: Kaisoo

Hun Han

Chanyeol Baekhyun

And other...

(SEMUA CAST PENTING DI SINI)

Warning: TYPO, INCEST,YAOI,HEMAPRODHITE, PEDO,HURT,ALUR CEPAT,sex contain,MPREG,kekerasan DLL..

HOMOPOBIC NGACIR SANAA...

Rating:M(for Abuse and sex scene)

Di tengah siksaan yang diterima olehnya, remaja mungil itu memanggil sebuah nama yang sangat di benci sekaligus dirindukan nya.Orang yang selalu hadir dipikirkannya selain keluarga tercintanya.

Dengan suara yang lirih dia mulai memanggil

"Appa.. "

#Sore di Toilet sekolah

Sraaashhh

Suara air keluar dari lubang wastafel di toilet sekolahnya. Kyungsoo dengan perlahan membasuh wajahnya yang penuh dengan luka, tetapi luka tersebut sama sekali tidak mengurangi keindahan paras wajah Kyungsoo .Kyungsoo meringis saat dinginnya air menyentuh kulitnya yang terluka,Kyungsoo memutuskan menghentikan kegiatannya.

Didongakkan kepalanya menghadap ke arah cermin.Pemandangan Wajahnya yang putih berhias lebam,dan ujung bibir hati yang robek terpantul jelas di cermin itu.

Saat Kyungsoo melihat wajahnya terluka di depan cermin ia menjadi depresi, merasa lelah, dan ingin mati saja daripada ia melihat Eommanya menangis dan kerepotan merawat anak lemah seperti dirinya.

Kyungsoo sudah tidak bisa memenangis lagi, terlalu lelah.

Berbicaralah Kyungsoo dengan bayangannya yang terpantul di cermin lebar didepannya.

"Kyungsoo"

Ucapnya sambil menyentuh bayangan dirinya di cermin

"Ne.. Kyungsoo selama ini Eomma sudah berbaik hati merawatku dan harusnya aku menjaga tubuhku yang lemah ini dengan tidak berbuat ulah demi Eomma agar tidak bersedih dan kerepotan lagi.

Orang kaya sangatlah kejam, aku tidak bisa melawannya.

Apa aku tidak boleh mati saja? Kenapa aku tidak mati saja!

Tangan yang sebelumnya ia gunakan untuk mengelus bayangannya di cermin, beralih ia gunakan untuk memukul-mukul cermin itu hingga retak dan hampir pecah.Darah keluar dengan deras dari tangan Kyungsoo tetapi tidak ada tanda-tanda untuk ia menghentikan kegiatannya. Kyungsoo mulai menghentikan kegiatannya disaat ada tangan berjari lentik dan mungil mencengkram tangannya.Kyungsoo tidak bisa melihat pantulan orang asing yang sedang mencengkram tangannya di cermin karena cermin didepannya sudah pecah.

Dengan paksa Kyungsoo melepaskan diri dari orang asing yang mencengkram dirinya lalu dengan panik Kyungsoo menjauh darinya dan bertanya kepadanya Siapakah dia?

"Siapa kamu?" Tanya Kyungsoo panik.

" Diamlah dan tetap disini jangan keluar! "

Perintah si orang asing dengan menggunakan bahasa Inggris, Orang asing ini sebenarnya bisa menggunakan bahasa China tetapi itu dulu, dikarenakan suatu alasan ia menolak menggunakan bahasa tersebut sehingga ia lupa.Melihat tangan Kyungsoo yang berdarah, orang asing pun menggeret tangan Kyungsoo dengan kasar ke arah keran wastafel membersihkan lukanya dan membalutnya dengan perban yang diambil dari tasnya.

Mendengar perintah yang seenaknya itu Kyungsoo tidak terima, Kyungsoo ingin marah kepada orang yang membalut tangannya saat ini tetapi urung dilakukan karena melihat seragam yang dipakai oleh orang asing ini dari SMA yang ada disebelah SMP nya yakni SMA bangtan yang terkenal mencetak muridnya yang berprestasi di bidang bela diri.Tidak hanya itu, ada rumor bahwa ada salah satu murid di SMA bangtan yang menjadi tangan kanan pemimpin Mafia terkenal yang menyebut diri mereka sebagai Exodus.

Kyungsoo dengan diam memandangi orang asing itu mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. 'Bagaimana bisa ada perban di tas orang asing ini ya dan Sepertinya orang ini bukan asli dari China' pikir Kyungsoo

"Tunggu, Sepertinya kau bukan orang asli dari China"

Kyungsoo berkata dengan menggunakan bahasa inggris juga.

"Kau juga tidak kan? Matamu itu sangat bulat dan besar, tidak mungkin kau itu orang China, maka dari itu aku masih berbaik hati menolongmu. Orang China itu, mereka sangat-sangat bodoh sepertimu"

Kata orang asing itu yang masih menggunakan bahasa Inggris. Ia telah selesai membalut tangan Kyungsoo dan mulai mengeluarkan nail buffer dari dalam sakunya.

Kyungsoo yang melihat hal itu merasa geli, Kyungsoo menundukkan kepalanya dan mulai tertawa. Melihat Kyungsoo yang tertawa tidak jelas membuat orang asing itu mengernyitkan dahinya dan berpikir 'Apa-apaan orang ini?'.

"Apa kau sudah gila? Kepalamu terbentur sesuatu?" Tanya orang asing.

"Hem..." Kyungsoo terdiam sejenak mendengar perkataan orang asing itu, lalu tak lama kemudian Kyungsoo menjawab pertanyaannya.

"Aniya.. aku hanya merasa senang" Kyungsoo menjawab dengan menggunakan bahasa korea dan itu membuat orang asing yang berada didepannya melongo.

"Kau orang korea?Ya tuhan aku kira selamanya aku akan pusing mendengar bahasa bodoh itu." Sahutnya menggunakan bahasa korea juga.

Kyungsoo hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada orang asing di depannya ini.

"Terima kasih sudah membalut tanganku, em apa yang sedang kau lakukan dengan benda itu?"

"Owh.. ini namanya nail buffer, aku menggunakan ini untuk merawat kuku-ku agar indah, hehe kau mau coba? Sini! Kebetulan kuku-mu sedang panjang kan?, aku akan merapikannya dan membuatnya terlihat lebih indah"

Kyungsoo ingin menolak orang asing didepannya ini tapi Kyungsoo dipaksa dan akhirnya ia hanya tersenyum saat melihat tangannya dipermainkan.

Orang asing senang bukan kepalang saat ia bisa menemukan dan bisa mengenal Kyungsoo. Dengan semangat si orang asing menanyakan nama Kyungsoo, Sekarang ia tidak akan berbahasa inggris lagi dengan Kyungsoo dan seterusnya menggunakan bahasa korea jika berbicara dengan Kyungsoo.

"Ah. Ne siapa namamu? , dari tadi kita belum kenalan" Tanya orang asing.

"Namaku Huang Kyungsoo , kamu?"

"Kyungsoo hehe namaku Byun Baekhyun "

"Byun Baekhyun nama yang indah, omong-omong Baekhyun bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sekolahku dan kenapa kamu kesini? bukankah kamu dari SMA Bangtan?" Tanya Kyungsoo yang penasaran dengan tujuan Baekhyun yang datang ke sini.Baekhyun gelagapan saat Kyungsoo menanyakan hal ini. Baekhyun kebingungan menjawab pertanyaan Kyungsoo karena hal ini sangatlah privasi.

"Umm aku kesini karena itu... karena..." belum selesai Baekhyun berbicara ternyata ia mendengar suara langkah kaki seseorang, dengan wajah panik dan mata yang melotot Baekhyun mengumpat dan mengajak Kyungsoo untuk bersembunyi di bilik toilet.

drap drap drap*

"Ada apa ini Baekhyun? Dia siapa?" Tanya Kyungsoo dengan nafas yang terengah-engah.

"Stttt... aku jelaskan nanti sekarang diamlah"

drap drap drap*

Langkah kaki itu... , Baekhyun rasa seseorang yang dihindarinya telah keluar dari toilet.Baekhyun mengajak Kyungsoo keluar dari toilet karena dirasa keadaan telah aman. Tapi ternyata Baekhyun salah, seseorang yang dihindarnya ternyata menunggu dibalik dinding pembatas bilik toilet dengan wastafel yang sekarang ini berada di belakang Baekhyun dan Kyungsoo. Orang itu telah merenggangkan ototnya bertanda bahwa ia siap untuk menyerang Baekhyun, Baekhyun menoleh perlahan ke arah belakang dan tersenyum kikuk menanggapi orang itu. Baekhyun menoleh ke arah Kyungsoo dan memberi tanda untuk kabur setelah hitungan ke 3

"Psstt Kyungsoo.. 1- 2-3 Lariiiiiii" Baekhyun dan Kyungsoo berlari dengan sekuat tenaga. Baekhyun yang berlari asal-asalan karena tidak tahu arah jalan dengan panik bertanya kepada Kyungsoo dimana mereka harus berlari.

"Kyungsoo kita harus kemana aku tidak tahu arah disini...kita harus kemana"

"Ke Pantiku saja,lihat jalan itu kita lari ke arah kanan" Pandu Kyungsoo kepada Baekhyun.

Setelah mereka sampai di Panti mereka menandukkan badan dan memegang lutut untuk menstabilkan nafas mereka yang terengah-engah.

Mereka bertatapan dan saling tersenyum. Hanya ada satu hal yang ada dikepala mereka saat ini, 'Ah begini ya rasanya punya teman'.

#Taksi

"Suho apa kamu sudah membeli apartemen untuk kita"

"Ne"

"Bisa aku melihat rinciannya?"

Jongin sekarang sudah sampai di China. Jongin merasa sangat senang karena selangkah lagi ia akan segera bertemu dengan anaknya, Jongin sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Kyungsoo.

Saat ini Jongin sedang duduk di bagian belakang taksi sedangkan Suho duduk disamping supir taksi.

Saat asyik membaca rincian tentang apartemennya Jongin teringat sesuatu, Jongin lupa dia belum bertanya kepada Suho tentang lukisan anaknya hasil analisa dari foto masa kecilnya.

Suho bagaimana hasil lukisannya? Aku ingin melihatnya. "Ah ada di dalam tas disampingmu "kata Suho.

Dengan segera Jongin membuka tas tersebut dan mengambil isinya, lukisan wajah anaknya.

Jongin membuka kain penutup lukisan itu secara perlahan, sedikit demi sedikit detail wajahnya terlihat,mulut Jongin ternganga melihat wajah yang dilukiskan.

"Dia sangat mempesona, aku ingin segera bertemu dengannya"

#SMP BANGTAN

Smp bangtan sekolahnya satu pengurus sama SMA bangtan*

"Nama saya Huang Chanyeol "

Chanyeol memperkenalkan dirinya didepan kelas barunya, di Sekolah barunya.

Seharusnya di umur yang ke 16 tahun Chanyeol sudah bisa masuk ke Sekolah SMA tetapi karena kemampuan akademik yang di bawah rata-rata ia tidak bisa naik kelas.

Kalau nilai akademiknya saja di bawah rata-rata lalu bagaimana bisa Chanyeol bisa masuk ke dalam SMP Bangtan yang lumayan terkenal itu?

Jawabannya adalah karena Chanyeol memiliki imunitas yang kuat dan nilai olahraga Chanyeol yang teramat bagus.

Chanyeol, apa alasan dia pindah ke sekolah baru?itu karena Chanyeol dituduh mencemarkan nama baik sekolah karena menjalani profesi sebagai gigolo di Sekolahnya, padahal itu bukanlah faktanya.

Dulu Chanyeol adalah anak yang pandai, tetapi kepandaiannya seakan terkikis saat satu tahun yang lalu Chanyeol yang masih polos dipaksa menonton berbagai video porno, dipaksa meminum berbagai macam obat perangsang, dipaksa melayani nafsu guru-guru wanita di sekolahnya dengan sex yang menyakitkan bagi Chanyeol. Sungguh miris, guru yang seharusnya membimbingnya menggapai cita-cita,tetapi malah merusaknya hingga seperti ini. Siksaan itu berlangsung setahun lamanya.

Semua berawal dari guru yang merupakan wali kelasnya yang bernama Eunji. Awalnya ia baik, membuatkannya bento setiap hari, mentraktir nya, mengajak Chanyeol kerumahnya untuk bermain game, memberikan segala yang ia inginkan, akan tetapi lama kelamaan Chanyeol merasakan hal yang aneh dari gurunya.

Setiap Chanyeol duduk disamping gurunya, gurunya itu terus meraba-raba dirinya hingga memaksanya untuk melakukan sex dengannya dan teman-temannya.

Tetapi siksaan itu akhirnya berakhir saat Eunji memaksanya melakukan sex di kelas dan ketahuan dengan temannya, aktivitas sex mereka direkam dan disebarkan hingga keseluruh daerah disekitar sekolah tersebut. Tetapi hukum bisa tunduk kepada uang, uang bisa membeli segalanya.

Terkecuali, Cinta

Chanyeol malah lega saat ia dipindahkan ke sekolah ini, ia bisa terbebas dari semua siksaan itu saat ini. Ya.. saat ini. Chanyeol tidak tau, neraka itu bisa datang kapan saja tanpa ia sadari.

. #TBC

:) Penulisan katanya sudah saya edit, bagaimana menurut kalian?