Perjalanan waktu

Naruto

Masashi Kishimoto

Time Travel, Family, Friendship

Tim 7 x OC

Shinachiku melakukan pertarungan hebat di masanya tapi karena pertarungan itu juga dirinya harus kembali ke masa lalu dimana di masa kedua orang tuanya masih Genin

"Bagaimana kalian ini melawanku ditambah kalian bertiga." Ucap Orochimaru

'Seandainya aku dalam kondisi normal aku bisa menggunakan kekuatan itu.' Batin Shinachiku, sedangkan Sakura dirinya merasa cemas dan khawatir terhadap Shinachiku entah kenapa hatinya merasa sakit dan pedih melihat pemuda yang dirangkulnya dalam kondisi yang sedikit mengkhawatirkan.

"Tapi bagaimana jika kita tingkatkan." Ucap Orochimaru yang memakan gulungan tersebut dan membuat Sasuke dan Sakura merasa jijik. "Nah jadi jika kalian menginginkan gulungan ini kalian harus membunuh ku." Tambah Orochimaru

'Sial bagaimana cara membunuh manusia abadi. Ditambah Sasuke belum bisa memakai genjutsu.' Batin Shinachiku. Tapi saat itu Sasuke segera membuat segel tangan, Shinachiku yang melihatnya langsung mengambil batu dan melempar ke kepala belakang Sasuke, membuat Uchiha muda itu gagal menembakkan bola api secara maksimal

"Apa yang kau lakukan!" Bentak Sasuke

"Harusnya aku yang berkata seperti itu, kau itu Uchiha seharusnya kau lebih tenang! Di tambah kau kira lawan kita akan kalah dengan bola api kecil mu!" Balas Shinachiku

"Lalu apa saranmu? Walau kita lari, kau kira kita bisa menjauh." Ucap Sasuke kali ini sambil menarik kerah pakaian Shinachiku

"Hanya itu satu-satunya. Ditambah aku takut suatu hal yang menakutkan nanti."

"Jadi bagaimana? Apa kalian sudah selesai berdikusinya."

"Baiklah dalam hitungan ketiga. 1...2...3..." Ucap Shinachiku yang saat itu bersama Sasuke dan Sakura segera pergi.

"Heh kabur ya.. kalau begitu Fuuton:Daitoppa."

'Ck, sial.' Batin Shinachiku yang mendorong Sasuke dan Sakura. Tapi Shinachiku gagal menghindar menggunakan shunshin dan terkena serangan Orochimaru sukses membuatnya terdorong hingga bagian dadanya terkena dahan pohon dan memuntahkan darah. "Hoekkk..." ditambah dirinya harus terjun bebas ke tanah membuat kondisinya semakin parah.

Sasuke yang melihatnya langsung geram dan berlari ke arah Orochimaru. Orochimaru pun langsung tersenyum dan melakukan teknik pemanggilan sedangkan Sasuke sendiri menembakkan beberapa bola api yang mengarah ke kumpulan asap. Disaat Sasuke merasa serangannya sukses dari kumpulan asap muncul ular coklat berukuran raksasa yang menuju kearahnya. Sasuke pun berlari menuju ke pohon, tapi ular tersebut terlalu gesit.

'Jika begini kita semua akan mati.' Batin Sasuke, tapi sesaat dirinya mengingat apa perkataan Itachi bahwa dirinya tidak berguna. Saat itu juga Sasuke mengaktifkan sharingan miliknya dan kembali menembakkan bola api raksasa ke arah ular tersebut. Tapi itu tidak begitu berpengaruh. Disaat ular tersebut ingin memakan Sasuke, Sasuke segera melompat ke dahan yang lain. Tapi ular tersebut segera mengikutinya, baru saja Sasuke mendarat di dahan lainnya, ular tersebut telah siap ingin memakan.

"Sasuke-kun!" Teriak Sakura

Zleb...zleb...

"Dasar kau ini menyusahkan saja, kenapa kau melihat ku begitu hai anak kucing." Ucap Naruto yang emosi membuat matanya merah hanya saja mata Naruto seperti hewan bukan sharingan.

"Na-Naruto kau." Ucap Sasuke

"Hhh... syukurlah." Ucap Sakura yang terduduk lemas.

'Dasar, kebiasaan.' Batin Shinachiku yang melihat Naruto.

'Jadi dia kyuubi itu.' Batin Orochimaru.

"Dasar sialan." Ucap Naruto yang segera melompat lalu menendang kepala ular tersebut dengan tumitnya. Sasuke pun terkejut dengan kekuatan Naruto yang sangat kuat.

"Hei kau, apa yang kau lakukan." Ucap Naruto sambil menunjuk Orochimaru

Hentika, bodoh dia bukan lawan sembarangan." Balas Sasuke

"Kenapa kau jadi pengecut, jika kita bekerja sama kita bisa mengalahkannya." Balas Naruto yang langsung membuat 4 bunshin dan menyerang Orochimaru, tapi dengan mudah Orochimaru menghindar setiap tinjuan dan pukulan dari Naruto. Tapi serangan terakhir dari yang asli berhasil meninju wajah Orochimaru dan membuatnya mundur.

"Hebat juga kau." Ucap Orochimaru dan saat dirinya segera berlari ke Naruto dan menempelkan segel lima jari di perut Naruto untuk menekan Kyuubi, dan Orochimaru pun langsung berputar dan menendang pipi Naruto hingga Naruto terpental. Sasuke yang melihatnya langsung geram dan menyerang Orochimaru, Sasuke pun langsung menembakkan bola api ke arah Orochimaru, tapi itu bisa dihindari oleh Orochimaru dengan melompat. Tapi disaat itu dengan menggunakan kecepatan Sasuke juga sudah melompat dan meninju wajah Orochimaru dan membuart sang sanin ular tersebut menabrak batang pohon. Sasuke pun tidak menyia-yiaknnya dengan kemampuannya dirinya segera mengikat Orochimaru dengan sling kawat yang ujungnya telah di ikat oleh kunai, disaat itu juga Sasuke menembakkan api melalui sling kawat tersbut dan membuat sang sanin ular terbakar.

'Berhasilkah.' Pikir sasuke walau dirinya ragu, disaat sasuke ingin melompat menolong Naruto. Orochimaru muncul dari kobaran api, tapi dengan wajah yang meleleh, anehnya wajahnya seperti topeng karena di balik wajah tersebut, terlihat wajah yang terlihat baru, disaat itu Orochimaru mengatupkan tangannya dan lehernya mulai memanjang dan mengigit leher Sasuke, dan membuat Sasuke marasa sakit di lehernya dengan rasa seperti terbakar dan membuatnya harus pingsan.

Shinachiku yang melihat itu berusaha bangkit dan berlari menyerang Orochimaru, disaat itu Orochimaru segera melakukan genjutsu terhadap Shinachiku dan Sakura dengan hawa pembunuhnya.

"Dasar sialan!" Teriak Shinachiku yang melepaskan diri dari genjutsu Orochimaru. "Uukkhh... hoek..."

"Wah-wah sepertinya kau mengalami luka yang cukup parah ya." Ucap Orochimaru dan Shinachiku hanya menatap keji kepada Orochimaru

"Tapi maaf waktu ku sudah habis. Tapi kau bisa bermain dengan ini. Kuchiyose no jutsu."

'Ck, dasar sial.' Pikir Shinachiku, saat ini hanya dirinya yang bisa melindungi ketiganya setelah segel Naruto di kunci dan Sasuke juga harus pingsan karena gigitan Orochimaru, bahkan Orochimaru masih bisa membuat dirinya hampir terkena genjutsu dan sekarang dirinya yang harus melawan Ular raksasa.

"Kalau begitu, kage bunshin." Ucap Shinachiku membuat 3 bayangan dirinya dan ketiga nya langsung melawan sang ular, sedangkan yang asli membuat rasengan berukuran raksasa, membuat Orochimaru sedikit terkejut. "Rasakan Oodama Rasengan." Ucap Shinachiku yang segera menyerang Orochimaru.

Blar...

"Hah...hah... hah... sial"

Bruk...

Poof..

Poof..

Poof..

Poof...

Ketiga bunshin dan ular tersebut langsung menghilang bersamaan dengan kaburnya Orochimaru dan pingsannya Shinachiku. Sakura sendiri sepeninggal Orochimaru, dirinya berusaha bergerak untuk membawa ketiga tubuh rekannya ke tempat aman. Setelah satu demi satu membawanya dengan susah payah, sakura segera mengambil air di sungai terdekat, dan segera melakukan mengopres dahi dari sang uchiha bungsu dan Naruto, berbeda dengan Shinachiku entah kenapa Sakura merasa dekat dengan pemuda misterius ini bahkan dirinya menolongnya dengan mengorbankan dirinya, jika tidak mungkin dirinya dan Sasuke akan juga terkena serangan Orochimaru.

'Siapa sebenarnya kau ini.' Pikir sakura yang mencoba untuk mengistirahatkan tubuhnya di sebelah Shinachiku.

Belum lama Sakura mengistirahatkan dirinya, dirinya mendengar sesuatu di rerumputan dan membuatnya waspada. Tapi pada saat itu yang muncul adalah kelinci, membuat Sakura menghla nafas lega. Tapi disaat kelinci itu mendekat Sakura segera melempar shurikennya dan membuat kelinci itu terkejut dan melarikan diri.

"Sepertinya rencanamu gagal." Bisik seorang perempuan di rerumputan tersebut

"Dia cukup pintar, jadi lebih baik kita serang langsung ditambah tujuan kita adalah Uchiha Sasuke dan aku akan menambahkan seorang yang berhasil menggagalkan rencana kita saat diruang ujian pertama." Ucap seorang pria kali ini

"Apa kau serius." Ucap seorang pria lainnya

"Sudah ayo."

Saat muncul tiga orang yang Sakura kenal dimana saat itu Kabuto diserang oleh salah satu dari mereka. "Jadi rupanya kalian."

"Aku tidak ingin melawanmu, lebih kau serahkan Uchiha Sasuke dan pemuda yang diujung sana." Ucap Salah satu mereka yang memakai tangan besi bernama Dosu

"Kau kira aku akan menyerahkan mereka, jangan bercanda!" Balas Sakura

"baiklah jika itu mau mu." Ucap satu-satunya wanita di tim tersebut bernama Kin, yang segera menerjang Sakura, tapi saat dirinya dekat dengan Sakura

Buagh...

Saat itu Kin segera terlempar ke belakang. "Tak akan ku biarkan melawannya ditambah 3 lawan satu itu tidak adil." Ucap pemuda dengan pakaiannya yang serba Hijau. "Aku rock Lee akan menghabisi kalian." Ucap Lee

"Lee." Ucap Sakura melihat si pemuda hiaju tersebut

'Apa kau lihat itu guru Guy. Sakura baru saja memanggil nama ku.' Batin Lee bangga

"Dasar pengganggu." Ucap Dosu tidak senang

Saat itu pemuda bernama Zaku, segera melawan Lee, tapi saat itu Lee dapat menahan tinjuan Zaku, tapi dngan dorongan angin yang kuat dari lubang di telapak tangannya membuat Lee terpental jauh, dan itu tidak di sia-sia kan oleh Dosu yang segera meninju wajah Lee dengan sangat kuat.

"Ck dasar serangga." Ucap Kin yang segera berlari kearah Sakura, disaat itu Sakura segera melempar kunai dan berhasil dihindari oleh KIn dengan melompat kebelakang Sakura dan segera menjambak rambut Sakura. "Ini lah akibatnya kau melawan kami." Ucap Kin

"Kenapa-kenapa aku tidak bisa melindungi mereka.' Batin Sakura menangis

"Dengan Ini kita selesaikan." Ucap Zaku yang segera mendekatkan lubang di telapak tangannya ke wajah Sakura

Buagh...

tap...tap..tap...

BUgh... bugh.. bugh...

"Siap?" Ucap Kin terkejut

"Lebih baik kau lepaskan dia." Ucap Shinachiku dan itu membuat hati Sakura senang, sayangnya itu tidak lama karena wajah Shinachiku tidak menatap dengan tatapan biasa melainkan dengan tatapan keji. Dan saat Zaku ingin menyerang Shinachiku, Tangannya di tahan oleh sosok lain yang tidak lain adalah Sasuke.

Krakk...

"Aarrrggghhhhh..." Zaku pun langsung berteriak kesakitan saat tangannya dipatahkan oleh Sasuke. Belum selesai dengan ketakutan terhadap Shinachiku, Sakura lagi-lagi harus dihadapkan oleh ketakutan lain rekan setimnya. Kin pun secara reflek melempaskan tarikannya di rambut Sakura tapi sayangnya itu menjadi kesalahannya karena Shinachiku segera melakukan Shunshin ke belakang Kin dan kali ini rambut Kin yang ditarik.

"Ka-kami minta maaf, tolong lepaskan kami." Ucap Dosu satu-satunya di tim lawan yang hanya duduk karena dirinya tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

"Kau kira dengan apa yang kau lakukan terhadapnya kami akan melepaskan kalian." Ucap Shinachiku yang melempar Kin hanya dengan satu tangan , dan saat dirinya melempar KIn. Perut Kin juga ditinju membuat dirinya terbang hingga menabrak batang pohon bahan batang pohon tersebut hingga tercetak oleh tubuh Kin.

Sasuke pun juga terus berjalan menuju Dosu, tapi saat itu Sakura berlari ke Sasuke dan memeluk sang pemuda tersebut dengan menangis. Dirinya benar-benar takut dengan kedua rekannya. Dirinya tidak mau melihat keduanya seperti ini. Setelah itu Dosu pun pergi dengan membawa Zaku dan Kin pergi.

Setelah beberapa saat tim InoShika Cho muncul dan membantu Sakura dan yang lainnya, Lee pun pamit dnegan mengakui Sasuke dan pemuda yang satunya lebih kuat terhadap dirinya bahkan rekan setimnya yang terkuat bernama Neji sekali pun. Tapi yang dipikirkan Lee pemuda yang melawan Kin, dirinya bukan hanya kuat bahkan dirinya sangat cepat.

Setelah membantu Sakura, Ino dan timnya segera pergi, dan tidak lama kemudian Naruto tersadar dengan berteriak Ular, membuat ketiga rekannya menoleh kepadanya. 'Dasar bodoh.'

'Hhhh... terlalu bodoh.'

Naruto yang melihat Sakura terluka segera mendekatinya. "Hei Sakura kau tidak apa-apa, apa tadi ada yang melawanmu." Ucap Naruto, sedangkan kedua rekannya segre masuk ke celah pohon untuk mencuci muka dari air yang diambil Sakura

"Kau memotong rambutmu juga." Ucap Naruto

"Ah, iya karena akan merepotkan jika rambutnya panjang dihutan begini." Balas Sakura

"Sudahlah ayo, kita harus mencari gulungan kita, dan gulungan satunya." Ucap Sasuke

"Jadi kita akan melawan orang itu lagi." Ucap Naruto

"Tidak kita akan mencuri 2 gulungan dari tim lain." Ucap Shinachiku.

Saat itu mereka segera membagi tim, atas usulan Shinachiku. Dimana dirinya bersama Sasuke, sedangkan Sakura bersama Naruto. Saat itu Shinachiku memberikan kunai terhadap Sakura, "Gunakan Kunai ini jika kalian terdesak, saat kau menggunakan kunai ini aku akan segera menolong kalian." Ucap Shinachiku dan Sakura segera mengangguk. Sasuke dan Shinachiku pergi kearah barat sedangankan Sakura dan Naruto kearah Utara.

Tim Sasuke dan Shinachiku

Sasuke dan SHinachiku terus mencari gulungan setelah terpisah, dan baru saja beberapa ratus meter mereka berdua berhadapan dengan ninja Konoha lainnya. "Hee... sepertinya kita melawan seorang pemula." Ucap salah satu mereka.

"Sasuke, kau fokus kepada ketua mereka, biar dua lainnya aku yang akan menghabisinya." Ucap Shinachiku, Sasuke hanya diam dan menatap ketua lawan mereka berdua.

"Baiklah serah kan gulungan kalian jika tidak aku akan membakar kalian." Ucap ketuanya. Shinachiku dan Sasuke yang mendengarnya hanya menyeringai

"Dasar sialan. Elemen api: Tembakan bola api." Ucap ketua mereka dan Sasuke secara bersamaan. Shinachiku pun langsung memanfaatkannya dengan membuat dua bunshin dan menyerang kedua lawannya dengan bunshin, dengan sedikit taijutsu kedua bunshin itu menahan dan menghindar dari serangan masing-masing lawannya.

'Sial jika kita begini, kita akan kalah.' Pikir ketua mereka. "Semuanya mundur." Teriaknya dan baru saja mereka lari beberap langkah.

KReekk... brukk...

Tanah yang mereka tapaki langsung jatuh. "Teknik ninja, teknik membuat lubang." Ucap Shinachiku tersenyum.

'Sejak kapan itu menjadi teknik khusus ninja. Ya sudah lah dengan ini kita sudah mendapat satu gulungan.' Pikir Sasuke

Sasuke dan Shinachiku mendapat gulungan bumi, tinggal gulungan langit yang mereka butuhkan untuk lolos

Tim Naruto dan Sakura

mereka pun juga sama bertemu dengan seseorang, dan itu adalah Kabuto. Kabuto pun menanykan keberadaan Sasuke dan satu orang lagi di tim mereka. Karena Kabuto sempat curiga dengannya di ujian pertama, ditambah dirinya memiliki insting yang kuat saat melawan Orochimaru, Naruto dan Sakura pun menceritakan soal keduanya bahwa mereka harus berpencar supaya cepat mendapatkan kedua gulungan, karena gulungan mereka telah di curi dan itu memperkuat kecurigaan Kabuto, karena data tentangnya tidak ada juga dirinya cukup pintar untuk level pemula seperti Genin. Seharusnya dirinya Chunnin bahkan Jounin.

Baru saja mereka bertiga berjalan bersama-sama, tapi dari dalam tanah, pohon muncul puluhan musuh yang mengepung mereka.

"Ck kagebunshin kalau begitu aku juga bisa." Ucap Naruto yang segera membuat kagebunshin dengan jumlah yang hampir sama. Mereka pun langsung melakukan pertarungan sengit, sementara Sakura dan Kabuto bersembunyi sambil mengawasi siapa yang asli diantara puluhan bunshin lawan.

"Sepertinya ini akan sulit." Ucap Kabuto

"Tapi aku yakin Naruto akan berhasil." Balas Sakura yang entah kenapa hatinya ingin sekali menyemangati Naruto dan tanpa disadari oleh dirinya Sakura melempar kunai yang diberi oleh Shinachiku.

"Rasakan ini."

Greb...

Bugh...

"Sepertinya kami tepat waktu." Ucap Shinachiku yang menahan sosok yang asli dan Sasuke yang menendang yang lainnya

"Ck, bantuan kah." Saat itu satu yang lainnya masuk ke dalam tanah. Shinachiku yang melihat langsung meninju tanah di bawah kakinya

Blar...

Dalam sekejap tanah itu hancur dan musuh yang berada di dalam tanah pun terhimpit diantara tanah yang hancur. 'Siapa sebenarnya dia.' Pikir Kabuto

"Lebih baik kalian serahkan gulungan kalian." Ucap Shinachiku dingin.

"Ba-baik kami menyerah." Ucap salah satu ketiganya yang menyerahkan gulungan mereka dan itu sukses membuat tim Naruto berhasil mengumpulkan dua gulungan.

Tapi ditengah kegembiraan itu Shinachiku merasa aneh dengan tubuhnya. 'Sudah saatnya kah.' Pikir Shinachiku saat melihat tangannya mulai transparan

mereka pun segera pergi ke bangunan utama bersama dengan Kabuto, saat sudah ditempat Kabuto pun berpisah karena kembali dengan timnya. Disaat ituu keempatnya masuk ke dalam ruangan kosong dan saat berada ditengah ruangan.

Poof...

Iruka muncul dan memberikan pengarahan bahwa kedua gulungan yang berada ditangan Sakura yang berarti bumi dan ditangan Naruto berarti langit harus dibuka secara bersamaan. Mereka berdua membuka keduanya secara bersamaan dan saat itu muncul dua kunci, disitu Iruka memberitahukan bahwa kedua kunci itu akan muncul hanya saat mereka digedung utama untuk membuka pintu dihadapan mereka.

"Sakura coba kau lepaskan ilusi di dinding tersebut." Ucap Iruka

"Kai." Ucap Sakura dan saat itu dinding tersebut menjadi pintu dan tum tersebut membuka pintu tersebut dan memasuki ruangan dimana semua telah berkumpul bahkan para guru.

"Baiklah sepertinya hanya segini saja yang lolos dan babak ketiga akan menjadi pertarungan satu lawan satu dan sebelum itu jika ingin mengundurkan diri tolong angkat tangan." Ucap Hiruzen dan saat itu Kabuto dan Shinachiku mengangkat tangannya dan itu mengejutkan semuanya saat Shinachiku mengangkat tangannya

"Kenapa kau juga mengangkat tanganmu?" Tanya Sakura dan Shinachiku hanya tersenyum

"Baiklah sepertinya kali ini dua peserta tidak bisa mengikuti ujian babak ketiga." Ucap Hiruzen. Setelah itu para peserta menaiki tangga untuk menonton dari dua sisi yang berbeda, tapi Shinachiku dan Kabuto harus keluar ruangan tersebut.

"Apa yang kau rencanakan Kabuto-san." Ucap Shinachiku, Sakura yang khawatir segera mencari Shinachiku saat pertarungan pertama Sasuke dan Yoroi dimulai.

"Apa maksudmu?" Tanya Kabuto

"Jangan pura-pura bodoh, apa tujuanmu membantu kami, aku tahu kau kaki Orochimaru." Ucap Shinachiku

"Kau memang cerdas , sepertinya aku akan kerepotan melawanmu." Ucap Kabuto

"Tenang saja, aku tidak akan lama lagi." Ucap Shinachiku yang memperlihatkan tangannya yang mulai transaparan ke Kabuto

"Jadi kau bukan dari sini."

"Ya aku dari masa depan."

"Shina-" Ucap Sakura yang langsung memilih bersembunyi saat melihat Shinachiku berbicara kepada Kabuto. 'Kenapa aku harus sembunyi." Pikir Sakura yang secara reflek tubuhnya memilih untuk sembunyi

"Masa depan ya." Ucap Kabuto

"Ya lebih tepatnya aku anak Hokage keenam dan Kunoichi dari kepala rumah sakit." Ucap Shinachiku

"Hoo pantas saja kau sangat kuat. Lalu siapa mereka." Ucap Kabuto

"Hhh... seharus kau sudah tahu kan, tapi sepertinya kau memancingku, karena ada orang ketiga disini." Jawab Shinachiku. " Baklah nama mereka Uzu, ah bukan dia sudah mengganti nama menjadi Namikaze Naruto dan Haru ah bukan tapi Namikaze Sakura." Tambahnya dan membuat Sakura terkejut karena perasaan dirinya yang aneh terhadap Shinachiku rupanya itu perasaan seorang ibu terhadap anaknya.

"Jadi di masa depan nanti Naruto menjadi Hokage dan Sakura menjadi kepala rumah sakit. Tapi bukannya kau tahu Sakura mencintai Sasuke." Ucap Kabuto

"Tapi perasaan manusia tidak yang tahu selain dirinyaa. Bahkan walau itu jodoh dari Tuhan, itu bisa manusia rubah dengan saling percaya, cinta dan meyakini perasaannya bahwa orang itu yang kita cintai." Ucap Shinachiku

"Kalau begitu aku harus pergi, atau kau akan menghentikan ku." Ucap Kabuto

"Sudah ku bilang bahwa aku sudah tidak lama lagi disini." Ucap Shinachiku dan Sakura merasa hatinya sakit mendengar ucapan Shinachiku

"Kalau begitu kita akan bertemu lagi di masa mu." Ucap Kabuto

Poof...

"Ya dimana saat kau benar-benar menjadi ninja Konoha, Kabuto." Ucap Shinachiku dan sepertinya aku harus menemui mereka." Tambahnya saat dirinya merasakan kehadiran Sakura menjauh

"Kau darimana Sakura-chan?" Tanya Naruto dan secara reflek Sakura segera membawa Naruto keluar, dan saat itu mereka berdua bertemu dengan Shinachiku

"Hei Sakura-chan ada apa?" Tanya Naruto yang masih belum mengerti

"Biar aku menjelaskannya Naruto-san." Ucap Shinachiku. Naruto langsung menatap Shinachiku. Saat itu Shinachiku menceritakan semua soal dirinya dan bagaimana dirinya bisa terlempar ke Nami no Kuni. Awalanya Naruto membantahnya, Tapi entah kenapa Sakura langsung menampar Naruto, Naruto yang ingin protes langsung mengurungkan niatnya saat melihat sakura sudah menangis. Shinachiku pun merasa sedih melihat ibunya menangis. "Tapi aku sekarang sudah tidak punya banyak waktu, aku harus pergi ke masa ku lagi, dan mulai dari ujian ini semuanya akan sulit untuk kalian." Tambahnya. "tapi aku yakin kalian bisa melewatinya." Tubuh Shinachiku un semakin transparan bersama dengan obrolan mereka. "Dan ku harap jita bisa bertemu lagi." Ucap Shinachiku yang memeluk keduanya dan secara bersamaan tubuh Shinachiku menghilang.

Naruto pun merasakan emosi dan juga kesedihan yang mendalam, sedangkan Sakura langsung jatuh terduduk dengan menangis sekencang-kencangnya.

E-N-D