Gatal

a story by

baekgasme


Pada zaman dahulu...

err.. maaf salah

Disuatu hari yang panas...

"ASTAGA KENAPA PANTATKU GATAL SEKALI!" Terdengar suara seorang lelaki yang berteriak dari dalam kubangan sawah, err.. maaf salah dari dalam kamar maksudnya. Maklum mata penulis tidak bisa membedakan mana sawah dan mana kamar lelaki itu.

"HEI BAEK KENAPA KAU BERTERIAK? BERISIK TAHU!" Sahut seorang lelaki—juga dari arah dapur.

"KAU JUGA BERTERIAK BODOH!" balas lelaki tadi dengan kesal.


.

.

Hmm hmm (ala ala sabyan)

Tidakkah kalian ingin mengenal dua lelaki yang saling berteriak itu? Tidak? Oh baiklah /membatalkan syuting gatal/ Hei jangan ganas seperti itu! Aku kan hanya bercanda. Baiklah baiklah, mari kuperkenalkan pada kalian dua tokoh utama cerita amberegul ini. Akan kuperkenalkan yang imut-imut terlebih dahulu.

Byun Baekhyun, biasa di panggil mawar. Anak kedua dari keluarga Byun. Ayahnya bernama Byun Hyunjoong, tampan dan berwibawa, pemilik toko roti paling laris di desanya. Sang ibu bernama Byun Heechul, satu-satunya yang paling cantik di rumah mereka —sebenarnya Baekhyun juga, namun dia menolak di katakan cantik, dia selalu berkoar-koar kalau dirinya mempunyai belalai di antara kakinya ketika ada yang menyebutnya cantik— berhati lembut namun menyeramkan saat marah. Kakaknya bernama Byun Baekboom, tampan, pintar, dan mengidap brocom yang parah.

Baekhyun itu tidak seperti lelaki pada umumnya, kalau umumnya lelaki berwajah tampan, ia malah berwajah cantik. Tubuhnya juga lebih kecil dari yang lain, jari tangannya lebih indah daripada perempuan. Tapi jangan salah paham dulu membayangkan Baekhyun itu lelaki lemah yang butuh perlindungan, Baekhyun itu pemegang sabuk hitam Hapkido, sentuh sedikit saja maka dirimu akan di pastikan terbaring dalam ruangan berbau obat.

Nah, mari kita beralih pada lelaki yang satunya.

Chanyeol. Park Chanyeol. Anak kesayangan keluarga Park. Memiliki kakak perempuan bernama Park Yoora. Wajah sama persis, namun tingkah laku berbeda tiga ratus enam puluh sembilan derajat. Yoora itu cantik, anggun, juga santun. Sedangkan Chanyeol, tinggi dan tampan iya, namun urakan dan juga mesum. Sang ayah bernama Park Yunho, dan sang ibunda bernama Park Yuri. Keluarga Park adalah pemilik peternakan sapi terbesar di desanya.

Chanyeol itu lelaki idaman di desanya, banyak sekali perempuan yang menginginkan menjadi kekasih seorang Park Chanyeol—dan Baekhyun amat iri mengetahui kenyataan ini. Mulai dari anak ingusan, remaja chili-chilian, ibu-ibu muda, bahkan nenek penjual bunga di persimpangan dekat rumahnya juga naksir. Namun Chanyeol menolak semuanya, ia telah mengikrarkan janji bahwa dirinya hanya milik Baekhyun seorang —entah apa itu maksudnya Baekhyun tidak tahu.

Pertemuan pertama Baekhyun dan Chanyeol itu saat mereka sama-sama tersesat di dalam hutan saat umur mereka tujuh tahun. Baekhyun awalnya mencoba menangkap seekor kupu-kupu, namun kupu-kupu tersebut terbang ke arah hutan. Sedangkan Chanyeol hanya iseng memasuki hutan yang katanya banyak hantunya, ia ingin membuktikan bahwa hutan tersebut tidak ada hantunya —hah, dasar anak kecil.

Sejak tragedi tersesat di dalam hutan mereka menjadi teman dan selalu bersama sampai sekarang. Chanyeol selalu mengatakan bahwa ia akan selalu menjaga Baekhyun karna tubuhnya lebih kecil, namun itu semua tidak berlaku lagi, karena Chanyeol yang bertubuh bongsor itu takut pada kecoa dan malah berlindung di belakang Baekhyun —Baekhyun selalu tertawa keras saat mengingat kejadian itu.

Dari Elementary School sampai Senior High School mereka selalu bersama, dan sekarang juga mereka sama-sama masuk ke Kyunghee University yang ada di kota. Awalnya kedua keluarga mereka menolak, hidup di kota itu keras, mereka tidak mau terjadi sesuatu kepada dua anak manja itu. Namun berkat tatapan anak anjing yang di perlihatkan Baekhyun dan Chanyeol setiap hari, mereka luluh juga, dan berakhir sepakat mengijinkan anak-anak mereka melanjutkan studi di kota juga membelikan sebuah apartemen sederhana dari hasil patungan.

Ah kenapa perkenalan ini panjang sekali, huh. Baiklah mari kita kembali pada jalan cerita amberegul ini~

.

.


"Hoi Baek, kenapa kau berte —riak?"

Baru saja akan memasuki kamar Baekhyun, namun pemandangan yang ada di hadapannya membuat Chanyeol seolah menjadi tubuh tanpa jiwa. Mata membola dengan mulut menganga lebar, tak percaya melihat temannya berpose seolah sedang mengundang.

"Enghhpantatku terasa panas dan gatal Chanhh."

Baekhyun menjawab dengan posisi yang sedang menungging, wajah memerah—entah kepanasan atau apalah— baju menjadi menempel pada tubuh karena keringat, pinggul bergoyang, menggesekkan dua bongkahan pantat kenyal pada ujung tempat tidur, celana pendek yang di kenakan tersingkap ke atas menampilkan paha mulus dan berisi.

Chanyeol masih mematung di tempatnya, tak bergerak sedikitpun. Seolah jiwanya di tarik keluar begitu melihat Baekhyun. Bahkan tanpa di sadarinya senjata kebanggaan untuk berperang di atas ranjang mulai membengkak di balik celana bahan yang di kenakan, membentuk sebuah tenda besar yang akan kalian sadari walaupun hanya melirik sekilas. Namun itu malah luput dari pandangan Baekhyun.

"Chanhh.. Chanyeollhh..."

Otak Chanyeol mulai memproyeksikan imajinasi dimana tubuh polos Baekhyun menggeliat di bawahnya, mendesahkan namanya keras saat Chanyeol semakin mempercepat tusukan pada lubang Baekhyun. Dan tanpa di sadari—lagi, ia meneteskan air liur dengan wajah mupeng yang kebangetan.

"YAK PARK CHANYEOL!"

Teriakan Baekhyun berhasil menyadarkan Chanyeol yang mulai membayangkan hal yang iya-iya tentang Baekhyun. Tangan menyeka liur pada dagu, merasakan denyutan pada senjata kebanggaannya ia melirik ke bawah, lalu mengumpat dalam hati.

'Oh sial, kenapa kau harus bangun secepat ini penis sialan! Oh tidak-tidak, kau tidak sialan, Baekhyun yang sialan, karena tubuhnya yang sialan itu membuatku jadi bernafsu sial!'

"HEH MANUSIA TIANG!"

Dan Chanyeol kembali sadar dari umpatan tidak jelasnya karena teriakan ultrasonik Baekhyun. Wajah menghadap Baekhyun, dan seketika tubuhnya menjadi bergetar karena nafsunya semakin meningkat saat melihat wajah marah Baekhyun.

'Oh sial kau Baekhyun, wajah marahmu bahkan membuatku hampir muncrat.'

"Ke-kenapa Baek?"

Chanyeol menjawab dengan suara bergetar, tangan menangkup selangkangan, mencoba menahan agar tidak muncrat hanya karena wajah Baekhyun yang sialan.

"Bantu aku bodoh! Kau tidak lihat aku sedang kesusahan disini!"

Chanyeol mendengus, Baekhyun itu tidak ada manis-manisnya sama sekali. 'Untung kau temanku, kalau tidak sudah kuperkosa kau berulang kali' pikirnya edan. Ia lalu bertanya dengan suara yang tidak ada ikhlas-ikhlasnya.

"Apa yang bisa ku bantu pangeran Byun?"

"Bantu aku menghilangkan rasa gatal ini, lakukan apa saja agar gatalnya hilang enghh aku tidak tahan lagi nghh."

Gerakan pinggul Baekhyun yang sempat berhenti karena membentak Chanyeol mulai bergerak lagi, kali ini semakin brutal, membuat pahanya bergetar-getar, dan pemandangan itu tidak luput dari mata si mesum Chanyeol.

'Oh sial, dia semakin erotis saja!'

Melihat Baekhyun tersiksa seperti itu Chanyeol jadi tidak tega juga, tapi ia tidak sebaik itu menolong Baekhyun tanpa imbalan. Sebuah ide terlintas di benaknya, yang pastinya ini akan sangat menguntungkan baginya.

"Baik-baik, aku akan membantu pangeran manis ini~"

Chanyeol berjalan masuk ke arah Baekhyun, dengan wajah mupeng dan senyum yang menyeramkan, ia berlutut di samping Baekhyun. Tangan memegang pinggul, di angkat lalu di pindahkan menghadap dirinya. Tangan beralih pada karet celana, di tariknya turun celana itu secara perlahan, dan akhirnya terpampang lah aset menggoda milik Baekhyun yang memerah. Chanyeol hampir saja meneteskan liurnya kembali.

"Wah Baekhyun, pantatmu merah sekali."

Chanyeol mengatakan itu sambil mengelus pipi pantat Baekhyun. Dan membuat Baekhyun tanpa sadar melenguh saat tangan dingin Chanyeol menyentuh kulitnya yang panas. Chanyeol berlagak seolah sedang mengamati merah pada kulit putih itu, padahal ia hanya mencari kesempatan untuk mengelus pantat kenyal itu.

"Hei kurasa kau iritasi, apa yang kau lakukan semalam? Seingatku kemarin siang kau masih seperti orang hutan masuk kota."

"Malamnya saat aku pulang dari rumah Kyungsoo, tanpa sengaja seseorang menabrakku hingga jatuh terduduk di atas kubangan air hujan."

Baekhyun menjawab dengan mata terpejam, menghayati elusan tangan Chanyeol pada pantatnya. Bahkan ia tidak mengindahkan kata-kata Chanyeol yang menghinanya.

Mendengar jawaban Baekhyun, wajah Chanyeol berubah datar.

"Sudah berapa kali ku bilang, hati-hati jangan sampai kulitmu terkena apapun, kulitmu itu rentan terhadap kuman."

PLAK

"AKHH"

Baekhyun menjerit merasakan sakit dan panas pada pantatnya karena tamparan Chanyeol. Panas yang terasa membuat rasa gatal pada pantatnya menghilang walau hanya sebentar. Dan itu membuat Baekhyun tanpa sadar semakin mencondongkan pantatnya ke arah Chanyeol.

"Chanyeol ayo lakukan lagihh. Tampar pantatkuh."

Chanyeol tersenyum miring mendengar permintaan Baekhyun untuk menampar pantatnya lagi. Di remasnya kedua belah pantat itu sebentar sebelum kembali menamparnya.

"Baiklah, kau yang minta Baekhyun."

PLAK

PLAK

PLAK

"Akhhh akhhhh akhhhh"

Baekhyun membenamkan wajahnya pada karpet berbulu dibawahnya, sedangkan pantatnya semakin ia condongkan ke arah Chanyeol.

"Baek apa kau mau yang lebih nikmat dari ini?"

Chanyeol bertanya sambil mengelus pantat Baekhyun yang semakin memerah. Baekhyun mengangkat sedikit kepalanya lalu menoleh kebelakang untuk melihat Chanyeol.

"Lakukan apa saja asal enghrasa gatalnya berkuranghh."

Chanyeol kembali tersenyum miring, kepala di turunkan menghadap bongkahan kenyal, lidah di julurkan, kemudian menyapukan liurnya pada pantat Baekhyun.

"Ahhhh"

Baekhyun mendongak sambil memejamkan mata, rasa panas dari lidah Chanyeol membuat rasa gatal pada pantatnya sedikit hilang. Baekhyun memundurkan pinggulnya sampai pantatnya mentok pada wajah Chanyeol.

"Ahhhh Chanhh tekan lebih kuathhh"

Lima menit kemudian Chanyeol menjauhkan wajahnya, dan tanpa di sadari Baekhyun, tangan Chanyeol mulai meraba paha dalamnya, terus keatas sampai pada kejantanannya, lalu meremasnya dengan kuat.

"AHHHH"

Baekhyun mendesah keras sambil membulatkan matanya.

"Kurasa kau butuh salep Baek."

Chanyeol berkata sambil menyeringai lebar.


TBC


a/n: kenapa rasanya ini semakin amberegul?! berubah banget kayanya wkwk

don't forget to review piuw

-baekgasme