Prologue:
"Papa! Papa!" Teriak seorang gadis kecil memukul kaca dari dalam rumah. Ia berteriak memanggil sang ayah yang berada diluar rumah.
"Eunwoo! Jangan pukul kaca nanti pecah, tangan kamu bisa terluka." Wonwoo berteriak dari arah dapur.
"Oppa! Papa pulang!" Gadis kecil berumur 3.5 tahun itu berjinjit untuk meraih handle pintu bersamaan dengan Mingyu yang membuka pintu dari luar.
"Hallo anak papa, sedang apa sayang?" Mingyu menunduk dan langsung meraih tubuh mungil putrinya yang sudah minta gendong.
Eunwoo langsung mencium kedua pipi Mingyu kanan dan kiri, tak lupa ia membalas kecupan di pipi putrinya yang berkulit putih bersih. Eunwoo sang putri memang sangat senang saat mendengar suara mobil Mingyu di sore hari. Ia akan berlari untuk menyambut ayahnya yang pulang kerja.
"Sudah mandi sayang?"
"Sudah papa." Eunwoo terus bergelayut manja.
"Papa lihat!" Minhyuk memperlihatkan hasil gambarnya. Mingyu mencari posisi duduk di sofa dengan Eunwoo yang masih dalam gendongannya, ia menerima selembar kertas yang penuh coretan crayon dari putranya.
"Ini Hyukie yang mewarnai? Kalau mewarnai usahakan jangan keluar garis agar rapi."
"Ooh begitu." Jawabnya polos lalu kembali sibuk dengan crayonnya.
Wonwoo datang membawa secangkir teh hangat untuk Mingyu dan langsung duduk disebelah Mingyu. Tak lupa Mingyu memberikan kecupan di pipi sang istri.
Rasa lelah Mingyu seharian terbayar saat pulang ke rumah berkumpul dengan istri dan kedua anaknya.
"Mandi dulu, biar segar."
"Sebentar lagi, masih kangen sama anak-anak." Ucap Mingyu sambil memainkan pipi Eunwoo yang sedang tiduran di pangkuan Mingyu dengan memegang boneka.
"Pa, Hyukie mau sekolah."
Mingyu langsung terdiam mendengar penuturan putranya dan langsung menengok ke arah Wonwoo.
"Hyukie iri melihat Hwi dan Kookie pakai seragam dan menggendong tas setiap pagi." Jawab Wonwoo sambil tersenyum ke arah Mingyu.
"Oooh begitu." Mingyu terkekeh geli mendengar permintaan putranya.
"Papa, sekolah itu apa?" Tanya Eunwoo polos.
oOo
The Slice of Sweet Family
(Lanjutan Meanie Married Life & Meanie and Their Children)
oOo
Rated : M
Genre : Family
oOo
By : Shappire Crystal
.
.
oOo
.
Let's go to school!
Happy Reading
Wonwoo tersentak kaget karena alarmnya berbunyi nyaring, dengan mata yang masih teramat berat ia mencoba membukanya. Tangan kurusnya meraba mencari jam weker untuk segera mematikan alarm.
Helaan nafas terdengar pelan dari Wonwoo memulai harinya di pagi hari. Wonwoo mengucek matanya dan sejenak masih terdiam kemudian bangun dari tidurnya untuk memulai hari yang baru.
"Hnngggg..." sebuah suara menggeram rendah, Wonwoo menoleh melihat sang suami masih terlelap namun sebelah tangannya memeluk erat perut Wonwoo. Dengan perlahan Wonwoo menyingkirkan tangan Mingyu dan bersiap turun dari ranjang.
Hari sudah pagi, Wonwoo seperti biasa bangun lebih awal. Ia langsung ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Ia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Hanya sarapan sederhana yang ia siapkan untuk anggota keluarga kecilnya. Memanggang roti, menggoreng sosis ayam dan menggoreng telur mata sapi.
"Sayang, bangun." Wonwoo membangunkan Mingyu terlebih dahulu setelah menyiapkan sarapan. Mingyu tak langsung bangun, namun Wonwoo terus membangunkan.
"Pagi sayangku." Sapa Mingyu dengan suara serak khas baru bangun tidur dengan mata masih setengah terbuka. Mingyu mencoba bangun walau masih sangat mengantuk lalu memeluk istri tercintanya yang sudah membangunkannya.
"Pergilah mandi, aku siapkan baju."
"Kamu sudah mandi?"
"Belum."
"Mandi bersama saja kalau begitu." Ucap Mingyu sambil melirik nakal membuat pipi Wonwoo merona dan ada semburat berwarna merah.
"Aku harus bangunkan anak-anak juga, nanti mereka terlambat." Ucap Wonwoo lalu mengecup bibir Mingyu dan bergegas melanjutkan kegiatannya.
Mingyu langsung merengut karena permintaannya ditolak, namun ia mengerti kalau Wonwoo bukan miliknya sendiri lagi tapi ada kedua anaknya yang membutuhkan Wonwoo juga. Mingyu menurut untuk langsung mandi, sementara Wonwoo menyiapkan baju kerja untuk Mingyu. Wonwoo belum berhenti dari satu kegiatan beralih ke kegiatan lainnya. Ia pergi menuju kamar anak-anak yang terletak di ruangan sebelah kamar utama. Kedua anaknya masih tidur bersama dalam satu ruangan namun dengan ranjang terpisah sesuai karakter kegemaran anaknya.
"Hyukie sayang, bangun." Wonwoo mencoba membangunkan putranya terlebih dahulu setelah selesai urusan menyiapkan pakaian untuk Mingyu.
"Anak tampan, bangun katanya mau sekolah." Wonwoo memberikan kecupan-kecupan pada sang putra saat membangunkan. Kedua anaknya sudah masuk sekolah TK di umur yang belum genap 4 tahun namun sudah minta untuk sekolah.
Kalimat ajaib Wonwoo mampu membuat Minhyuk membuka matanya dengan perlahan, sepasang mata yang mirip dengan milik Mingyu mulai terbuka.
"Hoooaaaammm..." Minhyuk menguap lebar dari mulut mungilnya lalu menatap sang ibunya.
"Mama..."
"Iya anak mama pintar sudah bangun, sini peluk dulu." Wonwoo menarik putranya agar bangun langsung memeluk dan memberikan kecupan lagi dipagi hari.
"Buka baju, segera mandi nanti mama menyusul ya. Mama mau bangunkan adik kamu dulu."
"Iya ma."
Minhyuk menurut untuk membuka bajunya sendiri, ia sudah dilatih Wonwoo untuk mandiri. Wonwoo tersenyum melihatnya lalu beralih pada sang putrinya yang sangat manja.
"Eunwoo, bangun sudah pagi. Mau ke sekolah tidak?" Wonwoo mengusap punggung putrinya dan sesekali mencolek pipi putrinya.
"Eunwoo, oppa Hyukie sudah siap ke sekolah nanti Eunwoo ditinggal. Ayo, bangun sayang."
"Hngggg..." kepala mungil Eunwoo bergerak dan jari mungilnya menggaruk telinganya yang gatal, kemudian ia membuka mata dan Wonwoo langsung tersenyum.
"Pagi, princess. Ayo, bangun sayang." Wonwoo mendaratkan kecupan di kening membuat Eunwoo tertawa geli.
"Mama..." tangan mungil sang putri terulur minta dipeluk. Wonwoo mengangkat tubuh putrinya dan langsung memeluk sambil mengusap lembut punggung Eunwoo.
"Ayo mandi, oppa sudah menunggu." Wonwoo membantu melepas pakaian tidur putrinya.
"Eunwoo bisa sendili mama..."
"Anak pintar, mana mama mau lihat." Tangan mungil putrinya mencoba melepas kancing piyama yang dikenakan. Wonwoo terus memerhatikan putrinya mencoba melepas kancing baju tidurnya.
"Sudah!" Eunwoo berhasil melepas semua pakaiannya walau masih sedikit dibantu Wonwoo, ia bersorak girang dan Wonwoo tertawa senang.
"Sekarang kita mandi, pakai handuknya. Ini ditutup malu." Wonwoo mengajari berbagai hal sambil bercanda dan Eunwoo tertawa geli. Wonwoo dan Eunwoo menyusul ke kamar mandi dimana Minhyuk sudah bermain air.
"Sayang, eh mama." Mingyu muncul didepan pintu kamar anak-anak dimana Wonwoo sedang bersama kedua anaknya bersiap untuk berangkat sekolah.
"Kenapa?"
"Kancingnya lepas." Mingyu memperlihatkan lengan bajunya dimana ada satu kancing yang terlepas.
"Pakai baju yang lain." Ucap Wonwoo sambil menyisir rambut Eunwoo.
"Mama yang pilih." ucap Mingyu manja.
Wonwoo hanya menarik nafas. "Eunwoo tunggu disini ya." Wonwoo keluar kamar anak-anak menuju kamarnya dengan Mingyu.
Wonwoo mencari kemeja lain untuk dipakai oleh Mingyu. Diam-diam Mingyu tersenyum.
"Ini."
"Pakaikan sayang."
"Oh astaga, anak-anak saja sudah pintar pakai baju sendiri. Ini papanya kenapa sangat manja?" Wonwoo mengomel namun tangannya bergerak membuka kancing baju.
"Papanya kan juga butuh perhatian mama sayang." Mingyu mendekat lalu menarik tubuh langsing Wonwoo dan memiringkan kepalanya serta melumat lembut bibir sang istri.
"Aku belum mandi."
"Tak masalah, asalkan itu Kim Wonwoo tersayang."
"Gombal!" Wonwoo memukul dada Mingyu lalu membantu memakaikan kemeja. Mingyu hanya tertawa senang melihat wajah istrinya yang malu-malu.
Setelah semua rapi, mereka berkumpul untuk sarapan. Wonwoo terlihat masih sibuk menyiapkan minuman hangat untuk keluarga kecilnya. Segelas kopi untuk Mingyu, dua gelas susu untuk kedua anaknya dan segelas teh untuk dirinya.
"Siapa yang mau pimpin do'a?" Tanya Mingyu pada kedua anaknya.
"Hyukie!"
"Eunwoo papa!"
Mingyu tertawa senang melihat kedua anaknya berantusias untuk memimpin do'a saat sarapan.
"Oke, bagaiamana kalau dipilih dari batu, gunting, kertas?"
"Siap!" Minhyuk bersemangat melawan adiknya dan berakhir Eunwoo yang menang.
"Hole!" Eunwoo bersorak senang, bertepatan dengan Wonwoo yang telah selesai membuat minuman.
"Besok pagi giliran Hyukie ya." Ucap Mingyu memberi semangat pada putranya sambil mengusak lembut rambut putranya.
"Oke!"
Eunwoo memimpin do'a sebelum sarapan, saat kedua mata anaknya terpejam untuk berdo'a, Mingyu menatap Wonwoo sambil tersenyum senang merasa bahagia dengan kekompakan keluarga kecilnya. Selesai berdo'a mereka mulai sarapan dengan diiringi canda tawa dari kedua anaknya.
"Bekal kalian sudah mama masukkan ke dalam tas. Jangan lupa beri salam pada ibu guru, jangan nakal. Nanti mama jemput." Wonwoo menasehati kedua anaknya sebelum berangkat sekolah. Dengan telaten Wonwoo memakaikan tas ransel kecil pada kedua anaknya. Mingyu bertugas mengantar sementara Wonwoo bertugas menjemput saat pulang sekolah setelah selesai pekerjaan rumah. Bibi Lee asisten rumah Wonwoo sedang libur karena anaknya melahirkan, jadi sementara waktu tidak bisa bekerja membantu dirumah Wonwoo.
"Iya mama." Jawab sikembar serempak.
"Aku pergi dulu, nanti hati-hati menyetirnya ya." Pamit Mingyu pada Wonwoo.
"Iya papa." Jawab Wonwoo meyakinkan.
Setelah Mingyu dan kedua anaknya pergi, Wonwoo mulai bebenah dari membereskan sisa sarapan, hingga mencuci pakaian.
.
.
Setelah semua rapi, Wonwoo mulai membersihkan diri dan bersiap menjemput kedua anaknya yang baru sekolah TK.
Wonwoo mematut dirinya, ia senang dengan pakaian yang belum lama dibelikan oleh Mingyu. Blouse warna putih dengan motif emboss bunga dan rok lebar selutut berbahan semi sutra.
"Foto dulu." Wonwoo selfie lalu mengirimkan ke Mingyu. Tanpa menunggu lama Mingyu langsung membalasnya.
"Cantiknya nyonya Kim, buat aku ingin segera pulang saja. Hati-hati sayang, jangan mengebut. Saranghae."
Wonwoo tertawa geli segera membalas pesan. "Iya sayang. Saranghae."
Wonwoo menyimpan ponselnya ke dalam tas dan segera keluar kamar tak lupa membawa kunci mobil. Mingyu membelikan mobil sedan berwarna merah keluaran seri terbaru saat berhasil mencapai target selesainya pekerjaan yang ia pimpin.
Wonwoo rela belajar menyetir untuk mendapat SIM saat kedua anaknya akan masuk sekolah. Wonwoo telah mengenakan kacamata hitam dengan rambutnya yang panjang ia cat berwarna dark brown dan ia biarkan tergerai, dengan make up tipis dan lipsticknya berwarna soft pink matte.
Penampilan Wonwoo sudah sangat cantik dan menarik namun tidak dengan mobilnya. Ada beberapa lecet saat Wonwoo berusaha untuk parkir, namun Mingyu tidak pernah mempermasalahkan asalkan Wonwoo dan kedua anaknya tidak terluka dan tidak ada korban jiwa.
Mobil yang dikendarai Wonwoo bergerak meninggalkan area perumahan dimana ia tinggal menuju ke sekolah kedua anaknya.
Wonwoo telah sampai disekolah anaknya, sambil menunggu jam pulang sekolah, ia bermain ponsel untuk mengusir suasana bosan. Wonwoo terbiasa menunggu di bangku yang disediakan untuk orang tua murid yang menunggu anak-anaknya.
Sebelum bel pulang berbunyi terdengar suara anak-anak ribut bernyanyi dari setiap kelas.
"Mama...!"
Wonwoo menoleh setelah mendengar suara putranya berteriak memanggil. Mata Wonwoo terbuka lebar melihat seragam Minhyuk kotor bekas lumpur.
"Kim Minhyuk. Ini kenapa?" Wonwoo menahan amarah melihat putranya yang terlihat berantakan.
"Jatuh ma." Ucapnya polos sambil menunduk, Wonwoo sangat paham kalau putranya memang anak yang aktif. Wonwoo mengecek tubuh putranya takut ada luka.
"Mama..."
Wonwoo menoleh dan melihat putrinya merengut dan hampir menangis. Baru saja Wonwoo terkejut melihat seragam putranya yang kotor, kini ia kembali terkejut melihat rok seragam Eunwoo kotor dan basah.
"Kim Eunwoo. Ini kenapa?" Wonwoo masih berusaha sabar walau sudah merasa sangat gemas.
"Tadi ketumpahan jus ma." Eunwoo langsung menangis mengadu pada Wonwoo.
"Sudah-sudah jangan menangis." Wonwoo memangku Eunwoo dan memeluknya. Wonwoo hanya menarik nafas berusaha sabar.
"Takut mama malah." Ucapnya sambil terisak dan air mata yang sudah banjir. Wonwoo hanya tersenyum.
"Tidak sayang, mama tidak marah. Sudah ya jangan menangis. Lain kali hati-hati ya." Wonwoo menghapus air mata putrinya.
Minhyuk hanya terdiam dan menunduk, tangan mungilnya mengusap punggung adik kembarnya. Wonwoo tersenyum dan mendaratkan kecupan agar putrinya berhenti menangis.
"Ayo pulang." Ajak Wonwoo saat Eunwoo sudah berhenti menangis. Eunwoo lebih memeluk sang ibu dengan erat tidak mau turun dari pangkuan, Wonwoo terpaksa menggendongnya lalu tangannya menuntun putranya berjalan menuju ke tempat parkir.
Bukan Wonwoo namanya kalau tidak mempersiapkan semuanya. Ia menyimpan baju ganti untuk anak-anaknya lengkap dengan lotion, bedak dan cologne anak-anak. Wonwoo tidak suka kalau anak-anaknya terlihat berantakan. Dengan sigap ia mengganti baju anak-anaknya di mobil.
"Kalian duduk dengan tenang ya." Wonwoo memasang seatbelt pada masing-masing carseat anak-anaknya di bangku belakang. Tak lupa ia memberikan camilan agar anak-anaknya tidak bosan.
"Iya ma." jawab dikembar serempak.
Setelah semua rapi, Wonwoo melanjutkan perjalanan menuju ke rumah namun ia sempat singgah ke pasar berbelanja sayuran dan daging untuk persediaan bahan makanan.
Selama di perjalanan kedua anaknya terus bernyanyi, mengulang kembali lagu-lagu yang diajarkan di sekolah. Wonwoo sesekali tertawa geli dan membenarkan pelafan anak-anaknya.
Mobil yang dikendarai Wonwoo telah memasuki area perumahan dimana ia tinggal, selama berangkat dan kembali ke rumah berjalan dengan lancar.
...
...
BRAK! Sreeekkkk...!
Wonwoo tersentak kaget dan kedua anaknya langsung berhenti bernyanyi. Wonwoo buru-buru keluar dari mobil.
"WONWOO!" Sanghyuk berteriak setelah mendengar suara gaduh, dengan tergesa ia keluar rumah.
Wonwoo hanya terdiam melihat sebelah pintu mobilnya lecet karena menabrak tempat sampah milik keluarga Kim Youngbin, tetangganya. Wonwoo salah perhitungan saat berbelok.
"Maaf eonnie, aku tidak sengaja."
"Yak! Ini yang kedua kali kamu menabraknya. Apa aku harus pindahkan letak tempat sampah itu?" Sanghyuk mengomel.
"Maaf eonnie, nanti aku minta Mingyu untuk memperbaikinya."
"Ya sudah, aku sedang memasak." Sanghyuk langsung masuk ke dalam rumahnya lagi.
Wonwoo melanjutkan memakirkan mobilnya. Setengah hari yang melelahkan bagi Wonwoo. Ia langsung tiduran di sofa, meluruskan tubuhnya sementara kedua anaknya sudah sibuk mengeluarkan mainan.
"Mama lelah ya? Sini Hyukie pijat." Tangan mungil sang putra memijat lengan Wonwoo yang sedang rebahan. Melihat saudara kembarnya memijat, Eunwoo mengikuti ikut memijat. Wonwoo tertawa senang dan merasa terharu dengan sikap kedua anaknya. Wonwoo bangun dan memeluk kedua anaknya tak lupa memberikan kecupan.
"Tidak sayang, mama tidak lelah. Kalian pasti sudah lapar? Sebentar mama siapkan makanan ya."
Wonwoo berjalan menuju kamarnya berganti pakaian. Ia memandang sedih dengan pakaian yang baru ia kenakan hari ini.
"Aku harus berganti pakaian lagi, bye-bye baju cantik. Baik-baiklah di lemari." Wonwoo menyimpan pakaiannya kembali dan segera berganti pakaian rumah yang lebih nyaman.
Wonwoo beranjak menuju dapur, menyiapkan makanan untuk ia dan anak-anaknya. Dan kedua anaknya sudah sibuk masing-masing dengan Minhyuk yang mengacak berbagai mainan sementara Eunwoo sudah menayalakan tv menonton kartun favoritnya.
.
.
"Kamu menabrak apa lagi?" Tanya Mingyu saat sedang berdua di kamar akan bersiap untuk tidur. Setiap pulang kerja, Mingyu selalu mengecek keadaan mobil yang dipakai oleh istrinya, Wonwoo.
"Hngggg, maaf aku menabrak tempat sampah tetangga lagi. Aku kan sudah pernah bilang beli mobil second saja." Wonwoo memeluk manja takut Mingyu marah.
Mingyu tertawa, tangannya mengusap rambut dan punggung istri tercintanya.
"Lain kali hati-hati ya, jangan melamun saat menyetir. Nanti kalau sudah benar-benar lancar, baru aku perbaiki mobilnya."
"Iya, aku selalu hati-hati tapi namanya sedang sial." Wonwoo merengut, posisinya sudah menindih Mingyu. Mingyu mengangkat kepala dan memajukan bibir untuk meraih bibir ranum sang istri dan mengecupnya.
"Ya sudah, istirahatlah. Kamu pasti sangat lelah seharian ini." Mingyu mengeratkan pelukannya dan mencium kening Wonwoo.
Tak butuh waktu yang lama, Wonwoo langsung terlelap, Mingyu tersenyum melihat wajah lelah Wonwoo. Walau Wonwoo melakukan kesalahan, namun Mingyu tidak tega untuk memarahinya mengingat pengabdian Wonwoo sebagai seorang istri dan ibu dari kedua anaknya yang sangat menguras tenaga.
Sebelum punya anak, Wonwoo masih punya waktu yang banyak untuk sekedar bercerita saat malam hari menjelang tidur namun kini Mingyu lebih sering melihat Wonwoo yang tidur terlebih dahulu karena lelah.
.
.
END
Annyeong readers tercinta...
Aku kembali lagi menuruti permintaan untuk membuat Meanie Married Life season 2, ini lanjutan juga di ff awal aku saat mulai masuk ke dunia perfanfiction yaitu Meanie and Their Children. Sengaja dibuat judul baru karena tulisan di Meanie and Their Children itu saat masih alay, masih berantakan (mau dihapus sayang). Trus sekarang bagaimana? Sekarang pun tingkat "alay" semakin bertambah LOL.
Terima kasih buat para reader yang masih setia membaca dan memberi review, maaf kalau tidak sempat membalas karena kesibukan dunia realita yang menyita waktu. Semua review aku baca dan membuat aku semakin bersemangat.
Ditunggu reviewnya ya 😘😘😘
Gomawo...
*Get Well Soon Uri Jeon Wonwoo*