Disclaimer: All cast adalah milik Sang Pencipta, HamzziHwanggu hanya pinjam nama ya. Cerita fiksi belaka, inspirasi datang dari berbagai tempat.
Cast: Trainees Produce 101 Season 2 (inc Wanna One)
WARNING: BAHASA TIDAK BAKU
•
STAIN CH V
•
"Jin sebenernya..."
Jantung Woojin berhenti seketika, was-was nunggu kelanjutan kalimat Hyeongseob. Jangankan kedip, cara nafas aja Woojin lupa. Yang dia tangkep cuma wajah manis Hyeongseob dengan ekspresi yang ga bisa dia baca.
Hyeongseob terlihat berpikir keras. Berulang kali dia ngegigit bibir bawahnya ragu.
"Ngh itu... aku..."
"Kamu kenapa sih serius banget?" pecah Woojin dengan tawanya sambil mengacak lembut rambut hitam Hyeongseob.
Biasanya Hyeongseob bakal cengar-cengir aja diperlakuin kayak gini, tapi kali ini beda. Tangan seputih susunya ke raih tangan tan Woojin, nurunin tangan itu dari kepalannya dan ngegenggam itu erat-erat.
"Maaf..."
"Buat apa?"
"Aku dah ingkarin janji aku ke kamu."
"It's ok Seobie," Woojin tersenyum paksa.
"Ga Woojin. Ini ga baik-baik aja. Kamu harusnya marah sama aku. Aku udah tinggalin kamu di Korea 2 tahun, dan janji bakal pake waktu aku 2 tahun buat mikirin jawaban ke kamu, tapi aku di sana malah pacaran sama orang lain tanpa mikirin perasaan kamu," Hyeongseob menatap mata Woojin dalam-dalam dengan penuh rasa sesal. Terlalu dalam sampai-sampai air matanya keluar.
"I'm fine Seobi, aku udah dapet jawabannya kok."
"Memang aku dah kasih jawaban? Oh btw, kalau kamu baik-baik aja, kejadian semalem ga akan terjadi Jin."
"Kamu ga usah ngomong, aku udah tau. Aku tau aku ga pantes buat jadi pacar kamu Seob. Aku cuma bisa nyakitin kamu, ga kaya Ung yang selalu lindungin kamu."
"Ga gitu Jin..."
"Seob, aku sayang kamu. Dan aku pengen kamu bahagia. Tapi yang ada selama beberapa hari ini aku malah nyakitin kamu terus, jadi aku tarik permintaan aku 2 tahun lalu."
"Woojin..." Air mata Hyeongseob makin deres keluar.
Woojin perlahan narik badan Hyeongseob, nepuk-nepuk ringan punggung sahabatnya.
"Tuh kan, aku bikin kamu nangis mulu..."
Bukan. Bukan ini yang Hyeongseob harap keluar dari mulut Woojin. Bukan ini skenario yang ada di kepalanya selama bebebapa jam terakhir.
Tangan mungil Hyeongseob bales meluk Woojin, meremas kaos hitamnya kuat.
"Tapi hiks Woojin hiks hiks aku hiks cuma sayang Woojin."
Tangan Woojin seketika berhenti nenangin tangis Hyeongseob. Badannya ikutan kaku.
Hyeongseob ngangkat mukanya, ngusap air matanya kasar.
"Aku sayang kamu, lebih dari sahabat. Tapi kamu dah narik permintaan kamu, apa gunanya kamu tahu perasaan aku sekarang," Hyeongseob ngukir senyum pahit di wajah tampannya.
"Kalau aku balikin lagi kamu bakal jawab iya?"
"Itu aku engga tau Jin. Aku takut. Takut persahabatan kita hancur kayak ka Niel sama ka Ong. Kaya aku sama Ung. Kamu tahu kan, aku ga punya siapa-siapa lagi selain ka Seob sama kamu. Aku ga siap sama semua resikonya Jin. Maaf."
"Gapapa. Setidaknya sekarang aku tahu kamu punya perasaan yang sama."
• STAIN •
"Kamu balik duluan aja ke villa."
"Kamu mau kemana?"
"Nggg Aku harus pulang."
"Sekarang? Ngapain?" Woojin ngelirik jam tangannya yang nunjukin jam 7 malem.
"Aku harus balik ke Cina..." Hyeongseob nunjuk mobil yang udah siap di samping vila. Mobil hitam yang sangat ga asing buat Woojin. Itu mobil ka Yoseob.
"Ada masalah lagi?" tanya Woojin sambil nganter sahabatnya ke mobil
Hyeongseob nangguk.
"Balik Korea kapan?"
"Belom tahu,"
"Hai Jin," sapa pemuda di kursi kemudi.
"Hai ka, good luck y."
"Titip villa ya Jin, Seobie kakak culik dulu," celoteh kakaknya Hyeongseob yang super imut sedetik sebelum mobil itu meluncur cepat, ninggalin Woojin dalam kegelapan.
•STAIN•
"Seobie mana ka?" serbu Daehwi liat Woojin masuk villa sendirian.
"Dijemput kakaknya, ada urusan perusahaan. Lah ka Jungjung mana Ki?"
"Balik juga ama Guanlin, katanya ada urusan di Cina."
"Ada apaan ya?" Jaehwan mulai kepo.
• STAIN •
Matahari udah tinggi waktu pemuda-pemuda dengan tampilan super keren kumpul di ruang tengah. Mereka lagi bercanda-canda sebelum pulang. Iya mereka semua. Eh, kecuali Jihoon yang lagi serius nerima telpon di pojokan.
Ga lama Jihoon ngedeket ke kelompoknya dengan muka khawatir dan nyamber kunci mobil Woojin.
"Berangkat sekarang yuk, gue yang bawa mobil lu."
"Apaan sih Hoon, rumah kita jauh, entar lu capek"
"Kita ga pulang kok, udah gw yang bawa."
"Ka Jihoon, Ung ikut ya?" mata Ung merah nahan tangis sambil ngegenggam tangan Jihoon erat.
"Kamu pulang aja."
Yang lain bingung. Jihoon dan Ung ngomong seakan cuma dunia ini cuma ada mereka berdua.
"Gw pulang juga ga bakal tenang ka. Mana gw tenang kalau gw ga tau kabar ka Seob."
PRANG
Seketika semua mata pindah ke Eunki yang lagi terduduk di lantai dengan handphone di sekitar kakinya.
"Eunki, kenapa?" Seungri mendekat, meluk badan itu.
"JUNGJUNG KA! PESAWAT JUNGJUNG KECELAKAAN!"
Semua nengok ke Jihoon minta penjelasan. Jihoon gigit bibirnya sebelum akhirnya buka suara.
"Iya mereka satu pesawat. Gw harus ke rumah sakit sekarang."
"Aku yang bawa mobil!" Jinyong ngerebut kunci di tangan Jihoon cepat, "Sam, lu bawa mobil gw anterin si Daehwi sama Ung balik."
•
STAIN CH V
•
Rurulala readers,
Hamzzi is back! setelah entah berapa bulan ga terupdate karna super syibuk, akhirnya Hamzii bisa update omg! Semoga masih ada yg baca lmao