The Emptiness Of The World

By : Salazar Redholc

.

.

.

.

Disclaimer : Naruto (Masashi Kishimoto) & HS DXD (Ichie Ishibumi)

Rated : T – M

Warning : Typo, OOC, Gaje, Godlike!Naru, Dll

CHAPTER 1

Suatu malam yang dipenuhi bintang, terlihat 2 orang... Ralat yang benar 1 youkai dan 1 malaikat, jika dilihat saat ini mereka sedang berada di sebuah tempat berupa ladang bunga yang terdiri dari berbagai macam jenis bunga.

Sosok youkai tadi adalah seorang pria yang memiliki wajah kokoh, rambut berwarna perak, mata berwarna merah darah yang memiliki motif garis-garis seperti bawang dan di garis-garis tadi terdapat sebuah bentuk yang mirip dengan tanda koma.

Sedangkan yang satunya adalah seorang gadis malaikat yang memiliki paras cantik, rambut berwarna pirang cerah bergelombang dengan panjang rambut mencapai punggungnya, serta mata berwarna biru bagai langit siang.

Saat ini si pria youkai sedang menidurkan kepalanya diatas pangkuan gadis malaikat tersebut, meski begitu tak ada sedikitpun raut tidak suka di wajah si gadis malaikat, yang ada hanya sebuah senyum lembut yang selalu terukir diwajahnya.

"Terima kasih, kau berhasil menghentikan semua ini". Gumam gadis malaikat tadi pada pria yang berada di pangkuannya.

"Tak perlu berterima kasih, lagipula aku juga ingin melindungi seluruh ras youkai yang ikut andil dalam perang ini". Balas pria tersebut.

"Tetap saja aku harus berterima kasih padamu, karena kaulah yang telah menghentikan semua perang di dunia ini, aku yakin ayah pasti akan senang saat melihat ini". Di akhir kalimatnya, gadis malaikat tadi meneteskan setetes air mata bening yang mengalir melewati pipi putihnya sampai akhirnya jatuh mengenai wajah pria yang ada di pangkuannya.

Melihat itu sang pria hanya terdiam dengan menutup matanya, beberapa detik kemudian pria tadi mulai bangun dari acara tidurannya, kemudian dia berbalik dan mengulurkan tangannya pada gadis malaikat tadi.

Dengan pandangan bingung gadis malaikat tadi menerima uluran tangan tersebut.

"3 tahun sudah berlalu sejak kau meminta bantuanku, meski begitu aku belum memperkenalkan diriku dengan benar bukan?". Ujar si pria dengan sebuah senyum tipis di wajahnya. "Jadi ayo kita ulangi perkenalan kita... Namaku Ootsutsuki Naruto, perwujudan dari Juubi No Ookami, serta youkai pertama yang pernah ada di dunia ini"

Sekilas gadis malaikat tadi menghapus bekas air matanya, kemudian dia tersenyum. "Namaku Gabriel, salah satu dari 4 seraph yang memimpin surga. Salam kenal Naruto-Kun". Ujar Gabriel memperkenalkan dirinya. "Sepertinya, keputusan ayah yang menyuruhku untuk mencarimu adalah pilihan yang tepat, hasilnya seluruh perang dapat diakhiri dengan lebih cepat". Lanjut Gabriel.

"Itu benar, tapi kurasa aku harus kembali melanjutkan pertapaanku"

"Ke-kenapa?". Dengan nada sedih Gabriel bertanya kepada Naruto.

"Saat ini aku masih belum menyelesaikan pertapaanku, karena itu aku harus kembali"

"T-tapi bisakah kita bertemu lagi?"

"Jika takdir menghendaki, kita pasti akan bertemu kembali". Jawab Naruto.

"Berapa lama?". Tanya Gabriel lagi.

"Entahlah, mungkin ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun"

"A-apa kau akan melupakanku?". Dengan nada gugup Gabriel kembali bertanya pada Naruto.

"Aku? Melupakanmu? Kau tahu, mustahil bagiku melupakan malaikat cerewet sepertimu"

"Mou... Dan kau adalah youkai paling datar yang pernah kutemui". Dengan nada kesal Gabriel membalas ejekan Naruto.

"Pfffttt... Sebaiknya kau hati-hati jika bicara, lihat sayapmu sekarang, sayap itu sedang berkedip-kedip"

"Hwaa... A-ayah maafkan aku". Dengan nada panik Gabriel menyatukan kedua tangannya dan berdoa, tak lama kemudian sayapnya mulai menjadi normal. "Hufft... Syukurlah, kukira aku akan jatuh". Ucap Gabriel saat melihat sayapnya yang sudah kembali normal.

Melihat itu, Naruto hanyaa menunjukan sebuah senyum tipis, lalu berkata. "Kurasa aku harus pergi sekarang"

Sekilas wajah Gabriel berubah menjadi murung saat mendengar ucapan Naruto. "Eumm...". Sebuah gumaman tak jelas keluar dari mulut Gabriel.

"Ada apa?".Tanya Naruto.

"A-aku pasti akan menunggumu, Naruto-Kun". Ujar Gabriel dengan wajah yang sudah memerah sepenuhnya.

Mendengar itu, Naruto hanya membalas dengan sebuah anggukan kecil untuk menjawab ucapan Gabriel, sebelum akhirnya dia melayang di udara, dan untuk terakhir kalinya Naruto menatap wajah cantik Gabriel yang sedang menatapnya.

Disebuah hutan terlihat beberapa hewan yang sedang mencari makan, wajar saja, saat ini hari sudah mulai pagi jadi ada beberapa hewan yang mulai keluar dari sarangnya dan ada juga hewan yang masuk kembali kedalam sarangnya.

Tap Tap

Tiba-tiba terdengar sebuah langkah kaki di dalam hutan tersebut, rupanya langkah kaki tadi berasal dari seorang perempuan bertubuh kecil, memiliki rambut berwarna hitam, serta pakaian gothic lolita yang memiliki warna senada dengan rambutnya.

Dengan langkah santai gadis tadi berjalan melewati hutan tersebut tanpa merasa takut. Lama berjalan, kini gadis tersebut sudah sampai di sebuah batu raksasa yang sudah berlumut di beberapa bagiannya, tapi bukan itu yang sedang ditatap oleh sang gadis melainkan seorang pria yang sedang duduk bersila diatas batu tersebutlah yang dilihat oleh gadis tadi.

"Aku menemukanmu". Ujar gadis kecil tadi dengan nada datar, sayangnya ucapannya tadi tidak menerima jawaban sama sekali.

Tapi setelah menunggu selama beberapa menit, pria tadi mulai membuka matanya dan melihat gadis itu dengan pandangan datar.

"Ophis, apa maumu?". Tanya pria tadi pada gadis yang diketahui sebagai Ophis tersebut.

"Ootsutsuki Naruto, aku ingin membalas dendam padamu!". Dengan nada marah gadis tadi menjawab ucapan dari Naruto.

"Aku mengerti, tapi sudah berapa lama sejak aku terbangun terakhir kali?"

"1000 tahun, dan sejak saat itu aku selalu bertujuan untuk mengusir Baka Red dari celah dimensi dan membalas perbuatanmu yang membuatku terusir dari celah dimensi"

"Ophis, aku terpaksa melakukan itu, jika pertarungan antara kau dengan Great Red tak dihentikan maka ras yang lainnya juga akan menerima kehancuran"

"Jika begitu, kenapa kau tidak menghusir Baka Red saja? Kenapa harus aku yang kau buang kemari?"

"Jujur saja, karena kau lebih lemah dari Great Red, dan siapapun yang ingin menjadi penjaga Dimensional Gap harus memiliki kekuatan yang luar biasa". Jawab Naruto

Baru saja meyelesaikan ucapannya, tiba-tiba sosok Ophis sudah berada dihadapan Naruto dengan sebuah pukulan tangan kanan yang mengarah ke wajah Naruto, di pukulan itu terdapat sebuah aura berwarna hitam yang digunakan untuk memperkuat pukulannya.

BLAARRR

Debu tebal terkumpul setelah tempat dimana Naruto berada tadi tiba-tiba saja hancur hingga menyebabkan sebuah kawah sedalam 50 meter dengan lebar 20 meter, selang beberapa saat kemudian debu sudah mulai menipis, kini terlihat sosok Naruto yang menahan pukulan Ophis menggunakan satu tangannya.

Kesal karena serangannya di tahan, Ophis kembali melakukan serangan berupa tendangan horizontal yang mengarah ke pinggang bagian kiri Naruto.

SWUSHH

BRAK BRAK BRAK

Meski Naruto berhasil menghindari tendangan tadi dengan melompat keudara, tapi hasil dari gelombang tendangan Ophis berhasil menghancurkan puluhan pohon di belakang Naruto.

Tap

Dengan santai Naruto kembali menapak ketanah, meski sudah melihat hasil serangan Ophis tadi, tapi tetap tak ada sedikitpun raut kaget apalagi takut di wajah Naruto.

"Kau bilang aku lemah!". Dengan nada marah Ophis berkata pada Naruto.

Naruto hanya memandang Ophis dengan datar, lalu berkata. "Ya, kau lemah, jika kau memang kuat kau pasti tak akan kalah saat melawanku 1000 tahun lalu, lihat hasilnya sekarang, kau bahkan tak bertambah kuat sejak terakhir kita bertemu, sepertinya julukan Tak Terbatas tidak cocok untukmu"

"Sudah cukup, aku akan.."

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, kini dihadapan Ophis sudah berada sosok Narto dengan sebuah bola spiral berwarna hitam di tangan kanannya, sadar jika dia tak bisa menghindar, Ophis langsung merubah bagian tangannya menjadi sisik naga kemudian menyilangkannya di depan wajahnya.

BLARRR

WUSHHH

BRAK BRAK BRAK

Meski berhasil menahan serangan Naruto, Ophis masih harus rela tubuhnya terlempar kebelakang dan menabrak puluhan pohon, sebelum akhirnya dia berhenti di jarak 100 meter.

Ditempat Ophis terlempar, terlihat sosok Ophis yang terlentang di sebuah cekungan tanah sebesar 50 meter, jika dipperhatikan ada beberapa luka yang bersarang ditubuhnya, tak hanya itu bahkan bajunya tadi sudah memiliki banyak sobekan dimana-mana. Nampaknya pertahanan Ophis masih belum cukup untuk menahan serangan tadi.

Tap Tap

Dengan pandangan marah Ophis melihat ke asal langkah kaki tersebut, kini terlihat sosok Naruto yang sudah berdiri dengan tatapan angkuh, tak jauh dari tubuh tergeletak Ophis.

"Lihat, kau tak ada apa-apanya dibandingkan Great Red, ataupun Trihexa. Jadi menyerah sajalah dengan tujuanmu untuk menguasai Dimensional Gap". Dengan nada mengejek Naruto berujar pada Ophis.

Meski kesal, tapi Ophis harus menerima kenyataan kalau dirinya yang saat ini memang belum cukup untuk mengalahkan 2 makhluk yang disebut oleh Naruto, termasuk Naruto itu sendiri. Tapi karena alasan itulah dia ingin membuat sebuah kelompok untuk membantunya mengalahkan 2 makhluk superior tadi beserta Naruto. Mungkin dia tak harus untuk mengalahkan Trihexa karena saat ini Trihexa sedang tersegel entah dimana, tujuannya sekarang hanyalah mengalahkan Naruto dan Great Red.

"Aku..."

Dengan pandangan remeh, Naruto menatap ke arah Ophis yang ingin berbicara.

"... Aku pasti akan mengalahkan kalian, tunggu saja akan kubuat kalian menyesal karena telah meremehkanku, Great Red, kau, dan Trihexa. Aku pasti akan melampaui kalian dan saat waktunya tiba aku akan menjadikan kalian bertiga sebagai mainanku".

Kini Naruto dapat melihat sebuah tekad kuat dari mata yang sedang menatapnya. "Baiklah, aku akan menunggu sampai waktu itu tiba". Tak lama kemudian Naruto mulai melangkah menjauh dari tempat itu. 'Dengan begini, Ophis bisa memiliki tujuan yang cukup besar untuk dia perjuangkan. Selama ini, dia terlalu terobsesi dengan Dimensional Gap, kuharap dengan ini dia bisa melupakan Dimensional Gap dan hidup bebas di dunia ini'. Pikirnya, disertai sebuah senyum tipis.

"Baiklah karena kekuatanku sudah sempurna, sekarang apa yang harus kulakukan?". Gumam Naruto. "Errr... Kurasa aku harus pergi dan mencari beberapa pakaian dulu". Wajar saja jika Naruto berpikir demikian, karena sejak awal dia memang tidak memakai apapun selain celana pendek yang sudah sobek sana sini. Menghiraukan Ophis yang masih tergeletak, Naruto langsung terbang dan pergi dari tempat itu.

Tap

Kini Naruto sudah mendarat di sebuah gedung pencakar langit, hari sudah malam saat ini, dan lagi Naruto sudah memakai pakaian lengkap. Jangan tanya darimana, karena jawaban yang akan kalian terima hanya jawaban yang memalukan.

"Hahhh... Dunia sudah berbeda sekarang, kurasa aku harus mempelajari semua tentang dunia ini dari awal lagi".Gumam Naruto.

"AARRRGGH... T-tolong aku"

Tiba-tiba Naruto mendengar sebuah teriakan dari bawah gedung yang dia tempati, jangan heran, pendengaran Naruto bahkan jauh lebih baik daripada kelelawar, begitu juga penglihatannya yang jauh lebih baik dari seekor elang, jadi melihat dari atas gedung pencakar langit ini ke tempat dimana teriakan tadi berasal bukanlah hal sulit untuk Naruto.

Kini Naruto dapat melihat sorang pria yang sedang dipojokkan oleh seekor iblis bertipe Lamia. Lamia adalah seekor iblis dengan bagian atas berwujud perempuan sedangkan bagian bawahnya adalah seekor ular.

"Aku minta maaf aku juga butuh makan, jadi tolong maafkan aku". Ujar iblis tersebut, dan tanpa menunggu jawaban dari manusia didepannya, iblis tadi langsung bergerak dengan cepat ke arah manusia tadi dan menelan setengah tubuh manusia tersebut. Jika diperhatikan, saat ini iblis tersebut sedang menangis, mungkin dia menyesal karena telah melakukan semua ini.

Tap Tap Tap

Mendengar langkah kaki, iblis liar tadi langsung mengalihkan pandangannya, kini iblis tadi melihat seorang pria berambut perak jabrik, memiliki mata berwarna hitam, serta memakai kaos polos berwarna biru, dengan bagian bawah merupakan celana pendek. Dia adalah Ootsutsuki Naruto.

"Siapa kau?". Tanya iblis liar tersebut dengan nada mengancam, melupakan sisa air mata yang masih berada di wajahnya.

"Tenanglah, aku tidak ingin melakukan apapun, sekarang nikmatilah makananmu, asal kau tahu pria yang kau makan adalah seorang yang pernah membunuh sebuah keluarga dengan keji"

"Bagaimana kau bisa tahu? Apa kau temannya?"

"Aku bukan temannya, tapi aku melihat ke dalam ingatannya, tepat sebelum kau memakannya"

"Melihat kedalam ingatan? K-kau bukan manusia". Setelah tahu tentang hal itu, si iblis tadi langsung melompat mundur menjauhi Naruto.

"Aku memang bukan manusia, aku kemari karena tertarik pada seorang iblis yang menangisi mangsanya, hal ini belum pernah kulihat sebelumnya"

"Kumohon pergilah, a-aku tidak ingin membunuh lagi". Dengan nada bergetar, iblis tadi memohon pada Naruto.

Naruto dapat melihat kalau iblis tersebut tak memiliki niat untuk berbohong. "Siapa namamu?". Tanya Naruto.

"Kenapa kau bertanya?"

"Jawab saja"

"E-Eloise itu namaku" Dengan ragu, iblis yang bernama Eloise tadi menyebutkan namanya.

"Apa kau membenci wujudmu yang sekarang?". Tanya Naruto lagi.

"..."

"Kenapa kau diam?"

"Ti-tidak papa"

"Biar kutanya lagi, apa kau membenci wujudmu yang sekarang?"

"Be-begitulah, aku ingin berhenti memakan manusia tapi sejak aku berkhianat pada tuanku dan memiliki wujud seperti ini, ada saat-saat dimana aku kehilangan kendali diriku sendiri"

"Wajar saja, kau memiliki energi negatif yang menumpuk dalam tubuhmu, hal ini membuat tubuhmu berubah menjadi monster, serta mempengaruhi pikiranmu". Sesaat Naruto memberi jeda pada ucapannya untuk melihat ekspresi iblis tadi. "Tapi aku bisa membantumu, tentunya dengan 1 syarat"

"Syarat?"

"Ya... Syaratnya mudah, aku hanya ingin kau menceritakan semua yang kau ketahui tentang dunia ini, bagaimana?"

"Emm..."

Naruto sangat memaklumi tindakan Eloise, siapapun pasti akan ragu jika tiba-tiba saja mendapat penawaran menggiurkan dari orang yang tak dikenal.

"Kau tadi bilang kalau kau ingin mengetahui semua tentang dunia ini, apa kau berasal dari dunia yang lain?". Setlah sekian lama diam, akhirnya Eloise mulai berbicara.

"Kurasa aku tak bisa menceritakannya"

"Begitu. Emmm... Satu pertanyaan lagi, bukankah kau bisa mengambil ingatan seseorang, lalu kenapa kau ingin aku memberi tahumu tentang dunia ini?"

"Sederhana saja, itu karena aku tidak ingin membunuh seseorang yang tak bersalah"

"Membunuh?"

"Perlu kau ketahui, siapapun yang kuambil ingatannya maka orang itu akan mati, sama seperti pria yang tadi kau makan, tepat beberapa detik sebelum kau memakannya, pria tersebut sudah mati karena ingatannya diambil olehku". Jelas Naruto. "Jangan bertanya lagi, sekarang jawab pertanyaanku tadi". Ujar Naruto saat melihat Eloise yang ingin membuka mulutnya untuk bicara.

"Anoo... Emm... B-baiklah, kurasa aku akan menerimanya". Dengan sedikit rasa ragu Eloise menerima kesepakatan yang diajukan oleh Naruto.

"Bagus, sekarang ayo ikuti aku"

Kemudian Naruto mengulurkan tangan kanannya pada Eloise. Selama beberapa menit Eloise masih berdiam ditempatnya, merasa heran dengan tingkah Eloise Naruto memutuskan untuk bertanya lebih dulu.

"Kenapa kau diam?"

"Etooo..."

"Kau takut jika aku membohongimu?"

Eloise tidak menjawab, dia hanya mengalihkan pandangannya dari wajah Naruto. Melihat ini membuat Naruto menghela nafasnya.

"Jika kau tak bisa percaya padaku, kurasa sebaiknya kita batalkan kesepakatan ini". Ujar Naruto.

"Bu-bukan begitu, hanya saja aku takut jika aku pergi denganmu, kau akan berada dalam bahaya"

Meski hanya sesaat, tapi Naruto yakin jika apa yang dikatakan oleh Eloise adalah sebuah perkataan tulus, hingga akhirnya dia tertawa. "Hahahaha... Apa kau bilang? Kau mengkhawatirkanku? Yang benar saja. Asal kau tahu jika aku mau aku bisa saja menghancurkan 1 fraksi tanpa kesulitan, jadi sebaiknya kau hilangkan rasa khawatirmu itu"

"K-kau serius?". Dengan raut kaget, Eloise bertanya pada Naruto.

"Ya, sekarang ikutlah denganku, kita akan pergi ke suatu tempat yang dipenuhi oleh energi positif"

"Ba-baik". Dengan begitu Eloise mulai menerima uluran tangan Naruto, dan kemudian mereka berdua menghilang dari tempat tersebut tanpa meninggalkan jejak apapun..

T.B.C

.

.

.

Note: Yo, kenalin gw author baru, terus ini FF pertama gw jadi maklumin aja kalo masih ada kesalahan, yah moga aja kalian suka. Kalo ada yang ingin ditanyakan silahkan lewat review atau ada yang mau flame juga boleh,pokoknya apa aja yang mau kalian omongin tinggal ketik di kotak reviem. Sekian.