Disclaimer

Naruto by Masashi Kishimoto

The Forgotten by Channaka

Pairing; NarutoxSasuke


Prologue

Malam itu Sasuke hanya tak mengerti. Seseorang mengejarnya dalam kegelapan. Ia disudut ke gang sempit dengan penerangan seadanya.

Tempat tinggalnya masih jauh, berjalan sekitar limabelas menit barulah sampai. Alih-alih sesuai dugaan; bergulung di futon hangat dan terlelap, tapi ia malah terhimpit pria berbadan besar.

Yang bisa diterka hanya postur. Selebihnya ia tak bisa menduga. Terlalu gelap.

Saat tangan mendorong si pria gagal, gantian lehernya tercekik lengan besar. Tak ada suara ataupun peringatan. Hanya tercekik. Lalu tiba-tiba Sasuke membelalak, merasakan sebuah benda tajam menusuk ke perut.

Awalnya ia terkejut.

Lalu rasa sakit datang detik berikutnya.

Dengan sekuat tenaga Sasuke mendorong pria yang baru saja menusuk perutnya tersebut. Hingga mereka berdua sama-sama terjungkal.

Pisau terlepas.

Kesempatan itu digunakan Sasuke untuk lari. Karena nyeri, kecepatan larinya melemah. Ia agak kesal saat itu. Dulu ia juara lari saat sekolah. Di mana kekuatan itu sekarang? Ia sampai terpaksa terjatuh saat kakinya dijegal dari belakang.

Tak cukup sampai di sana, tubuhnya dipaksa berdiri saat pria itu menarik lengan kemeja Sasuke. Kemudian pukulan mendarat bertubi-tubi pada perutnya.

Sial. Pria itu sengaja memperparah lukanya.

Tapi ia masih tidak mengerti, apa yang terjadi di sini?

Ia hanya dalam perjalanan pulang kerja dan ...

Kejadian ini?

Akhirnya Sasuke mendapat pukulan kuat terakhir. Mulutnya memuntahkan darah. Ia melemah. Tapi si pria tetap keras menarik kerah bajunya.

Samar, Sasuke melihat pria itu menyeringai. Ia sama sekali tidak mengenal pria itu.

Siapa?

Belum sempat rasa penasarannya hilang, pria itu menusuknya lagi. Kali ini berbeda tempat dari luka sebelumnya. Rasanya lebih sakit dan perih.

Bagai slow motion, Sasuke merasakan bagaimana pisau itu terdorong lurus masuk ke organ dalam.

Ia tak kuasa menahan lagi.

Jadi, ia berteriak sekuat tenaga.

Sakit.

Kapan pria ini menghentikannya?

Di mana orang sekitar? Apa tak ada yang mendengar?

"S-Sakit," katanya tanpa sadar. Sudut matanya telah melihat kegelapan.

Pisau ditarik paksa, dan ditusuk lagi ke perutnya. Kali ini Sasuke yakin akan mati.

Cekalannya lepas. Ia terjatuh kasar ke tanah.

Napasnya putus-putus. Tapi ia terlalu lemah untuk bergerak lebih banyak.

Ia seperti mendengar pria itu menggumamkan nama lengkapnya, tapi suaranya begitu jauh.

Dan ia terlalu sibuk pada rasa sakit yang datang ketika pria itu memutar-mutar pisau di perutnya.

Pipinya ditangkup tangan dingin.

Kali ini jelas sudah tiga garis di pipi pria itu. Juga rambutnya yang kuning terang.

Saat ia kemudian merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya, saat itu pula ia merasakan pisau tertanam lagi di perutnya.

Tapi ia tak lagi merasakan sakit. Hanya manis, mabuk ...

Dan kegelapan ...

Tbc.


Lanjut or ...?

Review, plis ;)