Ini hanya epilogue super super pendek. Jangan protes yah, soalnya emang bisanya nulis segini #plak
Enjoy!


"AKU AKAN MEMBUNUHMU, KIM TAEHYUNG!"

Suara menggelegar yang datang dari seorang Kim Jungkook yang sedang terbaring tak berdaya di atas ranjang beroda rumah sakit itu membuat beberapa keluarga pasien rawat inap di Rumah Sakit berlonjak -terkejut. Sebagian besar dari mereka tersenyum geli melihat pemuda manis yang sepertinya akan segera melahirkan sedang menarik rambut pria tampan yang berjalan beriringan dengan kasur beroda itu sambil merintih kesakitan.

Tepat ketika Taehyung berniat berangkat bekerja pagi tadi air ketuban Jungkook pecah dan rasa sakit menyerangnya. Dalam keadaan panik Taehyung langsung mengangkat istrinya itu kedalam mobilnya dan mengendarai mobil itu dengan kecepatan diatas rata-rata -bersyukur tidak ada polisi yang mengejar mobilnya karena melanggar batas kecepatan rata-rata. Tak lupa menghubungi kedua kakak Jungkook dan Jimin untuk membawakan tas yang sudah mereka siapkan untuk Jungkook jika tiba-tiba waktu melahirkannya tiba.

"KAU YANG MEMBUATKU MENGALAMI SEMUA INI! AKAN KUPOTONG BARANG MENJIJIKKANMU ITU LALU KUBERIKAN PADA SHOONSIM!"

"IYA SAYANG, AKU MINTA MAAF TAPI TOLONG JANGAN POTONG BURUNGKU YANG BERHARGA!"

"DIAM KAU! AKU BENCI! HIH! SINI KAU!"

"SAYANG, KAU HARUS TENANG. INGAT BAYI KITA."

Teriakan demi teriakan terdengar dari ruang bersalin VVIP yang sudah disiapkan oleh dokter Kim Seokjin. Pasangan suami-istri yang sedang berteriak layaknya tentara yang sedang berada di medan perang itu bahkan tidak menyadari bahwa mereka menjadi tontonan para perawat dan bidan yang tengah menyiapkan segala macam alat untuk melaksanakan operasi caesar untuk Jungkook.

Amarah Jungkook semakin meledak setiap kali ia merasakan kontraksi yang begitu menyiksa di perutnya. Taehyung sangat khawatir dengan kondisi istrinya namun untuk sementara ia tidak berani mendekati istrinya itu karena khawatir ia akan mengalami kebotakan dini karena rambutnya yang ditarik dengan kekuatan tidak manusiawi olehnya. Dilema ingin memeluk sang istri yang sedang kesakitan dan ingin menjauh demi rambutnya yang mulai rontok dirasakan Kim Taehyung sekarang.

Dokter Seokjin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku pasangan didepannya itu.

Proses operasi caesar yang dilakukan berjalan lancar, dengan sedikit gangguan dari Kim Taehyung yang hampir pingsan ketika diminta memotong tali pusar anak-anaknya dan melihat perut Jungkook yang terbuka lebar. Seokjin bersyukur pria bertubuh tegap itu tidak benar-benar pingsan.

"Taehyung, potong dulu tali pusar anak-anakmu baru pingsan!" Teriak Kim Seokjin sambil mengacungkan pisau bedah pada wajah Taehyung yang sangat pucat itu. Membuat calon ayah anak kembar itu langsung tersadar dan mencoba kuat, memotong tali pusar anak-anaknya, lalu terjatuh lemas di sebelah Jungkook.

Dua malaikat kecil mereka, Kim Taeho dan Kim Taegi lahir ke dunia dengan selamat dan sempurna, tanpa kurang suatu apapun.


"Minggir kau keling!"

"Makhluk apa sih yang gue tabrak barusan? Makhluk astral yah?"

Min Yoongi dan Jung Hoseok menerobos masuk ke kamar rawat inap Jungkook dengan menabrak Kim Taehyung dan menganggapnya tak kasat mata. Hubungan antara kedua kakak Jungkook dan suaminya itu masih tetap sama, walau tak lagi berdasarkan kebencian yang dalam -kali ini berdasarkan rasa cinta dan posesif pada adik mereka. Yap, sama saja.

"Aduh ponakanku ganteng banget siiih.. Mirip om Hoseok pasti." ujar Hoseok sambil menggendong dan mencium Taeho yang sedang berkedip heran padanya.

"Dih, najis. Mirip gue lha." bantah Yoongi yang menggendong Taegi yang sedang tertidur lelap, sama sekali tidak terganggu dengan keramaian di sekitarnya.

"Um... permisi, saya bapaknya, jadi keduanya mirip saya."

"DIEM LU ITEM!"

Kim Taehyung langsung diam membisu, sementara Jungkook dan Jimin yang datang bersama tunangannya itu hanya bisa tertawa.

Padahal niat Jungkook menamai anak mereka Taeho dan Taegi agar kedua kakaknya dan suaminya bisa akur. Nama yang diambil dari nama Taehyung dan Hoseok-Yoongi.

"Kapan mereka bisa akur yah." ujar calon kakak Iparnya yang kali ini mewarnai rambutnya dengan warna Magenta.

"Mungkin hanya Tuhan yang tahu, hyung." Mereka berdua tertawa, "Oh ya, maafkan aku tidak bisa membantu persiapan pernikahanmu, hyung."

"Aduh, Kookie, jangan pikirkan itu. Yoongi-hyung sudah menyiapkan semuanya kok." jawab Jimin dengan senyum berbinar-binar.

Benar, akhirnya kakak sepupunya itu melamar tunangannya dan bulan depan adalah pernikahan keduanya. Jimin ingin mengatur semua hal tentang pernikahannya sendiri namun Yoongi, sang tunangan yang terlalu protektif itu mengatakan ia boleh melakukannya jika ia didampingi oleh wedding organizer yang dipilih olehnya, sekedar untuk membantunya menyiapkan apapun yang diinginkannya. Jimin pun setuju, toh dengan begitu akan menjadi lebih cepat.

Orang tua Jimin dan Yoongi, memberikan izin pada mereka untuk segera menikah mengingat keduanya telah menjalin kasih cukup lama. Tentunya dengan sedikit halangan yang datang dari kakak Jimin yang bernama Park Chanyeol -yang terlalu sayang pada adiknya itu. Namun apa yang tidak bisa dilakukan Min Yoongi? Bahkan mengancam Chanyeol dengan video ketika ia dan pacarnya, Byun Baekhun ketika mereka berhubungan badan itu pun bisa ia dapatkan untuk mem-blackmail pria tinggi itu.

Jangan bertanya bagaimana Yoongi bisa mendapatkannya. Pokoknya jangan.

Cukup kasihani Chanyeol yang dengan berat hati memberikan restu pada mereka. Kasihan.

Sementara kakaknya yang bernama Hoseok -sang jomblo abadi, tiba-tiba saja mengenalkan kekasihnya pada kedua orang tua mereka, putra kedua dari keluarga Suk rekan perusahaan Bae terdahulu bernama Suk Hansung. Pemuda yang memiliki rambut sedikit panjang itu memiliki pribadi yang menyenangkan, ceria dan supel. Jungkook langsung akrab dengannya membuat kedua orang tua mereka bernafas lega pada akhirnya anak sulung mereka pun tidak sendiri lagi(?).

Sangat ironi jika dipikir, bahwa Hansung sangat mirip dengan Taehyung, musuh bebuyutannya. Yoongi dan Taehyung tidak berhenti menggodanya, mengatakan bahwa sebenarnya Hoseok memiliki perasaan cinta yang sangat dalam pada Taehyung hingga mencari kekasih yang mirip dengannya. Tentu saja berakhir dengan Hoseok menendang Taehyung dan memakinya dengan kata-kata paling kasar yang ia ketahui.

Dengan kehadiran si kembar, Jungkook tak bisa lebih bahagia lagi.

"Memikirkan apa?" suara rendah suaminya membuatnya menghentikan lamunannya.

"Hanya beberapa hal." jawabnya, tersenyum pada suaminya yang kini duduk diatas kasurnya, memeluk bahunya lalu mencium pelipisnya dengan lembut.

"Terima kasih, sayang." bisiknya.

"Untuk?"

"Semuanya. Terima kasih telah memaafkan kesalahanku, terima kasih telah bertahan denganku yang bodoh ini, juga terima kasih karena telah mencintaiku yang tak pantas mendapatkannya. Terakhir terima kasih karena telah membaca keajaiban dan dua malaikat kecil kita ke dunia ini."

Jungkook tersenyum geli, "Kau yang romantis begini sangat menggelikan." Taehyung cemberut mendengarnya, "Tapi aku bisa terbiasa dengan itu." lanjutnya, mencium bibir suaminya.

"Aku mencintaimu, Kim Jungkook."

"Aku juga mencintaimu, Kim Taehyung."

Kau adalah mukjizat yang dikirim Tuhan padaku.


.

.

END
(Akhirnya :') *terharu*)