A/N: Chara yang dalam fanfic ini adalah milik pembuatnya,saya hanya meminjamnya saja. fanfic ini terinspirasi dari fanfic "Rias punya Anak" serta saya meminta izin atas idenya,author.
Warning: Typo,OOC,basing chara,DLL.
Rated: M
Summary: Uzumaki Naruto kembali hidup pada sebuah dunia baru yang penuh akan misterius, hidup menjadi seorang anak Rias Gremory selaku sang Ibu baru di dunia ini.
He Is My Son
Chapter 1...
Malam Hari di kamar pribadi Rias gremory..
Malam ini entah kenapa suasana menjadi begitu dingin bagi Rias yang sedang tidur terlelap di kamarnya, bahkan dirinya terpaksa harus menarik selimut menutupi tubuhnya yang hanya menggunakan pakaian dalam saja... Kebiasaan buruk Rias jika tidur.
Rias sendiri terlihat gelisah dalam selimutnya saat tertidur, bermungkin sedang bermimpi buruk yang tiba-tiba saja suasana kamar Rias menjadi sedikit Horor dengan terjangan angin yang kuat membuat jendela kamar Rias terbuka dan tirainya juga terangkat karena terjangan angin yang memperlihat bulan purnama seperti sangat dekat, beberapa saat kemudian di samping Rias terlihat bocah atau batita yang berusia 1 tahun yang tertidur dengan pulas dengan piayama rubah membungkus tubuhnya serta Rias yang memeluknya dalam keadaan tertidur seperti tidak menyadari apa yang dia peluk sekarang.
' Naruto.. sekarang kau bisa menjalankan kehidupan baru dengan tenang, hingga saatnya kita bertemu dan memperlihatkan ingatan masa lalu mu. Aku akan tetap menjaga mu walau aku akan tertidur sampai waktu kita bertemu lagi naruto... '
Gumam seekor rubah berekor sembilan berwarna orange yang dalam posisi tertidur kemudian mata merah mulai tertutup bersamaan pintu jeruji mengurung rubah itu dan keadaan yang menjadi gelap gulita.
Pagi Hari di kamar Pribadi Rias gremory..
Rias Pov...
Kenapa mimpi ku sangat aneh?... tiba tiba saja aku mendapatkan seorang anak? apa ini pertanda jika aku setelah menikah dengan Raiser langsung mendapatkan anak? ho.. ho.. ho.. tidak tidak, aku masih banyak cita cita yang harus aku raih dan usia ku baru saja menginjak 17 tahun, tapi... tunggu dulu,kenapa seperti ada yang sedang mengisap payudara aku?... dan kepala siapa ini? d..dan tubuh.. kecill?... jangan jangan... tuyul!
Pov end and Normal Pov..
Rias langsung saja membuka kedua matanya dan melihat siapa yang sedang menghisap payudara dia akui jika hisapan ini sangat lembut yang ternyata adalah seorang batitah dengan surai kuning jabrik dengan tiga guratan di kedua pipi tembemnya dan memakai piayama berbentuk seekor rubah. Otak Rias sedikit lama memproses kejadian yang sedang terjadi saat ini hingga sang batitah melepas hisapan pada payudaranya dan kemudian tertidur terlentang.
"ehhhhhhhhh!? kenapa ada batitah di kasur ku!?... terlebih dia baru saja menyusu dengan ku!?... " Teriak Rias yang otaknya baru saja selesai memproses semua kejadian barusan dan membuat Batitah Barusan menangis cukup kencang yang membuat Rias gelagapan sendiri karena tangisan batitah ini sangat memekakan telinga.
Rias langsung menggendong batitah tersebut berusaha menidurkan kembali dan hal itu berhasil dengan tangisan batitah yang berhenti dan deruh nafas yang tertatur terdengar, Rias menghela nafas secara pelan karena berhasil menidurkan batitah ini untung saja dirinya dulu sering menidurkan keponakan jadi Rias sudah sedikit terbiasa.
' Naruto ' batin Rias secara tak sengaja membaca nama yang tertara di piyama tersebut, Rias menaruh Naruto kembali ke kasur dengan begitu lembut karena takut Naruto kembali bangun.
" Aku harap ini hanya mimpi dan setelah aku bertemu dengan anggota ku, batitah itu hilang di telan bumi " Gumam Rias sembari mengenakan pakaian miliknya dan kemudian berjalan keluar dari kamar tidur menujuh ke ruang tengah klub untuk menunggu kedatangan para anggota paragenya, tidak lupa menutup pintu kamar.
Rias berjalan Turun dari kamar yang berada di lantai dua dengan wajah kusut, saat dirinya tiba di bawah Rias sudah melihat seluruh anggota paragenya sudah tiba di sana, terlebih Isse yang memandang tubuhnya dengan mesum dan mimisan.
" Ada apa kau memanggil kami semua,Rias? bukannya kata mu hari ini kegiatan klub di liburkan? " Tanya Akeno sedikit ke bingungan saat Rias mengabari dirinya melalui sihir komunikasi beberapa menit yang lalu, Rias sempat mengabari kepada Akeno agar segera datang ke ruang klub bersama yang lainnya, bahkan Akeno bertambah bingung saat melihat wajah lesuh dan berantakan Rias.
" Mungkin kalian semua tidak percaya dengan apa aku katakan... ada yang menghisap payudara ku sedari tadi malam " Kata Rias yang lesuh dan hal itu membuat semua orang terkejut kemudian melihat ke arah Isse.
" jika kalian berpikir itu aku, maka kalian salah besar!! bahkan aku ingin menyentuh payudara bhouco sudah di tamparnya dengan kuat.. apa lagi menghisapnya? yang ada aku sudah tidak ada di dunia ini " Ucap Isse dengan lancarnya yang membuat semus iblis di sana menganga.
" Benar kata isse. Yang menghis- Mommy? " Perkataan Rias yang terpotong saat seorang batitah laki laki memanggilnya dari lantai dua, Rias yang melihat batitah itu sudah berada di luar kamar yang membuat Rias terkejut.
'tunggu dulu, bagaimana bisa Naruto turun dari tempat tidurku yang tinggi itu dan bagaimana bisa juga dia keluar?! ' Batin Rias yang menjerit kebingungan.
Sontak membuat semua yang berada di sana mengalihkan penglihatan mereka ke arah batitah itu bahkan mereka tiba tiba saja menjadi panik saat batitah itu berjalan ke arah tangga, tapi untung saja Kiba langsung sigap merai Naruto dengan kecepatan seorang knight jika saja kiba tidak menolong Naruto mungkin Naruto sudah jatuh dari tangga dan tewas (?).
" Rias... Jangan bilang selama ini kau sudah memiliki anak dan menyembunyikannya dari kami semua " Tuduh Akeno kepada Rias setelah Kiba berhasil menangkap Naruto tadi dan Rias sendiri masih memasang ekspresi wajah panik karena melihat Naruto hampir jatuh barusan.
" Terlebih, anak boucho sangat lucu... lihat di pipinya saja ada guratan seperti kucing " Ucap Koneko dengan mata berseri seri yang melihat Naruto duduk di lantai setelah Kiba menurunkannya dan melihat sekeliling dengan mata berkaca kaca.
" Aku belum melahirkan terlebih memiliki anak... aku tidak tau kenapa anak ini berada di kamar ku bahkan sampai menyusu dengan ku !! " Ujar Rias dengan menggunakan nada cukup sengit kepada Akeno terlebih Naruto yang melihat Rias yang sedang marah tiba tiba saja menangis dengan sangat kencang.
" Tapi, Rias anak ini memanggil mu dengan sebutan mommy... cup cup, jangan menangis okey? anak ganteng nggak boleh nangis " Balas Akeno yang dengan sigap menggendong Naruto dan menenangkannya walau Naruto terus menangis.
" ... " Rias sendiri terdiam dan melihat ke arah Naruto yang terus menangis dan memanggil dirinya,dari dalam hati Rias sekarang sangat merasa bersalah apa lagi yang melihat Naruto menangis dengan kencang dan terus membrontak di dalam gendongan Akeno yang sedikit kualahan dalam menenangkan Naruto yang terbilang bertebuh gemuk ini.
Srakk...
Rias berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Naruto yang sedang di gendong oleh Akeno. Kiba,Isse,dan Koneko yang melihat tindakan Rias barusan sedikit kebingungan sebelum...
" Jagoan Mommy, jangan menangis terus neh " Ucap Rias dengan lembut dan mengambil Naruto dari gendongan Akeno kemudian menggendong Naruto dan mengusap punggu Naruto dengan lembut.
Akeno yang melihat hal itu sedikit bingung dan terkejut atas sikap Rias yang awalnya menolak menjadi tidak menolak lagi, untuk Rias sendiri entah kenapa bisa dirinya bisa melakukan hal seperti ini bahkan sudah terbiasa bagi Rias sendiri.
" Akeno-senpai? " Tanya Koneko yang melihat Rias sedang menenangkan Naruto dan berjalan ke arah jendela dan sesekali mencium wajah Naruto dengan lembut.
" Aku tidak tau, koneko-chan " Saut Akeno yang memandang ke arah Rias dengan senyum tulus melihat Rias mengakat Naruto dan hal itu membuat Naruto terkikik geli sendiri.
" Akeno, temani aku berbelanja perlangkapan Naruto sejam lagi. Oh ya kalian boleh juga ikut kalo mau " Kata Rias yang menggendong Naruto menuju ke kamarnya.
" Anooo,boucho... aku dan kiba akan mengerjakan Pr, jadi kami tidak bisa ikut. Ma'af ya boucho " kata Isse sebelum Rias masuk ke dalam kamarnya dan hanya mendapatkan anggukan saja yang kemudian Rias masuk ke dalam kamar untuk bersiap siap berpergian bersama Akeno dan Koneko dalam membeli perlengkapan Naruto.
" hmm... Akeno,bisa membantu mengurus Naru? aku sedikit kerepotan di sini ehehehe " Ucap Rias yang kepala nyembul dari balik pintu dan membuat Akeno terkiki geli dan Koneko yang tersenyum tipis.
" ha'i ha'i " Kata Akeno yang berjalan ke kamar Rias di ikuti oleh Koneko di belakangnya.
Uchiha Mansions...
Sasuke Pov...
Kenapa Aku bisa berada di dunia yang aneh ini? terlebih kedua orang tua ku dan Baka aniki bisa berada di dunia ini juga? ck... seharusnya aku mencari keberadaan kepala duren sialan itu yang tiba tiba saja menghilang setelah mengalahkan Ku... memikirkan semua ini membuat ku sangat pusing, dari menghilangnya kepala duren sialan itu, terdampar di dunia ini dan ingatan dunia shinobi masih melekat pada ku dan kedua orang tua ku beserta baka-aniki..
Pov end-Normal Pov..
" Sasuke, bukannya hari ini kau ada jadwal kuliah pagi? " Tanya Itachi kepada Sasuke yang bermalasan di sofa ruang televisi.
" Tidak ada, tapi bisa kah kalian menjelaskan semua ini pada ku? bagaimana kalian bisa hidup di dunia ini dan kenapa fisik ku sama seperti dunia shinobi " Kata Sasuke dengan sedikit frustasi sembari mengangkat tangan kanannya saja dan melihat ke arah lengan kirinya yang tidak ada.
" Bukannya kami sudah menceritakannya pada mu, kemarin? " Saut sang ayah Fugaku uchiha yang sudah berpakaian lengkap khas kantoran.
" Aku tau, tapi bisa lebih mendetail? Aku merasa sangat aneh terutama dengan Mata Sharinnegan di kedua mata ku ini dan cakra kalian semua juga " Kata Sasuke dengan Mata dewa yang aktif menatap ke arah Ayah dan Kakaknya.
" Nanti kau tau sendiri, baka-outotu " Ucap Itachi yang berdiri dari duduknya dan berjalan keluar tapi sebelum itu masih sempat mencium pipi sang ibu.
"Bu, kami berangkat " Kata Itachi yang berpamitan dengan sang Ibu yang mengantar suaminya dan anak tertua sampai ke depan Pintu.
" Nah, Sasuke karena kau tidak kuliah hari ini maka temani ibu pergi berbelanja dan cepat bersiap sekarang " Kata Mikoto sembari berjalan berlalu dan tidak lupa mengusap kepala Sasuke sebentar.
" haaaaa... siapa pun tolong jelaskan semua ini pada ku.. " Desah Sasuke yang bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya untuk bersiap.
Pusat perbelajaan Kota Kouh.
"Mommy... cadayyy" Tunjuk Naruto dari troli belajaan ke arah Rak makanan Manis.
" Tidak, tidak, tidak... tunggu dulu,dari mana kau bisa mengatakan candy? " Tanya Rias yang baru menyadari jika Naruto mengatakan candy walau masih berantakan,Naruto sendiri hanya memangandang Rias dengan polos.
" Rias, Aku dan Koneko ke Rak sayuran dulu. Nanti kita bertemu di meja kasir oke " Ucap Akeno kepada Rias kemudian berjalan menuju ke arah rak sayuran bersama Koneko di sampingnya.
" baiklah... Kita lanjutkan belanja makanan Naru dan Popok oke " Ucap Rias yang mencubit hidung Naruto dengan gemas.
" Nalu nalu nalu " Ya Naruto hanya membalas dengan panggilan namanya walau terdengar cadel yang membuat Rias terkekeh bahkan orang orang di sekitarnya ikut terkekeh atas kelakuan Naruto dan tidak luput kagum yang melihat interaksi ibu dan anak yang berbeda warna surai.
" Sasuke tolong kau pergi ke Rak makanan dan ambil beberapa jenis makanan kecil ya, Stock di Rumah sudah habis " Ucap Mikoto kepada Sasuke yang berdiri di belakang dengan wajah stoic andalan uchiha.
" Hn " dan Keluarlah kalimat legenda para uchiha yang membuat Mikoto dengan suka cita menatap tajam ke arah anak bungsunya tetapi orangnya sudah menghilang terlebih dulu.
" tunggu dulu... cakra ini... Kuning sialan " Gumam Sasuke yang mempercepat gerakannya dan mengarah asal cakra milik Saudaranya itu atau sahabat kuning bodohnya.
" mommy mommy " tiba tiba saja Sasuke menghentikan gerakannya yang hanya beberapa langkah dari Naruto. Otak jenius milik Sasuke sedikit reload melihat kejadian di depan matanya setelah agak lama akhirnya Sasuke menyadari sesuatu.
" KENAPA KAU MENJADI SEORANG ANAK KECIL,DOBEEEE!?" Teriak Sasuke yang merebut Naruto dari gendongan Rias dan mengangkatnya.
Bersambung...
Saya revisi, agar lebih enak di baca.