Warn!

bxb-boyslove

rate: M 18

Soonhoon fanfict-

mohon yg msh suci, polos segera meninggalkan Halaman ini atau kalian akan ternodai

dont be a silent readers pls

--

Ch1

Jihoon terlihat berjalan tidak beraturan saat ingin mengambil segelas air minum yang berada di depannya. Ia merasa dirinya ada yang tidak beres. Padahal hanya mengambil air minum yang berjarak 1 meter didepannya itu, dia hampir menumpahkan gelas yang dipegangnya.

apakah itu karma yang diberikan oleh Soonyoung?

pria berkulit putih itu memikir kan apa yang dikata Soonyoung kemarin.

"jangan Hujan-hujanan, Jihoon sayang. jika kau sakit berarti kau tidak menuruti pesanku,"

Jihoon menepuk dahinya pelan. "seharusnya aku tidak kehujanan dengan Mingyu kemarin. Kenapa aku menuruti keinginan pria bodoh itu untuk tidak memakai payung saat pulang,"

ia berjalan ke kotak obat. merogoh isi kotak itu dan mencari obat demam untuk sakitnya.

Sialnya, Sepertinya obat itu habis. Dan Jihoon tidak sanggup keluar membelinya karena keadaannya sedang lemas dan pusing.

tapi, bukankah jihoon bisa memesan obat ke apotek terdekatlalu menyuruh mereka mengirimkan obat itu ke rumahnya?

jenius Jihoon. otak mu bekerja tidak hanya untuk memukuli orang dengan gitar ternyata.

"Tunggu. kenapa aku sangat bodoh?!" ia mengusap dahinya lagi. ia baru ingat bahwa sebelum Soonyoung ijin pergi ke rumah Mingyu, Soonyoung mengambil handphone nya. Jihoon pun tidak tahu kenapa ia mengambil handphonenya. saat ditanya, Soonyoung menjawab, "karena aku tidak ingin kau asik bermain hp tanpa kehadiranku,"

alasan yang cukup bodoh. sangat bodoh hingga membuat Jihoon berpikir bahwa dirnya yang lebih tua.

tidak ada pilihan lain. ia hanya bisa menunggu dibalik selimut kamar tidurnya. Menggigil kedinginan dan menahan suhu tubuhnya yang mulai menghangat.

Ac sudah dimatikan padahal. namun jihoon tetap saja merasa kedinginan.

"ah..b..berapa jam lagi kau datang, soon..youngh," ucapnya sambil memegangi lehernya yang mulai naik beberapa derajat.

benar-benar tidak nyaman. Udara disini terlalu dingin untuk orang yang sedang mengalami demam.

Jihoon menggigil sambil mendekap tubuhnya yang mulai panas. berharap tak lama kemudian Soonyoung datang. tetapi, itu hanya fantasi belaka. Jihoon menunggu Soonyoung 15 menit dan Soonyoung pun belum datang.

Harapannya sudah hilang. ia pasrah mati kepanasan hanya karena demam yang dirasakannya. cukup tragis untuk nasib seorang jihoon.

"S..sonyoung.. Cepatlah kem..bali,"

Cklek.

Ah.

Pria berambut Pink neon yang diharapkan jihoon itu muncul didepan matanya. memberi sedikit rasa lega untuk Jihoon. pikirannya kemana-mana daritadi. ia butuh pelindung khusus yang bisa mengunci otaknya. soonyoung jawabannya.

"Jihoon. kenapa kau tidak memberitahu ku jika kemarin kau hujan-hujanan dengan Mingyu?" Soonyoung bersadar di pintu yang barusan dibukanya tadi. tatapan nya menusuk tajam mata jihoon yang merah dan sayu. tatapan tajam soonyoung itu lebih kearah Khawatir.

ia khawatir jika kekasihnya jatuh sakit dan tidak bisa beraktivitas sesukanya. dan hal itu terjadi sekarang.

"Mi..an, soonyoung. maaf aku tidak menuruti pesan mu," mata jihoon mulai berkaca-kaca. ia benci demam. sangat benci. dan ini kedua kalinya ia demam di tahun yang sama.

"aigoo. lihat kan? ah, sayangku ini tidak bisa menahan nafsu hujan-hujanan deh,"

"Asal kau tahu saja, aku tidak ingin main Hujan-hujanan. aku kehujanan karena Mingyu menyuruhku tidak memakai payung saat pulang," jihoon mendengus kesal melihat tingkah Soonyoung yang seakan tahu segalanya. tapi jika Soonyoung tidak sok tahu segalanya, berarti ia bukan soonyoung.

"aish. kan tetap saja. aku tidak mau melihat Jihoonku menderita karena demam,"

"tetapi aku juga tidak mau kau menderita karena ulahku saat demam,"lanjutnya.

jihoon mengerutkan dahinya. perkataan yang dilontarkan soonyoung barusan, sedikit membingungkan.

"maksudmu?"

"ah, minum dulu obat ini, sayang. nanti demammu semakin parah," soonyoung menyodorkan 8 butir buah pil yang masih utuh belum dibuka bungkusnya. soonyoung keluar lagi untuk mengambilkan Jihoon nya segelas air untuk minum.

"Dia kira aku terkena demam akut apa. 5 butir saja kan cukup," ia memajukan bibirnya 1cm. ah, Lucunya jihoon milik soonyoung ini.

pintu terbuka kembali. muncullah soonyoung yang membawa 1 gelas air penuh, dan sepertinya.. ada yang berbeda darinya. tapi apa itu? entah kenapa mukanya terlihat lebih ceria dari biasanya. seperti telah merencanakan sesuatu.

"cepatlah minum obatnya,Jihoonie" ia menyodorkan gelas tadi dan duduk disebelahnya.

jihoon mengambil gelas itu dan meminum sesuai petunjuk soonyoung.

soonyoung memiringkan bibirnya.

sepertinya ada yang tidak beres.

"jangan katakan jika obat yang tadi aku minum itu bukan obat panas?" jihoon mulai curiga dengan senyuman 'aneh' yang barusan dimunculkan Soonyoung. dan jihoon tahu, pasti ada yang disembunyikan.

"yah, tentu itu obat panas,"

"lalu kenapa kau tersenyum terus daritadi?"

"hanya saja obat itu efeknya lebih cepat memadamkan demam mu,"

"bohong,"

"kau itu demam sayang. jangan berkata yang aneh-aneh," soonyoung mengelus punggung tangan Jihoon.

ini aneh. tiba-tiba soonyoung bersikap manja pada jihoon. pasti ada sesuatu.

"Benarkah?" tanya jihoon sekali lagi.

"iya ji. hanya saja..," mukanya berubah menjadi seorang soonyoung yang penuh kemenangan.

"hanya apa?" jihoon bersiap untuk mendengar hal yang tidak ingin ia dengar.

"kau akan tahu nanti," senyumnya pada jihoon. jihoon menutupi wajahnya. senyum itu, jantungnya seakan mau meledak sekarang.

"ah!"

jihoon mendesah tiba-tiba. soonyoung mulai melebarkan senyumnya yang disembunyikan daritadi.

"k..kau, memberiku larutan perangsang?!"

senyum nya mulai melebar.

"tidakkah ini menyenangkan? lagipula demam mu akan segera turun," ucapnya sambil tersenyum bahagia hingga matanya membentuk sudut jam 10:10.

liciknya pria sipit ini. hingga membuat jihoon jatuh cinta dalam sekali pandang.

"s..hh soonyoungh," racau jihoon. soonyoung yang mendengar itu melebarkan senyumnya lebih lebar.

permainan dimulai.

"ne?"

"t..tolong lepaskan bajuku. i..ini panas, aku tidak kuat," jihoon menarik-narik ujung sweater yang dipakai nya. mengode agar soonyoung membukakan bajunya.

lee jihoon, karena perbuatanmu tadi Kwon Soonyoung yang ada didepanmu ini mulai merasa hal yang ada dibawahnya menjadi sesak.

udara di kamar sekarang menjadi panas. jihoon yang seperti itu dan soonyoung yang memberi jihoon larutan perangsang membuat udara dikamar jauh lebih panas.

ia mendorong jihoon ke dinding kasurnya. mengecup jihoon dan lidahnya mulai meminta ruang untuk masuk di mulut jihoon.

jihoon menerimanya dengan senang hati, menaikkan lidahnya dan membiarkan lidah kekasihnya itu masuk dan mereka mulai bertukar saliva.

hanya terdengar suara nafas mereka yang menderu cepat. benang-benang saliva mulai berjatuhan karena yang dikecup meminta jeda nafas.

"lihatlah istriku ini, ternyata bisa senafsu ini bahaha," ia mengelus bibir jihoon dengan lembut lalu mencumbunya lebih lama. suara kecupan berkali-kali terdengar di ruangan itu. soonyoung yang memainkan bibir dan lidah jihoon, melakukan hal itu berkali-kali tanpa henti. bahkan 2 menit berlalu pun mereka tetap asik bermain mulut.

"S..soonyoung," jihoon mendorong bahu nya pelan.

"kenapa ji? kau tidak kuat karena lidahku yang seksi ini?" ucapnya dengan sangat percaya diri.

jihoon memajukan bibirnya. "bukan,"

"a..aku mau itu," ucapnya malu-malu.

soonyoung melebarkan matanya tidak percaya. "kau serius ji?" tanya nya masih tidak percaya. tangannya menunjuk sebuah benda yang sudah mulai menonjol diantara kedua paha Soonyoung.

jihoon mengangguk malu.

"oh astaga. aku tidak tahu nafsu mu bisa sampai seperti itu,"

jihoon mulai membungkuk ingin melepas celana soonyoung, namun ia menahannya.

"bukankah lebih enak bermain denganmu dulu, sayang?" ia melintir benda berwarna coklat muda yang ada di dada kekasihnya. jihoon mendesah kecil menerima serangan Soonyoung secara tiba-tiba.

soonyoung melepas sweater jihoon perlahan.

setelah itu ia meninggalkan bekas di leher Jihoon. ia tidak puas hanya menginggalkan jejak di lehernya, lalu ia melanjutkan meninggalkan bekas di dada jihoon.

"ah! soonh..young! i..itu geli," desah nya tidak tahan. saraf-saraf milliknya serasa ingin putus.

perkataan jihoon barusan malah membuat Orang yang ada didepannya itu semakin tertarik untuk melakukannya lagi.

"ngh, ahn.. g..geli" jihoon menggeliat tidak beraturan. kakinya mulai menekuk dan kejantanannya mulai berdiri.

"benarkah?" tanya soonyoung sok tidak percaya.

jihoon menganggukkan kepalanya pelan.

hendak melakukannya lagi, ia terfokus pada kejantanan Jihoon yang sudah tegang total. masih berada di balik kain celananya,namun terlihat kejantanan itu sudah berdiri sempurna.

"oh~ coba lihat siapa yang bangun malam-malam begini," smirk soonyoung mulai mengembang. ia menekan ujung penis jihoon yang masih terhalang oleh kain dan membuat nya menggeliat lebih parah.

ia menekan ujungnya, jarinya berputar-putar diatas nya. Soonyoung gemas melihat kekasihnya mendesah nikmat dan penis milik jihoon yang menarik perhatiannya.

"sayang, aku boleh melepaskan celana ini kan?" matanya berbinar-binar menatap jihoon. jihoon hanya mengangguk pasrah. ia ingin melakukannya bersama soonyoung sejujurnya. ingin bermain hal-hal seperti ini bersama, namun ia tidak bisa karena tidak tahu ucapan apa yang harus dilontarkan ke Soonyoung. dan hari ini ia bisa mengeluarkan nafsunya karena alasan lain, yaitu larutan perangsang. jihoon sudah ingin melakukannya, lalu ditambah obat perangsang yang diberi soonyoung. sempurna bukan?

soonyoung membuka resleting nya dan mendapati sosok Jihoon kecil disana. tanpa basa basi, ia melepas celana itu dengan kasar dan langsung menekan ujungnya. menggosoknya dengan tempo

pelan. tentu rasanya geli, dan itu alasan mengapa soonyoung melakukannya.

"Akh! ahnn..ah!" ia meremas seprei yang ada disampingnya kuat-kuat. rasa ini terlalu nikmat, ia tidak bisa menahannya.

desahannya tidak bisa ditahan. desahan itu menukik tajam telinga soonyoung sehingga membuat soonyoung bersemangat melakukan hal itu.

"jihoonie~"

soonyoung duduk sekarang.

jihoon hanya menatapnya dengan muka merah. soonyoung berdiri dan melepas kancing kemeja nya satu per satu. dada bidangnya dan perut yang mulai membentuk terlihat jelas dimata jihoon. parahnya sekarang ia menurunkan resletingnya pelan dan melepas celana yang dipakainya. hanya tersisa boxer dan tubuh seksi Soonyoung dihadapannya.

berbeda dengan Jihoon yang sudah bertelanjang bulat tidak ditutupi oleh 1 helai kain.

soonyoung mendekatinya dan mengambil alih tangannya. ia meletakkan tangan jihoon tepat diatas kejantanannya yang sudah berdiri tegak.

jihoon menelan ludahnya.

astaga, b..benar-benar besar.

"mau melakukan ini?" ia mengambil telunjuk jihoon dan meletakkannya tepat diatas Penisnya yang tertutupi boxer.

"ya,"

"panggil aku daddy, jihoonie~"

jihoon melebarkan matanya. d..daddy? jihoon tidak akan mau jika disuruh berkata seperti itu. tapi soonyoung menjadikan itu rujukan.

"tidak mau,"

"kau tidak mau mengulum anakku yang besar ini?"

"aku mau. tapi aku tidak mau memanggilmu daddy,"

soonyoung menghela nafas.

"panggil aku daddy untuk malam ini saja. please?" mata Soonyoung berbinar-binar.

"tidak mau!"

--

tbc!

--

first ff nc yeah :") preview nya kumohon krn ini ff pertama aku minta kalian saran yah readers~