PROLOG

"Apa-apaan ini?"

Ketika aku terbangun, aku menemukan tubuhku terikat di sebuah ranjang dengan beberapa anggota badanku terikat oleh tali ungu yang sesekali bersinar ketika aku mengerahkan tenaga untuk mencoba melepaskannya.

Satu kesimpulan yang bisa aku dapatkan; Aku sedang di culik.

Aku menyadari hal itu ketika kedua mataku menatap beberapa dekorasi mewah berbahan emas atau apapun itu yang sama sekali tidak pernah aku temui, dengan kata lain aku tidak menemukan diriku di tempat sebenarnya, kamarku di desa Konohagakure.

Mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi. Aku dan aliansi Shinobi berhasil memenangkan perang, aku berhasil mengalahkan Kaguya dan menyegelnya kembali, berhasil membuat Sasuke kembali ke Konoha walau kembali keluar desa dengan dalih penebusan dosa dan terakhir kejadian yang kuingat adalah bagaimana kemarin aku telah mendapatkan lengan ganti sehingga membuatku senang dan hari itu aku memilih berlatih seharian mengetes lengan itu sampai aku lelah, di lanjutkan kembali ke apartemen untuk tidur.

"Ah, nampaknya pahlawanku sudah sadar!"

Sebuah suara mengejutkanku, aku menoleh dan menemukan seorang wanita berambut putih berjalan melenggok-lenggok menghampiriku. Dia memakai pakaian seorang Miko warna abu-abu, namun yang membuatku terkejut (ngiler) adalah dimana pakaian Mikonya sangat terbuka menampilkan bentuk payudara melimpah dengan perpotongan paha yang cukup di katakan mulus-indah.

"Kau..."

Aku terkejut ketika melihat wajahnya yang sangat akrab. Tidak salah lagi, dia Kaguya Ootsuki.

Tapi... Tapi... Bagaimana bisa? Bukankah aku dan Sasuke telah berhasil mengalahkannya?

"Aku tahu kau terkejut, tapi ini adalah kenyataan Uzumak-kun..."

Apa-apaan nadanya itu? Sangat genit!

Aku melihat dia duduk di kursi samping ranjang, tangan terulur mengusap-usap dadaku dan berakhir mengusap keningku.

"Apa yang kau lakukan? Dimana ini?"

Aku langsung bertanya dengan nada penasaran menghiasi setiap apa yang ku ucapkan. Kaguya Ootsuki, Dewi Kelinci jahat yang memiliki tujuan untuk menghancurkan tatanan duniaku. Ini tidak bisa di anggap remeh!

Dia berhasil lolos, lalu menculikku. Apa.. Apa dia...

"Kau berada di tempat asalku, Uzumaki-kun." Kaguya tersenyum, dia sangat indah. "Dan jika kau berpikir tentang 'apakah aku telah menghancurkan duniamu' jawabannya adalah tidak, tidak akan pernah."

Tidak mungkin... Bukankah tujuannya seperti itu? Dia ingin menghancurkan dunia karena sudah muak dengan segala peperangan yang terjadi, aku tidak percaya dia berubah pikiran secepat ini.

"Itu bukan tujuanku, Uzumaki-kun! Itu adalah tujuan dari pohon Shinju. Dia tidak menerima karena dunia itu mengambil apa yang menjadi miliknya, aku terbebas dari belenggu Shinju ketika kau dan temanmu itu berhasil menyegel keinginan dari Shinju."

Apa maksudnya? Dia berkata seolah-olah menyalahkan pohon Shinju.

"Begini..." Kaguya berhenti untuk menurunkan tangannya mengusap sayang pipiku. "...Apa kau masih ingat ketika aku menceritakan kisah masa laluku?" Aku mengangguk. "Itulah alasan pertama kenapa aku memiliki tujuan untuk menghancurkan duniamu, pikiranku di ambil alih sehingga ingin mengambil seluruh Chakra yang tersebar di duniamu dahulu."

Apa aku bisa percaya padanya? Apa yang dia ceritakan memang sedikit masuk akal. Dia adalah entitas mahluk tak bertuan yang tiba-tiba datang di duniaku, dia menginginkan perdamaian sehingga dia berakhir memakan buah Shinju.

Tapi... Apakah sesederhana itu?

"Sebenarnya aku adalah seorang Dewi Cinta dan Kesuburan. Aku pergi dari duniaku karena kedatangan seorang Dewi yang bernama ******, dia mengacaukan tatanan duniaku untuk tujuan egoisnya dimana dia menginginkan perempuanlah yang menjadi tolak ukur kehidupan duniaku. Perempuan di duniaku berkuasa, sedangkan para lelaki di duniaku menjadi budak."

"Apa masalahnya?"

"Kau bertanya apa masalahnya?" Aku terkejut mendengar ledakannya. Ya, apakah itu suatu keburukan? "Tentu saja itu adalah masalah yang sangat seurius! Di duniaku perempuan berhubungan dengan perempuan dianggap bukan hal tabu, mereka jijik dengan laki-laki karena mereka hanyalah seekor hewan peliharaan saja. Adapun perempuan berhubungan dengan laki-laki karena laki-laki itu adalah budak seks nya, bahkan setiap kelahiran seorang bayi laki-laki akan langsung di bunuh oleh Ibunya sendiri karena dia tidak ingin menanggung sebuah aib. Aku sebagai Dewi Cinta dan Kesuburan sangat terluka oleh hal itu..."

Kaguya mengakhirinya dengan menunduk sedih, wajahnya menampakan sebuah kesakitan karena terluka oleh apa yang dia sampaikan sendiri.

Omong-omong, aku sendiri pun merasa sangat tersinggung dengan apa yang Kaguya sampaikan tadi. Laki-laki adalah budak? Hey, aku tidak akan menerima hal seperti itu terjadi kepada diriku, aku tidak akan menerima jika aku hidup sebagai budak.

"Aku memutuskan untuk mengakses sihir terlarang yang bisa membuka pintu Dimensi, aku ingin meminta bantuan untuk menanggulangi masalah di duniaku ini. Harga diriku sebagai seorang Dewi tidak ku hiraukan lagi, meskipun aku harus memohon dan bersujud, semua akan aku lakukan untuk memperbaiki tatanan duniaku. Aku berhasil mendarat di dunia elemental, tapi karena perjalanan tersebut membuat aku kehilangan seluruh ingatanku, di pungut oleh kerajaan pribumi dan sisanya kau sendiri sudah tahu..."

Aku mengerti kegelisahannya. Aku tahu dia orang yang baik, setidaknya aku menyimak segala kisah hidupnya sebelum memakan buah Shinju.

Tunggu dulu! Sihir?

"Tadi kau bilang sihir terlarang?"

Aku mengulang, mencoba mendapatkan sebuah pernjelasan dari kata asing tersebut.

"Ya, di duniaku tidak ada Chakra. Kami memakai sihir sebagai entitas alami kami."

Luarbiasa, ternyata di setiap tempat nama dari penyebutan 'Chakra' itu berbeda.

"Chakra dan sihir sangat berbeda, Uzumaki-kun!"

Omong-omong, kenapa dia sedari tadi bisa tahu apapun yang ku pikirkan yah? Apa dia memiliki kemampuan membaca pikiran?

"Ya." Dia terkikik anggun, nadanya lembut dan sangat indah. "Aku memang bisa membaca pikiranmu, Uzumaki-kun."

Oh, dia bisa membaca pik- APA?

Jadi, apakah dia juga tahu sedari tadi aku menyebutnya indah? Wanita yang sangat indah?

"Aku tahu." Dia tersenyum manis, wajahnya bersemu merah. "Terimakasih atas pujian itu..." Kedua tangannya turun meremat bawah pakaian Mikonya. "...Uzumaki-kun juga sangat tampan, baik, tampan, jujur, tampan dan bersinar."

Berapa kali dia menyebutku tampan? Aku hanya tersenyum menyadari fakta itu.

Seorang Dewi menyebutku tampan? Hatiku jadi merasa melambung tinggi nih!

Ketika aku menoleh kembali kepada Kaguya aku langsung terkejut. Wajahnya sangat merah (sampai ke telinga), apakah dia malu dengan kekonyolannya tadi?

"Jadi, kenapa kau menculikku? Bisakah aku kembali? Aku tak mau jika mereka (Konoha) hawatir karena ketiadaanku disana!"

Kaguya tampak terperanjat, wajahnya kembali seperti sedia kala.

"T- Tidak bisa!"

"APA?"

Aku melihat Kaguya kembali menundukan wajahnya, tidak berani memandang wajahku.

"Maaf, maafkan aku Uzumaki-kun. Tapi aku telah memilihmu untuk membantuku memperbaiki tatanan duniaku ini!"

Kaguya mendongkak menampakan kedua matanya yang sudah tergenang, dia terlihat siap untuk menangis.

"Tapi.. Tapi bagaimana jika mereka..."

"Aku memang egois, Uzumaki-kun boleh kok membenciku."

Dia menangis...

Aku merasa buruk, membuat seorang Dewi yang sangat indah ini menangis.

"Aku akan lenyap, Uzumaki-kun..." Aku melihat tubuhnya mulai gemetar. "...Aku tidak takut mati, tapi aku tidak ingin mati dengan cara seperti ini. Aku tidak ingin mati dalam KEGAGALAN!"

Dia akan lenyap? Tapi bagaimana bisa seorang Dewi mati?

Apakah ini lelucon?

"Dunia ini sudah tidak ada Cinta, angka kelahiran bayi juga sudah menurun drastis, sebagai Dewi Cinta dan Kesuburan aku sangat tergantung dengan kedua faktor itu. Aku telah menghabiskan 80% Mana tersisa untuk kembali ke dunia ini. Dayaku sekarang bisa di bandingkan dengan Manusia di dunia ini, aku sudah tidak pantas di panggil seorang Dewi lagi. Bagaimana aku bisa melawan Dewi ******?"

Kaguya semakin deras mengalirkan airmatanya, sedetik kemudian dia bangun dan langsung menempelkan keningnya di lantai (Bersujud).

"Aku mohon, Uzumaki-kun..." Dia berkata dengan terisak, nafasnya putus-putus. "...Bantulah aku! Kumohon!"

Aku kelabakan melihatnya bersujud. Aku ingin bangkit dan membuatnya berdiri, tapi aku tak bisa karena tubuhku juga terikat disini.

"Jangan bersujud! Jangan bersujud!"

Aku menyela beberapa kali, tapi dia masih kukuh dalam posisinya dengan (Masih) menangis.

Aku bukan Tuhan!

"Baik, aku akan membantumu!"

Akhirnya dia bangun juga, aku tak tahu harus apa lagi selain menyetujuinya.

Kaguya melangkah mendekat, menunduk dan menempelkan bibirnya di keningku.

"Terimakasih, Uzumaki-kun..."

Wajahnya berseri, dia terlihat sangat senang.

Setelah selesai mengecup keningku, dia mengangkat telunjuknya ke udara. Lingkaran bersinar muncul disana, setelah itu dia menempelkan telunjuknya pada keningku.

Apa yang dia lakukan?

"Aku memberkatimu dengan sihir Absolute Charm(Pesona mutlak), ini akan membantumu menyebarkan Cinta di dunia ini..."

Eh? Menyebar Cinta di dunia ini?

Bersambung!

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Naruto dan Highschool DXD bukan milik saya, melainkan mereka hanyalah beberapa Character yang saya pinjam untuk mengisi kekosongan pemeran di Fanfic ini.

Genre; Fantasy, Adventure, Adult/Mature, Ultimate Harem, Smut...

Ini bukan Fanfic Adventure Action, tapi ini adalah Fanfic Adventure Eva/Hawa.

Saran; Abaikan LN Highschool DXD, karena ini adalah Alternatif Universe!

Naruto di culik dari kampung halamannya, di bawa ke dunia lain oleh Dewi yang dulu berniat menghancurkan dunianya. Mendapatkan sebuah kejutan tak terduga, mendapatkan berkah baru dan berakhir dengan membantu Dewi itu memperbaiki dunianya. aiki dunianya.