Disclaimer : Naruto&Highschool DxD : Masashi Kishimoto&Ichie Ishiebumi.
Title : Kurayami no Sora.
Rate : M
Genre : Advandture, Hurt/Comfort, and Friendship
Pair : X ...
Author : Indie-kun
Summary : "Aku tetap sendiri, akan selalu sendiri, dan sampai kapanpun akan tetap sendiri, makhluk sepertiku takkan pernah bisa bersanding dengan mereka, kutukan yang kubawa hanya akan membawaku dalam kekosongan dalam kegelapan.
Warning : Mainstream, OOC, Hancur, Typo, OverpowerNaru, dll.
Prolouge.
..
Hancur, yah mungkin kata itulah yang tepat untuk menggambarkan hatinya, menceritakan sepenggal kisah dari seorang pemuda bersurai pirang keemasan tersebut, seorang pemuda yang telah banyak melalui kebusukan dunia itu sendiri, dari yang terkotor, bahkan yang terhina sekalipun pun pernah ia dapat dan rasakan, meskipun demikian, seakan tak gentar sedikitpun ia tetap maju untuk terus bertahan menghadapi betapa buruk dunia memandangnya.
Itu semua hanyalah sepenggal kecil dari kisah kehidupanya, seakan dunia pun ikut melupakan keberadaanya, sebuah takdir kejam bagi seorang bocah yang hanya ingin merasakan sedikit apa itu makna dari sebuah kasih sayang, dan ingin direngkuh dalam bahagia, lagi-lagi keinginan itu berubah jadi sebuah harapan yang sia-sia, semua menolaknya.
Lambat laun ia mulai mengerti, mengapa dan kenapa ia begitu berbeda, mengapa ia tersisihkan dalam kehidupanya berada, ia telah mengerti sistem kerja dunia ini, dipenuhi kebusukan dan kenaifan manusia, keserakahan,
..
..
..
."Dan penghianatan.
Story.
Chap. 01.
Perlahan ia mulai membuka kelopak matanya yang sedari tadi ia pejamkan, tampak permata saffier yang begitu menyejukkan di ke-dua kelopak matanya, surai pirang emasnya tampak sesekali bergerak liar tersapu angin, berdiri diam diatas pahatan patung Yondaime-Hokage yang tidak lain adalah ayahnya,,
Tanpa terasa sudah setahun pasca Perang Dunia Shinobi ke-4, keadaan telah kembali normal seutuhnya,, dunia telah mendapatkan kedamaian mutlak, dimana semua yang ada dipertaruhkan untuk meraihnya.
Kini tokoh utama kita sedang menatap hamparan desa tercintanya, desa yang begitu ia lindungi dengan satu nyawa yang ia punya, menatap hamparan desa daun tersembunyi dengan tatapan sayu, entah apa yang kini berada di benak fikiran pemuda tersebut.
Namun ada yang salah jika dilihat secara intens dari raut wajah tersebut, entah mengapa pandangan itu terasa begitu berbeda, bukan lagi tatapan yang menyejukkan bagi siapapun yang memandangnya. Seakan tersirat sebuah kesedihan didalamnya,, dan ibaratkan sebuah lentera yang mulai redup, dan pastinya akan membuat siapapun memiliki kehendak untuk mengajukan pertanyaan.
"Ada apakah gerangan ?
Sebait kata sederhana penuh tanda tanya, namun mereka tak kan pernah tau apa dan kenapa, karena pada dasarnya semua sama saja,, semua yang di impikanya, satu persatu telah direnggut, menyisakan kekosongan dan kehampaan.
Keberadaan yang perlahan mulai dilupakan, semua jasa, dan juga pengorbananya sejauh ini, seperti sebuah kapas putih yang kemudian diterpa angin, terbang dan berlalu,, seperti dirinya saat ini, semua telah menganggapnya berlalu, seakan keberadanya bukanlah apa-apa, dan kini ia merasakan kembali, hal yang selalu ia takutkan. Kesendirian,, yah !,, ia takut jika harus kembali merasakan sesuatu yang seakan merajam jiwanya.
Dan tak bisa ia pungkiri, ia sadar jika dunia pun ikut melupakanya, seakan menertawakanya saat ini. Kini,, dirinya bukan lagi Uzumaki Naruto yang dulu,, ketika dunia dan mereka telah berubah,, tak ada alasan lain untuk dirinya tidak berubah.
Tak ada lagi senyum mentari darinya, tak ada lagi Ninja berisik yang selalu berkoar-koar tentang cita-citanya,, dan tak ada lagi kebodohan yang membuat orang lain jengkel, perlahan namun pasti ciri khas tersebut seakan menghilang dari jiwanya.
Dan kemudian memejamkan kembali kelopak matanya, fikiranya berkecambuk, penuh dengan hal yang sejujurnya tak pernah ia ingin dan rasakan. Mulai dari cinta pertama yang telah ia relakan untuk rivalnya, lalu cita-cita yang semenjak kecil ia teriakkan dengan semangatnya pun telah pupus sudah, dan sekarang,, sosok yang mulai ia cintaipun iku dirampas dari dunianya.
"Dimanakah keadilan itu? 'gumamnya pelan dengan mata yang terpejam.
TESS...
Tanpa terasa sebulir permata cair nan bening jatuh dari singgasana kelopak yang tersimpan iris biru shaffier didalamnya, mengiringi suasana hatinya yang tengah berkabung, bahkan langitpun nampak terselimuti awan hitam,, gemuruh mulai terdengar satu persatu,,
TES.. TES..
Dan langitpun ikut menangis, mulai membasahi permukaan tanah disetiap tetesnya,
Merentangkan ke-dua tanganya kesamping, dan mendongakkan kepalanya menatap hamparan langit yang kini tengah menangis,, menikmati setiap tetes dinginya air hujan yang menerpa tubuhnya, sejenak melupakan segala keluh kesah yg dirasakannya.
Disisi lain dalam diri pemuda tersebut,sesosok makhluk buas berekor-9 tengah memandang pemuda tersebut dengan datar, menyaksikan sendiri satu persatu sumber kebencian tumbuh dan perlahan mulai mendarah daging tanpa pemuda itu sadari.
"Mau sampai kapan kau terus seperti ini,, Naruto ? 'tiba-tiba saja terdengar suara serak nan berat menggema dilangit-langit fikiranya.
"Hmmm,, entahlah Kurama ! 'gumamnya singkat.
"Kau tetap saja bodoh nak,, bukalah matamu, dan bangkitlah,, kau sangat menyedihkan dengan keadaanmu sekarang,
"Aku tau, mungkin saja mereka memiliki alasan melakukan semua ini kepadaku,, 'lanjut Naruto kemudian.
"Alasan katamu? Cih,, kebodohan apa lagi yang kini bersarang di otak dangkalmu, tak sadarkah jika selama ini kau hanya dimanfaatkan oleh mereka, 'lanjut sang Rubah dengan exspresi yang tampak mengisyaratkan kekesalanya terhadap pemuda yang menjadi wadah nya tersebut.
Tak ada balasan barang sepatah katapun, Naruto memilih diam dan memikirkan perkataan Bijuu tersebut, ingin sekali ia menyangkal semua itu, namun ia sendiri sadar jika apa yang dikatakan Bijuu tersebut benar adanya.
"Ketahuilah nak, dari awal aku sudah menduga hal ini cepat atau lambat akan terjadi, dan sekarang,, kau bisa lihat sendiri, dirimu yang beberapa tahun lalu mereka sanjung-sanjung, sekarang bahkan mereka seperti tak mengenalmu.
"Tolong beritahu aku Kurama,, dimana letak kesalahanku ?
".."
"Sudahlah Naruto !,, mungkin lebih baik kau pergi dari desa bedebah ini, pergi dan carilah kebahagiaanmu diluar sana, dan mulailah hidup baru".
"Hah,, mungkin kau benar Kurama, lagipula aku takut kegelapan ini perlahan akan mengoyak kesadaranku dan menjadikanku Monster yang lebih mengerikan dari pada Madara sekalipun, 'ucapnya lirih sembari membuka perlahan kelopak matanya yang sedari awal ia pejamkan. Ia tau pasti jka keadaan seperti ini terus berlanjut akan membangkitkan kegelapan yang sejak kecil ia kubur dalam-dalam direlung jiwanya, sebuah kegelapan pekat yang hanya Naruto dan sang Bijuu yang tau.
Sontak ucapan Naruto barusan membuat Bijuu terkuat melebarkan matanya, dengan tubuh yang bergetar, Kyubi tau betul apa yang dimaksudkan Host-nya tersebut. Sebuah kegelapan yang jauh lebih mengerikan dari Ekor-10, yang pada dasarnya terkunci rapat didasar jurang jiwa pemuda yang menjadi wadahnya.
"Lalu apa yang sekarang akan kau lakukan?,, pergi atau tetap tinggal ditempat terkutuk ini, sudah tak ada lagi yang menginginkanmu terlihat di desa yang kau pertaruhkan?
Sejenak Naruto terdiam memikirkan ucapan Partner-nya barusan, ia ragu untuk mengambil keputusan bulat meski jelas-jelas ia merasakan penghianatan dari seluruh penghuni Konoha, entah mengapa ia merasa berat untuk beranjak pergi dari desa yang telah ia lindungi sejauh ini,, namun disisi lain hatinya berteriak tentang rasa sakit yang telah mewarnai perjalanan karir hidupnya. Memori-memori buruk seakan bertebaran dan terbayang difikiranya, dan kemudian ia telah memutuskan..
"Baiklah Kurama, mungkin sudah waktunya kita bergerak,, menutup kisah lama, dan memulai cerita baru,, meski aku ragu untuk bisa bertahan dari kegelapan yang perlahan-lahan mulai mendominasi tubuhku,, dan jika suatu saat kegelapan ini bangkit, bisa dipastikan cahaya kecil yang tersisa akan segera meredup, semua akan berubah, tak lagi sama seperti dulu. Kau mengerti maksudku bukan?
"Hah,, tentu saja aku tau Naruto, dan bisa dipastikan kau akan menjadi mimpi buruk yang lebih mengerikan dari mereka-mereka sebelumnya,, tapi meski itu terjadi, kau harus bisa mengendalikan kesadaranmu, jika kegelapan itu yang mengendalikanmu,, kau pasti tau sendiri jawabanya, jadi,, berhati-hatilah, sekali kau tertelan olehnya,, tak ada harapan lagi kau akan tetap waras".
"Aku mengerti, tapi ada beberapa hal terlebih dahulu yang harus kuselesaikan.
'Sepertinya takdir terus mengujimu Gaki,, aku harap apa yang ku khawatirkan tidak benar-benar terjadi',, 'Ucap sang Bijuu dalam hati, memejamkan kembali kelopak matanya, dan membiarkan sejenak ketenangan yang tersisa sebelum masa itu tiba,,, masa yang benar-benar ia takutkan.
Dan kemudian tubuh pemuda bersurai pirang tersebut perlahan mulai memudar terbawa angin disela-sela hujan deras yang mengguyur pemukaan tanah Konohagakure no Sato, menyisakan tempat kosong seakan tak pernah ada siapapun yang pernah berdiri ditempat tersebut. Terus pergi dalam hembusan angin, dan tak pernah tau dimana akan singgah.
..
..
Suara kicau burung mulai terdengar bersahutan disetiap sudut desa daun tersembunyi, sinar matahari mulai menyusupi celah-celah kosong tiap rumah penduduk desa Konoha, pagi telah datang dengan begitu cerahnya, terasa begitu segar setelah semalam hujan deras mengguyur desa tersebut. Pohon-pohon tampak terlihat lebih sehat dengan hijau yang lebih terang, dan mulai terlihat penduduk desa yang mulai melakukan aktifitas rutin mereka setiap pagi, ada yang sedang melakukan lari-lari kecil untuk sekedar meregangkan otot-ototnya, beberapa diantara mereka terlihat bocah-bocah kecil yang mulai berlarian kejar-kejaran menikmati masa kecilnya dengan tertawa lebar bersama teman-temanya. Dan terlihat beberapa Shinobi yang tetap aktif melakukan Patroli rutin meski dalam keadaan damai sekalipun, tak pernah menurunkan penjagaan dan kewaspadaan bagi desa terkuat dari lima negara besar Shinobi.
Setahun sudah pasca perang terbesar semenjak Era-Shinobi dimulai, dan dari perang tersebut telah melahirkan dua sosok pahlawan besar yang berjuang hingga titik penghabisan untuk meraih kemenangan. Namun bukan berarti menyandang gelar pahlawan akan membuatmu merasakan apa itu kebahagiaan,, karna semua dukungan dan motivasi dari semua pihak kepada pemuda yang menjadi kunci kemenangan hanyalah sebuah sandiwara dan topeng untuk memanfaatkan. Dan pada akhirnya semua itu tak ada bedanya dengan sebuah penghianatan.
Kini disebuah kediaman, lebih tepatnya Komplek perumahan bangsawan Klan Hyuga tampak terlihat ramai. Pasalnya hari ini merupakan hari yang penuh sejarah dimana putri sulung ketua Klan Hyuga akan melangsungkan pernikahanya dengan Generasi terakhir Klan Uchiha, sekaligus kini menjadi Uchiha yang pertama kali menjabat sebagai Hokage ke-Enam Konoha. Bukan itu saja tetapi ditambah satu lagi Kunoichi berambut merah muda yang juga ikut mendapat kesempatan dalam Program CRA tersebut, Dimana untuk mengembalikan Klan yang telah punah harus memiliki lebih dari satu pasangan.
Tampak wajah-wajah cerah para Maid yang sibuk melakukan persiapan dengan menata pernak-pernik perlengkapan pernikahan,, meja dan kursi telah tertata rapi didepan Aula pernikahan, dan beberapa waktu kemudian para undangan mulai datang satu persatu untuk menghadiri pernikahan dari Sang Rokudaime-Hokage aka Uchiha Sasuke dengan Hyuga Hinata dan Haruno Sakura.
Disebuah kamar terlihat dua perempuan cantik yang kini tengah di-rias oleh beberapa Maid, tampak ke-dua raut wajah gadis tersebut tak henti-hentinya menunjukkan senyum bahagia mereka, terlebih bagi gadis berambut permen karet yang kini bisa dikatakan Kunoichi terkuat di Elemental National menggantikan posisi sang Sensei "Tsunade Senju" yang terlihat begitu bahagia karena penantianya selama ini untuk bersanding dengan laki-laki pujaanya akan segera tercapai.
Bahkan untuk Hinata sekalipun tampak tersenyum manis tanda bahwa ia kini tengah bahagia, padahal sejak Akademi siapapun tahu bahwa gadis tersebut hanya mencintai pemuda pirang yang kini entah dimana keberadaanya,,
"Waaaaah Hinata-chan, kau terliat sangat manis dengan gaun yang kau pakai,, 'ucap Sakura mengungkapkan kekagumanya kepada putri sulung Hyuga Hyashi tersebut !
"A-arigatou Sakura-chan,, kau juga terlihat cantik sekali, bahkan kau terlihat begitu sempurna,, 'jawab Hinata dengan sikap rendah dirinya disertai sedikit exspresi malu-malu sebagai ciri khas-nya.
"Eeehh benarkah begitu, padahal aku merasa grogi dan tidak percaya diri, entah mengapa aku takut jika Sasuke-kun tidak menyukai penampilanku saat ini,, 'lanjut Sakura kemudian.
"Tentu saja Sakura-chan,, bu-bukan kau saja yang merasa grogi Sakura-chan, aku pun sama,,
"Arigatou Hinata-chan,,
Sedangkan Hinata hanya mengangguk singkat sebagai jawabanya terhadap Sakura, dan para Maid yang sedari tadi diam menyaksikan obrolan ke-dua gadis tersebut hanya bisa menorehkan senyum tipis dibirnya.
Dikamar yang berbeda dari ke-dua gadis tersebut kini tengah berdiri dengan gagah seorang pria berambat Raven dengan wajah datar bak papan cucian didepan cermin, dengan penampilan formal ala seorang pengantin laki-laki, terliat begitu tampan dan berwibawa.
Sejenak ia memandang pantulan rupa nya lewat sebuah cermin dihadapanya, meneliti segala inchi penampilanya dari atas hingga kebawah, dan dari hal tersebut tercipta sebuah senyum kemenangan diraut wajah datarnya.
"Akhirnya,, sebentar lagi Klan Uchiha akan kembali bangkit, 'gumamnya mengomentari keadaanya yang sebentar lagi akan menikahi Kunoichi cantik dan kuat sebagai acuan untuknya menciptakan Generasi Uchiha baru yang kuat nantinya.
"Heh,, lihatlah Naruto, bahkan aku telah merampas seluruh nya darimu, dan sebentar lagi kau akan tersingkirkan untuk selamanya, 'lanjutnya dengan penuh ambisi berniat menjadi yang terkuat diseluruh Elemental National.
"Bahkan semua teman-temanmu kini telah berpihak kepadaku,, dan kau akan kembali tenggelam dalam kesendirian tak berhujung. Sampai kapanpun kau tak akan pernah menang dariku, 'ucapnya bangga dengan apa yang telah ia raih sejauh ini.
..
..
Sampailah ketika saat yang ditunggu-tunggu telah datang, seluruh hadirin undangan dari lima desa besar telah berkumpul untuk memenuhi undangan pernikahan dari pahlawan Perang Dunia Shinobi ke-4, Uchiha Sasuke, yah siapa yang kini tidak mengenal sosok tersebut, sosok yang digadang-gadang menjadi ninja terkuat saat ini akan segera melakukan pernikahan dengan dua Kunoichi sekaligus.
Mulai dari sisi meja paling kanan terlihat rombongan dari Kumogakure, Raikage A yang didampingi beberapa antek-antek nya, bergeser kesamping kiri terlihat undangan dari Kirigakure yang dipimpin Mei Terumi didampingi dua Bodyguard setianya, Ao dan Choujuro, kemudian sebelah Kiri lagi nampak sosok kerdil berjenggot yang sedang menggerutu tidak jelas akibat kelakuan cucunya, siapa lagi kalo bukan Tsucikage Oonoki dari Iwagakure yang datang bersama anak dan cucunya, Kitsuchi dan Kurotsuci, kemudian tersisa satu lagi tamu undangan dari Sunagakure yang kini tengah duduk dengan tenang, Kazekage Gaara bersama ke-dua saudaranya.
Dan tidak lepas pula tamu undangan dari Konoha sendiri yang terlihat memenuhi aula pernikahan, petinggi-petinggi desa, dan Shinobi yang kebanyakan diisi para Jounin sekaligus memberikan keamanan berlangsungnya pernikahan.
..
"Aku tak menyangka akan sebegini ramainya, !
"Hooooammm,, mau bagaimana lagi Kiba, yang kini menikah bukan hanya sekedar warga biasa,, melainkan seorang pahlawan besar, yang kini menjadi Hokage ke-6, yang merupakan satu-satunya Uchiha yang tersisa, dan tentunya menikahi dua perempuan sekaligus,, 'sahut Shikamaru yang mendengar gumaman dari Kiba yang duduk disampingnya.
"Heh, betapa beruntungnya Sasuke bisa menikahi dua perempuan cantik dan kuat sekaligus, 'lanjut Kiba kemudian dengan exspresi lemasnya mengingat salah satu perempuan yang akan menikah dengan Hokage-nya merupakan gadis yang ia sukai dari sejak Akademi. Hyuga Hinata.
"Sekilas kau terlihat begitu iri Kiba dengan Hokage-sama?, 'komen rekan yang duduk disampingnya dengan kacamata hitam berhoddie yang menutupi kepalanya. Aburame Shino.
"Cih,, diamlah kau Shino, kau hanya membuat mood-ku semakin buruk saja, 'balas Kiba dengan sengit, meski sejujurnya ia mengakui hal tersebut.
"Bisakah kalian semua diam,, 'ucap gadis berambut pirang yang sedari tadi nampak murung, Yamanaka Ino, yang sejujurnya tak terima jika ia kalah dengan Rival-nya untuk mendapatkan pujaan hatinya sejak Akademi, tapi yah, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi.
Anggota laki-laki dari Rokkie-12 yang mengetahui nada dan raut wajah Ino nampak tidak bersahabat memutuskan untuk langsung bungkam, karena mereka tau persis bagaimana perasaan Ino saat ini, yang jelas, mereka tak ingin mengambil resiko jika terjadi sesuatu yang merepotkan.
"Kau tidak apa-apa Ino-chan,, "tanya Sai dengan Eye smile buatanya terhadap Ino.
"A-aku tidak apa-apa kog Sai-kun, tenang saja, 'jawab Ino dengan sedikit tergagap, entah mengapa ia merasa lebih rilexs ketika Sai tampak mengkhawatirkanya, dan kemudian berusaha untuk bersikap normal meski sejujurnya hatinya ingin berteriak.
"Hooooooammm,, trimakasih Sai sudah mengamankan keadaan, entah mengapa tadi nyawaku seakan berada digenggaman Shinigami.
Sedangkan Sai hanya membalas ucapan Shikamaru dengan senyumnya. Berbeda dengan Ino yang mengerti maksud Shikamaru langsung mendelik tajam.
Glekkk
'Tamatlah riwayatmu Shikamaru, 'begitulah rata-rata ucapan batin Rokkie-12 yang sedang berkumpul.
Bletakk
"Awwww, mengapa kau menjitakku Ino,, "protes Shikamaru yang merasa tak terima.
Namun bukanya menjawab malah Ino semakin mempelototi Shikamaru, entah mengapa hal tersebut langsung membuat nyali Shikamaru ciut seketika.
Begitulah sekilas obrolan ringan dari undangan yang menghadiri pesta pernikahan Uchiha Sasuke atau yang kini akrab dengan panggilan Rokudaime-Hokage.
Suasana bahagia nampak terlihat jelas diraut wajah-wajah penduduk desa Konohagakure no Sato saat ini, penduduk desa pun banyak yang ikut menyaksikan acara pernikahan tersebut, berniat melihat betapa gagahnya sang Hokage ketika mengenakan setelan baju pernikahan nantinya.
Namun diantara ribuan orang tersebut tak ada satupun dari mereka yang mengingat ataupun mempertanyakan keberadaan seseorang lagi, seseorang yang telah dilupakan setelah jasa-jasanya selama ini.
Cukup jauh dari kediaman Klan Hyuga yang saat ini tengah dipenuhi nuansa meriahnya pesta nampak berdiri tenang seorang pemuda di sebuah pucuk pohon, terpaan angin mengibarkan surai pirangnya menyapu raut wajah kosongnya, permata biru Saffier dari pemuda tersebut hanya bisa mengamati keramaian jauh didepanya saat ini, permata yang tak ada lagi sinar didalamnya yang memancarkan kehangatan, menyisakan kesepian dan kekosongan.
"Jika aku jadi kau, aku akan membantai mereka satu-persatu, dan kemudian meratakan tempat ini tanpa sisa saat ini juga, 'gema suara berat nan serak menggema di otak pemuda tersebut.
Mendengar ungkapan Partner-nya barusan Naruto hanya bisa menyunggingkan senyum tipis, ia mengerti betul watak makhluk yang terpenjara didalam tubuhnya.
"Mungkin terdengar kejam dan jahat, tapi,,, aku setuju dengan pemikiranmu, namun mustahil untuk bisa melakukan itu dengan kemampuanku yang sekarang, seberapa ingin pun aku melakukan hal itu, itu semua sia-sia jika mengambil tindakan bodoh tanpa persiapan yang matang, Ke-lima Kage bisa dikatakan sedang berkumpul saat ini, dan masih banyak lagi ninja-ninja kuat yang tak bisa diremehkan, bukanya takut, tapi dilihat dari segi manapun bisa dikatakan aku hanya akan mengantarkan nyawa sia-sia.
"Keh,, aku tak menyangka ucapan seperti itu bisa tercipta dari otak dangkalmu itu Naruto, seperti bukan kau saja, tapi kuakui semua ucapanmu memang benar.
"Tapi lupakan itu dulu, biarkan semua berjalan semestinya, mungkin sudah sepantasnya pecundang ini mengubur semua harapan bodohnya selama ini, 'lanjutnya dengan mata terpejam.
Tak bisa dipungkiri raut wajah tenang nya saat ini hanyalah sebuah topeng untuk menutupi luka yang kini tertatam di dalam hatinya.
"Entah hanya perasaanku saja atau apa tapi kini kau semakin pintar dalam ber ackting Gaki, aku tidaklah bodoh untuk tidak memahami perasaanmu saat ini,,,,
'Dan mencoba mengubur kebencianmu yang lebih mengerikan dariku,,,,, 'ucapnya dalam hati.
...
...
Kini para undangan segera memberikan ucapan selamat secara bergantian kepada Sang Hokage mereka, penduduk pun banyak yang antusias memberikan selamat,,,
"Heh,, aku tak menyangka kau akan menikahi dua perempuan sekaligus Hokage-dono,, 'ucap Raikage yang kini sedang memberikan ucapan selamatnya.
"Hn,, trimakasih sudah datang Raikage-dono, dan untuk pertanyaanmu itu,, aku sendiri juga tak menyangkanya, 'jawab sang Uchiha terakhir dengan sedikit senyum tipis diwajahnya.
"Hah,, tapi lupakan hal itu, kau telah membuktikan banyak hal sejauh ini, dan selamat atas pernikahanya,, kuharap kau bisa adil,, hahahahaaaa !.
"Uwoooooh Sasuke-kun,, kau sungguh dipenuhi semangat masa muda menikahi dua perempuan sekaligus,, 'teriak Lee yang kini sedang memberikan ucapan selamat bersama rekan Team nya, tak lupa dengan semangatnya yang selalu Over.
Pletakk
Pletaakkkkk
"Awwwwwwww! apa yang kau lakukan Tenten?
"Sopanlah sedikit didepan Hokage-sama Lee,,, 'bentak Tenten yang merasa jengkel dengan sikap temanya yang satu ini.
"Hehehe,, maavkan aku Hokage-sama,,
"Selalu semangat seperti biasanya Lee, 'balas sang Hokage kemudian mengomentari sikap Lee yang tak pernah berubah.
"Ahaaaa begitulah,, Hinata-chan,, Sakura-chan,, selamat juga buat kalian ber-dua. Semoga dimalam pertama nanti Hokage-sama bisa melakukanya dengan semangat masa mudanya yang membara, Hahahaaa !
Blussssshhhh
Tanpa terasa ucapan Lee barusan berhasil membuat Hinata dan Sakura Blushing seketika, sedikit banyak mereka ber-dua sempat memikirkan hal tersebut.
" Leeeeeeeeeeeeee,, bisakah kau sedetik saja tidak menunjukkan semangat masa mudamu itu, dan lihatlah kau membuat Hinata dan Sakura malu dengan ucapanmu,, 'lagi-lagi Tenten harus berusaha untuk tidak membunuh Lee saat ini juga yang terkesan mempermalukan dirinya sendiri.
"Ahahahaaaaa ma-maavkan aku Tenten,,
"Lee, Tenten, trimakasih sudah mau repot-repot datang, kami ber-tiga sangat senang kalian bisa hadir dipernikahan kami, 'ucap Sakura kemudian yang sudah kembali normal dari Blushingnya tadi.
"Tak perlu seperti itu Sakura, kita ini teman, jadi sudah sewajarnya kami datang, 'lanjut Tenten sambil tersenyum manis kepada Sakura.
"Hoyyyy kalian ber-dua lama sekali, kami juga ingin mengucapkan selamat kepada mereka ber-tiga, 'teriak Kiba tiba-tiba dari arah belakang, terlihat rombongan Team 10 juga dibelakangnya.
"Hehehe,, maavkan kami Kiba, baiklah,, kami ber-dua permisi dulu Hinata, Sakura, dan Hokage-sama, 'ucap Tenten mengakhiri pembicaraan.
"Hai Terimakasih sekali lagi/Hn,, 'jawab ketiga mempelai.
"Ayo Lee,,!
,,
"Hah, entah mengapa berat sekali untukku,, tapi selamat atas pernikahanya Hokage-sama, Hinata-chan, dan Sakura-san,, 'kini giliran Kiba bersama Shino yang memberikan ucapan selamat.
"Sudahlah Kiba, jangan membuatku malu lagi dengan sifatmu itu, 'tegur Shino yang melihat Kiba bersikap tidak sopan menurutnya.
"Lagi-lagi kau Shino,, 'ucap Kiba dengan malas nya.
"Hokage-sama, maav atas Sikap Kiba barusan, memang begitulah dia, dan Selamat atas pernikahanya untuk kalian ber-tiga, semoga berbahagia, 'ucap Shino yang memberikan selamat.
"Hn, tak usah difikirkan Shino, aku mengerti, terimakasih telah datang!
,,
Setelah sesi ucapan selamat selesai dilakukan kemudian semua tamu undangan kembali duduk ditempat mereka masing-masing,, untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.
Canda tawa tak lepas dalam suasana tersebut, saling mengejek, dan menggoda lawan jenis merupakan hal yang sudah tidak tabu lagi bagi kaum Shinobi khususnya laki-laki, barangkali menemukan jodoh ditempat pesta pernikahan pemimpin mereka. Tua muda semua sedang mengexspresikan kebahagiaan mereka, jika mungkin Author ini adalah seorang Maito Guy, mungkin akan mengatakan mengexspresikan semangat masa muda-nya pastinya, seakan tanpa beban setelah masa-masa sulit terlewati.
Namun tiba-tiba saja suasana mendadak hening setelah terdengar derap langkah kaki yang datang dari arah belakang mereka,, semilir angin seperti membawa pesan kehadiran seseorang, dengan penasaran mereka menolehkan kepalanya dan bertanya-tanya, "Siapakah gerangan yang datang?, tak perlu dijawab karena jawaban selalu ada dalam setiap pertanyaan, dan-,,,
Deggg
Deggggg
Mendadak seluruh tamu undangan beserta ketiga mempelai seperti terkena serangan jantung melihat kedatangan seorang pemuda yang sudah tidak asing lagi dimata mereka, seakan kedatanganya mengundang pemikiran masing-masing dibenak seluruh tamu undangan saat ini, karena dia yang terlupakan hadir dengan gambar barunya.
Suasana yang semula ramai kini terasa begitu sunyi dan sepi, waktu seakan berhenti ketika pemuda tersebut terus berjalan dengan tenang, tanpa sedikitpun keraguan di matanya.
Yah,, pemuda tersebut adalah Uzumaki Naruto yang mengenakan pakaian serba hitam yang tampak asing, karena setau mereka selalu ada warna orange disetiap stel pakaian Shinobi pirang tersebut.
Surai pirang emasnya nampak bergerak liar menyapu wajahnya saat ini, hembusan angin selalu mengiringi setiap langkahnya, jubah hitam dengan lambang pusaran air berwarna merah dibelakang punggung tampak sesekali bergerak tak beraturan,, sorot mata yang sayu seakan menyimpan berjuta misteri didalamnya, tak ada lagi Hitae Ate kebanggaan yang selalu melekat di dahinya, sebuah lambang desa tempatnya lahir dan bernaung yang penuh kisah sedih nan pilu bagi sosok tersebut.
TAP
TAP
TAP
Sang pemuda terus berjalan memotong jarak yang tersisa, melawati seluruh tamu undangan yang hadir, tak memperdulikan ribuan mata yang kini menatapnya dengan pandangan yang berbeda-beda, bahkan tak menoleh sedikitpun ketika melewati barisan rekan-rekanya dulu, hingga kini telah berhenti dihadapan tiga calon mempelai yang dua dari tiga tersebut tengah menundukkan kepalanya.
Diam, tanpa ada sepatah katapun yang terucap dalam pertemuan yang tak diduga itu, bahkan untuk ke-tiga mempelai tak sedikitpun membayangkan kehadiran pemuda dihadapan mereka yang saat ini memandang datar dan kosong, tatapan yang seakan menelanjangi mereka saat itu juga.
Dan kini sang pemuda bersurai pirang tersebut tengah menatap sang Uchiha terakhir, jarak yang tersisa hanya satu meter diantara mereka, dua Shinobi Superior tengah saling berhadap-hadapan, tak ada niat satupun dari mereka untuk mengganggu pertemuan tersebut.
"Uchiha Sasuke,, 'ucapnya datar disertai hawa dingin menusuk kulit disetiap helai ucapanya.
"Mau apa kau kesini, 'balas sang Uchiha dengan nada khas datar nya.
"Begitukah kau membalas sapaan dari sahabat lamamu ini ?,
"Cih,, cepat katakan saja apa yang kau inginkan, aku tak punya banyak waktu meladenimu.
"Khekhekheee,, kau semakin sensisif heh Uchiha, 'lanjut Naruto dengan kekehan yang memiliki makna ejekan untuk sang Uchiha terakhir.
"Bukan urusanmu, 'lanjut Uchiha Sasuke dengan nada datar bercampur jengkel didalamnya.
Naruto yang mendengar jawaban dari sang Uchiha hanya bisa tersenyum sinis, kemudian mengalihkan pandanganya kearah dua perempuan disamping Kiri dan kanan Sasuke.
"Oh hay Uchiha Sakura dan Uchiha Hinata, mengapa kalian ber-dua menundukkan kepala, apakah kalian malu bertatap muka dengan pecundang ini?,, 'ucap Naruto dengan sinis mengamati ke-dua perempuan yang pernah singgah dihatinya tersebut.
"Jangan berbasa-basi Naruto, cepat katakan saja apa maksudmu, kalo tidak aku akan memerintahkan semua Ninja disini untuk menangkapmu karena mengganggu acara pernikahan seorang Hokage,, 'lanjut Sasuke dengan geram melihat dirinya serasa direndahkan saat ini.
"HAHAHAHAAAAAAAAA,,
"Apakah itu sebuah ancaman Uchiha,,?
" Tapi baiklah, aku hanya ingin mengucapkan selamat untuk pernikahan kalian ber-tiga, !
Mendengar ucapan selamat dari Naruto barusan membuat ke-dua Kunoichi yang sedari tadi tertunduk mendongakkan kepalanya menatap pemuda Uzumaki tersebut.
"Te-terimakasih Na-naruto-san,,
Deggggggg
'Secepat itukah kau melupakanku Hinata, 'ucapnya dalam hati.
Entah mengapa ucapan Hinata barusan seakan mengoyak hatinya saat itu juga, meruntuhkan pertahanan yang telah ia bangun susah payah untuk menghadapi situasi seperti ini. Perih begitu terasa ketika mendengar ucapan yang seakan dirinya hanyalah orang asing, dan sekali lagi pertahananya benar-benar teruji kali ini.
Sedangkan Sasuke yang mengerti perubahan exspresi pada Naruto hanya bisa menyeringai senang. Dan Sakura, entah apa yang ia rasakan saat ini, jujur ia tak peduli sama sekali dengan Naruto, tapi ketika pemuda itu berdiri dihadapanya saat ini membuatnya merasa begitu gugup.
Seketika itu pula Naruto memejamkan erat ke-dua matanya, mencoba menahan linangan air mata agar tidak jatuh dari tahtanya, ia lelah, seakan ingin menyerah, tapi ia ingat prinsip hidupnya, "Tak ada kata menyerah dalam kamus Uzumaki Naruto".
Mengambil nafas panjang dan kemudian ia lepaskan perlahan, niat menenangkan fikiranya barang sejenak saja, berharap kuat dihadapan tiga orang yang dulunya merupakan bagian penting dalam hidupnya, Rival yang telah ia anggap saudara, cinta pertama yang membuat nya mengerti patah hati untuk yang pertama kali dari gadis bersurai bak bunga Sakura, dan Cinta terakhir yang pernah ia yakini cinta sejatinya ketika ia sadar betapa pentingnya sosok beriris Lavender tersebut, namun semua itu hanya akan jadi memori yang perlahan akan menggerogoti kewarasanya. Karena dengan ini, penghianatan adalah kata yang pantas untuk mengambarkan tragedi yang menimpanya saat ini.
"Aku mengerti,, Uchiha Sasuke, Haruno Sakura, dan Hyuga Hinata, akan kuingat nama kalian meski di Neraka sekalipun, 'ucapnya dengan tajam, dan mengandung sebuah mistery di dalamnya.
"Dan,,,, terimakasih,,,,,
"Hikzz,, hikzzz,, Go-gomen Naruto-san, 'balas Hinata yang tak bisa lagi membendung air matanya, ia merasa begitu kejam saat ini, sungguh kehadiran pemuda tersebut seakan membuatnya dalam ketakutan.
"Na-naruto, ma'av bisakah kau pergi sekarang, kau membuat Hinata-chan menangis, dan juga,, kau mengganggu jalanya pernikahan ini dengan kehadiranmu, 'ucap Sakura untuk pertama kalinya berusaha memberanikan diri,
"Tanpa kau minta aku pasti akan pergi nona Haru-,, ah maksudku nona Uchiha,,
"Dan untukmu Uchiha, ingatlah ini baik-baik,, suatu saat akan ada monster yang lebih mengerikan dari Juubi sekalipun datang kehadapanmu,, dan ketika saat itu tiba,, kau akan merasakan apa itu ketakutan, seakan nyawamu telah berada digenggamanya, 'ucap Naruto dengan tajam, tak ada sedikitpun canda'an didalamnya.
Bahkan seluruh orang yang hadir ditempat tersebut membelalakkan matanya mendengar ikrar pemuda bersurai pirang tersebut. Apa katanya? Lebih mengerikan dari Juubi? hanya ada satu dalam benak fikiran mereka yang hadir,, "Kau gila ha?!
Sasuke yang mendapat ucapan tajam tersebut benar-benar dibuat geram oleh sosok dihadapanya saat ini,, ia merasa diremehkan, tapi ia juga tak ingin mengambil resiko dikemudian hari.
"Kau mau bilang bahwa kaulah Monster itu heh?, 'balas sang Uchiha dengan sinis !
"Entahlah,, siapa yang tau?, 'jawab simple Naruto dengan mengedikkan bahunya acuh.
"Kalau begitu tak ada alasan untukku tidak memusnahkanmu saat ini juga,,
"TANGKAP UZUMAKI NARUTO !,,.
Degggggggg
Seluruh tamu undangan hanya bisa tersentak kaget mendengar perintah sang Hokage untuk menangkap Shinobi cap Rubah tersebut.
Naruto sendiri hanya bisa diam, berusaha setenang mungkin untuk menghadapi kemungkinan terburuk, ia sudah memperhitungkan jika hal seperti ini akan terjadi, karena ambisi Uchiha Sasuke untuk menyingkirkanya benar-benar sebagai tujuan pengganti dendamnya kepada Uchiha Itachi.
Namun masih belum ada satupun diantara Shinobi Konoha yang melakukan pergerakan, jujur siapapun ragu jika harus berhadapan dengan Shinobi pirang tersebut,, mengingat Naruto merupakan Shinobi yang berbahaya, dengan kejeniusanya dalam pertarungan, varian Jutsunya yang kebanyakan berdaya hancur tinggi, kemampuanya dalam penggunaan Senjutsu, kendali penuh Chakra Kyubi, juga memiliki Chakra 8 Bijuu lainya, ditambah kemampuan yang diberikan oleh sang Rikudou berupa Chakra putra bungsunya, hingga membuat Shinobi pirang tersebut merupakan hal yang benar-benar berbahaya.
"APA YANG KALIAN TUNGGU? CEPAT TANGKAP UZUMAKI NARUTO,, 'teriak sang Hokage hingga membuyarkan lamunan Shinobi-shinobi yang berada ditempat tersebut.
TAP
TAP
TAP
TAPP
Dari berbagai arah mulai berdatangan Shinobi-shinobi Konoha,, mulai dari Chunin, Jounin, dan ANBU telah hadir untuk menangkap sosok ditengah-tengah mereka saat ini.
"Sudah kuduga pasti akan terjadi hal yang merepotkan, 'gumam Shikamaru serius meski terdengar nada malas yang ia gunakan.
"Kau benar Shika, apa yang harus kita lakukan?, 'ucap Chouji yang kini berdiri disamping Shikamaru.
"Kita adalah Ninja Konoha, tugas kita melindungi desa ini apapun yang terjadi, ancaman apapun, meski itu kawan, kita harus melakukan yang terbaik, jadi lupakan siapa yang akan kita hadapi saat ini, jika itu membahayakan desa, tak ada pilihan lain, 'lanjut Shikamaru tegas mengingat posisinya saat ini sebagai ahli Strategi perang Konoha menggantikan mendiang ayahnya,, "Shikaku Nara".
"Cih,, pecundang itu, ingin sekali aku menghajarnya,, 'ucap Kiba yang terdengar cukup arogan.
"Seperti kau bisa melakukanya saja Kiba, 'komen Shino yang lagi-lagi membuat kedutan di kepala Kiba.
"Bisakah sekali saja kau tidak menyudutkanku Shino, entah bagaimana aku bisa satu Team denganmu.
"Kalian ber-dua diamlah, ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda, 'teriak Shinobi lainya yang berada didekat mereka.
,,
,,
"Uzumaki Naruto, serahkan dirimu baik-baik atau kami semua disini akan melakukan kekerasan, 'ucap Maito Guy yang telah sembuh dari masa kritisnya dua bulan lalu pasca PDS-4 ketika pertarungan hidup mati melawan Madara yang memaksanya menggunakan Gerbang ke-8.
"Maito Guy,, aku tak menyangka Shinobi Konoha hanyalah berisi penjilat yang tidak tahu terimakasih, kau menyedihkan Guy,,, 'balas tenang Naruto meski kini dalam keadaan terkepung sekalipun.
"Apa maksudmu bocah?, 'komen Guy sedikit geram mendengar nada pedas dari Naruto barusan.
"Kau tidak tahu,, karena siapa kau bisa hidup sampai detik ini ? Dan kalian semua, karena siapa penduduk Konoha yang telah mati kembali hidup lagi saat Invasi Pain , termasuk kau Kakashi, 'ucap Naruto dengan menunjuk mantan gurunya yang saat ini ikut mengepungnya. "Dan karena siapa yang berhasil merubah jalan fikiran Obito yang pada akhirnya menghidupkan korban medan perang? karena siapa kalian bisa merasakan perdamaian hingga detik ini?
"Tanpaku kalian semua hanyalah kumpulan serangga yang tak berguna, kalian hanyalah sampah yang menjijikkan, bahkan lebih rendah dari sampah sekalipun,,
"Dan sekali lagi untukmu Kakashi, kini aku mengerti apa maksud Obito, Shinobi Konoha hanyalah kumpulan manusia hina,, dan aku menyesal pernah menjadi bagian dari sampah seperti kalian,,
Mendengar ucapan tajam dari sosok mantan murid dihadapanya membuat ke-dua mata Kakashi terbelalak lebar, sungguh ia menyadari betapa hinanya dirinya yang sekarang, Naruto benar, tanpanya mereka semua hanya tinggal sejarah yang akan terukir ditugu monumen kematian, namun ia pribadi hanyalah menjalankan misi rahasia. Dan telah siap dengan apapun Konskuensinya.
Sreeeetttt
Depppppp
Buagggghhhhhh
Insting yang begitu tajam membuatnya menyadari sekecil apapun bahaya yang mengincarnya, ketika Kiba berusaha melepaskan pukulanya dari arah belakang, dengan sedikit usaha Naruto berhasil menangkap kepalan tinju Kiba dan balik melesatkan tinju berlapis Chakra keperut Kiba,
"Kau tetap lemah Kiba, butuh 1000 tahun lagi untukmu bisa menyentuhku, 'ucap Naruto dengan sedikit bumbu-bumbu provokasi untuk meledakkan emosi Kiba yang menurutnya sangat sensitif tersebut.
"Ughhhh ku-kuso,, AKAN KUBUNUH KAU NARUTOOOOO, 'teriak Kiba yang begitu murka mendengar ucapan Naruto barusan.
"Hentikan Kiba,, jangan gegabah, sikapmu ini mengingatkanku saat ujian Chunin dulu, kau mudah sekali terpancing emosi. Sekali-sekali gunakan otakmu itu untuk berfikir, 'ucap seorang Shinobi yang ternyata adalah mantan Sensei-nya, "Kurenai Yuhi".
"Cih,, 'decih Kiba memalingkan mukanya.
Setelah jatuhnya Kiba belum ada satu Shinobipun yang melakukan tanda-tanda pergerakan untuk menyerang, mereka masih sibuk memikirkan semua ucapan yang dilontarkan Naruto, .
Dari jarak yang cukup jauh, ke-tiga pengantin hanya bisa memandang kejadian didepan mereka.
,,
,,
'Akan kusingkirkan saat ini juga kau Naruto, kau lah satu-satunya penghalang terbesarku untuk maju, dengan kematianmu, tak ada satupun yang akan bisa menggapaiku, dan Uchiha akan kembali berjaya, 'fikirnya dalam hati yang begitu yakin bisa menyingkirkan Naruto dengan mudah, tapi betapa salahnya.
'Gomen Naruto-kun,, semua telah banyak yang berubah, kami semua memang memanfaatkanmu selama ini,, 'batin Hinata sedih harus menghianati pemuda pirang tersebut, namun mau bagaimana lagi, itulah rencana desa dari awal. Menggunakan Naruto sebagai kambing hitam untuk mencapai tujuan dan perdamaian.
'Aku berharap kau mati saat ini juga Naruto, kaulah satu-satunya penghalang Sasuke-kun, dan kau pada akhirnya akan segera menyadari jika kami semua selama ini telah memanfaatkan kebodohanmu itu, 'gumam Sakura dalam hati.
,,,
,,,
,,
"Hahahaaaaaaa,, memang benar apa yang kau ucapakan itu Naruto, tapi satu hal yang harus kau ketahui, selama ini kau hidup sendiri,, selalu sendiri, dan sampai kapanpun akan tetap sendiri, dan apa menurutmu selama ini kami benar-benar bersamamu?, 'ungkap salah seorang Shinobi.
Naruto yang mendengar jawaban tersebut hanya bisa menaikkan alisnya bingung.
"Apa maksud kalian?, 'balas Naruto serius dengan sorot mata tajam.
"Heh,, kau memang bodoh Naruto, beda dengan Yondaime yang terlampau Jenius,, kau tak pantas menjadi anak beliau, biar kukatakan satu rahasia besar desa yang tak kau ketahui selama ini,,
",,"
"Fufufufuuu ! Sejak awal, Konoha, dan seluruh ninja yang berada didalamnya, sengaja untuk memanfaatkanmu yang begitu polos dan bodoh, namun bermodal tekad kau bisa sampai sejauh ini, dan kau bisa lihat sendiri selama setahun pasca perang, bahkan kehadiranmu sudah tidak dibutuhkan sama sekali, dan kembali dalam takdirmu sebagai Monster Kyubi yang hanya akan dibenci dan tak pernah layak hidup bersama kami, 'jelas panjang lebar seorang Shinobi yang ternyata adalah Mitharasi Anko.
"Dan kami berterimaksih dengan kebodohanmu itu telah menyelamatkan kami semua dari kematian, 'tambah Shinobi lain ikut menimpali ucapan Anko barusan.
Deggg
"Ja-jadi,,,
"Yah kau benar Naruto, dengan kata lain, kau sengaja dimanfaatkan, bukankah itu sangat mengejutkan heh. Seorang pahlawan besar harus berakhir semenyedihkan ini.
,,
,,
"Aku tak menyangka Konoha memiliki Rahasia semengerikan itu,, bagaimana menurutmu Raikage-dono, Mizukage-dono, dan Kazekage-muda, 'komen Tsucikage yang sedari tadi mengamati kejadian didepan mereka.
"Kau benar Tsucikage,,, tapi aku tak peduli, buatku mengorbankan satu orang lebih baik dari pada harus membahayakan nyawa semua orang, 'balas Raikage dengan tenang tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Hmmm menurutku ada benarnya juga apa yang barusan anda katakan Raikage-dono, yang terpenting Lima desa besar telah berdamai bahkan telah beraliansi, jadi sebisa mungkin kita membinasakan siapapun yang memiliki potensi untuk menyulut kembali peperangan. Meskipun itu dari pahlawan besar sekalipun, tidak menutup kemungkinan dimasa depan dia akan menjadi ancaman serius, 'kini giliran Mizukage a.k.a Mei Terumi yang mengutarakan pendapatnya.
Dan ke-tiga Kage tersebut kini tengah memandang Kage bersurai merah bata yang sedari awal terdiam, mereka ber-tiga sedikit bingung melihat tingkah Kazekage muda tersebut yang tampak begitu marah lewat pandangan matanya saja.
"Kazekage-muda, apakah anda baik-baik saja? sepertinya ada sesuatu yang mengganggu fikiranmu, 'tanya Oonoki yang ingin segera mendengar pendapat dari Kage padang pasir tersebut.
"Hmm, aku baik-baik saja Tsucikage, 'jawab Gaara sembari memalingkan wajahnya menatap Kage tua bangka tersebut.
"Souka,,
'Sepertinya ada yang aneh denganya, entahlah, aku sudah terlalu tua untuk memikirkan hal seperti ini. Kita lihat saja, 'gumam Oonoki dalam hati.
Sedangkan ke-dua Kage lainya hanya mengendikkan bahu tak peduli, meski sebenarnya terbesit rasa penasaran dihati mereka melihat raut wajah Kage dari gurun pasir tersebut seperti tengah menyembunyikan sesuatu.
'Apa yang harus kulakukan,, 'Gumam Kazekage Gaara dalam hati melihat teman pertamanya harus mengalami diskriminasi kembali. Ia merasa tidak pantas disebut teman karena disaat temanya saat ini sedang kesusahan ia hanya diam, padahal ia merasa memiliki hutang budi pada sosok dihadapanya yang saat ini tengah mengalami masa-masa sulitnya.
Disisi lain seorang bocah bersurai coklat dengan syal biru dilehernya hanya bisa memandang kejadian tersebut dengan geram, tanganya terkepal erat melihat mentor sekaligus Sensei-nya yang saat ini sedang dikeroyok seluruh ninja Konoha, bahkan diantaranya terlihat shinobi dari 4 desa besar lainya yang ikut andil.
'Naruto-nichan,, aku tak menyangka Konoha benar-benar brengsek. Cih,, si-Uchiha itu,, 'geram Konohamaru dalam hati, ingin sekali ia beranjak dari tempatnya dan membantu Sensei-nya tersebut, tapi ia bisa apa, ia hanyalah bocah Genin yang belum bisa berbuat lebih, dipenuhi keterbatasan mental dan kekuatan, yang ada ia hanya akan semakin menyusahkan mentor-nya yang sangat ia hormati tersebut. Disamping itu Naruto sudah ia anggap kakak sekaligus penjaganya dari sejak ia kehilangan dua keluarganya yang tersisa. Paman dan juga kakeknya, Sarutobi Asuma dan Sarutobi Hiruzen.
Beralih kembali pada Naruto saat ini yang benar-benar telah merasa hancur mendengar ucapan-ucapan yang tak ingin ia dengar, ternyata Fealing-nya selama ini benar adanya.
"Sudah selesai melamunya, heh?, 'ucap sosok yang baru saja tiba mendekat.
Naruto yang telah kembali dari renunganya segera mendongakkan kepalanya pelan untuk melihat siapa yang kini berbicara.
Yah, saat ini Naruto bisa melihat mantan rekan-rekanya dulu, Rokkie-12 yang tersisa, minus Hyuga Neji, dan 3 lainya yang kini tengah duduk di Altar pernikahan menyaksikan pengeroyokan guna untuk menangkapnya.
Dan kali ini Shinobi bersurai pirang emas tersebut tidak bisa untuk tidak menyembunyikan keterkejutanya.
"Ka-kalian,,?
"Seperti yang kau lihat Naruto, kami juga ikut andil dalam rencana besar tersebut, dan tentunya kami disini datang untuk membantu-,,,
"Membantu untuk menangkapmu lebih tepatnya, 'lanjut Tenten dengan senyum meremehkan meneruskan ucapan Shikamaru yang nggantung.
"Hahahaaaaa, lihatlah dirimu Naruto. Bukan kami yang pantas disebut sampah,, tapi kau sendiri lebih rendah dari sampah,,, 'kali ini Kiba lah yang berbicara dengan begitu congkaknya.
Mendengar ucapan-ucapan yang seakan menusuknya Naruto hanya bisa terdiam dengan fikiran yang berkecambuk, suasana hatinya kini perlahan menggelap. Dengan pandangan kosong disertai jatuhnya buliran bening airmata, ia mendongakkan kepalanya menatap langit yang seakan ikut mengejeknya.
"Sekejam inikah takdir yang kau rancang untukku Kami-sama, 'gumamnya dengan nada bergetar.
Ia benci mengakuinya, ingin menyangkal jika semua yang terjadi ini hanyalah sebuah mimpi dalam bunga tidurnya, ingin lekas bangun jika memang apa yang kini dirasakan memang sebuah mimpi buruk. Namun ia harus menelan kenyataan pahit jika ini semua memang nyata, kenyataan yang mau tak mau harus ia terima dengan lapang.
Dari relung-relung gelap didalam dirinya seekor rubah ekor-9 kini tengah memandangnya sendu, ia sudah menduga dari sejak awal, orang-orang disamping Host-nya memiliki niat buruk kepadanya, namun ia pribadi enggan untuk memberitahunya, karena itu percuma, Host-nya tersebut tak akan pernah mempercainya.
'Sepertinya dia akan bangkit lebih cepat, ternyata yang kukhawatirkan akan benar-benar terjadi,, 'gumam sang rubah dalam hati, entah siapa yang dimaksud dengan kata "Dia' oleh rubah tersebut.
,,
,,
"Sudah cukup berbasa-basinya, cepat tangkap bocah Kyubi itu,,, 'perintah sang ketua Divisi Inteligen, "Morino Ibiki.
"Hai, 'jawab semua Shinobi dengan serempak.
Dan sepertinya pertarungan berat sebelah tak bisa dihindarkan, melihat banyak Shinobi yang kini melesat kearahnya, Naruto tak bisa tinggal diam begitu saja, ia tak boleh tertangkap, jika ia tertangkap tamatlah riwayatnya.
Kesadaranya telah kembali seutuhnya, ia tak boleh lemah, ia harus bisa melewati lagi ujian berat kali ini, dengan segenap hati ia tekadkan mental dalam dirinya, "Tak ada kata menyerah, "Terus bertempur, dan "Hancurkan.
"Heyaaaaaaaaaaa, 'teriak Naruto dengan penuh amarah, dan dari detik itu pula sebuah tujuan baru hadir melingkupi jiwanya, tanpa ragu ia membantai satu persatu Shinobi Class Chunin yang menurutnya sangat-sangat lemah, beberapa diantaranya adalah Jounin.
Katon : Goukakyu no Jutsu
Disela-sela keruh nya pertarungan Taijutsu salah seorang Shinobi meneriakkan jutsunya berharap dengan sibuknya Naruto saat ini jutsunya berhasil.
Naruto yang merasakan adanya serangan dari arah belakang, reflek mencabut pedang seorang Shinobi yang telah tewas, dengan cepat ia membelah bola api yang menurutnya lemah tersebut.
Crashhhh
Dan jutsu tersebut sukses terbelah menjadi dua dan menghantam tanah.
Duaaarrr
Tanpa basa-basi Naruto melesat cepat kearah si pengguna jutsu Katon tersebut.
Crashhhh
Dalam sekali tebas tubuh seorang Jounin telah tergeletak dengan kepala yang terpisah, darah menyembur dengan derasnya, tak ada belas kasih lagi dalam dirinya, dan hitam perlahan mendominasi putih jiwanya. Sebuah fase peralihan dari cahaya menuju kegelapan, tinggal menunggu waktu hingga cahaya tersebut tertelan seutuhnya, dan pada akhirnya "Dia" akan bangkit dan menghukum para pendosa.
Entah mengapa Insting bertarungnya begitu menggebu, berbeda dari biasanya, tidak ada celoteh ria lagi dari bocah yang terkenal berisik tersebut, yang ada difikiranya saat ini hanya amarah untuk terus bertempur.
Dalam beberapa menit puluhan mayat Shinobi telah berguguran, darah membanjiri arena komplek Clan Hyuga yang kini tengah menggelar pesta pernikahan yang berubah menjadi pesta pertumpahan darah.
"Shikamaru, kita tak bisa membiarkan Shinobi Konoha mati satu-persatu, bahkan Naruto belum menggunakan Jutsu-jutsu nya sama sekali, kita tak bisa mengambil resiko,, lihatlah dalam beberapa menit saja Shinobi kita telah banyak yang tewas, 'ucap Yamanaka Ino yang berdiri disamping ahli strategi Konoha tersebut.
"Aku tahu Ino, aku juga sedang memikirkan Strategi untuk bisa menumbangkan Naruto, tapi itu bukanlah hal yang mudah. Meski Naruto itu bodoh, tapi ingatlah Ino, Naruto sangat Genius dalam pertarungan, 'balas Shikamaru tenang.
"Sai, Chouji, Kiba, aku minta kepada kalian bertiga untuk memberikan serangan pendukung ketika nanti aku melakukan nya. Selesaikan dengan cepat, 'lanjut Shikamari kemudian
" ^_^/Hai/yeahh,, 'jawab ke-tiga nama yang diucapkan Shikamaru.
Sedangkan di-Altar pernikahan kini Sasuke hanya memandang kejadian tersebut dengan datar, ia tau betul kemampuan Rivalnya itu, bahkan ia sendiri tak yakin bisa menumbangkan Naruto yang memiliki Chakra tak terbatas dan Stamina monster yang tak ia miliki, tapi ia sengaja menunggu Naruto yang nantinya sudah menunjukkan tanda-tanda mulai kelelahan, dan saat itu ia berniat turun tangan untuk bisa melumpuhkan Naruto.
"Sasuke-kun, apakah semua akan baik-baik saja, 'tanya Sakura yang cukup gelisah sedari tadi mengamati jalanya proses penangkapan yang tak semudah yang dibayangkan.
"Hn, kau tenang saja Sakura, semua akan baik-baik saja, dan maav jika membuat moment bahagia kita ber-tiga harus menjadi berantakan seperti ini, 'jawab Sasuke menenangkan.
Sakura yang mendengar jawaban lembut Sasuke perlahan hatinya menghangat, tak pernah dalam hidupnya Sasuke bersikap selembut ini padanya.
"A-ano Sa-sasuke-kun, apa tidak apa-apa membiarkan Shinobi-shinobi Konoha melawan Naruto, karena setahuku Naruto sangat kuat, 'ucap Hinata yang sedari tadi mengamati pertarungan Naruto dengan Byakugan miliknya.
"Kau benar Hinata, aku yakin ahli Strategi kita telah merencanakan sesuatu, 'gumam Sasuke yang sekilas melirik Shikamaru yang juga memandangnya seakan telah menemukan cara.
"Syukurlah kalo begitu,, 'jawab Hinata sedikit lega.
Suasana kini tampak kacau, penduduk setempat yang melihat hal tersebut telah mengamankan diri mereka masing-masing, menyelamatkan diri agar tidak terjadi sesuatu pada diri mereka, ketakutan setahun lalu kembali hadir menggerogoti jiwa mereka yang seakan trauma dengan adanya perang dan darah, tapi bisa apa mereka sebagai Civilian yang dipenuhi keterbatasan, seakan nyawa mereka ada pada Shinobi-shinobi yang diberkahi kemampuan dan suplai Chakra yang mencukupi untuk belajar menjadi seorang petarung untuk membela diri.
Tak bisa digambarkan exspresinya saat ini, yang ada difikiranya hanya membunuh, membunuh untuk mempertahankan diri dari segala ketidakadilan yang ia terima, dulu ia selalu diam dan tak melawan, namun sekarang ia telah lelah untuk menjadi orang baik, dan inilah jalan yang ia ambil. Persetan dengan Cinta dan Perdamaian, dirinya yang begitu Naif sekarang mampu membuka matanya lebar-lebar untuk melihat kenyataan yang ada.
Terus bergerak menyabetkan sebuah pedang yang kini tinggal setengah, tatapan mata yang kosong, sangat-sangat kosong, tak ada tanda kehidupan didalamnya, seperti telah kehilangan semua yang ia miliki, tak ada lagi yang perlu ia ragukan, dalam hatinya hanya ada kata, "Terus bertempur" dan "Hancurkan".
Buaghhh
Craashhhhh
Duarrrrrr
Pukulan, tebasan, dan ledakan adalah hal yang saat ini terlihat, ditengah-tengah kesibukanya membantai Shinobi-Shinobi tersebut, sebuah sulur-sulur hitam sebuah bayangan merambat dengan cepat menuju kearah Jinchuriki Kyubi no Yokou tersebut.
Terlambat menyadari hingga pada akhirnya gerakan Naruto berhenti seketika.
"Kagemane no Jutsu sukses, Kiba, Sai, Chouji, giliran kalian !
"Ayo Akamaru kita tunjukkan kemampuan kita pada pecundang itu,, 'ucap Kiba pada Partnernya.
"Guk,,, Gukkk,,
"Heyaaaaaaaaaaaaaaa, 'teriak Kiba yang melakukan lompatan berputar diudara membentuk sebuah borr yang melesat cepat kearah Naruto.
Gatsuga
Sedangkan Sai langsung membuat sebuah Singa yang cukup besar dari kemampuan miliknya tersebut.
Ninpo : Chouju Giga
Disini lain Chouji telah bersiap melakukan serangan penutup dalam kombinasi serangan tiga arah tersebut.
Sedangkan Naruto yang tak mampu bergerak hanya bisa diam, namun tanpa sepengetahuan siapapun seringai dingin tercipta disudut bibirnya,,
'Itu saja tak cukup untuk menghentikanku, 'gumamnya tenang dalam hati.
Perlahan namun pasti rembesan Chakra Orange menyeruak keluar dari tubuh Naruto,, memberikan kesan Horror bagi siapapun yang merasakan Chakra dari Bijuu yang 17 tahun lalu menghancurkan Konoha.
Seluruh ninja yang melihat hal tersebut hanya bisa membelalakkan matanya,,,
"Semua cepat menyingkiiiiiir, 'teriak beberapa Shinobi memperingatkan.
Dan-,,
Duaaarrrrrr
Ledakan Chakra yang ia keluarkan mementalkan apa saja disekitarnya, dan juga melepaskanya mutlak dari jerat Jutsu kebanggaan Klan Nara tersebut. Ia tak peduli lagi jika pada akhirnya harus menghancurkan Konoha beserta isinya.
Sedangkan Kiba yang tadi telah hampir sampai ditempat Naruto telah terpental jatuh membentur sebuah tembok,,
"Uhuk,, Sialll,, lagi-lagi si pecundang itu kembali membuatku begini,, 'ringis Kiba disela-sela rasa sakit yang mendera tubuhnya.
,,
,,
"Heemm,, tampaknya kita harus ikut ambil bagian, 'ucap suara berat khas Kage dari negara Petir.
"Yah kau benar Raikage-dono, bagaimanapun lima desa besar telah beraliansi, ancaman Konoha juga merupakan ancaman untuk desa kita semua, 'tambah Kage dari negara Air.
"Dengan begini kuyakin keturunan Kiroi Senko itu akan kita kalahkan dengan cepat, 'sahut Kage tua dari negara Tanah.
"Hohohoo, sepertinya kau masih tidak terima dengan kekalahanmu waktu itu Tsucikage.
"Cih,, tak usah mengungkitnya juga Raikage-dono, itu hal memalukan yang pernah kualami seumur hidup,, 'jawabnya ketus merasa tak terima jika hal memalukan yang coba ia kubur dalam-dalam diungkit kembali.
Entah karena apa Kazekage Gaara hanya diam sedari tadi, pandangan matanya mengisyaratkan sebuah rasa sakit ketika melihat sahabatnya kini tengah bertarung sendirian, mengingatkan kenanganya dulu ketika semua orang didesanya menjahuinya hanya karena ia memiliki monster didalam tubuhnya. Kemudian ia tetapkan untuk mengambil pilihan, pilihan yang telah ia mantapkan untuk ikut bertarung, bertarung bersama sahabat pertamanya yang telah menyelamatkanya dari belenggu kesendirian.
,,
,,
"Sepertinya aku harus turun tangan sebelum Naruto menghancurkan tempat ini,, 'gumam Sang Hokage a.k.a Uchiha Sasuke.
Sakura yang mendengar gumaman pelan dari suaminya tersebut hanya bisa terdiam, ia merasa takut jika Sasuke terluka. Dan Hinata ia tak tau harus bersikap bagaimana, ia masih kaku jika harus memulai pembicaraan dengan suaminya tersebut.
,,
,,
Berdiri dengan tenang ditengah-tengah keramaian Shinobi yang telah tersungkur, beberapa diantaranya pingsan akibat dari benturan sewaktu terlempar dari efek ledakan Chakra milik Naruto.
TAP
TAP TAP
Terdengar beberapa bunyi kaki yang menapak diatas tanah dibelakang Naruto, tanpa membalikkan badan Naruto sudah tau siapa yang kini datang.
"Akhirnya kau datang juga,,,, Uchiha, 'ucap Naruto tenang tanpa sedikitpun perasaan gentar.
"Hn,, begitulah, sudah waktunya kami Kage lima desa besar membereskan Monster yang bisa membahayakan lima desa besar, 'jawab sang Uchiha dengan tenang.
"Souka,,, 'gumam Naruto pelan sembari membalikkan badanya menghadap Lima Kage sekaligus.
Tapi dalam keadaan tegang tersebut terjadi hal yang diluar dugaan ketika Kazekage Gaara berjalan dengan tenang menuju tempat Naruto berada.
"Apa yang kau lakukan Kazekage-dono,, 'tanya serius Mei Terumi pemilik Kekkei Genkai Yoton tersebut..
Naruto sendiri yang melihat Gaara berjalan kearahnya hanya bisa menaikkan alisnya bingung. Namun pada akhirnya ia mengerti.
'Jadi begitu,,,!
TAP TAP TAPPP
Hingga pada akhirnya Kazekage Garaa berdiri disamping Naruto, dan kemudian membalikkan badanya menghadap 4 Kage lainya.
"Aku,,, akan bertarung bersamamu,, "Teman",,, 'ucapnya tenang, dan itu berhasil membuat siapun yang berada dilokasi tersebut membelalakkan matanya lebar.
"Apa maksud semua ini Kazekage, apa kau berniat menjadi penghianat Aliansi dengan membantu bocah Kyubi itu?,,
"Hn, sudah kuduga dari awal,, 'gumam Sasuke pelan.
"Jadi kau sudah menduga hal itu Hokage-dono?, 'tanya A kepada Sasuke.
"Begitulah Raikage-dono, mereka ber-dua memiliki ikatan kuat sebagai sesama Monster, meski kini Kazekage bukan lagi Jinchuriki, 'lanjut Sasuke kemudian !
"Hoooo jadi kau memutuskan untuk menghianati Aliansi Kazekage-muda, sungguh sangat disayangkan, pantas saja dari tadi sikapmu tampak mencurigakan, 'komen sarkas Tsucikage.
,,
,,
"Apa kau yakin dengan pilihanmu Gaara?, 'tanya Naruto datar setelah selesai dari kekagetanya.
"Aku sangat yakin dengan keputusanku Naruto, bukankah ini juga termasuk bentuk Solidaritas seorang teman, lagipula aku berhutang banyak padamu, tanpamu aku bahkan tak akan pernah merasakan arti kebahagiaan, tanpamu aku pun sudah dipastikan tewas waktu itu ketika Shukaku dikeluarkan dari dalam tubuhku oleh Akatsuki, 'jawab Gaara tanpa keraguan sedikitpun.
Setelah mendengar jawaban serius dari Gaara, Naruto tidak bisa untuk tidak tersenyum,,,
"Terimakasih Gaara,, kalau begitu persiapkan dirimu, ini tak akan mudah,,
"Aku mengerti !
TAP
"Kau tidak melupakanku bukan Naruto-nichan?,,
"Hn,, kau juga Konohamaru?
"Hehehe,,, begitulah,, desa ini sudah berubah, sudah tidak lagi seperti ketika Kakek masih hidup,, jadi aku memutuskan untuk membantu Naruto-nichan, aku tak peduli jika harus mati sekalipun, karena menurutku Naruto-nichan tidak bersalah, jadi ayo berjuang bersama-sama, 'jawab Konohamaru dengan semangat yang menggebu-gebu.
"Baiklah,, bagaimanapun kau tetap tanggung jawabku karena Hiruzen-jiji telah menugaskanku untuk menjagamu.
Kagebunshin no Jutsu
Poffffftzzzz
Poftzzzzzzz
"Kalian ber-dua tolong jaga Konohamaru, jangan biarkan siapapun melukainya, 'perintah Naruto kepada Bunshin miliknya.
"Hai/hai, !
"Hoy Nichan, apa yang kau lakukan? aku tak selemah itu hingga kau harus membuat bunshin untuk menjagaku, 'protes Konohamaru.
"Berisik, diamlah Konohamaru, 'ucap Naruto dengan nada tajam membuat Konohamaru ketakutan seketika.
"H-hai, aku mengerti,
"Baguslah.
To Be Continue.
"Yo sahabat semua ! perkenalkan hamba Author baru disini, jadi tak ada salahnya bukan hamba memperkenalkan diri. Terlebih dulu Benny ucapkan trimakasih banyak buat para sahabat yang telah sudi bersinggah di Story Mainstream ini, jujur saja tidak banyak yang bisa hamba katakan mengingat keterbatasan yang hamba miliki.
Di story hamba para Sahabat bebas menuangkan semua Uneg-uneg kalian, entah itu kritikan, saran, nasehat, bahkan Flame sekalipun, Free pokognya!
Sedikit penjelasan tentang Story milik hamba ini mungkin para Sahabat memiliki pendapat masing-masing, entah itu baik, buruk, atau apalah, yang jelas disini hamba hanya ingin sekedar meluapkan Imajinasi yang sedari dulu menumpuk akibat jadi seorang Silent Reader, dan baru kali ini punya nyali untuk membuat sepenggal kisah kehidupan Naruto dalam Versi ciptaan saya.
Hamba akui banyak kekurangan dalam Story ini, mungkin bisa dari gaya penulisan, EYD, Typo dan Kosa kata, jadi jika berkenan Mohon Author-senior dari Ffn bisa memberi bimbinganya.
Dan maav beribu-ribu maav jika tanpa disengaja Story hamba ada yang mirip dengan milik Senpai yang lain, karna pada dasarnya Story ini murni hasil Imaginasi dari otak dangkal hamba pribadi.
Oke, mungkin cukup sekian dari hamba, dan-,,,,
"Sampai jumpa di Episode berikutnya Sahabat semuanya"