Naruto © Masashi Kishimoto

Aniki Gue! by shirosendpie

Rate: M maksudnya T…

Warning: Siapkan mental, fisik, keripik, es teh dan payung sebelum membaca.


Oke, perkenalkan gue Uchiha Sasuke, anak dari Uchiha Fugaku sang pengusaha kece yang membuat restaurant di berbagai cabang yang laku keras karena ketampanan *hoek* wajahnya. Bahkan ia memajang fotonya di dinding seluruh restaurantnya. Membuat para cewek pengidap ojicon rela gemuk karena tiap hari datang ke restaurantnya.

Bahkan bokap absurd gue bikin bonus senyum tipis om-om kece setiap pembelian 5 macam makanan. Bonus kedipan om-om kece setiap pembelian 10 macam makanan. Bonus foto topless bokap gue (yang sumpah bikin gue iri banget liat perut kotak-kotaknya) setiap pesanan kawinan atau acara lainnya. Jadilah gue anak dari bapak bergelimpangan harta.

Nyokap gue, Uchiha Mikoto sang guru seksi bin bahenol yang jadi guru MTK di 2 SMA sekaligus. Membuat para siswa mesum semangat memperhatikan. Semangat memperhatikan rok mininya nyokap gue maksudnya.

Bahkan nyokap gue gak kalah absurd dari bokap gue. Bikin bonus senyum manis tante-tante cantik kalau muridnya dapet nilai ulangan MTK 90. Bonus senyum seksi tante-tante kece kalau muridnya dapet nilai ulangan MTK 95. Yang tentunya bakal mustahil banget bagi para siswanya. Makanya nyokap gue anteng-anteng aja pas buat bonus begituan. Toh muridnya pada bego semua.

Tapi yang bikin gue muak nyokap gue ngajar disekolah gue juga, Gue yang jenius ini so pasti selalu dapet nilai MTK di atas 95. Ya masa gue dapet senyum seksi dari nyokap gue? Ogah. Gue gak mau belok sama nyokap gue. Masih banyak cewek cakep nan seksi di luar sana yang ngantri buat jadi pacar gue.

Yang bikin gue lebih muaknya lagi bokap gue yang narsis suka pajang-pajang foto super close upnya di rumah. Bikin muntah tau gak?

Pernah gue sama aniki gue, Itachi, ngambil semua foto berbingkai bokap gue trus dibakar dan dikubur waktu bokap nyokap gak ada dirumah.

Pas bokap liat rumah penuh fotonya ilang, dia shock berat. Kirain bokap mau marahin gue sama Itachi. Tapi dia malah senyum gaje trus ketawa sarap sambil bilang "Ternyata kegantenganku sudah di akui di masyarakat. Bahkan ada orang yang mencuri foto keceku untuk di jual. Pasti fotoku di hargai sangat mahal. Berbanggalah kalian wahai Itachi dan Sasuke. Kalian mewarisi kegantengan papamu ini, MUAHAHAHAHAHA."

Gue dan Itachi langsung gubrak jama'ah. Ini yang sarap siapa sih?

Esok harinya, rumah kembali di penuhi foto bokap berbingkai super gede yang nutupin seluruh dinding rumah gue kecuali kamar dan kamar mandi. Sumpah pada saat itu, gue dan Itachi harus make kacamata hitam selama di dalam rumah demi menjaga kesehatan mata kami.

Mereka emang ngeselin sih, tapi yang paling ngeselin itu super baka Aniki gue. Setiap jam 5 sore dia bawa-bawa kasur ke ruang TV, nenteng-nenteng bantal, narik-narik kipas angin, plus buat susu coklat dingin di gelas biru bergambar tayo dengan es batu 3 kesukaannya.

Kalau alarmnya bunyi, ia langsung mantengin TV tanpa kedip, meluk remot biar gak dicuri, sambil menyesap susu coklatnya yang selalu bikin gue ngiler diliatnya.

Yak, Itachi selalu gak pernah telat nonton Narutong Shippuden setiap jam 5 di GTV. Yang ngeselin itu gue gak bisa nonton film kesukaan gue, Little Bus Tayo.

Please jangan keluar dari Sasuke Fans Club.

Tch, Itachi gak bolehin seorang pun nyentuh remotnya saat Narutong Shippuden mulai. Bahkan saat iklan. Mana Narutong setiap hari, 3 jam pula tayangnya. Iya, gue akui gue juga suka Anime Narutong, kadang ikutan tiduran di kasur Itachi sekaligus nenteng susu coklat dingin juga, tapi kartun Little Bus Tayo paling nomor 1 di hati! Udah tayangnya sebentar, cuma sabtu minggu pula.

Dan hari ini aniki gue masih melakukan hobinya itu.

Gue lagi asik duduk sambil buka LINE liatin timeline yang penuh dengan curhatan gak mutu anak empat-el-empat-ye yang hobinya nge galau mulu.

Taho3 g4k s3h?! c0WoK qU mUtuziN 4ko3h 1iMa m3n1t zEt3lah j4d14n d1 d3p4n t3m3N2 qU!

#br0k3Nh34rt #m4ti4ja1u

Atau

M44c1iH t3l4h m3mBu4T h1dUp Q j4d1 b3w4rN4… 1uP yU 4k4n9 t4mP4n…

Atau

*love* *love* *love* *love* *love* MiiC1h MiiC1h 0r4nG g4h0ol mOu l3w4T… cUm4 m4u b1l4n9 j4n94n lUp4 b3rn4p4s y4, xixixixi… *love* *love* *love* *love* *love*

Gila gila… mata gue ternodai. Gue tanpa sadar ngaktifin mangekyou sharingan gue buat baca ini tulisan yang bikin mata gue hampir juling.

SREK SREK.

Pendengaran gue terusik dengan suara barang yang di seret-seret. Ternyata Itachi lagi nyeret kasur besarnya dari kamar. Saat kasurnya mendarat dengan mulus di lantai depan TV, gue langsung seenak jidat tiduran di sisi kanan kasur dengan bantal yang sekaligus di bawa Itachi.

"Oii, Suke! Capek gue bawa-bawa kasur dari lantai 2, elo seenaknya tiduran di sana. Bikinin susu aja sana!" Itachi protes sama gue.

"Ogah." Kata gue dingin sambil fokus ke layar ponsel gue.

"Kampret! Cepetan bikini susu!" Itachi gaplok gue pake bantal.

"GAK MAU!" Gue marah dan langsung bangun.

"APA? BERANI LO LAWAN GUE?" Itachi busungin dadanya sambil nantangin gue.

PLESSS

Nyali gue langsung ciut. Masalahnya Itachi di luar absurd tapi kalau marah serem. Kuat banget tenaganya.

Bahkan pintu kamar gue pernah hancur gara-gara dia ngebanting pintu keras banget waktu remotnya gue sembunyiin. Jendela kamar bokap-nyokap juga patah gara-gara dia marah sama bokap-nyokap gak bolehin dia nonton konser JKT48. Tembok kamar gue pun pernah retak gara-gara dijadiin lampiasan kemarahan dia. Padahal Itachi gak pernah ikut Judo, Kendo, Karate, Taekwondo, Gulat apalagi Sumo.

Syukur deh, kalau Itachi les begituan hancur ini rumah.

"Iya, iya, gue buatin…" setelah di pelototin Itachi lima menit, gue pun menyerah dan pergi ke dapur lalu mulai membuat dua gelas susu. Eh, gue juga mau kali!

Itachi teriak dari ruang TV, "PAKAI GELAS TAYO YA!"

"Iya iya bawel."

"GELAS TAYO!"

"Iya iya."

"GELAS TAYO LOH!"

"Heem."

"GELAS TAYO LOH SUKE! TAYO!"

"Heeh..."

"TAYO SUKE! TAYO TA-"

"BACOT."

Itachi akhirnya mingkem.

Gue keki banget sama itu orang. Gue bakal ngerencanain sesuatu yang jahat. Gue bakal masukin 4 es batu ke gelas susu gue, sementara Itachi cuma gue kasih 2 es batu. MWHAHAHAHAHA Rasain tuh esnya cuma 2!

"Nih!" gue ngasihin gelas gambar Hello Kitty ke Itachi sementara gue make gelas biru yang tercetak dengan jelas wajah tayo.

Singgg~

Apa?

Ngapain elo liatin gue kayak gitu?

Elo!

Iya elo! Lo yang mukanya dekil dan kucel yang lagi baca fanfic ini. Ngapain liatin gue?

Eh jangan asal nuduh ya! Ini gelas biru ini punya gue!

Tch, iya iya, gue ngaku. Gue sama Itachi punya gelas kembaran.(Author: Oww, so sweet… *mata lope-lope*)

"Kok pake yang Hello Kitty? Gelas birunya mana?" Itachi protes tapi di ambil juga gelasnya.

"Kotor." Kataku pendek. Sret, mata Itachi berkilat saat melihat gelas biru gue.

"Itu punya gue ya?" Itachi menatap gelas biru gue penuh curiga.

"Enak aja tuduh-tuduh! LIAT NIH LIAT! PUNYA GUE GAK ADA RETAKANNYA!" Gue menunjukkan bagian gagang gelas gue.

"Iya deng…" Itachi hendak meminum susunya. Tapi tiba-tiba ia mengerutkan alisnya saat melihat isi gelasnya. "Kok esnya cuma 2?" tanya bingung.

"Cair duluan." kata gue agak gelagapan lalu duduk di sampingnya.

"Liat es lo!" Itachi mau merebut gelas gue. Gue dengan agak panik nahan 2 es di bawah gelas menggunakan sendok yang kelupaan gue taruh di westafel.

"Noh, cuma 2. Udah keduluan cair tadi." Kata gue sambil memperlihatkan gelasku tanpa membiarkan Itachi menggeser sendoknya.

"Oh, yaudah." Itachi langsung adem anyem minum susu coklatnya.

Diem-diem gue ketawa ngakak tanpa suara.

Itachi... Itachi… bodoh banget sih lo. Mau aja di boongin sama adik sendiri. Pantes aja kagak lulus-lulus, wong di boongin adeknya aja percaya. Tapi untunglah Itachi bodoh. Kalau gak, gue udah di geplak sama dia.

Dan Anime Narutong pun mulai. Itachi sibuk ngerekam Opening Narutong sambil melototin gue biar diem dan gak berisik. Gue sweatdrop. Kuota kan melimpah, Wifi juga ada, tinggal download lagunya apa susahnya. Ngapain pake ngerekam dari TV? Otaknya Itachi jalan gak sih?

"Chi, minjem remotnya dong."

"Emoh~" Itachi menolak dengan gaya sok imut. Sukses buat gue nahan muntah ditempat.

"Minjem dong, kan lagi iklan." gue agak maksa.

"Emoh! Gue berkuasa dari jam 5 sampai jam 8!" Itachi mulai kesel.

"Ih, gantian bentaran! Gue mau nonton Tayo!"

"WAKAKAKAK, lo masih aja suka kartun anak cewek!" Itachi ngakak sampe guling-guling.

"Apaan sih lo! Suka-suka gue dong! Minjem sini! Ini Anime juga di ulang-ulang! Elo juga udah pernah nonton scene ini kan?!"

BRUK.

Tak ada angin, tak ada hujan, mendadak Itachi jatuh terduduk sambil memegangi dadanya. Dengan muka melas dan backsound dramatis dia berteriak, "Elo gak tau apa yang gue rasain!"

Gue ngangkat alis heran pas liat gaya Itachi yang mirip benci taman lawang.

"Gue bisa nonton Narutong aja udah syukur alhamdulillah! Gue udah lama gak nonton Narutong! Narutong itu Anime kesukaan gue! Dari setahun yang lalu gue nunggu episode ini… ELO TAU GAK SETAHUN ITU LAMA!" Itachi ngebentak gue. Membuat gue mematung dengerin penuturannya. Gak, gue gak takut kok di bentak sama dia, cuma rasanya kayak ada yang mainin gong di telinga gue.

"Rasanya sakit, Sas... sakit. Saat Narutong di ilangin dari GTV rasanya sakit…" Itachi megang dadanya makin erat sambil sok mellow menangis dengan kucuran air keran. Iya, dia yang netesin sendiri air keran ke matanya.

Tanpa berperikemanusiaan, gue nendang badan Itachi. "Sadar Chi!"

"ELO JAHAT! ELO GAK TAU APA YANG GUE RASAIN!" Itachi ngegigit bibir bawahnya sambil terisak lebay.

"Gue jijik liat lo." gue hendak pergi.

GREP.

Kaki gue ditahan Itachi. Jadi ini rasanya di tangkep suster ngesot?

"ELO GAK LIAT WAJAH GUE YANG MENDERITA INI?" Itachi melototin gue dengan air keran yang mengucur deras juga dengan ingus yang meler.

"Gue liat. Persis muka gelandangan." kata gue menusuk.

"ELO BISA GAK SIH-"

"Narutong mulai tuh."

SRET.

Dalam sekejap Itachi duduk anteng depan TV. Sambil sesekali berteriak gaje.

"Duh kesian amat Gaara(m dapur) mukanya jadi pecah-pecah gitu…"

Atau…

"Ngeselin deh, udah nenek-nenek masih aja eksis di Narutong. Ganti chara lain lah! Cakepan dikit gitu!"

Atau lebih parahnya lagi…

"WOY! Banyak omong lo! Serang napa! Jangan diem aja! MENGHINDAR, WOY! AAH! SINETRON DASAR!" sambil lempar-lempar bantal plus ngeretakin tembok.

Atau yang ngerinya…

"KYAAA! CAKUYA-CHAN MUNCUL! KYAAAA! Cantik banget sih kamu. Iyalah, waifunya Itachi. Kalau aja aku bisa masuk ke TV, ku peluk kamyu~" sambil meluk plus nyium TV walaupun tangannya gak nyampe. Tingkah Itachi sukses bikin gue gegubrakan ditempat.

Dan begitu terus sampe Narutong abis.

"AHH! KENAPA ABIS?! Mana ada iklannya lagi, jadi gak bisa ngerekam ending Narutong kan! Banting juga nih!"

"WOY JANGAN DIBANTING! DIKIRA TV MURAH APA?!" Bokap gue marah-marah dari dapur saat mendengar kata 'Banting'. Udah cukup perabotan rusak semua gara-gara Itachi marah, masa TV juga mau dibanting?!

"Ih apaan dah, Tou-san gak jelas. Orang cuma ungkapan." kata Itachi santai sambil ngasih gue remot. "Tuh, giliran lo."

Tch, gue dengan kesel langsung ganti ke channel sebelah. Berharap kartun favorit gue belum abis.

"EKHEKHEKHEKHE!" Dan gue pun disambut ketawa mak lampir. Gue speechless.

"Mirip Itachi." Kata gue pelan.

"APA?!"

"Gak, gue ngomong sendiri." kata gue yang lebih memilih menyelamatkan nyawa gue.

Itachi magut magut lalu mengambil handuk yang entah darimana. "Suke, temenin mandi dong~"

GUBRAK.

Ini nih yang paling rese. Udah tiduran depan TV plus angin sepoi-sepoi dari kipas, taunya Itachi minta temenin.

"Chi! Elo tuh udah TUA! Udah KERIPUTAN! Masa mandi aja di temenin?!"

"Suke! Ini malem jum'at kliwon! Kamar mandi bawah mati lampu! Lantai 2 sepi! Mana suka ada burung hantu yang numpang konser solo di balkon. Serem, Sas." Itachi malah merinding sendiri.

"Yaudah elo gak usah mandi."

"Gue gak mandi sejak tadi pagi. Mau penciuman lo terganggu pas tidur?"

"Emoh~" Eh tunggu, kok gue jadi alay gini dah?

"Ayolah, masa Suke tega sama kakakmu tercayang ini~" Itachi masang muka sok imut sambil narik-narik ujung baju gue. Tch, berasa uke ni anak. Padahal secara grafis muka gue paling cocok jadi uke. Gue kan Sas-UKE.

"Tch, kalau aja gue boleh muntah."

"Suke, gue buatin susu coklat dingin dengan 4 es batu kesukaan elo deh."

GLEK…

Sial, Itachi nyerang titik kelemahan gue.

"Ayo, mau gak? Susu coklat dingin. Es batunya 4 lho…"

"Tch, iya iya sini gue temenin." Gue pun menaiki tangga menuju kamar mandi.

"Asyik, di temenin Suke, di temenin Suke~" Itachi nari balet di tangga.

"Mau ditemenin gak?!" teriak gue kesel dari depan kamar mandi. Lagian tuh anak satu masih aja sibuk nari balet di tangga.

"Maoo~" Itachi langsung lari ke kamar mandi. Gue narik bangku lalu duduk di depan kamar mandi.

SRET. Itachi hendak buka baju.

"Chi! Lo ngapain?!"

"Ngapain? Buka bajulah." dia dengan santai ngelanjutin buka bajunya. Malah sekarang hampir buka boxernya. Kekesalan gue memuncak.

"TUTUP DULU PINTUNYA, KAMPRET!"

BRAK!

Dengan kekuatan Hulk gue ngebanting pintu kamar mandi. Bodo amat itu pintu rusak apa kagak. Lagian sarap banget Itachi. Masa mau mandi di depan gue? Jangan-jangan dia gay lagi? Hiii~

Gue pun duduk kembali di kursi gue. Sembari menunggu Itachi mandi, gue putusin untuk stalk mantan. Selang beberapa menit kemudian, Itachi belum juga selesai mandi. Padah badan gue udah mulai bentol di gigitin nyamuk. Karena sudah gak sabar, gue putusin untuk gedor gedor pintunya.

"Chi! Jangan lama-lama. Gue buka nih pintunya?"

"Buka saja~ sini ikut mandi bareng~" Itachi malah sengaja ngegodain gue.

"HOMO LO!"

"Fufufufu~"

Itu anak emang sarap.

"Chi! Cepetan mandinya! Matiin nih lampunya?!"

SRET.

Dalam sekejap Itachi keluar kamar mandi dengan handuk yang melingkar ditubuhnya.

"Nah gue udah selesai." katanya.

Gue ngelirik ke perutnya. Kotak kotak! Kebentuk banget! Sumpah beda jauh sama gue. Perut gue gak ada sudutnya sama sekali alias bulet. Tapi tunggu, dada Itachi berbulu?!

Itachi yang merasa perut six packnya di liatin malah menyerigai.

"Kenapa Suke-chan? Tergoda dengan tubuh atletis Anikimu?" Itachi malah pasang pose seksi dipinggir pintu. Gue natep dia jijik.

"Jijik gue sama elo."

Itachi pun sukses pundung dipojokan.

Berakhir dengan gajenya.


Fugaku: Saya terharu, ini pertama kalinya karakter saya di fanfic humor bagus gini. Saya bangga padamu, nak. *nepok-nepok bahu saya sambil nangis terharu

Mikoto: Kenapa kesannya aku bitchy?

Itachi: WAHAHAHAHA! Roti sobekku di akui dunia!

Sasuke: Ini apa lagi, masa gue penyuka susu coklat? Emang gue anak SD? Hah? Gue suka nonton kartun bocah? Grrr… MANGEKYOU SHARINGAN!

Saya: HUWAAAAAAAAA MAAFKAN DAKUUU *Dikejar Chidori, Susano'o, Amaterasu.*

Itachi: Tolong reviewnya ya… *tebar senyum seksi*