"Daylight"

Disclaimer : The story belongs to Summer Plum. Nama-nama yang tercantum dalam cerita sepenuhnya milik mereka.

Genre : Romance, Action

Main Casts : Kim Tae Hyung x Jeon Jung Kook

Other Casts : Kim Nam Joon | Kim Seok Jin | Min Yoon Gi | Jung Ho Seok | Park Ji Min

Rated : M

Warning : Top!Kim Taehyung x Bottom!Jeon Jungkook

YAOI, BoyxBoy, dan sejenisnya

M-Preg, y'all. You're gonna love it

Typo everywhere

Chapter 1

Seoul, 2040

Suara derap langkah menyadarkan sosok itu dari tidur lelapnya. Tak butuh waktu lama baginya untuk terbangun. Bahkan terkadang hanya suara dentingan gelas saja sudah membuatnya terjaga. Sosok itu menggosok kedua mata indahnya dengan telapak tangan. Baru sekejap. Terasa baru sekejap ia mengistirahatkan pikirannya ke alam bawah sadar. Baru sebentar ia menyenderkan kepalanya di atas sofa hijau keras yang sudah robek di beberapa bagian. Meskipun sofa itu bisa di katakan sangat tidak layak untuk di gunakan, namun ia masih saja meletakkannya di dalam ruangan berukuran 4x6 yang pengap dan minim pencahayaan itu. Baginya, itu bukan hanya sekedar sofa, tempat untuk duduk. Benda itu bermakna lebih dari apapun. Setidaknya benda itulah yang masih ia miliki dari kakaknya yang telah lama meninggalkannya. Ia sangat merindukkan kakak semata wayangnya. Dengan menyimpan sofa itu, setidaknya ia menyimpan sedikit kenangan tentangnya. Yang hingga saat ini sukar ia hapuskan dari ingatan.

Pintu kamarnya di ketuk dengan keras. Sepertinya si tamu ini memang tidak sabar. Namun pemuda itu hanya berjalan dengan gontai dan membuka pintu rumahnya. Lemas bak tak bertulang.

"Jeon Jungkook?"

Dua orang Guardian berpakaian rapih dengan tatanan rambut mengkilap berdiri di hadapannya. Keduanya masing-masing membawa satu buah senapan laras panjang keluaran terbaru yang belakangan sering di pajang di pertokoan dekat rumahnya. Mereka berwajah tampan, namun terlihat sungguh dingin. Seolah-olah mereka tak memiliki nurani seorang manusia.

Atau mungkin memang seperti itulah kenyataannya.

Tak ada seorang Guardian yang ramah. Mereka tak lebih dari sebuah robot yang di program para petinggi demi kelancaran dan keamanan negara. Begitulah yang Pemuda Jeon pelajari selama bertahun-tahun.

"Benar" jawabnya.

Ia sedikit merapihkan sweater berwarna krem yang dipakainya. Sudut mata salah satu Guardian itu memandang bagian pundak sweaternya yang berlubang. Bukan karena mode tren yang sedang hits di kalangan kaum primer, melainkan memang rusak karena di makan ngengat yang berkeliaran di dalam rumahnya. Tak peduli seberapa sering pemuda Jeon membersihkan rumah minimalisnya, hewan itu tetap membandel kembali lagi. Akibatnya beberapa pakaiannyalah yang menjadi korban.

"Kau tentu sudah mendapatkan undangan dari Dewan Tertinggi untuk mengikuti Copulation, bukan?"

Jeon Jungkook tersenyum kecut. Ia sudah menduga Guardian yang menyenangkan itu akan mengingatkan perihal kegiatan yang wajib ia ikuti.

Copulation adalah kegiatan empat tahunan yang di adakan oleh Para Petinggi untuk seluruh warga negara. Kegiatan ini bersifat wajib bagi para pemuda berusia 20 hingga 40 tahun yang memiliki Gen E dan Gen F.

Gen E atau Gen Excellent adalah gen terbaik di antara semua gen. Baik pria maupun wanita yang memiliki Gen E sudah pasti bisa membuahi dan di buahi. Orang-orang bergen E biasanya mengikuti kegiatan Copulation dengan senang hati. Mereka cenderung tidak mempedulikan orang lain dan menganggap jika Copulation adalah kesenangan semata. Selain itu, mereka juga di bayar jika mengikuti kegiatan ini. Maka dari itu mereka termasuk dalam golongan kaum primer, atau kaum elite. Golongan orang-orang yang paling memiliki banyak pilihan.

Sementara Gen F atau Gen Failed adalah gen-gen "cacat" dimana mereka telah bertahun-tahun di jadikan bahan percobaan para petinggi. Orang-orang yang tergolong dalam Gen F adalah kaum wanita atau pria yang memiliki cacat tubuh. Seperti misalnya wanita yang tak memiliki rahim, pria yang bisa hamil dan melahirkan, atau orang-orang memiliki disabilitas. Mereka di wajibkan untuk mengikuti Copulation hingga maksimal berumur 40 tahun. Tanpa di bayar sepeserpun. Hal ini membuat orang bergen F selalu tergolong dalam kaum sekunder, atau kaum yang tak memiliki banyak pilihan.

Secara teknis, kegiatan Copulation adalah kegiatan pembentukan sebuah pasangan, dimana mereka di beri tenggang waktu maksimal 1 tahun untuk membuahi dan melahirkan seorang anak. Anak tersebut nantinya akan di ambil oleh Para Petinggi dan menjadi hak milik Negara. Pasangan itu hanya bertugas untuk membuahi dan melahirkan, tanpa harus membesarkan anak mereka.

Tak ada pilihan yang bisa di ambil oleh kaum sekunder.

Andai ia bisa memilih.

Selalu itu yang ada di pikiran Jeon Jungkook.

Seandainya ia termasuk dalam golongan Kaum Primer, pasti ia akan memilih untuk tidak mengikuti Copulation. Ia bisa menyuap para petinggi dengan uang sebanyak mungkin. Ia sangat membenci hal kegiatan itu.

Seandainya ia memiliki Gen E—Excellent, maka ia dengan santainya akan memilih siapapun menjadi pasangannya nanti. Pasangan yang sesungguhnya. Yang akan menemaninya dalam suka dan duka, hingga akhir hayat memisahkan. Bukannya pasangan sesaat seperti ini.

Seandainya orang tuanya tidak menurunkan gen yang buruk padanya. Maka ia akan merasa senormal orang-orang yang lain...

Ah, bahkan ia tak pernah bertemu orang tuanya sekalipun.

Tapi nyatanya dia hanyalah seorang kaum Sekunder. Kaum yang tak memiliki apa-apa. Kaum yang serba kurang. Kaum yang selalu menuruti perintah para petinggi. Kaum yang harus bersujud di kaki sang Dewan Tertinggi.

Ia juga seorang pria bergen F. Gen paling buruk di antara gen yang lain. Gen yang selalu menjadi nomor terakhir. Terlupakan, terbuang, dan di anggap sebelah mata. Gen yang di turunkan dari kedua orang tuanya kepada dia dan sang kakak. Gen yang membuatnya sengsara selama bertahun-tahun...

"Tentu saja" jawabnya dengan tenang. Walaupun hatinya berkata lain. Tangannya menutupi pundak kirinya, menutupi lubang di pakaiannya.

"Kami datang untuk memberikanmu nama pasanganmu dalam Copulation tahun ini" ucap seorang Guardian padanya. Guardian itu mengeluarkan sebuah amplop berwarna hitam dari tas kecil yang ia bawa. Dengan gerakan yang terlampau kaku, ia menyerahkan amplop itu ke tangan Jungkook.

"Kau di minta untuk datang ke kediaman Dewan Tertinggi, lusa, pada pukul 9 malam—"

"Aku tahu" potong Jungkook kesal. Ia sudah menerima undangan itu selama sebulan belakangan. Ia sudah tahu bagaimana detailnya acara Copulation itu. Hampir muak ia mendengarnya.

"Baiklah. Kami pergi"

Tanpa menunggu respon apapun dari si tuan rumah, dua Guardian itu berbalik dan berjalan lurus meninggalkan Jungkook dan amplop hitam itu.

Pemuda Jeon kembali masuk ke rumah kesayangannya. Ia nyaris terlena untuk kembali tidur atau sekedar duduk di sofanya sebelum ia teringat akan janjinya.

"Sial!" umpatnya pelan. Ia bergegas menyambar tas slempang hitamnya yang kumal dan mengambil topi putihnya yang tergeletak begitu saja di atas nakas.

"Aku terlambat!"

Dengan tergesa ia menyambar sebuah karung berisi aprikot matang yang baru saja ia panen 3 jam yang lalu. Ia sudah berjanji kepada anak dari tuan dimana ia bekerja sebagai pelayan restauran sehari-hari untuk menjual puluhan buah aprikotnya. Ia tak ingin mengecewakan anak tuannya itu. Bisa jadi ia kehilangan pekerjaan kesayangannya.

Ia memakai sepatunya dengan asal, mengabaikan tali sepatu yang belum terikat. Kakinya berlari dengan cepat menuju rumah si Tuan. Tak jauh. Hanya sekitar 3 mil dari rumahnya. Bukan hal yang menyusahkan baginya. Namun jika boleh berkata jujur, sekarung aprikot itu cukup menyusahkannya.

Jeon Jungkook mengabaikan engahan napas atau dadanya yang terasa terbakar. Ia terus berlari seraya mengecek waktu di ponsel usangnya.

Sebentar lagi, desisnya.

Setelah kurang lebih 20 menit ia berlari, akhirnya tiba juga ia di kawasan elit kaum primer di kotanya. Ia tak hentinya mengagumi keindahan bangunan-bangunan disana, yang mana berbanding terbalik dengan lingkungannya sebagai kaum sekunder. Usang, gersang, dan tua. Sama sekali tidak menarik.

Tak peduli berapa ratus kali ia mendatangi tempat ini, ia selalu terpana. Jatuh dalam pesona kaum primer.

"Jungkook ah!"

Suara hangat bernada ceria itu menarik sebuah senyum lebar di bibir pemuda Jeon. Ia masuk ke dalam pekarangan rumah mewah milik Tuannya, dan nyaris jatuh terjerembab.

"Whoa, hati-hati" pemuda itu mengulurkan tangannya ke arah Jungkook. Jungkook tertawa kecil seraya meraih tangan itu untuk berdiri.

"Hoseok hyung, maafkan aku terlambat 30 menit" ucap Jungkook dengan panik.

Pria yang di panggil Hoseok itu membalas ucapan Jungkook dengan tepukan pelan di pantatnya. "Santai saja, Kook. Appa sedang keluar. Ia tak akan tahu jika kau terlambat"

Jungkook membungkuk beberapa kali seraya mengucapkan terima kasih pada sosok yang begitu baik padanya.

"Ini buah aprikotnya, hyung. Tak ada cacat satupun. Aku baru saja memanennya"

Hoseok mengambil karung itu dari tangan Jungkook. Ia memeriksanya sekilas sebelum menyerahkan amplop hitam yang terselip di antara aprikot itu.

"Apa ini, Kook?"

Jeon Jungkook terperanjat seraya mengambil amplop dari Guardian yang tak sengaja ia bawa. "Ini dari Guardian. Di dalamnya berisi nama calon pasanganku untuk Copulationku yang pertama"

Hoseok memekik seraya meraih amplop itu.

"Copulation! Woah, aku lupa jika tahun ini adalah Copulationmu yang pertama!"

Jungkook tertawa hambar. "Yeah, yang pertama.."

"Aku iri padamu, Kook! Aku sangat ingin ikut Copulation, namun yeah kau tahu sendiri. Genku S—sterile. Aku tak bisa mengikuti acara itu"

Gen ketiga dan yang terakhir adalah Gen S—sterile. Gen ini di miliki oleh orang-orang yang tak bisa melahirkan keturunan. Meskipun begitu, mereka tergolong dalam kaum primer. Sepeti Hoseok dan keluarganya.

Jungkook menyembunyikan raut sedihnya di balik topi putih yang ia kenakan. Ia merasa begitu bittersweet.

"Kau sudah tahu siapa pasanganmu?"

Jungkook menggeleng. Ia sama sekali tak bersemangat akan hal itu.

Hal apa yang menarik dari berhubungan badan dengan orang asing yang tak kau cintai, lalu kemudian mengandung dan melahirkan seorang bayi yang tak lama kemudian di renggut dari dekapan. Tolong jelaskan pada Jungkook, apa yang menarik dari hal itu?

Ia begitu membenci Copulation, para petinggi, Dewan Tertinggi, yang menciptakan segala sistem aneh ini.

"Boleh ku buka amplopmu? Siapa tahu aku kenal calon pasanganmu!"

Jeon Jungkook memiringkan kepalanya sedikit. "Buka saja, hyung. Aku tak terlalu peduli"

Hoseok membuka amplop itu dengan penuh semangat. Ia mengeluarkan secarik kertas tebal bertinta hitam yang terukir sebuah nama dengan goresan seindah kaligrafi.

"Kim Taehyung"

Hoseok menjerit dengan kencang. Membuat karung aprikot itu tersenggol dan nyaris jatuh sebelum Jungkook menangkapnya dengan cekatan.

"Aku kenal dia, Kook! Kami dulu teman sekelas!"

Jungkook menggeser karung aprikot itu dengan susah payah. Menjauhkannya dari jangkauan tubuh Hoseok yang melompat-lompat kegirangan.

"Dia sangat tampan. Idola nomor satu di kelas" ujarnya. "Wah, aku tak sabar menantikan anakmu nanti seperti apa. Anak kalian nanti pasti akan sangat rupawan!"

Jungkook menelan ludah dengan susah payah.

Sungguh,

Membayangkan ia sebagai seorang pria mengandung bayi dan melahirkan, sangat membuatnya merasa kasihan dan malu pada diri sendiri.

Tapi, ia tak punya pilihan lain, bukan?

Tak ada yang bisa mengentikan Copulation. Tak ada yang bisa menolak titah sang Dewan Tertinggi.

Ataukah... akan ada?

.

.

.

TBC

.

.

.

Opening jangan banyak banyak ya :D

Hi, Plum datang membawa cerita baru. Semoga kalian menyukainya.

Mohon review sebanyak-banyaknya. Gomawo :*

Follow IG : summer_plum (double underscores) for more spoiler :D