"Uzumaki Naruto, katakanlah yang sejujurnya! Kau adalah orang terkuat di Tokyo Academy bukan?! Satu satunya orang yang bisa menghentikan Uchiha Sasuke.." ujar gadis yang bernama Tenten tersebut

"tidak Tenten! Uzumaki-senpai bukan-"

"dia benar Hyuuga-san.." potong Naruto, membuat Hinata langsung terkejut saat mendengarnya

"sudah kuduga, jadi langsung saja!" seru Tenten dan segera mengambil tongkat bisbol untuk menyerang Naruto

Summary : Sebuah sekolah ternama, Tokyo Academy yang menjadi idaman semua orang, ternyata hanyalah sekolah yang berisi pertarungan

Disclaimer : Naruto Belong To Masashi Kishimoto

Dengan segera Tenten berlari menghampiri Naruto dengan tongkat bisbol yang berada digenggamannya. Matanya memandang lurus ke arah Naruto yang terlihat sangat tenang. Hinata sendiri merasa panik saat Tenten sudah siap mengayunkan tongkat tersebut ke arah Naruto. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia membantu Tenten atau membantu Naruto? Saat itu Hinata bingung tentang apa yang harus dia lakukan.

"Naruto-senpai!" seru Hinata dan dengan sigap Naruto langsung bergerak menjauhi Tenten

"Hinata, kau harus membantuku untuk menyerangnya!" seru Tenten sambil terus mencoba menyerang Naruto

"dia benar, bukankah target kalian adalah diriku?" ujar Naruto, sejujurnya dia sedikit kaget saat Hinata memanggilnya tadi, seolah mengisyaratkan bahwa Naruto harus menghindari Tenten

"a-aku tidak mungkin menyerang orang yang telah menolongku! Aku tidak peduli jika aku harus gagal dalam masa orientasi!" seru Hinata, membuat Naruto terkejut

"tapi aku ini sahabatmu Hinata!" seru Tenten, membuat Hinata dan Naruto terdiam

"persahabatan para gadis itu rumit.." komentar Naruto

"jadi, apa keputusanmu Hinata?!" tanya Tenten

"kau bukan sahabatku!" jawab Hinata, membuat mereka semua kaget mendengarnya

"apa maksudmu?" tanya Tentenn

"saat kejadian di kantin, aku tahu kau ada di sana dan kau tidak menolongku. Melihat ke arahku saja tidak. Tapi, Uzumaki-senpai yang tidak mengenalku malah menolongku.." jelas Hinata, membuat Tenten terdiam

"Hyuuga-san, ikut aku.." ujar Naruto dan langsung dibalas tatapan heran dari Hinata

"eh? Kenapa?" tanya Hinata bingung namun Naruto langsung menariknya pergi

Uchiha Sasuke, sang ketua OSIS Tokyo Academy itu kini tengah menikmati teh yang dibuat oleh Sakura beberapa menit lalu. Mereka berdua kini sedang bersantai di ruang OSIS atau mungkin hanya Sasuke yang terlihat bersantai.

"Sasuke, apa tidak masalah membiarkan Naruto seperti itu?" tanya Sakura

Jujur saja, sebenarnya Sakura khawatir dengan Naruto. Bayangkan saja, Naruto adalah target dari seluruh anak murid baru. Sakura tidak habis pikir dengan cara berpikir Sasuke. Walaupun mereka bertiga adalah sahabat dekat, tapi masing masing dari mereka tidak bisa membaca jalan pikiran masing masing, atau mungkin hanya Sakura saja yang tidak bisa membaca pikiran kedua sahabatnya itu

"tidak masalah, itu adalah takdirnya.." jawab Sasuke

"takdir? Memangnya siapa yang memaksa Naruto bertarung?!" seru Sakura, membuat Sasuke tersentak kaget karena baru kali ini Sakura tampak sangat marah dengannya

"apa maksudmu Sakura?!" tanya Sasuke

"selama ini aku hanya diam. Aku hanya melihat kalian dari kejauhan. Tapi, sekarang kalian tidak bisa menghindar lagi.." ujar Sakura dan segera pergi meninggalkan Sasuke

"hah..inilah sulitnya kehidupan.." ujar Sasuke

'Tok! Tok! Tok!'

"masuk!" ujar Sasuke dan setelah itu masuklah Shikamaru dan Sai

"yo Sasuke.." sapa Shikamaru dan langsung duduk di sofa yang memang tersedia di sana diikuti Sai

"ada apa? Kenapa kalian ke sini?" tanya Sasuke

"pertanyaanmu aneh Sasuke.." ujar Shikamaru

"para anak baru mengincar anggota OSIS.." jawab Sai

"eh? Anggota OSIS diincar?" tanya Sasuke kaget

"hah..aku tidak mau membahasnya.." ujar Shikamaru

"Sasuke, apa yang sebenarnya kau inginkan?" tanya Sai

"bukankah sudah jelas? Sasuke ingin menjadi orang terkuat di Tokyo Academy.." jawab seorang pemuda bersurai putih yang tiba tiba sudah berada di daun pintu ruangan tersebut

"Suigetsu?!" seru Sasuke kaget

"kau bahkan tidak bisa mengalahkan anggota Jinchuuriki sendiri.." ujar Suigetsu

"apa maumu, hah?" tanya Sasuke

"pertanyaan yang bagus!" seru Suigetsu dan langsung masuk menghampiri Sasuke namun dihadang oleh Sai dan Shikamaru

"oi, oi, apa yang kau lakukan?" tanya Shikamaru

"ck, aku ingin bicara dengannya.." jawab Suigetsu

"silahkan kembali ke pintu lagi.." ujar Sai sambil tersenyum

"menyebalkan.." ujar Suigetsu dan segera kembali menuju daun pintu

"jadi, ada apa?" tanya Sasuke

"singkat saja, aku ingin kau membuat kelompok Akatsuki menghancurkan kelompok Jinchuuriki.." jawab Suigetsu

"APAAAA?!"

"kau gila ya?!" seru Shikamaru

"hal itu akan menyebabkan kehancuran bagi Tokyo Academy!" seru Sai

"terserah kalian saja, aku hanya menjalankan perintah saja.." ujar Suigetsu dan segera pergi

"Shikamaru, Sai, segera kumpulkan anggota OSIS lalu panggil Yahiko-senpai dan Naruto.." ujar Sasuke

"bagaimana kami mencari mereka?" tanya Sai

"Yahiko-senpai pasti sedang di kantin mengingat tipikal orang sepertinya, tapi bagaimana dengan Naruto? Dia pasti sedang bersembunyi dari para murid baru.." ujar Shikamaru

"batalkan saja tantangannya, ini situasi darurat.." ujar Sasuke

"ha'i, kaichou!"

"ki-kita mau ke mana senpai?" tanya Hinata bingung

"love hotel." jawab Naruto singkat, membuat pipi Hinata langsung memerah sehingga Naruto langsung tertawa

"senpai mengerjaiku ya.." ujar Hinata sambil menutup wajahnya dengan satu tangan karena tangan yang satunya digenggam Naruto

"tentu saja dasar baka.." ujar Naruto

Mereka berdua pun terus berjalan menuruni tangga mengingat sebelumnya mereka berada di atap. Hinata sendiri sebenarnya ingin bertanya tapi dia takut Naruto malah menjawab yang aneh aneh seperti tadi. Naruto sendiri tidak tahu kenapa dia membawa Hinata bersamanya. Dia hanya mengikuti nalurinya lalu membawa Hinata pergi.

"senpai, aku haus. Bagaimana jika kita ke kantin?" tanya Hinata karena dia merasa arah jalannya mulai tak jelas

"baiklah, ayo.." jawab Naruto

Mereka berdua pun segera berjalan menuju kantin dengan berdampingan dan saling berpegangan tangan. Hinata tidak tahu sudah semerah apa wajahnya saat ini. Belum lagi para murid yang memperhatikan mereka.

"kau mau minum apa? Karena kau murid baru kurekomendasikan untuk membeli minuman di sana, rasanya enak, sehat, dan murah.." ujar Naruto sambil menunjuk salah satu tempat di kantin

"lalu kalau makanan?" tanya Hinata

"di sebelah kiri berisi makanan ringan dan di sebelah kanan makanan berat. Aku lebih suka ramen, jadi itu yang kurekomendasikan.." jawab Naruto

"baiklah senpai, aku ingin mencobanya. Aku juga penyuka ramen.." ujar Hinata

"baiklah, serahkan padaku!" seru Naruto

Mereka berdua pun bergegas memesan minuman dan ramen. Naruto memesan seporsi ramen spesial serta orange juice sedangkan Hinata memesan seporsi ramen jumbo.

"untuk seorang gadis kau tidak terlalu memikirkan penampilan ya.." ujar Naruto

"a-aku memikirkannya tentu saja.." ujar Hinata, membuat Naruto lagi lagi tertawa

"kau sangat lucu dan manis.." ujar Naruto, membuat Hinata hampir pingsan saat mendengarnya

Setelah itu, mereka berdua pun duduk sambil menunggu pesanan mereka. Tidak ada percakapan sama sekali karena Naruto yang sibuk memperhatikan Hinata dan Hinata yang sibuk menahan wajahnya yang sangat memerah.

"yo Kyuubi no Kistune, apa kau melalaikan tugasmu?"

Sontak mereka berdua langsung menoleh ke arah suara. Tepatnya ke arah pemuda bersurai orange yang berada di samping Naruto. Hinata sendiri sedikit bingung karena dia tidak tahu maksud dari perkataan orang tersebut.

"Yahiko-senpai, bukankah kau juga?" tanya Naruto, membuat pemuda tersebut tertawa

"si Sasuke itu ada ada saja. Dia selalu merepotkan kita.." ujar pemuda tersebut, Yahiko

"benar, si Teme itu memang menyebalkan.." ujar Naruto

"oh iya, siapa dia Naruto? Apa dia kekasihmu?" tanya Yahiko sambil menatap Hinata dengan penuh selidik

"ya, namanya Hinata.." jawab Naruto, membuat Hinata kaget namun di hati kecilnya merasa senang

"salam kenal, aku Yahiko, rekan bisnis gelap Naruto.." ujar Yahiko sambil tersenyum

"Hyuuga Hinata, sa-salam kenal.." ujar Hinata

"ck, dasar Namikaze! Kau selalu dapat yang bagus.." ujar Yahiko

"hahahahaha, tentu saja senpai. Aku tidak sembarang pilih dan tolong jangan panggil aku 'Namikaze'.." ujar Naruto

"iya aku mengerti Uzumaki Naruto, aku pergi dulu. Aku hanya menyapa saja, sampai jumpa.." ujar Yahiko dan segera pergi

"siapa dia sebenarnya? Naruto-senpai sangat dekat dengan Yahiko-senpai?" tanya Hinata

"apa kau cemburu Hinata? Tenang saja, aku ini lurus.." ujar Naruto

"te-tentu saja aku tidak cemburu senpai!" seru Hinata

"kalau begitu panggil aku Naruto, tidak pakai 'senpai' atau 'san', bagaimana?" ujar Naruto

"ba-baiklah Naruto-kun!" seru Hinata dengan wajah memerah

"astaga..kau manis sekali.." ujar Naruto

("Perhatian! Masa orientasi akan dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kami ulangi. Masa orientasi akan dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kepada Naruto kelas A dan Yahiko kelas B, harap segera menuju ruang OSIS. Kami ulangi. Kepada Naruto kelas A dan Yahiko kelas B, harap segera menuju ruang OSIS. Terima kasih.")

Mendengar tantangan orientasi dibatalkan sontak membuat para murid baru kebingungan. Bukan hanya murid baru, tapi anggota OSIS serta para guru yang mendengarnya juga kaget.

"Sasuke? Kenapa tiba tiba ya.." ujar Sakura

"mungkin dia mengkhawatirkan Naruto.." ujar Temari

"tidak mungkin, kurasa ada masalah penting.." ujar Sakura

"benar juga, apa ini masalah kelompok Jinchuuriki ya? Mengingat Naruto itu pemimpin kelompok Jinchuuriki bukan?" tanya Ino

"tentu saja tidak nona nona.." ujar seorang pemuda yang memakai kacamata serta memiliki kulit hitam

"Killer Bee-senpai?!" seru mereka serentak

"yoo minna!" seru pemuda yang bernama Killer Bee itu

"Bee-senpai, apa kau tahu sesuatu?" tanya Sakura

"tentu saja aku tahu. Aku ini yang paling dekat dengan Naruto, aku tahu semua yang terjadi.." jawab Killer Bee

"lalu, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Temari

"kalian tahu kelompok Hebi bukan?" tanya Killer Bee

"ya, tentu saja kami tahu.." jawab Ino

"kelompok yang dulu Sasuke buat adalah kelompok Hebi. Tapi, kelompok itu dibubarkan setelah Sasuke menjadi ketua OSIS Tokyo Academy.." ujar Sakura

"anggotanya sekarang berada di bawah bimbingan guru Biologi, Orochimaru-sensei dan asistennya, Kabuto-sensei.." ujar Temari

"yo tepat sekali yo!" seru Killer Bee

"kalau tidak salah, anggota kelompok Hebi itu adalah Sasuke, Suigetsu, Juugo, dan Karin bukan?" tanya Ino

"ya, itu benar. Salah satunya yaitu Karin adalah sepupu Naruto sekaligus rival cinta Sakura.." ujar Killer Bee, membuat Sakura langsung memukulnya hingga terpental beberapa meter

"jangan remehkan kekuatanku!" seru Sakura sambil mengacungkan tinjunya

"oi, oi, ada anggota OSIS yang menyerang anggota Jinchuuriki!" seru salah seorang murid yang memang berada di dekat mereka

"ayo kita rekam sebagai bukti!"

"laporkan pada Seitokaichou!"

"ini akan jadi bahan bagus untuk koran sekolah!"

"wah, bukankah itu Haruno Sakura? Wakil dari Uchiha Sasuke?"

"itu Killer Bee-senpai! Tangan kanan Naruto-senpai!"

"akan ada perang!"

"oh sial, kita harus segera menjelaskan ini!" ujar Temari

("Perhatian! Masa orientasi akan dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kami ulangi. Masa orientasi akan dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kepada Naruto kelas A dan Yahiko kelas B, harap segera menuju ruang OSIS. Kami ulangi. Kepada Naruto kelas A dan Yahiko kelas B, harap segera menuju ruang OSIS. Terima kasih.")

"eh? Kenapa masa orientasi dibatalkan?" tanya Yahiko heran

"mungkin karena Naruto sudah tidak sanggup lagi.." ujar Konan

"tidak mungkin, Naruto itu kuat.." ujar Nagato

"kurasa ini ulah adikku. Dia tidak mungkin menunda masa orientasi tanpa alasan yang kuat.." ujar Itachi

"sudahlah, yang penting itu sekarang pergi sana Yahiko!" seru Obito

"kalian tidak mau menemaniku? Curang sekali tahu.." ujar Yahiko

"coba kau pikir, apa kata mereka kalau seluruh anggota kelompok Akatsuki pergi ke ruang OSIS. Apa lagi setelah ada pengumuman tadi. Kita bisa dikira mau menyerang.." ujar Konan

"kami akan pergi dan mencari informasi dulu.." ujar Kisame

"huh..kalian tidak seru.." ujar Yahiko

"sudahlah, cepat ke ruang OSIS.." ujar Kisame

"tunggu! Aku lupa, ada kabar bagus bagimu Nagato!" seru Yahiko

"untukku?" tanya Nagato bingung

"Naruto punya kekasih!" seru Yahiko

Hening seketika. Seluruh anggota Akatsuki yang berada di sana terdiam, kecuali Yahiko yang tersenyum dengan bangganya seolah dia paling hebat.

"AAAAPPPPPHHHHUAAAAAAAA?!"

Naruto dan Hinata kini sedang menikmati makanan dan minuman mereka masing masing. Mereka berdua makan dengan lahap seolah olah sedang kontes makan. Bahkan beberapa orang mengitari mereka sambil bersorak dan bertaruh.

("Perhatian! Masa orientasi akan dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kami ulangi. Masa orientasi akan dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Kepada Naruto kelas A dan Yahiko kelas B, harap segera menuju ruang OSIS. Kami ulangi. Kepada Naruto kelas A dan Yahiko kelas B, harap segera menuju ruang OSIS. Terima kasih.")

"uhuk..uhuk..uhuk.."

Sontak mereka berdua langsung tersedak setelah mendengar pengumuman itu. Minuman yang mereka pesan kandas seketika. Bahkan para kerumunan yang sebelumnya mengitari mereka sudah pergi saat mendengar pengumuman tersebut.

"kau baik baik saja?" tanya Naruto

"ya, kalau Naruto-kun?" jawab sekaligus tanya Hinata

"aku baik, syukurlah.." ujar Naruto

"tapi Naruto-kun, kenapa dengan pengumuman itu?" tanya Hinata khawatir

"entahlah, aku tidak tahu.." jawab Naruto

"jadi..apa kau akan ke sana?" tanya Hinata

"tentu saja tidak mungkin.." jawab Naruto

"eh? Kenapa?!" tanya Hinata bingung

"dengar, kau itu murid baru. Wajar jika kau tidak tahu Tokyo Academy yang sesungguhnya.." ujar Naruto

"yang sebenarnya?" tanya Hinata bingung

"Tokyo Academy adalah sekolah yang berisi pertarungan, baik dalam otak atau otot. Di sini hanya terdapat lima kelas, A, B, C, D dan E. Senior atau junior berada dalam satu kelas yang sama. Perbedaannya hanya pada pakaian. Kelas tiga memakai kemeja magenta, kelas dua memakai marun, dan kelas satu memakai navy.." jawab Naruto

"ap-tidak mungkin! Tokyo Academy itu tidak seperti ini!" seru Hinata

"yah, mungkin kau terlalu banyak berkhayal.." ujar Naruto

"tidak mungkin..hal ini mustahil..sekolah yang berisi pertarungan.." ujar Hinata

"jika aku ke ruang OSIS sekarang, akan ada pertarungan.." ujar Naruto

"eh, mengapa?" tanya Hinata

"itu karena-"

'SRAAATTT!'

"NARUTO-KUN!" seru Hinata saat melihat tiba tiba Naruto diserang oleh seorang gadis yang memakai kemeja marun

"Shi-Shion.." ujar Naruto sambil menahan sakit

"hah..aku kira akan sulit menyerang seorang Kyuubi no Kitsune.." ujar gadis yang bernama Shion itu

"Naruto-kun, apa kau baik baik saja?! Kita harus segera mengobati lukamu!" seru Hinata panik saat melihat luka tebasan menganga di punggung Naruto

"pergi Hinata!" seru Naruto

"apa maksudmu Naruto-kun?! Aku tidak bisa meninggalkanmu!" ujar Hinata

"pergilah, kumohon.." ujar Naruto yang terdengar sangat perih bagi Hinata

"aku akan mencari bantuan, bertahanlah!" ujar Hinata dan segera pergi

"jadi bisa kita mulai?" tanya Shion

"dengan senang hati.." jawab Naruto

"baiklah, aku mulai!" seru Shion namun dia langsung terdiam saat Naruto mengangkat kedua tangannya

"ada apa?" tanya Shion

"mudah saja, aku tidak berniat bertarung.." jawab Naruto

"tapi aku sudah menyerangmu, itu cukup untuk alasan.." ujar Shion

"hahahahahaha...aku ini orang yang tidak peduli, jadi tebasan ini tidak berpengaruh.." ujar Naruto

"lalu, apa yang kau inginkan?!" tanya Shion

"aku ingin bayaran.." jawab Naruto

"baiklah, aku akan berikan apapun!" ujar Shion

"kalau begitu, aku ingin matamu sebagai bayarannya, bagaimana?" ujar Naruto sambil tersenyum

Bersambung..

Yoshaaaaaaaaaaa! Akhirnya selesai juga! Terima kasih buat yang sudah fav, follow, and review. Arigatou minna-saaannn!