FETISH
BXB
YAOI
CHANBAEK
NO MATURE SCENE
SMUT
Ini adalah sebuah masalah, dan Chanyeol tidak dapat menghindarinya.
Memang benar Baekhyun tidaklah secantik Luhan ataupun Kyungsoo. Tapi pria itu memiliki hal lain yang lebih mematikan.
Baekhyun adalah salah satu temannya yang paling konyol, dia suka bergurau dan menjahili yang lain. Anak baik yang penuh senyum. Ia memiliki banyak teman meskipun tampak seperti kutu buku dengan kaca mata jadul yang membuat penampilannya sering di ejek seperti nenek-nenek. Baekhyun bilang itu warisan, jadi dia ingin menjaganya dengan baik.
itu masih belum cukup, Baekhyun memiliki sense fashion yang buruk. Pria kecil itu mewarnai rambutnya dengan warna coklat madu, dan itu membuatnya tampak terlihat lebih kusam dan kuno.
Karena penampilannya itulah ia tampak tak menarik, ia telah mencoba untuk mendekati gadis-gadis tapi ia sering kali di tolak.
Well, setidaknya Chanyeol tidak akan menolaknya kalau Baekhyun mencoba untuk mengajaknya berkencan. Yah, tidak akan setelah Chanyeol melihat bentuk pinggul dan pantatnya di ruang ganti.
Atau tidak setelah Chanyeol mengamatinya dari ujung rambut hingga kaki. Oh ia lapar, terlampau sering ia menjilati bibirnya dan menahan gundukan di celananya untuk tetap tidur tiap kali mereka bercanda gurau bersama.
Tidak ada yang tahu Chanyeol kecanduan Baekhyun. Tidak ada yang boleh tahu.
Alasannya mudah, Chanyeol tak suka berbagi.
Pikirannya selalu kotor kalau menyangkut Baekhyun.
Oh, sangat kotor.
Itu adalah sebuah keberuntungan ketika ia menemukan Baekhyun di ruang ganti. Biasanya anak itu akan pulang terakhir setelah latihan hapkido, tapi saat itupun Chanyeol berlatih basket jadi mereka bertemu.
Timing yang tepat ketika ia menemukan Baekhyun yang setengah telanjang sedang menungging untuk mengambil kunci lokernya yang terjatuh karena kaget atas kedatangan Chanyeol.
Kunci loker itu jatuh di bawah sela loker jadi itu sedikit sulit untuk diambil.
Pantatnya yang putih dan terlihat penuh itu terpampang tanpa penghalang karena si mungil belum memakai celananya. Tubuhnya yang kecil hanya terlindungi dengan kaos hitam dan itu tidak dapat melindungi tubuh bagian bawahnya.
Pahanya putih mulus dan belalai dengan warna pink mengintip dari celah pahanya, menggantung dan bergerak-gerak ketika si empunya tubuh berusaha mengambil kunci.
Chanyeol nyaris mencapai titik didih.
Itu menjadi lebih buruk ketika ia mencoba membantu hingga tubuh mereka berdekatan dan Chanyeol dapat membaui wangi tubuh Baekhyun yang lembut.
Damn
Sejak saat itu, Chanyeol tak pernah lurus.
Ketika Baekhyun berjalan, mata Chanyeol akan memandangi pinggulnya yang bergoyang dan pantatnya yang tampak berisi, lekukan yang sempurna, begitu menggoda.
Lalu matanya akan merambat ke bentuk pinggangnya yang ramping, kemudian lekuk punggung dan pundaknya yang kecil, tampak pas untuk di rengkuh oleh tangannya yang panjang dalam bayangannya.
Lalu tengkuknya, putih, jenjang dan tampak sempurna untuk ia kecup. Sampai pada lekukkan di belakang telinganya yang tampak ranum, kenyal dan elastis. Baekhyun tak cukup tahu bahwa tahi lalat yang ada di sana menambah sensual dirinya di dalam bayangan Chanyeol.
Atau saat Baekhyun sedang berbicara, Chanyeol menyukai ketika belah tipis bibirnya yang berwarna pink membuka dan menutup menampilkan kelembutan teksturnya, mengkilap dengan gradasi yang cantik ketika saus tteokpoki tersisa disana, membuat si empunya refleks menjulurkan lidahnya untuk menjilatnya. Buta akan fakta bahwa itu akan membangkitkan bara api di kepala Chanyeol.
Membuatnya tampak begitu lezat untuk di santap.
Baekhyun tak pernah tahu itu bisa membuat mata Chanyeol seketika menggelap.
Ia tak pernah tahu Chanyeol bersorak di dalam hati untuk itu.
Kotor.
Saat tteokpoki melewati lehernya, mata Chanyeol tak lepas saat makanan itu bergerak turun pelan, membayangkan bahwa bukan itu yang di telan Baekhyun, tetapi sesuatu yang di milikinya. Sesuatu yang kotor.
Gerak peristaltik pelan itu menunjukkan batang lehernya yang panjang dan putih tak memiliki jakun seperti halnya lelaki kebanyakan. Menambah lebar seringai pada bibir Chanyeol. Itu tak cukup. Mata Chanyeol masih lapar, dan ia menemukan lekukkan baru yang tampak menggoda. Kedua bagian selangka Baekhyun tampak sempurna dan begitu sensual untuk ukuran pria, atau mungkin itu malah lebih menggoda dari pada milik wanita.
Hell, Chanyeol memiliki berpuluh-puluh lembar majalah bergambar wanita yang nyaris telanjang, tapi tidak pernah ada yang mampu memanaskan kepalanya hanya dengan sebuah lekukkan tulang selangka.
Hanya Baekhyun.
Baekhyun adalah favoritnya.
Satu-satunya yang mempu membuat bayangan kotor berkeliaran di kepala Chanyeol hanya dengan tulang selangka yang mengintip dari balik kerah kemejanya.
Selain itu, bentuk tangan dan jemari Baekhyun sangat lentik hingga membangkitkan fantasi Chanyeol yang paling liar.
Jemari itu bahkan lebih memikat jika di bandingkan dengan jemari milik kebanyakan wanita.
Oh Chanyeol akan memujanya.
Chanyeol akan memujanya, bersamaan dengan telapak tangannya yang lebar mengelus kedua paha ramping Baekhyun yang halus dan berisi, dengan desahan Baekhyun yang mengalun di telinganya.
Chanyeol menyukainya.
Chanyeol menyukai bayangan ketika Baekhyun berada di bawahnya.
Mendesah kepayahan dengan mata yang tertutup.
Menggelinjang dengan keringat yang berkilau.
Ketika tubuh Baekhyun melengkung karena pelepasan.
Baekhyun yang adiktif.
.
.
Cukup.
Chanyeol mulai gila dan dan ia cukup tahu tentang itu.
Jadi ia mengajak Baekhyun untuk berbicara.
"Ada apa?" Tanya Baekhyun santai sambil menatap Chanyeol.
"Demi keselamatanmu sendiri Baekhyun" Chanyeol menatapnya "menjauhlah dari ku"
Senyum Baekhyun memudar.
"Apa maksudmu?"
Chanyeol tersenyum sedih "aku berbahaya untuk mu Baekhyun"
"Kau tak pernah berbahaya untukku Chanyeol" sanggahnya
"Tidak" Chanyeol dengan tegas menyangkalnya "kau tidak paham Baekhyun"
Sorot mata Baekhyun masih meminta penjelasan dan Chanyeol menghela nafasnya tanpa mengalihkan matanya dari mata Baekhyun yang terlihat cantik.
Berkilau.
Hampir membuat Chanyeol lupa akan tujuannya.
"Baekhyun, aku membayangkanmu dengan cara yang paling kotor"
Tubuh Baekhyun menegang
"Itu menghantuiku setiap hari dengan membayangkanmu di bawahku" Chanyeol berkata jujur.
"Berhati-hatilah dengan ku Baekhyun" bisiknya lemah.
Raut wajah dingin Baekhyun menampilkan benci.
Dan Chanyeol di tinggalkan begitu saja.
Membuatnya sendiri,
Sekarang, ia kehilangan seorang teman.
Chanyeol tak pernah tahu bahwa setelah itu, Baekhyun mengamati tubuhnya sendiri di dengan cermin di kamar mandinya.
Membayangkan bagaimana Chanyeol melihatnya di setiap inci, membuatnya seketika memeluk tubuh telanjangnya.
Tapi itu membuatnya tersengat ketika kulitnya bersentuhan dengan telapak tangannya, dan kemudian bergerak mengusapkannya di bagian kulitnya yang lain yang sensitif.
Ia mendesah.
Meremang dalam kabut nafsu.
Mengerang.
Membayangkan tubuh besar Chanyeol di kepalanya.
Membayangkan telapak tangan Chanyeol yang lebar merambati seluruh tubuhnya.
Menyentuhnya hingga ke dalam.
Membuat matanya berkabut
.
.
Membuatnya berakhir dengan kelelahan.
10 tahun kemudian.
Baekhyun menjadi seorang desainer yang terkenal, sementara Chanyeol bekerja di perusahaan konstruksi.
Membuat warna kulit di tubuhnya menjadi sedikit coklat dan otot tubuhnya terbentuk dengan baik, tampak begitu kuat dan memikat untuk wanita.
Sedangkan Baekhyun, berakhir dengan menjadi topik perbincangan yang paling panas di acara reuni mereka.
Tidak ada kacamata ataupun baju lusuh dan fashion yang kusam.
Dia hot, dan sexy.
Tidak ada yang menyangka Baekhyun bisa tampak semenarik itu hanya dengan celana jeans ketat dan sweater merah yang tampak pas di tubuhnya, kerah lehernya yang longgar membuat selangkanya mengintip dengan apik dan itu tampak menggoda siapa saja untuk sekedar melirik kearahnya. Rambutnya hitam dan tampak berisi dengan poni yang menggantung cantik diatas matanya yang berhias eyeliner.
Dia memikat.
Saat Chanyeol baru saja datang, sambil bersapa dengan yang lain matanya langsung berlari untuk mencari keberadaan Baekhyun di tengah keramaian. Ia hampir saja tidak mengenalinya kalau bukan karena lekuk leher Baekhyun yang jenjang memantik ingatannya.
Chanyeol termangu. Itu mungkin sudah lebih dari 10 tahun, tapi gairahnya terhadap Baekhyun masih sama besarnya dan tak pernah luntur.
Ketika mata mereka bertemu, Baekhyun tersenyum padanya. Tapi bukan itu yang membuat seluruh remang pada Chanyeol berdiri.
Seringai Chanyeol terbentuk.
Sebagai orang dewasa, Chanyeol tak cukup bodoh untuk menangkap maksud di balik kerlingan mata dari si mungil.
Chanyeol menapakkan langkahnya untuk memperpendek jarak, sementara Baekhyun menegakkan tubuhnya dan tersenyum menyambut kedatangan Chanyeol.
Oh, sesuatu baru saja akan di mulai.
END
Ya, ini gara-gara lagunya Selena Gomes yang berjudul sama
Mohon maaf kalau ceritanya mengecewakan
maaf juga karena penulisannya sungguh jelek
terus, mohon kritik dan saran ya kalau ada yang nggak sreg
terima kasiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih ^-^ :-*