=Lelah=

Kizou fanfiction~

Pair : KookV

Cast : Kim Taehyung & Jeon Jungkook

Kim Natallie, Kim Seo Bin dan Ashley Kim (OC)

Genre : Hurt/Comfort, angst, Sad

Rated : T

Warning : Chara Death | YAOI | GAY | dan lain-lain | typo bertebaran | Cerita pasaran dan jelek |

Chapter 2

"Untuk menambah nilai kalian di pelajaran seni, songsaengnim ingin kalian mempraktikan dan menampilkan suatu pertunjukan kepada saya, kalian boleh berkelompok dan kalian juga bebas menampilkan apapun, menari, menyanyi, bermain alat music misalnya dan di pelajaran saya minggu depan kalian sudah harus siap, baiklah kita akhiri sampai disini pelarannya, kalian bisa pulang sekarang"

Guru cantik itu melangkah keluar setelah sebelumnya memberikan senyumannya, Jungkook memasukan buku serta alat tulis yang masih berada di atas meja ke dalam tas gendongnya kemudian menghela nafas. Tanpa sengaja ia menoleh pada Taehyung yang juga tengah membereskan barang-barangnya.

"Taehyung ini buku milikmu yang kemarin aku pinjam"

Seorang pemuda yang Jungkook tahu adalah ketua kelasnya menghampiri Daniel sambil menyodorkan sebuah buku pada Taehyung

"Taehyung kau tidak ingin mengambilnya"

Jungkook mengerutkan dahinya saat Taehyung tidak kunjung mengambil bukunya, pemuda itu hanya terus menunduk dengan dahi yang berkerut, beberapa menit setelahnya pun tangan Taehyung tidak kunjung mengambilnya, tangan itu hanya tergeletak diam di atas meja.

"K..kau bisa menaruhnya disitu Jaebum"

Jaebum mendengus, ia meletakan buku itu di samping tangan Taehyung kemudian setelahnya melenggang pergi.

"Kenapa tidak bisa digerakan" Walaupun Taehyung mengatakannya dengan pelan tapi Jungkook masih bisa mendengarnya kerena keadaan kelas saat ini sudah sepi, hanya tertinggal ia dan Taehyung saja. Dalam hati pemuda itu bertanya-tanya sebenarnya suatu hal apa yang tengah di hadapi Taehyung ? dan kenapa dadanya tiba-tiba berdetak tak nyaman seperti ini?

"Jungkook!"

DEG

DEG

Baik Jungkook maupun Taehyung, jantung keduanya berdetak cepat saat dengan tiba-tiba Natallie masuk kedalam kelas sambil memanggil nama Jungkook.

Dengan ragu Taehyung menoleh pada tempat Jungkook dan setelahnya matanya membulat mendapati pemuda tersebut ternyata masih di dalam kelas, ia menunduk dan kembali mencoba menggerakan tangannya dan berhasil! Taehyung mengambil bukunya dan setelahnya melangkah dengan terburu-buru keluar dari kelas.

Jungkook memperhatikan Taehyung begitupun dengan Natallie, gadis cantic itu menatap adiknya dengan sendu.

"Taehyung"

.

.

.

.

Jungkook mendudukan dirinya di ruang tamu kediaman tunangannya, ia tengah memainkan ponselnya saat Taehyung berjalan mendekat, Jungkook mendongak dan ia bisa melihat Taehyung sudah siap dengan seragam sekolahnya dengan sebuah jaket berwarna baby blue sudah membalut tubuh bagian atasnya, wajah Taehyung begitu pucat dan matanya juga terlihat sembab.

"Dia habis menangis kah? Kenapa?" Batin Jungkook

Taehyung melintas di samping Jungkook, pemuda cantik itu membuka pintu depan dan segera melangkah keluar, tidak menoleh atau menyapa Jungkook terlebih dahulu. Jungkook tertegun, ia menelan ludahnya saat rasa tak nyaman itu kembali menyerang dadanya saat Taehyung lagi-lagi mengacuhkannya.

"Kook"

Jungkook mendongak dan senyuman lembut terukir di bibirnya

"Ayo berangkat" Jungkook memutuskan untuk tidak memperdulikan rasa tak nyaman itu, pemuda berparas tampan itu bangun dan menggandeng tangan Natallie dengan hangat.

.

.

.

.

"Kudengar ada yang mengatakan bahwa Taehyung itu Gay"

"Bukan hanya kedengarannya saja tapi itu kenyataan!"

"Hah padahal wajahnya tampan, tapi kenapa malah belok ya"

"Ihh homo dong!"

"Jijik banget deh"

"Manusia kaya gitu harus di basmi, memalukan kaum kita aja"

"Bener tuh!"

BRAKKKK

Jungkook membanting buku yang tengah di bacanya ke meja membuat teman-teman sekelasnya serentak langsung menoleh padanya dan obrolan mengenai 'Taehyung yang seorang Gay' pun terhenti, Jungkook melirik sekilas pada Taehyung yang kini tengah menatap ke luar jendela.

"Bisakah kalian tidak berisik?!" Jungkook bertanya tajam, matanya menatap nyalang pada gerombolan yang tadi membicarakan Taehyung padahal sudah jelas orang yang di bicarakan tengah berada di dalam kelas juga.

"Wow calm Van!" Salah seorang pemuda dari gerombolan itu menyahut sambil tersenyum mengejek

"Jadi rumor yang satunya juga benar!" Perempuan yang duduk di samping pemuda yang tadi menyahut ikut berbicara, ia menyilangkan tangannya di depan dadanya.

"Kau pasangan dari Taehyung kan? Kau juga GAY hahaha"

DEG –Jungkook mengepalkan tangannya penuh amarah, matanya menatap nyalang pada gerombolan yang kini menertawakannya.

"Aku NORMAL! Dan aku tidak sudi menjadi pasangan si Taehyung itu! menjijikan!"

Jungkook berujar dengan suara rendahnya membuat gerombolan yang tadi menertawakannya seketika terdiam dan seorang pemuda lagi yang kini tengah sibuk meredam rasa sakit yang lagi-lagi datang mengahampirinya.

"Aku-

KREKK

Suara decitan kursih terdengar nyaring di kelas yang hening itu, suara yang juga menghentikan ucapan Jungkook, dan suara yang membuat Jungkook langsung menoleh kea rah Taehyung yang kini sudah berdiri dari kursihnya.

"Dari pembicaraan kalian aku bisa menyimpulkan satu hal" Taehyung bersuara datar, matanya menatap kosong ke depan.

"Kalian membenciku" Daniel menoleh kearah Jungkook "Dan SANGAT membenciku untuk Revano haha" Daniel melanjutkan di sertai dengan tawa sumbang.

Taehyung menghela nafas kemudian tersenyum kecil "Tapi kalian tenang saja, sebentar lagi kalian tidak akan melihatku lagi, kalian tidak akan melihat GAY MENJIJIKAN yang bernama Taehyung ini, selamanya. Kalian tenang saja" Taehyung memamerkan senyumnya lagi namun kali ini lebih lebar kemudian melangkah keluar kelas meninggalkan kesunyian di dalam kelas dan seorang pemuda dengan perasaan takut dan sakit yang tiba-tiba menyerang hatinya.

.

.

.

.

30 Desember sekaligus hari ulang tahun dari Natallie, pesta yang meriah sudah di siapkan oleh keluarga di halaman belakang mansion. Para tamu undangan sudah banyak yang datang dan berbincang sambil mencicip makanan yang di sediakan di pesta ini.

Natallie menatap pantulan dirinya di cermin dan senyuman manis terukir di cherry lipsnya "19 tahun Allie" gumamnya dengan ceria

GREP

Sibuk memperhatikan dan memuji penampilannya dirinya sendiri, Natallie bahkan tidak sadar bahwa Jungkook sudah masuk ke dalam kamarnya, dengan santai mendekat padanya kemudian memeluk perutnya dari belakang.

"Kau mengejutkanku!" Natallie memukul pelan tangan Jungkook yang berada di perutnya dan menatap sebal pantulan wajah Revano yang berada di cermin. Jungkook tersenyum kemudian mengecup sekilas pipi tembam Natallie.

"Happy birthday, honey" Jungkook mendekatkan wajahnya pada Natallie bermaksud untuk mencium bibir kekasihnya namun Natallie menepuk wajah Jungkook dan melepas paksa pelukannya di perutnya.

"Aishh jangan menciumku sekarang eoh, kau tidak lihat aku sudah di dandani sekarang" Jungkook berdecak dengan mata yang berotasi malas, namun kemudian senyum nakal terulas di bibirnya "Selesai pesta, kau milikku sepenuhnya" Jungkook mencium kilat bibir kekasihnya dan setelah nya melangkah dengan cepat meninggalkan kamar kekasihnya juga sang kekasih yang tengah menggerutu tidak jelas dan seorang pemuda cantik yang kini tengah tersenyum miris.

.

.

.

.

Pesta berlangsung meriah, doa dan hadiah sudah Natallie dapatkan dari orang tuanya, Jungkook, orang tua Jungkook dan dari para tamu undangan lainnya. Natallie tersenyum manis di ulang tahunnya yang ke-19 tahun ini orang tuanya, Jungkook dan semua orang yang disayanginya masih menyempatkan hadir di hari spesialnya ini. Mereka semua bergembira dan tertawa membuat Natallie senang.

"Jungkook mana kadomu?" Natallie merengut pada Revano pasalnya hanya pemuda itu saja yang belum memberi kado. Jungkook terkekeh dan merogoh kantung celana yang di kenakannya. Alisnya bertaut saat tidak menemukan benda yang dicarinya.

"Ah ketinggalan di kamarmu, sebentar ya aku ambil" Jungkook tersenyum kemudian melangkah ke dalam mansion, kaki jenjangnya melangkah dengan sedikit terburu saat menapaki tangga, dan saat sudah di ujung tangga Jungkook belok kiri dan melangkah dengan pasti kearah pintu ber cat putih gading, Jungkook masuk dan mengambil kado yang ia bawa untuk Natallie dan kemudian keluar kembali.

Jungkook sudah berada dekat tangga dan bersiap untuk turun namun urung saat sebuah nyanyian lirih khas saat ulang tahun terdengar sayup di telinganya.

"Happy birthday to me"

Jungkook menoleh ke samping kanan, yang ternyata berasal dari sebuah kamar paling pojok. Kamar Taehyung. Kakinya melangkah ragu mendekati pintu yang sedikit terbuka itu, Jungkook mengintip ke dalam kamar dengan pencahayaan remang-remang itu. Ia bisa melihat Taehyung tengah duduk di dekat jendela dengan sebuah lilin di tangannya.

"Happy Birthday to me" Taehyung yang menyanyikan itu, dan ia ingat hari ini Taehyung juga berulang tahun sama seperti kakaknya, namun Natallie 2 tahun lebih tua dari Taehyung.

"Happy birthday Taehyung" Taehyung bisa melihat air mata mengalir di mata bulat Taehyung

"Happy birthday to me"

Wuuff~

Taehyung meniup lilin di tangannya hingga api di sumbu lilin itu padam, ia meletakan lilin itu di lantai dan menatap keluar jendela, menatap pada langit malam yang di penuhi bintang.

"Tuhan mungkin kau bosan mendengar do'a ku yang menginginkan keluarga itu menyayangiku dan Jungkook mencintaiku, karena setiap tahun aku selalu meminta itu haha" Taehyung berucap dengan tawa getir di akhir kalimatnya, matanya menatap kosong ke langit di atas sementara air mata semakin banyak merembes keluar dari sana.

"Tapi, Do'aku kali ini berbeda" Kali ini Jungkook mendengar Taehyung berucap dengan ceria namun pemuda itu sendiri masih dalam kedaan menangis, ntah mengapa Jungkook malah merasa tidak enak saat Taehyung berucap seperti itu.

Taehyung menutup matanya dan menangkupkan tangannya di depan dada

"Aku harap_

Jungkook menunggu dengan debaran nya yang mulai menggila, telinganya menajam.

_semoga kau cepat mengambil nyawaku"

DEG

Jungkook tidak tahu mengapa dadanya berdetak tidak nyaman saat Taehyung mengatakan itu, Jungkook juga tidak tahu mengapa ia merasa sakit saat Taehyung mengatakan itu, Jungkook tidak tahu kenapa kakinya tiba-tiba menjadi lemas dan membuat tubuhnya merosot ke lantai yang dingin dan Jungkook juga tidak tahu mengapa air asin itu malah mengalir dari matanya yang kini tampak begitu kosong.

"Ada apa denganku? Kenapa disini sakit" Gumamnya pelan, tangannya terangkat untuk menekan dadanya yang berdenyut sakit. Tidak jauh darinya, Natallie berdiri dengan kaku. Matanya sendu menatap Jungkook yang tengah menangis.

-2-

Chapter 2 End

.

.

.

.

TYPO BERTEBARAN! AWAS BANYAK RANJAU #hehh :"

Oke chap 2 semoga bisa memuaskan :D

Makasih readers yang udah nge review|nge-favs|nge-follows :*

oke sekian semua~

Review review :)