The Emptiness Of The World

By : Salazar Redholc

.

.

.

.

Disclaimer : Naruto (Masashi Kishimoto) & HS DXD (Ichie Ishibumi)

Rated : T – M

Warning : Typo, OOC, Gaje, Godlike!Naru, Dll

CHAPTER 13

Yomi, tempat yang menjadi alam kematian bagi mereka para pengikut Shinto, dipenuhi oleh monster-monster berbahaya yang dapat membunuh siapapun makhluk hidup yang berani masuk ke dalamnya.

Dibagian terdalam Yomi, tepatnya di dalam sebuah kuil terlihat 2 sosok berbeda gender yang saling berhadapan satu sama lain, mereka lah Dewi Izanami dan Ootsutsuki Naruto.

Kelihatannya Naruto sedang membujuk Izanami untuk ikut dengannya keluar dari Yomi, tapi kebencian yang Izanami tunjukkan pada Izanagi membuatnya menolak ajakan tersebut tanpa pikir panjang.

Memang aneh, biasanya makhluk manapun pasti akan merasa senang jika mendapat kesempatan untuk hidup ke-2 kalinya, tak peduli mereka manusia ataupun dewa, tawaran seperti itu seharusnya tidak akan pernah di tolak.

"Tidakkah kau ingin melihat kehidupan dunia lagi, Izanami?"

Izanami termenung sejenak, memang dia ingin melihat dunia lagi, tapi kebenciannya pada Izanagi membuatnya mengurungkan niatnya.

"Bagaimana dengan anak-anakmu, tidakkah kau ingin melihat mereka lagi?"

Izanami menundukkan tatapannya, dia teringat pada sosok Amaterasu kecil dan saat dimana ia menghabiskan waktu dengan putrinya itu.

"Penawaran ini hanya terjadi satu kali, pikirkanlah baik-baik, Izanami." Pinta Naruto pada dewi tersebut.

Izanami berpikir selama beberapa saat, tak lama kemudian ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu kuil miliknya, dia membuka pintu tersebut lalu menatap alam Yomi dengan matanya.

"Jika ... Jika aku pergi, siapa yang akan menggantikan ku? Kau tahu sendiri, sistem kematian akan rusak jika penjaga dari salah satu alam kematian menghilang."

Naruto ikut berdiri lalu berjalan mendekati dewi tersebut, perwujudan Juubi itu menyejajarkan dirinya di samping Izanami dan ikut memandang alam Yomi, tapi tiba-tiba matanya menatap sosok Youkai yang tengah tertidur dan beberapa saat lalu sempat bertarung dengannya, Gashadokuro. Sedetik kemudian sebuah ide memasuki kepalanya.

"Gashadokuro bisa menggantikanmu." Katanya dan langsung mendapat perhatian dari sosok dewi di sampingnya.

"Gashadokuro?" Tanya sang dewi dengan ragu.

Naruto mengangguk dan mulai menjelaskan. "Ya, saat ini dia mungkin lemah, bahkan sangat lemah sekalipun dia di sejajarkan dengan para dewa, tapi karena dia adalah Youkai tidak menutup kemungkinan bagiku untuk memberikan sedikit kekuatanku dan menjadikannya lebih kuat setara dengan dewa."

Amaterasu menatap Gashadokuro sejenak, lalu kembali mengalihkannya pada pria di sisinya. "Tapi ... Maukah dia melakukannya?" Tanyanya lagi.

"Untuk itu, ayo temui dia dan membicarakannya." Usul Naruto.

Izanami mengangguk lalu berjalan mendekati Youkai tengkorak itu, di belakangnya Naruto terlihat mengikuti sang dewi.

"Gashadokuro!" Panggilan dari Izanami itu membangunkan Gashadokuro yang sedang tertidur di atas tanah hitam Yomi.

Api kecil di mata tengkoraknya menyala dan menatap 2 sosok superior yang berdiri tak jauh darinya. Melihat ke-2 sosok itu lantas membuatnya mengambil posisi hormat dengan menundukkan kepalanya di atas tanah.

"Tidak perlu seperti itu, Gashadokuro." Ucapan itu keluar dari mulut Izanami.

Gashadokuro menggelengkan kepalanya dan membalas. "Saya hanya ingin memberikan rasa hormat saya kepada anda dan Juubi-Sama."

Di wajah cantik Izanami terlukis sebuah senyum yang menawan, sayangnya semua sudah tahu kalau kecantikan itu hanya kebohongan yang dibuat oleh sihir.

"Terima kasih, Gashadokuro. Maaf mengganggu waktu istirahatmu, tapi kami ingin mengatakan sesuatu padamu ...,"

Gashadokuro terdiam memperhatikan, saat ini dia hanya berpikir apakah dia telah melakukan suatu kesalahan hingga 2 sosok superior itu ingin bicara dengannya atau memang ada sesuatu yang lain.

"Aku ingin kau menggantikanku untuk menjadi penjaga dari alam kematian Yomi." Lanjut Izanami.

Gashadokuro jelas terkejut mendengarnya, dia bahkan sempat kehilangan api di matanya saat mendengar hal tersebut.

"A-Apa ... Apa anda serius, Izanami-Sama?" Tanyanya dengan tergagap.

"Aku serius, Gashadokuro. Aku ingin kau menjadi penggantiku"

"Tapi ... Saya bahkan lebih lemah dari anda, Izanami-Sama." Ujarnya.

Mendengar itu, Izanami mengalihkan pandangannya pada Naruto.

Naruto mengambil selangkah maju setelah melihat tatapan Izanami kepadanya.

"Aku akan memberikan sedikit senjutsuku untukmu, dengan begitu kau bisa menjadi jauh lebih kuat dan pantas menjadi penjaga Yomi." Ujar Naruto.

Selama beberapa detik Gashadokuro menunduk terdiam, memikirkan jawaban yang harus dia berikan. Tak lama kemudian, ia kembali menatap 2 sosok superior di hadapannya.

"Baiklah, saya akan menerima kehormatan tersebut." Ujarnya.

Naruto tersenyum tipis, kemudian dia menengadahkan tangan kanannya ke depan. Tiba-tiba, dari telapak tangannya muncul sebuah gumpulan hitam pekat.

Gashadokuro dan Izanami tahu, gumpalan itu terbuat dari senjutsu murni milik Juubi, terlihat dari efek yang energi itu timbulkan pada keadaan alam di sekitarnya.

Angin kencang tiba-tiba berhembus dan banyak batang tanaman yang tumbuh dari dalam tanah.

Gashadokuro memandang gumpalan senjutsu itu dengan kagum, karena dia Youkai, dia dapat merasakan sekuat apa senjutsu di tangan Naruto. Seandainya Naruto menggunakan kekuatan sebesar itu untuk melawannya tadi, percayalah dia mungkin akan lenyap untuk selamanya bahkan tidak ada yang tersisa dari dirinya.

Tiba-tiba energi di tangan Naruto melayang pelan ke arah Gashadokuro dan berhenti tepat di depan mata Youkai tengkorak tersebut.

"Makanlah, dengan begitu kau akan mendapatkan sedikit dari kekuatanku." Ujar Naruto.

Gashadokuro mengambil bola energi itu lalu menelannya bulat-bulat. Tidak ada yang terjadi setelahnya, menimbulkan rasa heran dari Izanami dan Gashadokuro.

Tapi setelah beberapa detik berlalu, tiba-tiba dari tubuh Gashadokuro memancar energi hitam yang berkobar mengerikan, kemudian daging, urat dan kulit mulai terbentuk menutupi tubuhnya, tangannya bertambah yang sebelumnya hanya sepasang kini berubah menjadi 3 pasang.

Setelah berlangsung selama lebih dari 5 menit, kini Gashadokuro telah berevolusi sepenuhnya menjadi sosok Youkai laba-laba raksasa atau lebih sering disebut, Tsuchigumo.

"J-Juubi-Sama, tubuh saya ... Ada apa dengan tubuh saya?"

"Sebuah evolusi yang terjadi setelah kau menerima senjutsu murni milikku. Biasanya hal ini jarang atau bahkan mustahil untuk terjadi, tapi karena kau mendapat bantuanku, kemungkinan untuk berevolusi dari Youkai ke jenis Youkai yang lain kemungkinannya meningkat pesat, kini kau telah terlahir kembali sebagai, Tsuchigumo."

Gashadokuro terperangah takjub dengan dirinya sendiri, dia tentu tahu tentang Youkai Tsuchigumo, dia adalah Youkai menakutkan yang tingkat kekuatannya bahkan bisa di sejajarkan dengan ras naga dan pernah menjadi momok tersendiri bagi musuh-musuh ras Youkai di masa lalu.

"Jadi ... Juubi-Sama, apakah kekuatanku sudah cukup untuk menjadi penjaga Yomi?"

Naruto mengangguk mengiyakan. "Dengan dirimu saat ini, seharusnya kau bisa sejajar dengan para dewa dan bisa bersaing dengan dewa kematian fraksi lain." Ujar Naruto.

Gashadokuro ... Tidak, Tsuchigumo terlihat senang mendengar hal tersebut ia bahkan melompat senang hingga menimbulkan getaran keras di tanah Yomi.

"Terima kasih Juubi-Sama, saya akan menjaga Yomi dengan kekuatan yang telah anda berikan dan saya pasti tidak akan mengecewakan kalian berdua."

Naruto tersenyum dan mengacungkan jempol kanannya. "Aku berharap banyak padamu." Ucapnya sebelum berpaling pada sosok dewi di belakangnya.

"Jadi Izanami, yang tersisa hanya membawamu keluar dari tempat ini."

Izanami mengangguk dan tersenyum. Sebelumnya dia tidak pernah merasa sebahagia ini, tak pernah sedikitpun dia berpikir dapat tinggal lagi di dunia atas dan bertemu dengan anak-anaknya. Saking senangnya ia bahkan tak bisa menahan air matanya saat mengingat kenangannya dengan putri tercintanya, Amaterasu.

"Baiklah ayo mulai."

Ucapan itu menyadarkan Izanami dari pikirannya, dia kemudian menatap Naruto dan menemukan perubahan dari bola mata milik pria tersebut.

"Aku akan menggunakan salah satu kekuatan Rinnegan untuk menghidupkanmu, yaitu Rinne Tensei. Dengan kekuatan itu aku bisa menghidupkan siapapun, dimanapun, dan kapanpun yang ku mau, tapi kekuatan ini tidak dapat kugunakan jika yang ingin ku hidupkan adalah seseorang yang di bunuh atau terbunuh oleh sosok yang tidak tertulis dalam sistem-Nya."

Izanami jelas terkejut mendengar kekuatan tersebut, sebuah kekuatan yang dapat menghidupkan orang mati adalah kekuatan luar biasa yang ingin dimiliki banyak, meskipun dia kurang mengerti dengan 'sosok yang tidak tertulis dalam sistem-Nya' yang Naruto sebutkan tadi.

"Jadi, apa yang harus kulakukan?" Tanya dewi tersebut.

"Cukup diam di tempatmu dan biarkan aku mengurus sisanya."

Izanami mengangguk dan berdiri tenang di tempatnya semula. Di depannya terlihat Naruto yang sedang menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.

"Rinne Tensei" Ujar Naruto.

Tiba-tiba dari tubuh Izanami muncul sebuah cahaya terang yang menutupi tubuhnya selama beberapa detik, setelah cahaya itu menghilang Izanami dapat merasakan tubuhnya bukan lagi sihir ilusi yang sering dia gunakan, melainkan sebuah tubuh solid sama seperti ketika ia masih hidup dulu.

Izanami dengan ragu-ragu menggunakan kedua tangannya untuk menyentuh wajahnya, itu bukan lagi wajah mengerikan yang membuat orang-orang takut, tapi wajah cantik dari dewi yang menjadi ibu dari dewa dan dewi Shinto.

"Aku ... Aku hidup." Ujarnya terbata.

Naruto diam memperhatikan, dia dapat mengerti kesenangan yang di rasakan Izanami, tapi kemudian ia mengambil tangan Izanami dan menariknya pergi.

"Aku tahu kau senang, tapi karena kau telah kembali menjadi makhluk hidup, udara serta kekuatan gelap di Yomi akan menjadi racun mematikan bagi tubuhmu, jadi kita harus segera keluar dari sini."

Izanami sedikit kaget saat dirinya di tarik oleh Naruto, tapi dia tetap mengikuti pria itu pergi tanpa melepaskan genggaman tangan mereka. Dia juga sempat menatap kearah Tsuchigumo yang sedang menatap kepergiannya, sosok dewi itu tersenyum lalu berujar. "Jaga Yomi untukku, Tsuchigumo!" Teriaknya dan mendapat lambaian tangan dari Tsuchigumo.

T.B.C

.

.

.

AN: Tidak terasa sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan segera pergi dan kita akan mencapai kemenangan yang selalu dinantikan serta kembalinya kita dalam suci yang fitri.

Untuk itu saya sebagai manusia biasa yang tak lepas dari dosa memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua orang yang mungkin secara sengaja atau tidak sengaja tersinggung dengan ucapan ataupun perbuatan saya. Itu saja yang ingin saya sampaikan.

Hampir lupa, terima kasih juga buat reader yang telah membaca dan mengikuti fic saya yang satu ini, senang rasanya saat tahu jika fic yg saya buat dapat menghibur kalian semua :)

#SELAMAT MENUNAIKAN HARI RAYA IDUL FITRI ... MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN :)