Fairy Magic Academy.

Itulah sebuah nama sekolah sihir yang sangat terkenal di dunia sihir ini, terletak tepat di pusat kota kecil yang bernama "Fairy". Kota kecil yang ditinggali para penyihir. Dimana kau bisa menemukan pemukiman penduduk yang terbuat dari kayu dan juga bisa menemukan berbagai jenis makhluk sihir yang tinggal di "hutan Kematian."

Kehidupan di dunia sihir ini bisa dibilang sangatlah normal karena sebagian penduduknya beraktifitas seperti yang dilakukan para penduduk normal (yang bukan penyihir). Sebagian yang lainnya (penyihir), beraktifitas tidak normal. Menjadi perbedaan yang menjadi tabu di sana.

Para penduduk yang bukan penyihir, biasanya memilih tinggal di kota besar, dan para penduduk yang penyihir, biasanya memilih tinggal di desa atau kota kecil. Mereka hidup terpisah tanpa mengganggu antara satu sama yang lainnya. Padahal sama-sama hidup di dunia sihir.

Jadi, bagi yang ingin sekolah normal, maka masuk ke sekolah normal. Sebaliknya bagi yang ingin sekolah tak biasa, maka masuk ke sekolah sihir.

Pilihan satu-satunya bagi yang ingin menjadi penyihir, maka memilih masuk ke Fairy Magic School tersebut. Karena di sanalah, para penyihir berkumpul.

.

.

.

Disclaimer:

Naruto: Masashi Kishimoto

Fairy Tail: Hiro Mashima

.

.

.

Pairing: Naruto x Erza

Genre: adventure/supranatural/romance/humor

Rating: M (untuk adegan kekerasan dan semacamnya. Tidak ada lemon ataupun lime)

Setting: dunia sihir (AU)

Jumat, 4 Agustus 2017

.

.

.

Lagu pengiring fic ini adalah:

Mighty Long Fall by One Ok Rock

.

.

.

Fic request untuk Rushifa

.

.

.

NARUTO, NECROMANCER BARU

By Hikasya

.

.

.

Chapter 1. Naruto, Necromancer baru

.

.

.

Pelajaran yang membosankan.

Itulah keluhan yang selalu terlontarkan dari hati seorang laki-laki berambut pirang jabrik itu. Kedua mata biru yang terlihat bosan. Tiga guratan halus tercetak di dua pipinya. Wajahnya juga ikut terlihat bosan, saat duduk dengan lesu di bangkunya sendiri.

Betapa tidak, hari ini pelajaran tentang sejarah sihir yang sedang diterangkan oleh sang guru. Beberapa murid sampai tertidur dibuatnya karena sang guru terus berceramah panjang lebar seperti mendongeng untuk anak kecil. Bahkan sampai membuat laki-laki berambut pirang jabrik itu terkantuk-kantuk dibuatnya.

"Huh... Membosankan... Sampai kapan Sensei akan berhenti bercerita?" celetuk gadis berambut pirang yang duduk di depan laki-laki berambut pirang itu.

"Sssst... Diam, Lucy. Nanti didengar sama Anko-sensei lho. Kau tahu betapa galaknya dia," timpal gadis berambut merah yang duduk di samping Lucy tapi dipisahkan dengan sebuah gang.

"Iya, Erza. Aku tahu kok."

"Makanya diam dulu."

"Tapi... Lihat itu si Salamander."

"Huh... Memangnya kenapa!?"

Erza dan Lucy sama-sama memandang ke arah laki-laki berambut merah muda yang duduk di depan mereka, persisnya di depan meja Lucy.

DOEEENG!

Salamander alias Natsu Dragneel, seorang laki-laki berambut merah muda, sedang asyik tidur di atas meja seperti kucing. Ditambah dengkurannya yang begitu keras sehingga sukses membuat seisi kelas sweatdrop melihatnya.

"Grok... Grok... Grok...," begitulah suara dengkuran Natsu.

Melihat itu, sang guru perempuan yang berambut hitam diikat ponytail - Mitarashi Anko - merasa geram dan memunculkan toa dari tangan kanannya. Kemudian ia berjalan cepat menuju ke arah Natsu.

"HEI, BANGUN! SAATNYA ISTIRAHAT SIANG!" teriak Anko dengan menggunakan toa.

"AH...!?" Natsu tiba-tiba terbangun dan melompat turun dari atas meja serta mengepalkan dua tinju ke udara untuk melampiaskan rasa gembiranya."YEAAAAH! AKHIRNYA ISTIRAHAT SIANG TIBA JUGA!"

BATS!

Natsu hendak melangkahkan kakinya tapi dia malah tertarik ke belakang karena kerah baju seragamnya dicengkeram kuat oleh Anko. Natsu menyadari aura membunuh yang merayap-rayap di belakang tubuhnya.

"Dragneel-san, kau mau kemana?" tanya Anko dengan nada yang terkesan berat.

"Eh...?!" dengan gerakan patah-patah, Natsu menoleh ke belakang."A-Anko-sensei...!?"

Sang guru menatap Natsu dengan pandangan yang sangat tajam. Wajahnya sangat menyeramkan bagaikan monster.

Lalu...

DUAK!

Terjadilah peristiwa yang tak disangka-sangka!

Natsu ditendang Anko sampai keluar dari kelas 10-C itu. Sehingga Natsu terkapar di lantai lorong, dalam keadaan tidak elit alias menungging.

"Aduuuh...," keluh Natsu yang malang karena merasa kesakitan pada wajahnya yang mencium lantai.

Alhasil, semuanya pun tercengang plus sweatdrop di kepala masing-masing.

Menepuk-nepuk kedua tangannya sehabis mengeluarkan serangga pengganggu itu, Anko menghelakan napas leganya. Ia berdiri tepat di mulut pintu kelas yang terbuka.

"Satu orang yang tidak berguna, sudah disingkirkan. Mari kita lanjutkan pelajarannya!"

GRAAAK!

Pintu tertutup dengan sendirinya karena Anko menggunakan sihir untuk menutupnya. Sementara para murid lainnya saling memasang wajah pucat. Bahkan yang hampir ketiduran tadi, sampai melek dibuatnya.

Hanya satu orang yang tidak takut melihat keganasan sang guru yaitu Uzumaki Naruto, laki-laki berambut pirang jabrik tadi. Ia dengan santainya menopang dagunya dengan tangan kanannya yang ditahan di atas mejanya.

'Benar-benar membosankan jika menghadapi pelajaran sejarah sihir ini. Ayolah, cepatlah bel istirahat berbunyi!' batin Naruto yang menggerakkan telunjuk kirinya di atas meja.

Pelajaran sejarah sihir dimulai lagi. Anko sudah berdiri di depan kelas. Ia berceloteh panjang lagi tanpa memperhatikan titik dan koma di setiap kalimat yang ia ucapkan. Semua murid membatin massal.

'Huh... Membosankan...'

BLA... BLA... BLA...

Dengan penuh semangat, Anko bercerita tentang sejarah sihir itu.

Dahulu kala, sekitar 16 tahun yang lalu, dunia sihir pernah terancam oleh penyihir jahat yang bisa mengendalikan roh. Sebutan penyihir jahat itu adalah "Necromancer". Dengan kekuatan kegelapannya yang begitu hebat, dia bisa memanggil orang mati atau menghidupkan orang mati. Penduduk kota Fairy yang menjadi korban atas kekuatannya yang mengerikan ini, menjadi ketakutan dan membuat para penyihir menjadi panik dan pada akhirnya bersatu untuk mengalahkannya.

Necromancer itu berhasil dikalahkan. Sebelum dia mati, dia sempat berpesan akan mewariskan kekuatannya pada seseorang yang terpilih. Seseorang yang terpilih itulah yang akan meneruskan kekuatannya agar bisa membalas dendam pada para penyihir yang telah membunuhnya. Setelah itu, dia mati karena terbakar oleh sihir cahaya pemusnah oleh seorang "Sage" yang bersatu dengan para penyihir lainnya.

Mendengar cerita terakhir yang dibeberkan Anko, sanggup membuka kedua mata murid-murid itu lebar-lebar. Mereka menjadi terdiam dan sangat penasaran tentang "Necromancer" itu. Mulai memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan cerita Anko selanjutnya.

Tiba-tiba...

TANG! TONG! TANG! TONG!

Bel istirahat siang pada akhirnya berbunyi juga. Semua murid berkata kompak kecuali Naruto.

"Yaaaah... Selesai..."

Anko tersenyum lebar sambil memeluk buku tebalnya di dadanya.

"Ya sudah, jam pelajaran sudah selesai. Akan saya sambung di pertemuan berikutnya. Silahkan keluar untuk beristirahat sekarang!"

"Baik, Sensei!"

Para murid menjawab kompak sekali lagi. Anko mengangguk dan kemudian berjalan menuju keluar kelas.

GRAK!

Pintu kelas terbuka dan menutup dengan sendirinya. Keheningan pun melanda kelas 10-C itu.

Satu detik kemudian, terjadilah keributan yang sangat menggelegar di dalam kelas 10-C tersebut.

"ASYIIIK! ISTIRAHAT! ISTIRAHAT!" seru laki-laki berambut hitam dan memiliki tato segitiga terbalik di dua pipinya, diketahui bernama Inuzuka Kiba."Naruto, ayo kita makan di kantin!"

"Iya. Aku sudah lapar nih," sahut laki-laki berambut hitam yang diikat satu seperti bentuk nenas, diketahui bernama Nara Shikamaru.

"YOOO, DEMI SEMANGAT MASA MUDA YANG MEMBARA! KAU HARUS IKUT DENGAN KAMI, NARUTO!" teriak laki-laki berambut hitam model bob dan bermata bulat hitam besar, diketahui bernama Rock Lee.

"Dobe, ayo cepat!" paksa laki-laki berambut hitam raven yang diketahui bernama Uchiha Sasuke.

"Tidak. Aku tidak ikut. Kalian saja yang pergi," jawab Naruto yang langsung bangkit berdiri dari duduknya dan menyelonong pergi dari hadapan teman-temannya.

DOOONG!

Semua teman yang mengerubungi tempat duduk Naruto, langsung membatu. Menyaksikan kepergian Naruto dengan bingung. Sementara kelompok Erza juga ikut menyaksikan interaksi mereka.

Hening.

Yang terdengar adalah suara sahut-sahutan dari orang-orang yang masih ada di kelas itu. Cuma Naruto sendiri yang baru keluar dari kelas tersebut.

Sasuke dan yang lainnya saling pandang karena merasakan perubahan sikap yang ditunjukkan Naruto. Akhir-akhir ini, Naruto lebih banyak menyendiri daripada berkumpul dengan teman-temannya. Ada apa gerangan yang terjadi pada Naruto?

"Naruto kenapa ya?" Kiba bengong sambil menggaruk-garuk pipi kanannya.

"Iya. Akhir-akhir ini dia menghindar dari kita," Shikamaru memegang dagunya dengan tangan kanannya.

"Apa dia punya seorang gadis yang disukai? Makanya dia menghindari kita seperti itu," Lee mencoba menerka.

"Bukan. Dobe tidak menyukai seorang gadis akhir-akhir ini," Sasuke menggeleng kuat.

"Apalagi perkataannya terkesan ketus begitu...," tambah laki-laki yang berbadan gendut, diketahui bernama Akamichi Chouji."Mungkin dia punya masalah yang serius sehingga dia ingin sendirian dulu daripada berkumpul dengan kita."

Semua mata lelaki itu tertuju pada Chouji yang sedang asyik makan keripik kentang.

"Oh iya, benar juga," Kiba mengangguk.

"Tumben kau mengatakan hal yang hebat, Chouji. Kau bukan hanya gendut, tapi... Hmph!?" Lee memutuskan perkataannya saat mulutnya dibekap oleh Shikamaru dari belakang.

"A-APA KATAMU, LEE!?" wajah Chouji menjadi menggelap dan meremas bungkusan keripik kentangnya dengan kuat."AKU TIDAK GENDUT!"

Mendadak, terjadilah gempa bumi yang dahsyat, mengguncang kelas itu.

WHUUUUSH!

Lee terlempar akibat ditinju oleh kepalan tangan Chouji yang membesar. Kemudian Lee menabrak atap kelas hingga bolong dan terbang melayang jauh sampai ke langit sana.

TIIING!

Lee menghilang ditelan awan bagaikan bintang. Orang-orang yang ada di kelas itu, ternganga dibuatnya.

"Wah, hebat!" Lucy kagum akan kehebatan sihir Chouji, masih duduk di bangkunya."Aku rasa dia bisa menang saat pertandingan duel antar penyihir nanti."

"Ya, bisa dibilang Chouji adalah calon 'Sorcerer' yang hebat," Erza bersidekap dada sambil duduk di bangkunya.

"Hmm... Aku ingin sekali bertarung denganmu, Chouji," gumam laki-laki berambut hitam yang menyilangkan kakinya sambil duduk di bangkunya sendiri, diketahui bernama Gray Fullbuster.

Perhatian semua orang masih tertuju pada Chouji. Chouji yang menghelakan napasnya dan kembali memakan keripik kentangnya yang didapatkannya secara gaib. Teman-temannya masih bengong memperhatikannya.

.

.

.

Di lorong sana, tepatnya di lantai yang paling puncak di sekolah sihir tersebut.

Tampak seorang laki-laki berambut pirang jabrik tengah berjalan di lorong itu. Lorong yang begitu sepi, tidak ada seorang pun yang lewat kecuali dirinya sendiri.

Wajahnya kusut. Sorot kedua matanya sangat sayu. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana panjang hitam sekolahnya. Langkahnya gontai. Pikirannya kembali kacau akan cerita tentang "Necromancer" yang dibeberkan sang guru.

Dia telah mendengar Necromancer itu sebelumnya. Necromancer merujuk pada penyihir yang berkekuatan sihir hitam dan menjadi ancaman yang sangat besar di dunia sihir ini. Necromancer itu dahulunya ada sekitar 16 tahun yang lalu. Tapi, Necromancer itu sudah mati karena dibakar hidup-hidup dengan kekuatan para penyihir yang bersatu.

Di zaman sekarang, Necromancer itu tidak ada lagi. Dunia sihir menjadi aman dan damai. Para penyihir dan para manusia biasa hidup terpisah, tanpa mengganggu antara satu sama lainnya. Tidak ada ancaman besar yang begitu mengerikan seperti dulu.

Dunia sihir seperti ini, hanya ada beberapa jenis penyihir yang diakui seperti Witch, Wizard, Warlock, Encharter, Magician, Alchemist, Sage, Shaman, dan Seer.

Witch atau Witchcraft adalah penyihir wanita yang menggunakan magic dalam bentuk roh netral atau bisa juga kutukan. Tapi, magic-nya itu digunakan sebagai "Black Magic" alias untuk niat yang buruk, dia ini rivalnya Wizard.

Wizard adalah penyihir yang menggunakan kekuatan roh, spirit bahkan juga bisa menyihir benda-benda di sekitarnya. Beberapa juga menggunakan gulungan atau kertas (spellbooks) untuk sihirnya.

Warlock adalah penyihir yang hampir mirip dengan Witch, bedanya mereka menggunakan roh atau spirit yang memang jahat yang digunakan untuk kekuatan mereka, berbeda dengan Witch yang menggunakan spirit netral tapi disalahgunakan. Juga bisa men-summon makhluk jahat dari dunia lain dan para iblis. Sebutan Warlock itu sendiri lebih sering untuk penyihir laki-laki yang jahat, pengkhianat, atau pembunuh.

Sorcerer adalah penyihir yang belajar bidang atau "jurusan" magic yang lain, seperti elemental magic, seperti es, api, listrik dan lain-lain. Dapat menggunakan kekuatannya tanpa membaca sebuah mantra.

Enchanter adalah penyihir yang lebih memanipulasi pikiran lawan seperti mematuhi perintah, dan lain-lain. Mereka juga penyihir yang bisa memberi nasib baik atau buruk ke seseorang, juga dapat memberi ilusi dan halusinasi. Jadi bisa dibilang kemampuannya lebih ke spirit-body si lawan.

Alchemist adalah penyihir tapi juga ahli kimia. Kemampuannya yang paling menonjol adalah bisa membuat berbagai macam ramuan, potion, pelet dan sebagainya. Mirip seperti farmasi.

Magician adalah penyihir yang tidak begitu memiliki kemampuan khusus, dia hanya orang yang bisa menggunakan magic skala kecil saja. Juga jago melakukan trik dan manipulasi.

Sage adalah tingkat tertinggi dari Wizard. Kemampuannya tentu lebih powerful daripada Wizard. Beberapa di antaranya memiliki kemampuan menjinakkan hewan dan beberapa kemampuan elemental Sorcerer.

Shaman adalah penyihir yang berasal dari beberapa klan tertentu. Biasanya sebelum mengeluarkan kekuatannya, dia melakukan ritual dulu. Kemampuannya yang paling sering itu ramalan dan penyembuhan tradisional.

Seer adalah penyihir yang memiliki kemampuan yang paling utamanya adalah melihat masa depan. Sering juga disebut "Oracle."

Para murid yang lulus dari Fairy Magic Akademy tersebut, juga akan mendapatkan "titel" atau sebutan penyihir yang diakui itu, berdasarkan kemampuan sihir yang mereka kuasai. Tapi, kebanyakan mereka memiliki kekuatan Elemental Magic, ada juga beberapa di antaranya tidak memiliki kekuatan Elemental Magic.

Lalu setiap enam bulan sekali, akan diadakan pertandingan duel antar penyihir di Fairy Magic Academy tersebut, dimana semua murid akan bertarung untuk mempraktekkan sejauh mana kemampuan sihir mereka berkembang. Itu juga sekaligus menempuh ujian praktek ketika tiba waktunya ujian semester sekolah.

Tiga bulan lagi, ujian semester sekolah akan tiba, para murid dituntut untuk rajin belajar agar bisa meningkatkan kemampuan sihir mereka. Jika kemampuan sihir mereka tidak berkembang, maka mereka dinyatakan sebagai "murid yang gagal" dan akan dikeluarkan dari sekolah sihir tersebut.

Begitulah peraturannya jika kau bersekolah di sana. Kau akan berpakaian seragam serba ungu-kehitaman. Libur pada hari Sabtu dan Minggu. Jam sekolahnya hanya sampai pada pukul 12 siang.

Adegan beralih pada Naruto yang tetap berjalan di lorong lantai puncak sekolah itu dan menemukan tangga yang menuju ke atap sekolah. Namun, niatnya menjadi batal pada saat bertemu dengan seseorang yang tiba-tiba muncul di depannya.

"...!" Naruto membelalakkan kedua matanya saat bertemu seseorang yang berjubah hitam itu, lalu berjalan mundur ke belakang.

Sosok berjubah hitam itu tidak menginjak lantai, tapi melayang-layang di udara. Tubuhnya itu tembus pandang, lebih dikatakan ia berwujud roh.

Saking bergetarnya, Naruto menunjukkan ekspresi takutnya dan berkata dengan gugup.

"Si-Siapa kau!?"

Wajah yang tersembunyi di balik tudung jubah hitam itu, menunjukkan senyum simpulnya.

"Aku adalah kakekmu."

"Ka-Kakekku!?"

"Ya. Ayah dari ayahmu."

"A-Ayah dari ayahku!?"

"Iya," sosok berjubah hitam itu mengangguk."Sudah tiba saatnya kau menunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya. Teruskanlah jejak perjuanganku. Kau harus membalas kematianku ini pada orang-orang yang telah membunuhku waktu itu."

"Mak-Maksudmu apa?"

"Apa kau tahu tentang Necromancer yang sudah mati sejak 16 tahun yang lalu? Necromancer itu adalah aku."

"...!"

Naruto terkejut dan membulatkan kedua matanya. Ekspresinya sangat syok.

"A-Apa!? Ka-Kau Necromancer yang mati itu!?" sambung Naruto lagi.

"Ya. Seperti yang diceritakan gurumu tadi. Aku mati karena dibakar dengan sihir cahaya pemusnah milik seorang Sage yang bersatu dengan para penyihir lainnya. Tapi, aku sempat berpesan akan mewariskan kekuatanku pada seseorang yang terpilih. Lalu seseorang yang terpilih itu..."

Memutuskan perkataannya sejenak, sosok berjubah hitam itu menunjuk ke arah Naruto yang berdiri tak jauh darinya. Matanya bersinar kehitaman.

"Kaulah Necromancer yang berikutnya, Uzumaki Naruto! Aku memilihmu untuk mewarisi kekuatanku!"

"... A-Apa!? Ti-Tidak! Aku tidak akan menerima kekuatan jahat ini!"

"Percuma saja. Inilah takdirmu, cucuku. Kekuatan Necromancer telah masuk ke dalam tubuhmu saat kau masih dalam kandungan ibumu. Hanya saja kau tidak menyadarinya. Bahkan kau juga tidak tahu bahwa kaulah yang menyebabkan ibumu meninggal saat melahirkanmu. Karena itu, ayahmu membuangmu ke jalanan. Ayahmu mengetahui kaulah Necromancer berikutnya, tapi karena kau jugalah, ayahmu terbunuh. Kau menjadi anak yatim piatu sekarang. Kaulah penyebab kematian orang tuamu."

"...!"

Mengetahui kebenaran itu, sungguh membuat Naruto semakin syok saja. Tubuhnya bergetar hebat, tapi perlahan-lahan rasa amarah menguasai hatinya.

FWAAAATS!

Tangan kanan Naruto bercahaya kemerahan dan kemudian diarahkan pada sosok berjubah hitam itu. Dia bisa menggunakan kekuatannya tanpa membaca mantra sihir karena Naruto diakui sebagai calon "Sorcerer" yang hebat.

"AKU TIDAK PERCAYA ITU! ITU TIDAK BENAR! AKU TIDAK MEMBUNUH ORANG TUAKU! AAAAAAAAAAH!"

BWOOOOOSH!

Tangan kanan Naruto mengobarkan api, dan langsung memanjang seperti lidah. Serangan lidah api itu meluncur cepat ke arah sosok berjubah hitam itu.

WHUUUSH!

Serangan Naruto lewat begitu saja dan menembus tubuh tak kasat mata itu. Sosok berjubah hitam itu terbang secepat kilat menuju Naruto.

Naruto terperanjat dan ingin menghindar, tapi tidak bisa.

Pada akhirnya, sosok berjubah hitam itu sukses masuk ke dalam tubuh Naruto. Naruto pun tumbang secara perlahan-lahan ke belakang.

BRUK!

Naruto pun terkapar dalam keadaan terlentang. Tak sadarkan diri karena sosok berjubah hitam itu telah masuk untuk menguasai hati, pikiran dan tubuhnya. Dia akan menjadi jahat atas perintah sosok berjubah hitam yang mengaku sebagai kakeknya. Dia tidak akan bisa membantah perintah kakeknya itu.

Maka dimulailah kemunculan Necromancer yang akan mengancam dunia sihir lagi. Naruto yang menjadi Necromancer berikutnya.

.

.

.

BERSAMBUNG

.

.

.

A/N:

Tahap prolog dulu.

Silakan beri review atas pendapat kalian tentang cerita ini. Barulah saya lanjutkan jika ada waktu luang lagi.

Kekuatan para karakter yang muncul di fic ini tidak sama di canonnya. Sebagian besar adalah kekuatan karangan saya sendiri.

Terima kasih.

Tertanda.

HIKASYA

Sabtu, 5 Agustus 2017