Disclaimer : masashi kishimoto

Rated : M

Pair : Masih dipikirin

WARNING:

OOC, OC, TYPO, MAINSTREAM AND ETC.

TIDAK SUKA JANGAN DIBACA .

.

.

.

.
Chapter 4 .

.

.

.
-3 bulan kemudian-

Sudah enam bulan Naruto berada di kuoh. Dan tiga bulan yang lalu, Naruto baru mendapatkan sebuah pekerjaan yang gajinya tidak banyak. Tapi bisa menghidupi kehidupannya.

Naruto juga sudah menyewa sebuah apartemen kecil tidak jauh dari toko dimana dia bekerja. Dan soal Azazel, dia sangat senang Dengan hasil kerja naruto yang begitu memuaskan. Semenjak naruto bekerja di toko Azazel, keuntungan Azazel semakin meningkat. .

.

.
-Naruto pov-

Aku saat ini sedang berada di apartemenku bersiap-siap untuk pergi bekerja. Setelah siap, aku langsung membuka pintu apartemenku dan melankahkan menuju ketempat yang telah menghidupiku.

Dari kejauhan aku melihat di depan toko aku bekerja yang menampakan seorang wanita bersurai kuning yang tengah melambai ke arahku. Ketika melihat itu, entah kenapa semangatku langsung menurun seketika

"merepotkan" gumanku entah kepada siapa.

Aku telah sampai didepan perempuan yang mengaku namanya sebagai gabriel. Aku juga heran, kenapa gadis ini selalu datang pada hari minggu dan membantuku untuk bekerja disini. Dan ketika aku bertanya kepadanya mengapa, dia hanya menjawab kalau dia menyukai pakerjaan ini. Ketika aku ingin bertanya lagi, di malah memarahiku. Sungguh gadis yang aneh itulah menurutku. Sebenarnya Aku senang kalau dia membantuku. Hanya saja, aku merasa tidak enak kepadanya. Pernah suatu hari, aku memberikan dia uang karena telah membantuku. Tapi dia malah marah-marah dan membentaku dengan kata-kata yang pedas.

-Naruto pov end-

"kenapa kamu disini" tanyaku dengan suara malas

"setidaknya kamu sapa aku dulu baru bertanya" jawab gabriel

"iya..iya... Ohayou gabriel. Sedang apa kamu disini" ulang naruto

"Naruto-kun, aku kan sudah bilang kalau panggil namaku itu harus dengan chan-nya" ucap gabriel dengan marah-marah. Sedangkan Naruto yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang.

.

.
Naruto saat ini tengah melayani para pembeli yang sedang berkunjung dan dibantu oleh gabriel. Para pengunjung yang datang di dominasi oleh manusia yang bergender perempuan. Tak jarang banyak para pengunjung yang datang menanyakan naruto tentang nomor handphone, udah punya pacar atau belum?, atau hal-hal lainya yang berhubungan dengan naruto. sedangkan gabriel yang melihat itu hanya memasang wajah yang tak bersahabat kepada para wanita yang menanyai naruto. Pernah suatu hari, gabrie yang melihat naruto ditanyai alamat rumahnya oleh seorang wanita, gabriel langsung mengusir pelanggan itu dan ketika naruto bertanya kenapa dia mengusirnya, jawaban gabriel sungguh tidak masuk di akal. ( kalian penasaran apa jawabannya? Sebenarnya saya juga penasaran. Wkwkwkk.) lupakan yang di dalam kurung

"Naruto-kun, kamu tutup toko jam tujuhkan?" tanya gabriel

"iya" jawab naruto

"Naruto-kun, bisakah kamu menemaniku malam ini?" tambah gabriel

"kemana?"

"malam ini temanku lagi berulang tahun, jadi maukah kamu menemaniku?"

Naruto yang sedang beraktifitas, lansung menghentikan sejenak aktifitasnya

"maaf, aku tidak bisa" ucap naruto kemudian melanjutkan kembali aktifitasnya

"kumohon naruto-kun" ucap gabriel ...

...

..
.

Saat ini naruto tengah berada dirumah yang sangat mewah. Dia berada di sini karena gabriel memintanya atau lebih tepatnya memaksanya untuk menemaninya pergi ke acara ulang tahun temannya. Awalnya naruto menolak tapi karena gabriel yang terus memaksa di tambah dengan azazel yang mendukung gabriel akhirnya mau tidak mau naruto harus pergi menemani gabriel. Sungguh takdir yang sangat buruk itu, menurut naruto.

"Naruto-kun, kita berdansa yuk" tawar gabriel

"aku tidak tau berdansa"

"nanti aku ajarkan"

"aku tetap tidak mau"

"ayolah naruto-kun" ucap gabriel dengan puppy eyesnya yang membuat naruto akhirnya mau berdansa dengannya.

-Naruto pov-

Setela berdansa dengan gabriel tadi, aku langsung Pergi meninggalkan gabrie dengan alasan ingin kekamar kecil. Sebenarnya gabriel ingin ikut. Tapi, aku melarangnya karena kalian taulah maksudku. Aku ingin menyendiri

Aku terus berjalan melewati lorong-lorong yg cukup panjang. Aku juga herah, kenapa mereka membuat rumah dengan banyak sekali lorong-lorong yang menurutku tidak berguna. Tapi aku tidak peduli lagian inikan bukan rumahku

"ahhh... Ughh"

Aku terus melangkah tapi langkah kakiku berhenti ketika mendengar suara desahan. Aku melirikan kepalaku ke samping dan ternyata ada sepasang kekasisih yang sedang bercumbu. Karena tidak ingin menggangu, aku langsung meninggalkan tempat itu

Sekarang aku sedang berada dikamar mandi. Mencuci muka sebentar kemudian melihat wajahku di cermin. saat melihat wajahku, aku langsung teringat kejadian-kejadian yang telah aku jalani semasa hidup. Mengingat itu, tanpa sadar aku meneskan air mataku. Aku tidak tau kenapa aku menangis

'kenapa aku cengeng begini' batinku kemudian menghapus dengan kasar air mataku

Aku melangkah keluar dari kamar mandi sambil menundukan kepalaku tak lupa kedua tanganku berada di saku celanaku. Aku terus melangkah sampai seseorang memanggilku

"Naruto-kun"

Aku menoleh ke belakang. Aku melihat seorang wanita bersurai merah dengan dikuncir di ujung rambutnya, memiliki dua aset yang lumayan besar tengah berlari kecil ke arahku

"Ri-Rias" ucapku ketika melihat rias yang sudah di depanku

-Naruto pov end-

"Naruto-kun, sedang apa kamu disini?" tanya rias

"menemani seseorang" jawab naruto singkat

"menemani siapa?" tanya kembali rias

"teman"

"iya. Aku tau teman. Tapi siapa?"

"kamu gak perlu tau" jawab naruto dan langsung berbalik menuju tujuannya

Rias yang melihat naruto ingin pergi langsung memegang tangan naruto dan menariknya. Karena terlalu kuat menarik tangan naruto, akhirnya Naruto langsung terjatuh kearah rias dan menindihnya.

"BRUKKK"

Naruto yang tidak sadar akan posisinya, terus mempertahankan posisi tersebut. Sedangkan rias, mukanya sudah memerah bak tomat yang udah matang. Pikiran rias sudah melayang kemana-mana

'bagaimana ini. Apa yang harus aku lakukan, bagaiman jika Naruto menciumku dan mengajakku berhubungan...KYAAAAA' batin rias kemana-mana dan mukanya sudah semakin merah.

Naruto yang melihat muka rias makin memerah, merasa bingung. Karena penasaran, Naruto kemudian memajukan mukanya lebih dekat ke muka rias sedangkan rias yang melihat itu, langsung menutup matanya

"kenapa mukamu memerah, apa kamu sakit" bisik naruto di telinga rias.

Mendengar itu, rias langsung membelalakan matanya dan lannsung mendorong naruto yang menindihnya

"DASAR MESUM" teriak rias setelah mendorong Naruto.

Sedangkan naruto yang di dorong hanya memasang muka bingung.

-Beberapa saat yang lalu-

"Naruto lama sekali sih" guman gabriel karena lama menunggu.

"aku harus melihatnya" tambahnya

Gabriel kemudian berjalan menyusul naruto

"gabrie-chan, kamu mau kemana?" tanya teman gabriel aka shion

"aku mau ke toilet sebentar" jawab gabriel dengan cengirannya

"jangan lama ya"

"iya"

Gabriel kemudian melanjutkan langkahnya untuk menyusul naruto. Gabriel terus melangkah menuju arah dimana naruto pergi tadi. Dia bernalan dengan langkah yang cukup cepat

"BRUKK" gabriel mendengar suara orang terjatuh. Karena penasaran, dia kemudian pergi ke tempat dimana terdengar suara tersebut

"DEGG" mata gabriel lansung membulat. Bagaimana tidak, didepan matanya terlihat orang yang sedang di carinya tengah menindih seorang wanita berambut merah. Awalnya dia ingin melangkahkan langkahnya menuju naruto. Tapi ketika dia melihat Naruto memajukan wajahnya ke arah rias, gabrie langsung menghentikan niatnya dan langsung berbalik arah. Tanpa sadar gabriel menjatuhkan air matanya dan berlari.

Gabriel sekarang berada di taman belakang gedung tempat dilaksanakan acara ulang tahun temannya. Dia tengah duduk diayunan

"apa ini" ucap gabriel memegang air mata yang jatuh dari matanya.

"kenapa aku menangis, aku tidak boleh ceneng" tambahnya

-kembali ke awal-

-Naruto pov-

Setelah kejadia tadi, rias pergi entah kemana. Aku sebenarnya bingung dengan sikap rias yang begitu aneh. Tapi aku tidak peduli, toh dia bukan siapa-siapaku.

Sekarang aku sedang mencari Gabriel. Aku juga bertanya kepada teman gabriel, dimana gabriel berada Tapi mereka tidak tau. Karena panik aku langsung terus mencari hingga langkah kakiku menuju ketaman. Saat di taman, aku melihat di ayunan ada seorang wanita. Karena penasaran, aku lansung beranjak ke arahanya

"gabriel-chan, kenapa kamu ada disini" ucapku panik ketika sampai di dekat gabriel.

Gabriel yang merasa di panggil kemudian menengok ke arahku

"naruto-kun, HUG" ucap gabriel sambil cegukan dengan mata yang sayu

"gabriel, apa ini?" ucapku sambil meraih botol yang ada di tangannya dan mecium baunya

"kamu minum alkohol?" tambahku kembudian membuang botol itu kesembarang arah

"hihihihi" aku mendengar gabriel tertawa dan entah kenapa mendengar tertawa itu membuat perasaanku tidak enak

"ayo. Aku akan mengantarmu pulang" ucapku sambil menarik tangan gabriel dan berjalan. Belum sampai lima meter aku melangkah, gabriel tiba-tiba menghentikan dan itu membuat ku menghentikan langkahku. Dan ketika aku berbalik, gabriel langsung memeluku dan menarik kepalaku untuk sedikit menunduk kemudian dia menciumku tepat dibibirku.

Aku sangat kaget ketika mendapat perlakuan gabriel seperti ini kepadaku. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Apa aku harus melepaskannya atau tidak.

Aku merasakan gabriel sedikit melumat bibirku, dia mencoba untuk memperdalam ciumannya. Aku juga merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan. Karena terlena, akupun mencoba untuk membalas ciumannya. Tapi ketika aku ingin membalas ciumannya, ingatan tentang hinata dan sasuke menghantui pikiranku. Dan akupun tanpa sengaja mendorong gabriel dengan cukup keras yang membuatnya terjatuh

"a-apa yang kamu lakukan" ucapku dengan sedikit terbatah

"HIKSSS...HIKKSSSS, naruto-kun mendorongku" tangis gabriel

Aku yang mendengar gabriel menangis, ingin rasanya aku ketawa. Tapi aku menahannya bagaimana tidak, gabriel menangis seperti anak kecil yang ingin mendapatkan eskrim dari ibunya. Akupun akhirnya berfikir, ternyata alkohol membodohimu.

"ayo berdiri, aku akan mengantarmu pulang" ucapku pada gabriel

"gak mau, aku maunya di gendong" rengek gabriel

"huhhh... Baiklah" ucapku kemudian menggendong gabriel di punggungku .

.

.

Sekarang aku sedang berjalan pulang menuju rumahku dengan gabrie yang berada di punggungku. Aku tadi berniat mengantarkan gabriel kerumahnya. Tapi karena aku tidak tau dimana rumahnya berada, akhirnya aku putuskan untuk membawanya kerumah yang aku tinggali saat ini. Aku juga berniat menanyai gabriel arah rumahnya berada tapi karena gabriel sedang mabuk, aku akhirnya menunda niatku tersebut.

Aku terus melangkah menuju rumah ku saat ini dengan mengendong gabriel tak lupa menjawab semua pertanyaan ngaur dari gabriel yang sedang mabuk

"Naruto-kun, aku cantik kan?"

"iya"

"aku juga maniskan?"

"iya"

"Naruto-kun, kapan kita akan menikah?"

"besok"

"benarkah?"

"iya"

"YEEEEE... AKU AKAN MENIKAH DENGAN NARUTO" ucap gabriel dengan sangat nyaring di telinga ku

"Naruto-kun, aku mencintaimu"

Mendengar itu, aku langsung menghentikan langkahku sejenak kemudian melanjutkan langkahku .

.

.

.
"clek" aku membuka pintu apartemenku kemudian masuk kedalamnya

"kita sudah sampai. Cepat turun dari punggungku" ucapku kepada gabriel

Setelah gabriel turu, aku menyuruh gabriel untuk duduk sebentar di sofa dekat dengannya dengan alasan ingin mandi karena badanku bau keringat dan hanya dijawab dengan anggukan. Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku lansung menuju ke gabriel.

"Gabriel-chan, kamu tidak mandi?" tanyaku

"iya aku ingin mandi" jawabnya dan lansung menuju kamar mandi

Melihat itu, aku lansung duduk disofa tempat gabriel duduk tadi kemudian menyandarkan kepalaku dan memejamkan mataku. Bukan berarti aku tidur.

10 menit aku menunggu gabriel selesai mandi dengan posisi yang sama.

"Naruto-kun"

Aku mendengar gabriel memanggil namaku. Akupun membuka mataku

"DEG" aku membelalakan mataku dan mukaku sudah memerah. Bagaimana tidak, gabriel saat ini tengah didepanku dengan tanpa menggunakan sehelai benangpun. Aku kaget setengah mati bahkan tanpa sadar, adik di dalam celanaku sudah berdiri

"ga-gabriel-chan, a-apa yang kamu lakukan. Mana pakaiamu?" ucapku terbata

"pakaianku basah, jadi aku tidak mungkin memakainya. Lagi pula besokan kita akan menikah. Apa salahnya aku tidak berpakaian didepan calon suaminya?" ucap gabrie dengan mata sayunya

'sialan, apa yang harus aku lakukan. Apa aku akan memakannya. Tuhan tolonglah hambamu ini tuhan' batin nista naruto

Setelah mengucapkan itu, gabriel langsung duduk dipahaku dengan menghadapiku. Aku bingung apa yang harus aku lakukan, aku merasakan vaginanya menyantuh adikku yang sedang berdiri. Gabriel kemudian mermpas bibirku dengan bibirnya. Dia terus meluatnya sambil sesekali mendesah.

Aku masih bingung tentang apa yang harus aku lakukan. Tapi gabriel terus melumat bibirku. Karena aku merasakan nikmat, aku kemudian membalas ciumannya.

"ahhh...ahhhh" aku mendengar gabriel medesah dan tanpa sengaja, aku melihat celana yang aku gunakan sudah dibasahi oleh cairan bening yang keluar dari vagina gabriel

Sekarang aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku hanya mengikuti insting napsuku saja. Aku menyuruh gabriel untuk berdiri sebentar dan hanya di jawab dengan anggukan saja. Aku kemudian melepas semua pakaianku dan kini kami berdua sudah tidak menggunakan pakaian apa-apa.

Aku kemudian mengangkat gabriel ala bride stile( bingung gimana tulisannya jadi mohon di maklumin ) kemudian membawanya ke kamarku.

Dikamar, aku langsung melumat bibirnya dengan sangat kuat. Kami juga saling bersilat lida menikmati setiap detiknya kami bercumbu.

Capek dengang berdiri, aku langsung menuntut gabriel untuk berbaring di ranjang. Setelah gabriel berbaring diranjang, Akupun langsung menindihnya kemudian kembali melumat bibirnya.

"ahhh... Ughh..." desah gabril ketika aku memegang selangkangannya sambil terus melumat bibirnya.

Bosan dengan bibirnya, aku langsung turun ke buah dadanya kemudian menjilantnya. Aku menjilat buah dadanya seperti seorang bai. Dalam pikiranku, ini adalah balasan karena saat kecil aku tidak pernah merasakan rasa dari buah dada.

Aku terus menjilat buah dadanya menghiraukan desahan desahan yang keluar dari mulut gabriel. Tak jarang tangan kiriku meramas-ramas vagina dari gabriel. Sedangkan tangan kananku menjadi pengangguran

"ughh hahh... Ahhh Naruto-kun, masukan sekarang" ucap gabriel sambil mendesah

Karena mendapat kesempatan emas, aku langsung mengbah posisiku. Aku langsung duduk dengan selangkanganku kudekatkan pada selangkangan gabriel yang lagi berbaring di ranjangku

Aku membuka kaki gabriel agar adikku bisa masuk dengan mudah. Tak ingin membuang waktu, aku langsung mengarahkan adikku yang sudah sangat tegang ke arah vagina gabriel

"AAAAAHHHHH" teriak gabriel kesakitan ketika aku menghentakan badanku dengan sangat kuat

"ahh... Ahhhh... Pe...ahh...lan... ...pe. aah..lan Naruto-kun" ucap gabriel

Aku menghiraukan teriakan gabriel kepadaku. Aku terus memompa maju mundur dengan sangat cepat. Terus terang, ini sangat enak.

"ahhh ughhh ahhh" desah gabriel

Mendengar desah gabriel, aku semakin bersemangat memompa maju mudur badanku ( seperti kata syahruto, maju mundur, maju mundur cantik cantik, mundur lagi mundur lagi cantik cantik... Wkwkwkk) lupakan yang didalam kurung

Aku merasakan dinding vagina gabriel yang menyesakan adikku. Aku tidak tau apa yang terjadi dengan gabriel tapi dia bilang bahwa dia sudah keluar.

Tiga menit sudah setelah gabriel berkata kalau dia sudah keluar. Dan aku tetap memompa maju mundur badanku menghiraukan gabriel yang sudah sangat kelelahan. Aku merasakan ada sesuatu yang ingin keluar dari adikku. Merasakan itu, aku langsung menambahkan kecepatanku

"CRROOTT..CROOTT. . CROOOTT" aku menumpahkan semua spermaku kedalam vagina gabriel

"Naruto-kun"

Aku melihat gabriel didepanku dan langsung nenonjok mukaku

"BRUKKK" aku terjatu dari ranjang

"hooaaahhhh, cuman mimpi rupanya" ucapku sambil menguap

-flash back ( kejadian yang sebenarnya)-

Aku meliahat seorang wanita di ayunan. Karena paenasaran, aku langsung menemui orang tersebut dan ternyata adalah gabriel yang sedang menangis

"gabriel-chan, kamu tidak apa-apa?" tanyaku

Gabriel yang melihatku kemudian dengan cepat menghapus kasar air matanya

"aku tidak apa-apa" jawab gabriel

"gabriel-chan, kamu tidak mau gabung degan teman-temanmu?" tanyaku lagi

"tidak. Aku ingin pulang" jawab gabriel kemudian berdiri menuju gerbang kelur

"kalau begitu, aku akan mengantrmu" tawarku

"tidak usah Naruto-kun, aku bisa pulang sendiri" jawab gabriel dan kemudian lari meninggalkan aku yang sedang bengong"

-flash back end-

"huuhhhhh, merepotkan" ucapku sambil menghela Nafas

-Naruto pov end-

.

.

.

TBC .

.
. Hay semuanya. Ketemu lagi dengan saya author yang geje ini. Kalian rindu gak sama saya

"krikk krikk.. Krikk krikk"

Gak ada ya. Hehehehe

Maaf soal saya yang lama updatenya. Soalnya lagi dalam fase sibuk.

Saya juga telah menambahkan wordnya walaupun gak banyak sih

Disini juga saya memberikan sedikit adegan lemon yang gak baik untuk dibaca. Dan saya mohon maaf kalau lemonnya gak bagus. Soalnya saya masih 18 tahun dan belom pernah merasakan itu ( masih perjaka )

Mungkin hanya itu saja. Kalau ada pertanyaan, saya silahkan dan juga jangan lupa review, fav atau follow. Karena itu adalah sesuatu yang membuatku semangat.

Sekali lagi saya minta maaf

Ok. Sampai jumpa lagi di waktu senggang

Ikhsan-kun123 log out