Selama di ruang latihan, Jungkook hanya uring-uringan tak jelas di lantai beralaskan karpet berbulu. di sebelah ada ponsel yang sedari tadi dilirik. Entah sudah berapa lama menunggu ponselnya menunjukan notifikasi pesan dari Mingyu.

Setelah mengirim pesan tadi, Jungkook sama sekali tak menerima balasan dari sang adik kelas.

Apa anak itu tak mengecek ponselnya? Apa ponselnya dalam mode silent?

Omong-omong, Jungkook tak seorang diri disana. Ada Jeon Wonwoo yang tengah berlatih dan tak lama terdengar suara radio dimatikan. Wonwoo menghampiri Jungkook yang masih diam di tempat seraya menatap kosong ponselnya.

"Lebih baik kau ke perpustakaan saja sana daripada harus disini. Siapa tahu dia juga belum selesai menyusun bukunya"

Jungkook mendongak, baru sadar Wonwoo sudah berdiri di depan.

"Kalau ternyata sudah selesai?"

Wonwoo tercenung. Tak lama memutar bola mata malas. "Ya kau ke kelas saja. kau tahu tidak? semenjak kau ikut OSIS dan juga ekskul ini, kau jarang masuk kelas, Jeon"

Jungkook bungkam.

Kalau dipikir lagi, dirinya memang jadi jarang berada di kelas. kalau istirahat pun makan siang hanya sebentar dan tak kembali ke kelas setelahnya. Pasti langsung berhambur menuju ruang latihan.

Ya kalau tidak, ke ruang OSIS ataupun perpustakaan.

Akhirnya tak lama Jungkook bangun dari acara uring-uringannya dan berjalan menuju pintu. Memakai sepatu dan berbalik.

"Kuharap anak itu belum selesai"

Lalu meninggalkan ruang latihan. Wonwoo hanya menghela napas menatap punggung Jungkook yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Sebelum benar-benar memasuki perpustakaan, entah perasaan tak enak datang darimana mendadak menyergap. Diam sebentar di depan pintu, menatap ke dalam yang isinya hanya rak-rak buku yang menjulang dan juga beberapa anak yang memenuhi meja baca. Tapi Jungkook mencoba untuk tetap masukㅡmenuju rak paling pojok.

Siapa tahu Mingyu tidak membalas pesan karena sibuk menyusun buku yang masih banyak.

Jungkook berbelok di rak buku Sejarah dan mendadak mata bulatnya melebar melihat siapa yang tengah menyusun buku di rak paling atas.

Lelaki manis itu mulai gelagapan. Bingung bercampur tak tahu harus apa melihat Taehyung tiba-tiba disana menyusun buku.

Tunggu. Tapi dimana Mingyu?

Mengabaikan pertanyaan yang terus berputar di kepala, kakinya mulai berbalik untuk meninggalkan perpustakaan secepatnya. Tapi sepertinya terlambat. Taehyung sudah menyadari kedatangannya. Mendengar Taehyung memanggil, Jungkook berhenti dan berbalik. Melihat senyuman Taehyung yang terlihat senang melihatnya membuat pipi terasa panas.

Oh, ayolah. Jangan sekarang.

"Aku sudah menduga kau akan kembali. Darimana saja kau?" tanya Taehyung lembut. Masih dengan senyum yang membuat Jungkook memalingkan wajah tanpa sadar.

"Sedang apa kau disini?"

Taehyung mengernyit. Bukannya menjawab, melainkan pertanyaan lain yang didapat. Terdengar datar danㅡsedikit terasa menusuk telinga. Tak sadar air muka berubah masam. Dingin seperti biasa. Dan Jungkook mulai khawatir melihatnya.

"Akuㅡ"

"Dimana Mingyu?"

"Apa?"

Mendadak hatinya mencelos mendengar pertanyaan Jungkook. Bukan, melainkan nama itu. nama orang yang membuatnya berada disini. Menggantikannya menyusun buku yang masih banyak. Sialan. Bahkan dua temannya sudah meninggalkannya ke kelas duluan.

"Hei, kau tidak ingin tahu kenapa aku disini? Menggantikan tugas Mingㅡ"

"Dimana Mingyu, Kim Taehyung" potong Jungkook tegas.

Entah-entah ia tak ingin terlalu lama berada disini. Bersama lelaki yang sudah membuat jarak berapa lama. rasa-rasanya ingin cepat meninggalkan perpustakaan. Sungguh. Tak kuat menahan detakan jantung dan juga keringat dingin yang tak terkontrol. Menyusahkan!

Terdengar helaan napas berat setelahnya. Dan itu membuat Jungkook semakin jengah.

"Mingyu kembali ke kelas. puas?!" seru Taehyung tertahan. Nyaris membuat Jungkook terkejut karena baru kali pertamanya ia dibentak seperti ini. bahkan tatapan nyalang lelaki di depan nampak jelas. napasnya memburu dan ia tahu Taehyung tengah berperang untuk mencoba menahan kesal dengannya.

Jungkook hanya bisa menggigit bibir dan tanpa permisi beranjak meninggalkan Taehyung.

"Yah, Jungkook-ah! Kau mau kemana?!"

Mencoba mengejar, tapi saat tatapan sempat beradu dengan penjaga Parkㅡlangsung menciut. Dibalik kacamatanya, Taehyung dapat melihat tatapan mengerikan yang ditunjukan.

"Sudah selesai, Kim Taehyung?"

"Sebentar lagi" jawab Taehyung seadanya.

Sebelum kembali ke rak buku, ia melirik sebentar Jungkook yang sudah menghilang di balik pintu perpustakaan. Dan itu membuatnya hanya bisa menghela napasㅡmenahan rasa sakit hati.

Lagi-lagi, ditinggalkan begitu saja oleh Jungkook seperti ini.

Jungkook buru-buru membereskan semua barang yang berserakan di mejanya.

Sepulang sekolah, pemuda itu sudah berjanji untuk menemui Mingyu di perpustakaan kota yang tak jauh dari sekolah.

Entah kenapa saat Mingyu meminta untuk mengajari tugasnya membuat Jungkook bersemangat. Karena dengan begini, ia tak bisa terus-terusan uring-uringan di beranda kamar. Dan juga bisa pulang lebih awal dari Taehyung. Tentu saja.

Dengan langkah cepat menuruni tangga dan melewati lapangan basket menuju gerbang sekolah. Tahu ada Taehyung yang tengah latihan basket disana. Namun tak ada niat untuk sekedar melirik ke arah lapangan basket.

Tapi siapa yang tahu begitu baru setengah jalan melewati lapangan basket, tiba-tiba ada sesuatu yang menghantamnya. Cukup keras sampai jatuh karena terkejut. Rasa sakit bukan main langsung menyerang kepala belakang.

Jungkook mengerang kesakitan.

"Jungkook-ah! Kau tak apa? Astaga, maafkan aku. Jungkook-ah!"

Saat itu, Jungkook hanya bisa mendengar suara samar Taehyung yang terus memanggil. Kepala terasa sakit luar biasa. Penglihatan pun mulai mengabur dan tak lama semuanya menjadi gelap.

Di ruang UKS, Taehyung hanya mondar-mandir menunggu Jungkook yang masih terbaring di ranjang UKS. Sesekali menatap Jungkook khawatir. Di nakas sudah ada minyak angin dan air putih yang baru dibawakan oleh penjaga UKS.

Awalnya, penjaga Bae sudah bersiap untuk pulang. Tapi melihat Taehyung tiba-tiba membawa Jungkook dengan gegabah, ia langung merebahkan Jungkook di ranjang.

Selama itu, Taehyung terus-terusan mengumpat karena menyesal sudah melemparkan basket terlalu jauh.

Taehyung benar-benar menyesali perbuatannya.

"Sudahlah, sebentar lagi dia akan sadar"

Penjaga Bae membuka sedikit tirai yang membatasi ruang tidur Jungkook. Taehyung menoleh dan menggigit bibirnya, takut.

"Tae, aku ada urusan mendadak sebenarnya. Kalau Jungkook sudah sadar, bawa saja pulang. Dan aku titip ruang UKS padamu ya?" suara penjaga Bae terdengar memohon. Taehyung menatap wanita berumur 20-an itu dengan bingung. Tak mengerti dengan ucapannya.

Tanpa sadar penjaga Bae menghela napas melihat respon Taehyung.

"Maksudku, aku minta tolong untuk mengunci ruang UKS kalau Jungkook sudah sadar" ucapnya seraya menyerahkan kunci dengan gantungan berfigur Paris pada Taehyung. Dengan ragu ia pun menerimanya.

"Kau mengerti sekarang?"

Taehyung terkekeh canggung dan mengangguk. "Arassoe. Kau pulang saja, noona"

Bae Joohyun tersenyum lebar. Kemudian wanita itu pun beranjak mengambil tasnya dan melangkah menuju pintu.

"Gomawo. Biar besok pagi-pagi aku ke kelasmu untuk mengambil kunci"

Taehyung hanya mengangguk dan Joohyun pun pergi meninggalkan ruang UKS. Detik itu juga terdengar suara panggilan telepon yang berasal dari tas Jungkook. Taehyung menoleh dan dengan cepat mengambilnya. Siapa tahu itu Seokjin yang menelepon karena khawatir Jungkook belum pulang. Tapi melihat nama yang tertera di layar ponsel, air muka langsung berubah.

Malas ingin menjawab, tapi akhirnya Taehyung menekan tombol hijau dan menyapa dengan ogah-ogahan.

"Ada apa?"

Sesaat ada jeda dari seberang sana begitu mendengar suara yang tak asing. Mingyu sempat terdiam mendapat bukan Jungkook yang menjawab.

"Taehyung sunbae...?"

"Jungkook sedang bersamaku. Ada hal penting yang ingin kau katakan padanya? Biar kusampaikan nanti."

Lagi-lagi Mingyu bungkam.

"A-anu... ㅡ"

Belum sempat mendengar penjelasan Mingyu, Taehyung langsung melempar ponselnya ke ranjang mengetahui Jungkook mulai tersadar. Buru-buru menghampiri Jungkook yang masih membiasakan cahaya lampu ruangan.

"Jungkook-ah, kau tak apa? Kepalamu masih sakit?" tanya Taehyung khawatir.

Mendengar suara tak asing, Jungkook langsung berpaling. Tatapan beradu dengan manik elang Taehyung dan melebarkan mata tanpa sadar. Lagi-lagi wajahnya menunjukan rasa tak suka sekaligus heran.

"Kau? Sedang apa disini? Lalu kenapa aku disini? Aku kan masih harusㅡakh!" Jungkook meringis kesakitan begitu mencoba bangun. Taehyung pun langsung menidurkan Jungkook kembali tapi pemuda manis itu malah menepisnya. Menatap Taehyung nyalang.

Jungkook ingat. Pasti dirinya berada disini akibat serangan bola tadi di lapangan.

Sial. Entah siapa yang melemparnya sampai harus berhadapan dengan Taehyung lagi disini?

"Aku minta maaf. tadiㅡ"

"Sudahlah. Aku mau pulang. Sudah hampir malam" potong Jungkook cepat seraya mengambil tasnya. Taehyung hanya diam melihat Jungkook yang berjalan hati-hati menuju pintu UKS.

Tapi lelaki itu tak menyerah. Dengan cepat Taehyung meraih lengan Jungkook hingga ia berhenti dan berbalik. Sempat merasakan pusing karena pergerakannya yang tiba-tiba. Taehyung langsung meringis, minta maaf.

"Biar kuantar pulang ya? Kepalamu kan masih sakit"

"Tidak usah. Aku bisa naik taksi" balas Jungkook datar yang kemudian beranjak meninggalkan Taehyung sendirian.

Sempat tercenung melihat sikap Jungkook. Entah sampai kapan harus seperti itu persahabatan mereka. Taehyung merasa bisa gila jika hubungan persahabatan mereka tidak ada perubahan.

Malamnya, Jungkook terduduk di meja belajar. Tak ada niat bergerak untuk sekedar merubah posisi.

Meskipun memang awal niat belajar, tapi pada akhirnya malah hanya diam memandang kosong buku yang sedari tadi dibuka.

Entah ada apa dengannya hari ini. begitu banyak bertemu dengan lelaki yang bertempat tinggal di sebelahnya membuat Jungkook merasa kesal sendiri. Tak biasanya bertemu dengan Taehyung lebih dari sekali dalam sehari di sekolah.

Menyebalkan dan itu membuatnya muak.

Ingin menelepon Mingyu untuk menumpahkan semua beban hari ini, tapi teringat ponsel tidak ada dalam tasnya. Lupa juga kalau ada janji dengannya di perpustakaan kota. Pasti Mingyu tengah menunggu entah sampai kapan.

Jungkook harap sih anak itu sudah pulang.

"Aarghh apa yang harus kulakukan?!" geramnya seraya menyenderkan badan. Memejamkan mata sekilas, merasa pening dan juga sakit efek lemparan bola tadi sore. Sesekali memijat pelipisnya tapi mendadak terhenti mendengar sesuatu.

Jungkook menoleh keluar jendela yang belum ditutupi tirai. Ada seseorang yang memanjat pohon kurmanya.

Sial! Kim Taehyung datang. mau apa dia kesini?

Buru-buru Jungkook menerjang ranjang dan menutupi selimut sampai seluruh badan. Bahkan mejanya masih berantakanㅡlampu kamar juga belum dimatikan.

Jungkook memejamkan mata kuat-kuat begitu mendengar ketukan pintu beranda kamarnya. Suara Taehyung terdengar memanggil. Tapi Jungkook coba mengabaikan.

"Jungkook-ah! Kau sudah tidur? Aku ingin mengembalikan ponselmu yang tertinggal"

Mata Jungkook membola.

Jadi ponselku tertinggal di ruang UKS?!

Tak lama terdengar kenop pintu berputar. Jungkook kembali memejamkan mata dan semakin merapatkan selimutnya. Saat itulah Taehyung masuk tanpa permisiㅡseperti biasa. Tapi kalau sedang seperti ini, tidak sopan menurut Jungkook.

Huh, pemuda manis itu hanya menggerutu dalam selimut.

Terdengar helaan napas berat lolos melihat Jungkook bergelung di ranjangnya. Melirik sebentar meja belajar yang berantakan dan juga lampu kamar yang belum dimatikan. Senyum pahit terulas menyadari Jungkook baru saja menghindarinya.

"Aku tahu kau belum tidur" suara Taehyung mengejutkan Jungkook. Cemas melihat Taehyung samar-samar mendekatinya.

Anak itu tak ingin membuka selimutnya kan?

tapi ternyata Taehyung berhenti di meja belajarnya. Meletakkan ponselnya disana.

"Aku letakkan disini ya."

Tidak ada jawaban. Taehyung nyaris mendesah panjang.

"Aku.. ingin minta maaf karena kejadian tadi sore. Sungguh, aku tak sengaja melemparnya"

Tanpa sadar Jungkook menggerutu dalam selimut mendengar pengakuan lelaki yang masih betah berdiri di depan ranjang.

Ck, anak itu pasti sengaja agar bisa dekat lagi denganku? Yang benar saja. memang ia pikir tidak sakit dihantam bola basket yang kerasnya seperti batu itu?

Rasa-rasanya ingin Jungkook mengomel pada Taehyung karena perbuatannya. Tapi sudah terlanjur berpura-pura tidur. Apa daya. Jadi hanya mememdam kekesalannya dalam diam.

"Oh, ya. Aku sekalian ingin memberikan laporan kas kelasku bulan ini. Seulgi menitipkannya padaku" kata Taehyung yang kemudian meletakkan buku jurnal kelas di sebelah ponselnya.

Setelah itu, keduanya diam selama beberapa saat. Taehyung yang hanya diam melihat gulungan selimut di depan dan Jungkook yang menatap Taehyung dalam selimutㅡbingung.

Kenapa Taehyung tak pulang?

"Kau.. masih tidak ingin bicara padaku?"

Jungkook tercenung.

Ia ingin membahas alasan sikapku padanya? Apa dia tidak bercermin dulu sebelum membahasnya? Sebelum menyalahkanku?

Tak ada balasan. Mencoba meyakinkan kalau dirinya benar-benar sudah tidur. Jungkook tak ingin adu mulut lagi malam ini. total lelah dengan semuanya.

Dan Taehyung menyerah karena tak ada respon apapun. Memutar bola mata jengah, akhirnya Taehyung memutuskan untuk kembali ke kamarnya setelah tak ada tanggapan.

Baiklah, Taehyung akui Jungkook pasti sudah tidur. Meskipun tak yakin.

"Aku pulang dulu. Lain kali bereskan dulu meja belajarmu sebelum tidur. Dan juga matikan lampunya"

Jungkook terlonjak. Nyaris menepuk kening karena lupa. Lupa dengan semuanya, terlalu mendadak mengetahui Taehyung tiba-tiba datang ke kamarnya tadi.

Sialan! Pasti Taehyung tahu apa yang dilakukannya sekarang. tanpa dirasa tahu-tahu pipi memanas, sudah tertangkap basah.

"Selamat malam, Jungkook-ah" ujar Taehyung lembut sebelum mematikan lampu kamar Jungkook. Setelah itu terdengar suara pintu yang ditutup.

Jungkook memandang pintu beranda kamarnya dengan nanar.

Sudah berapa lama ia tak mendengar ucapan selamat malam dari lelaki itu?

"Aku.. merindukanmu, Taehyungie..."

.

.

.

Haalooo?? yaampun sudah lama ya xD msh ada yg inget ama ni ff? yawlaa mau coba up nih aku lululu

btw thanks buat yg uda kasi review * wkwkw

betewe jan lupa buat reviewnya lagi ya-ditungguxD

.

Bae817