MINE

BY : LAILA127

*Semua yang ada disini bukan milik saya. Tetapi milik Tuhan dan orang yang memilikinya.

Cast : ChanBaek

BL. YAOI. GAY. CRIME. ROMANCE

.

.

.

BUKAN UNTUK ANAK-ANAK

.

.

.

Chapter sebelumnnya

Tranggg

Piring yang dipegang Taehyung pecah menjadi berkeping-keping. Taehyung menunduk, mengambil pecahan itu dengan hati-hati. Entah kenapa Taehyung mempunyai firasat buruk pada Hyung-nya.

'Hyung. Kau akan baik-baik saja kan?'

.

.

.

Chapter 6. Why?

"Enggh~~"

Baekhyun terbangun di sebuah ruangan yang luas. Baekhyun pun sendiri tidak tau dimana ia sekarang. Yang Baekhyun tau, ruangan itu terlihat seperti kamar yang mewah.

Mencoba untuk turun dari kasur, Baekhyun memperhatikan semuanya. Dan dia dibuat takjub.

Fasilitas kamar itu sangat mewah. Seakan-akan Baekhyun sedang berada di kamar hotel bintang 5.

Ceklekk

Mendengar suara pintu terbuka, membuat Baekhyun yang sedari tadi memerhatikan kamar itu menoleh ke arah suara tersebut.

Dia disana.

Seseorang yang ditakuti seluruh dunia.

Tubuh Baekhyun tiba-tiba bergetar. Baekhyun ketakutan. Sangat ketakutan.

Bagaimana ia ada disini?

Ini dimana?

Mengapa ia harus bertemu dengan ketua mafia?

Mengetahui malaikat cantiknya ketakutan, Richard hanya tersenyum. Dengan tenang, Richard menghampiri Bekhyun yang perlahan berjalan mundur seiring dekatnya Richard padanya.

Sampai punggung Baekhyun menyentuh dinding, Richard masih saja berjalan kearahnya dengan tenang. Oh! Jangan lupakan senyumnya yang menawan.

" Ber-berhenti…."

Richard berhenti didepan Baekhyun yang menunduk.

"Angkat kepalamu, Love"

Entah apa yang merasuki Baekhyun, Baekhyun mendongkakkan kepalanya. Mata hazel itu bertemu pandang dengan mata sehitam arang.

Indah.

Rizhard mendekatkan wajahnya dan entah apa yang ada dipikiran Baekhyun, ia hanya diam dan memejamkan matanya.

Cupp~

Tiba-tiba, Richard langsung mengecup bibir Baekhyun. Richard sungguh tidak tahan dengan bibir yang terlihat menggoda itu. Awalnya memang kecupan. Tetapi lama kelamaan kecupan itu berubah menjadi lumatan yang ganas. Seakan-akan Richard akan memakan bibirnya detik itu juga.

Baekhyun bisa merasakan emosi didalamnya. Seolah Richard sudah merindukan seseorang dengan lamanya.

"Enghhh~"

Baekhyun mengerang dalam ciuman itu.

Terlalu panas. Terlalu ganas.

Baekhyun kelelahan mengimbangi ciuman Richard. Sedangkan Richard? Ia terus mengulum bibir Baekhyun seakan-akan Richard tidak bisa hidup tanpa mencium Baekhyun.

Baekhyun bisa merasakan sesuatu dimaksukan paksa ke dalam mulutnya melalui ciuman itu.

Karena pasokan oksegen yang tipis. Richard terpaksa melepaskan lumatannya. Mereka saling bertatapan. Mata hitam yang terselubungi nafsu dan mata coklat yang berair.

Terlalu menggairahkan.

Baekhyun merasa pusing dikepalanya. Perlahan-lahan kesadarannya menipis. Sebelum ia kehilangan kesadarannya, sayup-sayup Baekhyun mendengar Richard berkata

"Your Mine, B"

.

.

.

Taehyung gelisah sejak tadi. Hyung-nya belum pulang sampai sekarang. Taehyung khawatir kalau terjadi apa-apa dengan hyung-nya. Come on siapa yang tidak tertarik dengan Baekhyun? Bahkan orang straight pun bisa saja menjadi gay mendadak gara-gara pesona hyung-nya itu.

Satu-satunya cara menemukan hyung-nya adalah meminta bantuan orang 'itu'. Tapi, Taehyung benar-benar malas jika harus berurusan dengan 'dia'. Taehyung tidakpunya pilihan lain, ia harus terpaksa meminta bantuan oarang 'itu'.

Taehyung segera mengambil handphonenya dan langsung menelepon seseorang disana.

"Yeobseo?"

"…"

"Darling?"

Taehyung benar-benar kesal dengan julukan yang ditujukan olehnya. Bahkan Taehyung tidak pernah menerimanya menjadi kekasihnya. Tapi, Taehyung benar-benar tidak punya pilihan lain.

"Sapore, aku butuh bantuanmu"

.

.

.

Kai hanya menghela nafas. Sudah lebih dari lima menit ia berdiri di dekat Richard, tetapi Richard belum juga mengatakan apapun padanya. Memang untuk apa ia ada disini? Jika saja Richard tidak memanggilnya, Kai tidak akan ada disini. Mungkin Kai akan bercinta sampai puas dengan kekasih hatinya.

"Park, jika kau hanya ingin aku berdiri disini lebih baik aku-"

"Kai, minta pada kekasihmu untuk kesini"

Kai mengerutkan dahinya heran.

"Untuk apa?"

"Kau tidak perlu tau"

Kai hanya mendengus kesal mendengar perintah pemimpinnya itu. Segera setelah diperintahlan Kai langsung menelpon kekasihnya.

"Ada apa, Kai? Kukira kau sibuk."

Kai jadi merindukan kekasinya

"Yeah aku memang sibuk, tapi bisa kau kesini? Richard meyuruhku untuk memanggilmu."

"Untuk?"

"Mungkin untuk menemani miliknya."

"…" hening sejenak. Sepertinya orang yang ditelpon Kai tadi sedikit terkejut.

"Aku akan segera kesana."

Sambungan itu terputus dan Kai hanya menghela nafas. Kai menatap Richard yang masih pada posisi awalnya. Tidak bergerak atau pun melakukan sesuatu untuk mengubah posisinya.

"Aku sudah melakukannya."

"Kerja bagus."

Entah berapa kali Kai merasa jengkel hari ini. Tapi mengingat baby-nya akan datang, membuat mood Kai sedikit membaik. Tanpa sepatah katapun, Kai langsung meninggalkan ruangan itu. Yang tersisa hanyalah Richard dan Malaikatnya. Byun Baekhyun.

.

.

.

Richard masih betah dalam posisinya. Diam disamping Baekhyun yang belum membuka matanya. Itu membuat Richard sedikit khawatir. Terus menatap Baekhyun tanpa berkedip.

Bagaimana bisa Tuhan menciptakan manusia secantik ini?

Kulit putih seperti porselen, bibir merah menggoda, wajah cantik dan manis dan tubuh yang mungil. Semuanya ada pada Baekhyun.

Tuhan pasti mabuk saat menciptakan Baekhyun.

Itulah yang dipercayai Richard.

"Baek….."

Richard menatap Baekhyun dengan lembut. Digenggamnya tangan Baekhyun dan dikecupnya tangan itu.

"Cepatlah bangun, sayang. Aku merindukanmu."

.

TBC

.

.

Haii~~ Semuanya ^_^

Saya minta maaf jika ceritanya kurang memuaskan atau gaje.

Dan maaf juga karena saya lama update. Saya sedang menghadapi ujian. Walaupun ff nya sudah saya siapkan, tetapi saya terlalu sibuk ujian sampai-sampai melupakan ff saya. Saya minta maaf yamg sebesar-besarnya

So, kritik dan saran selalu saya terima.

Thanks,

Laila127