-Simple Story From Me-
-Hope You All Like It-
-So Enjoy Read-
UNBELIEVABLE
-Created By Jangan Kau Cari Aku-
Disclaimer : Naruto Or High School DXD is not my own
Rating : M
Pairing : Naruto x ?
Genre : Adventure x fantasy x hurt comfort x comedy x romance x slice of life x little bit gore(Maybe)
Warning : Typo,Not EYD,OOC,Alternative Universe(maybe),OC,Overpowered Naru(Seiring Berjalannya Cerita),ETC
Summary : Teringat Akan Dosa – Dosa Yang Di Perbuatnya Di Masa Lampau Membuat Naruto Sadar Bahwa Kekuatan,Kekuasaan,Dan Kebanggaan Bukanlah Segalanya. Naruto Tau Bahwa Apa Yang Di Perbuatnya Dulu Salah Dan Akan Berubah Menjadi Lebih Baik Di Masa Yang Akan Datang. Bagaimanakah Perjalanan Naruto Ke Depannya ? (Bad Summary) ( Warning : Magic World,Fantasy Yang Kental Di Dalamnya,OverPoweredNaru(Seiring Berjalannya Cerita),AllHuman,BashingChara).
Season 1 : Pertunjukkan Baru Saja Akan Di Mulai
Chapter 7 : Pengkhianatan dan munculnya kekuatan sejati.
.
.
Di sebuah kantin, Naruto bersama Gabriel tengah menikmati waktu istirahat. Mereka cukup kelelahan setelah seharian mendengarkan celotehan guru dan mengikuti kegiatan pembelajaran. Akhirnya mereka dapat bersantai sekarang.
"Melelahkan sekali, aku tidak menyangka pembelajaran hari ini cukup membosankan. Guru itu hanya menyuruh muridnya untuk terus membaca dan mengerjakan tugas. Benar – benar membuatku pusing," Ucap Naruto sembari meregangkan seluruh anggota tubuhnya.
"Hahahah..., kasian sekali kamu Naruto. Aku tidak menyangka jika kelasmu cukup membosankan seperti itu. Kalau aku sih gurunya cukup menyenangkan dan humoris. Aku benar – benar paham akan pelajaran yang beliau terangkan," Jawab Gabriel dengan tawanya yang cukup membuat Naruto kesal.
"Hei.., jangan ledekin aku terus. Suaramu itu bikin aku tambah kesal Gabriel," Ucap Naruto dengan raut wajah cemberut.
"Iya.., iya, Hahaha. Habis lucu sih."
Akhir – akhir ini, Naruto dan Gabriel semakin dekat satu sama lain setelah pertemuan di perpustakaan. Mereka selalu bersama jika istirahat maupun pulang. Kebersamaan mereka telah menimbulkan berbagai isu dan hinaan yang tidak menyenangkan. Para murid selalu mengejek tentang calon pasangan cupu yang telah di pertemukan satu sama lain. Namun, Naruto dan Gabriel hanya mengabaikan ejekan para murid itu. Biarlah ejekan terus terjadi, lagipula hal itu tidak menganggu hubungan mereka. Naruto dan Gabriel telah merasa nyaman untuk menjadi dekat satu sama lain.
"Ini aku bawain makanan. Semoga aja kamu suka sama makanan di kantin ini," Ucap Naruto memberikan Gabriel sebuah mangkuk mie ramen yang cukup besar setelah memesannya di penjual kantin.
"Terima kasih Naruto," Jawab Gabriel.
Mereka makan dengan hikmat, tapi para murid lain memandangi mereka dengan tatapan tidak suka. Para murid itu sebenarnya ingin mengejek Naruto dan Gabriel. Namun, hukuman dari sang kaicho mengingatkan mereka untuk tidak berbuat macam – macam.
Tiba – tiba, seorang pemuda datang menghampiri tempat Naruto dan Gabriel. Sontak saja, mereka langsung menghentikan kegiatan makan dan memandangi pemuda itu dengan raut wajah kebingungan. Sementara itu, murid lain menajamkan penglihatan mereka untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi lebih lanjut.
"Namikaze, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu," Ucap pemuda itu setelah sampai di hadapan Naruto dan Gabriel.
"Hei, tenangkanlah dirimu dulu. Lalu, siapa kau ? dan ada apa ini ?." Jawab Naruto menyuruh pemuda itu tenang dan memperkenalkan diri.
"Oh maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Baik, namaku Makoto. Aku disini ingin menyampaikan sebuah pesan dari kaicho untukmu Namikaze ."
"Memangnya pesan apa itu ?,"
"Begini, Kaicho menyuruhmu untuk menemuinya sepulang sekolah nanti. Dia berkata akan membahas suatu masalah hanya berdua denganmu saja."
"Baiklah, terima kasih. Aku akan menemuinya nanti. Sampaikan salamku padanya."
"Baik Namikaze. Aku mohon undur diri dulu."
Pemuda itu melangkahkan kakinya pergi. Naruto memikirkan perkataan yang dia ucapkan sebelumnya. Kaicho menginginkannya datang. Mungkin ada masalah yang ingin kaicho bahas secara pribadi dengannya.
"Naruto.., halo. Jangan melamun terus. Jam istirahat hampir selesai. Sebaiknya kita habiskan makanan ini sesegera mungkin," Ucap Gabriel mengagetkan Naruto yang tengah berpikir.
"Oh Gabriel. Jangan membuatku kaget dong. Kamu itu emang ngeselin banget. Ya udah kita habiskan makanan ini," Jawab Naruto melanjutkan makan yang sempat tertunda.
"Hahaha, maaf – maaf. Soalnya kamu itu sukanya ngalamun terus. Hati hati aja, entar tiba – tiba kerasukan loh. Hahaha. Ngomong – ngomong, kenapa kaicho memintamu untuk datang ? memang ada masalah apa ?. "
"Lah kamu ini. Bercandanya gak lucu. Soal kaicho sih, aku belum tau. Dia tiba – tiba memintaku datang setelah di kasih tau pemuda tadi. Kemungkinan aku akan menemuinya sepulang sekolah nanti."
"Jadi seperti itu, ya udah hati – hati. Jangan sampai kelupaan."
"Siap Gabriel. Kayaknya jam istirahat udah selesai. Saatnya kita kembali ke kelas masing – masing."
"Iya udah, kita kembali ke kelas sekarang."
Setelah menyelesaikan makan dan membayar. Mereka kembali ke kelas masing – masing untuk melanjutkan pembelajaran seperti biasa.
.
.
.
Sepulang sekolah, Naruto datang menemui kaicho sesuai dengan yang dia sampaikan sebelumnya. Naruto masuk ke dalam ruangan osis dan menemukan kaicho sedang menatap halaman sekolah lewat jendela ruangan yang besar. Kemudian, dia berbalik setelah menyadari kedatangan Naruto.
"Jadi kau sudah datang Naruto."
"Benar kaicho. Lalu ada masalah penting apa yang membuatmu harus berbicara secara pribadi denganku."
"Ini tentang kepindahanmu ke dalam sekolah Naruto. Ada berkas – berkas milikmu yang belum teridentifikasi dengan data sekolah."
"Jadi masalah itu, memangnya berkas – berkas milikku banyak yang belum terindetifikasi kaicho ?."
"Iya, tapi kau tenang saja Naruto. Berkas – berkasmu itu sebetulnya sudah lengkap, tapi data – datamu banyak yang belum valid. Nah, untuk itulah aku meminta bantuanmu untuk mengambil data – data di gudang sekolah. Agar kau bisa menunjukkan mana data yang benar atau salah. Sebaiknya kamu mengikutiku sekarang untuk mengambil berkas itu."
"Baiklah kaicho. Aku akan ikut mengikutimu."
Setelah percakapan selesai. Naruto memutuskan untuk pergi mengikuti kaicho menuju ke gudang sekolah. Tempat itu masih baru untuk Naruto, jadi dia harus mengikutinya. Mereka menuju ke sebuah gedung yang sepertinya sudah lama tidak terpakai. Gedung itu memiliki sebuah basement. Mereka memasukki basement itu dan berjalan ke ruangan tempat penyimpanan berkas sekolah. Namun, perjalanan mereka tidak sampai ke tujuan. Mereka malah berjalan melewati sebuah lorong panjang yang penuh akan kotoran maupun debu. Naruto merasa agak curiga dengan lorong itu. Apalagi di ujung lorong. Terlihat sebuah arena berbentuk lingkaran di sana.
"Kaicho. Sebenarnya kita akan berjalan ke arah mana ?. Kenapa ada sebuah arena di depan sana ?," Tanya Naruto dengan suara yang penuh akan kecurigaan.
"Tenang Naruto. Ruangan berkas data ada di ujung arena itu. Kita akan berjalan ke sana," Jawab Kaicho.
Setibanya mereka di tengah – tengah arena itu. Tiba – tiba, ada sebuah cahaya sorot lampu yang menyinari keberadaan mereka. Reflek, Naruto menutupi kedua matanya untuk menghindari sengatan cahaya yang begitu terang. Sementara, kaicho diam – diam memanggil bawahannya, yaitu Vali dan Issei untuk mengikat seluruh anggota tubuh Naruto. Dia yang di perlakukan seperti itu berusaha untuk menghindar, tapi tidak bisa. Konsentrasinya terganggu akibat cahaya sorot lampu dan Vali bersama Issei mampu mengikat tubuh Naruto.
"Sialan. Lepaskan aku. Apa yang sebenarnya kau inginkan kaicho," Teriak Naruto meronta – ronta ingin melepaskan ikatan itu.
Setelah teriakan Naruto. Sorot lampu cahaya itu pandam di gantikan dengan ruangan yang menjadi terang akibat lampu – lampu atap yang mulai menyala.
"Huahahaha, kasian sekali kau Naruto. Apakah kau tau ?. Sebenarnya aku hanya berpura – pura baik kepadamu agar kau dapat mempercayaiku. Ini adalah salah satu bagian dari rencanaku, mungkin lebih tepatnya rencana kami semua untuk menyiksamu. Benarkan teman – teman ?," Teriak kaicho sembari tertawa jahat.
"Benar sekali kaicho. Orang lemah semacam itu tidak pantas untuk berada di sekolah kami," Teriak para murid lain yang telah tiba di sekeliling arena itu menyaksikan Naruto yang tengah di siksa oleh kaicho dan bawahannya.
"Kau dengarkan perkataan mereka ?. Kami tidak ingin mempunyai seorang sampah sepertimu di sekolah ini. Jadi, matilah saja kau," Ucap kaicho sambil menjabak rambut Naruto.
"DASAR BR*NGS*K. Ternyata kau sama saja dengan mereka kaicho k*p*rat. Cuih.., ternyata sekolah ini hanya berisi pengkhianat dan orang – orang tidak berguna seperti kalian," Jawab Naruto marah dan meludahkan air liurnya ke arah kaicho.
"B*JING*N. Berani – beraninya kau meludah ke arahku sang kaicho di sekolah ini. Memang kau sampah. Aku berjanji atas namaku, Uchiha Sasuke. Kupastikan kau tidak akan mendapatkan hidup tenang untuk beberapa jam ke depan. Kau pasti akan tersiksa hingga kau bertekuk lutut dan memohon ampun kepadaku. Tuan Sasuke ini," Ucap Sasuke di penuhi rasa emosi yang tidak tertahankan.
Kemudian, sasuke memerintahkan para murid berserta bawahannya untuk mempersiapkan tomat busuk sesuai dengan rencana penyiksaan.
"Teman – temanku sekalian. Hari ini adalah hari yang kita tunggu untuk menyiksa Naruto. Jadi, persiapkan tomat busuk kalian sesuai rencana. Kita akan menyiksanya hingga puas. Ohya, satu hal lagi. Jangan beri dia ampunan sebelum aku menyuruh berhenti. Aku ingin melihatnya tersiksa sebagai balasan atas sikapnya tadi yang benar – benar kurang ajar untuk meludahiku," Teriak Sasuke memerintahkan rencana penyiksaan di mulai.
"Iya kaicho. Akan kami laksanakan sesuai perintahmu," Sahut para murid yang lain.
Mereka segera melempari Naruto dengan tomat – tomat busuk yang telah di persiapkan. Aroma busuk mulai menguar dari arena itu. Sementara, Naruto yang di lempari seperti itu hanya bisa menahan nafas dan menahan kemarahannya.
"DASAR ORANG – ORANG B*ADAB. Kalian hanya berani menindas orang lemah sepertiku. TERKUTUKLAH KALIAN," Teriak Naruto di sela – sela aksi lemparan itu.
Ketika mereka sedang asik melempari Naruto. Sebuah teriakan mengintrupsi dan menghentikan aksi melempar para murid.
"HENTIKAN..., hentikan perbuatan tidak bermoral kalian," Ucap Gabriel yang tiba – tiba datang menghampiri Naruto dan mencoba melindunginya.
Seakan tuli, orang – orang itu terus melempari tanpa peduli dengan kedatangan Gabriel. Menurut mata mereka, Gabriel hanyalah seorang gadis cupu lemah yang ingin melindungi Naruto. Jadi, dia tidaklah di anggap pada pandangan orang – orang itu.
"HENTIKAN SIALAN. Tidak lihatlah kalian kalau ada seorang gadis di sini. Jangan menargetkannya juga dasar orang – orang b*j*ngan," Teriak Naruto mencoba untuk memperingati orang – orang itu walaupun tidak di tanggapi.
Barulah saat Gabriel melepas kacamata berframe tebal miliknya akibat ceceran tomat – tomat busuk itu dan menunjukkan penampilan aslinya sehingga membuat orang – orang itu menghentikan aksinya. Mereka sepertinya cukup terpana akan kecantikan yang di miliki Gabriel walaupun kecantikannya itu di halangi oleh beberapa tomat busuk.
"Hentikan.., hentikan lemparan kalian. Apakah kalian buta hingga melempari gadis secantik itu tanpa melihatnya terlebih dahulu. Jangan sampai salah target. Kalian itu bagaimana sih. Oh, dan untukmu nona cantik. Maafkan perbuatan tercela kami ini hingga kamu terkena tomat – tomat busuk itu. Memang para murid dan bawahanku ini benar – benar bodoh. Tolong maafkan mereka dan jangan di ambil hati untuk perbuatan kami ini oke. Kami benar – benar minta maaf. Lalu, apa yang sedang nona lakukan di sini ?. Tempat ini bukanlah tempat yang cocok bagi gadis secantik dirimu. Sebaiknya kamu pergi dari sini dan kembalilah ke sekolah. Aku tidak tega membiarkanmu melihat kejadian ini dan juga bukankah kamu harus berganti baju ?," Ucap Sasuke berpura – pura menyesal dan menatap tajam ke arah para murid dan bawahannya agar Gabriel dapat melihatnya dengan kesan baik.
Sementara itu, para murid hanya bergidik ngeri dan berbisik – bisik pelan menyadari tingkah Sasuke yang berubah jika ada seorang gadis cantik. "Lagi – lagi sifat playboy kaicho muncul," batin mereka.
"Cih.., apaan – apaan ini. Di saat aku menunjukkan penampilan asliku kalian langsung terdiam. Cuih..., dasar orang – orang sampah dan munafik, bahkan pemimpinnya lebih buruk dari sampah. Orang – orang seperti kalian memang pantas menghilang dari dunia ini. Kalian hanya berani menyiksa yang lemah. Begitu menjijikkan," Ucap Gabriel marah dan meludah ke arah Sasuke.
"DASAR GADIS J*L*NG. Kau berani sekali meludahiku. Teman – teman, abaikan saja mereka. Lakukan kembali rencana kita," Teriak Sasuke memerintah teman – temannya untuk melanjutkan aksi mereka yang tertunda setelah puas mendorong Gabriel jatuh ke tanah dengan keras.
"Bertahanlah Gabriel dan kenapa kamu ada disini ?. Sebaiknya kamu pergi. Tolong abaikan aku dan jangan mencoba melindungiku. Aku tidak ingin membuatmu bernasib sama seperti diriku ini. Jadi, pergilah dari sini Gabriel. Kumohon tinggalkan aku," Ucap Naruto pilu melihat Gabriel juga tersiksa seperti dirinya. Dia tidak ingin membuat Gabriel bernasib sama sepertinya. Cukup dia saja. Gabriel harus benar – benar pergi dan menikmati hidupnya.
"Tidak Naruto. Aku tidak ingin meninggalkanmu. Biarlah aku tersiksa seperti ini. Lebih baik bagiku untuk tersiksa bersama denganmu daripada memandangimu dari jauh tanpa bisa perbuat apa – apa ketika kamu di siksa oleh orang – orang itu Naruto. Hatiku begitu hancur melihatmu di perlakukan seperti itu Naruto, hiks..., hiks."
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Gabriel. Dia begitu mencintai Naruto bahkan rela berkorban untuk dirinya. Jika saja dia tidak berbuat senekat ini, hidupnya pasti tidak akan tenang dan penuh akan penderitaan ketika melihat orang yang di sukainya tersiksa seperti itu. Lebih baik dia tersiksa bersama dengan orang yang dia cintai daripada hanya diam melihatnya tersiksa tanpa bisa perbuat apa – apa.
"Tidak Gabriel, tidak. Kamu tidak perlu berbuat sampai sejauh itu untuk orang sepertiku. Pergilah Gabriel. Nikmati hidupmu. Tolonglah. Jika kamu tersiksa seperti ini, aku pasti tidak akan memaafkan diriku yang sangat bodoh dan lemah. Aku benar – benar tidak bisa perbuat apa – apa untuk melindungimu. Jadi, tolong pergilah dan tinggalkan aku," Ucap Naruto sedih dengan suara parau dan serak. Dia tidak akan pernah memaafkan dirinya jika hal – hal buruk sampai terjadi kepada Gabriel.
Tiba – tiba, Gabriel ambruk tak sadarkan diri di hadapan Naruto. Sontak saja, Naruto memanggil – manggil nama Gabriel supaya dia sadar. Namun, Gabriel tidak kunjung menjawabnya. Dia sepertinya telah mencapai batas untuk bertahan terhadap bau tomat busuk yang begitu menyekat.
"TIDAK GABRIEL. Kumohon bangunlah. Jangan membuatku berpikir yang tidak – tidak. Kamu tahukan ini tidak lucu. Bangun Gabriel. Jangan tinggalkan aku hiks.., hiks. SIALAN KALIAN PARA ORANG – ORANG KEJAM DAN TIDAK BERPERASAAN. AKU PASTI AKAN MEMBALASKAN PERBUATAN KALIAN. Horyaaaa...," Ucap Naruto sembari mengeluarkan tekanan kekuatan yang amat besar.
Kaicho dan murid lain yang melihat pancaran kekuatan Naruto begitu kaget. Mereka tidak pernah menyangkanya sama sekali. Naruto saat ini tengah di kelilingi oleh aura berwarna putih dan tampilannya menjadi berbeda. Rambut miliknya yang semula bewarna kuning berubah menjadi perak dan mata blue saphire yang begitu menenangkan telah berubah menjadi merah ruby yang begitu kejam dan haus darah. Sepasang sayap juga ikut membentang di punggung Naruto (Tampilan kayak chapter 4 fanfic ini).
"MATILAH KALIAN PARA SAMPAH TIDAK BERGUNA," Teriak Naruto.
Selanjutnya, Naruto pergi menerjang ke arah Sasuke dan memberikan pukulan terbaiknya. Sasuke yang melihat perubahan mendadak Naruto begitu kaget.
"Apaan – apaan itu," Teriak Sasuke menyadari Naruto telah berubah dan menuju ke arahnya.
Bertarungan di antara keduanya terjadi. Mereka saling memukul dan menghantam satu sama lain. Namun, Sasuke sedikit lengah. Dia terkena pukulan Naruto dan terpental jauh beberapa meter.
"Kaicho," Ucap Vali dan Issei bersamaan ketika memandang Sasuke yang kalah beradu dengan Naruto dan terpental.
Kemudian, mereka mulai menerjang ke arah Naruto dan beradu kekuatan dengannya. Mereka saling melancarkan serangan – serangan terkuat hingga membuat badan mereka terluka satu sama lain.
Divide ! Boost !
Divide ! Boost !
Divide ! Boost !
Vali dan Issei mulai menggunakan kekuatan asli dan bersungguh – sungguh. Kini pertarungan menjadi hebat. Arena yang menjadi tempat pertarungan telah retak di mana – mana. Pertarungan terjadi begitu luar biasa.
Dragon Shoot / Laser Beam !
Vali dan Issei mengeluarkan jurus pamungkas dan serangan itu dengan cepat melesat ke arah Naruto. Namun, Naruto dapat menghindarinya sesaat sebelum serangan itu hampir mengenai tubuhnya. Lalu, Naruto mulai mengeluarkan sebuah pukulan sesampainya di hadapan Vali dan Issei yang terlihat lengah.
[White Impulsive Punch]
Sebuah aura terang berwarna putih muncul di pukulan tangan Naruto. Pukulan itu membawa Vali dan Issei melesat jauh hingga menabrak tembok pembatas arena. Ledakan terjadi setelah mereka menghantam tembok itu dengan kuat.
Seakan tidak puas, Naruto segera mengeluarkan sebuah bola spiral berwarna putih yang di kelilingi oleh enam magatama pada tangan miliknya. Dia segera melemparkan serangan itu ke arah Vali dan Issei yang tergeletak tak berdaya di puing – puing tembok pembatas.
[Light Explosion : Light Spiral Edge]
"Arghhhhhh...,"
Ledakan besar terjadi dan menghancurkan tembok pembatas menjadi berkeping – keping. Sasuke yang baru kembali bangkit menjadi begitu terkejut dan kacau menyadari bahwa bawahannya telah kalah. Sementara itu, para murid yang menyaksikan pertarungan begitu ketakutan dan berlarian panik untuk menyelamatkan diri dari Naruto.
"Sialan, sebenarnya siapa dia ?. Kenapa dia tiba – tiba menjadi kuat seperti ini ?," Ucap Sasuke sembari menganalisis kekuatan Naruto. Dia menyadari kekuatan yang di miliki Naruto menjadi begitu kuat bahkan sangat kuat. Dia harus extra berhati – hati jika berhadapan dengannya.
"Tinggal kau kaicho k*par*t," Ucap Naruto menyeringai kejam ketika memandangi Sasuke.
Pertarungan sengit kembali terjadi sekali lagi. Kali ini, pertarungan itu menjadi lebih hebat dan kuat dari sebelumnya. Kedua petarung sama – sama terluka akibat luka hantaman satu sama lain. Naruto yang semula lebih kuat dari Sasuke. Sekarang menjadi setara bahkan kekuatan mereka sama kuatnya.
Naruto mencoba untuk menghantamkan salah satu cakar tangan miliknya untuk melukai Sasuke. Namun, Sasuke dapat menyadari itu dan begitu cepat menghindarinya. Serangan Naruto menjadi tidak ada apa – apanya. Walaupun begitu, Naruto tidak kehabisan ide dan membuat sebuah combo dari serangan itu.
[Three Claws Attack]
Serangan ketiga combo cakar Naruto membuat Sasuke harus mengalah dan menjauh dari Naruto beberapa meter.
[Lightning Ground]
Sasuke mengeluarkan sebuah aliran listrik yang menyengat tanah – tanah di sekitarnya. Naruto yang melihat hal itu segera menghindari ke atas dan melompat. Walaupun begitu, Sasuke masih senantiasa memborbardir serangan miliknya. Dia mengeluarkan sebuah panah listrik yang dapat menyengat apapun.
[Lightning Arrow]
Serangan itu melaju dengan cepat ke arah Naruto. Sementara Naruto yang menyadari itu segera membuat sebuah perisai yang dapat menghalau serangan itu.
[Twisted Destruction]
Perisai itu berubah menjadi sebuah bor panjang berwarna putih yang di kelilingi oleh aura suci cahaya. Naruto langsung menghantamkan serangan itu ke arah Sasuke. Lagi – lagi, Sasuke dapat kembali menghindarinya walaupun dengan susah payah. Serangan milik Naruto hanya berhasil mengores sedikit tubuh Sasuke sehingga membuatnya mendapat luka kecil.
"Ugh.., sialan. Aku tidak akan mengampunimu. Naruto," Teriak Sasuke setelah menjauh dari Naruto. Tiba – tiba, sebuah percikan listrik berkumpul di sekeliling Sasuke dan arena itu menjadi gemetar tiada henti. Para murid bersorak senang melihat kaicho mereka telah bersungguh – sungguh dan menujukkan kekuatan sejati miliknya.
[Twin Sword Of Lightning]
Sasuke menciptakan sebuah pedang kembar dari energi listrik miliknya. Dia mulai melangkah maju dan menghilang dengan kecepatan kilat menerjang ke arah Naruto.
[Art of Lightning : Electric Tornado Slash]
Sasuke menyesuaikan posisi pedang kembar dan memutar tubuh miliknya 360 derajat menciptakan sebuah serangan dahsyat berupa badai listrik yang menyerang Naruto secara bertubi – tubi. Dia yang merasakan serangan milik Sasuke harus bersusah payah menahan. Namun, serang itu tetap menembus pertahanan miliknya dan menorehkan beberapa luka sayat yang cukup dalam. Seakan tidak ingin membiarkan tubuhnya terluka lebih banyak lagi, Naruto segera meledakkan aura putih miliknya yang akan menggagalkan serangan Sasuke dan membuatnya terpental.
[Light Explosion Aura]
Tubuh Sasuke menghantam tembok pembatas arena cukup keras. Ledakan itu cukup membuatnya lengah karena kehilangan konsentrasi untuk bertahan dan fokus hanya menyerang. Tidak cukup sampai di situ, Naruto kembali muncul di hadapan Sasuke dan menghantamkan beberapa pukulan.
"Mati kau k*p*r*t. Ini untuk perlakuanmu terhadap Gabriel dan Diriku. Terimalah B*ngsat," Teriak Naruto marah dan meninju Sasuke.
"Uhuk.., Cough," Sasuke muntah darah akibat pukulan Naruto yang bersarang tepat di perut miliknya.
[White Impulsive Punch]
Sekali lagi, Naruto mengeluarkan sebuah pukulan mematikan yang dapat membuat Vali dan Issei langsung terkapar sebelumnya. Sasuke yang menyadari itu dengan gesit menghindar dan melihat bahwa Naruto mulai menciptakan sebuah celah segera menendang perut Naruto hingga terpental.
"Hosh.., hosh.., hosh."
Kini mereka terlihat kelelahan setelah bertarung dengan hebat. Sasuke terluka cukup parah begitu juga dengan Naruto. Saat ini merupakan detik – detik di mana penentuan pemenang akan terjadi.
"Matilah kau sampah tidak berguna," Teriak Sasuke kembali menghilang dan menyerang Naruto.
"Tidak akan, kaulah yang akan mati kaicho munafik," Sahut Naruto mempersiapkan kedatangan Sasuke yang akan menyerang.
Selanjutnya, Sasuke mulai menghilang dengan kecepatan kilat secara terus menerus dan menciptakan beberapa after image seolah dia sedang berada di sana walaupun itu hanyalah bayangan miliknya. Sementara, Naruto yang melihat itu menjadi waspada dan menajamkan indera , Sasuke secara tiba – tiba muncul di belakang Naruto dan menghantamkan salah satu pedang kembarnya. Naruto yang menyadari itu hanya bisa tercengang akibat tidak memiliki waktu lagi untuk menghindar.
"Berakhir sudah," Ucap Sasuke di sela – sela serangan miliknya.
[Art of Lightning : Thunder God Strike]
Sebuah kilatan petir besar menyambar tubuh Naruto dan meluluhlantahkan arena. Tidak cukup sampai di situ, Sasuke kembali mengeluarkan jurus lain yang sepertinya akan mengakhiri pertarungan.
[Secret Art of Lightning : Thunder God Incarnation Spear]
Sasuke mengeluarkan sebuah tombak listrik yang begitu besar dari portal sihir dan melemparkannya ke arah Naruto.
BLARRRRRR...
Ledakan besar di sertai percikan listrik terjadi. Sebuah kawah besar tercipta dari serangan itu dan meniadakan arena. Para sisa – sisa murid yang bertahan dan menjadi penonton pertarungan bersorak – sorak riang dan mengelu – elukan nama Sasuke.
"Kaicho menang, kaicho menang. Bocah monster itu telah mati," Teriak para murid.
Sasuke yang mendengar sorakan kemenangan itu menjadi bersemangat dan bahagia walaupun dia begitu kelelahan akibat pertarungan. 'Akhirnya berakhir sudah. Bocah tidak berguna itu telah menghilang dan rencanaku setidaknya berhasil. Namun, aku tidak pernah menyangka dia menyimpan sebuah kekuatan yang besar seperti itu dan dapat membuatku mengeluarkan seluruh kemampuan sejatiku. Benar – benar monster,' Batin Sasuke memikirkan pertarungan dan tidak menyangka dengan kekuatan Naruto.
Deg..., deg.., deg...
Tiba – tiba, Naruto muncul dengan kecepatan cahaya di hadapan Sasuke. Tatapan mata miliknya begitu kosong seperti tidak memiliki jiwa. Segera saja, Naruto memegang leher Sasuke dan mengangkat tubuhnya ke atas. Sementara itu, para murid lain yang masih bertahan menjadi bergetar ketakutan dan menangis dalam diam.
'Tidak mungkin, monster itu sebenarnya masih hidup,' batin para murid lain dengan nada pasrah dan gemetar.
"Uhuk.., uhuk. Lepaskan aku dasar monster. Lepaskan," Ucap Sasuke terbatuk – batuk ketika Naruto mencekiknya. Dia tidak dapat menghindar lagi dan hanya bisa terdiam akibat tubuh miliknya yang benar – benar kelelahan.
Divide ! Boost !
Divide ! Boost !
Divide ! Boost !
Jurus Naruto membuat tubuh Sasuke yang telah lemas menjadi sangat tidak berdaya. Bahkan, bagi Sasuke untuk mengerakkan satu jari pun terlihat mustahil.
"Arghhh, bagaimana mungkin bocah lemah sepertimu memiliki kekuatan seperti itu," Ucap Sasuke terengah – rengah.
Naruto hanya mengabaikan perkataan Sasuke dan mengeluarkan sebuah petir dari pergelangan tangannya.
[Art of lightning : White Thunder God Strike]
Sebuah kilatan petir menyambar tubuh Sasuke. Dia begitu meronta – ronta dan berteriak pilu menahan nyeri akibat sengatan petir itu.
"Ughhhhh.., Arghhhhhh." Ucap Sasuke sebelum pingsan setelah tidak kuat menahan sengatan itu.
Naruto yang melihat Sasuke telah pingsan hanya menatapnya dengan kosong. Seakan tidak puas, Naruto kembali menghantamkan beberapa pukulan ke arahnya. Namun, sebelum hal itu terjadi, Gabriel yang telah kembali sadar secara cepat memegang tangan Naruto dan menahannya.
"Tidak Naruto. Cukup hentikan. Hiks.., hiks. Tolong berhentilah menyiksa orang lagi. Perbuatanmu ini bukan seperti Naruto yang aku kenal. Jadi tolong berhentilah Naruto. Hiks.., hiks," Ucap Gabriel sembari meneteskan air mata dan sekuat tenaga menahan Naruto agar berhenti menyerang Sasuke. Dia tidak ingin melihat Naruto kehilangan kendali dan kembali membunuh orang – orang seperti di masa lalu. Dia tidak ingin Naruto teringat dengan masa lalu kelamnya.
Sementara itu, Naruto seakan tuli mendengar perkataan Gabriel dan tetap melanjutkan serangan miliknya. Gabriel yang melihat itu segera menahan, tapi Naruto tidak membiarkan itu terjadi dan dia mendorong Gabriel hingga jatuh menghantam kawah bekas arena dengan sangat keras.
"Tidak Naruto. Tidak. Jangan lakukan itu. Kyaaaa...," Ucap Gabriel sebelum pingsan akibat menghantam tanah dengan begitu kerasnya.
Naruto yang mendengar teriak Gabriel telah kembali sadar. Sontak saja, dia berlari ke arah Gabriel. "Gabriel kumohon bangunlah. Hiks.., hiks. Maafkan aku hingga membuatmu menjadi seperti ini. Aku memang tidak becus untuk melindungimu. Hiks.., hiks. Kumohon Gabriel bangunlah," Teriak Naruto pilu dan penuh akan penderitaan. Dia begitu erat mendekap tubuh Gabriel kepelukannya seakan tidak ingin melepaskanya pergi.
.
.
.
TBC
Author comeback lagi bro / sis..., author kembali melanjutkan fanfict ini yang telah lama terbengkalai tanpa uptade apapun. Mungkin aja ?. banyak dari kalian yang menunggu fic ini uptade dan yah, author memenuhi permintaan itu walaupun waktu uptadenya gak menentu :v.
Soal cerita nih, pertama – tama author mau minta maaf buat scene pertarungan kalau saja kurang berasa dan begitu monoton. Selanjutnya, pemilihan pair Naruto antara milih si Gabriel dan Kaguya, author merasa akan ada kedua kubu yang mendukung itu nantinya (Hmm..., author mencium bau – bau seperti itu, apalagi di beberapa chapter depan yang benar – benar membuat kubu Gabriel maupun Kaguya berperang). Namun, author mau kasih tau satu hal. Di sini, kaguya itu nanti bakalan ada sesuatunya yang membuat dia begitu bersalah akibat kenaifannya juga berubah menjadi lebih baik kedepannya (author ada suatu konflik buat dia wehehehe) dan bakalan bersaing dengan Gabriel buat dapetin Naruto. Untuk itu masih lama perjalanannya. Penjelasan terakhir, Kekuatan Naruto di sini udah terlihat. Dia memiliki kemampuan untuk meniru kekuatan orang lain dan soal tampilan aura putih yang mirip malaikat itu adalah murni kekuatan ciptaan author sendiri. Maaf juga kalau kekuatannya garing atau mungkin mainstream. Mungkin segitu aja yang bisa author sampaikan.
Ohya satu lagi, Gabriel itu bukan komplotannya Sasuke. Itu udah terlihat pada chapter ini. Dia aja rela tersiksa demi melindungi Naruto (Cieeee :v). Oke cukup sudah.
KALAU ADA YANG INGIN BERTANYA, TULIS AJA DI KOLOM REVIEW. KAGAK USAH MALU – MALU.
JANGAN LUPA JUGA BUAT MEMBERI LIKE,COMMENT,REVIEW ANDA SUPAYA FIC INI TERUS MAJU SAMPAI TAMAT.
Gitu aja sih, sampai jumpa pada chapter depan.