Disclaimer © Masashi Kishimoto

"OUR DESTINY"

Story by 'Ms. Hatake Yamanaka'

Pairing : Hatake Kakashi X Hanare

Warning : Semi Canon, OOC, Little bit Humor

Genre : Romance, Adventure, Drama

Rate : T

"Takdir. Aku tidak pernah mengerti tentangnya. Yang kutahu dia sangatlah kejam terhadapku. Takdir tidak pernah sekalipun berpihak padaku. Membuat orang-orang yang kusayangi selalu meninggalkanku. Orangtuaku, teman-temanku, dan guruku meninggalkanku karena ketidakmampuanku untuk melindungi mereka. Membuatku hidup dalam kesendirian, kesepian, dan rasa bersalah yang selalu menghantuiku. Namun, untuk sekali ini saja aku ingin takdir berpihak padaku. Aku tidak ingin merasakan yang namanya kehilangan lagi. Aku tidak ingin kehilangan wanita yang menyayangiku meninggalkanku karena aku tidak bisa melindunginya. Ijinkan aku merasakan kebahagiaan dalam hidupku bersamanya. Bersama wanita yang mau menerimaku dan mencintaiku. Bersama wanita yang ingin kulindingi dengan segenap kekuatanku." - HATAKE KAKASHI

"Aku di takdirkan selalu sendirian di dunia ini. Tidak ada seorangpun yang mencintai dan menyayangiku. Sampai akhirnya aku bertemu dengannya untuk pertama kalinya. Pria yang membuatku merasakan cinta, untuk pertama kalinya. Dan aku sangat bersyukur bisa bertemu dengannya kembali setelah sekian lama. Bertemu untuk ketiga kalinya. Untuk kembali melihat wajahnya. Kembali mendengar suaranya. Dan... Kembali jatuh cinta padanya untuk yang kesekian kalinya. Jatuh cinta kepada pria yang sama. Pria yang menjadi cinta pertamaku. Pria yang memenuhi pikiran dan hatiku. Dan kuharap dia di takdirkan untukku." - HANARE

Chapter 1

Enjoy My Story!

.

.

.

"Semuanya penduduk Konoha~" Jari lentik itu memetik ketiga senar shamisen cokelat berwarna putih di bagian badannya bergantian, mata caramelnya melihat ke sekeliling.

"Aku disini untuk menghibur waktu istirahat kalian dengan lagu dan tarian~" Ucap seorang wanita cantik berambut panjang berwarna hijau kusam sambil tersenyum di tengah kerumunan penduduk Konoha. Terdengar sorakan dan tepukan tangan dari kerumunan itu.

Dari kejauhan seorang pria terus menatap kerumunan itu, tepatnya menatap seorang wanita di tengah kerumunan. Hidung dan mulutnya ditutupi masker, mata kirinya tertutup ikat kepala Konoha, dan mata kanan sayu itu sedikit menyipit menatap sendu penyanyi wanita yang sedang menghibur penduduk Konoha.

"Hanare..." Gumamnya.

- OUR DESTINY -

Kakashi sedang berbaring di atas dahan sebuah pohon, tangan kanannya memegang novel favoritnya berjudul "Icha-Icha Paradise" dan tangan kirinya dijadikan penyangga kepalanya, sedangkan kaki kirinya bertumpu pada kaki kanannya. Mata sayunya terlihat sangat serius membaca novel karya Jiraiya itu.

Tak jauh dari Kakashi, seorang wanita sedang berjalan sambil melihat sekelilingnya. Di punggungnya tersampir sebuah shamisen yang ditutupi kain berwarna merah keunguan. Kepalanya ditutupi sebuah topi berwarna jingga dan bergaris merah, wajah bagian kirinya tertutup rambut panjang berwarna hijau kusam. Wanita itu tak bisa berhenti tersenyum sejak menginjakkan kakinya di Konoha. Ia senang bisa kembali ke desa ini lagi setelah sekian lama. Namun sayang, desa ini tidak seperti dulu. Desa ini terlihat sedikit berantakan, banyak puing-puing bangunan, pepohonan yang tumbang, dan juga ada beberapa perabotan yang berserakan. Ia tersenyum miris melihat ke sekelilingnya. Tapi ia senang melihat penduduk desa saling bahu membahu untuk membangun desa ini kembali. Banyak rumah yang sedang di bangun ulang oleh para penduduk desa.

Wanita itu terkejut dan menghentikan langkahnya saat menatap ke sebuah pohon. Matanya membulat melihat sosok yang tak asing baginya. Sosok yang selalu ada di pikirannya. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa melihat sosok itu lagi. Matanya melembut dan tersirat kerinduan di mata cokelat caramelnya. Senyuman manis tersungging di bibir tipis berwarna merah itu.

"Kakashi..." Gumamnya pelan.

Wanita itu melangkah ragu ke arah Kakashi yang sedang berbaring santai di sebuah dahan pohon. Kakashi masih terdiam serius membaca novel favoritnya itu.

"Kakashi-san..."

Kakashi terkejut mendengar suara lembut yang memanggil namanya, ia segera mengalihkan matanya ke arah sumber suara. Mata sayunya membelalak saat melihat sosok yang memanggilnya. Kakashi langsung menutup novelnya, memasukan ke dalam ransel kecil di belakang pinggangnya, dan langsung melompat turun ke hadapan wanita itu.

"Hanare..."

"Lama tidak berjumpa Kakashi-san.." Hanare tersenyum manis ke arah Kakashi, semburat merah muncul di pipinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Akhirnya Kakashi membuka mulutnya, mata onyxnya menatap sedikit terkejut.

"Jangan khawatir, kedatanganku kesini bukan untuk memata-matai desa ini. Aku bukan seorang mata-mata lagi sekarang. Aku hanyalah seorang penyanyi jalanan dan pergi mengembara ke beberapa negara. Aku bukan Shinobi desa Jomae lagi, anggap saja aku adalah seorang ninja pelarian sekarang. Aku tidak bekerja untuk siapapun dan negara manapun. Jika kau tidak percaya padaku, kau bisa melihatnya memakai Sharingan-mu." Ucap Hanare lembut sambil menatap mata onyx Kakashi dalam, terlihat kesungguhan di mata caramelnya. Kakashi sedikit terkejut mendengar perkataan Hanare. Ia kembali teringat kejadian tiga tahun yang lalu. Pertemuan terakhir Kakashi dan Hanare.

Flashback On

"Bagaimana kau tahu?"

Tanya Hanare yang sudah terpojok oleh Kakashi. Kini mereka berada di sebuah tebing, Kakashi hanya menatapnya datar.

"Saat itu, kau menyimpan itu di dalam matamu. Tanpa menyadarinya, Sharingan-ku membaca yang ada di matamu dan jutsu milikmu. Dengan jutsu itu, aku dapat melihat ke dalam pikiranmu. Mata kananmu tidak melihat dunia luar. Mata itu melihat ke dunia batinmu, di dalam pikiranmu, dan dapat melihat ke dalam pikiran orang yang menyusup ke pikiranmu." Hanare sangat terkejut mendengar pernyataan Kakashi.

"Dengan sengaja kau membiarkan dirimu ditangkap agar seseorang menginterogasimu melalui pikiran. Kau diam-diam mengumpulkan informasi, dari pikiran orang yang menginterogasimu tanpa di sadarinya. Semua yang Inoichi-san ketahui tentang desa Konoha.. Dan kau membawa informasi itu selama pertukaran tahanan. Awalnya, aku menentang pertukaran ini. Tapi aku ingin menyelamatkan Riichi. Jadi kami berencana menangkapmu kembali secepatnya setelah pertukaran terjadi."

"Itu tidak perlu. Informasi yang aku curi telah aku hapus dari ingatanku." Ujar Hanare serius, mencoba meyakinkan Kakashi.

"Kau mengira aku akan mempercayaimu?"

"Lihatlah sendiri dengan mata itu!" Jawab Hanare mendekati Kakashi sambil menatap mata Kakashi dan tersenyum tulus.

"Itulah harapanku, jadi aku tahu kau akan mempercayaiku..."

"Hanare..."

"Konoha seperti rumah yang belum pernah aku lihat. Saat mengelilingi desa bersamamu, aku merasa di rumah, walaupun itu pertama kalinya aku disana. Ketika Naruto-kun dan temannya memberikan selamat, aku merasa diterima di dalam desa. Aku benar-benar merasakannya. Dan... Itulah sebabnya aku tidak bisa mengkhianati rumahku." Hanare menundukkan kepalanya.

"Kau..."

"Mungkin jika aku kembali sekarang.. Aku akan di suruh untuk menghapus informasi yang aku punya dan di eksekusi. Itulah alasan, aku lebih memilih untuk mati di tanganmu! Aku akan mati dalam kepercayaan!" Mata Hanare berkaca-kaca penuh kesungguhan menatap mata onyx Kakashi, ia telah meluapkan emosinya. Kakashi hanya mengerutkan kening mencerna perkataan wanita di hadapannya. Hanare kembali menundukan kepalanya menahan air mata yang akan keluar dari pelupuk matanya.

"Untuk pertama kalinya dalam hidupku... Aku dapat melakukan sesuatu yang bagus untuk rumahku, untuk tanah kelahiranku..." Hanare mengatakannya dengan tulus sambil menundukan kepalanya dalam.

"Aku tak bisa membunuh orang yang kehilangan kebanggaannya sebagai Shinobi. Seorang Shinobi tak akan membiarkan emosi menguasainya dalam misi. Aku ingin melawanmu sebagai seorang Shinobi sampai akhir." Ucap Kakashi, keduanya saling menatap satu sama lain. Angin berhembus kencang menerbangkan rambut hijau kusam dan perak itu, daun-daun beterbangan di sekeliling mereka.

"Jadi, itu jawabanmu.." Senyum tipis tersungging di bibir tipis Hanare.

"Pergilah..." Kakashi masih mengerutkan keningnya, namun tatapan Kakashi melembut dan terlihat ketulusan disana.

Hanare tersenyum tulus, wajah cantiknya terlihat tenang, mata cokelat caramelnya menyiratkan kelegaan menatap sendu Kakashi. Angin berhembus kembali bersamaan dengan menghilangnya sosok Hanare, meninggalkan Kakashi sendirian di tebing itu. Kakashi menengadahkan kepalanya menatap awan di langit cerah itu. Mata sayunya terlihat menyipit menandakan Kakashi sedang tersenyum di balik maskernya. Tersenyum tulus tepatnya.

Flashback Off

Kakashi hanya terdiam menatap Hanare, membuat Hanare mengernyit bingung. Tidak mendapat respon dari Kakashi, Hanare berpikir mungkin Kakashi masih belum mempercayai dirinya. Senyum tipis tersungging lagi di wajah cantik Hanare, Kakashi mengangkat alisnya bingung.

"Aku tahu kau masih belum percaya padaku Kakashi-san." Ujar Hanare lembut, senyum tipis masih terpatri di wajahnya.

"..."

Masih belum ada respon dari Kakashi. Hanare menghela nafasnya pelan.

"Baiklah, aku akan menjelaskan padamu. Seminggu yang lalu saat aku berada di desa Suna, aku tak sengaja mendengar bahwa Konoha di serang oleh anggota Akatsuki. Aku sangat terkejut mendengarnya, awalnya aku tidak percaya, namun aku ingin memastikannya sendiri. Jadi, aku memutuskan untuk pergi ke Konoha,"

"…"

Hanare terdiam menghentikan penjelasannya. Ia merasa percuma menjelaskannya, Kakashi tetap menatapnya datar dan tak merespon. Mungkin, dia harus memperlihatkannya langsung pada Kakashi agar pria itu percaya padanya. Ya, benar! Dia harus melakukannya.

"Lebih baik aku memperlihatkan padamu kebenarannya."

"Hm?"

Kakashi terkejut saat Hanare memegang bahu Kakashi membuat pria itu tidak bisa bergerak. Hanare menggeser ikat kepala Konoha yang menutupi mata kiri Kakashi dan memperlihatkan Sharingan milik Kakashi. Hanare segera merapal jutsunya, mata kanan Hanare membuat sebuah pola dan menatap Sharingan Kakashi.

Sekarang Kakashi bisa melihat pikiran Hanare. Ternyata Hanare tidak berbohong padanya, tentang dia menjadi penyanyi jalanan dan mengembara ke beberapa negara. Kakashi melihat saat Hanare berada di desa Suna, mendengar pembicaraan beberapa Shinobi desa Suna mengenai penyerangan Pain, anggota Akatsuki ke Konoha. Tiba-tiba, Kakashi melihat ingatan Hanare tentang dirinya saat masih kecil yang membantu Hanare dan menggendongnya. Lalu berpindah ke ingatan saat Hanare datang ke Konoha tiga tahun yang lalu. Kakashi tersentak kaget melihat ingatan saat mereka berdua tidak sengaja berciuman karena ulah Naruto. Hanare melepaskan kedua tangannya dari bahu Kakashi. Tiba-tiba, tubuh Kakashi bisa digerakan lagi. Matanya mengerjap beberapa kali dan langsung melihat wajah Hanare yang memerah sambil menundukan kepalanya. Kakashi berdehem pelan dan segera menggeser ikat kepalanya menutupi mata kirinya lagi.

"Apa sekarang kau percaya padaku?" Hanare menengadahkan kepalanya, ia melihat bahwa Kakashi sedikit terkejut atas apa yang terjadi padanya.

"Aku tidak tahu kalau kau bisa melakukan ini. Dan juga bisa menggunakan ninjutsu medis." Hanare tersenyum mendengar perkataan Kakashi. Dalam pikiran Hanare, Kakashi melihat Hanare tengah menyembuhkan luka beberapa orang, dan menyembuhkan luka di tubuhnya sendiri.

"Aku selalu hidup sendirian dan melakukan misi yang berbahaya, jadi aku harus bisa menjaga dan melindungi diriku sendiri selama ini. Aku harus bisa bertahan hidup dan menyembuhkan diriku sendiri saat aku terluka, karena aku tidak bisa meminta tolong pada siapapun. Aku tidak punya orangtua, teman, ataupun rekan. Aku sendirian di dunia ini, dan sebagai Shinobi aku hanya dimanfaatkan oleh desaku untuk tujuan yang salah, sampai sekarangpun aku tidak pernah menginjakan kakiku di desa tempatku dilahirkan." Hanare tersenyum pahit dan terlihat sedih menjelaskan tentang kehidupannya.

"…"

Kakashi tertegun mendengar cerita kehidupan Hanare. Kakashi salut melihat wanita di hadapannya ini, Hanare seorang Kunoichi yang sangat mengagumkan menurutnya. Hidup sendirian tanpa mengetahui jati dirinya, keluarganya, bahkan tempat kelahirannya sendiri. Dibalik masker ia tersenyum miris melihat Hanare.

"Apa kau mau ku antar mengelilingi desa?" Hanare terkejut mendengar pertanyaan Kakashi.

"Benarkah?! Kau mau mengantarku?!" Tanya balik Hanare, ia masih tidak percaya pada ajakan Kakashi.

"Ya, ikuti aku!" Kakashi berjalan menjauhi Hanare, diam-diam dia tersenyum di balik maskernya. Hanare tersenyum lebar memandangi punggung Kakashi, ia buru-buru berjalan dan menyamakan langkah di samping Kakashi.

"Apakah banyak orang yang terluka? Bagaimana keadaan Naruto-kun? Kuharap dia baik-baik saja. Kudengar dia berhasil mengalahkan Pain. Dan... Apa.. kau terluka?" Hanare memberondong Kakashi dengan pertanyaan, dan suaranya terdengar ragu saat melontarkan pertanyaan terakhir. Wajahnya memerah kembali.

"Ya, tidak sedikit yang terluka. Naruto baik-baik saja, dia memang berhasil mengalahkan Pain sendirian. Sebenarnya banyak yang sudah meninggal, namun Pain menggunakan Rinne Tensei untuk menghidupkan orang-orang kembali, termasuk aku."

Deg! Hanare langsung menghentikan langkahnya dan langsung menatap Kakashi dengan pandangan tidak percaya.

"Jadi..." Tenggorokannya tercekat menahan kata-kata yang akan keluar.

"Ya, sebenarnya aku sudah mati. Tapi, dengan jutsu itu aku hidup kembali." Kakashi menjelaskan sambil menatap awan. Cuaca hari ini sangat cerah, langit biru terbentang luas dihiasi banyak awan. Ya, seharusnya ia sudah mati dan pergi menemui ayah, teman, dan gurunya di alam sana. Namun, ia juga bersyukur telah diberi kesempatan hidup sekali lagi untuk melihat masa depan.

Hanare hanya terdiam memandang Kakashi, ia tidak tahu harus berkata apa. Tapi, entah kenapa ia merasa sangat bersyukur karena Kakashi di hidupkan kembali. Mereka berdua terdiam sambil melanjutkan perjalanan kembali, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

- OUR DESTINY -

"Sakura-chan, bagaimana keadaan nenek Tsunade?" Naruto dan Sakura sedang duduk di atas tumpukan kayu. Sakura menunduk sedih mendengar pertanyaan Naruto. Ia teringat kembali dengan gurunya itu.

"Nona Tsunade... Masih dalam keadaan koma." Jawab Sakura pelan.

"Seharusnya nenek tidak memaksakan dirinya dan menyerahkan semuanya padaku-ttebayo." Raut wajah Naruto terlihat sedih.

"Oi! Naruto!" Naruto dan Sakura menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Yamato, Iruka, Sai, dan Shikamaru menghampiri mereka berdua. Naruto dan Sakura melompat turun ke hadapan mereka.

"Ada apa ketua Yamato? Kalian mengganggu kencanku dengan Sakura-chan saja-ttebayo!" Wajah Naruto di tekuk sebal, kedua tangannya menyangga bagian belakang kepalanya.

"Apa kau bilang?! Kencan katamu?! Beraninya Kau! Shanarooo!" Sakura memukul kepala Naruto dengan sekuat tenaga, membuat Naruto terjatuh.

"Aduuh.. Sakura sakiit.. Hentikan itu! Aku tidak akaan mengulanginya lagi-ttebayo.. Aw, ittai!" Naruto mengelus kepalanya sambil terduduk di tanah.

"Haah.. Kalian ini.." Yamato menggelengkan kepalanya pelan. Sakura menyilangkan tangan di dadanya. Saat Naruto akan berdiri, ia langsung membulatkan matanya.

"Kakashi-sensei sedang berkencan dattebayo!" Teriak Naruto histeris sambil menunjuk ke arah Kakashi, membuat Sakura, Yamato, Iruka, Sai, dan Shikamaru langsung menoleh ke arah telunjuk Naruto. Semua orang tercengang, membulatkan mata mereka.

"Wow, dia cantik sekali-ttebayo..." Naruto ternganga.

"S-senpai?" Yamato membulatkan matanya shock.

"S-siapa wanita itu? Aku belum pernah melihatnya." Iruka terlihat bingung sekaligus terkejut.

"Apa mataku salah lihat?" Shikamaru terlihat shock.

"Bukankah.. D-dia?.." Sakura menggumam tidak percaya dan terlihat bingung.

"Kakashi-sensei.." Wajah datar Sai terlihat sedikit terkejut.

.

.

.

- To be Continued -

Author Note :

Yo, minna~ Ini adalah ff pertama KakaHana yang saya buat dan publish. Ceritanya "Our Destiny" ini lanjutan dari Naruto Shippuden : "Kakashi Love Song" Ep. 191 setelah invasi Pain ke Konoha. Saya langsung jatuh cinta sama KakaHana couple^^ Menurut saya Hanare sangat cantik dan sangat sangat sangat cocok dengan copy ninja Kakashi^^ Dan saya baru pertama kali lihat Kakashi sensei se'intim' itu dengan seorang wanita. Apalagi ada kiss scene yang ehm mungkin menjadi first kiss mereka. Ah pokoknya mereka 100% cocok menurut saya. Jadi saya berinisiatif menulis lanjujan love story mereka. Apakah disini ada KakaHana lovers juga?

Terima kasih yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca tulisan saya. Saya akan sangat senang dan berterima kasih untuk reader yang sudah membaca mereview ff ini. Karena saran dan kritik kalian sangat membantu saya untuk lebih baik dalam menulis dan membuat saya semangat melanjutkan ff ini. See you in next chapter minna^^

P.S : Untuk penggemar couple SasuIno, saya sudah publish ff mereka dengan judul "SERENDIPITY". Silahkan bagi yang berminat untuk membaca ff mereka kunjungi akun saya Ms. Hatake Yamanaka^^ Ditunggu kunjungan kalian, bye bye^^

Sincerely,

Ms. Hatake Yamanaka