Take Me To The Beginning

Chapter 1

[Matchmaking with IDIOT]

Warning : YAOI, BL, SEMI RATED M, MPREG!

Story : Chanbaek – Other cast SM

{CB}

Pagi ini sedikit sibuk dan ramai di kediaman keluarga Byun. Semua orang mondar-mandir mempersiapkan diri untuk menampilkan yang terbaik. Karena hari ini adalah hari spesial untuk satu-satunya pangeran kecil, yang sebentar lagi akan resmi di persunting oleh pangeran tampan bermarga 'Park'.

"Bersiaplah sayaa….ng" Byun Yoona terkejut ketika membuka pintu kamar putra nya dan mendapati sang mempelai masih menggulung di balik selimut pink.

"Oh, astagaaa! bangun kau anak nakal!" Yoona menarik-narik selimut pink itu dengan sekuat tenaga, tak memperdulikan jika gerakan brutal nya akan merusak tatanan rambut mahakarya hairstylish ternama.

"Mmmmmm…." Menendang kecil selimut nya, dan merenggangkan tangan selebar-lebarnya untuk meraup kembali nyawa setelah tertidur dengan nyenyak semalaman. Sementara Yoona masih tersengal-sengal setelah bergerak-gerak brutal.

"Cepat mandi atau nama mu akan mama coret dari Kartu Keluarga Byun!" Yoona berkacak pinggang.

"Mama akan pergi kemana ? kenapa formal sekali ?"

"Astaga BYUN NAUGHTY BAEKYUUUUNNN!" kesabaran Yoona sudah habis, melihat kelakuan anak nakal nya yang tidak pernah dewasa dan selalu meremehkan segala hal termasuk – Perjodohan kali ini.

"Baiklah, baiklaaahhh. Kenapa pemarah sekali ?" Baekhyun hanya tergolek pasrah saat tangan kirinya di seret Yoona menuju kamar mandi. Kenapa tenaga mama-nya pagi ini sangat kuat ?

"Mandi dan bersiaplah secepat mungkin. Pemberkatan akan dilakukan 30 menit lagi, keluarga besan sudah sampai gereja. Sedang kan lihat dirimu… astaga!" Yoona memijit pelipisnya yang berdenyut-denyut. Mendorong anak ya masuk ke dalam kamar mandi dan membanting pintu emosi.

"na.. na.. na.. na.. ya ya ya I love lotto." Baekhyun bersenandung ringan, malas menanggapi ocehan mama-nya yang entah mengapa justru sangat meyebalkan dengan dandanan formalnya.

"CEPAT SELESAIKAN MANDI MU, BERHENTI MAIN-MAIN BAEK. KAU INGIN MAMA MATI MUDA ?!" Lihat, bahkan di balik kucuran shower teriakan mama-nya masih bisa memekakkan telinga.

{CB}

Sementara itu di sebuah ruangan yang di fungsi kan sebagai ruang ganti di dalam Myeong-dong Cathedral tak jauh berbeda dengan kondisi di rumah keluarga Byun. Seorang wanita mungil, berusia sekitar 48 tahun terlihat panik dan gusar. Sesekali menengok kearah 2 pria yang duduk di sudut ruangan, 2 pria berbeda usia namun memiliki postur sama. Tinggi semampai dengan paras rupawan, yaitu suami dan putra kesayangannya. Dia berjalan mondar-mandir seperti setrika panas. Tangan kanannya menggenggam ponsel beberapa kali mengintip notifikasi, sebagian besar dari teman-teman nya mengirim pesan singkat ucapan selamat, namun bukan itu yang ditunggu. Melainkan kabar dari besannya karena pemberkatan akan dilaksanakan 30 menit lagi.

"Telpon Baekhyun Yeol, sudah sampai mana dia dan keluarga nya ?" akhirnya Boyoung memerintahkan putra nya untuk menghubungi calon suami nya.

"Aku tidak punya kontaknya mi." Jawab Chanyeol santai, masih dengan memainkan game di ponsel nya.

"APA ?/APA ?" Boyoung dan Hyungsik serempak berteriak.

Sementara Chanyeol hampir terjungkal dari tempat duduknya karena mendengar suara nyaring dari kedua orang tuanya itu.

"Aish! Mami dan papi jangan berteriak. Lihat, gameover kan."

"Ka-kalian akan menikah 30 menit lagi. Demi Tuhan! Bahkan kontak nya saja kau tidak ada ?"

"mh-hm" Chanyeol mengangguk polos, serta merta membuat Boyoung dan Hyungsik memijat dramatis kepala mereka secara bersamaan.

{CB}

Satu bulan lalu, 2 sahabat dekat sejak taman kanak-kanak yaitu Boyoung dan Yoona kembali di pertemukan secara kebetulan. Mereka sudah berpisah cukup lama, tepatnya semenjak Boyoung pindah ke Busan. Ya, mereka dulu adalah tetangga. Bermain bersama, berbagi bersama, hingga mengikrarkan diri sebagai sahabat. Karena pada jaman itu alat komunikasi tidak se-umum sekarang, mereka kehilangan kontak satu sama lain. Hingga mereka ingat bahwa saat hari kepindahan Boyoung, Yoona tidak ingin mengucapkan selamat tinggal karena marah. Marah kepada keadaan yang harus memisahkan mereka. Tentu saja saat itu mereka belum benar-benar dewasa di usia 15 tahun, selama 10 tahun bersama tidak bisa di gantikan dengan apapun kecuali 'janji'. Janji untuk terus terikat dan saling mengikat jika kembali bertemu di kemudian hari. Karena tidak ingin kesalahan terjadi untuk kedua kali nya, lebih tepat nya tidak ingin ada perpisahan untuk kedua kali nya mereka menjadikan perjodohan anak-anak mereka sebagai tali pengikat. Tidak peduli dengan setuju/tidak nya Chanyeol dan Baekhyun dengan ide 'konyol' ini – menurut mereka.

"TIDAK/TIDAK!" Jawab Baekhyun dan Chanyeol serempak.

Sedang Yoona dan Boyoung hanya menutup telinga sembari memejamkan mata dengan serangan mendadak itu.

Makan malam di kediaman Byun ini sedikit istimewa, selain jamuan keluarga, juga penyampaian rencana 2 wanita sebaya itu tentang perjodohan anak-anak mereka. Meskipun dengan respon yang buruk, mereka sudah mengantisipasi dengan tidak terpengaruh, atau lebih tepat nya tidak menerima penolakan.

"Sayang nya mami sedang tidak menerima penolaka Yeol" Boyoung berkata anggun masih fokus dengan jamuan makan malamnya.

"Mama juga Baek, kalian itu serasi sekali. Bahkan menjawab 'tidak' pun serempak" Yoona tesenyum geli melihat ekspresi sebal putra nya.

"Papa tidak setuju kan ?" Baekhyun masih mencari pembelaan, berharap Heechul akan berada dipihak nya kali ini meskipun –mustahil.

"Papi menolak kan ?" Begitu pun dengan Chanyeol, masih berharap meskipun sama mustahil nya

Seharus nya bisa di tebak jika Heechul sama takut nya dengan Hyungsik, mereka masuk dalam jajaran suami-suami takut istri. Tapi sebenarnya bukan takut, mereka hanya terlalu sayang, baiklah mungkin antara takut dan sayang –beda tipis.

"KAU—" Baekhyun berkacak pinggang dan menunjuk tepat di hidung Chanyeol.

"Aku tidak mau menikah dengan mu dumbo!"

"Kau fikir aku mau menikah dengan minion seperti mu ?! HAH!" Chanyeol membalas dengan kacakan pinggang yang lebih angkuh sembari menodong-nodongkan garpu di depan mata Baekhyun.

"ARGHHHH!" Chanyeol berteriak dan reflek memegang telinga nya yang di tarik secara sadis oleh Baekhyun. Sedangkan sang tersangka melenggang pergi dengan hetak-hentakkan kaki tanda emosi.

"DASAR MINION SIALAANN!" Chanyeol masih berteriak-teriak kalap karena merasa telinga seksi nya hamper putus.

"DUMBO IDIOOOOTTT!"

Sementara empat orang dewasa di meja makan menyaksikan drama dumbo-minion dengan menahan tawa geli. Yakinlah anggapan mereka hanya sebatas, rumah tangga Chanyeol dan Baekhyun akan sangat menyenangkan di kemudian hari.

{CB}

"Saya bersedia"

"Saya bersedia"

"Whooaaa, cium cium, cium"

"cium, cium, cium"

"yuhuuu, sah, sah, sah"

Jangan tanya asal suara itu dari mana, tentu saja suara riuh itu dari para hadirin yang datang dalam acara pemberkatan.

Setelah pemasangan cincin satu sama lain, mereka berdiri berhadapan masih di atas altar. Baekhyun muak, sungguh muak melihat senyum lebar Chanyeol yang seolah mengejek. Chanyeol pun jangan di tanya, ia sama muak nya dengan acara pernikahan yang bahkan membuat diri nya yang masih normal, harus rela menikahi lelaki meskipun imut tapi sangat menjengkelkan ini.

"Terima saja ciumanku nanti dan jangan menolak, atau kau akan ku teanjangi sekarang." Bisik Chanyeol berbahaya.

"Jika kau berani menyentuhku, aku yang akan menendang mu!" Baekhyun balas berbisik.

"Siapa takut." Baekhyun masih ingat setelah berucap seperti itu Chanyeol sempat memberikan senyum miring yang menyebalkan kemudian secepat kilat menyambar bibir tipis nya.

Tidak, tidak, first kiss nya…..

BUAGHHH!

"PARK DUMBO SIALAN CHANYEOL! Kau pikir aku bercanda saat aku berkata akan menendang mu ?"

Chanyeol masih memegang pangkal pahanya, aset berharganya berdenyut nyeri. Itu bahkan lebih menyakitkan dari pada jatuh dari atas pohon mangga.

"satu sama Chanyeol-ssi, kau telah mengambil first kiss ku, dan aku akan membuat masa depanmu suram!" Baekhyun tersenyum miring, measa menang melihat Chanyeol tersungkur kesakitan.

Lupa jika saat ini ada puluhan pasang mata yang menatap tidak percaya pada kedua mempelai itu. Jika pasangan umum akan mengakhiri pemberkatan dengan romantis, maka ini adalah langka dan cukup menghibur. Setelah nya para tamu tertawa terbahak-bahak, dan menyadarkan Baekhyun bahwa saat ini dia salah tempat. Menengok ke jajaran kursi orang tua nya, seketika Baekhyun menciut karena mendapat tatapan membunuh dari sang mama.

End ?

First story, feel free to review J

Terbuka untuk semua kritik dan saran, kalo banyak yang minat bakal aku lanjut.

Thankseu – salam CBHS