.
.
(Semua karakter dalam fic ini bukan punya saya, saya cuma minjem dari yang punya, itu pun kalau boleh :v )
Summary :
35 tahun terjebak di dimensi lain membuat Uzumaki Naruto kehilangan harapan dan tekad untuk kembali kedunia shinobi, berhenti menjadi seorang Shinobi dan hidup normal seperti manusia pada umumnya.
Genre : friendship, Adventure ,Supranatural, Fantasy,and (little bit humor and roman picisan maybeeeh :v)
Rate: M
Pair: Naruto X ... / jones
Happy Reading . . .
Chapter 1
"Tekad yang Hilang"
.
.
Trank
Trank
Trank
"Sasuke sadarlah... Kembalilah ke konoha." ucap seorang pemuda berambut pirang jabrik kearah pemuda berambut raven hitam didepannya.
"Aku sudah mengatakannya berulang kali... Aku tidak akan berhenti sebelum kau mati, Naruto." ucap orang yang dipanggil Sasuke tadi.
"Sasuke..." ucap Naruto Lirih.
Sasuke mengangkat tangan kirinya dan perlahan percikan listrik berwarna hitam menyelimuti tangan kiri Sasuke.
"Kita akhiri ini, Naruto." teriak Sasuke lalu berlari menerjang kearah Naruto.
Dengan cepat Naruto membuat Rasengan ditangan kanannya.
"Sadarlah Sasuke...,
Cring
Blarrrrd
.
.
Seorang pria paruh baya berambut pirang panjang sedang tertidur di sebuah kasur kecil. Kelopak mata itu terbuka secara kasar dan memperlihatkan iris biru saphire yang terlihat redup.
Hosh
Hosh
Hosh
Peluh membasahi wajah dan badannya. Dengan perlahan dia menurunkan kakinya kelantai yang masih beralaskan karpet kasar. Dia perlahan menuju kearah dapur dan menuangkan air putih kedalam sebuah gelas dan meminumnya.
"Hah..., mimpi yang sama..." gumam pria tadi lalu berjalan menuju kearah ruangan tengah lalu melihat kearah jam dinding...,
"Masih jam 02:34.., terlalu malam untuk membeli barang dipasar...,
...haah, mungkin mencari udara segar diluar akan membuatku lebih fresh." gumam Naruto pelan lalu melangkahkan kakinya kedalam kamar selebar 2x3 meter itu dan mengambil jaket hitamnya. Memang cuaca diluar sedang agak dingin karena angin dimusim gugur.
Cklek
Naruto membuka pintu dan berjalan melewati jalan jalan yang masih sepi karena kebanyakan masih sedang berehat setelah seharian bekerja.
Tap
Tap
Tap
Suara derap langkah kaki Pria itu menjadi soundtrak yang cukup menghanyutkan dalam suasana. Sebelum sebuah suara teriakan melengking dari gang jauh di depan Pria paruh baya tersebut.
Meskipun dengan jelas mendengar teriakan yang berisi ketakutan tersebut tidak membuat pria tersebut berlari menuju asal suara dan menjadi jagoan. Dia masih berekspresi sama..., kosong. Dia berjalan pelan melewati setiap gang yang gelam dan sempit. Sampai pada gang yang terdapat suara tadi pria itu berhenti sejenak dan menoleh kearah gang tersebut.
Grrrrr..., Nyam..., Kretak...,
Sesosol iblis liar sedang memakan tubuh seorang perempuan dengam sangat lahap. Iblis yang berbentuk menyeramkan berkepala ular dan bertubuh lipan.
Merasakan kehadiran seseorang iblis liar tadi mengalihkan pandangannya.
"Khahaha..., aku sangat beruntung malam ini menemukan 2 manusia..., walaupun sepertinya tubuhmu akan terasa alot." ucapnya lalu menelan tubuh wanita tersebut secara keseluruhan.
Gluk
Walau mendapat ancaman tetapi ekspresi pria tadi bahkan tidak berubah masih sama..., kosong.
"Sekarang giliranmu..., hahaha"
.
.
Matahari telah membumbung tinggi di langit, cuaca cerah membuat orang orang berlalu lalang melakukan kesibukan mereka masing masing.
Pria paruh baya berambut pirang panjang membuka pintu kedainya, dia adalah seorang penjual ramen.
setelah membuka pintu kedainya pria tadi menghela nafas sejenak, Lalu masuk kedalam. Pria tadi mulai mengelap meja yang hanya berukuran 2 meteran itu secara perlahan.
Srek.
Kain yang menutup separuh pintu terbuka, dan masuk seorang pria 50 tahunan.
"ah, aku pesan Ramen 1 porsi. Pedas level max ya." ucap nya semangat.
"Uhm, wakatta. Silahkan duduk." Jawab pria pemilik kedai itu, lalu mulai meracik bumbu bumbu, dan merebus mienya kedalam panci berisi kuah.
Setelah kurang lebih 5 menit akhirnya Pria pemilik kedai itu membawa ramennya kemeja dan menyuguhkannya.
"Silahkan. Tapi Sebaiknya pelan pelan saja makannya, ingat Umurmu." ucap Pria pemilik kedai berambut pirang panjang yang menutupi mata kanannya.
"Hahaha, tenang saja. aku masih bisa makan pedas."
"Yah, kuharap begitu."
Slurp
"Uwah, , mantep banget. Berapa banyak sambal yang kau masukkan.?" tanyanya sambil melahap Ramen yang dia pesan tadi.
"Satu centong." jawabnya kalem, sambil mengelap tempat memasaknya.
"Apaa. . . . aku pesan Es teh manis ukuran besar." panik Pria tadi.
Dengan cekatan Naruto membuat teh sesuai pesanan dalam secangkir baskom dan menyuguhkannya.
"Uhm, Oh ya... Ngomong ngomong Siapa namamu.?" tanya pria yang membeli ramen tadi.
Sementara pria penjual ramen tadi hanya berekspresi biasa dan kalem.
"Naruto." jawabnya Singkat.
"Uwoh, , namamu sama dengan ini." pria tadi berujar sambil memperlihatkan Naruto (makanan) dari ramennya.
"Jangan banyak bicara dan cepat selesaikan makanmu. kau sudah mengatakan itu ratusan kali kau tahu." jawab Naruto kalem tapi menusuk.
"Gh, bisakah kau sedikit berekspresi lebih baik. Raut wajahmu membuatku jengkel setiap kali datang kemari. kalau bukan karena ramenmu yang enak aku tidak akan kesini kau tahu.?"
Slurp
Pria itu menyeruput Ramennya.
"ahh mantap deh, jadi semuanya 25 yen kan.? Aku bayar yang kemarin juga." ucap Pria tadi lalu menyerahkan uang ke Naruto dan mulai melangkah keluar.
"Sampai besok."
Ucapnya sambil melambaikan tangannya ke belakang.
"Ingat umurmu, komachi. Jangan bekerja terlalu keras. Atau kau akan menyusahkan cucumu." ucap Naruto kalem seorangsaat sebelum orang bernama komachi tadi keluar.
"Tenang saja."
#15:45
Terlihat ada 4 orang yang sedang berjalan bersama melewati jalanan ramai. 2 orang laki laki dan 2 orang perempuan mereka adalah murid kuoh akademy.
Salah satu laki laki dari mereka yang berambut Coklat berbicara. "Ah, sayang sekali yah, Buchou tidak bisa ikut. padahal aku ingin sekali mengenalkan makanan para dewa. Uh, membayangkannya saja sudah membuatku- ucap lelaki berambut coklat dengan wajah penuh nafsu.
Buag
"Dasar menjijikkan...,
Ucap sang pelaku pemukulan, Seorang perempuan uhm bisa dibilang loli berambut putih berwajah imut tapi ekspresinya datar dengan nada Sarkastik.
"Ahaha...," sementara lelaki yang satunya lagi yang berambut kuning, hanya tertawa hambar melihat kelakuan 2 orang disampingnya.
Sementara perempuan yang satunya lagi yang memiliki surai biru hanya diam tak mau ikut campur dan tak perduli.
"koneko-chan..., kau sungguh tega." ucap Lelaki berambut Coklat tadi sambil nangis Anime.
"Hyus hyus..., jauh jauh dariku. Mesum." ucap perempuan loli yang dipanggil koneko tadi sambil mengambil jarak dari lelaki berambut Coklat tadi.
"Oh, itu dia kita sudah sampai." ucap Lelaki berambut Coklat tadi senang dan menunjuk sebuah kedai kecil yang bertuliskan, Ramen.
Srek
Kain yang menutup pintu terbuka dan menampilkan sesosok anak SMA berambut Coklat.
"Apa kabar paman Naruto. Aku bawa teman temanku kemari loh." ucap lelaki tadi semangat.
"Ooh." dan hanya dibalas -Oh- dari pemilik kedai yang diketahui bernama Naruto.
'Uh, Datarnya, lebih datar dari koneko-chan.' batin lelaki berambut pirang pendek dengan senyum yang dipaksakan.
"ah, pesan Ramen 4 porsi paman, khusus untukku spesial jumbo...," teriak lelaki berambut coklat semangat.
"Silahkan Duduk." Ucap Naruto kalem sambil menyiapkan mangkuk.
"ah, kiba, Koneko-chan , Xenovia-chan ayo duduk." ucap lelaki bersurai Coklat.
Yang dipanggil koneko dan Xenovia tadi lalu duduk dengan tenang.
"ah, Issei-kun..., apa tidak merepotkan.?" tanya lelaki bersurai pirang pendek kepada lelaki bersurai coklat yang dipanggil Issei.
"tenang saja Kiba, ini adalah perayaan atas 10 misiku..., duduklah dan Nikmati saja. Uh Ramen, aku sudah tidak sabar ingin menyantapmu." ucap Issei semangat.
Tidak lama Naruto datang dengan 2 mangkuk Ramen ditangan nya. dan meletakkannya didepan Koneko dan Xenovia.
"Eh, kenapa hanya dilihat, ayo dimakan. aku jamin tidak akan ada kata menyesal." ucap Issei pada Koneko dan Xenovia yang tampak Ragu ragu.
"Apa kau yakin makanan semacam ini rasanya enak, Issei.?" tanya Xenovia yang baru bersuara dan dibalas anggukan persetujuan oleh Koneko.
"Ah, muantap banget deh..., coba saja."
Tap
Tap
Pesanan Issei dan kiba telah datang.
"Uwoh, cantiknya. Selamat makan.!" teriak issei lalu menyerang Ramen super jumbonya dengan beringas.
Sementara ketiga teman lainnya yang melihat Issei begitu menikmati tampak tergerak dengan ragu ragu mulai menggulung mie dan memasukkannya kedalam mulut.
Mata mereka terbuka lebar.
"Ini..., Enak." Ucap mereka serempak.
Slurp
"ah, tambah lagi paman.!" teriak Issei sambil menyerahkan mangkuknya kepada Naruto.
Pluk
Naruto menerima mangkuk itu dengan mantap dan berujar kalem...,
"Kau tidak akan ngutang lagi kan, Issei.?"
"Tentu saja tidak, aku sedang banyak Uang tahu."
"Kalau begitu sekalian yang minggu lalu juga."
"Apaa..., Etto..., embb.. Issei clingak clinguk gugup.
"bisakah itu dicicil dulu..., paman.?"
Tap
Ramen Issei sudah datang lagi.
"Tak masalah, asal kau bayar." jawab Naruto santai.
"ah, paman. Apa kau melakukan semua ini sendirian." tanya Kiba.
"memangnya kenapa anak muda.?"
"tidak, hanya saja... pasti sangat merepotkan."
"Hmb, tidak terlalu... kebetulan dulu aku juga penggila Ramen sama seperti kawula muda itu." sambil menunjuk Issei yang sibuk makan.
"Ngomong ngomong dimana Istri paman.?" tanya Koneko yang cukup penasaran.
Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Naruto terdiam.
Sementara Issei yang melihat itu langsung menyenggol Koneko dan berbisik padanya.
"Paman itu, jones. Jadi jangan bicara Soal istri padanya, Nanti bisa bisa kau diculik dan di. . .
Buagh
"Aku akan memukulnya seperti itu..., Mesum."
"Ittai, koneko-chan tega banget. . ."
"Aku tidak terlalu terfikirkan masalah wanita jadi, ,
"Jangan bilang kalau paman ini seorang Hvm...
Belum selesai kiba berbicara Issei sudah lebih dulu membekap mulutnya dengan panik sambil menggeleng gelengkan kepalanya seolah mengatakan.
'Jangan katakan itu Kiba.'
"ada apaan sih.." ucap Kiba yang agak kesal pada Issei.
Sementara dengan Naruto kini ekspresinya tidak terlihat karena tertutup oleh Rambut panjangnya.
#mind scape Naruto.
'buahahahaha... kau dikatain Hvmv oleh bocah pirang itu... hahaha.' tawa makhluk seperti rubah dengan 9 ekor yang melambai.
Twich
"Bocah bangsat. akan kucincang dia." geram Naruto.
'Bwahahaha... lihatlah, ekspresimu sungguh membuatku tertawa.'
"Urrusai- kurama no baka." teriak Naruto pada kurama tadi.
'Hah, iblis mulai berkeliaran.' ucap Kurama.
"asal mereka tidak mengganggu aku tidak masalah, kalau mereka mengusik manusia, aku akan membasmi mereka sampai ke akarnya." ucap Naruto dingin.
Lalu memutus telepatinya.
"ah, paman kau tidak apa apa.?."
Naruto menoleh.
"Eh, tidak apa." jawab Naruto pelan.
"Sepertinya kau sangat tertekan paman.?" tanya Xenovia tiba tiba.
"apa begitu.?" tanya balik Naruto.
"Hah, aku mau kok jadi Istri paman." ucap Xenovia. dan semua yang ada disana terlonjak kaget. apalagi Issei.
"Xe..Xenovia-san, bagaimana denganku.?" tanya Issei.
"Menjadi Istri 2 orang pasti menyenangkan hahaha."
"semuanya 85 yen." sela Naruto.
"Ah, ya ini uangnya paman." ucap Issei lalu menyerahakan uangnya pada Naruto.
"Kami pamit dulu paman.." Ucap Issei.
"Sementara Xenovia sebelum benar benar keluar mengedipkan sebelah matanya pada Naruto.
'Shit, minta di tusuk ni bocah.' batin Naruto.
"Hah ada ada saja."
...
...
.
Tbc
yo... apa kabar gaes... gui kembali dengan fic baru.. dimana Naruto disini berumur kira kira 35 + 18 berapa yah 53 tahun... mueheheh udah aki aki emang... tapi gpp masih tetep perkasa tp masih perkasa author lah...
kalo kalian bingung ama alurnya gak papa ntar juga nggak... buat yang bingung sama nasib iblis liarnya... itu udah di tabok ama si Naru.
terus kalo kalian udah baca fic fic ku pasti kalian bisa nebak gimana nasib si naru kedepannya... muehehe...
oh ya terus ane mintak tolong yah... buat yang tahu dewi dari religi shinto yang kinclong dan gak terlalu kuat kuat amat ... soalnya kalo terlalu kuat kasihan si narunya gk tega ane nambahin penderitaannya... :v kalo ada ane mintak sedikit infonya tentang ciri disik dan kemampuannya... oke gaes sekian dari gui ketemu dilain waktu
~~~~DAN SELAMAT HATI RAYA IDUL ADHA BAGI YANG MERAYAKAN~~~~
wasallamu'alaikum gaessss...