver tertidur dengan pulas di salah satu pohon yang cukup rindang.

Tak jauh dari pemuda itu, terlihat seorang gadis cantik yang juga memiliki surai silver, berjalan dengan anggun ke arah pemuda yang tengah tidur dengan pulas itu.

Tap

Tap

Tap

"Mo Nii-sama, dia selalu berlatih dengan sangat keras, padahal sudah di peringatkan bahwa tubuhnya itu sangat lemah, dan lihatlah dia sekarang, dia pasti sangat kelelahan."

Tap

Gadis cantik bersurai silver tersebut menghetikan langkahnya, tepat di depan si pemuda yang masih tertidur pulas di depannya.

"Nii-sama bangun, bangun sekarang sudah sore, nii-sama harus segera pulang."

Gadis cantik bersurai silver itu mencoba membangunkan pemuda yang sedang tertidur pulas di depannya, yang tak lain adalah kaka kandungnya sendiri.

"Eemhhhh.."

Sepertinya, si pemuda yang masih tertidur itu mulai terganggu dan terlihat akan bangun.

"Emmmhh, hoamm."

Akhirnya pemuda itu bangun dari tidur pulasnya, sedikit mengucek matanya, dan menyesuaikan sinar terang yang memasuki mata sebiru lautannya itu.

Bersiap dengan bentakan yang biasanya di terimanya, namun hanya padangan heran yang ia lihat dari pria tersebut.

"Siapa kau, dan kenapa aku bisa ada di sini?!."

Setelah kesadarannya sepenuhnya kembali, pemuda itu terlihat sedikit kebingungan, memandang gadis cantik yang membangunkannya, dengan pertanyaan besar pada tatapannya.

"Jangan bercanda nii-sama, jelas- jelas kau Naruto nii-sama, dan kau sekarang tentu saja berada di hutan tempat latihanmu biasanya."

Dengan senyum lembut yang tak pernah luntur dari bibir ramunnya, gadis pemilik surai silver itu menjawab pertanyaan kakaknya, Naruto?.

Naruto pov.

Sebenarnya di mana aku sekarang? Dan siapa gadis di sampingku ini, dia memilki warna rambut yang sama sepertiku?

Bukannya aku tadi sedang berada di padang rumput, tempat biasanya aku berlatih atau sekedar bersantai.

Lalu kenapa aku tiba-tiba berada di sini, dan gadis ini memanggilku sebagai kakaknya?

Lebih baik aku pahami dulu situasinya, mungkin aku bisa jadikan gadis ini sebagai tempatku mendapat informasi.

Naruto pov end.

"Ah benarkah? Aku sama sekali tak ingat, mungkin aku terkena amesia atau sejenisnya, bisa saja di sebabkan sebuah penyakit."

.." Jadi bisa kau jelaskan dimana sekarang aku berada? Dan siapa kau sebenarnya?."

Dengan tenang Naruto menanyakan informasi yang ingin di ketahuinya, berterima kasihlan pada ketenangan yang di milikinya, berkat itu dia bisa berpikir dengan jernih dan akurat berkat ketenangannya ini.

"Ehh, bagaimana bisa nii-sama amesia?! Sudah ku katakan jangan terlalu keras berlatih, tubuh nii-sama itu sangat lemah, dan sangat mudah terserang penyakit!."

.."Lebih baik mulai sekarang ni-sama. jangan berlatih lebih dari 30 menit, aku tak mau tau apapun alasannya."

.." Dan lebih baik sekarang kita pulang, kita harus segera mengobati nii-sama, mungkin saja ingatan nii-sama bisa kembali jika kita cepat."

Dengan panik gadis cantik itu mencoba menarik tubuh Naruto, mengajaknya untuk pulang ke rumahnya, agar bisa segera di obati.

"Tenanglah, percuma kita pulang sekarang, aku sudah terlajur melupakan semuanya."

Naruto mencoba menenangkan gadis bersurai silver yang terlihat sangat panik itu, tentu saja karena ia ingin mendapat informasi darinya. Dan jika ia pulang ke rumah gadis itu sekarang, semua akan semakin rumit.

Tapi satu infomasi penting sudah berhasil ia dapatkan, seseorang yang di panggil dengan sebutan nii-sama oleh gadis ini, dia memiliki tubuh yang sangat lemah dan mudah terkena penyakit.

Dan mungkin saja orang itu mirip dengan dirinya, atau mungkin kemungkinan lainnya.

"Tapi, jika nii-sama kehilangan semua ingatan nii-sama, berarti nii-sama juga sudah melupakanku?."

Sebuah kebahagian tersendiri dapat di lihat cukup jelas dari ekpresi gadis itu, dan sebuah senyuman merekah dari bibir manisnya.

"Tentu saja, aku mengatakan jika aku melupakan semuanya, dan bukankah dari awal aku sudah bertanya siapa dirimu? Bukankah itu sudah jelas, karena aku tak mengingat dirimu."

Naruto memandang sedikit heran pada gadis itu, ya walaupaun hanya ekpresi datar seperti biasanya dirinya berekpresi, yang dapat kau lihat dari wajah tampannya.

"Jika seperti yang nii-sama jelaskan, mau bagaimana lagi, aku tak bisa berbuat apa-apa."

Gadis itu mulai terlihat tenang, dan duduk di depan pemuda yang dia sebut nii-sama itu.

"Baiklah, jika kau sudah tenang aku ingin bertanya beberapa hal padamu, kau jawab seperlunya saja, jangan terlalu berbelit belit, langsung pada intinya saja."

.." Baiklah, kita mulai pertanyaanya."

Naruto menatap gadis cantik di depannya dengan datar, namun dengan tatapan tajam yang mengartikan dia tengah serius.

"Baiklah, apa yang ingin nii-sama tanyakan?."

Gadis cantik pemilik surai silver itu juga memasang ekpresi seriusnya, tanda jika ia juga serius.

"Siapa namamu?."

"Namaku Kaguya, Otsutsuki Kaguya."

"Apa hubunganku denganmu?."

"Kita adalah saudara kandung, dan kita ini sangat dekat juga..."

"Sudah ku bilang kau hanya perlu menjawab intinya saja, jangan menjelaskan hal yang tak ku tanyakan!."

.." Kau menyebutkan Namamu adalah Otsutsuki Kaguya, apakah Otsutsuki itu nama sebuah marga, atau apa?."

"Otsutsuki adalah nama clan kita, clan kita dalah salah satu clan besar tingkat atas."

"Hmm, lalu dimana kita sekarang berada?."

"Bukankah sudah ku katakan tadi? kita sekarang berada di hutan tempat nii-sama biasa berlatih."

"Ku ulangi pertanyaanku, sekarang kita berada di daerah atau negara mana?."

"Daerah, negara? tentu saja kita sekarang tinggal di dalam derah kerajaan Britania."

"Hmm, lalu dunia apa sebenarnya dunia ini?."

"Pertanyaan nii-sama aneh, tentu saja kita tinggal di dunia sihir, memangnya ada dunia lain selain dunia sihir?."

"Dunia sihir? jadi di dunia ini sihir adalah hal wajar? lalu apakah di dunia ini ada yang namanya karya ilmiah?."

"Tentu saja sihir adalah hal normal, dan apa maksud nii-sama sebagai karya ilmiah, bukankah ilmu sains atau ilmiah hanyalah mitos atau dongeng anak-anak?."

"Bisa kau tunjukan kekuatan sihirmu?."

"Baiklah, aku akan mengeluarkannya, tapi hanya sihir elemen dasar saja ya."

Kaguya menciptakan kobaran kecil api dari tangannya, membuktikan jika sihir adalah hal normal di dunia ini.

"Lalu apakah kau tau, aku bisa menggunakan sihir seperti apa?."

"Maaf nii-sama, sebenarnya nii-sama memiliki kelainan, sejak lahir nii-sama memiliki sirkuit sihir yang hanya sedikit di atas manusia biasa, jadi nii-sama hampir mustahil untuk menggunakan sihir, bahkan sihir dasar sekalipun."

Naruto terus menanyakan pertanyaan tentang dunianya sekarang, dan dirinya di dunia ini.

Dan dia berhasil menyimpulkan beberapa hal dalam garis besarnya.

Pertama, dia sekarang berada di dunia yang bukan dunia tempatnya lahir.

Kedua, dia di dunia ini adalah seorang yang memiliki tubuh sangat lemah, dan sama sekali tak bisa menggunakan sihir, padahal sihir adalah hal yang lumrah dan wajib dimiliki di dunia ini.

Ketiga, dia di dunia ini adalah seorang anggota bangsawan kelas atas, Otsutsuki.

Keempat, gadis yang sejak tadi bersamanya adalah adik kandungnya, dan dia memiliki nama Kaguya.

Keempat, dunia ini hampir sama seperti di dunia tempat asalnya, namun dalam artian ilmiah dan sihir yang bertukar.

Dan yang terakhir, dia di dunia ini benar-benar lemah dan sangat tidak berguna. Dan dia sekarang berada di tubuh itu.

Apalagi di dunia ini juga ada yang namanya sekolah, seperti poin ke keempat, sistem dunia ini hampir sama dengan dunia asalnya, tapi dengan artian ilmiah dan sihir yang terbalik.

~X~

Setelah Kaguya menjelasakan semua pertanyaan yang di tanyakan oleh Naruto, kini mau tak mau Naruto harus ikut pulang dengan gadis itu.

Sepertinya permintaannya terkabul, dan di dunia inilah sekarang dia berada, dunia dengan orang-orang yang memiliki kemampuan yang sama dengannya.

Namun sepertinya dirinya sekarang berada pada tubuh orang lain, tubuh yang memiliki penampilan dan wajah yang sama persis dengannya, tapi entah mengapa berbeda dengan apa yang gadis bernama kaguya itu jelaskan, dia memiliki tubuh yang sangat lemah dan tak memiliki kemampuan sihir? Justru ia merasa bahwa semuanya sebaliknya dari fakta tersebut.

Setelah berjalan cukup lama, mereka sampai di sebuah komplek super besar, dan masuk ke dalamnya.

"Kita akan ke mana? dan bangunan -bangunan apa ini?."

Naruto terlihat sedikit terkagum dengan bangunan-bangunan tersebut, sangat megah dan mewah.

"Fufufu, tentu saja kita pulang, nii-sama."

Kaguya sedikit tertawa mendengar ucapan dari kakaknya itu, setidaknya itulah yang ia tau.

"Owh, dan bisakah kau lepaskan pelukanmu pada tanganku? Aku sedikit risih di pandangi banyak orang seperti ini."

.."Dan lagipula, jika ini rumah kita. Kenapa di sini banyak sekali orang?."

Naruto sedikit risih dengan gadis bersurai silver tersebut, bagaimana tidak, jika sepanjang jalan dari hutan tadi sampai saat ini, gadis itu masih setia memeluk tangan kanannya.

Namun sepertinya Naruto sedikit salam paham, dengan semua pandangan yang tertuju pada dirinya.

Salahkan mereka berdua yang terlihat sangat dekat, padahal selama ini mereka bahkan tak pernah akur, atau Naruto yang mereka kenal tak pernah memerdulikan gadis bernama kaguya itu sama sekali, seharusnya.

"Jangan pedulikan mereka nii-sama, dan tentu saja di sini ramai, ini adalah komplek wilayah clan Otsutsuki, dan mereka adalah sodara satu clan kita."

Tentu saja ia bilang jangan memperdulikan mereka, ia tak mungkin bilang bahwa mereka berdua tak pernah sedekat ini sebelumnya, atau kakaknya tak pernah sebaik ini.

Otsutsuki Naruto yang dulu adalah seorang yang tempramental, mudah tersinggung, dan membenci semua orang.

Bahkah dirinya hanya pulang saat ia membutuhkan uang saja, selalu melawan dan tak pernah bisa di nasehati, ya walaupun tubuhnya sangat lemah, tapi dia tak pernah memperdulikan itu.

Dia tak pernah datang ke sekolah, atau apapun yang berhubungan dengan sihir, tapi dirinya selalu melakukan latihan fisik yang sangat exstrim, mengesampingkan tubuhnya yang sangat lemah.

Katakan saja, dia adalah aib bagi clan besar Otsutsuki itu sendiri, namun keluarganya masih sangat sabar dan mencintainya.

Tapi lihatlah sekarang, seorang Otsutsuki Naruto yang sangat tenang dan terlihat sangat berbeda. Apalagi kedekatan dirinya dan adiknya itu, itu sudah lebih dari cukup untuk menjadikan mereka sebagai pusat perhatian.

"Kita sudah sampai, nii-sama."

Kaguya menghentikan langkah mereka, tepat di depan sebuah bangunan super megah yang merupakan bangunan termegah di komplek clan Otsutsuki.

"Jadi ini rumah kita? Tapi sepertinya aku belum siap untuk berbicara dengan ayah dan ibu, atau adikku satunya seperti yang kau jelaskan."

.." Bisakau kau saja yang berbicara, dan menjelaskan tentang amesia yang aku alami? Antarkan saja aku langsung ke kamarku, aku ingin mandi."

Naruto sengaja meminta gadis bersurai silver, yang kini adalah adiknya, untuk menjelaskan semuanya pada keluarga barunya, jujur dia malas untuk menjelaskan ulang.

"Baiklah, serahkan saja padaku. Tapi aku ingin nii-sama memenuhi satu syaratku!."

Gadis itu menunjukan satu jarinya, tanda jika ia meminta sebuah syarat.

"Apa?."

"Aku ingin nii-sama menciumku, thehe."

Sebuah tawa aneh keluar di akhir ucapan gadis itu, serta ia yang sudah menutup kedua matanya, menunggu ciuman yang akan ia dapatkan sebagai imbalan.

Chupp

Dengan malas Naruto mencium kening gadis cantik pemilik surai silver itu, tak ada pilihan lain selain memenuhi permintaanya, untuk saat ini.

"Ehh."

Gadis itu membuka matanya cepat, tapi seorang yang di carinya sudah lebih dulu melangkahkan kakinya, menjauh darinya.

"Mooo, kenapa di kening! padahalkan di pipi juga bisa, dasar gak peka."

Kaguya menggembungkan pipinya, tanda jika dia sedang ngambek pada kakaknya itu.

"Berhentilah bersikap seperti anak kecil, aku lelah dan ingin segera beristirahat, dan aku juga sedikit lapar di sini."

Naruto yang sudah lebih dulu melangkahkan kakinya menunggu tepat di depan pintu, tentu saja ia menunggu Kaguya yang masih merajuk padanya.

"Ha'i ha'i, jadi nii-sama lapar, mau di buatin apa? Aku akan membuatkannya."

"Kau tau ramen? jika kau tau buatkan aku beberapa mangkok, jika tidak, apa saja terserah kau."

"Ramen? tentu saja aku tau cara membuatnya, tapi sejak kapan nii-sama suka ramen?."

Gadis itu sedikit heran mendengar permintaan kakaknya itu, sejak kapan kakaknya itu suka ramen? Tapi dia juga jarang melihat kakaknya makan sih, mungkin saja saat tidak di rumah dia selalu memakan makanan kurang sehat itu.

Kreeett

"Tadaima."

Pintu besar itu terbuka, menunjukan dalam ruangan dari sebuah rumah super megah, dan juga tiga orang penghuni rumah yang menatap Naruto dan kaguya heran.

"Ayo ku antar ke kamarmu nii-sama, kamarmu ada di lantai dua, jadi ayo kita ke atas."

Dengan ceria Kaguya mengandeng tangan Naruto, menariknya ke arah kamar dari kakak tercintanya.

Tik.

Tik.

Tik

"Ehh."

Butuh tiga detik untuk memproses apa yang ketiga penghuni rumah itu lihat, sebelum secara serentak ketiganya menyuarakan keterkejutannya itu

"Fufu."

Sementara Kaguya, dia tertawa geli mendengar teriakan ketiga anggota keluarganya itu.

"Ini dia, ini adalah kamar nii-sama. Ni-sama bisa mandi dan berganti pakaian dulu, nanti aku akan datang untuk menjemput nii-sama lagi."

"Hm."

Naruto hanya menjawab ucapan kaguya seperlunya, dan sementara kaguya sudah pergi meninggalkan kamar kakaknya itu.

"Lebih baik aku mandi saja dulu, untuk seterusnya aku akan memikirkannya nantin saja. Lagipula, sepertinya dunia ini menarik."

~X~

Kaguya sudah menjelaskan semua pada keluarganya, semua tentang amesia yang di alami kakaknya itu.

Dan seperti perkiraan kaguya, keluarganya menyambut baik kabar amesia dan perubahan yang terjadi pada kakaknya saat ini.

"Seperti itu kaa-san, tou-san, Naruto nii-sama benar benar berubah 180 derajat, dia seperti dua orang yang berbeda."

"Mungkin ini adalah kabar baik untuk kita, mudah mudahan nii-sama kalian tak akan mengingat masa lalunya dan berubah seperti dulu, semoga saja."

" Aku setuju anata, semoga saja."

Minato dan kushina adalah ayah dan ibu dari Kaguya, sekaligus pemimpin clan Otsutsuki dan jendral kerajaan saat ini.

Minato juga memiliki rambut yang sama seperti anak-anaknya, silver. Sedangkan kushina, yang adalah seorang yang berasal dari clan Uzumaki, dia memiliki warna rambut merah, tapi tak ada satupun dari tiga anak mereka yang memiliki surai yang sama dengannya.

Seperti yang sudah di sebutkan, pasangan MinaKushi memiliki tiga anak selama pernikahan mereka, Pertama adalah Naruto, kedua Kaguya, dan ketiga adalah Tenori, seorang anak laki-laki yang juga memiliki surai silver.

"Ano kaa-san, katanya nii-sama ia ingin ramen, bisakan kaa-san membantuku membuat ramen? Aku tidak tau bagaimana cara membuatnya, tapi aku sudah janji ingin membuatkannya untuk nii-sama."

Kaguya menatap ibunya dengan penuh harap, ia tak ingin hilang muka di hadapan kakaknya sendiri.

"Ramen? sejak kapan nii-sama kalian menyukai ramen? sepertinya dia sering makan sembarangan saat tidak di rumah, anak itu."

.." Tapi baiklah, anggap saja ini sebagai perayaan."

"Ha'i"

~X~

Saat ini, seluruh anggota keluarga MinaKushi sudah berkumpul di meja makan, termasuk Naruto yang sudah di jemput kaguya.

Semua pandangan terlihat menatap Naruto dengan intens, namun Naruto masih setia dengan wajah datar miliknya.

"Seperti yang sudah kalian dengar dari Kaguya, aku kehilangan semua ingatanku, tanpa terkecuali."

.."Aku bahkan melupakan Namaku sendiri, dan tak mengenal siapapun, termasuk kalian sebagai keluargaku tentunya. Dan aku meminta maaf untuk itu."

.." Dan ada yang ingin ku tanyakan pada kalian, sesuatu yang mengganjal pikiranku sejak Kaguya menyebutkan jika aku hampir tak memiliki sirkuit mana, dan tak bisa melakukan sihir."

.." Di dunia yang menjadikan sihir sebagai hal normal, apakah aku yang tak bisa melakukan sihir adalah seorang aib?."

.." Aku ingin kalian menjelaskannya, dan jujur saja aku tak suka di bohongi."

Naruto mentap keempat penghuni lain di rumah itu satu persatu, meminta penjelasan jujur dari keempatnya.

"Hah, sepertinya tak ada pilihan lain. Kau memang hampir tak memiliki sirkuit sihir, dan itu adalah hal tak wajar bagi seseorang yang berasal dari clan besar seperti kita."

.." Di luar sana, bahkan sebagian besar anggota clan Otsutsuki menganggap jika kau itu aib."

.." Tapi kau harus mempercayai ucapanku ini, aku, ibumu, dan dua adikmu tak pernah sekalipun berpikir seperti itu. Percayalah."

Kushina, Kaguya dan Tenori menatap penuh harap pada Naruto, jujur ini merupakan krisis terbesar dari semua pertanyaan yang mereka perkirakan akan Naruto tanyakan.

"Hm baiklah, aku percaya."

.." Sekarang kita langsung makan saja, aku sudah lapar."

"Ehh. "

Minato, Kushina, Kaguya dan bahkan Tenori, menganga tak percaya. Bagaimana mungkin Naruto menjawab percaya semudah itu, bahkan mereka berpikir jika dia akan marah karena tak mempercayai ucapan Minato.

"Ehem .. Baiklah, ayo kita makan."

~X~

Pagi yang sangat cerah di komplek clan Otsutsuki, di depan sebuah rumah yang paling megah di komplek tersebut, terlhat tiga orang remaja dengan seragam yang sama, sedang berpamitan pada orang tua mereka.

Ya, itu adalah Naruto, Kaguya dan Tenori yang sedang berpamitan pada Minato dan Kushina. Tentu saja karena mereka akan kembali ke sekolah mereka, setelah liburan musim panas mereka berakhir.

Ini adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Otsutsuki Naruto mau untuk pergi ke sekolah sihir.

Sekolah sihir adalah sekolah untuk seseorang belajar sihir, dan hanya ada satu sekolah di setiap kerajaanya.

Konoha Gakuen, adalah sekolah yang akan mereka tempati untuk belajar, sampai liburan mereka selanjutkan.

Konoha Gakuen memang mewajibkan semua muridnya untuk tinggal di asrama yang sudah sekolah siapkan. jadi tidak ada yang bisa keluar kecuali mendapat ijin pihak sekolah.

Selain itu, di dunia ini seperti yang sudah si jelaskan, sihir adalah hal yang wajar, dan juga sihir di bedakan dalam beberapa tingkatan.

Ada 10 tingkatan dalam kemampuan sihir itu sendiri, di mulai dari tingkat Bronze, Silver, Gold, Platinum, Master, Grand Master, Unique, Legendary, God dan terakhir Slayer.

Sementara Naruto, Kaguya, dan Tenori, mereka saat ini sedang berada di dalam sebuah kereta kuda, yang menuju ke arah sekolah mereka.

"Jadi, tempat seperti apa sekolah yang akan kita tuju itu?."

Naruto memulai pembicaraan, membuat Kaguya melepaskan pelukannya pada tangan kakaknya itu.

"Sekolah adalah tempat kita untuk mempelajari sihir, dan Lebih dari 100.000 pelajar belajar di sana."

Kaguya menjelaskan arti sekolah itu apa, dia berpikir bahwa Naruto tidak tau soal itu.

"Hm, lalu apa yang ada di dalamnya. Bukan murid atau apapun yang sudah jelas, tapi hal lain yang ada di dalamnya."

Naruto memandang Kaguya intens, meminta penjelasan rinci untuknya.

"Hah baiklah, aku mengerti apa maksud nii-sama."

.."Konoha Gakuen memiliki lebih dari 100.000 murid di dalamnya, sekitar 30 persen dari seluruh murid, berada pada tingkatan Silver menengah ke atas."

.." 50 persen pada tingkatan Gold, 17 persen pada tingkatan platinum, 2 persen pada tingkatan Master, dan kurang dari 1 persen berada di tingkatan Grand Master."

.." Namun, ada beberapa orang yang bahkan sudah mencapai tingkat Unique, setidaknya saat ini ada 12 orang yang berada pada tingkatan tersebut."

.." Mereka di kenal sebagai 12 dewan elit, dua belas orang yang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa di usia muda mereka."

.." Kemampuan mereka bahkan melebihi guru-guru di sekolah itu sendiri, namun tidak ada yang tau siapa 12 dewan elit itu sebenarnya, kecuali kepala sekolah dan beberapa petinggi lainnya."

.."Jika tujuh di antara mereka berkumpul dan menyetujui suatu hal, bahkan kepala sekolah tak akan bisa berbuat banyak ."

.." Tapi tenang saja, aku akan memastikan tidak ada satupun di antara mereka yang akan mencelakai nii-sama."

Kaguya menjelaskan isi yang ada di Konoha Gakuen, walaupun sebenarnya ia masih menyembunyikan beberpa hal penting lainnya.

Tapi apa maksud ucapannya ' Akan memastikan tidak ada satupun di antara ke 12 dewan elit yang akan mencelakainya'?

"Konoha Gakuen, sepertinya akan menarik.."

TBC.

Assalamualikum.

Apa kabar semuanya?

Ini adalah fic baru indrakun lainnya, terinpirasi dari Fate stay night dan beberapa anime lainnya.

Kalian pasti tau siapa pemilik kekuatan yang seperti Naruto miliki kan, tentu jika kalian udah pernah liat animenya.

Jujur pas akhir season 1, pas si arthuria di ambil alih, sempet kesel dan gk mau nonton season 2 nya. tapi setelah nonton kelanjutannya, ternyata makin seru. eh malah curhat :v

Untuk fic indrakun yang lainnya? akan update, tapi sabar aja ya, hehe.

Sekian aja Ya

Wassalam.. Indrakun