Disclaimer : All the characters belong to Masashi Kisimoto

This is my first fanfic. I've been a silent reader for years. SaixIno is not a popular character tapi menurut ku mereka sangat cocok bersama dan belum banyak yang buat fanfic nya, kepribadian mereka yang kontras saling melengkapi dan juga tidak diceritakan di komik maupun di anime bagaimana Sai dan Ino menjadi dekat. tau-tau langsung aja punya anak. maaf bila Occ, typoo atau bahasa rada-rada aneh soalnya baru pertama kali menulis. Biar aman Rate;M saja mungkin akan ada adegan dewasa nantinya karena saya pecinta lemon. hahaha...

...That is you...

Langit berwarna jingga dan angin semakin dingin, tetapi gadis itu tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Tangannya mengepal dan nafasnya tertahan, perlahan dia memejamkan matanya. dia terlihat sedang berusaha mengontrol emosinya akan tetapi kesedihanya tidak bisa terbendung lagi. Air mata mulai membasahi pipinya. Mata biru yang dahulu bagai langit di musim panas kini terlihat begitu suram. Dengan mata basah dia menyentuh batu nisan di hadapannya "Ayah, Aku merindukan mu" dia berbisik lirih.

Dua tahun perang sudah berlalu, desa konoha telah dibangun kembali. meskipun jejak kehancuran akibat perang diperbaiki, perang selalu menyisakan bekas luka, bagi beberapa orang luka itu menjadi satu motivasi untuk berubah ke arah lebih baik, sementara bagi sebagian orang lainya. Mereka terpuruk dalam kesedihan. Ino mengerti mendiang ayahnya pasti tidak menginginkan putrinya terpuruk, tetapi Ino benar-benar merasakan kesepian, Gadis yang dahulu begitu menikmati hidup kini merasakan kehampaan. Sosok ayah yang selalu memanjakan dan menyayanginya kini telah tiada. Gadis itu berharap teman-temannya akan selalu menemaninya akan tetapi semua orang berjalan di jalan mereka masing-masing meninggalkan dia sendirian. Shikamaru dengan serius menjalani perannya sebagai duta aliansi shinobi dan membantu hokage ke 6 sementara Chouji sibuk dengan misi ke Kirigakure. Dia sendiri sekarang di angkat menjadi kepala klan yamanaka. akan tetapi dia belum siap mengemban tugasnya. Ino merasa kemampuannya tidak cukup. Di tim 10 dia-lah yang paling lemah. Shikamaru dan Choji selalu melindunginya dalam pertarungan dan Jutsunya tidak terlalu berguna dalam one on one combat, Kemampuan medisnya biasa saja,Taijutsu nya juga sangat jauh dibawah standar, tanpa Shikamaru dan Choji dia bukan siapa-siapa. Ino merasa gagal menjadi ninja.

Semua orang telah berkembang, kecuali dia. Sahabatnya Sakura kini menjadi ninja medis terbaik dan sakura telah memenangkan hati sasuke. Ino paham cintanya pada sasuke hanyalah cinta monyet. Dia tidak sakit hati sama sekali. Dan dia sadar dia bukanlah sakura yang selalu intense, determinatif dan all-out untuk orang-orang yang dia cintai. Tentu saja ino akan melakukan segalanya demi menyelamatkan teman-temannya, tapi ino tidak akan rela mati dan berkorban demi pria yang dia cintai tapi tidak mencintainya. Ino hanya tau cara menjadi Ino yang naïf dan dangkal. Dahulu dia cukup bahagia menjadi gadis cantik dan populer akan tetapi sekarang hal itu tidak bermakna lagi, yang tersisa baginya setelah perang hanyalah keraguan dan kesendirian.

Menjadi kepala klan Yamanaka membuat dirinya terbebani. Mereka berharap banyak pada putri sang legendaris Inoichi Yamanaka. Mereka berharap Ino punya kemampuan seperti ayahnya tapi ino tidak yakin dia mampu melebihi ayahnya. Gadis itu merasa bingung dan tersesat tanpa bimbingan. Andai Asuma-Sensei masih hidup, Ino bisa bercerita padanya. Sekarang dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dulu impiannya simple hanya ingin punya pacar pria tampan dan menikah kini hal itu tidak lagi relevan. Dia berharap seseorang akan memberikan jawaban tetapi di hadapanya hanya terdapat batu nisan yang berdiri tegak dan kesunyian.

Tengelam dalam pikiranya gadis itu tidak menyadari seseorang sudah berdiri di belakangnya.

"Halo, Gorgeous" Sapaan itu mengejutkan Ino. Dia berbalik dan menemukan Sai tersenyum.

"Oh Sai, Ada apa?" Dengan tergesa-gesa dia menghapus airmata nya dan memberikan Sai sebuah senyuman yang dipaksakan.

Mata gelapnya memandang Ino tanpa seberkas emosi. Bekas airmata tidak luput dari pengelihatannya " , Apa Kau menangis?" Tanyanya. Sai mengerti seseorang menangis bila merasa sedih dan menurut buku yang dia baca bila teman kita sedih sebagai teman kita wajib menghiburnya.

"aku tidak apa-apa Sai, aku hanya merindukan ayah ku" Jawabnya lirih. Tiba-tiba Sai mendekat, merentangkan tangan dan tanpa canggung mendekap Ino menghapus jarak diantara mereka. Gadis itu terkejut pipinya menempel di dada pria itu dan tangan pria itu melingkar di pinggang nya, Mereka diam terkunci dalam pelukan. Sejenak Ino merasakan kehangatan telapak tangan Sei di pingganya yang telanjang . Crop top yang dia kenakan mengekspos terlalu banyak kulit, tapi aneh dia merasa nyaman berada dipelukan Sai walaupun dia sama sekali tidak akrab dengan pria itu.

"Mengapa Kau memeluku?" Gadis itupun bertanya

"Aku hanya ingin menghiburmu. Menurut buku yang aku baca bila teman sedang bersedih harus kita hibur dan aku tahu kalau pelukan membuat otak menghasilkan oksitosin yang membuat manusia merasa senang. Jadi aku pikir pelukan akan membuat mu merasa lebih baik"

Akhirnya gadis itu benar-benar tersenyum mendengar penjelasan yang begitu logis dan text book. Bila itu laki-laki lain yang memeluknya Ino pasti sudah pasti memanggil dia orang mesum dan memukulnya. Tapi ini Sai, Pria yang sama sekali tidak punya ide apa itu emosi tentu saja tidak akan punya niat mesum kan.

Sai masih memeluk gadis itu, Dia tidak tahu berapa lama harus memeluk seseorang agar merasa lebih baik, satu menit, sepuluh menit. Dia bingung karena tidak ada buku yang memberi petunjuk spesifik. Dia hanya pernah melihat Hinata memeluk Naruto saat dia sedih ditolak Sakura. dan Sakura memeluk si pengkianat sambil menangis. Jadi dia memutuskan untuk tidak bergerak.

Akhirnya Ino menjauh, dan tersenyum "Terima kasih Sai, Aku merasa lebih baik. Tapi sebaiknya kau tidak sembarangan memeluk orang nanti kamu di bilang mesum dan aneh" ujarnya bercanda.

"Mesum?, Seperti hokage ke-6?" Tanya Sei Kebingungan. "Aku tidak mengerti kata mesum"

"Hush, Nanti Juga kamu mengerti belajar saja pada Naruto dan Hokage -Sama" Ino tertawa terbahak-bahak membayangkan Sai dan Kakashi membaca Icha-Icha Paradise dengan muka serius.

"Oh Ya, Mengapa Kamu mencariku?

"Sakura memintamu untuk datang ke rumah sakit, baru saja ada kecelakaan dan mereka kekurangan tenaga medis"

"Baiklah, aku segera kesana"

Gadis itu bergegas ke rumah sakit. Sosok ino yang berjalan dengan latar belakang matahari terbenam dan daun-daun berguguran membuat Sai mengeluarkan kertas dan kuas. Dia pun tengelam dalam coretan seketsa sambil memandangi sosok dengan rambut pirang panjang yang perlahan-lahan menjauh. 'Gadis itu beraroma bunga dan matahari' pikirnya.