Warning : OOC, Semi canon, i lope typo, i lope flame?/N.O:v

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Kuro no Unmei

Baca chapter sebelumnya ya

--

Huupppp...

"Kenapa kau bisa jatuh dari atas?"

Tsunami membuka matanya. Hal pertama yang membuatnya terpaku untuk tetap membeku ditempat adalah blue shappire yang berkilau sejernih samudra.

"Jika kau masih tetap diam, maka aku tidak akan segan-segan untuk membanting tubuhmu sekarang juga!" Lanjut orang itu dengan nada dingin.

--

--

Tanpa disadari, dari atas. Miliaran butir pasir menerjang ke bawah tepatnya ke arah Naruto yang menahan beban Tsunami dengan gaya bridal style. Garra tak tanggung-tanggung telah mengunci dua target manusia dibawah dengan pasirnya.

Tangan Garra mulai mengayuhkan tangannya ke bawah. Ia memerintahkan jutaan kubik pasir untuk jatuh ke bawah, menimpa Tsunami dan Naruto lalu membungkus kuat tubuh mereka. Setelahnya, Garra akan memerintahkan pasirnya untuk membunuh dua anak manusia itu dalam sekejap.

Sementara itu dibagian Tsunami.

Ibaratkan sebuah tayangan slowmotion. Tsunami berhenti berfantasi dengan membayangkan wajah tampan lelaki penyelamatnya. Ia melihat guratan wajah kesal anak laki-laki yang menangkap tubuhnya. Seketika itu juga Tsunami turun dari gendongan remaja berambut merah tadi.

'Gadis ini.. Cakranya sangat manis, bahkan rasanya seperti menempel disetiap inci kulit tubuhku' Naruto meneliti dari atas samapi bawah gadis pirang itu.

Kedua tangan Naruto sempat menyentuh tubuh Tsunami, secara otomatis dan mungkin tak sengaja tangannya menyerap sedikit cakra milil Tsunami hingga Naruto bisa merasakan efek dari bertambahnya kekuatan dan tenaganya akibat suntikan cakra dari Tsunami.

Sama halnya seperti saat Naruto menyerap inti sari kehidupan dari dua pohon sebelumnya.

Manusia sebenarnya memiliki dua inti sari kehidupan, bagi seorang Shinobi inti sari kehidupan yang dominan diberinama cakra. Karena inti sari kehidupan tersebut bersifat fleksibel bisa digunakan untuk menciptakan energi yang dapat berubah bentuk. Sedangkan inti sari yang satunya disebut Mana lemah bersifat statis yang mengikat nyawa manusia itu sendiri.

Dari kasus yang menimpa Naruto. Tubuh Naruto sebenarnya masih bisa merasakan aliran cakra dari orang lain khususnya dari seorang Shinobi dengan sisa mana lemahnya.

Sayangnya, hanya karena saat ini cakra Futon Naruto yang dominan masih tersegel. Jadi dirinya tidak bisa mengeluarkan jutsu dalam bentuk apapun. Dan hanya bisa menerima paparan inti sari berupa Cakra atau Mana benda hidup yang ia sentuh.

"Terimakasih karena kau sudah menyelamatkanku.." Tsunami berujar dengan nada sedikit malu-malu.

Bahkan Tsunami tidak bisa menyembunyikan rona merah yang menghiasi pipinya. Wajah rupawan Naruto yang tak tertutupi oleh topi kupluk, ketika dipandang malah memberikan sebuah intermezo yang familiar diingatanTsunami. Tapi sayangnya Tsunami tidak ingat dimana terakhir kalinya ia melihat wajah familiar tersebut.

Naruto tidak memperdulikan ucapan Tsunami, karena beberapa kali Naruto merasa jika kepalanya ditumpahi oleh buliran pasir halus. Otomatis Naruto mendongkrak ke atas.

"T'cih sialan!!.." Desis Naruto.

BRUUGGGHHHHH...

Naruto bahkan tak sempat berkedip. Ketika jutaan kubik pasir milik Shukaku menimpa dirinya. Begitu berat dan penuh sesak. Naruto tidak bisa bernafas di bawah timbunan pasir.

Sialnya kenapa justru Naruto yang melindungi gadis itu, dengan memeluk dan membekap bibir Tsunami menggunakan tangannya?

Bodoh!! Seharusnya Naruto lalukan itu untuk dirinya sendiri, agar pasir halus milik Garra tidak terhirup sampai ke paru-parunya.

"NARUTO!!.." Suigetsu yang melihat kejadian saat Naruto muncul dan menyelamatkan Tsunami dengan heroiknya, spontan terjun ke bawah.

TANKK...

"Hei!!! Kenapa kau malah menyerang ku sialan!!." Umpat Suigetsu kepada kugutsu milik Kankurou.

Salah satu kugutsu milik Kankurou memang menyerang Suigetsu. Tapi tak berselang lama kugutsu yang salah alamat itu ditari lagi oleh Kankurou karena dirinya terancam oleh tebasan pedang tulang milik Kimimaro.

--

--

"Matilah kalian!!.." Sinis Garra lengkap dengan seringainya.

Tangan Garra terkepal. "Sabaku Roo" Ucapnya lantang dan penuh penekanan.

BRUUUSSBHHHHHHH...

Suigetsu yang sudah menapak tanah hendak menyerang gumpalan pasir pembungkus tubuh Naruto itu menggunakan kertas peledak. Tapi hal itu urung ia lakukan.

"Sabaku Soos-.. " Kalimat Garra terpotong karena gumpalan pasir padat yang besar itu meleh dengan sendirinya. Dan lelehannya menyebar bak ombak air laut di wilayah Hutan Kematian.

"Astaga... Ombak pasir!!!.. " Jerit Suigetsu, lalu lari terbirit-birit.

Garra terbengong diatas pohon. Ia terkejut karena pasir miliknya tidak bisa di kendalikan lagi. Jutaan kubik pasir itu menyebar ke seluruh Hutan Kematian. Garra tak bisa merasakan cakranya yang teraliri di seluruh butiran pasir miliknya.

"Kenapa? pasirku!!.." Ucap Garra ambigu dengan mata melotot marah. Nafas Garra tak terkontrol ketika ia kehilangan jutaan kubik pasirnya.

"Ah.. Ah..." Garra jatuh berlutut di atas pohon. Ia kesulitan mengendalikan amarah dan nafasnya. "Cakraku.. kenapa tiba-tiba aku kehabisan cakra!!, apa yang terjadi?!" Bisik Gara.

Sedangkan di sisi lain. Tepatnya di tempat Naruto dan Tsunami.

"Uhuk!! uhukkk!!.. Uhhuuukkkk!!.." Suara batuk seorang gadis, yang tubuhnya ditindih oleh Naruto. Seketika membuat lelaki Nerro itu menggeliat.

"Aauuch!!.." Rintih Naruto.

"Uhukk!!.. hei kau! Cepat berdiri.. Kau menindih tubuhku, sadarlah jika tubuhmu itu berat! "

Naruto mulai berdiri dan dia memegangi kepalanya. tubuh mereka penuh dengan pasir. Bahkan Naruto sempat memuntahkan pasir yang tak sengaja tertelan.

"Yang tadi itu apa?" Tanya Tsunami.

"Entahlah" Jawab Naruto tanpa melihat ke arah Tsunami.

Saat mereka berdua terkurung di dalam pasir. Ada sebuah aliran selubung aura hitam yang menyerap cakra yang terkandung didalam pasir.

Sudah pasti selubung hitam penghisap cakra itu milik Naruto. Hanya saja Naruto masih enggan untuk mengakuinya dihadapan orang lain.

Setelah badai pasir berakhir. Sebuah gempa mengguncang Hutan Kematian.

"Apa-apaan ini!! " Sasuke kesulitan mengontrol keseimbangannya. ketika getaran gempa mengguncang pepohonan tempatnya berpijak.

"T'cih, orang itu!.. Kenapa dia sampai repot-repot muncul disini?" Decih Temari lalu pergi dari hadapan Sasuke.

Pertarungan terpaksa bubar karena Kankurou dan Temari mundur.

"Garra! " Kankurou mundur dari pertarungan begitu juga dengan Temari yang menghampiri Garra. 3 bersaudara itu berkumpul pada satu titik.

Tim Nerro juga sama, komposisi tim mereka akhirnya lengkap. Dimana Suigetsu berdiri disamping Naruto dan Kimimaro yang bediri di belakang Naruto dan Suigetsu.

"Hentikan!!.."

"Kabuto!?" Seru Suigetsu terkejut mendapati kemunculan Kabuto.

Tim Suna memandang kedatangan Kabuto dengan wajah berkerut. Sedangkan tim Nerro, mereka bertiga memiliki ekspresi wajah yang berbeda-beda. Naruto hanya memasang wajah plat, Suigetsu seperti biasa berwajah cengengesan, dan Kimimaro tampak sedikit antusias.

Ketika getaran gempa berhenti, kini di hadapan para Gennin itu. Muncul seekor ular raksasa, diatas kepala ular itu berdiri dengan gagahnya. Seorang ilmuan penggila jutsu terlarang, yaitu Orochimaru.

"Sudah cukup, aku sudah puas melihat semuanya.. dia calon tubuh masa depanku yang paling sempurna!" Kata Orochimaru, dengan mata ularnya yang fokus terkunci pada sosok bocah Uchiha didepannya.

"Kabuto.. simpan poin-poin kita. Karena kehancuran Konoha sudah dekat" Sambung Orochimaru setelah puas memandangi tubuh Sasuke.

"Baik tuan Orochimaru!"

"ARRGGHHHHH!!... "

Disaat keheningan melanda Garra malah berteriak sambil memegangi tangannya. Sontak Temari dan Kankurou panik.

"Hei Garra kendalikan dirimu!" Kankurou mencengkram bahu adiknya. Tapi sayang kekuatannya tidak sepadan untuk membuat Garra sadar dari kesakitannya.

"Kankurou menjauh!!" Temari reflek melonpat karena satu ekor dari cakra Shukaku. Si biju Ichibi muncul dari dalam tubuh adik bungsunya dan menyerang brutal ke segala arah.

"Kabuto bereskan mereka.. Dan istirahatkan bocah jabrik itu. Karena Madara sudah sampai di Konoha" Perintah Orochimaru.

"Haik tuan Orochimaru."

Kabuto menusukan sebuah cairan hijau ke dalam kulit Garra. Ia berhasil mencengkeram lengan Garra dengan menggunakan tangan beraliran cakra.

Tubuh Garra yang hampir berubah menjadi mode bijuu ekor satu, berangsur-angsur mulai kembali ke wujud manusianya. Dan Garra pingsan setelah wujudnya berubah total menjadi manusia seutuhnya.

Kankurou dengan sigap membopong tubuh adiknya. Setelah Kabuto membisikan sebuah perintah tim Sunna berdiri di sini Kabuto.

"Naruto, Suigetsu dan kau Kimimaro! ikuti mereka.. Kembali ke markas dan istirahat! Pemulihan kekuatan kalian yang paling penting sekarang.. Masalah kelulusan ujian ini, aku yang akan selesaikan"

"Heehh??? Apa kau bercanda Kabuto!!? Tim Suna itu hampir saja membunuh kami, lalu kau ingin kami untuk mengikuti mereka? Apa kau sudah gila!!" Caci Suigetsu.

"Bodoh!!.. Mereka adalah sekutu terkuat yang tuan Orochimaru miliki.. Kalian berenam adalah rekan tim disini-"

"Apa???"

"Kau berisik Sui! Jangan buat aku sampai ingin memotong mulutmu yang berisik itu" Tajam Naruto dengan wajah badmood nya yang sadis.

"Kenapa kita harus bekerja dengan orang yang hampir melenyapkan kita?"

"Turuti saja perintah tuan Orochimaru" Ucapan Kimimaro membuat Suigetsu bernafas gusar.

"Nee! Naruto.. Apa kau mau satu tim dengan anak pasir itu?"

"Bagiku tidak masalah" Jawab Naruto cuek, melempar pandangannya.

"Sudah cukup basa-basinya.. Kalian berenam ikuti perintahku!! Terutama kau Naruto. Tuan Orochimaru bilang Madara sudah sampai di Konoha.. Apa kau tidak ingin menyapanya?"

"T'cih! Sampah.." Emosi Naruto tak beraturan ketika mendengar kata Madara yang cukup jelas dari mulut Kabuto.

"Baiklah, kami tidak bisa berlama-lama ada disini.." Ucap Temari mengakhiri semuanya. Ia menggunakan jutsu anginnya untuk bergegas pergi dari Hutan Kematian.

"Kalian juga, cepat susul tim Sunna! "

"Agrhh... Menyebalkan! Ketika kita harus tunduk dengan orang bermata empat itu!.." Balas Suigetsu bernada malas.

Tim Naruto bergegas menyusul tim Suna yang menghilangkan diri dengan angin topan kecil buatan Temari.

Sebelum Tim Naruto menghilang. Sasuke sempat mencuri pandang ke arah bocah berambut merah jabrik yang sempat mengejeknya di pintu masuk Hutan Kematian beberapa hari lalu.

"Sebenarnya siapa dia?" Bisik Sasuke.

"Sasuke-kun kau baik-baik saja?" Sakura berlari terengah-engah. Untungnya ia bisa mendarat selamat saat pasir Garra melemah dan menghempaskan tubuhnya diudara.

"Hm."

"Dimana Tsunami-chan?"

Pandangan Sakura mengarah ke berbagai arah. Dan akhirnya ia menemukan sosok gadis berambut pirang pucat yang sedang menyender lamah di sebuah batang pohon.

"Astaga!!.." Pekik Sakura dengan kedua tangan membekap mulutnya

"Tsunami-chan!!.. " Dirinya berlari.

Sampai disana Sakura syok berat dengan penampilan rekan wanita satu timnya.

Dimana Sakura merasa takut untuk melihat keadaan tubuh Tsunami yang berkulit keriput. Sudah seperti orang tua.

"Sakura-chan! Tiba-tiba aku merasa lemah sekali.. sepertinya cakraku mulai habis"

"T-tsunami-chan.. tubuhmu!"

"Kenapa?" Jawab Tsunami bingung. Menanggapi ekspresi aneh dari Sakura.

Sakura tak mampu bicara. Keadaan Tsunami begitu mengerikan baginya. Tubuhnya kurus, kulit mengeriput, pipi yang seharusnya chubby kini menyusut cekung.

"Apa yang terjadi padamu?"

--

--

--

Ditempat Orochimaru

"Keturunan Uchiha memang kelihatan luar biasa."

Sasuke tidak fokus. Setelah kepergian tim Suna dan tim Naruto. Sasuke menjadi bingung dengan keadaan saat ini.

Sedangkan disisi lain, Orochimaru sudah bersiap-siap untuk memberikan hadiah sebuah segel kutukan kepada Sasuke.

"Uchiha Sasuke.. Kau akan menjadi miliku" Seringai Orochimaru begitu licik. Tanpa membuang banyak waktu, Orochimaru mulai memanjangkan lehernya.

Serangan kepala Orochimaru begitu cepat. Dan sasarannya adalah Uchiha Sasuke.

"Kenapa dia mengincar didiriku?" Sasuke mengelak dengan cepat. Tapi kemanapun ia pergi, kepala Orochimaru selalu mengikutinya.

Tak hanya kepala Orochimaru yang bergerak. Beberapa ular Kuchiyose kecil juga mengejar Sasuke.

SRUUUUUBBBBBB!!!!!...

Angin kencang tiba-tiba datang dan menghembuskan puluhan ular kecil hasil Kuchiyose milik Orochimaru.

"Bukankah peluit tanda ujian babak kedua sudah berbunyi? Apa kalian tidak mendengarnya?"

Sebuah pedang api raksasa tepat menancap diatas kepala Manda. Orochimaru dengan cekatan melompat menghindar. Sedangkan Manda menggeliat dengan kepala tepat menempel diatas tanah.

"Itachi!..."

"Akhirnya kau muncul Orochimaru!"

"Segel!!..." Tubuh Manda terisap ke dalam sarung pedang legendaris milik Susano'o berapi merah milik Itachi.

"SIALAN KAU MANUSIA HINA!!! " Itulah kata-kata Manda sebelum ia tersegel selamanya di dalam sarung pedang Susano'o milik Itachi.

"Sasuke kau baik-baik saja?" Susano'o Itachi berwujud sempurna tetapi hanya setengah badan. Sasuke langsung terduduk diatas tanah. Ia lemas setelah menghadapi kejaran ular dan kepala busuk milik Orochimaru.

"Aku tidak apa-apa"

"Syukurlah.." Itachi tersenyum lega. Meskipun tatapan Sasuke masih acuh terhadap dirinya.

Untungnya Itachi tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Sasuke. Sebenarnya peluit tanda berakhirnya ujian sengaja di bunyikan lebih cepat 30 menit dari yang seharusnya.

Karena Itachi sudah mendeteksi kemunculan cakra besar yang tidak wajar di dalam Hutan Kematian. Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri Ujian.

Sinyal bahaya dari gagaknya juga membuat hati Itachi tidak tenang dan selalu memikirkan keadaan dan keselamatan Sasuke.

"Aku senang melihatmu lagi Itachi. Tapi kita cukupkan pertemuan kita sampai disini dulu.. Kau tidak perlu khawatir, besok aku akan menemuimu lagi bersama dengan teman-teman ku!!" Orochimaru menjilati bibirnya dengan lidah ularnya. Ia menghilang ditelan bumi.

Orochimaru merasa cukup rugi, saat pertemuan tak terduga nya bersama Itachi hari ini. Orochimaru harus kehilangan hewan Kuchiyose nya. Hal itu membuatnya tak berselera menghadapi lelaki Uchiha yang genius itu.

"Apa maksudmu?"

"Sampai jumpa Itachi"

"Sialan!!.."

--

TBC

--

--

berasa nggak jelas?

haha.. pasti, :)

tenang ini bentar lagi end kok huaa senengnya..

maaf ya ega slow update.. :3

PS. maaf untuk keterangan Susano'o milik itachi itu ega males nyarik keterangan lengkapnya di internet jadi cukup segitu.. tapi bayabgin aja susano'o itachi sama kyak susano'o nya pas tarung lawan sasuke.