[REMAKE] Michiru Heya by Nekota Yonezou

.

.

Casts: Byun Baekhyun, Park Chanyeol

And others.

Genre: Romance, Drama. Rated: M

.

.

Warning: Yaoi, OOC, No Children

Disclaimer: Cerita sepenuhnya milik Nekota Yonezou.

Saya hanya mengganti nama karakter dan beberapa hal lainnya agar sesuai

.

.

Really hope you guys will enjoy this story~

Review, kritik dan saran sangat dinanti.

No bash. If you hate ChanBaek or hate this story then don't read.

Thank you.

.

.

Pls read remaker's note in the end of the story if you don't mind.

.

.


.

.

Chapter 1

-Baekhyun POV-

Beberapa hari yang lalu, kepala asrama memberitahuku bahwa aku harus mengganti teman sekamarku. Aku tidak tahu pasti kenapa. Semua begitu tiba-tiba.

Teman sekamarku yang baru adalah Park Chanyeol. Orang-orang memanggilnya sang Casanova. Ada begitu banyak rumor yang berterbangan di dalam asrama ini tentang dirinya. Ada yang mengatakan bahwa ibunya merupakan pelacur kelas atas dan ayahnya meninggal karena bunuh diri bersama dengan kekasih prianya yang umurnya bahkan belum mencapai dua puluh tahun.

Hari dimana aku pindah adalah hari dimana untuk pertama kalinya aku berbicara dengan seseorang yang menjual dirinya. Ya, Park Chanyeol adalah orang yang seperti itu. Dia menjual dirinya, melayani orang lain di atas ranjang, dan mendapatkan uang atas hal itu. Untuk yang ini bukanlah rumor semata, tetapi kenyataan. Dan itu membuatku benar-benar penasaran akan dirinya.

Dan tanpa sama sekali kurencanakan, bukannya menyapanya ketika kali pertama kami bertemu. Aku malah menanyakan pertanyaan yang sama sekali tidak sopan.

"Apakah kau gay?"

Jikalau dia terkejut mendengar pertanyaanku itu, dia benar-benar tidak menunjukkannya.

"Apabila dibutuhkan," jawabnya sembari tersenyum.

Senyumnya benar-benar tampan. Dan itu membuat kedua pipiku seketika menghangat.

"Maafkan aku. Aku bahkan belum mengucapkan salam terlebih dahulu." Ucapku kikuk.

Senyum itu masih tak hilang dari wajahnya.

"Perkenalkan, namaku Byun Baekhyun," aku menyodorkan tanganku kepadanya. "Orang-orang biasanya memanggilku Baekhyun."

"Senang bertemu denganmu. Aku Chanyeol. Park Chanyeol." Dia menjabat tanganku erat. "Jika kau sudah mendengar rumor tentangku, tidak ada yang perlu dijelaskan tentang hal itu. Dan aku ingin kau meminjamkan kamar ini untukku dua atau tiga kali seminggu selama tiga jam. Aku ingin kau menghabiskan waktumu di luar kamar saat itu."

Aku menatapnya bingung. "Dan apa yang akan kau lakukan saat itu?"

Chanyeol tampak kaget mendengar pertanyaanku. Dia berdeham dan kembali tersenyum. "Aku akan menggunakan tempat ini untuk melayani orang yang sudah membayarku."

Aku terdiam sejenak. Entah kenapa aku merasa kecewa mendengar jawabannya. "Aku membenci kenyataan bahwa akan ada orang yang tidak aku kenal melakukan hubungan seks di dalam kamarku," ucapku mencoba membuat suaraku terdengar tegas.

"Kau tidak perlu khawatir akan hal itu," ucapnya. "Aku tidak akan menggunakan tempat tidurmu dan aku juga akan membuka jendela. Aku berjanji tidak akan membuat masalah."

Aku sadar. Yang membuatku kecewa saat ini adalah melihat dirinya bisa mengatakan semua ini dengan wajah yang begitu santai dan bersahabat. Ini benar-benar membuatku kesal setengah mati.

"Aku akan membayar sewa kamar ini kepadamu nanti." Chanyeol berkata.

Aku mendengus sebal. "Kau pikir aku akan menerima uang itu?"

"Baiklah... Baiklah..." Dia tertawa kecil. "Jika hal ini benar-benar mengganggumu maka kau bisa mendonasikan uangnya kepada orang yang membutuhkan. Atau jika kau tetap seperti ini, aku akan pindah dari kamar ini."

Dia menundukkan kepalanya dan wajahnya terlihat sedih.

Aku menghela napas panjang. Entah kenapa dia malah membuatku merasa bersalah.

"Baiklah!" Seruku kemudian. "Kita coba lihat dulu apa yang akan terjadi dalam dua minggu ini."

"Benarkah? Ini benar-benar bagus."

Aku bisa melihat senyum tampan itu kembali muncul di wajahnya. Astaga, kenapa aku malah mengizinkannya. Tetapi entah kenapa melihat wajah sedihnya tadi membuatku lemah. Dan mulai sekarang, sepertinya aku harus membiasakan diri akan dirinya dan kebiasaannya ini. Kau harus kuat, Byun Baekhyun.

.

.


.

.

"Selamat pagi, Baekhyun!" Jaehwan, sahabatku menyapaku ketika aku baru saja melahap sarapanku di ruang makan pagi ini.

"Pagi."

"Bagaimana keadaanmu dengan teman sekamarmu yang baru?" Tanyanya.

"Uhm...? Biasa saja," jawabku.

Dia belum membawa kliennya selama beberapa hari ini. Jadi semua masih baik-baik saja.

"Tetapi, dia si casanova terkenal itu kan?" Jaehwan berkata sembari memotong-motong sandwich di atas piringnya. "Apakah kau tidak khawatir kalau suatu saat nanti dia ingin berhubungan seks denganmu?"

Aku terpaku. Sendok dari tanganku seketika terjatuh. Sial, aku melupakan kemungkinan yang satu itu. Jaehwan menyeringai kearahku dan saat ini aku benar-benar ingin memukul wajahnya. Sialan benar dia. Sepertinya dia menikmati ini semua.

.

.


.

.

"Hei, Baekhyun!"

Suara Chanyeol membuatku yang sedang melamun seketika terkejut. Tanpa kusadari tubuhku mulai gemetar. Sial, kenapa aku jadi penakut seperti ini? Tetapi memang menakutkan membayangkan Chanyeol tiba-tiba memaksaku untuk berhubungan seks dengannya. Aku ini masih perawan, dan dia itu laki-laki.

"Apa?" seruku.

Chanyeol menatapku bingung dengan kedua mata coklatnya. Aku baru sadar kalau dia memiliki sepasang mata yang indah. Pipiku tiba-tiba terasa menghangat. Sialan, ada apa denganku? Aku mengalihkan pandanganku darinya dengan cepat.

"Ada apa denganmu?" tanyanya sembari meletakkan satu tangannya di bahuku.

Aku semakin gemetar. "Tidak apa-apa," jawabku.

Dia tersenyum dan perlahan mendekat kearahku. "Tapi kau gemetar," ucapnya. Aku bisa merasakan napasnya di leherku dan wajahku semakin terasa panas. Keringat dingin mulai keluar dari kulitku.

Aku bisa merasakan dia tengah menatapku seksama saat ini. Dari sudut mataku bisa kulihat dia menyeringai.

Tidak mungkin. Bayangan dirinya yang memperkosaku tiba-tiba berputar di dalam kepalaku dan perutku terasa mengencang karena itu. Aku benar-benar ingin lari, tetapi entah kenapa aku hanya bisa terpaku disini.

"Aku tidak akan melakukan apa-apa padamu, jadi kau tidak perlu khawatir, okay?" ucapnya kemudian. Aku menoleh pelan dan dapat kulihat dia menjauhkan kepalanya dariku sambil tersenyum lembut.

Astaga, dia mengetahui apa yang sedang aku pikirkan. Ini benar-benar memalukan. Aku bisa merasakan panas di wajahku. Aku yakin wajahku kini pasti sudah semerah tomat. Kali ini aku benar-benar ingin lari, bukan karena takut, tetapi karena luar biasa malu.

"Bagaimana kau membuktikannya?!" seruku kemudian.

"Aku sudah memutuskan sejak lama kalau aku tidak akan tidur dengan teman sekamarku. Bahkan jika mereka yang memintaku, karena semuanya akan menjadi rumit." Chanyeol berkata. "Selain itu, klienku itu pencemburu dan itu akan menjadi masalah lain."

Jantungku berdebar kencang.

"Kau bisa tidur denganku jika kau sudah tidak menjadi teman sekamarku lagi, dan kau harus membayarku," ucapnya kemudian. Senyum main-main terpatri di wajahnya.

Aku mendengus. Itu tidak akan pernah terjadi.

"Karena itu semuanya akan baik-baik saja." Chanyeol berkata lagi.

Dia kemudian melangkah menjauh menuju kearah tempat tidurnya sambil bersiul.

Aku menghela napas panjang. Baiklah, aku lega sekarang. Aku tidak terlalu percaya dengan ucapannya karena dia mengucapkannya dengan nada main-main, tetapi setidaknya aku bisa meyakinkan diriku bahwa tubuhku akan aman untuk saat ini.

"Ah iya," sesuatu tiba-tiba melintas di kepalaku. "Hei, Chanyeol!"

Dia menoleh.

"Walaupun tiba-tiba suatu hari nanti kau menyukaiku, kau tetap tidak akan mencoba tidur denganku?" tanyaku. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku menanyakan hal ini.

Dia terdiam sejenak, namun sedetik kemudian dia tersenyum lembut. "Kau benar-benar memiliki kepercayaan diri yang tinggi, Baekhyun" ucapnya.

Baiklah, aku yakin wajahku kini kembali memerah. Aku benar-benar menyesali pertanyaan yang keluar dari mulutku itu sekarang. Dasar mulut sialan.

Dan Chanyeol juga sialan. Aku sudah mempermalukan diriku berkali-kali di hadapannya hari ini. Benar-benar menyebalkan. Semua ini karena dirinya.

.

.


.

.

"Hei Baekhyun!"

Chanyeol tiba-tiba saja muncul di atas kepalaku ketika aku tengah berbaring, bersantai di tempat tidurku malam ini.

"Hmm?"

"Maaf karena ini tiba-tiba, tetapi bisakah kau meminjamkan kamar ini kepadaku sekarang?" tanyanya.

"Kamar?" aku mengangkat tubuhku dan melemparkan komik yang kubaca sembarangan.

Ah iya. Dia harus bekerja. Baiklah, sepertinya inilah saatnya. Tiba-tiba aku merasa malu membayangkan apa yang akan ia lakukan di kamar ini.

"Baiklah, aku akan pergi," ucapku sembari bergegas berdiri dan bersiap untuk keluar dari kamar ini.

"Maaf, aku akan mengurus semuanya. Jangan khawatir," ucapnya tersenyum.

Aku menganggukkan kepalaku, mengambil beberapa barangku dan melangkah menuju pintu. "Aku akan kembali dalam tiga jam," ucapku.

Dia mengangguk.

Aku bergerak keluar dari dalam kamar. Dan mataku menangkap seorang laki-laki yang begitu cantik berdiri di luar pintu. Dia menundukkan kepalanya dengan kedua pipi yang memerah. Kedua tangannya saling menggenggam dan dia terlihat gugup.

Aku terkejut ketika tiba-tiba dia melangkah melewatiku dan memeluk Chanyeol yang berdiri di balik pintu. Dia terus meminta Chanyeol agar segera membawanya masuk ke dalam kamar. Chanyeol menghela napas panjang dan menatapku dengan kedua mata coklatnya lembut.

"Maafkan aku, Baek." Chanyeol berbisik.

Aku terdiam sejenak setelah Chanyeol membawa laki-laki itu masuk dan menutup pintu perlahan. Astaga, dia benar-benar menjual dirinya. Aku menggelengkan kepalaku kemudian melangkah pergi.

Aku tahu dia begitu sejak awal, tetapi tetap saja aneh terasa ketika melihat seseorang terutama teman sekamarmu meminta izin untuk berhubungan seks di kamar kalian. Otakku tiba-tiba saja dipenuhi bayangan apa yang akan dilakukan Chanyeol dengan laki-laki tadi dan aku bisa merasakan pipiku menghangat. Sial, Chanyeol selalu membuatku berpikiran yang tidak-tidak akhir-akhir ini.

"Baekhyun!"

Aku melompat kaget ketika wajah Jaehwan tiba-tiba saja muncul di hadapanku.

"Kau tidak di kamar?" Tanyanya. "Itu berarti si casanova sedang bekerja?"

"Bisa-bisanya kau mengatakan hal itu dengan begitu keras," bisikku sambil menolehkan kepalaku kesana kemari. Aku menghela napas ketika tahu bahwa aku hanya berdua saja dengan Jaehwan di koridor ini.

"Kau berkata seperti itu, tetapi aku tahu kau sedang membayangkan apa yang sedang mereka lakukan saat ini." Jaehwan mencubit kedua pipiku gemas. Dan aku yakin wajahku benar-benar merah sekarang. "Kau si mesum kecil," tambahnya.

"Diam!" Aku melepaskan jarinya dari kedua pipiku.

"Beritahu aku apa posisinya?" Bisik Jaehwan kemudian.

Aku terdiam. Apa maksudnya?

"Aku rasa dia bisa jadi keduanya," ucap Jaehwan. "Dia bisa menjadi top dan juga bottom. Kau tahu, dia profesional. Jadi pasti dia bisa menjadi keduanya."

Sialan. Tiba-tiba saja bayangan Chanyeol sedang berada di atas tubuh laki-laki tadi muncul di kepalaku. Dia mendominasi. Dan kemudian bayangan itu berganti menjadi bayangan ketika dia berada di bawah laki-laki tadi. Wajahnya yang memerah.

Dan tiba-tiba saja aku bertanya-tanya. Jika suatu hari nanti dia tidur denganku, siapa yang akan menjadi bagian atas dan bagian bawah? Astaga, apa-apaan? Apa barusan aku mengatakan kalau suatu hari nanti dia tidur denganku? Otakku sudah benar-benar kacau sekarang. Ini semua karena Park Chanyeol. Dan ini juga karena lelaki di hadapanku yang sialnya adalah sahabatku ini.

"Jaehwan, kau benar-benar sialan!" Teriakku menjambak rambut Jaehwan frustasi.

.

.

To be continued...

.

.


Another remake story~

Kali ini aku meremake salah satu manga favoritku. Aku sendiri udah lama banget kepengen meremake manga ini jadi fanfic dengan otp ku sebagai karakter utamanya.

Awalnya aku kepengen ngejadiin HunHan sebagai karakter utamanya, tetapi karena fanfic remakeku yang sebelumnya sudah HunHan, jadi aku memutuskan untuk menggunakan ChanBaek.

Dan mangaka dari manga ini adalah Nekota Yonezou. Kalau kalian suka baca manga yaoi kalian pasti tau dia karena dia cukup terkenal di dunia manga yaoi, terutama karena manga-manga dia emang bagus-bagus semua. Dan isi ceritanya juga gak cuma seks, kayak kebanyakan manga yaoi lainnya. Mungkin kalian bisa cek manga-manganya nanti. Recommended banget deh pokoknya.

Hope you guys enjoy this story as much as I do yaa~

Maaf kalau bahasanya ada yang aneh. Kritik dan saran selalu aku terima, jadi jangan sungkan meninggalkan review.

Dan aku bakalan fast update, so don't worry~

See you soon in chapter 2 guys!